You are on page 1of 5

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN V TAHUN

2023
BPSDM PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

ESSAY AGENDA I
PENGAJAR/WI : EMMY FATIMAH, A.Ks., MM
MODOL : KEPEMIMPINAN PANCASILA DAN NASIONALISME
NAMA : SITI MARHAMAH, S.Sos
NDH : 40

JUDUL TUGAS
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN INTEGRITAS SDM
DI DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA DAN PARIWISATA HULU SUNGAI UTARA

PENDAHULUAN
Kepemimpinan adalah suatu upaya penggunaan jenis-jenis pengaruh, bukan
paksaan untuk memotivasi orang mencapai tujuan (Gibson,1997). Hal senada juga
disampaikan oleh subarini (2011), bahwa kepemimpinan juga melibatkan pengaruh,
menurutnya kepemimpinan adalah suatu proses yang melibatkan pengaruh, terjadi dalam
konteks individu atau kelompok dan melibatkan capaian tujuan. Kedua teori definisi
kepemimpinan tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan selalu melibatkan pengikut,
sehingga memotivasi pengikut melalui pemenuhan kebutuhannya menjadi hal penting
ketika ingin menjadi pemimpin yang baik.
Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau biasa dikenal KBBI, integrasi adalah
pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Integrasi akan berjalan
dengan lancar dan baik selama sesama individu saling menghargai, memahami, dan
menghormati, sehingga mengurangi risiko terjadinya suatu konflik yang bisa menimbulkan
perpecahan. Sedangkan menurut Sanusi (2017) adalah suatu kesatuan yang utuh, tidak
terpecah belah dan bercerai berai. Integrasi meliputi kebutuhan atau kelengkapan
anggota-anggota yang membentuk suatu kesatuan dengan jalinan hubungan yang erat,
harmonis dan mesra antara anggota kesatuan itu. Dari dua pengertian dasar tersebut
maka sesuatu yang berintegritas merupakan sesuatu yang utuh dalam keseluruhannya,
sesuati yang tidak terbagi yang mana nuansa keutuhannya atau kebulatannya tidak dapat
dihilangkan.
Berkaitan dengan integritas ASN pemerintah termasuk ASN yanag bekerja atau
yang ditempatkan pada Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Hulu Sungai Utara,
maka mewajibkan setiap pewawai negeri wajib setia dan taat kepada Pancasila, UUD
1945, Negara dan Pemerintah, serta wajib menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti yang tercantum dalam Undang-
undang No.8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian, serta perubahannya pada
Undang-undang No.43 Tahun 1999, yang kini telah digantikan dengan Undang-undang
No.5 Tahun 2014 tetang aparatur sipil Negara.
Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Hulu Sungai Utara adalah perangkat
daerah yang merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kepala Dinas
Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Hulu Sungai Utara melaksanakan tugas urusan
pemerintahan bidang Kepemudaan dan Olahraga dan urusan pemerintahan bidang
pariwisata sesuasi kewenangan dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI


1. Susunan Organisasi Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata terdiri dari:
Kepala Dinas;
a. Sekretariat, terdiri dari:
1). Sub Bagian Program dan Data;
2). Sub Bagian Tata Usaha; dan
3). Sub Bagian Keuangan dan Aset.
b. Bidang Kepemudaan, terdiri dari:
1). Seksi Pembinaan dan Pemberdayaan Pemuda; dan
2). Seksi Kelembagaan Pemuda dan Pramuka.
c. Bidang Olahraga, terdiri dari:
1). Seksi Olahraga Pendidikan, Prestasi dan Kelembagaan; dan
2). Seksi Kemasyarakatan Olahraga
d. Bidang Pariwisata dan Kebudayaan terdiri dari:
1). Seksi Destenasi Pariwisata dan Kemitraan; dan
2). Seksi Promosi Pariwisata

2. Tugas Pokok
Berdasarkan Peraturan Bupati Hulu Sungai Utara Nomor 17 Tahun 2018 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi, Serta Tata Kerja Pada
Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Utara
mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang
kepemudaan, olahraga dan pariwisata yang menjadi kewenangan dan tugas
pembantuan yang diberikan kepada Daerah
3. Fungsi
a. Perumusan kebijakan bidang Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan;
b. Pelaksanaan kebijakan bidang Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan
Kebudayaan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata
dan Kebudayaan;
d. Pelaksanaan administrasi Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Salah satu faktor pendukung keberhasilan sebuah organisasi adalah Manajemen
SDM, pada dasarnya sebuah organisasi memiliki SDM yang berbeda-beda, baik segi
kualitas maupun dari segi kuantitas yang akan mempengaruhi perkembangan organisasi
dan organisasi juga memiliki SDM dengan perilaku yang berbeda-beda dan terkadang
sulit untuk disatukan padahal perilaku SDM sangat penting untuk dibina kearah yang lebih
baik lagi agar terciptanya pegawai yang berjiwa integritas.
Permasalahan atau isu-isu yang terkait dengan integritas pegawai Dinas
Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Hulu Sungai Utara, dipengaruhi oleh 2 faktor;
1. Faktor Internal
Permasalah yang sering terjadi dan sedang dihadapi Dinas Kepemudaan, Olahraga
dan Pariwisata Hulu Sungai Utara dalam faktor internal yaitu kepribadian atau
karakteristik masing-masing pegawai yang sulit diubah, hal ini dapat dilihat seperti
adanya oknum pegawai yang tidak semangat dalam bekerja, bermalas-malasan
dalam menjalankan tugas, sering keluar pada jam kerja dan kurang bertanggung
jawab atas pekerjaannya. Hal inilah yang menjadi kendala pimpinan dalam pembinaan
integritas karena sulitnya mengubah sikap dan perilaku dari pegawai itu sendiri.
2. Faktor Eksternal
Kendala faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar Dinas Kepemudaan,
Olahraga dan Pariwisata Hulu Sungai Utara yang bisa membatasi kinerja dari sebuah
organisasi, seperti lingkungan pegawia diluar kantor, lingkungan keluarga dan
lingkungan masyarakat disekitar dan juga pergaulan pegawai bisa mempengaruhi
integritas pegawai dalam bertugas. Terkait dengan faktor eksternal tersebut maka
pimpinan juga tidak bisa mengawasi maupun ikut campur terhadap pegawai jika
terjadi diluar kantor. Hal ini sangat sulit untuk dilakukan pembinaan sebab hal itu diluar
wewenang dari pimpinan untuk membina integritas pegawai
Untuk mewujudkan jiwa integritas pada pegawai dalam berinovasi, diperlukan suatu
cara jitu yang harus dilakukan pimpinan yakni dapat mengatur kegiatan yang biasa
dilakukan sebelumnya menjadi wajib dilakukan agar merubah polapikir pegawai itu sendiri
PEMBAHASAN
- Peran pemimpin dalam pembinaan integritas pegawai pada Dinas Kepemudaan,
Olahraga dan Pariwisata Hulu Sungai Utara, yaitu:
1. Menetapkan Standar Integritas
Pemimpin harus menetapkan standar integritas yang jelas dan menjelaskan apa
yang diharapkan dari pegawai dalam hal integritas
2. Memberikan Contoh Kepemimpinan
Pemimpin harus menjadi teladan dalam mempraktekkan integritas dan
memperlihatkan bagaimana hal itu diterapkan dalam pekerjaan mereka
3. Menegakkan Sanksi
Pimpinan harus menegakkan sanksi terhadap pegawia yang melangar integritas
dan memastikan bahwa tindakan mereka tidak sesuai dengan aturan yang berlaku
4. Memberikan Reward
Pimpinan memberikan reward, pujian atau pengahargaan kepada pegawai yang
memperaktekkan integritas dan menunjukan kometmen pegawai terhadap nilai-nilai
integritas
5. Menciptakan Budaya Integritas
Pemimpin harus menciptakan budaya integritas agar dihormati dan diakui sebagai
salah satu nilai yang terpenting dalam sebuah instansi/organisasi.
Pada dasarnya pembinaan pembinaan pegawai mutlak dan harus ada dalam
sebuah instansi demi terwudnya pegawai berkarakter dan bersumber daya unggul.
Dengan melakukan tugas-tugas ini pemimpin dapat membantu membangun budaya
integritas dan memastikan bahwa pegawai memahami dan mempraktekkan integritas
dalam pekerjaan mereka.
- Upaya pembinaan yang perlu dilakukan
1. Mengingatkan rekan kerja atau bawahan untuk bertindak sesuai nilai norma dan
etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi
2. Menjelaskan kepada rekan kerja atau bawahan agar inisiatif dan berinovasi untuk
meninggalkan zona aman serta menghilangkan pola pikir linier dan monoton, seperti
melakukan sesuatu yang sudah biasa saja, tidak perkembangan atau pembaharuan
sama sekali
3. Menjelaskan kepada bawahan atau rekan kerja menegnai prosedur standar
pelayanannya yang berlaku sebagai upaya meningkatkan pelayanan publik yang
efektif dan efisien.
4. Mengembangkan kemampuan
5. Proaktif mencari peluang perbaikan pelayanan dalam upaya untuk meningkatan
pemberian pelayanan publik.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peran
pemimpin sangat penting dalam meningkatkan integritas pegawai di Dinas Kepemudaan,
Olahraga dan Pariwisata Hulu Sungai Utara. Pemimpin harus menetapkan standar
integritas yang jelas dan memberikan contoh yang baik melalui tindakan mereka sendiri.
Pemimpin juga harus mengakkan sanksi yang adil terhadap pegawai yang melanggar
standar integritas, selain itu pemimpin juga harus memberikan pujian dan penghargaan
serta memberikan pelatihan atau pendidikan kepada pegawai yang merubah prilakunya
menjadi lebih baik dan menerapkan nilai-nilai integritasnya serta mempraktekkan
integritas tersebut guna untuk meningkatkan pemahaman dan selalu mempraktekkan
integritas didalam pekerjaan mereka.
Jadi,diharapkan melalui upaya-upaya ini, pemimpin dapat membantu membangun
budaya integritas dan memastikan bahwa pegawai dapat memahami dan mempraktekkan
integritas di dalam pekerjaan (internal) atau bahkan bisa diterapkan didiluar kantor
(eksternal).

You might also like