You are on page 1of 10

Soal 1

Dalam buku yang berjudul “Diplomasi Indonesia dan Pembangunan Konektivitas Maritim (2018), Indonesia
berada di dalam garis equator yang berada di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Australia, serta berada
di antara samudra Hindia dan Pasifik. Indonesia tengah berupaya untuk memanfaatkan posisi tersebut untuk
menjadi poros maritime dunia.

Lakukanlah analisis terkait pentingnya posisi grografis Indonesia baik di tingkat ASEAN maupun dunia!

(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlebih dahulu tentang posisi geografis Indonesia yang ada di dalam
BMP MKDU4111)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Posisi geografis Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua samudera memberikan
keuntungan strategis bagi Indonesia di tingkat ASEAN maupun dunia.

Posisi geografis Indonesia memungkinkan Indonesia untuk menjadi jembatan atau hub bagi
perdagangan dan bisnis antara Asia dan Australia, serta antara Samudra Hindia dan Pasifik. Hal ini membuat
Indonesia menjadi pasar yang strategis bagi bisnis dan perdagangan internasional, yang dapat memperkuat
posisi Indonesia di tingkat ASEAN maupun dunia.

Selain menjadi jembatan bisnis, posisi geografis Indonesia juga memungkinkan Indonesia untuk
menjadi poros atau pusat konektivitas maritim dunia. Hal ini tercermin dalam program pembangunan
konektivitas maritim Indonesia yang bertujuan untuk memperkuat konektivitas antara Indonesia dengan
negara-negara lain di Asia Tenggara dan juga di luar Asia Tenggara. Dengan menjadi poros konektivitas
maritim dunia, Indonesia dapat memperkuat peran dan pengaruhnya di tingkat ASEAN maupun dunia.

Posisi geografis Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudera juga membuat
Indonesia memiliki kekayaan alam dan sumber daya laut yang melimpah. Indonesia memiliki potensi besar
dalam sektor kelautan dan perikanan, yang dapat menjadi basis pengembangan ekonomi Indonesia dan
memberikan kontribusi positif bagi perekonomian ASEAN maupun dunia.

Selain keuntungan ekonomi, posisi geografis Indonesia juga memberikan keuntungan strategis dalam
hal keamanan dan pertahanan. Indonesia memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas dan keamanan di
kawasan Asia Tenggara, terutama dalam mengatasi isu-isu keamanan seperti terorisme, narkoba, dan
kejahatan lintas batas.

Posisi geografis Indonesia yang strategis juga membuat Indonesia menjadi negara yang penting
dalam hal diplomasi. Indonesia menjadi anggota aktif dalam organisasi-organisasi regional maupun
internasional, seperti ASEAN, G20, dan PBB, yang memungkinkan Indonesia untuk memainkan peran yang
lebih aktif dalam mengatasi isu-isu global dan regional.
Selain keuntungan-keuntungan yang telah disebutkan sebelumnya, posisi geografis Indonesia juga
memiliki dampak penting dalam beberapa aspek, antara lain :

1. Sektor Pariwisata : Posisi geografis Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudera
membuat Indonesia memiliki potensi wisata yang besar. Indonesia memiliki banyak destinasi wisata yang
menarik dan menjadi tujuan wisatawan dari berbagai negara, seperti Bali, Lombok, Komodo, dan Raja
Ampat. Posisi Indonesia yang strategis di Asia Tenggara juga membuat Indonesia menjadi gerbang utama
wisatawan yang ingin berkeliling kawasan Asia Tenggara.

2. Sektor Lingkungan : Posisi geografis Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudera juga
membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki keragaman hayati yang besar di dunia.
Indonesia memiliki beragam ekosistem yang meliputi hutan hujan tropis, pegunungan, dan perairan laut.
Namun, keragaman hayati Indonesia juga menjadi tantangan dalam mengatasi deforestasi, degradasi hutan,
dan perusakan lingkungan lainnya.

3. Kebijakan Luar Negeri : Posisi geografis Indonesia juga mempengaruhi kebijakan luar negeri Indonesia
terutama terkait dengan isu-isu regional dan internasional. Indonesia menjadi negara yang aktif berperan
dalam kawasan Asia Tenggara, seperti memperkuat ASEAN sebagai lembaga regional yang penting, dan
juga memperjuangkan isu-isu global, seperti perdamaian dunia, hak asasi manusia, dan pengurangan emisi
gas rumah kaca.

4. Sektor Pendidikan : Posisi geografis Indonesia yang strategis juga memberikan dampak dalam dunia
pendidikan. Indonesia memiliki banyak universitas dan lembaga pendidikan tinggi yang menawarkan
program-program studi yang berkaitan dengan kelautan, perikanan, dan isu-isu maritim lainnya. Hal ini
dapat menjadi basis untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang kelautan dan
perikanan, serta mendorong pengembangan inovasi dan teknologi yang berkaitan dengan sektor tersebut.

Dalam kesimpulan, posisi geografis Indonesia memiliki dampak yang besar dalam berbagai aspek,
mulai dari ekonomi, pariwisata, lingkungan, kebijakan luar negeri, hingga pendidikan. Keuntungan strategis
yang dimiliki Indonesia dari posisi geografisnya dapat dimanfaatkan untuk memperkuat posisi Indonesia di
tingkat ASEAN maupun dunia, serta memberikan kontribusi positif bagi perdagangan, konektivitas,
ekonomi, keamanan, diplomasi, dan pembangunan regional dan global.
Soal 2

Sebagai warga negara Indonesia kita harus bisa ikut berpatisipasi secara aktif dalam melindungi berbagai
bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) agar dapat mewujudkan ketahanan
nasional. Ganguan tersebut bisa berasal dari dalam dan luar negeri serta bisa berupa fisik dan non fisik.

Uraikan peran Anda sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari
(ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa fisik dan non fisik!

(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlbih dahulu tentang landasan, dan asas Ketahanan Nasional yang ada
di BMP MKDU4111)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sebagai mahasiswa, terdapat beberapa peran penting yang dapat dilakukan untuk membantu
melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan
Gangguan (ATHG), baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri, serta berupa fisik dan non fisik,
diantaranya adalah :

1. Memiliki pemahaman yang baik mengenai ideologi dan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta menjunjung tinggi kebhinekaan sebagai sumber kekuatan
bangsa.

Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki pemahaman yang baik mengenai ideologi dan
nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta menjunjung tinggi
kebhinekaan sebagai sumber kekuatan bangsa. Dengan memahami ideologi dan nilai-nilai Pancasila,
mahasiswa dapat memperkuat kesadaran nasionalisme dan patriotisme dalam diri, serta menghindari
pengaruh-pengaruh ideologi yang bertentangan dengan ideologi bangsa.

2. Meningkatkan kemampuan diri dalam berbagai aspek.

Mahasiswa harus meningkatkan kemampuan diri dalam berbagai aspek, seperti pengetahuan tentang
keamanan dan pertahanan negara, pengetahuan tentang hukum, sosial, politik, dan ekonomi, serta
meningkatkan kemampuan berbahasa asing agar dapat berkomunikasi dengan negara-negara lain. Dengan
memiliki kemampuan diri yang memadai, mahasiswa dapat lebih mudah mengikuti perkembangan situasi
keamanan dan pertahanan negara, serta dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan dan pertahanan
negara.
3. Memperkuat nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme dalam diri.

Mahasiswa harus memperkuat nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme dalam diri dengan menumbuhkan
rasa cinta pada tanah air, menghargai sejarah dan budaya bangsa, serta memahami pentingnya persatuan dan
kesatuan dalam membangun bangsa. Dengan memperkuat nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme dalam
diri, mahasiswa dapat membantu meningkatkan rasa kecintaan pada tanah air, serta menghindari pengaruh-
pengaruh yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan dan pertahanan negara.

Mahasiswa dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga
keamanan dan pertahanan negara dengan cara mengikuti kegiatan sosialisasi, seminar, dan pelatihan-
pelatihan terkait. Dengan membantu meningkatkan kesadaran masyarakat, mahasiswa dapat membantu
masyarakat lebih peka terhadap potensi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang dapat terjadi di
lingkungan sekitar mereka.

5. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung keamanan dan pertahanan negara.

Mahasiswa dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung keamanan dan pertahanan
negara, seperti program-program penggalangan dana, bakti sosial, serta kegiatan-kegiatan yang membantu
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan dan pertahanan negara. Dengan
berpartisipasi aktif, mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya menjaga keamanan dan
pertahanan negara.

6. Mengembangkan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi.

Dalam era digital saat ini, mahasiswa juga harus memiliki keterampilan teknologi informasi dan komunikasi
yang memadai. Dengan memiliki keterampilan ini, mahasiswa dapat membantu pemerintah dan aparat
keamanan dalam menghadapi ancaman dan tantangan dalam ranah siber atau cyber security. Mahasiswa
juga dapat membantu meningkatkan kualitas sistem keamanan informasi dan komunikasi di lingkungan
kampus atau di lingkungan masyarakat.

7. Berpartisipasi dalam program-program yang mendukung pengembangan pertahanan negara.

Mahasiswa dapat berpartisipasi dalam program-program yang mendukung pengembangan pertahanan


negara, seperti program-program penelitian dan pengembangan teknologi pertahanan, atau program-program
yang membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang pertahanan. Dengan
berpartisipasi dalam program-program ini, mahasiswa dapat membantu meningkatkan kemampuan negara
dalam menghadapi berbagai ancaman dan tantangan yang ada.
8. Berperan sebagai agen perubahan dalam menghadapi berbagai masalah yang dihadapi bangsa.

Mahasiswa juga dapat berperan sebagai agen perubahan dalam menghadapi berbagai masalah yang dihadapi
bangsa, seperti korupsi, kemiskinan, konflik sosial, dan lain sebagainya. Dengan mengambil peran sebagai
agen perubahan, mahasiswa dapat membantu mengurangi berbagai masalah yang dapat mengganggu
stabilitas dan keamanan negara.

Secara keseluruhan, sebagai mahasiswa, kita memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga
keamanan dan pertahanan negara. Mahasiswa harus memiliki pemahaman yang baik tentang ideologi dan
nilai-nilai Pancasila, memperkuat nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, serta meningkatkan kemampuan
diri dalam berbagai aspek. Mahasiswa juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung
keamanan dan pertahanan negara, mengembangkan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi, dan
berperan sebagai agen perubahan dalam menghadapi berbagai masalah yang dihadapi bangsa. Dengan cara
ini, mahasiswa dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam upaya menjaga keamanan dan pertahanan
negara.
Soal 3

Upaya pembangunan integrasi nasional selalu mendapat Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan
atau yang disingkat dengan ATHG. Hal tersebut dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa yang
bisa berasal dari dalam danluar negeri serta bisa berupa fisik dan nonfisik.

Lakukanlah analisis penyebab munculnya ATHG yang bisa memecah belah NKRI!

(Petunjuk: baca dan pahami terlebih dahulu tentang ketahanan nasional Indonesia yang ada di dalam BMP
MKDU4111)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) yang dapat memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa bisa berasal dari berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Beberapa penyebab
munculnya ATHG yang bisa memecah belah NKRI antara lain sebagai berikut :

1. Perbedaan agama, suku, dan budaya.

Perbedaan agama, suku, dan budaya sering menjadi pemicu konflik antar kelompok dalam masyarakat. Jika
konflik tersebut tidak ditangani dengan bijaksana, maka akan berpotensi memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa.

2. Ketidakadilan sosial dan ekonomi.

Ketidakadilan sosial dan ekonomi antara wilayah yang satu dengan yang lain juga menjadi penyebab
munculnya ATHG. Ketimpangan pembangunan antar daerah bisa menimbulkan perasaan tidak adil dan
memunculkan ketegangan antar kelompok masyarakat.

3. Ekstremisme ideologi.

Ekstremisme ideologi, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri, juga bisa memecah belah
persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini dapat terjadi jika kelompok yang terlibat dalam ekstremisme ideologi
tidak menghargai perbedaan dan menganggap kelompok lain sebagai musuh.

4. Konflik politik.

Konflik politik antara kelompok atau partai politik juga bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Konflik politik ini bisa terjadi karena perbedaan pandangan dan tujuan politik.

5. Intervensi asing.

Intervensi asing dalam politik dan kebijakan negara juga bisa memecah belah persatuan dan kesatuan
bangsa. Intervensi ini bisa berupa dukungan terhadap kelompok atau partai politik tertentu yang merugikan
kepentingan nasional.
6. Terorisme.

Tindakan terorisme juga bisa menjadi penyebab munculnya ATHG yang memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa. Tindakan terorisme yang dilakukan oleh kelompok yang ingin menciptakan ketakutan dan
memecah belah masyarakat dapat menimbulkan ketegangan dan konflik.

7. Korupsi.

Korupsi yang merajalela dapat memicu tindakan diskriminatif dan merugikan kepentingan nasional. Korupsi
dapat merusak tata kelola pemerintahan yang baik, memperlebar kesenjangan sosial-ekonomi dan
memunculkan ketidakpercayaan terhadap negara.

8. Kesenjangan sosial-ekonomi.

Kesenjangan sosial-ekonomi yang tinggi dapat memicu tindakan diskriminatif dan memperburuk
ketimpangan pembangunan. Kesenjangan ini dapat memunculkan ketidakadilan dan ketidakpuasan di
kalangan masyarakat.

9. Medsos dan propaganda negatif.

Medsos dan propaganda negatif dapat digunakan oleh kelompok tertentu untuk mempengaruhi opini publik
dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Propaganda negatif dapat merusak citra negara dan
menimbulkan perasaan anti terhadap pemerintah.

10. Konflik perbatasan.

Konflik perbatasan dengan negara tetangga juga dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Konflik ini dapat timbul karena perbedaan pandangan, klaim teritorial, atau tindakan provokatif dari pihak
lain.

11. Politik identitas.

Politik identitas yang menekankan perbedaan antar kelompok dapat memperkeruh suasana politik dan
memicu konflik horizontal. Politik identitas dapat menimbulkan diskriminasi dan intoleransi antar
kelompok, sehingga merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

12. Krisis ekonomi dan keuangan.

Krisis ekonomi dan keuangan dapat memicu tindakan kekerasan dan merusak stabilitas negara. Krisis ini
dapat memperlebar kesenjangan sosial-ekonomi dan menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat,
sehingga memicu aksi protes dan kekerasan.
13. Ketimpangan pembangunan antar daerah.

Ketimpangan pembangunan antar daerah dapat memperkuat sentimen regionalis dan memicu tindakan
separatisme. Ketimpangan ini dapat menimbulkan ketidakadilan dan ketidakpuasan di kalangan masyarakat,
sehingga merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Penanganan ATHG yang memecah belah NKRI harus dilakukan dengan pendekatan yang holistik
dan terintegrasi. Perlu adanya tindakan preventif dan represif dari pemerintah serta partisipasi aktif dari
masyarakat dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan demikian, NKRI dapat terus
dipertahankan sebagai negara yang bersatu dan berdaulat.
Soal 4

Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadikan pedoman untuk hidup berbangsa
dan bernegara. Kondisi sekarang ini banyak teradapat Ancaman, Tantangan, hambatan dan Gangguan
(ATHG) yang dapat merusak ketahanan nasional, sehingga Pancasila seharusnya dinternalisasikan bukan
hanya sekedar dihafalkan supaya ketahanan nasional negara Indoneisa menjadi kokoh.

Lakukanlah telaah bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk memperkuat
wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional!

(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlbih dahulu tentang ketahanan nasional yang ada di dalam modul
MKDU4111)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait
dengan pembinaan ketahanan nasional dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya :

1. Memperkuat pendidikan Pancasila di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Pendidikan Pancasila harus
menjadi mata pelajaran yang diutamakan dan diperkuat dalam kurikulum di semua jenjang pendidikan mulai
dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Hal ini dilakukan agar Pancasila tidak hanya menjadi
slogan atau hafalan semata, namun benar-benar dipahami dan diinternalisasi oleh seluruh masyarakat,
terutama generasi muda.

2. Melakukan sosialisasi Pancasila secara masif. Sosialisasi Pancasila harus dilakukan secara luas dan masif,
baik melalui media massa, kampanye, maupun acara-acara resmi. Tujuannya adalah agar seluruh lapisan
masyarakat Indonesia memahami dan menghayati nilai-nilai Pancasila, sehingga menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari.

3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembinaan ketahanan nasional. Pembinaan ketahanan
nasional tidak bisa dilakukan oleh pemerintah dan aparat keamanan saja, namun juga memerlukan peran
serta aktif seluruh masyarakat. Masyarakat perlu diimbau dan didorong untuk lebih aktif dalam mengawasi
dan melaporkan segala bentuk kejahatan, tindakan subversif, atau gerakan yang merongrong nilai-nilai
Pancasila.

4. Menjaga kerukunan dan kebersamaan antarumat beragama dan suku bangsa. Pancasila menempatkan
kerukunan dan kebersamaan sebagai nilai yang sangat penting. Oleh karena itu, kita perlu menjaga dan
memperkuat kerukunan antarumat beragama dan suku bangsa sebagai bentuk implementasi nilai-nilai
Pancasila. Hal ini dapat dilakukan melalui dialog dan diskusi antarumat beragama dan suku bangsa, serta
kegiatan-kegiatan lain yang mendorong persatuan dan kesatuan.
5. Membangun kesadaran akan pentingnya kebangsaan dan persatuan. Kesadaran akan pentingnya
kebangsaan dan persatuan merupakan pondasi yang kuat bagi pembinaan ketahanan nasional. Oleh karena
itu, perlu dilakukan berbagai kegiatan yang mendorong masyarakat untuk memahami dan menghayati
pentingnya kebersamaan dan persatuan, serta menghargai keragaman budaya dan kearifan lokal yang ada di
Indonesia.

6. Pembinaan karakter. Pembinaan karakter juga perlu diperkuat. Pembinaan karakter bertujuan untuk
membentuk pribadi yang memiliki nilai-nilai moral dan etika yang kuat, termasuk kecintaan pada tanah air
dan menghargai keragaman budaya Indonesia.

7. Penggunaan teknologi. Teknologi dapat digunakan untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila dan wawasan
kebangsaan melalui media sosial dan aplikasi yang dapat diakses oleh banyak orang. Hal ini dapat
membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Pancasila dan memperkuat rasa cinta
tanah air.

8. Kolaborasi antar lembaga. Kolaborasi antara lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi
masyarakat, dan sektor swasta dapat membantu memperkuat ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan.
Melalui kolaborasi ini, dapat dilakukan berbagai kegiatan yang membantu menginternalisasi nilai-nilai
Pancasila dan memperkuat rasa cinta tanah air.

9. Promosi budaya. Promosi budaya Indonesia dapat menjadi upaya memperkuat ideologi Pancasila. Melalui
promosi budaya, dapat memperkenalkan berbagai kebudayaan Indonesia kepada masyarakat Indonesia dan
dunia luar. Hal ini dapat membantu memperkuat rasa cinta tanah air dan memperkuat persatuan dan
kesatuan bangsa.

Semua upaya tersebut harus dilakukan secara terus-menerus dan konsisten agar ideologi Pancasila
dapat benar-benar tertanam dan teraplikasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Dengan menguatkan ideologi Pancasila sebagai dasar dan pedoman hidup berbangsa dan bernegara,
diharapkan akan tercipta masyarakat yang memiliki kesadaran dan kepedulian tinggi terhadap kebangsaan
dan negara Indonesia. Seluruh masyarakat diharapkan dapat menjaga dan memperkuat keutuhan dan
kesatuan bangsa, serta bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik dan maju.

Sumber referensi : MKDU411102, mediaindonesia.com , kompas.com , bpip.go.id , kemhan.go.id

You might also like