You are on page 1of 2

SELAMAT PAGI/ SIANG/ MALAM

YTH. TUTOR
MOHON IZIN MENJAWAB SOAL TUGAS 1 PADA SESI INI

NAMA : FAUZAN ASYRAFI


NIM : 048385029
PRODI : ILMU HUKUM
MATKUL: HUKUM TELEMATIKA

Pertanyaan :

1. Salah satu bentuk kejahatan siber dalam dunia perbankan maupun e-commerce adalah
"skimming". Apa yang saudara ketahui tentang kejahatan "skimming"? Bagaimana
modusnya serta berikan pendapat saudara agar terhindar dari kejahatan "skimming".

2. Berdasarkan kasus di atas, bagaimana penerapan jurisdiksi yang berlaku terhadap WNA
yang melakukan kejahatan siber di Indonesia? Apa dasar hukumnya? Berikan analisis
saudara.

3. Dalam kasus kejahatan siber yang dilakukan WNA di Indonesia, apakah negara asal
WNA tersebut dapat mengajukan permohonan mengadili di negara asalnya? Berikan
pendapat saudara.

JAWAB ;
1. Kejahatan Skimming adalah salah satu bentuk kejahatan siber yang dilakukan dengan
cara memasangalat skimmer pada mesin ATM atau mesin EDC. Alat skimmer ini berfungsi
untuk menyalindata kartu kredit atau debit nasabah, seperti nomor kartu, tanggal
kedaluwarsa, dan kodeCVV/CVC. Data-data tersebut kemudian digunakan oleh pelaku
untuk membuat kartu palsuyang dapat digunakan untuk melakukan transaksi tanpa
sepengetahuan korban.Modus operandi kejahatan skimming antara lain:
- Memasang alat skimmer pada mesin ATM atau mesin EDC.
- Menyisipkan kartu kredit atau debit korban ke dalam alat skimmer.
- Mengambil data kartu korban dari alat skimmer.
- Membuat kartu palsu menggunakan data kartu korban.
- Menggunakan kartu palsu untuk melakukan transaksi.

Untuk menghindari kejahatan skimming, ada beberapa hal yang dapat dilakukan,
antaralain:
- Memeriksa mesin ATM atau mesin EDC sebelum digunakan.
- Mewaspadai orang asing yang mencurigakan di sekitar mesin ATM atau mesin EDC.
- Tidak memasukkan kartu kredit atau debit ke dalam mesin ATM atau mesin EDCyang
tampak rusak atau tidak berfungsi dengan baik.
- Mengecek rekening bank secara berkala untuk mendeteksi adanya
transaksimencurigakan.

2. Penerapan jurisdiksi terhadap WNA Berdasarkan kasus di atas, pelaku kejahatan


skimming adalah seorang WNA asal Estonia.Berdasarkan hukum internasional, setiap
negara memiliki yurisdiksi untuk mengadili pelakukejahatan yang dilakukan di wilayahnya,
termasuk kejahatan siber.Dalam kasus ini, Indonesia memiliki yurisdiksi untuk
mengadili pelaku karena kejahatantersebut dilakukan di wilayah Indonesia. Dasar
hukumnya adalah Pasal 24 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang
Peradilan Umum (UU Peradilan Umum). Pasaltersebut menyatakan bahwa
pengadilan Indonesia berwenang mengadili perkara pidanayang dilakukan oleh warga
negara Indonesia atau warga negara asing di wilayah Indonesia.

3. Ya, dalam kasus kejahatan siber yang dilakukan oleh WNA di Indonesia, negara asal WNA
tersebut dapat mengajukan permohonan untuk mengadili pelaku kejahatan di negara asalnya.

You might also like