You are on page 1of 4

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL

TAHUN AKADEMIK 2022/2024


Mata Kuliah : CYBER CULTURE
Semester : 5 (lima)
Fakultas / Jurusan : FITK / Pendidikan Agama Islam
Kelas/Hari / Tanggal : 5A/Sabtu/28 Oktober 2023
Waktu : 09.50 – 11.30
Ruang : Asynchronous
Dosen : Dr. Arief Rachman, S.Sos., M.Si

Nama Mahasiswa : Lilis Indrayanti


NIM : 2108113008
Kelas :A

Soal
1. Terkait dengan Cyber Culture, agar teknologi Digital dapat efektif digunakan, ada tiga aspek
utama yang perlu diperhatikan, yaitu akses yang bermakna, Motivasi dan Daya dukung sosial.
Jelaskan bagaimana kondisi teknologi digital di lingkungan ibudan bapak. Bila ada kendala
terkait ketiga hal tersebut, apa yang bisa ibu dan bapak lakukan untuk mengatasi kendala
tersebut?
Kondisi teknologi digital di lingkungan bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti
tingkat pemahaman teknologi, akses, motivasi, dan dukungan sosial. Untuk menjelaskan kondisi
ini, mari kita tinjau tiga aspek yang Anda sebutkan: akses yang bermakna, motivasi, dan daya
dukung sosial.

1. Akses yang Bermakna:


 memiliki akses terbatas ke perangkat digital, koneksi internet, atau sumber daya digital
lainnya. Ini dapat menjadi kendala serius, terutama jika mereka ingin memanfaatkan
teknologi digital untuk berbagai keperluan.
Cara mengatasi kendala akses yang bermakna:
 Mencari sumber daya lokal yang menyediakan akses internet murah atau program
bantuan teknologi.
 Belajar cara menggunakan perangkat dan aplikasi digital dengan meminta bantuan dari
keluarga, teman, atau program pelatihan lokal.
2. Motivasi:
 Motivasi adalah faktor kunci dalam memanfaatkan teknologi digital. Jika ibu dan bapak
tidak melihat manfaat dari penggunaan teknologi, mereka mungkin kurang termotivasi
untuk mempelajarinya.
Cara meningkatkan motivasi:
 Menunjukkan manfaat konkrit dari teknologi digital, seperti kemudahan berkomunikasi
dengan keluarga jauh, mengakses informasi, atau memperoleh keterampilan baru.
 Mencari minat pribadi atau hobi yang dapat dikejar dengan bantuan teknologi, seperti
mengeksplorasi resep masakan baru atau hobi online.
3. Daya Dukung Sosial:
 Dukungan sosial dari keluarga, teman, atau komunitas dapat sangat mempengaruhi
kemampuan seseorang untuk menggunakan teknologi digital.
Cara meningkatkan daya dukung sosial:
 Mencari dukungan dari keluarga atau teman yang lebih mahir dalam teknologi digital.
 Bergabung dengan kelompok komunitas atau forum online yang mendukung
pembelajaran dan pertukaran informasi.

2. Globalisasi adalah perkembangan dalam bidang ekonomi, namun mempengaruhi transformasi


masyarakat menuju cyberculture. Salah satu cirinya adalah terjadinya perubahan dan konstantin
ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti Telepon genggam, Televisi satelit,
gadget, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi sangat cepat. Jelaskan
bagaimana perubahan proses Pendidikan atau KBM yang ibu dan bapak telah dilakukan terkait
dengan keberadaan internet, telepon gengam dan sebagainya?

Perkembangan teknologi dan globalisasi telah memberikan dampak yang signifikan pada proses
pendidikan atau kegiatan belajar-mengajar (KBM). memengaruhi pendidikan dan KBM:
1. Akses ke Informasi:
 Internet adalah sumber informasi yang tidak terbatas, dan dapat memanfaatkannya
untuk mendapatkan akses ke beragam materi pendidikan, referensi, dan sumber
belajar. Mereka dapat mencari materi pembelajaran, artikel, video, dan sumber daya
lainnya secara online.
2. Fleksibilitas dan Kemudahan Akses:
 Internet dan perangkat seperti telepon genggam memungkinkan belajar berbasis
daring. dapat mengakses kursus online, platform pembelajaran, dan materi pelajaran
dari mana saja, tanpa harus hadir secara fisik di sebuah lokasi tertentu. Ini memberikan
fleksibilitas yang lebih besar dalam menjadwalkan pembelajaran.
3. Komunikasi dan Kolaborasi:
 Telepon genggam dan internet memungkinkan komunikasi yang lebih mudah dan
cepat antara siswa, guru, dan rekan-rekan belajar. Ini mendukung kolaborasi jarak
jauh, diskusi, dan pertukaran informasi.
4. Menghadapi Perubahan Metode Pembelajaran:
 Dengan perkembangan teknologi, metode pengajaran pun berubah. harus memahami
dan menggunakan alat-alat digital, platform pembelajaran daring, dan aplikasi yang
diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran anak-anak mereka.
5. Pengawasan dan Kontrol:
 mungkin perlu memonitor penggunaan internet dan perangkat elektronik oleh anak-
anak mereka untuk memastikan bahwa mereka menggunakan sumber daya ini dengan
bijak dan aman.
6. Pendidikan Berbasis Hibrida:
 Beberapa sekolah mengadopsi model pembelajaran hibrida, yang mencakup
pembelajaran dalam kelas dan daring. perlu beradaptasi dengan model ini dan
mendukung anak-anak mereka dalam menjalani pembelajaran gabungan ini.
7. Peningkatan Literasi Digital:
 meningkatkan literasi digital sendiri agar dapat mengawasi dan membimbing anak-
anak mereka dalam penggunaan teknologi secara aman dan efektif.

3. Bagaimana ibu dan bapak menyikapi proses perubahan budaya yang terjadi di lingkungan
sekitar dengan adanya cyber culture, khususnya di lingkungan sekolah ibu dan bapak?

Kehadiran cyberculture mencakup rangkaian praktik dan norma yang berkembang


dalam lingkungan media sosial. Salah satu aspek transformasi yang mencolok dalam dunia
cyberculture adalah identitas digital. Dampak dari fenomena ini dalam media sosial sangat
beragam. Cyberculture dapat memengaruhi interaksi sosial kita. Media sosial telah mengubah
cara kita berhubungan dengan orang lain. Meskipun memungkinkan kita untuk terhubung
dengan berbagai orang di seluruh dunia, cyberculture juga dapat mengurangi interaksi tatap
muka dan mengubah pola komunikasi di kehidupan nyata. Oleh karena itu, penting untuk
memperkuat nilai-nilai budaya dan karakter bangsa agar kita tetap memiliki identitas yang kuat
di tengah perubahan sosial. Hal ini tidak berarti kita menolak perkembangan zaman.
Sebaliknya, ideologi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki sifat terbuka dan
mampu menyesuaikan diri dengan transformasi zaman. Transformasi ini telah mengubah cara
kita berinteraksi, berkomunikasi, dan mengakses informasi. Oleh karena itu, nilai-nilai karakter
budaya bangsa yang berakar pada Pancasila tetap menjadi dasar untuk menghadapi perubahan
sosial dan budaya dengan bijak.

You might also like