You are on page 1of 21

RESUME UTS

Tuesday, 04 April 2023 21:16

PENGANTAR
Belanda → burgerlijkrecht / privaatrecht / civielrechht
Jawa → Perdata = Sengketa (Padu)

Setelah kemerdekaan, istilah Perdata dijumpai dalam :


a. KRIS
Ps. 15 (2) "kematian perdata", Ps. 144 (1), Ps. 148 (3) "perkara perdata".
b. UUDS
Ps. 102 "hukum perdata"
Hukum Privat vs Publik
a. Kepentingan
Privat → kepentingan perseorangan
Publik → kepentingan umum
b. Hubungan
Privat → hubungan perseorangan
Publik → hubungan penguasa negara dengan perseorangan
Hukum Perdata Materiil (Universal)
a. Pengertian : Hukum yang mengatur hak dan kewajiban perorangan dalam hubungan
keluarga dan dalam pergaulan masyarakat yang disertai sanksi.
b. Luas lapangan hukum perdata materiil : Hak dan kewajiban perorangan dalam
hubungan keluarga dan dalam pergaulan masyarakat.
➢ Hubungan keluarga melahirkan :
1) Hukum tentang Orang
2) Hukum Keluarga
➢ Pergaulan masyarakat melahirkan :
1) Hukum tentang Benda
2) Hukum Perikatan
3) Hukum Waris → gabungan hk. Keluarga - hk. Harta kekayaan.
Berlakunya KUHPerdata
Dasar hukum : Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945

BW berlaku bagi orang Indonesia asli, legal basisnya?


- Pasal II Aturan Peralihan UUD
- UU 62/1958 tentang Kewarganegaraan → WNA dan WNI
- Instruksi Presedium Kabinet No. 31/U/IN/12/1966 → Menghapus penggolongan
penduduk berdasarkan Ps. 131 dan 163 IS.
KUHPerdata berlaku sebagai pilihan hukum (rechtskeuse) dan bukan sebagai penundukan
diri (rechtsonderwerping) karena Indonesia mengenal pluralisme hukum dimana oranng
berhak memilih menggunakan hukum adat setempat.
BW berlaku bagi orang Indonesia asli sepanjang diperlukan.

Apakah putusan hakim berdasarkan BW, dalam konteks BW adalah terjemahan Prof.
Subekti (1957) yang mana tidak resmi?
→ Sah. Mengapa demikian? Putusan sah dengan alasan asas
1. Res judicata pro veretate habituur
Semua putusan hakim harus dianggap benar
2. Die normative kraft des fatischen
Fakta/perilaku yang diulang akan mempunyai kekuatan normatif → BW sebagai
kebiasaan di pengadilan.
KUHPer sebagai "kitab" bukan UU?
→ legal basis : SEMA No. 3/1963 tentang "gagasan menganggap BW tidak sebagai UU"

Perdata Page 1
Hukum Perdata Indonesia
- Bersumber dari Burgerlijk Wetboek
- Hukum Perdata tertulis yang dikodifikasikan pada 1 Mei 1948
- Dalam perkembangannya banyak hukum perdata yang pengaturannya tersebar di
berbagai PerUU setelah pengkodifikasian
Pengertian menurut ahli
➢ Prof. Subekti
Arti luas → meliputi semua hukum privat materiil, yaitu segala hukum pokok yang
mengatur kepentingan-kepentingan perseorangan.
Arti sempit → diartikan sebagai lawan dari hukum dagang.
➢ Sudikno Mertokusumo
Hukum Perdata → keseluruhan peraturan yang mempelajari hubungan antara orang
yang satu dengan lainnya dalam hubungan keluarga dan dalam pergaulan
masyarakat.
Hubungan keluarga → hukum tentang orang dan hukum keluarga
Pergaulan masyarakat → hukum benda dan hukum perikatan
Macam Hukum Perdata
a. Materiil
Hukum Perdata yang mengatur hak dan kewajiban dalam hidup bermasyarakat.
Luas lapangan :
1) Hukum tentang orang
2) Hukum keluarga
3) Hukum tentang benda
4) Hukum tentang perikatan
5) Hukum waris
b. Formil
Hukum Perdata yang mengatur bagaimana cara melaksanakan dan mempertahankan
hak dan kewajiban tersebut.
Pengaturan dalam KUHPer
➢ Hukum Orang → Buku I tentang Orang
➢ Hukum Keluarga → Buku I tentang Orang
➢ Hukum Benda → Buku II tentang Benda
➢ Hukum Perikatan → Buku II tentang Perikatan
➢ Hukum Waris → Buku II tentang Benda

HUKUM ORANG
Subjek Hukum
a. Pengertian
Subjek hukum → segala sesuatu yang dapat memperoleh hak dan kewajiban dari
hukum.
b. Macam
1) Manusia/badan pribadi (natuurlijke persoon)
Pengakuan manusia sebagai subjek hukum dimulai sejak dilahirkan dan berakhir
ketika meninggal dunia.
Ps. 3 KUHPer → "tiada suatu hukuman pun mengakibatkan kematian perdata
atau kehilangan hak kewarganegaraan"
Ps. 2 KUHPer → anak dalam kandungan dapat dikatakan subjek hukum jika
kepentingannya menghendaki.

2) Badan hukum (rechst persoon)


Pengertian : Badan hukum adalah perkumpulan/organisasi yang oleh hukum
diperlakukan seperti manusia sebagai pengemban hak dan kewajiban. Atau
organisasi/kelompok yang mempunyai tujuan tertentu yang dapat menyandang
hak dan kewajiban.
Syarat materiil Badan Hukum :
1) Ada harta kekayaan terpisah

Perdata Page 2
1) Ada harta kekayaan terpisah
2) Mempunyai tujuan tertentu
3) Mempunyai kepentingan sendiri
4) Ada organisasi teratur
Prosedur pembentukan Badan Hukum bisa dilakukan dengan perjanjian atau UU.

Badan hukum yang dapat dibentuk masyarakat terdiri dari (3) → PT, Yayasan
dan Koperasi. Selain itu bukanlah badan hukum.
Adapun UD, CV, dan Firma bukan Badan Hukum melainkan Badan Usaha.
Sehingga tidak dapat disebut sebagai subjek hukum.

Teori tentang Badan Hukum


1) Teori Fictie → Von Savigny
Teori ini menyatakan bahwa BH itu hanya fictie atau dianggap seolah-olah
manusia.
2) Teori Harta Kekayaan Bertujuan → Brinz
Teori ini mengatakan bahwa hak-hak dari BH sebenarnya hak-hak yang
tidak ada yg mempunyai dan sebagai penggantinya adalah suatu kekayaan
yang terikat oleh suatu tujuan.
3) Teori Organ → Otto von Gierke
BH sungguh-sungguh merupakan kepribadian yang ada ialah sebagai
organisme yang bisa menyatakan kehendaknya dengan perantaraan alat
perlengkapan.
4) Teori Propiepto Collective → Planiol
Hak-hak dan kewajiban dari perhimpunan sesungguhnya hak dan
kewajiban anggotanya bersama-sama. BH adalah suatu konstruksi yuridis
saja.

Kecakapan dan Kewenangan


Kewenangan hukum → kewenangan untuk menyandang hak dan kewajiban.
Siapa yang memiliki hak dan kewajiban ? Pada umumnya subjek hukum baik orang
maupun badan hukum dapat mempunyai hak dan kewajiban.
Perkecualian :
1) Terdapat hak-hak tertentu yang hanya dimiliki natuurlijke persoon saja.
E.g : Hak waris, Hak untuk Kawin, dll
2) Tidak setiap orang diberikan kewenangan penuh.
E.g : ditentukan oleh umur seperti hak memilih dan dipilih (Ps. 28 UU 3/1999 tentang
pemilu), hak kawin (Ps. 7 UU 1/1974), untuk bekerja (Ps. 1 UU 1/1951 jo. UU 12/1948)
Kecakapan Bertindak
- Semua orang pada umumnya mempunyai kewenangan hukum.
- Menyandang/mempunyai hak dan kewajiban tidak selalu mampu/cakap
melaksanakan sendiri hak dan kewajiban tersebut.
Siapa yang cakap?
→ hal ini tidak diatur, namun menentukannta berdasarkan argumentum a contrario terhadap
pasal yang mengatur ketidak cakapan subjek hukum.
Orang yang tidak cakap melakukan perbuatan hukum (personae miserabile)
→ Ps. 1329 dan 1330 BW
1) Orang - orang yg belum dewasa
2) Mereka yang ditaruh dibawah pengampuan
3) Perempuan yang telah kawin
Akibat ketidak cakapan dapat dimintakan pembatalan. Dimana yang dapat minta
pembatalan adalah pihak yang dirugikan, umunya keluarga pihak yang tidak cakap.
Pembatalan dapat dihilangkan dengan penguatan.

Perwalian
- Berlaku asas tidak dapat dibagi-bagi dengan perkecualian bahwa dalam hal ibu yang
hidup terlama kawin lagi maka suami menjadi wali serta (Ps. 351 KUHPer) atau
apabila ditunjuk pelaksana pengurusan harta anak yang belum dewasa di luar
Indonesia (Ps. 361 KUHPer).
a. Macam perwalian :
1) Perwalian oleh suami/istri yang hidup terlama
2) Perwalian dengan surat wasiat/akta
3) Perwalian oleh hakim

Perdata Page 3
3) Perwalian oleh hakim
b. Mulainya :
1) Wali yang diangkat hakim pada saat pengangkatan/diberitahukan putusan hakim
2) Wali yang diangkat orang tua dengan wasiat pada saat orang tua mati dan
sesudah wali menyatakan menerima
3) Wali menurut UU pada saat terjadinya peristiwa yang menimbulkan perwalian.
c. Kewajiban wali :
1) Memberitahukan kepada balai harta peninggalan
2) Mengadakan inventarisasi
3) Mengadakan jaminan
4) Menentukan pengeluaran
d. Berakhirnya perwalian :
Dalam hubungan dengan keadaan anak :
- Anak menjadi dewasa (meerderjarig)
- Matinya si anak
- Timbulnya kembali kekuasaan orang tua
- Pengesahan seorang anak luar kawin yang diakui
Dalam hubungan dengan tugas wali :
- Ada pemecatan atau pembebasan diri wali
- Ada alasan pemecatan.
→ wali berkelakuan buruk, wali menyalahgunakan kekuasaan, wali berada dalam
keadaan pailit, wali dijatuhi pidana, dll

Pengampuan (Curatele)
a. Alasan pengampuan :
1) Keborosan
2) Lemah pikiran
3) Kekurangan daya pikir
→ dungu, gila, atau mata gelap
b. Cara menetapkan pengampuan L
Pengampuan ditetapkan oleh PN atas permintaan pengampuan → mulai berjalan
semenjak putusan diucapkan (lex scripta).
c. Yang dapat memohonkan pengampuan :
1) Bagi yang kurang daya pikir :
- Setiap keluarga sedarah dan suami/istri
- Jaksa
2) Bagi yang lemah pikiran → orangnya sendiri.
3) Bagi keborosan → keluarga sedarah dalam garis lurus dan sanak keluarga
dalam garis menyimpang sampai derajat ke empat dan suami/istri.
d. Berakhirnya pengampuan :
1) Bagi kurandus (orang yg dibawah pengampuan) → matinya, hapusnya, serta
berhentinya sebab-sebab pengampuan.
2) Bagi kurator → tercantum dalam Ps. 459 KUHPer serta sama denga sebab-
sebab berakhirnya perwalian.
e. Konsekuensi ketidakcakapan :
- Orang yang tidak cakap bertindak perlu diwakili oleh wali atau kuratornya.
- Tindakan yang dilakukan tanpa persetujuan wali/kurator menjadi tidak sah, bukan
berarti batal demi hukum tetapi tetapi dapat dituntut pembatalannya.

Pendewasaan (Handlichting)
a. Pengertian :
Pendewasaan → suatu upaya hukum yang dipakai untuk meniadakan keadaan belum
dewasa, baik untuk keseluruhan maupun hal-hal tertentu.
Pendewasaan dapat dicabut oleh pengadilan ketika terjadi penyalahgunaan.
b. Legal basis :
→ Ps. 419 - 342 KUHPer
c. Macam :
1) Handlichting sempurna
- Dengan handlichting sempurna, orang yang belum cukup umur kemudian
boleh dikatakan sama dengan orang yang sudah cukup umur.
- Diperoleh dengan surat pernyataan "sudah meerderjarig" (Ltn → Venia
Aetatis) dari Presiden setelah memperoleh pertimbangan MA.
- Yang dapat mengajukan untuk memperoleh Venia Aetatis → orang yang

Perdata Page 4
- Yang dapat mengajukan untuk memperoleh Venia Aetatis → orang yang
sudah berumur 20 tahun penuh.
2) Handlichting terbatas
- Handlichting terbatas → orang yang belum cukup umur hanya dalam hal-
hal tertentu/perbuatan tertentu saja sama dengan orang dewasa,
meanwhile dia tetap di bawah umur.
- Permintaan diajukan oleh orang yang telah berusia 18 tahun.
- Diberikan PN atas permintaan orang yang belum dewasa dan hanya
diberikan jika ortu/walinya tidak keberatan.
- Memberikan hak-hak tertentu seperti orang yang sudah dewasa dan dapat
dicabut oleh PN jika disalahgunakan.
- Handlichting terbatas harus diumumkan dengan penempatannya dalam
berita negara.

Catatan Sipil (Burgerlijk Stand)


a. Pengertian : suatu catatan dalam suatu daftar tertentu mengenai kenyataan-kenyataan
yang punya arti penting bagi status keperdataan seseorang yang dilakukan oleh
Pegawai Kantor Catatan Sipil
b. Tujuan lembaga catatan sipil :
1) Agar masyarakat memiliki bukti-bukti otentik
2) Memperlancar aktifitas pemerintah dibidang kependudukan
3) Memberikan kepastian hukum bagi kedudukan hukum setiap warga negara
c. Fungsi pencatatan → sebagai pembuktian bahwa suatu peristiwa hukum yang dialami
seseorang benar-benar telah terjadi.
d. Syarat dan prosedur pencatatan :
1) Adanya surat keterangan tentang peristiwa hukum
2) Dibawa kepada pejabat kantor catatan sipil
3) Dicatat/didaftar dalam register
4) Terbit kutipan akta otentik

Domisili (Domicilie)
a. Pengertian :
Domisili → Tempat di mana seseorang tinggal atau berkedudukan serta punya hak
dan kewajiban hukum.
b. Arti penting domisili :
- Dalam hal pemenuhan hak dan kewajiban
- Penentuan status hukum seseorang dalam lalu lintas hukum dan berurusan
dengan pengadilan.
c. Macam :
1) Tempat kediaman sesungguhnya → tempat yang bertalian dengan hal
melakukan wewenang perdata pada umumnya (tempat kediaman seseorang
sehari-hari). Ada 2 :
a. Tempat kediaman yang sukarela adalah tempat kediaman jika seseorang
dengan bebas dan menurut pendapatnya sendiri dapat menciptakan
keadaan-keadaan di tempat tertentu atau rumah tertentu.
b. Tempat kediaman yang wajib adalah tempat kediaman jika tempat
kediaman itu tidak bergantung kepada keadaan-keadaan orang yang
bersangkutan itu sendiri, akan tetapi bergantung kepada keadaan-keadaan
orang lain yang dalam arti hukum ada hubungan dengan orang yang
pertama itu.
2) Tempat kediaman yang dipilih adalah tempat kediaman yang ditunjuk sebagai
tempat kediaman oleh salah satu pihak atau lebih dalam hubungan dengan
melakukan perbuatan tertentu.

Keadaan Tidak Hadir (Afwegesigheid)


a. Pengertian :
Keadaan tidak adanya seseorang di tempat kediamannya karena berpergian atau
meninggalkan tempat kediaman, baik dengan ijin atau tanpa ijin dan tidak diketahui
dimana tempat ia berada.
b. Pengaruh keadaan tidak hadir :
1) Pada penyelenggaraan kepentingan ybs
2) Pada status hukum ybs atau anggota keluarga yang ditinggalkan
c. Tahap - tahap penyelesaian keadaan tidak hadir :

Perdata Page 5
c. Tahap - tahap penyelesaian keadaan tidak hadir :
1) Masa tindakan sementara :
- Ybs tidak ada ditempatnya
- Orang tsb tidak melakukan pengaturan urusan-urusannya padahal tidak
memberi kuasa
- Tindakan yang sudah diambilnya yaitu kekuatan pemberian kuasa kepada
kepercayaannya sudah habis.
→ bentuk penyelesaiannya → pemberian tugas kepada Balai Harta Peninggalan
oleh Pengadilan sebagai pelaksana pengurusan kepentingan, hak-hak dan harta
kekayaannya.
2) Masa persangkaan meninggal dunia
- 5 tahun bila yang tidak hadir tidak mengangkat seorang kuasa untuk
mengurusi kepentingannya atau tidak mengatur pengurusannya
- 10 tahun bila yang tidak hadir meninggalkan kuasa atau mengatur
pengurusannya
- 1 tahun bila yang tidak hadir adalah anak buah kapal atau penumpang
kapal yang dinyatakan hilang atau mengalami kecelakaan.
→ akibat pernyataan persangkaan mati maka hak-hak orang yang tidak hadir
beralih secara sementara kepada ahli waris.
3) Peralihan hak kepada ahli waris secara definitif
- Bila diterima kabar kepastian meninggalnya orang yang tidak hadir
- Bila lampau tenggang wwaktu 30 tahun sejak hari pernyataan barang kali
MD yang tercantum dalam putusan Pengadilan.
- Sudah lewat 100 tahun sejak hari kelahiran orang yang tidak hadir.

HUKUM BENDA
Tempat Pengaturan
- Buku II KUHPer tentang Benda
- Buku II KUHPer bersifat tertutup → ketentuan yang ada di dalamnya tidak dapat
disimpangi, sebagai hukum pemaksa (dwingen recht) → tidak boleh seenaknya
sendiri, harus sesuai buku II agar tidak berbenturan dengan hal lain (berbenturan
dengan hukum).
- Berlakunya buku II KUHPer (1848) setelah UU 5/1960 UUPA
i. Ada pasal-pasal yg tidak berlaku : yg mengatur mengenai bumi, air, dan
kekayaan alam yg terkandung didalamnya.
→ jika terdapat case tentang bumi, air, dan kekayaan alam maka pasal yang
berlaku adalah pasal UUPA (Lex posteriori derigat legi inferiori)
ii. Berlaku sebagian : pengertian hak milik tidak berlaku untuk benda-benda yg
berupa tanah. Buku II KUHPer berlaku bagi benda bergerak dan benda tetap
non-tanah.
iii. Berlaku penuh

Pengertian Benda
- Barang dan hak yg dapat dimiliki atau dikuasasi oleh hak milik (Ps. 499)
- Segala sesuatu yg dapat menjadi objek hak milik.
- Benda sangat penting dalam hukum karena menjadi perantara subjek hukum. E.g :
jual beli
Macam-macam Benda
a. Benda berujud dan benda tak berujud
Relevansi : untuk menentukan cara penyerahan/levering.
i. Berujud : benda yg dapat ditangkap dengan pancaindera. As long as dapat
dideteksi panca indera maka ia adl benda berujud. E.g : listrik, O2, dll
ii. Tak berujud : benda yg tidak dapat ditangkap dengan pancaindera, yaitu berupa
hak.
b. Benda bergerak dan benda tetap
Relevansi : cara penyerahan dan cara pengikatan jaminan, misal kredit ke bank.
i. Bergerak : dapat dipindahkan (mobil, meja, rumah joglo/limasan yg dapat
dipindahkan) atau dapat berpindah sendiri (hewan).
ii. Tetap : tanah termasuk bangunan dan tanaman yg masih menyatu dengan tanah
tersebut atau benda lain yg oleh UU digolongkan sebagai benda tetap. E.g :
rumah (rumah permanen), pesawat terbang dan kapal.
c. Benda yang dipakai habis dan benda yang dipakai tidak habis

Perdata Page 6
c. Benda yang dipakai habis dan benda yang dipakai tidak habis
Relevansi : objek perjanjian.
i. Dipakai habis : perjanjian pinjam mengganti. E.g : air minum, makanan, obat
pel, sabun.
ii. Dipakai tidak habis : perjanjian pinjam pakai. E.g : baju, HP
→ Untuk menentukan perjanjian pinjam-meminjam yg menggunakan benda sebagai
objeknya.
Perjanjian pinjam mengganti : ada peralihan hak milik. Sebelum dipinjamkan benda
tsb adalah milik pemberi pinjam, ketika diserahkan ke si peminjam terjadi peralihan
hak milik sehingga menjadi milik peminjam dan bebas diapakan saja bagi si peminjam.
Kewajiban si peminjam adalah mengembalikan. Boleh mengembalikan barang yang
berbeda asal nilai/kualitasnya sama.
Perjanjian pinjam pakai : tidak ada peralihan hak milik. Yang dikembalikan harus
benda yang sama.

d. Benda yang sudah ada dan benda yang akan ada


Relevansi : akibat perjanjian yang dibuat.
i. Benda yg akan ada :
→ absolut : benar-benar belum ada. E.g : biji durian yang masih ditanam, belum
berbuah tapi sudah membuat perjanjian dengan eksportir → terjadi perikatan
bersyarat karena duriannya belum tentu ada.
→ relatif : bendanya sudah ada tetapi belum dibawah penguasaan. E.g : gaji
PNS bulan depan.
ii. Benda yang sudah ada :
Benda yg dapat dijadikan objek perjanjian jual beli adalah benda yg sudah ada
dan benda yg akan ada relatif. As long as bisa ditentukan jumlah, jenis, dan
harganya bisa dijadikan objek perjanjian jual beli.
e. Benda dalam perdagangan dan benda diluar perdagangan
Relevansi : menentukan objek perjanjian.
i. Benda dalam perdagangan : benda yg dapat menjadi objek perjanjian. Suatu
kebendaan yang dibutuhkan manusia lain dan untuk memenuhi kebutuhan itu
harus melakukan hubungan dengan manusia lain. Jumlahnya fluktuatif karena
kebutuhan manusia terus berkembang.
ii. Benda diluar perdagangan : benda-benda untuk kepentingan umum, seperti
jalan raya, dermaga, dll. Benda ini secara yuridis tidak bisa menjadi objek
perjanjian, namun saat ada perbaikan objeknya bukan jembatannya melainkan
pemberian jasa yang dilakukan di jembatan.
→ benda bebas yang sudah di ekonomikan, di individualisir maka menjadi barang yg
diperdagangkan dikategorikan sebagai benda dalam perdagangan. E.g : O2 dalam
kaleng, AMDK.
f. Benda yg dapat dibagi dan tidak dapat dibagi-bagi
Relevansi : pelaksanaan prestasi (warisan), contohnya beras satu ton dapat dibagi.
Jika ada perjanjian pengiriman beras beras satu ton sekaligus tapi yang dikirim hanya
setengah ton saja maka prestasi belum terpenuhi.
i. Benda yang dapat dibagi-bagi : benda yang jika dibagi tidak akan
menghilangkan hakikat atau wujud dari benda itu sendiri. E.g : waris, beras,
uang, sepuluh sapi.
ii. Benda tidak dapat dibagi-bagi : yang jika dibagi akan menghilangkan esensi
atau fungsi dari benda tsb. E.g : mobil, seekor hewan.
g. Benda terdaftar dan tidak terdaftar
i. Benda terdaftar : kepemilikannya harus didaftarkan kepada otoritas negara
terlebih dahulu. E.g : rumah, mobil, saham.
ii. Benda tidak terdaftar : kepemilikannya cukup dengan menguasai secara nyata.
E.g : HP
→ perbedaannya ketika terjadi jual beli maka barang tidak terdaftar begitu uang
diserahkan (transaksi) maka benda dapat sampai/dikuasi secara nyata (fisik) oleh
pembeli. Sedangkan benda terdaftar harus didaftarkan/balik nama.

Hak Kebendaan
Hak Keperdataan :
a. Hak relatif (hak perorangan) : dalam hukum perjanjian/perikatan.
Dalam jual beli terjadi penyerahan barang dan hak milik (levering)
b. Hak absolut :

Perdata Page 7
b. Hak absolut :
○ Hak kepribadian → hak mempunyai nama, hak untuk mendapatkan akta
kelahiran bagi siapapun (anak sah, anak diluar nikah, anak tanpa orang tua)
○ Hak keluarga → alimentasi (hak yg bertimbal balik antara orang tua dan
anaknya), hak waris dimiliki oleh ahli waris antites…? (hubungan darah dengan
pewaris)
○ Hak kebendaan → hak mutlak atas suatu benda
Sifat hak kebendaan :
a. Mutlak tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun
b. Selalu mengikuti bendanya droit de suit
c. Mempunyai hak untuk didahulukan droit de preference

Macam-macam hak kebendaan


a. Hak kebendaan yg memberikan kenikmatan. E.g : hak milik, bezit → memanfaatkan,
mengambil kenikmatan atas benda tsb walau benda tsb bukan miliknya, hak
pakai, hak memungut hasil.
b. Hak kebendaan yg memberikan jaminan. E.g : gadai, fiducia → pengalihan
kepemilikan benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan, hipotik, hak
tanggungan.

Cara Memperoleh Hak Milik


→ Ps. 584 KUHPer
1) Pendakuan (toeeigening)
→ Diperuntukkan bagi kebendaan yg belum ada pemilik sebelumnya. Lalu siapa
pemiliknya ? Kepemilikan itu ada pada orang yg mengambil pertama kali benda itu.
- Pendakuan dari benda-benda bergerak yang belum ada pemiliknya → res
nullius.
- Pendakuan dari binatang-binatang buruan, pendakuan ikan di perairan.
2) Ikutan (netrekking)
"segala apa yang melekat pada suatu kebendaan atau yang merupakan sebuah tubuh
dengan kebendaan itu adalah milik orang yang dianggap sebagai pemiliknya."
3) Lampaunya waktu/kadaluarsa (verjaring)
"hak milik atas suatu kebendaan diperoleh karena kadaluarsa (verjaring) apabila
sesorang telah memegang kedudukan berkuasa (bezit) atasnya selama waktu tertentu
dan menurut syarat-syarat tertentu."
Terdapat dua macam yaitu :
a. Aquiasitieve verjaring
Dengan lampaunya waktu seseorang itu mendapat hak
Syarat :
1) Harus ada bezit sebagai pemilik
2) Bezitnya harus beritikad baik
3) Membezitnya harus terus menerus (tidak putus)
4) Membezitnya tidak terganggu
5) Membezitnya harus diketahui umum
6) Membezitnya harus selama 20 tahun dalam hal ada alas hak yg sah, atau
30 tahun dalam hal tidak ada alas hak
Benda yang dapat dimiliki dengan cara ini adalah benda-benda tetap dan
piutang-piutang yang bukan atas tunjuk (aan toonder). Benda piutang dan atas
tunjuk tidak mungkin kena verjaring.
b. Instingtieve verjaring
Dengan lampaunya waktu seseorang itu terbebas dari kewajiban/perikatan

4) Pewarisan
Ilustrasi → mengapa pewarisan merupakan salah satu cara mendapatkan hak milik?
Peristiwa berpindahnya hak dan kewajiban orang yg sudah meninggal → orang yg
masih hidup
5) Penyerahan (Levering)
- Merupakan cara memperoleh hak milik yg paling penting dan paling sering terjadi
dalam masyarakat.
- Penyerahan suatu benda oleh pemilik atau atas namanya kepada orang lain,
sehingga orang laintersebut memperoleh hak milik atas benda tersebut.
- Peralihan hak milik perlu penyerahan nyata dan yuridis.
Macam cara penyerahan/levering :

Perdata Page 8
Macam cara penyerahan/levering :
a. Benda tetap → balik nama, penyerahan nyata.
b. Benda bergerak
- Benda bergerak berujud → penyerahan nyata atau penyerahan kunci
gudang tempat benda tersebut berada.
- Benda bergerak yg tidak berujud :
1) Penyerahan piutang atas tunjuk (aan toonder) dengan endosemen
(menulis dibalik surat piutang tsb yg menyatakan kepada siapa
piutang tersebut dipindahkan)
2) Penyerahan piutang atas nama (op naam) : dilakukan dengan cessie
(suatu akta otentik atau bawah tangan yg menyatakan bahwa piutang
telah dipindahkan kepada seseorang)
3) Penyerahan piutang atas bawa (aan order) : dilakukan dengan
penyerahan nyata dari fisik piutang yg menjadi objek levering.
Syarat penyerahan :
Sah tidaknya penyerahan itu didasarkan atas sah tidaknya perjanjian itu. Jika
perjanjian tidak sah/batal demi hukum maka penyerahan pun juga bisa dibatalkan.
a. Harus ada perjanjian zakelijk yg sah (perjanjian yg menyebabkan berpindahnya
hak-hak kebendaan)
b. Harus ada hak (titel) : adanya hubungan hukum yg mengakibatkan penyerahan
atau peralihan benda
c. Harus dilakukan oleh orang yg berwenang menguasai benda
d. Penyerahan sesuai dengan ketentuan UU (tergantung bendanya, jika benda
tetap dengan balik nama dan penyerahan nyata, jika benda bergerak berwujud
dengan penyerahan )

HUKUM PERKAWINAN
Hukum perkawinan sebagai sub dari Hukum Keluarga.

Hukum Keluarga : keseluruhan ketentuan mengenai hubungan hukum yang bersangkutan


dengan kekeluargaan sedarah dan kekeluargaan karena perkawinan.
Hubungan Keluarga : terjadi karena hubungan darah maupun hubungan perkawinan.

Perkawinan → peristiwa hukum "segala peristiwa yang memiliki akibat hukum" →


perkawinan adalah hubungan hukum dan memiliki akibat hukum bagi pasangan yang
menikah (suami dan istri), anak, dan akibat hukum berkaitan dengan harta kekayaan.

Sumber Hukum :
1) KUHPer
2) UU 1/1974 tentang Perkawinan (UUP)
3) PP 9/1975 tentang Aturan Pelaksana UUP
4) UU 23/2006 tentang Administrasi Kependudukan & UU 24/2013 tentang Perubahan
atas UU 23/2006 tentang Administrasi Kependudukan.
Makna Perkawinan :
➢ UUP → Ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami
isteri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan YME.
UUP memberi pendefinisian yang lebih dari hubungan perdata biasa dan lebih sesuai
dengan karakter masyarakat Indonesia dimana ada unsur agama sebagai ikatan cinta
yang sakral → tercermin bagaimana negara memandang perkawinan itu.
→ "seorang" dengan "seorang" → asas monogami
→ "tujuan membentuk keluarga bahagia" → bukan kawin kontrak
➢ KUHPer → UU memandang soal perkawinan hanya dalam hubungan perdata.
Keabsahan Perkawinan :
1) Perakwinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing
agamanya dan kepercayaan itu.
2) Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan PerUU yang berlaku.
→ Pasal 2 UUP
Why it is important? Untuk kepentingan administrasi, kepastian hukum →
kemungkinan poligami yang tidak diketahui oleh negara/diam-diam kawin bisa
dihindari, serta kemudahan untuk membuktikan hubungan perkawinan.
Notes : kalau perkawinan sudah sesuai hukum agama tapi belum dicatatkan
maka belum dianggap sah.

Perdata Page 9
maka belum dianggap sah.
Institusi pencatatan perkawinan apa aja?
Muslim → Kantor Urusan Agama
Non - Muslim → Kantor Pencatatan Sipil.
Prinsip Monogami :
- Pada azasnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai seorang
istri. Seorang wanita hanya boleh seorang suami.
- Pengadilan dapat memberi izin kepada seorang suami untuk beristeri lebih dari
seorang apabila dikehendaki oleh pihak-pihak yang bersangkutan.
- Poligami ada untuk mengakomodir ketentuan agama yang membolehkan poligami
dilakukan dengan syarat.
Syarat Poligami :
1) Persetujuan dari istri/istri-istri
→ dibuktikan dengan membawa isteri saat mengajukan permohonan atau surat tertulis
2) Kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan-keperluan hidup isteri-isteri dan
anak
→ dibuktikan dengan slip gaji/dokumen lain
3) Jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap istri-istri dan anak-anak mereka.
→ bisa dengan surat pernyataan.
Pengadilan dimaksud hanya memberikan izin kepada seorang suami yang akan beristeri
lebih dari seorang apabila :
1) Isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya
2) Isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan
3) Isteri tidak dapat melahirkan keturunan.
Notes : jika syarat poligami sudah terpenuhi oleh pihak suami namun jika kondisi
perkawinan tidak memenuhi maka sulit terkabul, seringkali poligami/perkawinan kedua
berlangsung secara siri → sah secara agama namun tidak dicatatkan jadi tidak diakui
secara sah oleh negara sehingga tidak ada perlindungan.

Syarat Perkawinan :
a. Syarat substantif
Berkaitan dengan kondisi si orang sebelum menikah. Syarat yang harus dipenuhi
sebelum perkawinan dilangsungkan.
b. Syarat formil
Syarat yang dipenuhi sebelum dan saat pelaksanaan perkawinan. Terkait prosesi dan
ketentuan administratif.
c. Syarat materiil
- Persetujuan kedua calon mempelai → consentsual
- Izin orang tua (dibawah 21 tahun)
- Telah mencapai usia 19 tahun → Putusan MK 2019 usia minimal menikah
dinaikkan dari wanita 16 → 19 tahun. Dia bisa menikah tapi perlu izin dari ortu.
- Sedang tidak dalam ikatan perkawinan → menjaga prinsip monogami.
- Tidak ada larangan perkawinan (Ps.8)
- Tidak sedang dalam masa tunggu bagi wanita.
Larangan Menikah :
1) Berhubungan darah dalam garis keturunan lurus kebawah ataupun keatas.
2) Berhubungan darah dalam garis keturunan menyamping yaitu antara saudara, antara
seorang saudara orang tua dan antara seorang dengan saudara neneknya.
3) Berhubung semenda, yaitu mertua, anak tiri menantu dan ibu/bapak tiri.
4) Berhubungan susuan, yairu orang tua susuan, anak susuan, saudara susuan dan
bibi/paman susuan.
5) Berhubungan saudara dengan isteri atau sebagai bibi atau kemenakan dari isteri
dalam hal seorang suami beristeri lebih dari seorang
6) Mempunyai hubungan yang oleh agamanya atau peraturan berlaku dilarang kawin.

Harta Benda dalam Perkawinan


a. Akibat perkawinan terhadap harta benda
1) Penggolongan/jenis benda
Berdasarkan perolehannya apakah sebelum atau sesudah menikah.
2) Kewenangan suami/isteri terhadap benda
Apakah butuh persetujuan pasangan atau tidak.
3) Perikatan yang dibuat selama perkawinan
4) Pembagian harta saat bubarnya perkawinan.

Perdata Page 10
4) Pembagian harta saat bubarnya perkawinan.
→ tidak diatur dalam UUP, UUP nyebutin "dilakukan berdasarkan hukumnya
masing-masing" → pluralisme hukum, mau tunduk ke hukum islam/adat/KUHPer
Lalu yang diatur dalam UUP apa aja? Harta benda perkawinan menurut UUP
meliputi
1) Penggolongan harta bersama dan harta bawaan
2) Tindakan terhadap harta bersama dan harta bawaan
3) Perjanjian perkawinan
Harta Perkawinan
Berdasarkan perolehannya
a. Harta bersama → gono - gini
- Harta benda yang diperoleh selama perkawinan
- Suami atau isteri dapat mengatur harta bersama dengan kesepakatan bersama
→ pengelolaannya perlu ada persetujuan. E.g : saat akan
menjual/menghibahkan yang intinya mengalihkan kepemilikan, membuat hutang.
Harta bersama tidak hanya aset bersama tetapi juga hutang bersama, case
suami ttd pinjaman maka isteri juga bisa ditagih pelunasannya.
- Berlaku bagi semua perkawinan kecuali pihak-pihak mau mengatur secara
berbeda (customized) melalui perjanjian pra nikah/perkawinan. Perjanjian ini
memuat pemisahan harta, inventaris harta kekayaan,
b. Harta pribadi
- Harta bawaan yang dibawa kedalam perkawinan
- Hadiah atau warisan
- Tetap berada dibawah penguasaan masing-masing → tidak perlu persetujuan
pasangan
- Suami dan isteri memiliki hak penuh atas penggunaan harta benda

Pengesahan anak → UU Administrasi Kependudukan


Bisanya upaya hukum pengesahan dan pengakuan anak untuk yang sebelumnya pernah
melakukan perkawinan siri.

Perkawinan siri → pengesahan perkawinan → pengesahan anak


Perkawinan siri → punya anak → tidak disahkan, salah satunya menikah lagi → persetujuan
mantan pasangan → pengakuan anak

Putusnya perkawinan :
1. Kematian
2. Perceraian
3. Keputusan pengadilan
Kalau mau cerai harus ada aksi → diajukan ke pengadilan gugatannya
Hakim memutus harus berdasarkan alasan yg dijustifikasi dalam UU.
Alasan perceraian pada Pasal 39 → harus dibuktikan
1. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi, dan lain
sebagainya yang sukar disembuhkan.
2. Salah satu pihak meninggalkan yang lain selama dua tahun berturut-turut tanpa izin
pihak lain dan tanpa ada alasan yang sah atau karena ada hal yang lain diluar
kemampuannya.
3. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara lima tahun atau hukuman yang lebih berat
setelah perkawinan berlangsung.
4. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang membahayakan
terhadap pihak yang lain.
5. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit yang mengakibatkan tidak dapat
menjalankan kewajiban sebagai suami/istri.
6. Antara suami atau istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak
ada harapan akan hidup rukun lagi di dalam rumah tangga.

Penggugat bisa minta perkawinannya dibubarkan saja atau minta tuntutan lain seperti harta,
hak asuh anak, nafkah, dll yg harus dimintakan dulu ke pengadilan.
Makin banyak tuntutan makin berat pembuktiannya.

Kalau utangnya dibuat sebelum bercerai maka pasangannya ini masih bisa ditagih
pelunasannya.
Yang ribet itu kalau ada hutang kpr.

Perdata Page 11
Yang ribet itu kalau ada hutang kpr.
Yg kontribusinya paling banyak terhadap harta bersamanya maka dia yg lebih berhak (?)

HUKUM PERIKATAN
Hak Keperdataan
a. Absolut
1) Hak kebendaan → Buku II KUHPer
2) Hak kepribadian
3) Hak kekeluargaan
b. Relatif → hak personal → Buku III KUHPer

Pengertian :
- Definisi perikatan diberikan oleh doktrin bukan definisi otentik.
- Berasal dari kata Verbintenis → perikatan atau perutangan
- Buku III KUHPer → bersifat terbuka → bisa disimpangi, para pihak dapat membuat
perikatan sesuai dengan keinginannya sendiri. (kecuali Buku III Bab I - VII tertutup)

Perikatan → hubungan hukum dalam harta kekayaan, dimana satu pihak memiliki hak
(kreditor) dan di pihak lain memiliki kewajiban (debitor).
Perikatan termasuk peristiwa hukum yang melahirkan hubungan hukum.

Unsur Perikatan :
1) Hubungan hukum
2) Para pihak
3) Prestasi
4) Hukum harta kekayaan
Objek :
Prestasi → kewajiban yang harus dipenuhi oleh debitor
1) Memberikan sesuatu
e.g : ada peralihan hak seperti perjanjian jual beli, sewa menyewa.
2) Melakukan sesuatu

Perdata Page 12
2) Melakukan sesuatu
e.g : perjanjian kerja, perjanjian borongan.
3) Tidak melakukan sesuatu
e.g : ditandai dengan larangan.
Prestasi dalam perikatan harus :
1) dapat ditentukan
Dapat ditentukan → logam mulia
Tertentu → mobil
2) mungkin untuk dilakukan
Prestasi yang tidak mungkin dilaksanakan → syarat potestatif → menyebabkan
perjanjian batal demi hukum (null and void).

3) tidak bertentangan dengan hukum


Wanprestasi?
1) Tidak melakukan apa yang diperjanjikan
2) Melakukan tapi terlambat
3) Melakukan tetapi tidak sesuai perjanjian
4) Melakukan apa yang dilarang di perjanjian

Subjek :
Orang
1) Kreditor
2) Debitor
Schuld dan Haftung?
➢ Schuld
Hutang debitor kepada kreditor → pelaksanaan prestasi
➢ Haftung
Harta kekayaan debitor yang dipertanggungjawabkan bagi pelunasan utang debitor,
jaminan umum → Ps. 1131 KUHPer

Sumber Perikatan :
a. Perjanjian
b. UU
- UU an sich
- UU karena perbuatan manusia
□ Perbuatan menurut hukum
□ Perbuatan melawan hukum
c. Putusan pengadilan
d. Moral
Pembedaan Perikatan
a. Obligatio Civilis/Perikatan Perdata
Perikatan yang mempunyai akibat hukum
b. Obligatio Naturalis
Perikatan yang tidak ada akibat hukum

c. Inspanning Verbintenis
→ perikatan yang prestasinya berupa upaya.
e.g : perjanjian terapiotonik dokter-pasien seperti pengobatan kanker.
d. Resuultaat Verbintenis
→ prestasinya berupa hasil
e.g : oplas, tambal gigi, reparasi motor.
e. Perikatan Prinsipal

Perdata Page 13
e. Perikatan Prinsipal
→ perikatan yang dapat berdiri sendiri.
e.g : Hutang piutang, kredit.
f. Perikatan accesoir
→ perikatan pelengkap, yang tergantung pada perikatan pokok
e.g : garansi, gadai, jaminan.

Perdata Page 14
Perdata Page 15
Perdata Page 16
Perdata Page 17
Ss
SOAL 2021
PILGAN
No. 7 → UUP tidak mengatur batas umur dalam cakap bertindak → salah, karena mengatur
usia minimum menikah
No. 8 → UUP tidak bisa dijadikan sumber batas umur kecakapan berkontrak karena yg
diatur hanya batas umur menikah → Benar, karena membuatperjanjian batas usia minimal
18 tahun dalam UUJB 2/2014
No. 9 → belum ada penetapan pengadilan di bawah pengampuan maka belum dibawah
pengampuan → masih cakap
No. 10 → benar
Hukum Benda
No. 1
a. Listrik termasuk benda berujud karena bisa dirasakan oleh pancaindera
b. Dilihat dari pembedaan benda, saham termasuk benda tidak berujud, bergerak, dalam
perdagangan, terdaftar.
No. 2
Jelaskan tentang Bezit!
Prof. Subekti mendefinisikan Bezit adalah suatu keadaan lahir, dimana seorang menguasai
suatu benda seolah-olah kepunyaannya sendiri yang oleh hukum diperlindungi dengan tidak
mempersoalkan hak milik atas benda itu sebenarnya ada pada siapa.
Secara letterlijk dari kata "zitten" berarti "menduduki". Seorang yang menguasai benda tsb
disebut bezitter. Dalam bezit diharuskan adanya 2 aspek yaitu
1. Kekuasaan atas suatu benda
2. Kemauan memiliki benda tersebut
Penguasaan benda dalam bezit dilakukan secara nyata/lahiriah tanpa meperhatikan apakah
secara yuridis orang tsb menguasai benda tsb. Dilakukan dengan itikad baik dan diketahui
umum.
Bezit atau kedudukan berkuasa diatur dalam Pasal 529 KUHPer → "yang dinamakan

Perdata Page 18
Bezit atau kedudukan berkuasa diatur dalam Pasal 529 KUHPer → "yang dinamakan
kedudukan berkuasa ialah, kedudukan seseorang yang menguasai suatu kebendaan, baik
dengan diri sendiri, maupun dengan perantaraan orang lain, dan yang mempertahankan
atau menikmatinya selaku orang yang memiliki kebendaan itu."

No. 3
Anak kucing tsb adalah milik Adi. Karena dalam perjanjian jual beli tersebut adanya anak
kucing dalam kandungan induk kucing merupakan satu kesatuan dan termasuk kedalam
Ikutan (natrekking) dimana segala apa yang melekat pada suatu benda menjadi milik orang
yang dianggap pemiliknya dalam hal ini adalah Adi.

Pembatalan perkawinan kembali surut kecuali terhadap anak. Suami istri kedudukannya
dikembalikan seperti semula saat belum kawin.
Adapun anak kedua pasangan tsb tetap berstatus anak mereka karena pembatalan
perkawinan tidak berlaku surut bagi anak (pasal 28 ayat (2)) sehingga anak tsb tetap
memiliki hak yang harus dipenuhi oleh orang tuanya.

Perkawinan diluar Indonesia

SOAL 2022
No. 2
Subjek hukum :
- Pr 18 tahun
- Istri 23 tahun
- PT
- Koperasi
- Bayi 1 hari
No. 3
- BH membuat perjanjian atas namanya sendiri
- BH organisasi
No. 4
- Semua subjek hukum dapat melakukan perbuatan hukum atas nama dirinya sendiri
- Semua subjek hukum dapat memiliki hak keperdataan
No. 5
Orang yg belum cakap hukum tidak bisa memiliki hak milik atas benda → salah
No. 6

Perdata Page 19
No. 6
- Dalam berkontrak, barbara diwakili seamus
- Barbara dibawah kekuasaan ortu
No. 7
Barbara 14 tahun maka cakap bertindak 4 tahun lagi
No. 8
- Jika ingin menjual harus dengan persetujuan dan perwakilan ayahnya
No. 9
- Salah, karena diatur pula pasal 47

No. 10
- Bambang masih cakap
No. 11
- Salah → masih punya hak milik, yg dibatasi tindakan hukumnya
No. 12
- Bisa dilakukan pembatalan, dasarnya 27 UUP

No. 13
- Status anak tetap sah karena pembatalan tidak berlaku surut menurut 28 ayat (2)
No. 14
- Ahli waris yang sah atas harta Zayn adalah Gigi istri sah, north dan west sebagai anak
sah
No. 15
- Anak luar kawin dapat hak waris dengan meminta pengakuan dasar Putusan MK
46/PUU-VII/2010
ESAI
1. Hadiah satu unit mobil Honda Brio → untuk mendapat perlu fc identitas dan membayar
pajak undian dan pajak kendaraan → dikirm 45 hari setelah syarat lengkap.
→ termasuk benda berujud, benda bergerak, benda relatif karena bendanya sudah
ada yaitu mobil namun belum berada di bawah penguasaan pemenang undian, benda
dalam perdagangan, benda tidak dapat dibagi bagi, benda terdaftar karena harus
bayar pajak kendaraan dulu ngurus bpkb, dll
2. Iya masuk res nullius karena
- Kapal karam di lepas pantai/perairan masuk ke dalam benda bebas
- Kalaupun dahulu ada yang memiliki, sudah lampau tenggat waktu kepemilikan
dimana ada ketidakhadiran terhitung ratusan tahun dari si pemilik benda diatas
kapal karam
3. Bezit
Prof. Subekti mendefinisikan Bezit adalah suatu keadaan lahir, dimana seorang
menguasai suatu benda seolah-olah kepunyaannya sendiri yang oleh hukum
diperlindungi dengan tidak mempersoalkan hak milik atas benda itu sebenarnya ada

Perdata Page 20
diperlindungi dengan tidak mempersoalkan hak milik atas benda itu sebenarnya ada
pada siapa.
Secara letterlijk dari kata "zitten" berarti "menduduki". Seorang yang menguasai benda
tsb disebut bezitter. Dalam bezit diharuskan adanya 2 aspek yaitu
1. Kekuasaan atas suatu benda
2. Kemauan memiliki benda tersebut
Penguasaan benda dalam bezit dilakukan secara nyata/lahiriah tanpa meperhatikan
apakah secara yuridis orang tsb menguasai benda tsb. Dilakukan dengan itikad baik
dan diketahui umum.
Bezit atau kedudukan berkuasa diatur dalam Pasal 529 KUHPer → "yang dinamakan
kedudukan berkuasa ialah, kedudukan seseorang yang menguasai suatu kebendaan,
baik dengan diri sendiri, maupun dengan perantaraan orang lain, dan yang
mempertahankan atau menikmatinya selaku orang yang memiliki kebendaan itu."

Kalau tanah lewat 30 tahun maka ia dapat dikuasai oleh si bezitter.


Perikatan
1. Hubungan antara perikatan dan perjanjian, perjanjian adalah salah satu sumber dari
perikatan. Dimana cakupan/scoop Perikatan itu lebih luas dari perjanjian,
perjanjian hanyalah salah satu sumber perikat.

2. Hal tersebut menimbulkan perikatan dengan ancaman, dimana ancaman yang


dikenakan adalah dwangsom yaitu denda sebesar xx rupiah/hari ketika kewajiban
dalam perikatan itu tidak dilaksanakan.

Perdata Page 21

You might also like