You are on page 1of 174

Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

MODUL
Pembelajaran Literasi Numerasi
Tindak Lanjut Pemaknaan Hasil
Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia
Capaian Kompetensi 3-7
2023

ii
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

DAFTAR ISI

MODUL ....................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................iii

PENDAHULUAN ......................................................................1
A. Pengantar ........................................................................1
B. Tindak Lanjut Hasil AKMI ...............................................3
C. Modul Pembelajaran Literasi Tindak Lanjut Hasil AKMI ..4
D. Sasaran Modul Pembelajaran Literasi Tindak Lanjut Hasil
AKMI...............................................................................7

DESKRIPSI ISI MODUL ..........................................................11


Modul Pembelajaran Literasi Numerasi ...............................11

PEMBELAJARAN LITERASI NUMERASI ..................................14


A. Memetakan Target Kompetensi dan Cakupan Materi .....14
B. Mengembangkan Indikator dari Kompetensi yang
Ditargetkan ...................................................................22
C. Merumuskan Tujuan Pembelajaran ...............................31
D. Mengembangkan Materi Pembelajaran .........................41
E. Mengembangkan Media Pembelajaran..........................69
F. Menjabarkan Skenario Pembelajaran ............................75
G. Mengembangkan Instrumen Penilaian Pembelajaran...132
H. Merancang Pendalaman dan Pengayaan
Pembelajaran ..............................................................134
I. Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) ...........................................................................164
J. Refleksi Guru terhadap Pembelajaran yang telah
dilakukan ....................................................................164
K. Referensi .....................................................................165

iii
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

iv
PENDAHULUAN
Pengantar Modul Tindak Lanjut

A. Pengantar
AKMI bertujuan untuk mengukur capaian kompetensi
peserta didik atau memetakan tingkat kompetensi peserta
didik dari hasil belajar kognitif yang berupa kemampuan
literasi yang mencakup literasi membaca, literasi numerasi,
literasi sains, dan literasi sosial budaya. Tingkat kompetensi
ini dapat dimanfaatkan oleh guru untuk menyusun strategi
pembelajaran yang efektif dan berkualitas. AKMI akan
mendukung “Teaching at the right point”. Selain itu, AKMI
merupakan asesmen diagnostik untuk menghasilkan
informasi akurat yang dapat menjadi pondasi untuk
memperbaiki kualitas belajar-mengajar yang berdampak
pada perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta
didik. Karena itu, program AKMI pada hakikatnya bertujuan
untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran.
Dalam konteks pembelajaran, hasil AKMI memberikan
bahan dasar yang dapat digunakan sebagai acuan bagi guru
untuk memperoleh informasi tentang kompetensi peserta
didik dalam literasi membaca, literasi numerasi, literasi
sains, dan literasi sosial-budaya. Hasil AKMI menunjukkan
seberapa tinggi tingkat penguasaan peserta didik dalam
keempat literasi tersebut. Dari hasil AKMI tersebut, guru
dapat mengetahui dan memahami secara objektif
kompetensi peserta didik dalam literasi membaca, literasi
numerasi, literasi sains, dan literasi sosial-budaya.
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Pemahaman ini penting bagi guru agar dapat melaksanakan


pembelajaran secara inovatif dan kreatif serta mengantisipasi
dan meminimalkan problema belajar peserta didik yang
kemungkinan terjadi dalam aktivitas pembelajaran. Selain
itu, guru dapat meningkatkan kualitas pengajaran, yang pada
gilirannya akan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Hasil AKMI tahun 2021, secara generik,
mengelompokkan tingkat penguasaan peserta didik dalam
literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi
sosial-budaya ke dalam 2 kategori tingkat kemahiran.
Kategori pertama adalah tingkat kemahiran belum
memenuhi standar, yakni tingkat kemahiran yang
menunjukkan bahwa peserta didik masih berada pada level
sangat minimum dan perlu mendapatkan perhatian serius
dari guru dan/atau pemangku kepentingan. Sementara, hasil
AKMI tahun 2022 mengelompokkan peserta didik ke dalam
5 tingkat kemahiran, yakni perlu pendampingan, dasar,
cakap, terampil, dan perlu ruang kreasi.
Orientasi AKMI 2023 berbeda dengan orientasi AKMI
dua tahun sebelumnya. AKMI pada tahun 2023 lebih
menekankan pada upaya untuk memotret kompetensi
peserta didik pada tingkat capaian kompetensi yang mana
dari 9 (Sembilan) capaian kompetensi yang digariskan oleh
AKMI. Sembilan tingkat capaian kompetensi tersebut
bergradasi yang menggambarkan bahwa semakin tinggi
tingkat capaian kompetensi menunjukkan semakin tinggi
tingkat kompetensi yang dapat dicapai oleh peserta didik.
Asesmen AKMI tahun 2023 memberikan peluang untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan kompetensi peserta
didik dalam mencapai CK tersebut. Karena itu, melalui
diagnosis hasil AKMI tersebut, ada kemungkinan peserta
didik Madrasah Ibtidaiyah (MI) dapat mencapai CK-4 atau
CK-5 meskipun standar capaian kompetensinya untuk MI
adalah CK1—CK3. Peserta didik Madrasah Tsanawiyah

2
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

(MTs) juga demikian, ada yang kemungkinan mencapai CK-


7 atau CK-8, atau sebaliknya, baru menguasai CK-3
meskipun standar capaian kompetensi yang digariskan
dalam AKMI untuk MTs adalah CK-4—CK-6. Demikian juga,
untuk peserta didik Madrasah Aliyah (MA), ada
kemungkinan mereka baru mencapai CK-6 meskipun
standar capaian yang ditetapkan untuk MA adalah CK7—
CK-9.

B. Tindak Lanjut Hasil AKMI


Data asesmen dari AKMI tidak akan memberikan
dampak secara optimal pada mutu proses dan hasil
pembelajaran apabila tidak dimanfaatkan dengan baik oleh
guru dalam perbaikan sistem pembelajaran. Data hasil AKMI
merupakan data objektif-empiris tentang kondisi kompetensi
peserta didik dalam pembelajaran. Data tersebut memiliki
makna penting dalam merancang system pembelajaran agar
proses pembelajaran menjadi semakin berkualitas sehingga
mampu menjangkau kebutuhan peserta didik dalam belajar.
Perbaikan proses belajar akan berdampak secara positif pada
capaian kompetensi peserta didik dalam belajar. Karena itu,
data hasil AKMI akan bermakna apabila digunakan secara
benar, konkret, dan operasional dalam perencanaan,
pengembangan, dan pelaksanaan pembelajaran.
Untuk memberikan makna pada hasil AKMI,
diperlukan mekanisme dan aktivitas konkret untuk
mengawal proses pembelajaran yang sesuai dengan visi,
misi, dan tujuan AKMI. Tanpa pengawalan yang terprogram
secara sistemis dan sistematis, kualitas proses dan hasil
pembelajaran tidak akan tercapai secara optimal
sebagaimana yang diprogramkan oleh AKMI. Karena itu,
guru sebagai ujung tombak dalam proses pendidikan dan
pembelajaran perlu diberi bekal pemahaman yang memadai
agar mampu mengembangkan perencanaan pembelajaran

3
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

yang berkualitas baik, berwawasan ke depan, dan dapat


diterapkan dalam pembelajaran. Berdasarkan perencanaan
tersebut, guru diharapkan dapat melaksanakan
pembelajaran secara kreatif dan inovatif sesuai dengan
karakteristik peserta didik sehingga mampu
mengembangkan karakter peserta didik yang mandiri,
kreatif, dan mampu memecahkan masalah dalam
kehidupannya.
Model pembelajaran yang diharapkan sebagai tindak
lanjut dari pemaknaan hasil AKMI adalah pembelajaran
yang mengintegrasikan aspek kognitif, psikomotorik, dan
afektif. Dalam pembelajaran, peserta didik sebagai subjek
belajar diarahkan agar terlibat aktif dalam pencapaian
kompetensi literasi sehingga terbentuk sikap peserta didik
yang mandiri, kreatif, dan mampu memecahkan masalah.
Melalui pembelajaran literasi, peserta didik akan
mendapatkan pengalaman belajar bermakna yang
menjadikan mereka cerdas secara intelektual, emosional,
dan spiritual. Untuk itu, guru harus memiliki wawasan,
pemahaman, keterampilan, dan pengalaman yang memadai
dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang
dapat dikembangkan melalui bimtek pembelajaran. Sejalan
dengan kebutuhan bimtek bagi guru, diperlukan perangkat
materi yang andal untuk mendukung kelancaran kegiatan
bimtek tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
dilakukan langkah strategis, yakni pengembangan modul
pembelajaran literasi tindak lanjut hasil AKMI.

C. Modul Pembelajaran Literasi Tindak Lanjut Hasil AKMI


Hasil AKMI telah tersusun menjadi dokumen resmi
yang menyediakan rujukan secara memadai untuk
mereformasi mutu pembelajaran yang mengarah pada
capaian kompetensi literasi peserta didik di madrasah secara
optimal. Dokumen hasil AKMI merupakan laporan hasil tes

4
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

diagnostik yang menganalisis kondisi kompetensi dan


kebutuhan belajar peserta didik. Sebagai dokumen resmi
yang didasarkan pada hasil kajian teoritis-empiris, hasil
AKMI dapat menjadi panduan yang memberikan dasar, arah,
dan strategi dalam mendesain perubahan mekanisme
pembelajaran dan mengimplementasikannya untuk
perbaikan mutu proses dan hasil belajar peserta didik.
Dalam proses pembelajaran, peserta didik dikatakan
memiliki kemampuan literasi apabila mereka memiliki
kemampuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan,
berpikir kritis dalam memecahkan masalah, serta
kemampuan berkomunikasi secara efektif yang dapat
mengembangkan potensi dan berpartisipasi dalam
kehidupan masyarakat. Kemampuan literasi tersebut
mencakup makna melek teknologi, berpikiran kritis, peka
terhadap lingkungan sekitar, serta mampu mengaplikasikan
apa yang dipelajari. Literasi tersebut dapat dicapai melalui
belajar, mengalami, berlatih memecahkan masalah, dan
berusaha secara sungguh-sungguh dalam menghadapi
tantangan kehidupan.
Desain pembelajaran dikatakan berkualitas apabila
dirancang berdasarkan kondisi objektif dan kebutuhan
peserta didik yang dibelajarkan (Wagner, 2021). Desain
pembelajaran yang berkualitas akan menuntun dan
membimbing guru dalam menjalankan aktivitas
pembelajaran dan mengurangi resiko terjadinya problema
dalam pembelajaran. Guru dapat menjalankan aktivitas
pembelajaran sesuai dengan mekanisme dan prosedur
pembelajaran yang telah dirancang sehingga guru memiliki
kesempatan yang cukup untuk memantau perkembangan
belajar peserta didik (Garreta-Domingo et al., 2017).
Dengan memanfaatkan desain tersebut, guru tidak lagi
terbebani oleh pemikiran tentang apa yang harus dilakukan
dan bagaimana melakukannya, tetapi mereka dapat

5
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

berkonsentrasi pada apa persoalan yang dihadapi oleh


peserta didik dalam belajar. Dengan demikian, resiko yang
dihadapi peserta didik dalam belajar dapat diantisipasi dan
diminimalisasi.
Implementasi tindak lanjut hasil AKMI dalam
pembelajaran perlu dirancang secara sistematis dan cermat
agar mampu merealisasikan harapan yang menjadi tujuan
dan target AKMI. Perencanaan yang matang akan membawa
dampak positif pada pelaksanaan dan hasil yang dicapai
(Waqar, 2013). Pertimbangan aspek visibilitas, akuntabilitas,
keefektifan, efisiensi, praktikabilitas, valuabilitas, dan
kontinuitas menjadi aspek penting untuk mendukung
pemahaman, persebaran, dan keberterapan tindak lanjut
hasil AKMI tersebut secara luas dan merata di seluruh
madrasah Indonesia. Atas dasar pertimbangan aspek-aspek
di atas, hasil AKMI perlu ditindaklanjuti dan disosialisasikan
kepada para pemegang kebijakan, pemangku kepentingan,
dan para guru di lapangan. Karena itu, keberadaan bahan
sosialisasi yang berupa modul pembelajaran literasi dan
bimtek untuk para guru menjadi bagian penting dalam
pelaksanaan tindak lanjut hasil AKMI.
Pengembangan modul pembelajaran literasi
merupakan langkah operasional untuk merealisasikan tindak
lanjut hasil AKMI tersebut ke dalam pembelajaran.
Pengembangan modul tersebut melibatkan para penulis
modul dan tim pakar untuk menerjemahkan framework dan
rekomendasi hasil AKMI tersebut ke dalam desain
pembelajaran yang dipandang mampu mewujudkan tujuan
AKMI. Modul pembelajaran tersebut merupakan sumber
bahan yang dapat dijadikan sebagai panduan guru dalam
melakukan manajemen pembelajaran yang lebih inovatif.
Dalam konteks AKMI, pengembangan modul ini
merujuk pada 6 (enam) kata kunci di dalam visi Kementerian
Agama, yaitu profesional, andal, saleh, moderat, cerdas, dan

6
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

unggul. Visi tersebut mengarah pada upaya membangun


masyarakat yang saleh, moderat, dan cerdas, dan unggul.
Penddikan diharapkan dapat menghasilkan produk yang
berupa masyarakat yang taat dan sungguh-sungguh
menjalankan ibadah, selalu menghindarkan perilaku atau
pengungkapan yang ekstrem dan berkecenderungan ke arah
dimensi atau jalan tengah, sempurna perkembangan akal
budinya (untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya) dan
tajam pikiran, serta lebih pandai dan cakap.
Modul pembelajaran literasi tindak lanjut hasil AKMI
disusun berdasarkan acuan yang dikembangkan dalam
kerangka kerja AKMI, yang meliputi konten dan konteks,
kompetensi dan subkompetensi, dan capaian kompetensi
yang diharapkan dapat diperoleh oleh peserta didik. Modul
pembelajaran tersebut terdiri atas sembilan modul
pembelajaran literasi membaca. Sembilan modul tersebut
mengembangkan sembilan capaian kompetensi secara
berjenjang tingkat cakupan isi ataupun kompleksitas
materinya. Setiap modul berisi materi untuk
mengembangkan 3 kompetensi yang harus dicapai oleh
peserta didik, yaitu (1) menemukan dan mengakses, (2)
menginterpretasi dan mengintergrasi, (3) dan mengevaluasi
dan merefleksi.

D. Sasaran Modul Pembelajaran Literasi Tindak Lanjut Hasil


AKMI
Modul pembelajaran literasi merupakan modul
pembelajaran yang digunakan sebagai acuan dan panduan
dalam bimtek tindak lanjut hasil AKMI. Modul tersebut
ditujukan untuk membekali dan memperkaya wawasan serta
mengembangkan kreativitas guru dalam melaksanakan
pembelajaran sehingga guru mampu meningkatkan
kompetensi literasi peserta didik sesuai dengan tujuan AKMI.
Dalam konteks tersebut, modul pembelajaran literasi ini

7
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

tidak berisi materi tentang pendalaman materi ajar bagi


peserta didik, tetapi berisi model dan langkah-langkah
pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam
merencanakan dan melaksanakan proses belajar-mengajar.
Karena itu, modul pembelajaran literasi ini dirancang dan
dikembangkan secara praktis dan prosedural sehingga dapat
menjadi panduan dan dapat diterapkan oleh guru dalam
pelaksanaan pembelajaran, Melalui modul tersebut, guru
dapat memperoleh pemahaman tentang pembelajaran
literasi dan mampu menerapkan pemahamannya itu dalam
pembelajaran yang kreatif dan efektif serta pemilihan strategi
pembelajaran inovatif,
Modul pembelajaran literasi tindak lanjut hasil AKMI
ini dikhususkan bagi para instruktur bimtek dan guru yang
mengajar di Madrasah. Modul ini dimaksudkan untuk
membantu dan memberikan wawasan tambahan kepada
para guru dalam mengajarkan literasi. Melalui pemahaman
secara seksama isi modul ini, para instruktur dapat
memberikan pelatihan kepada para guru dalam
mengajarkan literasi kepada para peserta didiknya.
Berdasarkan hasil bimtek tersebut, para guru diharapkan
memiliki pemahaman secara memadai sehingga dapat
menerapkan pemahamannya dalam aktivitas pembelajaran
di madrasah.
Modul tersebut digunakan sebagai perangkat
pendukung dan acuan dalam aktivitas bimtek . Sebagai
perangkat pendukung, paparan isi dan contoh yang
dikembangkan dalam modul ini tidak menjabarkan seluruh
kompetensi yang tercakup dalam framework AKMI, tetapi
hanya menyajikan sebagian dari kompetensi tersebut
sebagai contoh dan pemantik bagi peserta bimtek . Sebagian
kompetensi lainnya yang belum dijabarkan dalam modul ini
digunakan sebagai materi bimtek yang harus diselesaikan
oleh peserta bimtek . Dengan demikian, peserta bimtek dan

8
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

para guru yang menggunakan modul ini dapat berlatih


mengembangkan kreativitasnya dalam merancang
pembelajaran yang lebih inovatif untuk memperbaiki proses
pembelajaran dan meningkatkan kualitas hasil belajar secara
optimal pada peserta didik. Karena itu, melalui modul ini,
diharapkan guru dapat meningkatkan wawasan,
pemahaman, dan keterampilan guru dalam pembelajaran
yang lebih kritis, kreatif, dan inovatif.
Melalui pemahaman modul ini dan pendalaman
melalui kegiatan bimtek , guru diharapkan memiliki
kemampuan akademis yang mencakup keterampilan dan
sikap dalam mengembangkan perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran. Secara lebih terperinci, tujuan
tersebut meliputi (1) membiasakan untuk melakukan
aktivitas belajar melalui stimulus (bahan bacaan) yang
komprehensif dan kompleksitas relatif tinggi, (2)
menanamkan karakter baik kepada peserta didik melalui
pendidikan dan pembelajaran sehingga mereka tumbuh
menjadi generasi yang saleh, moderat, cerdas, dan unggul
melalui pemahaman stimulus (bahan bacaan) yang beragam
dan moderat, (3) melaksanakan pembelajaran yang lebih
kritis, kreatif, dan inivatif untuk meningkatkan kemampuan
literasi peserta didik sehingga terwujud generasi yang kreatif,
produktif, inovatif, dan kolaboratif berlandaskan keimanan,
ketakwaan, dan akhlak mulia, (4) melaksanakan
pembelajaran secara aktif dan terprogram untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengolah,
memahami, dan memanfaatkan informasi secara cerdas dan
bertanggung jawab di era literasi global, (5) melaksanakan
pembelajaran secara kreatif dan menantang untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam merespons
dan membuat narasi yang menyejukkan di dunia maya serta
tidak mudah terpengaruh informasi negatif atau hoaks, dan
(6) melatih dan membiasakan peserta didik untuk

9
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

memanfaatkan teks bacaan atau fenomena yang ada


dilingkungannya dengan memahami ciri-ciri dan kunci-
kunci penanda makna untuk memprediksi,
menginterpretasi, dan merekonfirmasi makna secara tepat.

10
DESKRIPSI ISI MODUL
Pembelajaran Literasi di Asesmen Kompetensi
Madrasah Indonesia

Modul Pembelajaran Literasi Numerasi


Modul pembelajaran literasi numerasi dikembangkan untuk
kebutuhan pembelajaran bagi peserta didik dengan tingkat
capaian kompetensi literasi yang beragama dari Capaian
Kompetensi 1 hingga Capaian Kompetensi 5.

Merujuk pada definisi literasi numerasi sebagaimana diuraikan


pada bagian sebelumnya, wacana atau teks yang dijadikan bahan
kegiatan numerasi disusun dan disajikan dengan
mempertimbangkan tiga aspek, yaitu konten, konteks, dan tema.

Tabel 2.1 Konten, Kompetensi dan Konteks Literasi Numerasi


Konten Kompetensi Konteks
• Bilangan • Merepresentasikan • Personal
• Aljabar objek • Pekerjaan
• Geometri dan • Menerapkan Strategi • Sosial
Pengukuran • Menalar dan Memberi • Ilmiah
• Statistika dan Alasan
Peluang

Modul pembelajaran tindak lanjut hasil AKMI untuk literasi


numerasi jenjang MI mencakup Capaikan Kompetensi
sebagai berikut.
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Tabel 2.2 Capaian Kompetensi Modul Literasi Numerasi


CK Deskripsi Capaian Kompetensi
3 Mengidentifikasikan objek atau mengklasifikasi objek/situasi
matematika, melakukan perhitungan, menganalisis,
mengevaluasi, dan menginterpretasi solusi dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan nyata pada konteks
personal, pekerjaan, dan sosial yang berkaitan dengan sifat
urutan dan operasi hitung bilangan cacah sampai dengan
1.000.000, pecahan senilai dan berbagai bentuk pecahan, faktor
dan kelipatan bilangan, persamaan sederhana, keliling dan luas
bangun datar (persegi panjang dan persegi), serta penyajian data
dalam bentuk diagram batang
4 Mengidentifikasikan objek atau mengklasifikasi objek/situasi
matematika, melakukan perhitungan, menganalisis,
mengevaluasi, dan menyimpulkan solusi matematika dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-hari pada konteks
personal, pekerjaan, sosial, dan ilmiah yang berkaitan dengan
representasi bilangan rasional, persamaan linier satu variabel,
keliling dan luas bangun datar, serta penyajian data dalam
bentuk diagram lingkaran
5 Mengidentifikasikan objek atau mengklasifikasi objek/situasi
matematika, melakukan perhitungan, menganalisis,
mengevaluasi, dan menyimpulkan solusi matematika dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-hari pada konteks
personal, pekerjaan, sosial, dan ilmiah yang berkaitan dengan
sifat urutan bilangan rasional, pertidaksamaan linier satu
variabel, luas permukaan bangun ruang sisi datar, serta
penyajian data dalam bentuk diagram batang ganda
6 Mengidentifikasikan objek atau mengklasifikasi objek/situasi
matematika, melakukan perhitungan, menganalisis,
mengevaluasi, dan menyimpulkan solusi matematika dalam
menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari pada konteks
personal, pekerjaan, sosial, dan ilmiah yang berkaitan dengan
operasi hitung bilangan rasional, konsep perbandingan, volume
bangun ruang sisi datar, serta ukuran pemusatan data tunggal

12
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

CK Deskripsi Capaian Kompetensi


7 Mengidentifikasikan objek atau memodelkan objek/situasi
matematika, melakukan perhitungan, menganalisis,
mengevaluasi, dan menginterpretasi solusi dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan nyata dengan pada
konteks personal, pekerjaan, sosial dan ilmiah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linier dua variabel, kesebangunan dan
kekongruenan, serta data dan representasinya

13
PEMBELAJARAN LITERASI
NUMERASI

A. Memetakan Target Kompetensi dan Cakupan Materi

Target Capaian Kegiatan:


Peserta bimtek dan para guru memperoleh pemahaman tentang target
kompetensi dan cakupan materi serta mampu menerapkannya dalam
pemetaan kompetensi yang akan dicapai dan cakupan materi yang
akan digunakan dalam pembelajaran.

Target kompetensi yang dipetakan akan menjadi pusat


pembelajaran. Target kompetensi ini akan dijabarkan dalam
bentuk indikator, tujuan, langkah pembelajaran, pengembangan
materi, pemilihan media pembelajaran, dan instrumen penilaian
yang semuanya harus saling terkait menjadi satu kesatuan yang
mengarah pada pencapaian target kompetensi. Berdasarkan
kerangka kerja yang dikembangkan dalam AKMI, kompetensi dan
cakupan materi untuk Literasi numerasi seperti pada Tabel 3.1
berikut.

Tabel 4.1 Identitas Modul CK-3 Aljabar


Capaian Kompetensi 3 Mengidentifikasikan objek atau
mengklasifikasi objek/situasi
matematika, melakukan
perhitungan, menganalisis,
mengevaluasi, dan
menginterpretasi solusi dalam
menyelesaikan masalah di
kehidupan nyata pada konteks
personal, pekerjaan, dan sosial
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

yang berkaitan dengan sifat urutan


dan operasi hitung bilangan cacah
sampai dengan 1.000.000,
pecahan senilai dan berbagai
bentuk pecahan, faktor dan
kelipatan bilangan, persamaan
sederhana, keliling dan luas
bangun datar (persegi panjang dan
persegi), serta penyajian data
dalam bentuk diagram batang.
Menggunakan strategi pemecahan
Kompetensi masalah
Melakukan perhitungan untuk
menyelesaikan masalah di
Subkompetensi kehidupan nyata pada konteks
personal berkaitan dengan
persamaan sederhana
Tema Pembelajaran Lingkungan
Konten Aljabar
Konteks Personal
Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

Tabel 4.2 Identitas Modul CK-3 Bilangan


Capaian Mengidentifikasikan objek atau
Kompetensi 3 mengklasifikasi objek/situasi matematika,
melakukan perhitungan, menganalisis,
mengevaluasi, dan menginterpretasi solusi
dalam menyelesaikan masalah di kehidupan
nyata pada konteks personal, pekerjaan, dan
sosial yang berkaitan dengan sifat urutan dan
operasi hitung bilangan cacah sampai
dengan 1.000.000, pecahan senilai dan
berbagai bentuk pecahan, faktor dan
kelipatan bilangan, persamaan sederhana,
keliling dan luas bangun datar (persegi

15
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

panjang dan persegi), serta penyajian data


dalam bentuk diagram batang.
Kompetensi Menalar dan memberi alasan
Menganalisis, mengevaluasi, dan
menginterpretasi solusi matematika dalam
Subkompetensi menyelesaikan masalah di kehidupan nyata
pada konteks sosial berkaitan dengan
pecahan senilai dan berbagai bentuk
pecahan
Tema Lingkungan
Pembelajaran
Konten Bilangan
Konteks Sosial
Model Contextual Teaching Learning (CTL)
Pembelajaran

Tabel 4.3 Identitas Modul CK-4 Aljabar


Capaian Mengidentifikasikan objek atau mengklasifikasi
Kompetensi 4 objek/situasi matematika, melakukan
perhitungan, menganalisis, mengevaluasi, dan
menyimpulkan solusi matematika dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-
hari pada konteks personal, pekerjaan, sosial,
dan ilmiah yang berkaitan dengan representasi
bilangan rasional, persamaan linier satu
variabel, keliling dan luas bangun datar, serta
penyajian data dalam bentuk diagram
lingkaran.
Kompetensi Menggunakan Strategi Pemecahan Masalah.
Melakukan perhitungan untuk menyelesaikan
masalah kehidupan sehari-hari pada konteks
personal berkaitan dengan persamaan linier
Subkompetensi satu variabel.
Tema Berakhlak Mulia
Pembelajaran
Konten Aljabar
Konteks Personal

16
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Model Number Head Together (NHT)


Pembelajaran

Tabel 4.4 Identitas Modul CK-4 Statistika dan Peluang


Capaian Mengidentifikasikan objek atau mengklasifikasi
Kompetensi 4 objek/situasi matematika, melakukan
perhitungan, menganalisis, mengevaluasi, dan
menyimpulkan solusi matematika dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-
hari pada konteks personal, pekerjaan, sosial,
dan ilmiah yang berkaitan dengan representasi
bilangan rasional, persamaan linier satu
variabel, keliling dan luas bangun datar, serta
penyajian data dalam bentuk diagram
lingkaran.
Kompetensi Menalar dan Memberi Alasan
Mengevaluasi atau menyimpulkan solusi atau
hasil matematika untuk menyelesaikan
masalah kehidupan sehari-hari dalam berbagai
konteks sosial berkaitan dengan banyaknya
Subkompetensi data dengan diagram lingkaran.
Tema Berakhlak Mulia
Pembelajaran
Konten Statistika dan Peluang
Konteks Sosial
Model Problem Based Learning (PBL)
Pembelajaran

Tabel 4.5 Contoh Identitas Topik Pembelajaran pada Modul CK-


5 Konten Bilangan
Capaian Mengidentifikasi objek atau mengklasifikasi
Kompetensi 5 objek/situasi matematika, melakukan
perhitungan, menganalisis, mengevaluasi, dan
menyimpulkan solusi matematika dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-
hari pada konteks personal, pekerjaan, sosial,
dan ilmiah yang berkaitan dengan sifat urutan

17
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

bilangan rasional, pertidaksamaan linier satu


variabel, luas permukaan bangun ruang sisi
datar, serta penyajian data dalam bentuk
diagram batang ganda.
Merepresentasikan objek atau situasi
Kompetensi matematika
Subkompetensi Mengidentifikasi atau mengklasifikasikan
objek/situasi matematika untuk menyelesaikan
masalah kehidupan sehari-hari pada konteks
ilmiah berkaitan dengan sifat urutan bilangan
rasional.
Tema Fenomena Alam
Pembelajaran
Konten Bilangan
Konteks Ilmiah
Model Discovery Learning
Pembelajaran

Tabel 4.6 Contoh Identitas Topik Pembelajaran pada Modul CK-


5 Konten Statistika dan Peluang
Capaian Mengidentifikasi objek atau mengklasifikasi
Kompetensi 5 objek/situasi matematika, melakukan
perhitungan, menganalisis, mengevaluasi, dan
menyimpulkan solusi matematika dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-
hari pada konteks personal, pekerjaan, sosial,
dan ilmiah yang berkaitan dengan sifat urutan
bilangan rasional, pertidaksamaan linier satu
variabel, luas permukaan bangun ruang sisi
datar, serta penyajian data dalam bentuk
diagram batang ganda.
Kompetensi Menggunakan strategi pemecahan masalah.
Melakukan perhitungan untuk menyelesaikan
masalah kehidupan sehari-hari pada konteks
personal berkaitan dengan penyajian data
Subkompetensi dalam bentuk diagram batang ganda.

18
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Tema Fenomena Alam


Pembelajaran
Konten Statistika dan Peluang
Konteks Personal
Model Inquiry
Pembelajaran

Tabel 4.7. Identitas Modul CK-6 Konten Geometri dan


Pengukuran
Capaian Mengidentifikasikan atau mengklasifikasi
Kompetensi 6 objek/situasi matematika, memilih dan
menerapkan berbagai strategi, menganalisis,
mengevaluasi, dan menyimpulkan solusi
matematika dalam menyelesaikan masalah
kehidupan sehari-hari pada konteks personal,
pekerjaan, sosial, dan ilmiah yang berkaitan
dengan operasi hitung bilangan rasional, konsep
perbandingan, volume bangun ruang sisi datar,
serta ukuran pemusatan data tunggal.
Kompetensi Menggunakan strategi pemecahan masalah
Subkompetensi Melakukan perhitungan untuk menyelesaikan
masalah di kehidupan nyata dengan pada konteks
pekerjaan berkaitan dengan volume bangun ruang
sisi datar
Tema Barang dan Jasa
Pembelajaran
Konten Geometri dan Pengukuran
Konteks Pekerjaan
Model/ Saintifik
Pendekatan
Pembelajaran

Tabel 4.8. Identitas Modul CK-6 Konten Statistika dan Peluang


Capaian Mengidentifikasikan atau mengklasifikasi
Kompetensi 6 objek/situasi matematika, memilih dan
menerapkan berbagai strategi,

19
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

menganalisis, mengevaluasi, dan


menyimpulkan solusi matematika dalam
menyelesaikan masalah kehidupan sehari-
hari pada konteks personal, pekerjaan,
sosial, dan ilmiah yang berkaitan dengan
operasi hitung bilangan rasional, konsep
perbandingan, volume bangun ruang sisi
datar, serta ukuran pemusatan data tunggal.
Kompetensi Menalar dan memberi alasan
Subkompetensi Menganalisis, mengevaluasi, dan
menginterpretasi solusi matematika dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan nyata
dengan pada konteks sosial berkaitan
dengan ukuran pemusatan data tunggal
Tema Demografi
Pembelajaran
Konten Statistika dan Peluang
Konteks Sosial
Model LOK-R
Pembelajaran
*Catatan : deskripsi identitas modul CK-6 di atas berdasarkan
kebutuhan penulis. Bapak/Ibu dapat memodifikasi kompetensi,
subkompetensi, tema pembelajaran, konten, konteks dan model
pembelajaran sesuai kebutuhan.

Tabel 4.9 Identitas Modul CK-7 Aljabar


Capaian kompetensi 7 Mengidentifikasikan objek atau
memodelkan objek/situasi
matematika, melakukan
perhitungan, menganalisis, mengevaluasi,
dan menginterpretasi solusi dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan
nyata dengan pada konteks personal,
pekerjaan, sosial dan ilmiah yang berkaitan

20
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

dengan sistem persamaan linier dua


variabel, kesebangunan dan kekongruenan,
serta data dan representasinya.
Kompetensi Menggunakan Strategi Pemecahan
Masalah.
Subkompetensi Melakukan perhitungan untuk
menyelesaikan masalah kehidupan sehari-
hari pada konteks Pekerjaan berkaitan
dengan sistem persamaan linier dua
variabel.
Tema pembelajaran Pelayanan Publik
Konten Aljabar
Konteks Pekerjaan
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
*Catatan: deskripsi identitas modul CK-7 di atas berdasarkan
kebutuhan penulis. Guru dapat memodifikasi kompetensi,
subkompetensi, tema pembelajaran, konten, konteks dan model
pembelajaran sesuai kebutuhan.

Tabel 4.10 Identitas Modul CK-7 Geometri dan Pengukuran


Capaian kompetensi 7 Mengidentifikasikan objek atau
memodelkan objek/situasi
matematika, melakukan
perhitungan, menganalisis, mengevaluasi,
dan menginterpretasi solusi dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan
nyata dengan pada konteks personal,
pekerjaan, sosial dan ilmiah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linier dua
variabel, kesebangunan dan kekongruenan,
serta data dan representasinya.
Kompetensi Menalar dan Memberi Alasan
Subkompetensi Menganalisis, mengevaluasi, atau
menginterpretasi solusi dalam
menyelesaikan masalah kehidupan nyata
pada konteks ilmiah yang berkaitan
dengan kesebangunan dan kekongruenan.

21
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Tema pembelajaran Pelayanan Publik


Konten Geometri dan Pengukuran
Konteks Ilmiah
Model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)
*Catatan: deskripsi identitas modul CK-7 di atas berdasarkan
kebutuhan penulis. Guru dapat memodifikasi kompetensi,
subkompetensi, tema pembelajaran, konten, konteks dan model
pembelajaran sesuai kebutuhan.

B. Mengembangkan Indikator dari Kompetensi yang


Ditargetkan

Target Capaian Kegiatan:


Peserta bimtek dan para guru memperoleh wawasan dan
keterampilan tentang cara menganalisis kompetensi dasar ke dalam
indikator yang lebih operasional dan lebih khusus, serta mampu
menerapkannya dalam mengembangkan indikator untuk kompetensi
pembelajaran.

Indikator kompetensi merupakan kompetensi spesifik dan


operasional yang harus dikuasai peserta didik melalui
pembelajaran. Kompetensi tersebut bersifat khusus dan dapat
diukur melalui aktivitas penugasan atau menjawab pertanyaan
yang mengukur penguasaan kompetensi khusus tersebut.
Semakin spesifik kompetensi yang akan dicapai dalam
pembelajaran semakin mudah dan jelas bagi guru dalam
mengukur capaian kompetensi tersebut. Karena itu, guru harus
benar-benar memiliki pemahaman secara memadai tentang
kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran dan mampu
merinci indikator dari kompetensi tersebut secara spesifik dan
operasional. Gambar 3.1 berikut merupakan ilustrasi
mengembangkan indikator dari kompetensi yang akan dicapai
melalui pembelajaran.

22
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Dalam mengembangkan indikator dari kompetensi yang


akan dicapai melalui pembelajaran, ada beberapa cara yang
dapat ditempuh, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Langkah 1: Guru harus memahami dengan benar dan utuh
kompetensi atau subkompetensi yang akan dicapai melalui
pembelajaran.
2. Langkah 2: Guru harus memposisikan diri sebagai peserta
didik yang belum tahu atau belum memiliki kompetensi
tersebut. Dalam konteks ini, guru dapat memunculkan
pertanyaan pada diri sendiri, misalnya: “jika saya ingin tahu
hal tersebut, pengetahuan apa saja yang saya perlukan?”,
“untuk dapat memahami masalah itu, apa yang harus saya
ketahui?”, dan sebagainya.
3. Langkah 3: Guru berusaha menemukan jawaban atas
pertanyaannya sendiri dan mendaftar rincian jawaban
tersebut, misalnya: “saya harus A, B, C, D, dst”.
4. Langkah 4: Guru merumuskan rincian jawaban tersebut
menjadi rincian indikator dari kompetensi yang akan
dicapai.
Pada modul ini, terdapat beberapa konten. Berikut
disajikan satu contoh penerapan empat langkah dalam
mengembangkan indikator dari kompetensi di atas pada konten
tersebut.

Tabel 4.15 Contoh Indikator Subkompetensi (1) Konten Aljabar


untuk CK-3
Konten &
Subkompetensi Indikator
Konteks
Aljabar Melakukan Mampu memodelkan situasi
dan perhitungan matematika berkenaan dengan
konteks untuk persamaan sederhana (Indikator
personal menyelesaikan Prasyarat).
masalah di Mampu menerapkan strategi
kehidupan nyata pemecahan masalah berkenaan

23
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

pada konteks dengan persamaan sederhana


personal berkaitan (Indikator Inti).
dengan persamaan
sederhana Mampu menentukan
penyelesaian masalah berkenaan
dengan persamaan sederhana
(Indikator inti).
Mampu mengevaluasi solusi
matematika dalam penyelesaian
masalah berkenaan dengan
persamaan sederhana (Indikator
pengayaan).

Tabel 4.16 Contoh Indikator Subkompetensi (2) Konten Bilangan


untuk CK-3
Konten &
Subkompetensi Indikator
Konteks
Bilangan Menganalisis, Mampu melakukan
dan mengevaluasi, dan perhitungan berkenaan
konteks menginterpretasi solusi dengan pecahan senilai dan
sosial matematika dalam berbagai bentuk pecahan
menyelesaikan masalah (Indikator Prasyarat).
di kehidupan nyata Mampu menganalisis
pada konteks sosial penyelesaian masalah
berkaitan dengan berkaitan dengan pecahan
pecahan senilai dan senilai dan berbagai bentuk
berbagai bentuk pecahan (Indikator Inti).
pecahan Mampu mengevaluasi
penyelesaian masalah
berkaitan dengan pecahan
senilai dan berbagai bentuk
pecahan (Indikator Inti).
Mampu mengidentifikasi
objek/situasi matematika dari
masalah yang berkaitan
dengan representasi bilangan

24
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

rasional (Indikator
Pengayaan).

Tabel 4.17 Contoh Indikator Subkompetensi (1) Pembelajaran


Literasi Numerasi Konten Aljabar untuk CK-4
Jenis
Kompetensi Sub Kompetensi Indikator Kompetensi
Indikator
Mengguna kan Melakukan Mampu
Strategi perhitungan mengklasifikasikan dan
Pemecahan untuk mengidentifikasi
Masalah menyelesaikan informasi berkenaan Indikator
masalah dengan persamaan prasyarat
kehidupan linier satu variabel
sehari-hari pada berkenaan dengan isu
konteks personal tersebut
berkaitan dengan Mampu menerapkan
persamaan linier strategi pemecahan
satu variabel. masalah berkenaan Indikator
dengan persamaan inti
linier satu variabel dan
isu tersebut.
Mampu menentukan
penyelesaian masalah
berkenaan dengan Indikator
dengan persamaan inti
linier satu variabel dan
isu tersebut
Mampu mengevaluasi
suatu kejadian
Indikator
berkenaan dengan
pengaya
persamaan linier satu
an
variabel dan isu
tersebut.

25
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Tabel 4.18 Contoh Indikator Subkompetensi (2) Pembelajaran


Literasi Numerasi Konten Statistika dan Peluang untuk CK-4
Sub Jenis
Kompetensi Indikator Kompetensi
Kompetensi Indikator
Menalar Mengevaluasi Mampu menyelesaikan
dan atau masalah nyata yang
Memberi menyimpulkan disajikan pada konteks Indikator
Alasan solusi atau hasil sosial berkaitan dengan prasyarat
matematika penyajian data dalam
untuk bentuk diagram lingkaran
menyelesaikan Mampu mengevaluasi
masalah atau menyimpulkan
kehidupan penyelesaian masalah
sehari-hari nyata yang disajikan pada
Indikator inti
dalam konteks konteks sosial berkaitan
sosial berkaitan dengan penyajian data
dengan dalam bentuk diagram
banyaknya data lingkaran
dengan diagram Mampu
lingkaran. menginterpretasikan
penyelesaian masalah
nyata yang disajikan pada
Indikator inti
konteks
sosial berkaitan dengan
penyajian data dalam
bentuk diagram lingkaran
Mampu
merepresentasikan
informasi masalah nyata
Indikator
yang disajikan pada
pengayaan
konteks sosial ke dalam
bentuk diagram batang
ganda

Tabel 4.19 Contoh Indikator Kompetensi pada Modul CK-5


Konten Bilangan untuk CK-5
Jenis
Kompetensi Subkompetensi Indikator Kompetensi
Indikator
Merepresentasikan Mengidentifikasi Mampu Indikator
objek atau situasi atau mengidentifikasi Prasyarat
matematika mengklasifikasi bilangan berkaitan

26
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

objek/situasi dengan sifat urutan


matematika bilangan rasional.
untuk Mampu Indikator
menyelesaikan mengklasifikasikan inti
masalah bilangan berkaitan
kehidupan dengan sifat urutan
sehari-hari pada bilangan rasional.
konteks ilmiah Mampu Indikator
berkaitan merepresentasikan inti
dengan sifat bilangan berkenaan
urutan bilangan dengan sifat urutan
rasional. bilangan rasional.
Mampu Indikator
menggunakan strategi Pengayaan
pemecahan masalah
yang melibatkan sifat
urutan bilangan
rasional.

Tabel 4.20 Contoh Indikator Kompetensi pada Modul CK-5


Konten Statistika dan Peluang untuk CK-5
Jenis
Kompetensi Subkompetensi Indikator Kompetensi
Indikator
Menggunakan Melakukan Mampu mengklasifikasi Indikator
strategi perhitungan situasi matematika Prasyarat
pemecahan untuk tentang penyajian data
masalah menyelesaikan dalam bentuk diagram
masalah batang.
kehidupan Mampu melakukan Indikator inti
sehari-hari perhitungan untuk
pada konteks menyelesaian masalah
personal matematika yang
berkaitan berkaitan dengan
dengan penyajian data dalam
penyajian data bentuk diagram batang
dalam bentuk ganda
diagram Mampu menerapkan Indikator inti
batang ganda. strategi pemecahan
masalah berkenaan
dengan penyajian data
dalam bentuk diagram
batang ganda.

27
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Mampu mengevaluasi Indikator


suatu kejadian berkaitan Pengayaan
dengan penyajian data
dalam bentuk diagram
batang ganda.

Tabel 4.21 Contoh Indikator Subkompetensi Pembelajaran


Literasi Numerasi Konten Geometri dan Pengukuran CK 6
Indikator Jenis
Kompetensi Subkompetensi
Kompetensi Indikator
Menggunakan Melakukan mampu Indikator
Strategi perhitungan untuk mengidentifikasi Prasyarat
Pemecahan menyelesaikan informasi
Masalah masalah berkenaan dengan
kehidupan sehari- bangun ruang sisi
hari pada konteks datar dari barang
pekerjaan dan jasa
berkaitan dengan mampu Indikator
volume menentukan inti
bangun ruang penyelesaian
masalah berkenaan
dengan volume
bangun ruang dari
barang dan jasa
mampu Indikator
menafsirkan hasil inti
penyelesaian
masalah berkenaan
dengan volume
bangun ruang dari
barang dan jasa
mampu Indikator
menerapkan Pengayaan
strategi pemecahan
masalah berkenaan
dengan volume
bangun ruang sisi
lengkung

28
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Tabel 4.22 Contoh Indikator Subkompetensi Pembelajaran


Literasi Numerasi Konten Statistika dan Peluang CK6
Indikator Kompetensi Jenis
Kompetensi Subkompetensi
Indikator
Menalar Melakukan mampu menafsirkan Indikator
dan perhitungan informasi berkenaan Prasyarat
memberi untuk dengan data tunggal dari
alasan menyelesaikan isu demografi
masalah mampu menganalisis Indikator inti
kehidupan penyelesaian masalah
sehari-hari berkenaan dengan ukuran
pada konteks pemusatan data tunggal
sosial berkaitan dari isu demografi
dengan ukuran mampu menyimpulkan Indikator inti
pemusatan hasil penyelesaian
data tunggal masalah berkenaan
dengan ukuran pemusatan
data tunggal dari isu
demografi
mampu menjustifikasi Indikator
suatu kejadian berkenaan Pengayaan
dengan ukuran pemusatan
data tunggal dari isu
demografi yang lebih
kompleks (bilangan
pecahan atau desimal)

Tabel 4.23 Contoh Indikator Subkompetensi (2) Pembelajaran


Literasi Numerasi Konten Aljabar CK7
Kompetensi Subkompetensi Indikator Kompetensi Jenis
Indikator
Menggunakan Melakukan mampu menemukan Indikator
Strategi perhitungan informasi berkenaan Prasyarat
Pemecahan untuk dengan sistem
Masalah menyelesaikan persamaan linear dua
masalah variabel dari isu
kehidupan pelayanan publik yang
sehari-hari telah diberikan
pada konteks mampu menerapkan Indikator inti
Pekerjaan strategi pemecahan
berkaitan masalah berkenaan

29
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

dengan sistem dengan sistem


persamaan persamaan linear dua
linier dua variabel dari isu
variabel pelayanan publik yang
telah diberikan
mampu menentukan Indikator inti
pemecahan masalah
berkenaan dengan
sistem persamaan linear
dua variabel dari isu
pelayanan publik yang
telah diberikan
mampu Indikator
menginterpretasikan Pengayaan
pemecahan masalah
suatu kejadian sehari-
hari yang berkenaan
dengan sistem
pertidaksamaan linear
dua variabel dari isu
pelayanan publik yang
telah diberikan

Tabel 4.24 Contoh Indikator Subkompetensi (3) Pembelajaran


Literasi Numerasi Konten Geometri dan Pengukuran CK 7
Kompetensi Subkompetensi Indikator Jenis
Kompetensi Indikator
Menalar Menganalisis, mampu menerapkan Indikator
dan mengevaluasi, strategi pemecahan Prasyarat
Memberi atau masalah yang
Alasan menginterpretasi berkenaan dengan
solusi dalam kesebangunan dan
menyelesaikan kekongruenan dari
masalah isu konteks ilmiah
kehidupan nyata yang telah diberikan
pada konteks mampu Indikator
ilmiah yang menganalisis inti
berkaitan peristiwa dalam
dengan kehidupan sehari-
kesebangunan hari yang berkenaan

30
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

dan dengan
kekongruenan. kesebangunan dan
kekongruenandari
isu konteks ilmiah
yang telah diberikan
mampu Indikator
mengevaluasi solusi inti
pemecahan masalah
yang berkenaan
dengan
kesebangunan dan
kekongruenan dari
isu konteks ilmiah
yang telah diberikan
mampu Indikator
merefleksikan solusi Pengayaan
pemecahan masalah
di dalam kehidupan
sehari-hari pada isu
konteks ilmiah yang
berkenaan dengan
teorema
kesebangunan dan
kekongruenan

C. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Target Capaian Kegiatan:


Peserta bimtek dan para guru memperoleh wawasan dan
keterampilan tentang cara merumuskan indikator kompetensi ke
dalam tujuan pembelajaran

Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP), rincian indikator dari kompetensi menjadi dasar dalam
pengembangan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang
benar, terstruktur dan lengkap memiliki peran penting sebagai

31
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

petunjuk bagi guru untuk memilih materi ajar, strategi, model,


metode dan media pembelajaran yang digunakan saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung. Terdapat 4 unsur pokok yang ada
pada perumusan tujuan pembelajaran, 4 unsur ini disingkat
menjadi ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree).
Audience adalah peserta didik yang menjadi subjek, juga
sekaligus objek, dalam pembelajaran. Behavior adalah perilaku
yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik melalui
pembelajaran, dalam hal ini, ditunjukkan dengan menggunakan
satu kata kerja operasional. Condition adalah aktivitas yang harus
dilakukan oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi dalam
pembelajaran. Degree adalah perbandingan capaian kompetensi
antara sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung. Jabaran
empat unsur dalam tujuan pembelajaran dapat dijelaskan sebagai
berikut:

Tujuan Melalui diskusi kelompok, peserta didik secara tepat


Pembelajaran mampu menyelesaikan masalah nyata yang disajikan pada
konteks pekerjaan berkaitan dengan sifat urutan bilangan.
Condition Melalui diskusi kelompok
Audience peserta didik
Behavior mampu menyelesaikan masalah nyata yang disajikan pada
konteks pekerjaan berkaitan dengan sifat urutan bilangan
Degree Secara tepat

Berdasarkan rumusan indikator kompetensi dalam


contoh di atas, rumusan tujuan pembelajaran dapat dicontohkan
seperti Tabel 4.25 dan Tabel 4.26 berikut.

32
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Tabel 4.25 Contoh Tujuan Pembelajaran Subkompetensi (1)


Konten Aljabar untuk CK-3
Indikator Kompetensi Tujuan Pembelajaran
Mampu Melalui kegiatan tanya jawab dan
memodelkan mengamati informasi pada poster,
situasi matematika peserta didik dapat memodelkan situasi
berkenaan dengan matematika berkenaan dengan
persamaan persamaan sederhana dengan cermat.
sederhana.
Mampu Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi
menerapkan kelompok dengan model pembelajaran
strategi pemecahan kooperatif tipe STAD, peserta didik dapat
masalah berkenaan menerapkan strategi pemecahan masalah
dengan persamaan berkenaan dengan persamaan sederhana
sederhana. dari isu yang diberikan dengan tepat.
Mampu Melalui kegiatan diskusi kelompok
menentukan dengan model pembelajaran kooperatif
penyelesaian tipe STAD, peserta didik dapat
masalah berkenaan menentukan penyelesaian masalah
dengan persamaan berkenaan dengan persamaan sederhana
sederhana. dari isu yang diberikan secara kreatif.
Mampu Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi
mengevaluasi solusi kelas, peserta didik dapat mengevaluasi
matematika dalam solusi matematika dalam penyelesaian
penyelesaian masalah berkenaan dengan persamaan
masalah berkenaan sederhana dari isu yang diberikan secara
dengan persamaan kritis.
sederhana.

Tabel 4.26 Contoh Tujuan Pembelajaran Subkompetensi (2)


Konten Bilangan untuk CK-3
Indikator Kompetensi Tujuan Pembelajaran

Mampu melakukan Melalui kegiatan mengamati poster dan


perhitungan berkenaan tanya jawab, peserta didik mampu
dengan pecahan senilai melakukan perhitungan berkenaan

33
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Indikator Kompetensi Tujuan Pembelajaran

dan berbagai bentuk dengan pecahan senilai dan berbagai


pecahan bentuk pecahan dengan cermat.
Mampu menganalisis Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi
penyelesaian masalah kelompok dengan model pembelajaran
berkaitan dengan pecahan CTL, peserta didik mampu menganalisis
senilai dan berbagai penyelesaian masalah berkaitan dengan
bentuk pecahan. pecahan senilai dan berbagai bentuk
pecahan secara kreatif.
Mampu mengevaluasi Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab
penyelesaian masalah dengan model pembelajaran CTL, peserta
berkaitan dengan pecahan didik mampu mengevaluasi penyelesaian
senilai dan berbagai masalah berkaitan dengan pecahan senilai
bentuk pecahan. dan berbagai bentuk pecahan secara
kritis.
Mampu mengidentifikasi Melalui kegiatan membaca
objek/situasi matematika bacaan/stimulus dan diskusi kelas, peserta
dari masalah yang didik mampu mengidentifikasi
berkaitan dengan objek/situasi matematik dari masalah yang
representasi bilangan berkaitan dengan representasi bilangan
rasional rasional dengan benar.

Tabel 4.27 Contoh Tujuan Pembelajaran Subkompetensi (1)


Konten Aljabar untuk CK-4
Indikator Kompetensi Tujuan Pembelajaran
Mampu Melalui belajar berkelompok dan
mengklasifikasikan dan bermain angka melalui pembelajaran
mengidentifikasi informasi NHT, peserta didik secara aktif dan kritis
berkenaan dengan dapat mengklasifikasi informasi
persamaan linier satu berkenaan dengan persamaan linier satu
variabel berkenaan variabel berkenaan dengan isu yang
dengan isu tersebut. diberikan
(indikator prasyarat)
Mampu menerapkan Melalui belajar berkelompok dan
strategi pemecahan bermain angka melalui pembelajaran
masalah berkenaan NHT, peserta didik secara aktif dan kritis
dengan persamaan linier dapat menerapkan strategi pemecahan
masalah berkenaan dengan persamaan

34
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

satu variabel dan isu linier satu variabel dan isu yang
tersebut. (indikator inti) diberikan
Mampu menentukan Melalui belajar berkelompok dan
penyelesaian masalah bermain angka melalui pembelajaran
berkenaan dengan NHT, peserta didik secara aktif dan kritis
persamaan linier satu dapat menentukan penyelesaian
variabel dan isu tersebut. masalah berkenaan dengan persamaan
(indikator inti) linier satu variabel dan isu yang
diberikan
Mampu mengevaluasi Melalui belajar berkelompok dan
suatu kejadian berkenaan bermain angka melalui pembelajaran
dengan persamaan linier NHT, peserta didik secara aktif dan kritis
satu variabel dan isu dapat mengevaluasi suatu kejadian
tersebut. (indikator berkenaan dengan persamaan linier satu
pengayaan) variabel dan isu yang diberikan

Tabel 4.28 Contoh Tujuan Pembelajaran Subkompetensi (2)


Konten Statistika dan Peluang untuk CK-4
Indikator Kompetensi Tujuan Pembelajaran
Mampu menyelesaikan masalah Melalui pembelajaran berbasis pada
nyata yang disajikan pada konteks masalah, peserta didik secara kritis
sosial berkaitan dengan penyajian dapat menyelesaikan masalah nyata
data dalam bentuk diagram lingkaran yang disajikan pada konteks sosial
(indikator prasyarat) berkaitan dengan penyajian data
dalam bentuk diagram lingkaran.
Mampu mengevaluasi atau Melalui pembelajaran berbasis pada
menyimpulkan penyelesaian masalah masalah, peserta didik secara kritis
nyata yang disajikan pada konteks dapat mengevaluasi atau
sosial berkaitan dengan penyajian menyimpulkan penyelesaian masalah
data dalam bentuk diagram lingkaran nyata yang disajikan pada konteks
(indikator inti) sosial berkaitan dengan penyajian
data dalam bentuk diagram
lingkaran.
Mampu menginterpretasikan Melalui pembelajaran berbasis pada
penyelesaian masalah nyata yang masalah, peserta didik secara kritis
disajikan pada konteks sosial dapat menginterpretasikan
berkaitan dengan penyajian data penyelesaian masalah nyata yang
dalam bentuk diagram lingkaran disajikan pada konteks sosial
(indikator inti) berkaitan dengan penyajian data
dalam bentuk diagram lingkaran.

35
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Indikator Kompetensi Tujuan Pembelajaran


Mampu merepresentasikan informasi Melalui pembelajaran berbasis pada
masalah nyata yang disajikan pada masalah, peserta didik secara kritis
konteks sosial ke dalam bentuk dapat merepresentasikan informasi
diagram batang ganda. (indikator masalah nyata yang disajikan pada
pengayaan) konteks sosial ke dalam bentuk
diagram batang ganda.

Tabel 4.29 Contoh Tujuan Pembelajaran Subkompetensi


Konten Bilangan untuk CK-5
Indikator dari Kompetensi yang
Tujuan Pembelajaran
Diajarkan
Mampu mengidentifikasi bilangan Melalui kegiatan observasi
berkaitan dengan sifat urutan peserta didik mampu
bilangan rasional. mengidentifikasi informasi
berkenaan dengan sifat urutan
bilangan rasional dengan benar.
Mampu mengklasifikasikan Melalui kegiatan pembelajaran
bilangan berkaitan dengan sifat Discovery Learning peserta
urutan bilangan rasional. didik mampu
mengklasifikasikan bilangan
berkenaan dengan sifat urutan
bilangan rasional dengan benar.
Mampu merepresentasikan Melalui kegiatan pembelajaran
bilangan berkenaan dengan sifat Discovery Learning peserta
urutan bilangan rasional. didik mampu
merepresentasikan bilangan
berkenaan dengan sifat urutan
bilangan rasional dengan benar.
Mampu menggunakan strategi Melalui kegiatan pembelajaran
pemecahan masalah yang Discovery Learning peserta
melibatkan sifat urutan bilangan didik mampu menggunakan
rasional. strategi pemecahan masalah
yang melibatkan sifat urutan
bilangan rasional dengan benar.

36
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Tabel 4.30 Contoh Tujuan Pembelajaran Subkompetensi Konten


Statistika dan Peluang untuk CK-5
Indikator dari Kompetensi yang
Tujuan Pembelajaran
Diajarkan
Mampu mengklasifikasi situasi Melalui kegiatan tanya jawab
matematika tentang penyajian peserta didik mampu
data dalam bentuk diagram mengklasifikasi masalah
batang. kehidupan sehari-hari berkaitan
dengan penyajian data dalam
bentuk diagram batang dengan
benar.
Mampu melakukan perhitungan Melalui kegiatan pembelajaran
untuk menyelesaikan masalah model inquiry peserta didik
matematika yang berkaitan mampu melakukan perhitungan
dengan penyajian data dalam untuk menyelesaikan masalah
bentuk diagram batang ganda matematika yang berkaitan
dengan penyajian data dalam
bentuk diagram batang ganda
dengan benar.
Mampu menerapkan strategi Melalui kegiatan pembelajaran
pemecahan masalah berkenaan model inquiry peserta didik
dengan penyajian data dalam mampu menerapkan strategi
bentuk diagram batang ganda. pemecahan masalah berkenaan
dengan penyajian data dalam
bentuk diagram batang ganda
dengan benar.
Mampu mengevaluasi suatu Melalui kegiatan pembelajaran
kejadian berkaitan dengan model inquiry peserta didik
penyajian data dalam bentuk mampu mengevaluasi suatu
diagram batang ganda. kejadian berkaitan dengan
penyajian data dalam bentuk
diagram batang ganda dengan
benar.

Tabel 4.31 Contoh Tujuan Pembelajaran Subkompetensi 2 pada


Konten Geometri dan Pengukuran CK 6
Indikator Kompetensi Tujuan Pembelajaran
mampu Peserta didik dapat mengidentifikasi
mengidentifikasi informasi berkenaan dengan bangun
informasi berkenaan ruang sisi datar dari barang dan jasa

37
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

dengan bangun ruang melalui kegiatan pengamatan/observasi


sisi datar dari barang dengan benar
dan jasa (indikator
prasyarat)
mampu menentukan Peserta didik dapat menentukan
penyelesaian masalah penyelesaian masalah berkenaan dengan
berkenaan dengan volume bangun ruang dari barang dan
volume bangun ruang jasa melalui pembelajaran saintifik
dari barang dan jasa dengan kreatif
(indikator inti 1)
mampu menafsirkan Peserta didik secara kritis dapat
hasil penyelesaian menafsirkan hasil penyelesaian masalah
masalah berkenaan berkenaan dengan volume bangun ruang
dengan volume bangun dari barang dan jasa melalui
ruang dari barang dan pembelajaran saintifik dengan
jasa (indikator inti 2) bertanggung jawab
mampu menerapkan Peserta didik mampu menerapkan strategi
strategi pemecahan pemecahan masalah berkenaan dengan
masalah berkenaan volume bangun ruang sisi lengkung
dengan volume bangun melalui kegiatan pengamatan dengan
ruang sisi lengkung tepat
(indikator pengayaan)

Tabel 4.32 Contoh Tujuan Pembelajaran Subkompetensi 3 pada


Konten Statistika dan Peluang CK 6
Indikator Kompetensi Tujuan Pembelajaran
mampu menafsirkan Peserta didik secara kritis mampu
informasi berkenaan menafsirkan informasi berkenaan
dengan data tunggal dengan data tunggal dari isu
dari isu demografi demografi melalui kegiatan
(indikator prasyarat) menyimak stimulus yang diberikan
dengan tepat
mampu menganalisis Peserta didik dapat menganalisis
penyelesaian penyelesaian masalah berkenaan
masalah berkenaan dengan ukuran pemusatan data
dengan ukuran tunggal dan isu tersebut melalui

38
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

pemusatan data pembelajaran LOK-R dengan


tunggal dari isu bertanggung jawab
demografi (indikator
inti 1)
mampu Peserta didik dapat menyimpulkan
menyimpulkan hasil hasil penyelesaian masalah
penyelesaian berkenaan dengan ukuran pemusatan
masalah berkenaan data tunggal dan isu yang diberikan
dengan ukuran melalui pembelajaran LOK-R dengan
pemusatan data kreatif.
tunggal dari isu
demografi (indikator
inti 2)
mampu Peserta didik secara kritis dapat
menjustifikasi suatu menjustifikasi suatu kejadian
kejadian berkenaan berkenaan dengan ukuran pemusatan
dengan ukuran data tunggal dan isu tersebut yang
pemusatan data lebih kompleks (bilangan pecahan
tunggal dari isu yang atau desimal) melalui kegiatan
lebih kompleks pengamatan dengan percaya diri.
(indikator
pengayaan)

Tabel 4.33 Contoh Tujuan Pembelajaran Subkompetensi (2)


Konten Aljabar CK7
Indikator dari Kompetensi yang Tujuan Pembelajaran
Diajarkan
Mampu menemukan informasi Melalui membaca bahan
berkenaan dengan sistem persamaan bacaan/stimulus, peserta didik
linear dua variabel dari isu mampu menemukan informasi yang
pelayanan publik yang telah terdapat dalam isu pelayanan publik
diberikan. (Indikator Prasyarat) yang diberikan pada konteks
pekerjaan berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel
dengan tepat.

39
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Mampu menerapkan strategi Melalui diskusi kelompok, peserta


pemecahan masalah berkenaan didik dengan benar mampu
dengan sistem persamaan linear dua menerapkan strategi pemecahan
variabel dari isu pelayanan publik masalah berkenaan dengan sistem
yang telah diberikan. (Indikator Inti) persamaan linear dua variabel dari
isu pelayanan publik yang telah
diberikan.
Mampu menentukan pemecahan Melalui pendekatan kontekstual,
masalah berkenaan dengan sistem peserta didik menentukan
persamaan linear dua variabel dari pemecahan masalah berkenaan
isu pelayanan publik yang telah dengan sistem persamaan linear dua
diberikan. (Indikator Inti) variabel dari isu pelayanan publik
yang telah diberikan secara kreatif.
Mampu menginterpretasikan Melalui penyajian karya, peserta
pemecahan masalah suatu kejadian didik mampu menginterpretasikan
sehari-hari yang berkenaan dengan pemecahan masalah suatu kejadian
sistem pertidaksamaan linear dua sehari-hari yang berkenaan dengan
variabel dari isu pelayanan publik sistem pertidaksamaan linear dua
yang telah diberikan. (Indikator variabel dari isu pelayanan publik
Pengayaan) yang telah diberikan dengan
bertanggung jawab.

Tabel 4.34 Contoh Tujuan Pembelajaran Subkompetensi (3)


Konten Geometri dan pengukuran CK 7
Indikator dari Kompetensi yang Tujuan Pembelajaran
Diajarkan
Mampu menerapkan strategi Melalui pendekatan kontekstual,
pemecahan masalah yang peserta didik mampu
berkenaan dengan menerapkan strategi pemecahan
kesebangunan dan masalah yang berkenaan
kekongruenan dari isu konteks dengan kesebangunan dan
ilmiah yang telah diberikan. kekongruenan dari isu konteks
(Indikator Prasyarat) ilmiah yang telah diberikan
dengan tepat.
Mampu menganalisis peristiwa Melalui tanya jawab kelompok,
dalam kehidupan sehari-hari peserta didik secara kritis
yang berkenaan dengan mampu menganalisis peristiwa
kesebangunan dan dalam kehidupan sehari-hari
kekongruenan dari isu konteks yang berkenaan dengan
kesebangunan dan

40
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

ilmiah yang telah diberikan. kekongruenan dari isu konteks


(Indikator Inti) ilmiah yang telah diberikan.
Mampu mengevaluasi solusi Melalui diskusi kelompok,
pemecahan masalah yang peserta didik mampu
berkenaan dengan mengemukakan pendapat hasil
kesebangunan dan evaluasi solusi pemecahan
kekongruenan dari isu konteks masalah yang berkenaan dengan
ilmiah yang telah diberikan. kesebangunan dan
(Indikator Inti) kekongruenan dari isu konteks
ilmiah yang telah diberikan
dengan bertanggung jawab.
Mampu merefleksikan solusi Melalui lembar refleksi, peserta
pemecahan masalah di dalam didik mampu menarik
kehidupan sehari-hari pada isu kesimpulan hasil refleksi solusi
konteks ilmiah yang berkenaan pemecahan masalah di dalam
dengan teorema kesebangunan kehidupan sehari-hari pada isu
dan kekongruenan. (Indikator konteks ilmiah yang berkenaan
Pengayaan) dengan teorema kesebangunan
dan kekongruenan dengan tepat.

D. Mengembangkan Materi Pembelajaran

Target Capaian Kegiatan:


Peserta bimtek dan para guru memperoleh wawasan dan
keterampilan dalam memilih dan mengembangkan materi
pembelajaran sesuai dengan konten dan konteks yang telah
ditetapkan dalam AKMI serta memenuhi ketentuan cakupan isi dan
kebahasaan teks untuk mencapai tujuan pembelajaran .

Materi pembelajaran dikembangkan setelah guru


merancang indikator kompetensi yang akan dicapai dalam
pembelajaran. Guru diharapkan mampu memilih dan
mengembangkan materi belajar sebaik dan setepat mungkin agar
dapat mencapai kompetensi pembelajaran yang diharapkan.
Dalam mengembangkan materi pembelajaran, setelah
menentukan tema, konten, dan konteks bacaan, guru dapat

41
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

melakukan eksplorasi teks sesuai dengan ketentuan (1) tema dan


topik bahan bacaan/stimulus yang telah ditetapkan, (2) konten
dan konteks yang dipersyaratkan, (3) panjang teks yang telah
ditentukan, dan (4) kredibilitas sumber teks yang sangat
dianjurkan. Setiap mengambil bahan bacaan/stimulus dari suatu
sumber tertentu diwajibkan menuliskan sumber bacaan tersebut.
Hal ini untuk menghindari aduan atau masalah plagiarisme.
Contoh pengembangan materi konten aljabar subkonten
persamaan sederhana dengan konteks personal untuk CK-3
disajikan sebagai berikut.

Pembuatan Kompos

42
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Ibu Fatma ingin mencoba mengolah limbah dapur menjadi


kompos. Limbah dapur dari sisa-sisa makanan akan dicampur
dengan daun kering dengan perbandingan komposisi bahan 3 : 1.
Kedua bahan dikumpulkan lalu dicampur ke dalam alat pembuat
kompos sederhana (komposter). Bu Fatma telah mengumpulkan
bahan tersebut selama tiga hari dengan jumlah sebagai berikut.

Contoh pengembangan materi konten bilangan untuk CK-3.


Taman Kota

Kota Belawa memiliki dua buah taman yaitu Taman Makmur


dan Taman Bahagia dengan luas masing-masing 18 𝑑𝑎𝑚! dan
24 𝑑𝑎𝑚! . Kedua taman kota tersebut dibagi menjadi beberapa
area, yaitu bagian yang ditanami pohon, area rumput dan
taman bunga, serta fasilitas umum seperti jalan, bangku, dan
taman bermain. Berikut disajikan rincian pembagian area di
Taman Makmur dan Taman Bahagia.

43
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Contoh pengembangan materi konten bilangan untuk CK-3.

Calon Jemaah Haji

Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima. Jika seorang


muslim sudah mukallaf (aqil baligh) dan mampu untuk
melaksanakan haji, maka wajib hukumnya bagi dia untuk
menunaikan ibadah haji. Pada musim haji reguler tahun 2023,
calon jemaah haji dari Kota Belawa akan diberangkatkan
dalam dua kloter (kloter 10 dan 21), dengan jumlah jemaah
masing-masing adalah 360 dan 420 orang. Berikut disajikan
rincian jumlah jemaah dari kedua kloter berdasarkan usia.

Contoh pengembangan materi konten statistika untuk CK-4.


Berikut disajikan bahan bacaan/stimulus yang sesuai dengan
identifikasi sebelumnya

Aksi Donasi

Desa Aruna terletak tidak jauh dari Desa Lembayung. Desa


Aruna merupakan desa yang terkena dampak bencana banjir
bandang. Kepala Desa Lembayung bersama para warga mencoba
membantu atau memberikan infaq kepada Desa Aruna dengan
mengumpulkan bantuan berupa pakaian, selimut, sembako,
uang, obat-obatan dan peralatan sanitasi. Desa Lembayung
terkenal dengan para warganya yang berakhlak mulia, santun dan

44
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

suka bersedekah. Jumlah warga di Desa Lembayung ada


sebanyak 1234 warga. Pembagian jenis bantuan dan banyaknya
warga yang membantu tiap jenis bantuan dapat dilihat dari poster
aksi donasi berikut.

45
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Contoh Rancangan Bahan Bacaan untuk Konten Bilangan


dengan Konteks Ilmiah untuk CK-5

Contoh Rancangan Bahan Bacaan untuk Statistika Bilangan


dengan Konteks Ilmiah untuk CK-5

46
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

47
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Materi volume bangun ruang sisi datar merupakan salah


satu materi pada konten geometri dan pengukuran yang ada pada
CK-6. Berikut akan dicontohkan materi pembelajaran dengan
konteks pekerjaan. Sebelum penjabaran lebih lanjut, Bapak/Ibu
dapat membuat mind map materi pembelajaran seperti pada
Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Mind-map Materi Volume Bangun Ruang Sisi Datar

Berdasarkan mind-map atau peta pikiran yang dibentuk,


berikut merupakan contoh pengembangan stimulus dan soal yang
dikembangkan di CK-6 yang telah disesuaikan dengan
kompetensi dan perinciannya.

Berikut ini disajikan bahan bacaan/stimulus berdasarkan kompetensi


dan subkompetensi yang dikemukakan sebelumnya.

Kolam Ikan sebagai Media Berwirausaha Santri

Pondok Pesantren ABCD adalah pondok yang memiliki peminat


terbanyak di Desa Suka. Salah satu daya tarik yang dimiliki
adalah pembelajaran wirausaha. Saat ini pihak pondok akan

48
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

membuat kolam ikan sebagai bentuk usaha yang nantinya dapat


dikelola oleh santri. Pembuatan kolam akan dikerjakan oleh
kontraktor CV XYZ, dengan rancangan dua kolam ikan dan satu
tempat untuk menyimpan air. Tempat penyimpanan air nantinya
akan digunakan untuk kebutuhan mencuci tangan atau hasil
tangkapan ikan. Adapun gambaran rancangannya sebagai
berikut :

Setelah peserta didik membaca bahan bacaan/stimulus tersebut,


berikut disajikan beberapa contoh soal beserta solusi alternatif terkait
bahan bacaan/stimulus berdasarkan kompetensi dan subkompetensi
yang dikemukakan sebelumnya.

Soal
1. Soal untuk mengukur indikator prasyarat
Berapa luas permukaan dasar kolam 2 ?
2. Soal untuk mengukur indikator inti
Setelah membaca teks di atas, berilah tanda ceklis (√) pada
kolom benar atau salah untuk setiap pernyataan berikut.

49
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Pernyataan Benar Salah


a. Volume kolam ikan pertama adalah 0,4 m3 .
b. Volume kolam ikan kedua adalah 27 m3 .
c. Volume kolam ikan pertama lebih besar
daripada kolam kedua.
3. Soal untuk mengukur indikator inti
Apabila air pada kolam ikan pertama diisi ½ dari ukuran kolam,
sedangkan air pada kolam kedua diisi ¾ dari ukuran kolam, maka
berapa liter air yang dibutuhkan ?
a. 40,25 liter b. 67 liter c. 40.250 liter d. 43.500 liter
4. Soal untuk mengukur indikator pengayaan
Perhatikan tempat penyimpanan air untuk kebutuhan mencuci
tangan atau hasil tangkapan ikan ! Berapa liter isi maksimal dari
tempat penyimpanan air tersebut ?
Solusi alternatif
1. Pada rancangan kolam ikan 2 merupakan bangunan kubus,
sehingga dasar kolam merupakan bangunan persegi, yang
memiliki sisi yang sama pada permukaannya. Panjang sisi kubus
adalah 300 cm=3 m, sehingga luas permukaan dasar kolam
adalah sebagai berikut :
Luas persegi = sisi x sisi = 3 x 3 = 9 m2
2. Volume kolam pertama adalah volume balok, sehingga volume
kolam pertama sebagai berikut :
𝑝 = 500 𝑐𝑚 = 5 𝑚 𝑙 = 4 𝑚 𝑡 = 200 𝑐𝑚 = 2 𝑚
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑜𝑙𝑎𝑚 1 = 𝑝 𝑥 𝑙 𝑥 𝑡 = 5 𝑥 4 𝑥 2 = 40 𝑚!
Volume kolam kedua adalah volume balok, sehingga volume
kolam pertama sebagai berikut :
𝑝 = 𝑙 = 𝑡 = 𝑠 = 300 𝑐𝑚 = 3 𝑚
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑜𝑙𝑎𝑚 2 = 𝑠 ! = 3! = 27 𝑚!

Pernyataan Benar Salah


a. Volume kolam ikan pertama adalah 0,4 m3 . √
b. Volume kolam ikan kedua adalah 27 m3 . √
c. Volume kolam ikan pertama lebih besar √
daripada kolam kedua.
" !
3. Air yang dibutuhkan = 7# 𝑥 𝑉$%&'( " 8 + 7* 𝑥 𝑉$%&'( # 8

50
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

" !
= 7# 𝑥 408 + 7* 𝑥 278
= 20 + 20,25
= 40,25 𝑚!
1 𝑚! = 1.000 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 sehingga 40,25 𝑚! = 40,25 𝑥 1.000 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 =
40.250 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 (jawaban c)
4. Volume tangki air berbentuk tabung, dimana pada gambar sudah
ada penjelasan bahwa diameter tabung (𝑑) adalah 100 𝑐𝑚,
sehingga jari-jari (𝑟) adalah separuh dari diameter tabung, yakni
50 𝑐𝑚. Sedangkan untuk tinggi tabung (𝑡) sebesar 140 𝑐𝑚.
Sehingga volume tangki dapat diselesaikan dengan menyamakan
terlebih dahulu satuan setiap bagian tabung ke dalam satuan 𝑚,
kemudian menghitung dengan rumus volume tabung sebagai
berikut :
" "
𝑑 = 100 𝑐𝑚 = 1 𝑚 𝑟 = # 𝑥 𝑑 = # 𝑥 1 = 0,5 𝑚 𝑡 = 140 𝑐𝑚 =
1,4 𝑚
22
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 = 𝜋𝑟 # 𝑡 = 𝑥 (0,5)# 𝑥 1,4 = 1,1 𝑚!
7
Seperti diketahui bahwasannya 1 𝑚! = 1.000 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 sehingga
volume tangki adalah
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 = 1,1 x 1.000 = 1.100 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟

51
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Mind-map Materi Aljabar untuk CK 7

Gambar 3.2 Contoh Mind-map Materi Aljabar

Berdasarkan Gambar 3.2 di atas, peserta didik akan


diberikan stimulus mengenai Kurir Pengiriman Barang dengan
kompetensi menggunakan strategi pemecahan masalah. Soal
pilihan berganda digunakan untuk mengukur kemampuan
peserta didik dalam memodelkan data dan informasi berkenaan
dengan SPLDV dan seterusnya.
Materi ini dapat digunakan dengan syarat peserta didik
telah memahami materi persamaan linear dan pertidaksamaan
linear satu variabel; metode eliminasi; metode substitusi; dan
metode campuran keduanya. Bapak/Ibu dapat mencantumkan
langkah-langkah yang digunakan untuk memcahkan masalah
yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel
(SPLDV). Hal ini seperti tampak pada mind-map berikut.

52
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Gambar 3.3 Contoh Mind-map Penyelesaian Masalah SPLDV

Berdasarkan mind-map atau peta pikiran yang telah


dibentuk, berikut merupakan contoh pengembangan stimulus
dan soal yang dikembangkan di CK-7 yang telah disesuaikan
dengan kompetensi dan perinciannya. Adapun contoh materi
aljabar dengan konteks pekerjaan disajikan sebagai berikut.

Kurir Pengiriman Barang


Uwais merupakan seorang kurir pengiriman barang di Perusahaan
Mujur Jaya. Demi kelancaran perjalanannya dalam mengirimkan
barang-barang, Perusahaan menyediakan fasilitas mobil yang dapat
digunakan. Terdapat dua jenis mobil yang disediakan oleh
perusahaan, yaitu mobil Anugerah dan Karunia. Dengan nilai upah
pengiriman barang yang berbeda pada setiap jenis mobilnya.
Frekuensi Uwais mengirimkan barang menggunakan kedua mobil
tersebut pada setiap bulannya selama 6 bulan tergambar di dalam
grafik berikut. Frekuensi pemakaian jenis barang menggunakan satuan
berapa banyak kali pemakaian.

53
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Setelah diberikan bahan bacaan seperti di atas, maka peserta didik


akan diberi tantangan melalui pemberian serangkaian masalah atau
pertanyaan berupa butir soal. Soal-soal tersebut akan dijawab oleh
peserta didik melalui serangkaian aktivitas belajar yang tertera di
dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang akan dibahas
berikutnya. Berikut disajikan beberapa contoh soal terkait stimulus
berdasarkan kompetensi dan subkompetensi yang telah dikemukakan
sebelumnya.

Butir Soal dan Solusi Alternatif


1. (Soal untuk Indikator Prasyarat)
Berdasarkan pada sajian data yang telah diberikan, dapat
diketahui bahwa jumlah upah yang diterima Uwais pada Bulan
Mei adalah…

54
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

A. Rp4.550.000,00
B. Rp4.500.000,00
C. Rp4.600.000,00
D. Rp4.505.000,00
E. Rp4.750.000,00

Solusi alternatif: B
Peserta didik dapat memerhatikan data yang telah disajikan di
dalam grafik di atas. Pada bulan Mei, Uwais mengirimkan barang
dengan menggunakan mobil Anugerah sebanyak 6 kali dan
menggunakan mobil Karunia sebanyak 12 kali. Sehingga
diperoleh nilai satuan pemakaian 6 kali dan 12 kali. Angka
tersebut yang nantinya akan dikalikan dengan nomilai upah
masing-masing mobil. Nilai nominal upah tersebut dapat
diperoleh dengan menyelesaikan terlebih dahulu metode
campuran eliminasi dan substitusi dari persamaan SPLDV yang
telah diketahui dari data di dalam tabel, yaitu upah bulan Januari
dan Februari. Seperti hal nya penyajian berikut.

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel permasalahan


tersebut, dapat diketahui bahwa:
Misal:
Upah pengiriman barang dengan mobil Anugerah = 𝑥
Upah pengiriman barang dengan mobil Karunia = 𝑦
Frekuensi pemakaian kedua jenis mobil di bulan Januari = 10
kali mobil Anugerah dan 8 kali mobil Karunia. Sehingga
diperoleh persamaan upah yang diterima Uwais berikut
𝟏𝟎𝒙 + 𝟖𝒚 = 𝑹𝒑𝟓. 𝟏𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 ……………..(1)

Frekuensi pemakaian kedua jenis mobil di bulan Februari = 14


kali mobil Anugerah dan 8 kali mobil Karunia. Sehingga
diperoleh persamaan upah yang diterima Uwais berikut
𝟏𝟒𝒙 + 𝟖𝒚 = 𝑹𝒑𝟔. 𝟓𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 ……………..(2)

Ditanya :
Nominal upah yang diterima Uwais dalam setiap satu kali
pengangkutan barang menggunakan masing-masing jenis mobil.

55
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Penyelesaian:
Persamaan 1 dan 2 Dengan metode Eliminasi
10𝑥 + 8𝑦 = 5.100.000
14𝑥 + 8𝑦 = 6.500.000
-
−4𝑥 = −1.400.000
1.400.000
𝑥=
4
𝑥 = 350.000

Nilai x yang sudah diperoleh kemudian disubstitusi ke dalam


salah satu persamaan. Sebagai contoh ke persamaan 1 untuk
memperoleh nilai y.
Persamaan 1:
10𝑥 + 8𝑦 = 5.100.000
10(350.000) + 8𝑦 = 5.100.000
3.500.000 + 8𝑦 = 5.100.000
8𝑦 = 5.100.000 − 3.500.000
8𝑦 = 1.600.000
1.600.000
𝑦=
8
𝑦 = 200.000

Setelah diketahui nominal upah setiap penggunaan kedua jenis


mobil yaitu:
Menggunakan mobil Anugerah = Rp350.000,00
Menggunakan mobil Karunia = Rp200.000,00

Maka dapat diketahui besar upah Uwais di bulai Mei berikut.


Upah di bulan Mei
= (6 × 𝑅𝑝350.000,00) + (12 × 𝑅𝑝200.000,00)
= 𝑅𝑝4.500.000,00

2. (Soal untuk Indikator Inti)


Berdasarkan informasi di atas, beri tanda centang (✓) pada
kotak di depan pernyataan untuk jawaban-jawaban yang tidak
benar.
¨ Harga upah pengiriman barang menggunakan mobil

56
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Anugerah adalah Rp300.000,00


¨ Harga upah pengiriman barang menggunakan mobil
Karunia adalah Rp200.000,00
¨ Upah yang diperoleh Uwais pada bulan Maret
Rp7.000.000,00
¨ Jumlah upah yang diperoleh Uwais pada tiga bulan
terakhir Rp16.450.000,00
¨ Upah terkecil yang diterima Uwais selama 6 bulan adalah
upah bulan Juni

Solusi alternatif: S-B-B-B-S


Berdasarkan proses penyelesaian masalah yang dicantumkan
pada nomor satu sebelumnya, maka permasalahan pada nomor
2 dapat diselesaikan sebagai berikut.

Nilai kebenaran setiap pernyataan sebagai berikut


¨ Harga upah pengiriman barang menggunakan mobil
Anugerah adalah Rp300.000,00 (Salah)
Nilai x = Rp350.000,00
¨ Harga upah pengiriman barang menggunakan mobil
Karunia adalah Rp200.000,00 (Benar)
Nilai y = Rp200.000,00

¨ Upah yang diperoleh Uwais pada bulan Maret


Rp7.000.000,00 (Benar)
Dengan memerhatikan data yang telah disajikan di dalam
grafik. Pada bulan Maret, Uwais mengirimkan barang
dengan menggunakan mobil Anugerah sebanyak 20 kali
tanpa menggunakan mobil Karunia (menggunakan mobil
Karunia sebanyak 0 kali). Sehingga diperoleh nilai satuan
pemakaian 20 kali dan 0 kali, dan penyelesaian upah
Uwais di bulan Maret sebagai berikut
Upah di bulan Maret
= (20 × 𝑅𝑝350.000,00) + (0 × 𝑅𝑝200.000,00)
= 𝑅𝑝7.000.000,00

¨ Jumlah upah yang diperoleh Uwais pada tiga bulan


terakhir Rp16.450.000,00 (Benar)

57
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Upah di bulan April


= (12 × 𝑅𝑝350.000,00) + (5 × 𝑅𝑝200.000,00)
= 𝑅𝑝4.200.000,00 + 𝑅𝑝1.000.000,00
= 𝑅𝑝5.200.000,00

Upah di bulan Mei


= (6 × 𝑅𝑝350.000,00) + (12 × 𝑅𝑝200.000,00)
= 𝑅𝑝2.100.000,00 + 𝑅𝑝2.400.000,00
= 𝑅𝑝4.500.000,00

Upah di bulan Juni


= (9 × 𝑅𝑝350.000,00) + (18 × 𝑅𝑝200.000,00)
= 𝑅𝑝3.150.000,00 + 𝑅𝑝3.600.000,00
= 𝑅𝑝6.750.000,00

Jumlah Upah yang diperoleh Uwais pada tiga bulan


terakhir adalah
= 𝑅𝑝5.200.000,00 + 𝑅𝑝4.500.000,00 + 𝑅𝑝6.750.000,0
= 𝑅𝑝16.450.000,00

¨ Upah terkecil selama 6 bulan yang diterima Uwais adalah


upah bulan Juni (Salah)

Upah terkecil yang diterima Uwais adalah bulan Mei. Hal


ini dapat diketahui dengan mengalikan setiap angka
frekuensi pemakaian setiap jenis mobil dengan nominal
upah masing-masing dari kedua mobil tersebut pada setiap
bulannya. Sama seperti langkah proses penyelesaian yang
telah disajikan di atas sebelumnya. Maka akan diperoleh
daftar upah yang diperoleh Uwais pada setiap bulannya
disajikan di dalam tabel berikut.

Frekuensi pemakaian jenis


Bulan mobil Upah (Rp)
Anugerah Karunia
Januari 10 8 Rp5.100.000,00
Februari 14 8 Rp6.500.000,00
Maret 20 0 Rp7.000.000,00

58
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

April 12 5 Rp5.200.000,00
Mei 6 12 Rp4.500.000,00
Juni 9 18 Rp6.750.000,00

3. (Soal untuk Indikator Inti)


Dari data di atas, berilah nilai kebenaran dengan memberi tanda
ceklis (√) pada kolom benar atau salah dari pernyataan berikut.

Pernyataan Benar Salah


Upah pengiriman barang selama 6
bulan menggunakan mobil Anugerah
lebih kecil dari upah pengiriman
¡ ¡
barang menggunakan mobil karunia
Upah pengiriman barang di bulan
Maret merupakan upah terbesar dari
bulan lainnya
¡ ¡
Pada tiga bulan pertama upah yang
diperoleh Uwais menggunakan mobil
Anugerah lebih kecil dari mobil
¡ ¡
Karunia

¡ ¡
Selisih upah yang diperoleh Uwais di
bulan Maret dan Juni dengan
menggunakan 2 jenis mobil adalah
Rp250.000,00
Jumlah upah yang diperoleh Uwais
pada bulan April dan Mei dengan
menggunakan 2 jenis mobil adalah
¡ ¡
Rp9.700.000,00

Solusi alternatif: S-B-S-B-B


Upah pengiriman barang selama 6 bulan menggunakan mobil
Anugerah lebih kecil dari upah penngiriman barang
menggunakan mobil Karunia. (Salah)

Upah pengiriman barang selama 6 bulan menggunakan mobil


Anugerah diuraikan berikut.

59
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Januari : 10 Kali
Februari : 14 kali
Maret : 30 kali
April : 12 Kali
Mei : 6 Kali dan
Juni : 9 kali
Sehingga akan diperoleh:
= (10 + 14 + 20 + 12 + 6 + 9) × 𝑅𝑝350.000,00
= 71 × 𝑅𝑝350.000,00
= 𝑅𝑝24.850.000,00

Upah pengiriman barang selama 6 bulan menggunakan mobil


Karunia diuraikan berikut.
Januari : 8 Kali
Februari : 8 kali
Maret : 0 kali
April : 5 Kali
Mei : 12 Kali dan
Juni : 18 kali
Sehingga akan diperoleh:
= (8 + 8 + 0 + 5 + 12 + 18) × 𝑅𝑝200.000,00
= 51 × 𝑅𝑝200.000,00
= 𝑅𝑝10.200.000,00

Upah pengiriman barang di bulan Maret merupakan upah


terbesar dari bulan Lainnya. (Benar)

Upah terbesar yang diterima Uwais adalah bulan Maret.


Daftar upah yang diperoleh Uwais pada setiap bulannya
disajikan di dalam tabel penyelesaian soal nomor 2 disajikan
di atas.

Pada tiga bulan pertama upah yang diperoleh Uwais


menggunakan mobil Anugerah lebih kecil dari mobil Karunia.
(Salah)

Upah pengiriman barang selama 3 bulan pertama


menggunakan mobil Anugerah

60
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

= (10 + 14 + 20) × 𝑅𝑝350.000,00


= 44 × 𝑅𝑝350.000,00
= 𝑅𝑝15.400.000,00

Upah pengiriman barang selama 3 bulan pertama menggunakan


mobil Karunia
= (8 + 8 + 0) × 𝑅𝑝200.000,00
= 12 × 𝑅𝑝200.000,00
= 𝑅𝑝3.200.000,00

Selisih upah yang diperoleh Uwais di bulan Maret dengan Juni


adalah Rp250.000,00. (Benar)
Upah di bulan Maret
= (20 × 𝑅𝑝350.000,00) + (0 × 𝑅𝑝200.000,00)
= 𝑅𝑝7.000.000,00 + 0
= 𝑅𝑝7.000.000,00
Upah di bulan Juni
= (9 × 𝑅𝑝350.000,00) + (18 × 𝑅𝑝200.000,00)
= 𝑅𝑝3.150.000,00 + 𝑅𝑝3.600.000,00
= 𝑅𝑝6.750.000,00

Sehingga selisih Upah Bulan Maret dengan Bulan Juni


= 𝑅𝑝7.000.000,00 − 𝑅𝑝6.750.000,00
= 𝑅𝑝250.000,00

Jumlah upah yang diperoleh Uwais pada bulan April dan Mei
adalah Rp9.700.000,00. (Benar)
Upah di bulan April
= (12 × 𝑅𝑝350.000,00) + (5 × 𝑅𝑝200.000,00)
= 𝑅𝑝4.200.000,00 + 𝑅𝑝1.000.000,00
= 𝑅𝑝5.200.000,00

Upah di bulan Mei


= (6 × 𝑅𝑝350.000,00) + (12 × 𝑅𝑝200.000,00)
= 𝑅𝑝2.100.000,00 + 𝑅𝑝2.400.000,00
= 𝑅𝑝4.500.000,00
Jumlah Upah di bulan April dan Mei adalah
= 𝑅𝑝5.200.000,00 + 𝑅𝑝4.500.000,00
= 𝑅𝑝9.700.000,00

61
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

4. (Soal untuk Indikator Pengayaan)


Bulan Juli, Uwais beralih mengemudi jasa angkutan umum.
Kendaraan umum tersebut dapat memuat tidak lebih dari 50
penumpang, dengan tarif untuk seorang pelajar dan mahasiswa
berturut-turut adalah 𝑅𝑝1.500,00 dan 𝑅𝑝2.500,00. Penghasilan
yang diperoleh Uwais tidak kurang dari 𝑅𝑝75.000,00 per hari.
Jika pada hari ini, jumlah penumpang yang diangkut Uwais
terdiri dari 20 pelajar dan 15 mahasiswa, maka susunlah model
matematika berdasarkan permasalahan tersebut.

Solusi Alternatif
Dengan menggunakan permisalan, penumpang pelajar sebagai
x dan penumpang mahasiswa sebagai y. maka akan diperoleh
model matematika sistem persamaan linear dua variabel dari
data yang tercantum yaitu:
Ø Dari daya tampung angkutan umum tidak lebih dari 50
penumpang
x + y £ 50
Ø Dari penghasilan yang diperoleh Uwais setiap harinya
1500𝑥 + 2500𝑦 ≥ 75000 atau 3𝑥 + 5𝑦 ≥ 150
Ø Karena banyak penumpang pelajar dan mahasiswa tidak
mungkin negatif, maka
𝑥 ≥ 0 dan y ³ 0

Maka penghasilan maksimal yang dapat diterima uwais yaitu:


= (20 × 𝑅𝑝1.500) + (15 × 𝑅𝑝2.500)
= 30.000 + 37.500
= 67.500

Materi di atas digunakan sebagai contoh materi belajar


untuk mengembangkan kompetensi peserta didik sebagaimana
yang telah dirinci ke dalam indikator dan telah dirumuskan dalam
tujuan pembelajaran. Melalui materi tersebut, guru dapat

62
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

mengarahkan aktivitas pembelajaran dengan fokus pada tujuan


pembelajaran yang telah dirumuskan.

Tabel 4.37 Contoh Pemanfaatan Materi Aljabar Konteks


Personal dalam Pembelajaran untuk CK-3
Pemanfaatan Teks Bacaan/Stimulus
Tujuan Pembelajaran
dalam Aktivitas Pembelajaran
Melalui kegiatan tanya jawab Untuk mencapai tujuan tersebut, guru
dan mengamati informasi pada dapat mengaitkan stimulus tersebut
poster secara cermat, peserta dengan kegiatan apersepsi yang
didik dapat memodelkan situasi membahas tentang pemodelan situasi
matematika berkenaan dengan matematika. Guru harus memastikan
persamaan sederhana. peserta didik dapat mengidentifikasi
informasi relevan dalam sebuah
permasalahan nyata untuk dimodelkan
ke dalam bentuk persamaan sederhana.
Melalui kegiatan tanya jawab Untuk mencapai tujuan tersebut, guru
dan diskusi kelompok dengan dapat mengarahkan peserta didik untuk
model pembelajaran kooperatif memahami secara cermat bahan
tipe STAD, peserta didik secara bacaan/stimulus sebagai bahan untuk
teliti dapat menerapkan strategi menyelesaikan soal yang menyertai
pemecahan masalah berkenaan stimulus. Peserta didik diminta untuk
dengan persamaan sederhana berdiskusi dan bekerja dalam kelompok
dari isu yang diberikan. untuk menentukan strategi yang tepat
dalam menyelesaikan masalah
persamaan sederhana yang diberikan.
Melalui kegiatan diskusi Untuk mencapai tujuan tersebut, guru
kelompok dengan model dapat mengarahkan peserta didik untuk
pembelajaran kooperatif tipe memahami secara cermat bahan
STAD, peserta didik secara bacaan/stimulus sebagai bahan untuk
kreatif dapat menentukan menyelesaikan soal yang menyertai
penyelesaian masalah stimulus. Guru memotivasi peserta didik
berkenaan dengan persamaan untuk memunculkan ide/strategi kreatif
sederhana dari isu yang melalui diskusi kelompok dalam
diberikan. menyelesaikan masalah persamaan
sederhana yang diberikan.
Melalui kegiatan tanya jawab Untuk mencapai tujuan tersebut, guru
dan diskusi kelas, peserta didik dapat meminta peserta didik untuk
secara kritis dapat menganalisis secara kritis bahan
mengevaluasi solusi bacaan/stimulus beserta soal yang
matematika dalam menyertainya. Setelah mendapat solusi

63
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

penyelesaian masalah dari soal yang diberikan, guru dapat


berkenaan dengan persamaan meminta peserta didik untuk
sederhana dari isu yang mengevaluasi kebenaran serta
diberikan. menjelaskan makna solusi tersebut
berdasarkan konteks permasalahan
yang diberikan.

Tabel 4.38 Contoh Pemanfaatan Materi Aljabar Konteks


Personal dalam Pembelajaran untuk CK-4
Tujuan Pembelajaran Pemanfaatan Teks dalam Aktivitas Pembelajaran
Melalui belajar Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik dapat
berkelompok dan memanfaatkan bahan bacaan/stimulus tersebut
bermain angka peserta sebagai bahan belajar dengan cara menugasi
didik secara aktif dan peserta didik membaca secara cermat, terutama
kritis dapat terkait informasi yang ada dalam bacaan tersebut.
mengklasifikasi Melalui belajar berkelompok dan bermain angka
informasi berkenaan peserta didik secara aktif dan kritis, peserta didik
dengan persamaan linier dapat menjawab pertanyaan secara tepat ketika
satu variabel berkenaan menghadapi soal yang berkaitan dengan informasi
dengan isu yang yang ada pada bahan bacaan/stimulus.
diberikan (tujuan dari
indikator prasyarat)
Melalui belajar Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik dapat
berkelompok dan meminta peserta didik untuk memahami secara
bermain angka peserta cermat bahan bacaan/stimulus beserta soalnya
didik secara aktif dan tersebut dengan fokus lebih kepada soal yang
kritis dapat menerapkan diberikan. Selanjutnya, Pendidik menugasi peserta
strategi pemecahan didik untuk dapat menerapkan strategi
masalah berkenaan penyelesaian masalah untuk menyelesaikan
dengan persamaan linier masalah yang terdapat pada soal. Melalui belajar
satu variabel dan isu berkelompok dan bermain angka peserta didik
yang diberikan (tujuan secara aktif dan kritis, peserta didik akan mampu
dari indikator inti) menyelesaikan masalah nyata yang terdapat pada
bahan bacaan/stimulus.
Melalui belajar Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik dapat
berkelompok dan meminta peserta didik untuk memahami secara
bermain angka peserta cermat bahan bacaan/stimulus beserta soalnya
didik secara aktif dan tersebut dengan fokus lebih kepada soal yang
kritis dapat menentukan diberikan. Selanjutnya, Pendidik menugasi peserta
penyelesaian masalah didik untuk menentukan penyelesaian masalah
berkenaan dengan yang terdapat pada soal. Melalui belajar
persamaan linier satu berkelompok dan bermain angka peserta didik

64
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

variabel dan isu yang secara aktif dan kritis, peserta didik akan mampu
diberikan. (tujuan dari menentukan penyelesaian masalah dan
indikator inti) menyelesaikan masalah nyata yang terdapat pada
bahan bacaan/stimulus.
Melalui belajar Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik dapat
berkelompok dan meminta peserta didik untuk menganalisis secara
bermain angka, peserta tepat dan cermat bahan bacaan/stimulus beserta
didik secara aktif dan soalnya dengan fokus lebih kepada soal yang
kritis dapat diberikan. Selanjutnya, Pendidik menugasi peserta
mengevaluasi suatu didik untuk mengevaluasi suatu kejadian
kejadian berkenaan penyelesaian masalah. Melalui belajar
dengan persamaan linier berkelompok dan bermain angka peserta didik
satu variabel dan isu secara aktif dan kritis, peserta didik akan mampu
yang diberikan (tujuan mengevaluasi penyelesaian masalah nyata yang
dari indikator terdapat pada bahan bacaan/stimulus.
pengayaan)

Contoh Pemanfaatan Materi Statistika dan Peluang Konteks


Sosial dalam Pembelajaran CK-4
Tujuan Pembelajaran Pemanfaatan Teks dalam Aktivitas Pembelajaran
Melalui pembelajaran Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik dapat
berbasis pada masalah, memanfaatkan bahan bacaan/stimulus tersebut
peserta didik secara kritis sebagai bahan belajar dengan cara menugasi
dapat menyelesaikan peserta didik membaca secara cermat, terutama
masalah nyata yang terkait informasi yang ada dalam bacaan tersebut.
disajikan pada konteks Melalui pembelajaran berbasis pada masalah,
sosial berkaitan dengan peserta didik secara kritis, peserta didik dapat
penyajian data dalam menyelesaikan masalah nyata yang disajikan
bentuk diagram lingkaran pada bahan bacaan/stimulus.
(tujuan dari indikator
prasyarat)
Melalui pembelajaran Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik dapat
berbasis pada masalah, meminta peserta didik untuk memahami secara
peserta didik secara kritis cermat bahan bacaan/stimulus beserta soalnya
dapat mengevaluasi atau tersebut dengan fokus lebih kepada soal yang
menyimpulkan diberikan. Selanjutnya, Pendidik menugasi
penyelesaian masalah peserta didik bekerja dalam kelompok untuk
nyata yang disajikan pada menyelesaikan masalah yang terdapat pada soal.
konteks sosial berkaitan Melalui pembelajaran berbasis pada masalah,
dengan penyajian data peserta didik secara kritis, peserta didik akan
dalam bentuk diagram mampu mengevaluasi atau menyimpulkan

65
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

lingkaran.. (tujuan dari penyelesaian masalah nyata yang terdapat pada


indikator inti) bahan bacaan/stimulus.
Melalui pembelajaran Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik dapat
berbasis pada masalah, meminta peserta didik untuk memahami secara
peserta didik secara kritis cermat bahan bacaan/stimulus beserta soalnya
dapat tersebut dengan fokus lebih kepada soal yang
menginterpretasikan diberikan. Selanjutnya, Pendidik menugasi
penyelesaian masalah peserta didik bekerja dalam kelompok untuk
nyata yang disajikan pada menyelesaikan masalah yang terdapat pada soal.
konteks sosial berkaitan Melalui pembelajaran berbasis pada masalah,
dengan penyajian data peserta didik secara kritis akan mampu
dalam bentuk diagram menginterpretasikan penyelesaian masalah nyata
lingkaran. (tujuan dari yang terdapat pada bahan bacaan/stimulus.
indikator inti)
Melalui pembelajaran Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik dapat
berbasis pada masalah, meminta peserta didik untuk memahami secara
peserta didik secara kritis cermat bahan bacaan/stimulus beserta soalnya
dapat merepresentasikan tersebut dengan fokus lebih kepada soal yang
informasi masalah nyata diberikan. Selanjutnya, Pendidik menugasi
yang disajikan pada peserta didik bekerja dalam kelompok untuk
konteks sosial ke dalam menyelesaikan masalah yang terdapat pada soal.
bentuk diagram batang Melalui pembelajaran berbasis pada masalah,
ganda. (tujuan dari peserta didik secara kritis akan mampu
indikator pengayaan) merepresentasikan informasi masalah nyata yang
terdapat pada bahan bacaan/stimulus.

Tabel 4.39 Contoh Pengarahan Aktivitas Pembelajaran Konten


Geometri dan Pengukuran Konteks Pekerjaan CK 6
Tujuan Pembelajaran Metode dan Aktivitas Pembelajaran
Peserta didik dapat Bapak/ibu dapat memberikan apersepsi
mengidentifikasi tentang jenis bangun ruang yang ada di
informasi berkenaan lingkungan sekitar atau dapat membawa
dengan bangun ruang sisi beberapa bentuk bangun ruang sebelum
datar dari barang dan jasa masuk ke kegiatan inti pembelajaran.
melalui kegiatan Pastikan peserta didik mampu
pengamatan/observasi membedakan benda yang memiliki
dengan benar ruang sisi datar dan bukan. Tunjukkan
bahwa dengan mengetahui jenis bangun
ruang peserta didik dapat lebih mudah

66
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

dalam menentukan volume bangun


ruang
Peserta didik dapat Ajak peserta didik untuk
menentukan mengidentifikasi ukuran pada setiap sisi
penyelesaian masalah bangun ruang tersebut. Kaitkan kembali
berkenaan dengan dengan pembelajaran sebelumnya
volume bangun ruang tentang luas permukaan sisi. Jangan lupa
dari barang dan jasa ingatkan peserta didik untuk
melalui pembelajaran memastikan bahwa dalam perhitungan
saintifik dengan kreatif satuan panjang sisi harus disamakan
terlebih dahulu.

Peserta didik secara kritis Melakukan perhitungan berdasarkan


dapat menafsirkan hasil informasi yang telah diberikan. Ajak
penyelesaian masalah peserta didik mengoreksi kembali hasil
berkenaan dengan pekerjaannya terutama dalam hal
volume bangun ruang satuan.
dari barang dan jasa
melalui pembelajaran
saintifik dengan
bertanggung jawab.
Peserta didik mampu Setelah peserta didik mampu
menerapkan strategi mendapatkan solusi untuk menghitung
pemecahan masalah volume bangun ruang sisi datar,
berkenaan dengan Bapak/Ibu dapat memberikan
volume bangun ruang pengayaan berupa informasi tentang
sisi lengkung melalui volume bangun ruang sisi lengkung,
kegiatan pengamatan misalnya tabung. Minta peserta didik
dengan tepat. membuat strategi untuk menghasilkan
jawaban tersebut.

Tabel 4.40 Contoh Pemanfaatan Materi Aljabar Konteks


Pekerjaan dalam Pembelajaran CK 7
Tujuan Pembelajaran Pemanfaatan Teks dalam Aktivitas Pembelajaran
Melalui membaca bahan Untuk mencapai tujuan tersebut, guru dapat
bacaan/stimulus, peserta memanfaatkan bahan bacaan/stimulus yang telah
didik mampu diberikan sebagai bahan belajar dengan cara
menemukan informasi menugasi peserta didik membaca secara cermat,

67
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

yang terdapat dalam isu terutama terkait informasi yang ada dalam bacaan
pelayanan publik yang tersebut. Melalui aktivitas tersebut, peserta didik
diberikan pada konteks dapat menemukan informasi yang terdapat di
pekerjaan berkaitan dalam isu dan mampu menjawab pertanyaan
dengan sistem secara tepat ketika menghadapi soal yang
persamaan linear dua berkaitan dengan informasi yang ada pada bahan
variabel dengan tepat.. bacaan/stimulus.
(tujuan dari indikator
prasyarat)
Melalui diskusi Untuk mencapai tujuan tersebut, guru dapat
kelompok, peserta didik meminta peserta didik secara berdiskusi kelompok
dengan benar mampu untuk memahami secara cermat bahan
menerapkan strategi bacaan/stimulus beserta soalnya yang diberikan.
pemecahan masalah Agar peserta didik dapat menerapkan strategi
berkenaan dengan pemecahan masalah yang terdapat pada soal.
sistem persamaan linear Melalui aktivitas tersebut, peserta didik akan
dua variabel dari isu mampu menyelesaikan masalah nyata yang
pelayanan publik yang terdapat pada bahan bacaan/stimulus.
telah diberikan. (tujuan
dari indikator inti)
Melalui pendekatan Untuk mencapai tujuan tersebut, guru dapat
kontekstual, peserta meminta peserta didik secara berdiskusi kelompok
didik menentukan untuk memahami secara cermat strategi
penyelesaian masalah pemecahan masalah yang telah ditentukan oleh
berkenaan dengan masing-masing kelompok diskusi, hingga akhirnya
sistem persamaan linear hal itu yang nantinya akan digunakan oleh peserta
dua variabel dari isu didik menentukan penyelesaian masalah yang
pelayanan publik yang terdapat pada soal. Melalui aktivitas tersebut,
telah diberikan secara peserta didik akan mampu menyelesaikan
kreatif. (tujuan dari masalah nyata yang terdapat pada bahan
indikator inti) bacaan/stimulus.
Melalui penyajian karya, Untuk mencapai tujuan tersebut, guru dapat
peserta didik mampu memanfaatkan kegiatan tanya jawab dengan
menginterpretasikan peserta didik, baik kepada sesama peserta didik
penyelesaian masalah maupun peserta didik kepada guru. Pada kegiatan
suatu kejadian sehari- ini guru dapat memberi ruang untuk peserta didik
hari yang berkenaan menginterpretasikan penyelesaian masalah yang
dengan sistem telah dilakukan. Melalui aktivitas tersebut, peserta
pertidaksamaan linear didik akan mampu menjelaskan dan
dua variabel dari isu menginterpretasikan penyelesaian masalah nyata
pelayanan publik yang yang terdapat pada bahan bacaan/stimulus.
telah diberikan dengan
bertanggung jawab..

68
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

(tujuan dari indikator


pengayaan)

E. Mengembangkan Media Pembelajaran

Target Capaian Kegiatan:


Peserta bimtek dan para guru memperoleh wawasan dan
keterampilan dalam memilih dan mengembangkan media
pembelajaran yang layak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Media pembelajaran merupakan komponen penting dalam


pembelajaran karena bermanfaat untuk memperlancar proses dan
meningkatkan capaian pengalaman belajar peserta didik. Karena
itu, guru sangat dianjurkan untuk memiliki wawasan dan terampil
mengembangkan dan menggunakan media tersebut dalam
pembelajaran. Dalam merancang dan menetapkan media
pembelajaran ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, di
antaranya adalah (1) sesuai dengan tingkat kematangan berpikir
peserta didik, (2) sesuai dengan kompetensi atau pengalaman
belajar yang akan dicapai, (3) sesuai dengan kondisi dan konteks
lingkungan belajar, (4) murah dan mudah diperoleh atau
diadakan, (5) secara efektif dan efisien dapat digunakan dalam
pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan dapat
berupa media cetak, maupun non cetak, seperti media berbasis
IT, atau media dalam bentuk tiga dimensi, dan lainnya. Media
pembelajaran dapat juga berfungsi sebagai sarana membantu
pemahaman siswa terhadap suatu konsep materi tertentu, atau
panduan dalam rangkaian aktivitas belajar. Berdasarkan topik
pembelajaran yang telah ditetapkan, tema, konten dan konteks
materi pembelajaran ditentukan, maka alternatif media yang
dapat digunakan seperti contoh berikut.

69
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Contoh Media Pembelajaran Modul CK-3 Konten Aljabar


Konten: Aljabar
Subkonten: Persamaan Sederhana
1. Poster ‘Layanan Jasa Angkut Sampah’
2. Poster ‘Daur Ulang Sampah Organik’
3. Teks Bacaan ‘Pembuatan Kompos’
4. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Contoh Media Pembelajaran Modul CK-3 Konten Bilangan


Konten: Bilangan
Subkonten: Pecahan Senilai dan Berbagai Bentuk Pecahan
● Poster ‘Data Sampah Plastik’
● Teks Bacaan ‘Taman Kota’
● Poster ‘Pembangunan Taman Kota’
● Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Contoh Media Pembelajaran pada Modul CK-4 Aljabar


● Teks Bacaan Bertema “Berakhlak Mulia” dengan judul “Wakaf
Kemanusiaan”
● Info poster “Wakaf Kemanusiaan”
● Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Contoh Media Pembelajaran pada Modul CK-4 Statistika dan


Peluang
● Teks Bacaan Bertema “Berakhlak Mulia” dengan judul “Aksi
Donasi”
● Info poster “Aksi Donasi Korban Banjir Desa Aruna”
● Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

70
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Contoh Media Pembelajaran Modul CK-5 Bilangan


● Bahan bacaan/stimulus “Pertumbuhan Kecambah” .
Bahan ini digunakan saat kegiatan apersepsi tentang sifat urutan
bilangan rasional.
● Bahan bacaan/stimulus “Kecambah Kacang Hijau”.
Bahan ini digunakan saat mengenalkan materi sebagai sarana
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menjembatani
sifat urutan bilangan rasional.
● Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan model pembelajaran
discovery. LKPD ini sebagai ruang untuk peserta didik
bereksplorasi, diberikan saat kegiatan inti pembelajaran dan
dikerjakan dalam kelompok.
● Video Pembelajaran dari kanal daring.
● Bacaan bacaan/stimulus “Lomba Olahraga”.
Teks ini digunakan saat mengenalkan materi sebagai sarana
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
butir soal pada tahap evaluasi.

Contoh Media Pembelajaran Modul CK-5 Statistika dan Peluang


● Power point (PPT) atau chart berisi apersepsi
● Teks bacaan “Sampah Anorganik”.
Bahan ini digunakan saat mengenalkan materi sebagai sarana
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menjembatani
tentang penyajian data dalam bentuk diagram batang ganda.
● Video Pembelajaran dari kanal daring
● Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan model pembelajaran
inquiry. LKPD ini sebagai ruang untuk peserta didik
bereksplorasi, diberikan saat kegiatan inti pembelajaran dan
dikerjakan dalam kelompok.

71
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Contoh Media Pembelajaran Modul CK-6 Volume Bangun


Ruang
ü Gambar macam-macam aquarium
Gambar ini berisi macam-macam bentuk bangun ruang
aquarium yang dapat digunakan sebagai bahan apersepsi
agar peserta didik dapat mengidentifikasi bentuk ruang
sisi datar.
ü Teks bacaan “Kolam Ikan sebagai Media Berwirausaha
Santri”.
Teks ini digunakan saat mengenalkan materi sebagai
sarana memberikan informasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan butir soal.
ü Sketsa atau gambar rancangan kolam.
Sketsa ini berisi informasi tambahan yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan butir soal terkait teks bacaan
“Kolam Ikan sebagai Media Berwirausaha Santri”.
ü Teks bacaan “Sajian Modern”
Teks ini digunakan saat mengenalkan materi sebagai
sarana memberikan informasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan butir soal.
ü Gambar macam-macam “Sajian Modern”
Gambar ini berisi informasi tambahan yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan butir soal terkait teks bacaan
“Sajian Modern” yang berupa contoh minuman atau
bahan makanan dalam kemasan.
ü Teks bacaan “Pembuatan Penampungan Air”
Teks ini digunakan saat mengenalkan materi sebagai
sarana memberikan informasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan butir soal.
ü Gambar Tangki Penampungan Air
Gambar ini berisi informasi tambahan yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan butir soal terkait teks bacaan
“Pembuatan Penampungan Air”

72
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

ü Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan pendekatan


saintifik
LKPD ini sebagai ruang untuk peserta didik
bereksplorasi, diberikan saat kegiatan inti pembelajaran
dan dikerjakan secara mandiri

Contoh Media Pembelajaran Modul CK-6 Ukuran Pemusatan


Data Tunggal
ü Teks bacaan “Data Guru di Indonesia”
Teks ini digunakan saat mengenalkan materi sebagai
sarana memberikan informasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan butir soal.
ü Tabel data guru dari BPS Indonesia
Tabel ini berisi informasi tambahan yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan butir soal terkait teks bacaan
“Data Guru di Indonesia”
ü Teks bacaan “Hewan Kurban di Desa Suka Beramal”
Teks ini digunakan saat mengenalkan materi sebagai
sarana memberikan informasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan butir soal.
ü Grafik “Jumlah Hewan Kurban Tahun 2022”
Grafik ini berisi informasi tambahan yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan butir soal terkait teks bacaan
“Hewan Kurban di Desa Suka Beramal”
ü Teks bacaan “Jumlah Penduduk Berdasarkan Sensus
2022”
Teks ini digunakan saat mengenalkan materi sebagai
sarana memberikan informasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan butir soal.
ü Tabel data penduduk dan laju pertumbuhan penduduk
Indonesia
Tabel ini berisi informasi tambahan yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan butir soal terkait teks bacaan
“Jumlah Penduduk Berdasarkan Sensus 2022”

73
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

ü Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan model LOK-


R
LKPD ini sebagai ruang untuk peserta didik
bereksplorasi, diberikan saat kegiatan inti pembelajaran
dan dikerjakan secara berkelompok.

Contoh Media Pembelajaran pada Modul CK-7 Konten Aljabar

● Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


● Teks Bacaan Bertema “Pelayanan Publik”
● Teks bacaan berjudul “Kurir Pengirim Barang”
● Stimulus tabel dan grafik “Kurir Pengirim Barang”
● Lembar Refleksi Pembelajaran

Contoh Media Pembelajaran pada Modul CK-7 Konten Geometri


dan Pengukuran
● Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
● Teks Bacaan Bertema “Pelayanan Publik”
● Teks bacaan berjudul “Jembatan sebagai Solusi Penangan
Banjir”
● Infografis “Jembatan sebagai Solusi Penangan Banjir”
● Lembar Refleksi Pembelajaran

74
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

F. Menjabarkan Skenario Pembelajaran

Target Capaian Kegiatan:


Peserta bimtek dan para guru memperoleh wawasan dan
keterampilan dalam menjabarkan skenario pembelajaran yang layak
dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Merancang atau membuat rencana pelaksanaan


pembelajaran merupakan aktivitas penting dalam proses
keseluruhan proses belajar-mengajar. Rancangan tersebut dapat
memandu guru dalam melaksanakan pembelajaran, terutama
bagi guru yang sedang dalam taraf pengembangan pengalaman
mengajarnya. Namun, perancangan pembelajaran ini juga
penting bagi guru yang sudah memiliki pengalaman panjang
dalam mengajar karena hal ini merupakan pekerjaan yang tak
terpisahkan dari tugas dan tanggung jawab seorang guru sebagai
pendidik.
Skenario pembelajaran dirancang berdasarkan
pendekatan, model, atau strategi pembelajaran yang dipilih oleh
guru. Langkah-langkah pembelajaran mengikuti sintaks yang
digariskan oleh model pembelajaran tersebut, tetapi dari segi
teknik pelaksanaannya guru dapar dapat mengembangkan secara
kreatif dan menyesuaikan dengan kondisi pembelajaran yang
sedang berlangsung. Model-model pembelajaran tersebut banyak
ragamnya. Model pembelajaran mana yang terbaik adalah model
pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai,
karakteristik peserta didik, kemampuan gurunya, dan kondisi
lingkungan belajarnya. Model-model pembelajaran tersebut, di
antaranya adalah pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran
berbasis projek, LOK-R (literasi, orientasi, kolaborasi, dan
refleksi), pembelajaran berbasis lingkungan, pembelajaran
inkuiri, dan sebagainya.
Model-model pembelajaran yang disebutkan di atas tidak
secara keseluruhan dikembangkan dalam senario pembelajaran

75
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

ini. Skenario pembelajaran yang dikembangkan dalam modul


hanya sebagai contoh dan mungkin sangat terbatas. Model-model
pembelajaran tersebut secara teoritis juga tidak dicantumkan
dalam modul ini. Dalam hal ini, guru dapat menggunakan
rujukan tentang model-model pembelajaran tersebut dari sumber
informasi di luar modul ini. Demikian juga, tidak semua materi
pembelajaran dijabarkan skenario pembelajarannya dalam
modul ini karena contoh skenario yang dikembangkan dalam ini
hanya bersifat memantik kreativitas guru. Guru dapat
mengembangkan skenario pembelajaran ini secara lebih inovatif
sesuai dengan kreativitasnya masing-masing sesuai dengan
karakteristik peserta didik, konten dan konteks materi yang
diajarkan, pengalaman belajar yang akan dicapai, dan kondisi
sekolah dan lingkungan tempat belajar.
Pada umumnya, skenario pembelajaran terdiri atas tiga
segmen, yakni awal pembelajaran, penyampaian inti
pembelajaran, akhir pembelajaran.

Tahap Awal Pembelajaran


Tahap awal pembelajaran merupakan tahap penyiapan
atau pengkondisian peserta didik agar siap untuk melaksanakan
pembelajaran. Pada tahap awal pembelajaran ini, guru dapat
melakukan berbagai teknik sesuai dengan konteks, kondisi, dan
situasi yang terjadi di kelas. Untuk memulai pembelajaran,
beberapa teknik berikut ini dapat digunakan oleh guru,
diantaranya:
1. Menyampaikan salam
2. Mengajak peserta didik untuk berdoa
3. Melakukan presensi atau mengecek kehadiran peserta didik
(tidak harus dipanggil satu per satu)
4. Menanyakan kondisi dan aktivitas yang telah dilakukan
peserta didik
5. Menyapa beberapa peserta didik yang dianggap perlu
perhatian

76
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

6. Melakukan tanya jawab tentang keseharian peserta didik


(pertanyaan sedapat mungkin sejalan dengan materi
pembelajaran yang akan dilakukan)
7. Menceritakan hal penting yang menarik yang perlu
diperhatikan peserta didik
8. Mendorong semangat belajar peserta didik
9. Menyampaikan fenomena atau peristiwa aktual yang ada di
lingkungan peserta didik
10. Membuat teka-teki edukatif sebagai ice breaking agar
terbangun suasana belajar yang kondusif
11. Melakukan apersepsi tentang materi-materi yang pernah
dipelajari
12. Melakukan pre-reading (pra Numerasi) terkait dengan materi
ajar yang akan dipelajari
13. Menjelaskan tujuan dan aktivitas belajar yang akan
dilakukan hari itu
14. Mengecek kesiapan peserta didik untuk memulai pelajaran
15. Teknik-teknik lainnya yang sesuai dengan kondisi peserta
didik dan lingkungannya

Tahap Inti Pembelajaran


Tahap inti pembelajaran merupakan tahap penting dalam
upaya penyampaian materi belajar untuk memperoleh
pengalaman belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan. Aktivitas pembelajaran pada tahap ini
bergantung pada model pembelajaran yang dipilih oleh guru
untuk menyampaikan inti pembelajaran, seperti pembelajaran
saintifik, CPS (creative problem solving), discovery learning, LOK-
R, inquiry, NHT (number head together), PBL (problem based
learning), PjBL (project based learning), dan model pembelajaran
lainnya. Aktivitas tersebut di antaranya dapat berupa aktivitas
berikut.
Penjelasan materi konseptual melalui ceramah
1. Pengamatan atau penelitian kecil

77
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

2. Kerja mandiri
3. Kerja kelompok
4. Diskusi kelompok kecil dan kelas
5. Tanya-jawab tentang topik tertentu
6. Pelaporan hasil kerja projek
7. Bimbingan atau konsultasi individual
8. Dan sebagainya

Tahap Akhir Pembelajaran


Tahap akhir pembelajaran merupakan tahap penutup
untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran pada pertemuan
tersebut. Tahap tersebut merupakan tahap penting untuk
melakukan refleksi terhadap aktivitas belajar yang telah dilakukan
dan menentukan pengalaman belajar yang telah diperoleh
selama aktivitas pembelajaran. Melalui kegiatan refleksi tersebut,
guru dapat menentukan tindak lanjut untuk aktivitas
pembelajaran selanjutnya. Beberapa aktivitas yang dapat
dilakukan dalam mengakhiri pembelajaran tersebut di antaranya
adalah sebagai berikut.
Memberikan post tes
1. Menggali dan meminta pendapat tentang pengalaman
belajar peserta didik
2. Memberikan tugas pendalaman dan pengayaan
3. Menyampaikan simpulan hasil belajar sebagai penguatan
4. Memberikan saran dan apresiasi atas pengalaman belajar
yang telah diperoleh
5. Memberikan saran untuk mempertahankan motivasi belajar
peserta didik
6. Mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam
7. Dan sebagainya

Berdasarkan tahap-tahap dalam pembelajaran, berikut ini


disajikan contoh skenario pembelajaran untuk penguatan
kemampuan dalam Literasi numerasi.

78
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Tabel 4.41 Sintaks dan Alokasi Waktu untuk Skenario


Pembelajaran CK-3 Konten Aljabar
Alokasi
Tahap
Aktivitas Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
(3 x 45’)
Awal Guru mengucapkan salam dan peserta 6’
Pembelajaran didik menjawab salam.
Guru mengajak peserta didik untuk
berdoa.
Guru mengecek kehadiran dan kesiapan
belajar peserta didik.
Guru melakukan apersepsi dengan
mengingatkan materi-materi yang telah
dipelajari peserta didik, terutama materi
prasyarat.
Fase 1: Menyampaikan tujuan dan 4’
memotivasi peserta didik
Guru menjelaskan tujuan dan aktivitas
belajar yang akan dilaksanakan pada hari
itu.
Guru memotivasi siswa tentang manfaat
materi yang akan dipelajari.
Inti Fase 2: Menyajikan informasi 8’
Pembelajaran Guru menampilkan poster ‘Daur Ulang
(Disesuaikan Sampah Organik’
dengan Guru menyajikan informasi tentang
Sintaks bagaimana cara mengolah sampah serta
Pembelajaran memantik diskusi dengan memberikan
Kooperatif pertanyaan terkait yang relevan.
Tipe STAD) Fase 3: Mengorganisasikan peserta didik 20’
ke dalam kelompok-kelompok belajar
Guru membagi peserta didik ke dalam
kelompok-kelompok kecil, tiap kelompok
beranggotakan 4-5 orang dalam struktur
kelompok heterogen.
Guru meminta peserta didik untuk
membaca dengan saksama stimulus yang
ada pada LKPD.
Setelah memahami informasi dalam
stimulus, peserta didik diarahkan untuk

79
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

berdiskusi secara berkelompok untuk


menyelesaikan permasalahan pada LKPD.
Peserta didik berdiskusi kelompok dalam
menyelesaikan masalah.
Guru memantau kegiatan diskusi setiap
kelompok serta memberikan bimbingan
dan arahan terkait proses penyelesaian
masalah yang mereka lakukan.
Fase 4: Membimbing kelompok bekerja 45’
dan belajar
Peserta didik berdiskusi dalam menyusun
penyelesaian masalah dan membuat
simpulan.
Guru membantu peserta didik dalam
mengkomunikasikan (baik lisan atau
tertulis) proses penyelesaian masalah, jika
mereka menemukan kendala.
Guru meminta perwakilan tiap kelompok
untuk maju ke depan kelas untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompok
mereka.
Fase 5: Mengevaluasi 17’
Guru bersama peserta didik mengecek dan
mencocokkan jawaban dari tiap
kelompok.
Guru mengevaluasi kebenaran jawaban
dan meluruskan jawaban jika ada yang
kurang tepat, serta memberikan
penguatan terkait simpulan yang
20’
diperoleh oleh tiap kelompok.
Guru meminta peserta didik untuk
mengerjakan soal evaluasi sebagai bentuk
penilaian individu.
Fase 6: Memberikan penghargaan 5’
Guru memberi apresiasi dan penghargaan
hasil belajar peserta didik, baik secara
individu maupun kelompok.
Akhir Guru dan peserta didik bersama-sama 10’
Pembelajaran menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.

80
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Guru meminta peserta didik untuk


mengkomunikasikan pengalaman mereka
selama mengikuti kegiatan pembelajaran.
Guru melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Guru menutup pembelajaran dan
mengucapkan salam.

Tabel 4.42 Sintaks dan Alokasi Waktu untuk Skenario


Pembelajaran CK-3 Konten Bilangan
Alokasi
Tahap Aktivitas
Waktu
Pembelajaran (Sintaks Pembelajaran)
(3 x 45’)
Awal Guru mengucapkan salam dan peserta didik 10’
Pembelajaran menjawab salam.
Guru mengajak peserta didik untuk berdoa.
Guru mengecek kehadiran dan kesiapan
belajar peserta didik.
Guru melakukan apersepsi tentang materi-
materi yang telah dipelajari peserta didik,
terutama materi prasyarat.
Guru memotivasi peserta didik dengan
menjelaskan manfaat mempelajari berbagai
bentuk pecahan.
Guru menjelaskan tujuan dan aktivitas belajar
yang akan dilaksanakan pada hari itu.
Inti Fase 1: Constructivism 10’
Pembelajaran Guru memulai pembelajaran dengan
(Disesuaikan melakukan mini project ‘mendesain taman
dengan favorit’.
Sintaks Guru menstimulasi daya analisis peserta didik
Pembelajaran dengan mengajukan beberapa pertanyaan
Model CTL) berdasarkan ‘desain taman favorit’ yang telah
mereka buat.
Fase 2: Inquiry 15’
Guru meminta peserta didik untuk membaca
dengan saksama stimulus “Taman Kota” pada
LKPD.
Guru meminta peserta didik untuk mencermati
dan memahami informasi dalam stimulus
“Taman Kota” dengan baik.

81
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Guru membagi peserta didik ke dalam


beberapa kelompok kecil dan memberikan
instruksi tentang aktivitas yang akan dilakukan
selanjutnya.
Fase 3: Questioning 15’
Guru memberikan pertanyaan terbuka yang
dapat menstimulasi pemikiran kritis dan
kemampuan analisis peserta didik
berdasarkan informasi dari stimulus Ruang
Terbuka Hijau. Contoh pertanyaan yang bisa
dimunculkan misalnya “Jika area fasilitas
umum pada Taman Bahagia ditambah
sebesar 5% dari total luas taman, apakah
luasnya akan sama dengan area fasilitas
umum di Taman Makmur?”
Fase 4: Learning Community 35’
Guru mendorong peserta didik untuk saling
berdiskusi dalam kelompok dalam
menyelesaikan masalah yang diberikan.
Guru membimbing dan mengarahkan peserta
didik untuk berbagi ide dan pemikiran dalam
memahami konsep pecahan dan aplikasinya
melalui kegiatan eksperimen sederhana serta
memberikan umpan balik yang konstruktif
kepada teman sebaya.
Fase 5: Modeling 15’
Guru meminta perwakilan tiap kelompok
maju ke depan kelas untuk mempresentasikan
hasil kerja kelompok mereka.
Guru dapat mendemonstrasikan kembali
penyelesaian masalah menggunakan media
konkret jika terdapat kekurangan atau
kekeliruan pada hasil presentasi kelompok.
Fase 6: Reflection 5’
Guru meminta peserta didik untuk
mengkomunikasikan pengalaman mereka
setelah melakukan aktivitas pembelajaran.
Akhir Evaluasi (Fase 7: Authentic Assessment) 20’
Pembelajaran Guru melakukan penilaian secara individu
untuk mengukur pemahaman peserta didik
tentang konsep pecahan senilai dan berbagai
bentuk pecahan.

82
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Guru dan peserta didik bersama-sama 10’


menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Guru meminta peserta didik untuk
mengkomunikasikan pengalaman mereka
selama mengikuti kegiatan pembelajaran.
Guru melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Guru menutup pembelajaran dan
mengucapkan salam

Tabel 4.43 Kegiatan Pembelajaran dengan Sintaks dan Alokasi


Waktu pada Model Pembelajaran NHT (Number Head
Together) untuk CK-3
Alokasi Waktu (3 x
Tahapan Kegiatan Aktivitas Pembelajaran
45’)
Kegiatan Pendahuluan a. Apersepsi 3’
b. Motivasi 3’
c. Tujuan
Pembelajaran 4’
Kegiatan Inti a. Penomoran 5’
b. Mengajukan
Pertanyaan 5’
c. Berpikir bersama 25’
d. Menjawab 25’
e. Penilaian dan
pemberian
tanggapan 25’
f. Kesimpulan 10’
Kegiatan Penutup a. Evaluasi 20’
b. Refleksi 8’
c. Penutupan 2’

Tabel 4.44 Contoh Skenario Pembelajaran CK-4 Konten Aljabar


Konteks Personal untuk CK-4
Tahap Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran
Awal Pembelajaran 1. Menyampaikan salam
2. Mengajak peserta didik untuk berdoa
3. Melakukan presensi atau mengecek kehadiran
peserta didik (tidak harus dipanggil satu per satu)

83
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

4. Menanyakan kondisi dan aktivitas yang telah


dilakukan peserta didik
5. Menyapa beberapa peserta didik yang dianggap
perlu perhatian
6. Melakukan tanya jawab tentang keseharian
peserta didik (pertanyaan sedapat mungkin
sejalan dengan materi pembelajaran yang akan
dilakukan)
7. Menceritakan hal penting yang menarik yang
perlu diperhatikan peserta didik
8. Mendorong semangat belajar peserta didik
9. Menyampaikan fenomena atau peristiwa aktual
yang ada di lingkungan peserta didik
10. Membuat teka-teki edukatif sebagai ice breaking
agar terbangun suasana belajar yang kondusif
11. Melakukan apersepsi tentang materi-materi yang
pernah dipelajari
12. Melakukan pre-reading (pra numerasi) terkait
dengan materi ajar yang akan dipelajari
13. Menjelaskan tujuan dan aktivitas belajar yang
akan dilakukan hari itu
14. Mengecek kesiapan peserta didik untuk memulai
pelajaran
15. Teknik-teknik lainnya yang sesuai dengan kondisi
peserta didik dan lingkungannya
Inti Pembelajaran Fase 1: Penomoran
Dalam fase ini, kegiatan yang dilakukan Pendidik
adalah memberikan penomoran kepada setiap peserta
didik, masing-masing anggota kelompok memperoleh
nomor yang berbeda-beda. Langkah penomoran
sebagai berikut:
1. Tentukan format penomoran yang akan
digunakan, misalnya "NHT-001", "NHT-002",
dan seterusnya melalui penomoran pada absen.
2. Pendidik bersama peserta didik menguji kesiapan
dengan memanggil sebagian peserta didik secara
random, dalam rangka menstimulus kesiapan dan
kesigapan peserta didik.
Fase 2: Mengajukan Stimulus Soal dan Pertanyaan
Dalam fase yang kedua ini, kegiatan Pendidik
selanjutnya adalah memberikan stimulus soal kepada
peserta didik dengan menayangkan menggunakan
LCD. Dengan memberikan pertanyaan yang

84
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

diharapkan bervariasi dan juga dapat berupa


pertanyaan yang spesifik dan tentunya dalam bentuk
kalimat tanya. Tujuan pemberian stimulus soal dan
pertanyaan ini adalah untuk mentransformasikan
pengetahuan baru ke arah situasi pembelajaran atau
mengarahkan peserta didik untuk menanggapi materi
yanga akan dipelajarinya. Dengan demikian, akan
membentuk sebuah situasi penalaran terhadap
pengalaman baru yang akan dipelajari dengan lebih
siap untuk dipahami dan diterimanya. Langkah-
langkah pengajuan pertanyaan sebagai berikut:
1. Pendidik menayangkan stimulus soal melalui
LCD.
2. Setiap peserta diminta untuk membaca dan
memahami stimulus soal tersebut. Peserta juga
dapat menandai bagian penting yang menurutnya
perlu dijelaskan lebih lanjut.
3. Pendidik memberikan pertanyaan sesuai stimulus
soal yang telah ditayangkan tentang informasi
dan hubungan antar informasi yang diperoleh
dari stimulus soal.
4. Peserta didik dapat menjawab dan mengajukan
pertanyaan dengan mengangkat tangan dengan
menyebutkan kode penomoran NHT. Peserta
juga dapat menambahkan komentar atau
penjelasan terkait pertanyaan yang diajukan
sebelumnya.
5. Setiap peserta didik yang menjawab pertanyaan
harus memastikan jawabannya jelas dan mudah
dipahami oleh semua peserta NHT.
6. Jika ada peserta didik yang membutuhkan
penjelasan lebih lanjut, maka diskusi dapat
berlanjut sampai seluruh peserta memahami
dengan jelas topik yang dibahas.
Fase 3: Berpikir Bersama
Dari pertanyaan pada fase kedua tersebut, peserta
didik bersama kelompoknya membahas dan
menyatukan pendapatnya. Pada fase berpikir
bersama, Pendidik memberikan LKPD pada setiap
kelompok yang dibentuk. Langkah-langkah dalam
fase berpikir bersama sebagai berikut:

85
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

1. Bagi peserta didik ke dalam kelompok kecil


(biasanya terdiri dari 3-5 orang) dan berikan
nomor kepada masing-masing anggota.
2. Setelah terbentuk kelompok maka akan ada
kelompok 1, 2, dan seterusnya. Penomoran
untuk kelompok akan menjadi “NHT-122”
dengan 3 digit dibelakang NHT, artinya
1 menandakan kelompok 1 sedangkan 22 adalah
nomor peserta didik berdasarkan absen. Misalkan
“NHT-314”, artinya peserta didik tersebut berada
di kelompok 3 dengan absen nomor 14.
3. Setiap kelompok diberikan LKPD oleh Pendidik.
Topik dan masalah tersebut relevan dengan
materi yang sedang dipelajari.
4. Berikan waktu untuk anggota kelompok
berdiskusi dan saling bertukar pikiran mengenai
topik atau masalah yang diberikan pada LKPD.
Pastikan setiap anggota kelompok terlibat aktif
dalam diskusi dan memberikan kontribusi yang
setara.
5. Setelah diskusi selesai, minta setiap anggota
kelompok untuk menuliskan jawaban mereka
pada selembar kertas.
Fase 4: Menjawab
Pada fase ini, Pendidik memanggil suatu nomor
tertentu dengan cara acak sesuai dengan pembagian
nomor, kemudian peserta didik yang sesuai dengan
nomor yang dipanggil Pendidik mengacungkan
tangan dan menjawab pertanyaan Pendidik tadi untuk
dijawab kepada seluruh kelas. Langkah-langkah
dalam menjawab sebagai berikut:
1. Dengarkan dengan saksama pertanyaan atau
pernyataan yang diberikan oleh Pendidik.
2. Diskusikan pertanyaan atau pernyataan tersebut
dengan anggota kelompok lainnya dan cari
jawaban yang paling tepat atau relevan dengan
konteks yang diberikan.
3. Setelah anggota kelompok telah mencapai
kesepakatan mengenai jawaban, tuliskan
jawaban tersebut pada selembar kertas.
4. Nomor kertas tersebut sesuai dengan nomor yang
telah diberikan pada masing-masing anggota
kelompok.

86
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

5. Selanjutnya, Pendidik akan memilih nomor


secara acak dan anggota kelompok yang memiliki
nomor tersebut harus mempresentasikan jawaban
kelompok dengan jelas dan tepat.
6. Anggota kelompok yang lain harus
mendengarkan presentasi dengan baik dan
membantu anggota kelompok yang sedang
mempresentasikan jawabannya jika ada yang
kurang jelas atau salah.
Fase 5: Penilaian dan pemberian tanggapan
Pada fase ini, Pendidik meminta peserta didik yang
lain untuk memberikan tanggapan, jawaban dan
masukannya terhadap hasil jawaban peserta didik
pada fase 4. Selanjutnya Pendidik memanggil dan
menunjuk nomor yang lain. Kegiatan ini dilakukan
berulang-ulang sampai berakhirnya nomor pada
peserta didik dan menyesuikan dengan alokasi waktu.
Langkah-langkah dalam penilaian dan pemberian
tanggapan sebagai berikut:
1. Pertama, tentukan kriteria penilaian yang jelas
dan terukur. Kriteria ini dapat mencakup
kemampuan peserta didik dalam mengikuti
aturan NHT, partisipasi mereka dalam diskusi,
kemampuan mereka dalam memecahkan
masalah atau menjawab pertanyaan, dan
sebagainya.
2. Berikan kesempatan kepada setiap kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka.
Dalam presentasi ini, setiap anggota kelompok
harus berbicara dan menjelaskan bagaimana
mereka mencapai jawaban atau pemecahan
masalah serta merangkum jawaban hasil akhir
dari diskusi antar kelompok.
3. Setelah presentasi selesai, berikan tanggapan
positif dan konstruktif kepada setiap kelompok.
Pujilah mereka untuk upaya mereka dalam
bekerja sama dan menyelesaikan tugas.
Kemudian, berikan kritik yang konstruktif jika ada
kesalahan atau kekurangan dalam jawaban
mereka.
4. Berikan umpan balik individu kepada setiap
anggota kelompok. Ini dapat dilakukan melalui
diskusi singkat atau melalui komentar tertulis

87
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

pada kertas atau formulir penilaian. Berikan


umpan balik yang konstruktif dan bermanfaat
untuk membantu peserta didik meningkatkan
kinerja mereka di masa depan.
5. Terakhir, berikan kesempatan bagi peserta didik
untuk memberikan umpan balik tentang teknik
pembelajaran ini. Dengan cara ini, Anda dapat
mengetahui pendapat mereka tentang kelebihan
dan kekurangan NHT dan apakah teknik ini
efektif dalam membantu mereka belajar.
Fase 6: Kesimpulan
Agar tidak menimbulkan kerancuan atau salah
persepsi pada peserta didik, maka pada fase ini
langkah Pendidik adalah memberikan kesimpulan dan
penjelasan atas pertanyaan dari jawaban yang
disampaikan peserta didik.
Akhir Pembelajaran Pendidik memberikan evaluasi dan refleksi
Pendidik memberikan penguatan pengalaman belajar
peserta didik dengan menyimpulkan hasil diskusi dan
pembahasan yang telah dilakukan.
Pendidik memberikan tugas pendalaman dan
pengayaan.
Pendidik mengakhiri pembelajaran dengan doa dan
salam.

Tabel 4.45 Kegiatan Pembelajaran dengan Sintaks dan Alokasi


Waktu pada Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)
untuk CK-4
Alokasi Waktu (3
Tahapan Kegiatan Aktivitas Pembelajaran
x 45’)
Kegiatan a. Apersepsi 3’
Pendahuluan b. Motivasi 3’
c. Tujuan Pembelajaran 4’
Kegiatan Inti a. Orientasi Masalah 10’
b. Pengorganisasian
peserta didik untuk
belajar 5’
c. Membimbing
penyelidikan mandiri
atau kelompok
30’

88
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

d. Mengembangkan dan
menyajikan hasil
karya 30’
e. Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah

20’
Kegiatan Penutup a. Evaluasi 20’
b. Refleksi 8’
c. Penutupan 2’

Tabel 4.46 Contoh Skenario Pembelajaran CK-4 Konten


Statistika dan Peluang Konteks Sosial untuk CK-4
Tahap
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran
Awal 1. Menyampaikan salam
Pembelajaran 2. Mengajak peserta didik untuk berdoa
3. Melakukan presensi atau mengecek
kehadiran peserta didik (tidak harus
dipanggil satu per satu)
4. Menanyakan kondisi dan aktivitas yang
telah dilakukan peserta didik
5. Menyapa beberapa peserta didik yang
dianggap perlu perhatian
6. Melakukan tanya jawab tentang
keseharian peserta didik (pertanyaan
sedapat mungkin sejalan dengan materi
pembelajaran yang akan dilakukan)
7. Menceritakan hal penting yang menarik
yang perlu diperhatikan peserta didik
8. Mendorong semangat belajar peserta didik
9. Menyampaikan fenomena atau peristiwa
aktual yang ada di lingkungan peserta
didik
10. Membuat teka-teki edukatif sebagai ice
breaking agar terbangun suasana belajar
yang kondusif

89
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

11. Melakukan apersepsi tentang materi-


materi yang pernah dipelajari
12. Melakukan pre-reading (pra Numerasi)
terkait dengan materi ajar yang akan
dipelajari
13. Menjelaskan tujuan dan aktivitas belajar
yang akan dilakukan hari itu
14. Mengecek kesiapan peserta didik untuk
memulai pelajaran
15. Teknik-teknik lainnya yang sesuai dengan
kondisi peserta didik dan lingkungannya
Inti Pembelajaran Fase 1: Orientasi Peserta Didik pada Masalah
1. Identifikasi masalah: Pada awalnya,
penting untuk membantu peserta didik
mengidentifikasi masalah yang ingin
dipecahkan atau diatasi. Dalam hal ini,
Pendidik dapat memberikan beberapa
contoh masalah yang umum dihadapi oleh
peserta didik, atau meminta peserta didik
untuk mengidentifikasi masalah yang
mereka hadapi.
2. Analisis masalah: Setelah identifikasi
masalah dilakukan, selanjutnya adalah
menganalisis masalah secara lebih
mendalam. Pendidik dapat membantu
peserta didik untuk mengumpulkan
informasi dan data terkait masalah yang
dihadapi, dan membantu mereka untuk
mengidentifikasi penyebab dan dampak
dari masalah tersebut.
3. Pengembangan solusi: Setelah masalah
dan penyebabnya teridentifikasi, peserta
didik dapat diminta untuk
mengembangkan beberapa solusi untuk
mengatasi masalah tersebut. Pendidik
dapat membantu peserta didik untuk
mempertimbangkan pro dan kontra dari
setiap solusi yang diusulkan, dan

90
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

membantu mereka untuk memilih solusi


yang paling tepat.
4. Implementasi solusi: Setelah solusi yang
tepat dipilih, selanjutnya adalah
mengimplementasikan solusi tersebut.
Pendidik dapat membantu peserta didik
untuk membuat rencana tindakan yang
jelas dan spesifik, dan membantu mereka
untuk mempersiapkan semua yang
diperlukan untuk mengimplementasikan
solusi tersebut.
5. Evaluasi hasil: Setelah solusi
diimplementasikan, penting untuk
mengevaluasi hasilnya. Pendidik dapat
membantu peserta didik untuk menilai
apakah solusi yang diimplementasikan
telah berhasil mengatasi masalah yang
dihadapi, dan apakah ada aspek yang
masih perlu ditingkatkan atau diperbaiki.
Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk
belajar
1. Peserta didik dibagi menjadi beberapa
kelompok heterogen yang berbeda
kemampuan dan jenis kelamin, terdiri dari
4-5 anggota, dan duduk saling berhadapan
2. Pendidik memfasilitasi peserta didik
dengan membagikan media kertas karton
atau kertas plano dan spidol berwarna
untuk menuangkan ide jawaban masing-
masing kelompok.
3. Pendidik menjelaskan bagaimana proses
pembelajaran hari ini. Sebagai contoh
adalah sebagai berikut:
a. Pendidik terlebih dahulu
menginformasikan cara atau petunjuk
mengerjakan masalah
b. Pendidik menginformasikan bahwa
peserta didik akan diminta menyajikan

91
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

jawaban dalam bentuk gambar,


argument, dan dalam bentuk bagian
yang akan di dapat masing-masing
anak. Setiap kelompok bisa
menyajikan jawaban yang berbeda
sesuai dengan imajinasinya dan harus
disertakan alasan logis.
Fase 3: Membimbing penyelidikan individu
maupun kelompok
Pendidik dapat memberikan bimbingan secara
berkala pada masing-masing kelompok peserta
didik. Pada tahap ini pendidik hanya sebagai
fasilitator kelompok diskusi, peserta didik yang
lebih banyak berperan dalam menyelesaikan
permasalahan yang diberikan. Bapak/Ibu dapat
bergerak aktif untuk meninjau secara langsung
diskusi kelompok masing-masing. Dan
memberikan bimbingan ringan kepada
kelompok yang membutuhkan.
1. Pendidik memberikan peserta didik waktu
untuk bekerja.
2. Pendidik melakukan kunjungan ke setiap
kelompok, melihat bagaimana peserta didik
bekerja, dan mengecek per kelompok
apakah LKPD yang berisikan masalah sudah
terisi atau belum.
3. Tentu tingkat kesulitan yang akan dialami
masing-masing kelompok akan berbeda.
Bapak/Ibu dapat memberikan beberapa
pertanyaan pemantik untuk membantu
menjembatani peserta didik dalam
menyelesaikan masalahnya di dalam LKPD.
4. Jika ada yang tidak dipahami oleh peserta
didik, silahkan pendidik menjelaskan, baik
itu terhadap kelompok yang bertanya atau
menjelaskan di papan tulis. Namun
sebaiknya pendidik tidak menjelaskan
secara penuh, namun hanya memberikan

92
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

penjelasan singkat atau gambaran cara


mengerjakan LKPD, bukan memberikan
jawaban LKPD.
5. Pendidik mengingatkan kembali untuk
menyalin jawaban pada kertas karton dan
menempelkan hasil diagram lingkaran pada
kertas karton dan menjelaskan argumennya.
6. Pada tahap ini juga, pendidik dapat
melakukan penilaian dari aspek kerja sama,
keaktifan peserta didik di dalam diskusi
kelompok
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya
1. Peserta didik mempresentasikan jawaban
kelompoknya di depan kelas secara
bergantian.
2. Pendidik meminta peserta didik dan
kelompok lainnya memperhatikan dan
menyimak penjelasan dari kelompok yang
tampil. Jika waktu tidak memungkinkan
untuk peserta didik tampil, cukup
perwakilan 1 atau 2 kelompok saja.
Namun, sebaiknya Pendidik menempel
semua pekerjaan peserta didik di papan
tulis atau di dinding kelas sehingga peserta
didik merasa bahwa pekerjaan mereka
dihargai dan dinilai oleh Pendidik.
Pendidik bisa mengarahkan kelompok lain
saling berkunjung hasil karya satu sma
lainnya.
Fase 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
1. Pendidik dapat memberi kesempatan
kepada seluruh peserta didik untuk
memberikan komentar dari jawaban
kelompok lain dan Pendidik menguatkan
jawaban-jawaban yang ada.
2. Jika terdapat perbedaan pendapat,

93
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

pendidik memberikan penguatan jawaban


mana yang benar sehingga pemahaman
peserta didik tidak terputus.
3. Pendidik bisa memberikan reward atau
penghargaan terhadap kelompok yang
tampil terbaik, atau dengan kelompok
yang teraktif. Contoh: memberikan
emoticon/ gambar bintang/ tepuk tangan/
memberikan poin tambahan kepada
kelompok terbaik.
Akhir Pendidik memberikan refleksi dan kesimpulan
Pembelajaran Pada tahap refleksi pendidik dapat menggali
tingkat pemahaman peserta didik serta kesulitan
yang dihadapinya. Beberapa pertanyaan dapat
diajukan oleh pendidik untuk merefleksi
pemahaman peserta didik serta mengetahui
kesulitan yang dihadapi peserta didik. Berikut
adalah contoh lembar refleksi. Lembar refleksi
ini dapat dibagikan ke setiap peserta didik
Pendidik memberikan penguatan pengalaman
belajar peserta didik dengan menyimpulkan
hasil diskusi dan pembahasan yang telah
dilakukan.
Nah, anak-anak, sekarang mari kita simpulkan
bagaimana merepresentasikan data ke diagram
lingkaran?
Kesulitan apa yang kalian dapatkan pada
pembelajaran hari ini?
Bagaimana cara membentuk besar sudut dalam
merepresentasikan data ke diagram lingkaran?

Berikut ini disajikan contoh skenario pembelajaran model


pembelajaran Discovery Learning untuk mengajarkan
kompetensi CK-5.

94
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Persiapan Pembelajaran
Dalam mempersiapkan pembelajaran, Bapak/Ibu sebaiknya
mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
● Bagaimana strategi Bapak/ibu dalam pemberian
pembelajaran berdiferensiasi, bermakna, dan kontekstual?
● Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam menghubungkan materi
prasyarat sifat urutan bilangan bulat?
● Hal apa saja yang harus dipertimbangkan dalam
membentuk kelompok agar diskusi kelompok menjadi aktif,
bermakna, dan kolaboratif?
● Kesalahpahaman (miskonsepsi) apa saja yang sering
dilakukan oleh peserta didik dalam memodelkan atau
menerapkan strategi pemecahan masalah kehidupan
sehari-hari berkaitan dengan sifat urutan bilangan rasional?

Awal Pembelajaran
Pembelajaran di awali dengan menyapa peserta didik, berdo’a,
dan menanyakan kehadiran siswa.
Sebelum membahas materi sifat urutan bilangan rasional, guru
diharapkan dapat menjelaskan pengalaman belajar yang akan
didapat peserta didik setelah mempelajari materi ini. Hal ini dapat
direalisasikan melalui kegiatan apersepsi dan motivasi berikut.

1. Apersepsi
Pada tahap apersepsi, guru memberikan ilustrasi tentang
“Pertumbuhan Kecambah” sebagai salah satu bentuk
pengaplikasian sifat urutan bilangan rasional dalam
kehidupan sehari-hari melalui LKPD. Minta peserta didik
untuk membuka LKPD, kemudian memaknai bahan
bacaan tersebut. Setelah itu, guru memberikan pertanyaan
pemantik dan meminta peserta didik untuk memikirkan
dan mencoba mendapatkan solusi alternatif terhadap
pertanyaan tersebut. Berikut contoh tuturan kepada peserta

95
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

didik, bahan bacaan atau stimulus mengenai Pertumbuhan


Kecambah beserta pertanyaan pemantiknya.

2. Motivasi
Dalam memotivasi peserta didik, guru mengarahkan
peserta didik untuk mengetahui beberapa permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan
dengan Sifat urutan bilangan rasional.

3. Tujuan Pembelajaran
Bapak/Ibu boleh menyampaikan tujuan pembelajaran
langsung kepada peserta didik atau menunjuk peserta didik
yang mempunyai gaya belajar audio atau kinestetik untuk
membacakan tujuan pembelajaran yang ditampilkan
melalui proyektor atau pada lembar kerja peserta didik
(LKPD).

Inti Pembelajaran
Bapak/Ibu, tahap inti pembelajaran merupakan tahap penting
dalam upaya pemberian pengalaman pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Pada
kegiatan inti, disediakan LKPD yang dapat mengakomodir
sintaks pembelajaran Discovery Learning dan juga
memfasilitasi gaya belajar peserta didik yang auditory,
kinestetik, dan visual sehingga pembelajaran lebih aktif,
komunikatif, bermakna, dan kolaboratif.
1. Tahap Memberi Stimulus
Pada tahap ini, Bapak/Ibu mengarahkan aktivitas peserta
didik pada CK-5.
2. Tahap mengidentifikasi masalah
Pada tahap ini, Bapak/Ibu memberikan beberapa
pertanyaan pemantik sebagai bentuk identifikasi masalah.
3. Tahap mengumpulkan data

96
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Bapak/Ibu, pada tahap ini secara berkelompok, peserta


didik mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
dalam menyelesaikan permasalahan kontekstual
berdasarkan minat atau gaya belajar peserta didik baik
melalui internet, buku di perpustakaan, maupun
wawancara guru mata pelajaran yang lain. Guru dapat
menyesuaikan kebutuhan dengan fasilitas yang ada di
madrasah. Jika di madrasah ada laboratorium komputer
atau perpustakaan, maka arahkan peserta didik
menggunakan fasilitas tersebut. Namun jika tidak ada,
maka guru mengarahkan peserta didik untuk
mewawancarai guru lainnya.
4. Tahap mengolah data
Pada tahap ini, motivasi peserta didik untuk berani
mencoba, jika belum tepat, ayo perbaiki. Ulangi sampai
mendapatkan hasil yang sesuai. Minta peserta didik
mengaitkan hasil pengolahan data dengan urutan bilangan
rasional. Peserta didik diarahkan untuk mencatat hasil
temuan dalam bentuk yang menarik sesuai dengan
kreativitas masing-masing peserta didik. Peserta didik boleh
merangkum hasil temuan dalam bentuk mind mapping,
piktogram, diagram alur, tulisan indah (lettering),
menggunakan media PowerPoint, merekam Audio,
merekam Video, membuat Podcast, dan lain-lain. Jika
Bapak/Ibu khawatir dengan alokasi waktu, Bapak/Ibu boleh
menyediakan alat atau medianya terlebih dahulu.
5. Tahap Memverifikasi Data
Pada tahap ini, setiap kelompok mempresentasikan solusi
alternatif yang telah ditetapkan benar dan tepat oleh guru.
Sedangkan kelompok lain, menyimak dan memverifikasi
jawaban dengan yang telah dipresentasikan sehingga setiap
peserta didik mendapat informasi yang lebih utuh dan
lengkap, tidak hanya hasil temuannya melainkan hasil
temuan kelompok lainnya.

97
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

6. Tahap Menarik Kesimpulan


Bapak/Ibu, setelah mendapatkan solusi, peserta didik perlu
menjelaskan makna solusi tersebut ke dalam konteks
permasalahan yang ada. Pada tahap ini, guru menunjukkan
konsep yang benar dan sesuai kepada peserta didik
mengenai materi yang telah dipelajari. Kemudian salah satu
kelompok menyampaikan kesimpulan berdasarkan hasil
diskusi.

Akhir Pembelajaran
Pada tahap ini, disajikan evaluasi dan refleksi, serta pendalaman
dan pengayaan kepada peserta didik. Tahap evaluasi digunakan
untuk mengukur ketercapaian indikator dan tujuan
pembelajaran. Refleksi dilakukan di akhir pembelajaran, setelah
proses evaluasi. Sedangkan pendalaman diberikan untuk peserta
didik yang belum mencapai kompetensi yang ingin dicapai.

Refleksi
Bapak/Ibu, refleksi adalah kegiatan yang dirancang oleh guru
dalam memfasilitasi bagaimana peserta didik mampu
mendeskripsikan pembelajaran yang telah dilaluinya. Tujuan
refleksi yaitu meningkatkan kesadaran peserta didik mengenai
bagaimana ia belajar, sehingga pada pembelajaran selanjutnya ia
berusaha lebih maksimal. Pada tahap ini, guru juga akan lebih
mengenal peserta didik.

Berikut ini disajikan contoh skenario pembelajaran model


pembelajaran Inquiry untuk mengajarkan kompetensi CK-5.

Persiapan Pembelajaran
Dalam mempersiapkan pembelajaran, Bapak/Ibu sebaiknya
mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
● Bagaimana strategi Bapak/ibu dalam pemberian
pembelajaran berdiferensiasi, bermakna, dan kontekstual?

98
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

● Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam menghubungkan materi


prasyarat menyajikan diagram batang ganda?
● Hal apa saja yang harus dipertimbangkan dalam
membentuk kelompok agar diskusi kelompok menjadi aktif,
bermakna, dan kolaboratif?
● Kesalahpahaman (miskonsepsi) apa saja yang sering
dilakukan oleh peserta didik dalam melakukan perhitungan
untuk menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari pada
konteks personal berkaitan dengan penyajian data dalam
bentuk diagram batang ganda?

Awal Pembelajaran
Pembelajaran di awali dengan menyapa peserta didik, berdo’a,
dan menanyakan kehadiran siswa.
Sebelum membahas materi penyajian data dalam bentuk diagram
batang ganda, guru diharapkan dapat menjelaskan pengalaman
belajar yang akan didapat peserta didik setelah mempelajari
materi ini. Hal ini dapat direalisasikan melalui kegiatan apersepsi
dan motivasi berikut.
1. Apersepsi
Pada tahap apersepsi, guru memberikan pertanyaan
pemantik dan meminta peserta didik untuk memikirkan
dan mencoba mendapatkan solusi alternatif terhadap
pertanyaan tersebut.
2. Motivasi
Dalam memotivasi peserta didik, guru mengarahkan
peserta didik untuk mengetahui beberapa permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan
dengan menyajikan data dalam bentuk diagram batang
ganda.
3. Tujuan Pembelajaran
Bapak/Ibu boleh menyampaikan tujuan pembelajaran
langsung kepada peserta didik atau menunjuk peserta didik
yang mempunyai gaya belajar audio atau kinestetik untuk

99
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

membacakan tujuan pembelajaran yang ditampilkan


melalui proyektor atau pada lembar kerja peserta didik
(LKPD).

Inti Pembelajaran
Bapak/Ibu, tahap inti pembelajaran merupakan tahap penting
dalam upaya pemberian pengalaman pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Pada
kegiatan inti, disediakan LKPD yang dapat mengakomodir sintaks
pembelajaran Inquiry dan juga memfasilitasi gaya belajar peserta
didik yang auditory, kinestetik, dan visual sehingga pembelajaran
lebih aktif, komunikatif, bermakna, dan kolaboratif.

Tahap merumuskan masalah


Pada tahap ini, peserta didik mengamati permasalahan atau
persoalan yang mengandung teka-teki atau konsep yang jelas
yang diberikan guru. Peserta didik membuat pertanyaan mereka
sendiri, dan mencari pola atau hubungan yang mungkin ada.
Guru dapat membimbing peserta didik untuk merumuskan
masalah.

Tahap merumuskan hipotesis


Setelah peserta didik membuat berbagai pertanyaan dari
permasalahan yang diberikan guru, pada tahap ini guru
mendorong siswa untuk merumuskan jawaban sementara dari
berbagai pertanyaan yang mereka peroleh.

Tahap mengumpulkan data


Setelah peserta didik merumuskan jawaban sementara dari
pertanyaan yang telah dirumuskan, pada tahap ini, peserta didik
bersama teman satu kelompok mengumpulkan data tentang apa
saja pertanyaan dan rumusan jawaban yang telah mereka peroleh
masing-masing dan saling berdiskusi.

100
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Tahap menguji hipotesis


Setelah peserta didik mengumpulkan data yang sudah disepakati
dalam kelompok, pada tahap ini, peserta didik mempresentasikan
hasil yang sudah mereka dapatkan. Beberapa kelompok dapat
menampilkan hasil diskusi mereka dan saling memberikan
pertanyaan dan tanggapan sehingga peserta didik dapat
memahami materi yang sedang mereka pelajari.

Tahap membuat kesimpulan


Pada tahap ini, guru membimbing peserta didik untuk membuat
kesimpulan dari langkah-langkah sebelumnya, dan menemukan
konsep dari materi yang sudah dipelajari.

Akhir Pembelajaran
Pada tahap ini, disajikan evaluasi dan refleksi, serta pendalaman
dan pengayaan kepada peserta didik. Tahap evaluasi digunakan
untuk mengukur ketercapaian in indikator dan tujuan
pembelajaran. Refleksi dilakukan di akhir pembelajaran, setelah
proses evaluasi. Sedangkan pendalaman diberikan untuk peserta
didik yang belum mencapai kompetensi yang ingin dicapai.
Pengayaan dipersiapkan untuk peserta didik yang sudah
mencapai kompetensi pada CK-5. Setelah itu, guru dapat
menutup pembelajaran dan memberi penghargaan kepada
kelompok terbaik.

Refleksi
Bapak/Ibu, refleksi adalah kegiatan yang dirancang oleh guru
dalam memfasilitasi bagaimana peserta didik mampu
mendeskripsikan pembelajaran yang telah dilaluinya. Tujuan
refleksi yaitu meningkatkan kesadaran peserta didik mengenai
bagaimana ia belajar, sehingga pada pembelajaran selanjutnya
ia berusaha lebih maksimal.

101
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Tabel 4.47 Skenario Pembelajaran CK-6 Konten Geometri dan


Pengukuran dengan Pendekatan Saintifik
Tahap Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Waktu
(dalam
menit)
Awal Guru mengucapkan salam dan peserta didik 1
Pembelajaran menjawab salam, dilanjutkan berdoa bersama
dipimpin oleh guru.
Guru melakukan presensi atau mengecek 1
kehadiran peserta didik.
Guru memberi apersepsi kepada peserta didik. 3
Pada tahap ini Bapak/ibu dapat memberikan
ilustrasi mengenai benda ruang yang ada disekitar
peserta didik, misalnya benda bangun ruang yang
ada di dalam kelas, atau bapak/ibu dapat
membawa gambar berupa macam-macam
aquarium, atau bapak/ibu guru dapat membawa
beberapa jenis minuman dalam kemasan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang 2
akan dilakukan hari ini adalah dengan diskusi
kelas
Guru memberi motivasi tentang pentingnya 3
materi pembelajaran kepada peserta didik
Pada tahap ini Bapak/ibu dapat mengarahkan
peserta didik untuk mengetahui beberapa
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang
dapat diselesaikan dengan volum bangun ruang
Inti Fase 1: Mengamati 20
Pembelajaran Guru membagikan LKPD kepada masing-masing
peserta didik, dan menginstruksikan agar peserta
didik mengamati teks bacaan dan sketsa
rancangan kolam ikan
Setelah peserta didik menerima LKPD, Bapak/ibu
dapat memberikan arahan agar peserta didik
mengisi biodata pada LKPD tersebut. Setelah itu,
Bapak/ibu dapat mengarahkan peserta didik untuk
mengidentifikasi bangun ruang yang ada pada
sketsa dan mencatat keterangan apa saja yang ada
pada gambar pada LKPD (seperti panjang sisi
setiap bangun ruang, persamaan satuan pada
masing-masing panjang sisi)

102
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Fase 2: Menanya 15
Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya tentang hal yang belum
dipahami atau hal yang membingungkan dari
permasalahan yang ada (termasuk sketsa) yang
diamati.
Pada tahap ini Bapak/ibu dapat mengarahkan
peserta didik untuk mencatat hal yang belum
dipahami setelah peserta didik melakukan fase 1.
Setelah mencatat pertanyaan di LKPD, peserta
didik diminta untuk mengutarakan pertanyaan
dalam diskusi kelas, dan meminta peserta didik
yang lain membantu untuk menjawab pertanyaan
tersebut
Fase 3: Menalar 15
Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik lain untuk berpikir atau menalar dengan cara
mencoba menjawab pertanyaan peserta didik
pada kegiatan sebelumnya
Pada tahap ini Bapak/ibu dapat mengarahkan
peserta didik untuk memperhatikan soal pada
LKPD. Bapak/ibu dapat meminta peserta didik
untuk memikirkan dan mencatat pada LKPD
maksud dari soal yang telah disediakan.
Fase 4: Mencoba 30
Guru memberikan waktu kepada peserta didik
untuk mencoba menyelesaikan masalah yang ada
di dalam LKPD.
Pada tahap ini Bapak/ibu dapat mengarahkan
peserta didik untuk mengerjakan sesuai dengan
maksud dari soal yang telah disediakan.
Fase 5: Mengomunikasi 20
Guru memilih peserta didik yang ingin
mempresentasikan hasil pengerjaan LKPD di
depan kelas (misalkan diambil 3 orang).
Peserta didik yang tidak terpilih diinstruksikan
untuk memperhatikan presentasi temannya dan
diberi kesempatan untuk bertanya atau
menyampaikan pendapat terkait hal yang berbeda
dari hasil pengerjaan LKPD dengan yang
dipresentasikan temannya.

103
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Akhir Guru memberikan evaluasi berbentuk soal yang 20


Pembelajaran berkaitan dengan materi pembelajaran kepada
peserta didik
Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik 1
yang presentasi dan aktif dalam diskusi kelas
Guru memberikan saran agar peserta didik yang 1
belum aktif dapat ikut aktif berdiskusi pada
pembelajaran beikutnya
Guru menyampaikan tugas pendalaman yang 2
harus dikerjakan peserta didik kemudian
menyampaikan agar peserta didik mempelajari
materi selanjutnya.
Guru menutup pembelajaran dengan berdoa 1
bersama, dan diakhiri dengan salam

Berikut adalah beberapa contoh tuturan dalam penyampaian


kegiatan pada setiap tahap pembelajaran yang sudah ada pada
Tabel.

Tahap Awal Pembelajaran


Memulai Guru : “Assalamu'alaikum Wr. Wb., apa kabar
pembelajaran anak-anak ibu yang hebat,
Peserta didik : “Alhamdulillah, baik ibu”
Guru : “Alhamdulillah, semoga kita selalu dalam
keadaan sehat dan semangat belajar ya. Sebelum
kita memulai pelajaran mari kita berdoa dulu ya,
berdoa dimulai”
Guru : “Berdoa selesai."
Melakukan Guru : “Ketua kelas, apakah hari ini ada yang tidak
presensi masuk?"
Ketua kelas : “Lengkap ibu”
Guru : "Alhamdulillah, anak-anak lengkap hari ini,
kalau begitu ibu mulai pembelajarannya ya"
Peserta didik : Baik ibu.“
Memberi Guru : "Anak-anak, pernah melihat aquarium?
apersepsi Peserta didik: ”Pernah ibu”
Guru : “Alhamdulillah, sekarang coba perhatikan
gambar yang ibu tampilkan. Kira-kira aquariumnya
berbentuk apa ya?

104
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Peserta didik A : "Saya bu"


Guru : "ya dipersilahkan"
Peserta didik A "gambar 1 dan 2 berbentuk kotak
bu, gambar 3 berbentuk bukan kotak, seperti
bentuk galon"
Guru : "ya betul sekali, jawabannya bagus dan
tepat"
Menyampaikan Guru : "Anak-anak Ibu yang hebat, dengan
tujuan adanya pertemuan ini Ibu harap kalian mampu
pembelajaran mengidentifikasi informasi berkenaan dengan
bangun ruang sisi datar, mampu menentukan
penyelesaian masalah berkenaan dengan volume
bangun ruang, dan mampu menafsirkan hasil
penyelesaian masalah berkenaan dengan volume
bangun ruang"
Memberikan Guru : “Anak-anak ibu yang hebat, tadi kalian
motivasi sudah mampu menentukan bangun ruang yang
datar dan tidak. Sekarang coba jawab pertanyaan
ibu, yang pertama, Anak-anak ibu saat ini dengan
mudah dapat menemukan beberapa makanan atau
minuman yang disajikan dalam kemasan, seperti
susu, santan, teh, kopi, dll. Menurut kalian
apakah berat dalam minuman tersebut sama ? ”
Peserta didik B : “bisa sama bisa berbeda bu,
tergantung dari ukuran kemasannya”
Guru :”Bagus sekali B, lanjut ke pertanyaan
selanjutnya anak-anak ibu yang sudah mengikuti
pelajaran berenang, pada saat berenang apakah
jenis kedalaman kolam renang kalian sama dengan
kedalaman kolam kakak kelas?
Peserta didik C :”Tidak sama bu, karena kakak
tingkat lebih tinggi dan lebih pandai berenang.
Biasanya kolam renang kakak tingkat lebih dalam
bu.”
Guru:”Terimakasih C, terakhir pada pelajaran
agama ukuran daya tampung air untuk bersuci
adalah minimal dua kulah air pada sebuah kolam
dengan ukuran hasta. Untuk menentukan batasan

105
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

tersebut kira-kira kita dapat menggunakan konsep


apa ya ?
Peserta didik D : ”Mengetahui seberapa banyak
airnya ibu, baru dilihat dua kulah itu berapa hasta”
Guru : “Alhamdulillah luar biasa jawaban kalian,
ketiga hal tersebut merupakan contoh
permasalahan yang dapat diselesaikan dengan
menggunakan konsep volume bangun ruang. Oleh
karena itu anak-anak ibu harus semangat dalam
mempelajari volume bangun ruang.”
Peserta didik : “Siap ibu”

Tahap Inti Pembelajaran


Fase 1: Mengamati
"Anak-anak Ibu bagikan LKPD ya, silahkan kalian amati apa
permasalahan yang terdapat pada teks bacaan dan gambar yang
disediakan.
Kalian dapat menuliskan informasi apa saja yang ada pada LKPD yang
telah ibu bagikan. Jangan lupa perhatikan satuan yang terdapat pada
permasalahan tersebut ya”
Fase 2: Menanya
Suara Guru "Setelah mengamati permasalahan yang ada, apakah ada
hal yang ingin ditanyakan? Kalian dapat menuliskan hal-hal yang
belum dipahami dari permasalahan tersebut di LKPD.”
Setelah peserta didik menuliskan pertanyaan di LKPD, berikan
kesempatan peserta didik menyampaikan secara langsung pertanyaan
tersebut, dan memberikan kesempatan peserta didik yang lain untuk
menjawab. Hal ini dilakukan agar tercipta diskusi kelas.
Suara guru :"Adakah dari kalian yang kurang mengerti atau bingung
tentang permasalahan yang ada ? Silahkan angkat tangan jika ada hal
yang kurang dimengerti"
Peserta didik A: “Saya bu”
Suara guru : ya dipersilahkan
Peserta didik A: “terimakasih ibu, ini satuannya kan tidak sama, dan
bentuk permukaan pada kolam 1 berbeda-beda, ada yang berbentuk
persegi ada yang berbentuk persegi panjang, ini bagaimana ibu, saya
kurang paham?"
Kemudian akan terjadi diskusi kelas kurang lebih sebagai berikut :

106
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Suara guru "Anak-anak Ibu, ini ada pertanyaan dari temannya, kira-
kira siapa yang mau mencoba menjawab ?”
Suara peserta didik 1" saya bu"
Suara guru "ya dipersilahkan"
Suara peserta didik 1 "untuk satuan lebih baik disamakan dahulu"
Suara guru "wah hebat, terimakasih ya, jawabannya benar. Ada lagi
yang mau menambahkan untuk pertanyaan kedua"
Suara peserta didik 2 "Saya mau coba bu. “
Suara guru "ya dipersilahkan"
Suara peserta didik 2 "kolam satu itu terdiri dari beberapa persegi
panjang, karena panjang, lebar dan tinggi kolam berbeda, sedangkan
kolam dua terdiri dari persegi karena panjang, lebar, dan tingginya
sama"
Suara guru "Benar sekali. Bagaimana tadi yang bertanya, apakah
sudah bisa dipahami ?”
Suara peserta didik yang bertanya "Alhamdulillah sudah ibu.“
Fase 3: Menalar
Suara Guru : “Anak-anak, tadi diskusi yang luar biasa. Terimakasih
yang sudah menjawab sehingga teman nya sudah tidak bingung lagi.
Jadi kalau begitu untuk menjawab permasalahan pada LKPD materi
apa yang sesuai anak-anak?
Suara beberapa peserta didik "volume bangun ruang ibu, volume
balok dan volume kubus"
Suara Guru : “ya betul sekali, luar biasa anak-anak ibu. Nah sekarang
perhatikan soal yang ada di LKPD kalian. Coba identifikasi maksud
dari soal nomor 1 sampai nomor 3 ya. Silahkan tuliskan pada LKPD
yang sudah disediakan”
Fase 4: Mencoba
Suara guru “Apakah sudah selesai mengidentifikasi maksud dari soal
yang sudah disediakan ?
Suara peserta didik : “sudah ibu”
Suara guru "Alhamdulillah, jadi sekarang silahkan kalian kerjakan soal-
soal yang ada di LKPD ya.“
Suara peserta didik " baik bu"
Fase 5: Mengkomunikasi
Suara guru "Bagaimana anak-anak, sudah selesai mengerjakan soal-
soal di LKPD ? Apabila sudah selesai coba ceritakan hasil pengerjaan
tadi dalam bentuk narasi pada LKPD yang sudah disediakan ya.

107
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Suara guru : “Sudah selesai mendeskripsikan hasil penyelesaiannya?


Coba ibu ingin tahu siapa nih yang berani mempresentasikan hasil
jawaban di depan kelas, ibu pilih tiga orang untuk maju ya"
Suara peserta didik "Saya bu, saya bu"
Suara guru "Baik Ibu pilih A, B, C (nama siswa). Silahkan maju dan
mempresentasikan secara bergantian ya, dimulai dari A, B, dan
terakhir C. Bagi yang tidak presentasi silahkan menyimak dan jika ada
yang ingin ditanyakan silahkan angkat tangan setelah presentasi
selesai”

Tahap akhir pembelajaran


Memberikan “Anak-anak setelah kalian mengerjakan
Evaluasi permasalahan yang ada di LKPD, silahkan kerjakan
soal evaluasi yang sudah disediakan. Waktu
pengerjaan 20 menit ya”
Memberikan “Terima kasih untuk anak-anak Ibu yang sudah
apresiasi aktif dalam diskusi tadi (baik yang presentasi
maupun yang menanggapi), Ibu harap untuk
berikutnya lebih teliti dalam membaca dan
menyelesaikan masalah terkait volume bangun
ruang sisi datar. Mari sama-sama kita beri tepuk
tangan untuk pembelajaran yang luar biasa ini. Ibu
harap anak-anak Ibu yang belum aktif dapat
berpartisipasi pada pertemuan selanjutnya ya. Bagi
anak-anak yang sudah presentasi dan aktif dalam
diskusi ibu berikan point tambahan pada buku
catatan keaktifan ya."
Memberikan "Dari pertemuan hari ini ada banyak hal yang
saran dapat kita peroleh, antara lain anak-anak ibu dapat
mengidentifikasi informasi berkenaan dengan
bangun ruang sisi datar, mampu menyelesaikan
masalah berkaitan dengan volume bangun ruang,
dan mampu menafsirkan hasil penyelesaian
masalah berkenaan dengan volume bangun ruang”
Menyampaikan "Agar anak-anak ibu lebih hebat lagi silahkan
tugas dikerjakan tugas pendalaman yang ada di LKPD ya,
dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

108
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

pendalaman Anak-anak bisa mengerjakan dengan bekerja


dan pengayaan kelompok atau bekerja mandiri di rumah ya. Jangan
lupa silahkan kalian mempelajari bahan ajar untuk
materi pada pertemuan berikutnya ya"
Menutup Suara guru "Karena waktu pembelajaran telah
pembelajaran selesai, mari kita bersama-sama mengucapkan
hamdalah"
Suara guru dan peserta didik
"Alhamdulillahirobbilalamin"
Suara guru "Semoga ilmu pembelajaran hari ini
bermanfaat untuk kita semua ya"
Suara guru dan peserta didik "Aamiin"
Suara guru "Ibu minta maaf jika ada ucapan ibu
yang kurang berkenan ya, sampai jumpa di
pertemuan selanjutnya, Wassalamu'alaikum Wr.
Wb"
Suara peserta didik "Wa'alaikumsalam Wr. Wb."

Tabel 4.48 Contoh Skenario Pembelajaran CK-7: Aljabar Konteks


Pekerjaan Subkompetensi 2 menggunakan model Problem Based
Learning (PBL)
Tahap Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Waktu (3
x 45’)
Awal Guru mengucapkan salam dan peserta didik 10’
Pembelajaran menjawab salam.
Guru memberikan arahan untuk membaca doa
sebelum memulai pembelajaran
Guru mengecek kesiapan belajar peserta didik.
Guru menayangkan stimulus permasalahan
sebagai apersepsi pembelajaran
Guru memberi motivasi kepada peserta didik.
Guru menjelaskan tujuan dan aktivitas belajar
yang akan dilakukan hari ini adalah dengan
diskusi kelompok.
Fase 1: Orientasi Masalah 10’

109
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Inti Peserta didik mengamati tayangan bahan


Pembelajaran bacaan/stimulus yang ditampilkan oleh guru di
layar LCD.
Guru meminta peserta didik menuliskan
informasi apa saja yang didapat dari bahan
bacaan/stimulus yang ditampilkan di depan
kelas.
Guru meminta peserta didik mengamati
hubungan dari setiap informasi yang telah
diperoleh sebelumnya.
Fase 2: Pengorganisasian peserta didik untuk 5’
belajar
Dalam kegiatan tanya jawab dan diskusi di
dalam kelompok, peserta didik diberikan
kesempatan untuk mengemukakan pendapat
mereka di dalam diskusi, menjelaskan secara
lisan hubungan dari setiap informasi yang telah
diperoleh.
Guru membagi peserta didik dalam beberapa
kelompok (kelompok heterogen dengan 5
kelompok belajar) dan di dalam kelompok
inilah peserta didik bersama-sama
menyelesaikan LKPD yang telah diberikan oleh
guru.
Fase 3: Membimbing penyelidikan mandiri 30’
atau kelompok
Setiap peserta didik diberi kesempatan untuk
bereksplorasi dengan kelompoknya masing-
masing mengerjakan LKPD
Peserta didik mengikuti jalannya diskusi
kelompok dengan baik.diberikan kesempatan
untuk saling mengemukakan pendapat untuk
menyelesaikan permasalahan yang tercantum
di dalam LKPD.
Guru memberikan bimbingan secara berkala
kepada masing-masing kelompok. Dengan
cara mengamati jalannya diskusi kelompok
dan memberikan penguatan sesekali pada
kelompok belajar yang membutuhkan.
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil 30’
karya

110
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Setiap kelompok diberi kesempatan untuk


mempresentasikan hasil pengerjaan LKPD,
sementara kelompok yang lain
memperhatikan.
Masing-masing kelompok diberikan
kesempatan untuk bertanya, memberikan
masukan atau sanggahan atas pekerjaan
kelompok lainnya.
Fase 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses 20’
pemecahan masalah
Guru memberikan kesempatan kembali
kepada seluruh peserta didik untuk
memberikan komentar atau pendapat dari
jawaban kelompok lain atau pertanyaan yang
masih belum difahami peserta didik
Guru memberikan penguatan jawaban-
jawaban dari peserta didik yang ada atau
meluruskan jawaban peserta didik yang masih
belum tepat
Jika terdapat perbedaan pendapat, Guru dapat
secara bersama-sama peserta didik untuk
menemukan jawaban mana yang benar
sehingga pemahaman peserta didik tidak
terputus.
Guru meminta peserta didik untuk
menyimpulkan hasil penyelesaian masalah
nyata dalam LKPD yang sudah dikerjakan
Akhir Guru memberikan penguatan pengalaman 30’
Pembelajaran belajar peserta didik dengan menyimpulkan
hasil diskusi dan pembahasan yang telah
dilakukan.
Guru memberikan tugas pendalaman dan
pengayaan.
Guru memberikan lembar evaluasi dan refleksi
kepada peserta didik
Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa
dan salam.

Penjabaran di atas hanyalah bagian sintaks model


pembelajaran secara umum keseluruhan. Adapun contoh tuturan
dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan sintaks dan

111
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

alokasi waktu tersebut di atas akan dirincikan secara khusus


sebagai berikut.

Tahap Awal Pembelajaran


Tahap awal pembelajaran merupakan tahap penyiapan
atau pengondisian peserta didik agar siap untuk melaksanakan
pembelajaran. Pada tahap awal pembelajaran ini, guru dapat
melakukan berbagai teknik sesuai dengan konteks, kondisi, dan
situasi yang terjadi di kelas. Untuk memulai pembelajaran,
beberapa teknik berikut ini dapat digunakan oleh guru
diantaranya:
1. Menyampaikan salam
2. Mengajak peserta didik untuk berdoa
3. Melakukan presensi atau mengecek kehadiran peserta didik
(tidak harus dipanggil satu per satu)
4. Menanyakan kondisi dan aktivitas yang telah dilakukan
peserta didik
5. Menyapa beberapa peserta didik yang dianggap perlu
perhatian
6. Melakukan tanya jawab tentang keseharian peserta didik
(pertanyaan sedapat mungkin sejalan dengan materi
pembelajaran yang akan dilakukan)
7. Menceritakan hal penting yang menarik yang perlu
diperhatikan peserta didik
8. Mendorong semangat belajar peserta didik
9. Menyampaikan fenomena atau peristiwa aktual yang ada di
lingkungan peserta didik
10. Membuat teka-teki edukatif sebagai ice breaking agar
terbangun suasana belajar yang kondusif
11. Melakukan apersepsi tentang materi-materi yang pernah
dipelajari
12. Melakukan pre-reading (pra Numerasi) terkait dengan materi
ajar yang akan dipelajari

112
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

13. Menjelaskan tujuan dan aktivitas belajar yang akan


dilakukan hari itu
14. Mengecek kesiapan peserta didik untuk memulai pelajaran
15. Teknik-teknik lainnya yang sesuai dengan kondisi peserta
didik dan lingkungannya

1. Apersepsi
Kegiatan pendahuluan pada pembelajaran, Bapak dan Ibu
Guru dapat memulainya dengan memberikan salam dan melihat
kesiapan peserta didik untuk menerima pembelajaran. Mulai dari
absensi kehadiran peserta didik, kebersihan ruangan kelas,
kesiapan peralatan yang dibutuhkan, serta kerapian pakaian
peserta didik. Untuk selanjutnya guru mengarahkan untuk berdoa
sebelum dimulai pembelajaran.
Namun Bapak/Ibu, peserta didik juga perlu untuk memiliki
pengetahuan awal yang akan mendukung proses pembelajaran
yang dilakukan. Bapak/Ibu dapat memulainya dengan
mengingatkan materi pembelajaran di hari sebelumnya. Karena
matematika bersifat hirarkis atau berkesinambungan materinya.
Selanjutnya, peserta didik juga sebaiknya telah memahami
konsep dasar materi prasyarat Sistem Persamaan Linier Dua
Variabel (SPLDV), Sebagai contoh Bapak/Ibu dapat mengingatkan
kembali kepada peserta didik mengenai Persamaan Linier Satu
Variabel dan komponen koefisien, variabel maupun konstanta.
Bapak/Ibu sebaiknya telah menyiapkan pertanyaan sebagai
stimulus awal pembelajaran kepada peserta didik, yang dapat
menarik perhatian dan minat peserta didik. Mulai dari
mengangkat kisah kejadian salah satu contoh pelayanan publik
yang faktual baru saja atau yang telah lampau terjadi. Kemudian
mengambil satu cuplikan aplikasi SPLDV melalui stimulus
tersebut.
Bapak/Ibu dapat memberikan stimulus mengenai
Penjualan Tiket penumpang Kereta Api sebagai salah satu
pengaplikasian persamaan linear satu variabel di dalam

113
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

kehidupan sehari-hari. Dengan itu, Bapak/Ibu dapat memberikan


pertanyaan sebagai pemantik kepada peserta didik, agar peserta
didik kembali mengingat konsep persamaan linear satu variabel.
Dan meminta peserta didik untuk menyelesaikan pemecahan
masalah pada pertanyaan tersebut. Berikut contoh stimulus
mengenai hasil penjualan Tiket Penumpang Kereta Api beserta
pertanyaan sebagai pemantiknya.

Penjualan Tiket Penumpang Kereta Api

Seorang petugas loket Kereta Api menjual tiket penumapang


kereta Api dengan tujuan Kota Maju – Kota Damai dengan
harga Rp. 23.000,00. Jika pada saat itu Yumna membeli tiket
tersebut dengan uang Rp. 100.000,00 sebanyak 2 lembar,
maka petugas loket akan mengembalikan uang Yumna
sebanyak Rp. 16.000,00. Dapatkah Ananda membantu
Petugas Loket untuk mengetahui berapa banyak tiket yang
dibutuhkan Yumna sebenarnya?

Ananda, berdasarkan permasalahan tersebut, tanpa kita sadari


bahwa sebenarnya kita sudah menggunakan persamaan linear
satu variabel di dalam kehidupan sehari-hari kita. Sekarang,
bagaimana Ananda dapat membantu petugas loket untuk
mengetahui jumlah tiket yang dibutuhkan Yumna secara
matematis? Lalu, apa kaitan permasalahan tersebut dengan materi
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel yang akan kita bahas hari
ini?

Ananda tentu masih mengingat pembelajaran di MTs mengenai


istilah-istilah Koefisien, Variabel dan Konstanta. Sebagai contoh,
berdasarkan permasalahan petugas loket tersebut. Kita dapat
memisalkan jumlah tiket yang dibutuhkan Yumna dengan variabel

114
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

𝑥. Maka kita dapat menuliskan permasalahan itu dengan model


matematisnya yaitu
23000𝑥 + 16000 = 200000
Sehingga dapat kita selesaikan menjadi
23000𝑥 + 16000 = 200000
23000𝑥 = 200000 − 16000
23000𝑥 = 184000
184000
𝑥=
23000
𝑥=8
Jadi jumlah tiket yang dibutuhkan Yumna sebanyak 8 tiket.

2. Motivasi
Selain permasalahan di atas, Ananda tentu akan sering
dipertemukan dengan permasalahan lainnya di dalam
kehidupan sehari-hari, sebagai contoh berikut:
a. Proses pembayaran pembelian dua jenis barang yang
berbeda pada satu tempat tertentu. Untuk mendapatkan
jumlah pembelian barang yang sesuai dengan persediaan
uang yang dimiliki.
b. Jika orang tua Ananda seorang pedagang, maka Ananda
dapat membantu menentukan target jumlah barang yang
harus terjual agar dapat memperolah keuntungan maksimal.
c. Bahkan, jika saat ini Ananda sedang mempersiapkan point
terbaik untuk menghadapi Kompetisi Sains Madrasah (KSM)
dengan ketentuan point benar dan salahnya, agar Ananda
dapat memperoleh nilai terbaik, maka berapa jumlah soal
minimal yang harus Ananda jawab benar.

Ananda, tentu contoh-contoh di atas hanya sebagian kecil


saja penerapan persamaan linear di dalam kehidupan sehari-
hari, akan Ananda temui banyak permasalahan nyata yang
nantinya dapat kita selesaikan dengan sistem persamaan

115
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

linear. Oleh karena itu, bagaimana? Katakan Yes dengan


pembahasan materi kita hari ini.

3. Tujuan Pembelajaran
Ananda, melalui pembelajaran ini nantinya kita akan sama-
sama menemukan konsep dasar, menemukan informasi
hingga sampai pada mengolah informasi yang kita ketahui
pada penerapan strategi pemecahan masalah, menarik
kesimpulan hingga refleksi dari pembelajaran sistem
persamaan linear dua variabel.

Tahap Inti Pembelajaran


Pembelajaran ini menekankan pada penggunaan model
pembelajaran PBL (Problem Based Learning). Sehingga Bapak
dan Ibu Guru diharapkan mampu mengkoordinasikan peserta
didik dengan lima tahapan pembelajaran PBL, dengan
memberikan suatu permasalahan di awal sebagai stimulus.
Adapan sintaks kegiatan inti pembelajarannya dapat dilakukan
sebagai contoh berikut:

Fase 1: Orientasi Masalah


Bapak/Ibu, pada tahapan ini dapat memberikan suatu
masalah kejadian di dalam kehidupan sehari-hari kepada peserta
didik. Masalah ini yang akan dijadikan stimulus pembelajaran
secara berkelompok nantinya oleh peserta didik. Masalah yang
dapat diangkat boleh dari stimulus yang berjudul Kurir
Pengiriman Barang. Bapak/Ibu dapat meminta peserta didik untuk
membaca stimulus dan melengkapi kegiatan 3 di dalam LKPD.
Adapun salah satu masalah yang dapat Bapak/Ibu
munculkan sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran
sebagai contoh,
Ananda, jika dari permasalahan di atas kita ketahui Uwais
merupakan seorang kurir pengiriman barang di salah satu
Perusahaan yang bernama Mujur Jaya. Demi kelancaran

116
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

perjalanannya dalam mengirimkan barang-barang, Perusahaan


menyediakan fasilitas mobil yang dapat digunakan. Terdapat dua
jenis mobil yang disediakan oleh perusahaan, yaitu mobil
Anugerah dan Karunia. Dengan upah yang berbeda-beda di
setiap pengiriman barang menggunakan setiap jenis mobilnya.
Frekuensi pemakaian Uwais pada setiap jenis mobilnya dalam 6
bulan tergambar di dalam grafik. Silakan Ananda buka LKPD di
halaman 3.
Pada tahap ini, Bapak/Ibu dapat meminta peserta didik
untuk mengidentifikasi masalah secara individu terlebih dahulu,
selanjutnya dilanjutkan diskusi secara berkelompok. Hasil
identifikasi masalah dituliskan di dalam LKDP halaman 5.

Fase 2: Pengorganisasian peserta didik untuk belajar


Pada tahap ini Bapak/Ibu dapat mengondisikan peserta
didik menjadi beberapa kelompok belajar, sebagai contoh
membagikan peserta didik menjadi 5 kelompok belajar, dengan
masing-masing kelompok belajar dapat mendiskusikan
permasalahan yang telah diberikan, mulai dari memahami pokok
utama permasalahan yang ada hingga mampu menerapkan
strategi penyelesaian masalah hingga mampu menemukan solusi
penyelesaian masalah yang berkaitan dengan topik pembicaraan
tersebut. Bapak/Ibu dapat memberikan LKPD yang telah disusun
sebagai bahan yang akan didiskusikan masing-masing kelompok
peserta didik selama 30 menit.

Sebagai contoh, Bapak/Ibu dapat menyampaikan kepada peserta


didik:
Ananda, untuk selanjutnya kita akan melakukan pembelajaran ini
secara berkelompok. Setelah Ananda memperhatikan grafik dan
tabel permasalahan kurir pengiriman barang tersebut, silakan
Ananda duduk bersama kelompok masing-masing. Untuk
kegiatan 2 di LKPD, silakan Ananda isikan secara individu terlebih

117
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

dahulu, kemudian dilanjutkan diskusi kelompok untuk


penyelesaian masalahnya.

Tahapan ini, Bapak/Ibu dapat memastikan bahwa:


a. Kriteria kelompok belajar yang telah dibentuk sudah
heterogen dalam aspek kemampuan peserta didik.
b. Jumlah anggota kelompok sudah sesuai dengan kebutuhan
yang akan ditujukan pada tujuan pembelajaran dan kegiatan
di dalam LKPD
c. Posisi duduk kelompok peserta didik sudah memadai untuk
terjadinya diskusi satu dengan yang lainnya.
d. Bapak/Ibu dapat memfasilitasi LKPD yang akan dikerjakan
oleh masing-masing kelompok.
e. Bapak/Ibu sudah menjelaskan dengan rinci petunjuk
pengisian LKPD dan jalannya diskusi pada peserta didik.

Fase 3: Membimbing penyelidikan mandiri atau kelompok


Bapak/Ibu dapat memberikan bimbingan secara berkala
pada masing-masing kelompok peserta didik. Pada tahap ini
Bapak/Ibu hanya sebagai fasilitator kelompok diskusi, peserta
didik yang lebih banyak berperan dalam menyelesaikan
permasalahan yang diberikan. Bapak/Ibu dapat bergerak aktif
untuk meninjau secara langsung diskusi kelompok masing-
masing. Dan memberikan bimbingan ringan kepada kelompok
yang membutuhkan. Sebagai contoh :
Bagaimana Ananda, pelan-pelan difahami makna
permasalahannya. Setiap orang ikut andil ya Nak memberikan
pendapatnya terhadap proses penyelesaian permasalahan
Pada tahap ini Bapak/Ibu dapat mempertimbangkan
bentuk pembimbingan dengan rasio 50% peserta didik belajar
mandiri dan 50% pendampingan oleh Bapak/Ibu. Sebagai contoh
berikut:
a. Bapak/Ibu akan memberikan waktu terlebih dahulu untuk
masing-masing kelompok bekerja.

118
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

b. Selanjutnya Bapak/Ibu dapat melakukan kunjungan ke setiap


kelompok diskusi untuk melihat proses setiap kelompok
bekerja dan mengecek pada bagian yang mana peserta didik
mengalami kesulitan di dalam pengerjaan LKPD.
c. Tentu tingkat kesulitan yang akan dialami masing-masing
kelompok akan berbeda. Bapak/Ibu dapat memberikan
beberapa pertanyaan pemantik untuk membantu
menjembatani peserta didik dalam menyelesaikan
masalahnya di dalam LKPD.

Sebagai contoh:
Ayo Ananda, kita harus mengumpulkan terlebih dahulu
informasi apa yang terdapat di dalam permasalahan tersebut.
Terdapat berapa jenis komponen mobil yang diketahui
berdasarkan bacaan yang Ananda temukan? Nah, dari itu
Ananda akan menemukan berapa variabel yang dapat
digunakan untuk membuat model matematikanya.
Jika model matematisnya sudah Ananda temukan, lantas
metode apa ya yang paling mudah digunakan untuk
menemukan nilai di salah satu variabelnya?

d. Pada tahap ini juga, Bapak/Ibu dapat melakukan penilaian


dari aspek kerja sama, keaktifan peserta didik di dalam diskusi
kelompok. Penilaian ini dapat dilakukan untuk individu
peserta didik maupun secara kelompok.

Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


Melalui tahapan ini, Bapak/Ibu akan memberikan
kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk menyajikan
hasil diskusi penyelesaian masalah yang telah mereka peroleh di
depan kelas, dan akan terjadi diskusi tanya jawab maupun kritik
dan saran dari kelompok lainnya. Pada tahapan ini, Bapak/Ibu
dapat mengaplikasikan pentingnya pemberian reward kepada

119
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

hasil penyajian masing-masing kelompok. Sebagai contoh


Bapak/Ibu dapat mengatakan :
Wah, mantap sekali penyajian kelompoknya. Bagus ya, runtut
sekali proses penyelesaiannya. Ayo sama-sama kita berikan
uplause terbaik kita untuk kelompok ini.
Alhamdulillah, bagus ya sanggahan dari kelompok 3 untuk
kelompok 2. Alasannya juga sangat mendukung. Ayo berikan
uplause untuk kelompok 3. Dan kelompok 2 ayo boleh dijawab
menggunakan alasan terbaik kelompok kalian.
Selain memberikan reward dalam bentuk ucapan,
Bapak/Ibu juga dapat mengapresiasikan hasil karya pekerjaan
masing-masing kelompok dengan cara menampilkan hasil
pekerjaan masing-masing kelompok di mading kelas, agar
pekerjaan tersebut dapat kembali dijadikan bahan pembelajaran
setiap kelompok lainnya.

Fase 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan


masalah
Setelah terjadinya diskusi di dalam forum kelas oleh
peserta didik, Bapak/Ibu dapat menganalisis dan mengevaluasi
secara bersama-sama dengan peserta didik, untuk meningkatkan
kualitas pemahaman dan hasil penyajian masing-masing
kelompok peserta didik. Pada tahapan ini juga, Bapak/Ibu dapat
menguatkan hasil diskusi masing-masing kelompok peserta didik
tersebut. Sebagai contoh:
a. Bapak/Ibu dapat memberikan kesempatan kembali kepada
seluruh peserta didik untuk memberikan komentar atau
pendapat dari jawaban kelompok lain atau pertanyaan yang
masih belum difahami peserta didik. Bapak/Ibu akan
memberikan penguatan jawaban-jawaban dari peserta didik
yang ada atau meluruskan jawaban peserta didik yang masih
belum tepat.
b. Jika terdapat perbedaan pendapat, Bapak/Ibu dapat secara
bersama-sama peserta didik untuk menemukan jawaban

120
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

mana yang benar sehingga pemahaman peserta didik tidak


terputus.
c. Pada tahapan ini, Bapak/Ibu dapat meminta salah satu siswa
atau kelompok untuk memberikan kesimpulan penyelesaian
masalah SPLDV yang telah dilakukan di dalam
pembelajaran tersebut.

Tahap Akhir Pembelajaran


Tahap akhir pembelajaran merupakan tahap penutup
untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran pada pertemuan
tersebut. Tahap tersebut merupakan tahap penting untuk
melakukan refleksi terhadap aktivitas belajar yang telah dilakukan
dan menentukan pengalaman belajar yang telah diperoleh
selama aktivitas pembelajaran. Melalui kegiatan refleksi tersebut,
Bapak/Ibu dapat menentukan tindak lanjut untuk aktivitas
pembelajaran selanjutnya. Beberapa aktivitas yang dapat
dilakukan dalam mengakhiri pembelajaran tersebut di antaranya
adalah sebagai berikut.
1. Memberikan pos tes
2. Menggali dan meminta pendapat tentang pengalaman
belajar peserta didik
3. Memberikan tugas pendalaman dan pengayaan
4. Menyampaikan simpulan hasil belajar sebagai penguatan
5. Memberikan saran dan apresiasi atas pengalaman belajar
yang telah diperoleh
6. Memberikan saran untuk mempertahankan motivasi belajar
peserta didik
7. Mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam
8. Dan sebagainya

Pada tahap ini, disajikan evaluasi dan refleksi, serta


pendalaman dan pengayaan kepada peserta didik. Tahap evaluasi
digunakan untuk mengukur ketercapaian indikator dan tujuan
pembelajaran. Refleksi dilakukan di akhir pembelajaran, setelah

121
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

proses evaluasi. Sedangkan pendalaman diberikan untuk peserta


didik yang belum mencapai kompetensi yang ingin dicapai.
Pengayaan dipersiapkan untuk peserta didik yang sudah
mencapai kompetensi pada CK-7. Setelah itu, guru dapat
menutup pembelajaran.

1. Evaluasi
Terdapat beberapa contoh pelaksanaan evaluasi yang dapat
dilakukan di dalam pembelajaran. Contoh soal evaluasi yang
dapat dilakukan di dalam pembelajaran ini adalah sebagai
berikut:
Kurir Pengiriman Barang
Toni dan Andi merupakan kurir pengiriman barang di
perusahan Mujur Jaya. Untuk kelancaran pekerjaan mereka,
Toni dan Andi dapat menggunakan fasilitas mobil yang
disediakan oleh perusahaan yang terdiri dari dua jenis mobil
yaitu jenis I dan jenis II. Adapun penghasilan yang diperoleh
Toni dan Andi di bulan Januari sebagaimana di dalam tabel
berikut:

Butir Soal:

1. Soal untuk indikator prasyarat

122
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Toni dan Andi tidak mengetahui upah masing-masing per


satu kali pengangkutan dari kedua jenis mobil tersebut.
Berdasarkan data di dalam tabel, jumlah upah yang
mereka terima dalam setiap satu kali pengangkutan barang
menggunakan masing-masing jenis mobil adalah……

Pilih satu jawaban yang benar


A. Mobil jenis I Rp250.000,00 dan mobil jenis II
Rp300.000,00
B. Mobil jenis I Rp200.000,00 dan mobil jenis II
Rp300.000,00
C. Mobil jenis I Rp200.000,00 dan mobil jenis II
Rp350.000,00
D. Mobil jenis I Rp250.000,00 dan mobil jenis II
Rp350.000,00
E. Mobil jenis I Rp200.000,00 dan mobil jenis II
Rp250.000,00

2. Soal untuk indikator inti


Berdasarkan dari penyelesaian yang Ananda lakukan di
nomor 1 tersebut, jika pada bulan berikutnya perusahaan
menaikkan upah setiap kali pengiriman barang dengan
ketentuan mobil jenis I Rp50.000,00 dan mobil jenis II
Rp80.000,00 lebih dari upah sebelumnya, maka pilihlah
pernyataan di bawah ini yang bernilai benar.
¨ Jumlah upah yang diterima Andi lebih besar
dibandingkan upah yang diterima Toni
¨ Selisih upah yang diterima Toni dan Andi adalah
Rp360.000,00
¨ Jumlah upah yang diterima Toni dan Andi sama
besarnya

123
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

¨ Jumlah Upah yang diterima Toni sebesar


Rp3.830.000,00 dan yang diterima Andi sebesar
Rp3.470.000,00
¨ Jumlah upah yang diterima Toni lebih besar
dibandingkan upah yang diterima Andi

3. Soal untuk indikator inti


Masing-masing dari jenis mobil yang disediakan
perusahaan memiliki kapasitas daya muat yang berbeda-
beda. Jika mobil jenis I memiliki daya muatnya dapat
menampung 36 barang perusahaan, sedangkan mobil
jenis II daya muatnya 12 barang. Maka berilah tanda ceklis
(√) pada kolom benar atau salah untuk setiap pernyataan
berikut:

Pernyataan Benar Salah


Banyaknya jumlah total
muatan yang dibawa oleh
Toni senilai dengan muatan
yang dibawa Andi dengan
menggunakan mobil jenis I
Jumlah muatan yang
dikirimkan Toni lebih besar
dibandingkan jumlah muatan
yang dikirimkan Andi
Agar jumlah muatan Toni dan
Andi bisa sama banyak, maka
Toni harus mengangkut
barang menggunakan mobil
jenis II 4 kali lagi lebih banyak
dari jumlah sebelumnya.

4. Soal untuk indikator pengayaan

124
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Toni pada bulan ini merencanakan akan mengirimkan


barang perusahaan sebanyak tidak lebih dari 25 kali
pengiriman sebagai pemenuhan permintaan konsumen.
Dengan upah yang ia peroleh Rp150.000 per pengiriman
menggunakan mobil I dan Rp200.000 per pengiriman
menggunakan mobil II. Perusahaan juga merencakan tidak
akan mengeluarkan uang lebih dari Rp4.200.000 sebagai
upah Toni.

Jika keuntungan yang diperoleh Perusahaan hasil


pengiriman barang menggunakan mobil I adalah
Rp50.000 dan mobil II adalah Rp60.000, maka
keuntungan maksimum yang akan diperoleh perusahaan
adalah…

Alternatif Penyelesaian:

1. Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel permasalahan


tersebut, dapat diketahui bahwa:
Misal:
Upah pengiriman barang untuk mobil jenis I = 𝑥
Upah pengiriman barang untuk mobil jenis II = 𝑦
Kurir pengirim barang I = Toni
Kurir pengirim barang II = Andi
Upah yang diterima Toni = 5(upah mobil I) + 6(upah mobil
II) = Rp. 3.100.000,00
5𝑥 + 6𝑦 = 3.100.000 ……………..(1)

Upah yang diterima Andi = 7(upah mobil I) + 4(upah mobil


II) = Rp. 2.800.000,00
7𝑥 + 4𝑦 = 2.800.000 ……………(2)

Ditanya :

125
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Jumlah upah yang diterima Toni dan Andi dalam setiap


satu kali pengangkutan barang menggunakan masing-
masing jenis mobil.

Penyelesaian:

Persamaan 1 dan 2 Dengan metode Eliminasi


5𝑥 + 6𝑦 = 3.100.000 × 7 35𝑥 + 42𝑦 = 21.700.000
7𝑥 + 4𝑦 = 2.800.000 × 5 35𝑥 + 20𝑦 = 14.000.000

-
22𝑦 = 7.700.000
7.700.000
𝑦=
22
𝑦 = 350.000

Nilai y yang sudah diperoleh kemudian disubstitusi ke dalam


salah satu persamaan.
Sebagai contoh ke persamaan 1 untuk memperoleh nilai x.

Persamaan 1:
5𝑥 + 6𝑦 = 3.100.000
5𝑥 + 6(350.000) = 3.100.000
5𝑥 + 2.100.000 = 3.100.000
5𝑥 = 3.100.000 − 2.100.000
5𝑥 = 1.000.000
1.000.000
𝑥=
5
𝑥 = 200.000

Sehingga dapat diketahui bahwa jumlah upah yang Toni


dan Andri terima dalam setiap satu kali pengangkutan

126
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

barang menggunakan masing-masing jenis mobil antara


lain:
Upah pengiriman barang untuk mobil jenis I = 𝑅𝑝. 200.000
Upah pengiriman barang untuk mobil jenis II =
𝑅𝑝. 350.000
Jawaban yang harus dipilih C.

2. Berdasarkan penyelesaian nomor 1, jika pada bulan


berikutnya perusahaan menaikkan upah setiap kali
pengiriman barang dengan ketentuan mobil jenis I Rp.
50.000,00 dan mobil jenis II Rp. 80.000,00 lebih dari upah
sebelumnya, maka dapat diketahui:
𝑥 = 200.000 + 50.000 = 250.000
𝑦 = 350.000 + 80.000 = 430.000

Jumlah upah yang diterima Andi lebih besar dibandingkan


upah yang diterima Toni.
Upah yang diterima Toni = 5𝑥 + 6𝑦
= 5(250.000) + 6(430.000)
= 1.250.000 + 2.580.000
= 3.830.000
Upah yang diterima Andi = 7𝑥 + 4𝑦
= 7(250.000) + 4(430.000)
= 1.750.000 + 1.720.000
= 3.470.000

Jumlah upah yang diterima Andi lebih besar dibandingkan


upah yang diterima Toni (Salah)
Selisih upah yang diterima Toni dan Andi adalah
Rp360.000,00
3.830.000 − 3.470.000 = 360.000

Selisih upah yang diterima Toni dan Andi adalah


Rp360.000,00 (Benar)

127
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Jumlah upah yang diterima Toni dan Andi sama besarnya


(Salah)
Jumlah Upah yang diterima Toni sebesar Rp3.830.000,00
dan yang diterima Andi sebesar Rp3.470.000,00 (Benar)
Jumlah upah yang diterima Toni lebih besar dibandingkan
upah yang diterima Andi (Benar)

3. Jika masing-masing dari jenis mobil yang disediakan


perusahaan memiliki kapasitas daya muat yang berbeda-
beda. Jika mobil jenis I memiliki daya muatnya 36 barang,
sedangkan mobil jenis II daya muatnya 12 barang
Muatan pengiriman barang untuk mobil jenis I = 𝑥
Muatan pengiriman barang untuk mobil jenis II = 𝑦
Muatan yang dibawa oleh Toni = 5𝑥 + 6𝑦
= 5(36) + 6(12)
= 180 + 72
= 252 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔
Muatan yang dibawa oleh Andi = 7𝑥 + 4𝑦
= 7(36) + 4(12)
= 252 + 48
= 300 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔

Maka nilai kebenaran di dalam tabel berikut:


Pernyataan Benar Salah
Banyaknya jumlah total
muatan yang dibawa oleh
Toni senilai dengan muatan √
yang dibawa Andi dengan
menggunakan mobil jenis I
Jumlah muatan yang
dikirimkan Toni lebih besar

dibandingkan jumlah muatan
yang dikirimkan Andi

128
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Agar jumlah muatan Toni dan


Andi bisa sama banyak, maka
Toni harus mengangkut

barang menggunakan mobil
jenis II 4 kali lagi lebih banyak
dari jumlah sebelumnya.

4. Proses pengiriman barang oleh Toni tidak lebih dari 25 kali


pengiriman, sehingga diperoleh yaitu 𝑥 + 𝑦 ≤ 25
……….(1)

Dengan titik uji:


x y (x,y)
0 25 (0,25)
25 0 (25,0)

Upah menggunakan mobil I Rp150.000


Upah menggunakan mobil II Rp200.000
Modal perusahaan untuk upah tidak lebih dari
Rp4.200.000
Maka model matematika yang diperoleh yaitu:
150000𝑥 + 200000𝑦 ≤ 4200000
3𝑥 + 4𝑦 ≤ 84 ………….(2)

Dengan titik uji:


x y (x,y)
0 21 (0,21)
28 0 (28,0)

Keuntungan Perusahaan hasil pengiriman barang


menggunakan mobil I adalah Rp50.000 dan mobil II
adalah Rp60.000, ini difungsikan sebagai fungsi sasaran.
𝑓(𝑥, 𝑦) = 50000𝑥 + 60000𝑦

129
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Persamaan 1 dan 2 Dengan metode Eliminasi


𝑥+𝑦 = 25 × 4 4𝑥 + 4𝑦 = 100
3𝑥 + 4𝑦 = 84 × 1 3𝑥 + 4𝑦 = 84
-
𝑥 = 16

Nilai x yang sudah diperoleh kemudian disubstitusi ke


dalam
salah satu persamaan. Sebagai contoh ke persamaan 1
untuk
memperoleh nilai x.
Persamaan 1:
𝑥 + 𝑦 = 25
16 + 𝑦 = 25
𝑦 = 25 − 16
𝑦=9
Sehingga diperoleh titik potongnya (16,9)
Maka keuntungan yang akan diperoleh perusahaan
𝑓(𝑥, 𝑦) = 50000𝑥 + 60000𝑦
𝑓(0,21) = 50000(0) + 60000(21) = 1260000
𝑓(25,0) = 50000(25) + 60000(0) = 1250000
𝑓(16,9) = 50000(16) + 60000(9) = 800000 + 540000
= 1340000
Keuntungan maksimum yang akan diperoleh perusahaan
adalah Rp1.340.000 (pengiriman menggunakan mobil I
sebanyak 16 kali dan mobil jenis II sebanyak 9 kali).

1. Refleksi pembelajaran
Bapak/Ibu, pada tahap refleksi ini guru dapat menggali
tingkat pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran. Pada
tahapan ini, Bapak dan Ibu Guru dapat memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menyampaikan pendapat mereka
mengenai pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik pada

130
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

pertemuan ini. Pada tahapan ini peserta didik akan mengenal


dirinya sendiri, akan mempelajari hal-hal yang harus diperbaiki
untuk pembelajaran berikutnya. Di samping itu juga, Bapak/Ibu
dapat lebih mengenal karakteristik belajar peserta didik dan
menemukan hal apa yang harus dilakukan untuk membantu
peserta didik di dalam belajar pada pertemuan berikutnya.
Sebagai contoh, Bapak dan Ibu guru dapat menyusun refleksi
sebagai berikut :

131
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

G. Mengembangkan Instrumen Penilaian Pembelajaran

Target Capaian Kegiatan:


Peserta bimtek dan para guru memperoleh wawasan dan
keterampilan dalam mengembangkan instrumen penilaian
pembelajaran yang layak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Penilaian pembelajaran merupakan komponen penting


dalam pembelajaran. Penilaian pembelajaran adalah proses
mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi informasi
secara sistematis untuk menetapkan ketercapaian tujuan
pembelajaran. Penilaian pembelajaran pada dasarnya merupakan
proses menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan sebelumnya melalui cara yang sistematis.
Penilaian pembelajaran ini berfungsi untuk (1) memperoleh
pemahaman pelaksanaan dan hasil pembelajaran yang telah
berlangsung/dilaksanakan pendidik, (2) membuat keputusan
berkenaan dengan pelaksanaan dan hasil pembelajaran, dan (3)
meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran dalam
rangka upaya meningkatkan kualitas keluaran. Penilaian yang
dikembangkan dan dicontohkan dalam modul pembelajaran ini
ada 2 macam, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil.
Dalam pembelajaran, penilaian proses dapat dilakukan
selama aktivitas pembelajaran berlangsung. Selama aktivitas
pembelajaran, guru dapat mengamati perilaku peserta didik
dalam menjalankan proses belajar. Guru dapat mengamati
keaktifan peserta didik dalam belajar, kerja sama dalam
melaksanakan kerja kelompok, toleransi dalam berdiskusi dan
pengerjaan tugas, dan kedisiplinan mereka dalam mengikuti
tugas-tugas belajar. Untuk memudahkan dalam penilaian, guru
dapat memberikan skor penilaian seperti tampak pada Tabel 3.12
contoh format penilaian proses berikut.

132
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Tabel 4.48 Contoh Format Penilaian Proses


Rubrik Penilaian Proses
Kriteria Skor Kriteria Skor
✔ Selalu mengajukan ✔ Sering mengajukan
gagasan atau usul gagasan atau usul
dalam memecahkan dalam memecahkan
masalah masalah
✔ Sangat lengkap dalam ✔ Cukup lengkap dalam
menuliskan jawaban menuliskan jawaban
✔ Sangat tepat dalam ✔ Cukup tepat dalam
4 2
menyimpulkan hasil menyimpulkan hasil
pemecahan masalah pemecahan masalah
✔ Sangat baik dalam ✔ Cukup baik dalam
kerjasama kelompok kerjasama kelompok
✔ Sangat baik dalam ✔ Cukup baik dalam
mengkomunikasikan mengkomunikasikan
hasil kerja hasil kerja
✔ Pernah mengajukan ✔ Tidak pernah
gagasan atau usul mengajukan gagasan
dalam memecahkan atau usul dalam
masalah memecahkan masalah
✔ Lengkap dalam ✔ Sangat tidak lengkap
menuliskan jawaban dalam menuliskan
✔ Tepat dalam jawaban
menyimpulkan hasil ✔ Sangat tidak tepat
3 1
pemecahan masalah dalam menyimpulkan
✔ Baik dalam kerjasama hasil pemecahan
kelompok masalah
✔ Baik dalam ✔ Sangat tidak baik dalam
mengkomunikasikan kerjasama kelompok
hasil kerja ✔ Sangat tidak baik dalam
mengkomunikasikan
hasil kerja
*Catatan: Rubrik penilaian proses di atas hanya contoh. Guru
dapat memodifikasi sesuai kebutuhan

Penilaian hasil dilakukan melalui pemberian tugas atau tes


yang berisi butir-butir soal subjektif/uraian atau soal objektif
dengan beragam bentuk. Ragam bentuk tes objektif tersebut

133
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

meliputi: soal pilihan benar-salah, soal pilihan ganda dengan satu


pilihan jawaban, soal pilihan ganda kompleks, soal pilihan benar-
salah dengan alasan, soal menjodohkan, dan soal jawaban
singkat.
Soal-soal pemahaman bacaan dikembangkan berdasarkan tujuan
yang akan dicapai melalui aktivitas pembelajaran. Dengan
memfokuskan pada tujuan tersebut, guru dapat membuat soal-
soal atau pertanyaan yang dikembangkan dari teks yang dijadikan
materi belajar. Soal-soal tersebut berfungsi sebagai alat ukur
untuk menentukan apakah kompetensi yang ditargetkan dalam
pembelajaran dapat dicapai atau belum.

H. Merancang Pendalaman dan Pengayaan Pembelajaran

Target Capaian Kegiatan:


Peserta bimtek dan para guru memperoleh wawasan dan
keterampilan dalam merancang pendalaman dan pengayaan
pembelajaran yang layak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Setelah pembelajaran selesai dilaksanakan dan hasil


evaluasi pembelajaran telah diketahui, guru dapat memberikan
rekomendasi kepada peserta didik apa yang harus dilakukan.
Rekomendasi tersebut dapat berupa pemberian pendalaman atau
pengayaan. Pemberian pendalaman ditujukan untuk peserta didik
apabila belum mencapai kompetensi yang dituju. Pendalaman
dapat dilakukan dengan pemberian soal dan penugasan, dengan
cara mengembangkan stimulus yang lebih sederhana sehingga
mampu mengarahkan peserta didik untuk menyelesaikan soal
ataupun tugas yang telah diberikan. Sedangkan, bagi peserta didik
yang telah mencapai kompetensi diberikan pengayaan.
Pemberian pengayaan juga dapat dilakukan dengan pemberian
soal dan tugas, namun berisi kompetensi yang lebih tinggi.
Guru dapat memberikan beberapa soal atau tugas kepada
peserta didik untuk pendalaman pengalaman belajarnya, atau

134
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

memberikan tugas di luar apa yang telah dipelajari untuk


pengayaan pengalaman belajarnya. Pendalaman dapat berupa
pemberian beberapa soal atau tugas penguatan kompetensi yang
diajarkan, sementara untuk pengayaan dapat berupa pemberian
beberapa soal atau tugas yang kompetensinya di atas dari
kompetensi yang diajarkan atau dapat juga pemberian beberapa
soal atau tugas.

Contoh Materi Pendalaman CK-3 Konten Aljabar

Usaha Kerajinan Daur Ulang

Kelompok Usaha Berkah menjalankan program daur ulang


botol dan kantong plastik menjadi berbagai macam kerajinan
tangan. Salah satu hasil kerajinan yang dihasilkan adalah vas
bunga. Sebuah vas bunga membutuhkan bahan baku 3 botol
dan 5 kantong plastik. Bahan baku yang tersedia pekan ini
adalah 114 botol dan 215 kantong plastik.

Soal
1. Pasangkanlah dengan tepat pernyataan di kolom kiri dan kanan.
Jika jumlah bahan baku botol yang digunakan A. 40 buah
adalah 24 buah, maka jumlah kantong plastik
yang dibutuhkan adalah ….
Jumlah vas yang diproduksi pekan lalu adalah B. 69 buah
29 buah. Jumlah bahan baku botol yang
digunakan adalah ….
Untuk membuat vas dengan jumlah maksimal, C. 84 buah
maka jumlah botol yang dibutuhkan jika
terdapat 118 kantong plastik yang tersedia
adalah ….
D. 89
buah
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom benar atau salah untuk
setiap pernyataan di bawah ini!

135
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Pilihan Jawaban
Pernyataan (√)
Benar Salah
Bahan baku yang tersedia masih cukup untuk
membuat 35 buah vas pesanan.
Jika bahan baku yang tersedia digunakan
untuk membuat 25 buah vas, sisa bahan yang
tersisa adalah 35 botol dan 85 kantong
plastik
Jumlah maksimal vas bunga yang dapat
diproduksi dari bahan baku yang tersedia
pekan ini adalah 38 buah.

3. Jika setiap vas bunga membutuhkan 3 botol dan 5 kantong


plastik, maka banyak bahan baku yang tersisa setelah semua
bahan yang tersedia pekan ini dibuat menjadi vas bunga adalah
….
Solusi Alternatif
1.
Jika jumlah bahan baku botol yang A. 40 buah
digunakan adalah 24 buah, maka jumlah
kantong plastik yang dibutuhkan adalah ….
Jumlah vas yang diproduksi pekan lalu B. 69 buah
adalah 29 buah. Jumlah bahan baku botol
yang digunakan adalah ….
Untuk membuat vas dengan jumlah C. 84 buah
maksimal, maka jumlah botol yang
dibutuhkan jika terdapat 118 kantong
plastik yang tersedia adalah ….
D. 89
buah

2. Pilihan
Pernyataan Jawaban (√)
Benar Salah
Bahan baku yang tersedia masih cukup √
untuk membuat 35 buah vas pesanan.

136
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Jika bahan baku yang tersedia digunakan √


untuk membuat 25 buah vas, sisa bahan
yang tersisa adalah 25 botol dan 85
kantong plastik.
Jumlah maksimal vas bunga yang dapat
diproduksi dari bahan baku yang tersedia √
pekan ini adalah 38 buah.

3. Jika setiap vas bunga membutuhkan 3 botol dan 5 kantong


plastik, maka banyak bahan baku yang tersisa setelah semua
bahan yang tersedia pekan ini dibuat menjadi vas bunga adalah
25 buah botol.

Contoh Materi Pendalaman CK-3 Konten Bilangan


Program Penghijauan

Pemerintah daerah Kabupaten Melawai meluncurkan


program penghijauan yang akan dilaksanakan selama 2
tahun berturut-turut. Luas total wilayah Kabupaten Melawai
adalah 1500 ℎ𝑚! . Untuk memperkuat fungsi ekosistem,
sebagian dari wilayah tersebut akan ditanami pohon bakau,
pinus dan jati. Berikut rincian informasi terkait program
penghijauan yang akan dilaksanakan.

137
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Soal
1. Pasangkanlah dengan tepat pernyataan di kolom kiri dan
kanan.
Luas lahan yang akan ditanami pohon jati A. 60
di tahun pertama adalah …. ℎ𝑚!
Luas wilayah yang akan ditanami pinus di B. 120
tahun kedua adalah …. ℎ𝑚!
Luas wilayah yang akan ditanami cemara C. 150
di tahun kedua adalah …. ℎ𝑚!
D. 180
ℎ𝑚!

2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom benar atau salah


untuk setiap pernyataan di bawah ini!
Pilihan Jawaban (√)
Pernyataan
Benar Salah
Jumlah pohon jati yang akan ditanam pada tahun
pertama sama dengan jumlah pohon pinus yang
akan ditanam pada tahun kedua.

138
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Terjadi peningkatan 5% luas lahan yang akan


ditanami pohon dari tahun 1 ke tahun 2.
Luas wilayah yang akan ditanami cemara dan
bakau di tahun kedua adalah 180 hm2

3. Urutan jenis pohon berdasarkan jumlah pohon yang


ditanam, dimulai dari yang terbanyak adalah …
a. Jati, mahoni, bakau, pinus, cemara
b. Jati, pinus, bakau, mahoni, cemara
c. Pinus, jati, mahoni, cemara, bakau
d. Pinus, jati, bakau, mahoni, cemara

Solusi Alternatif

1 Luas lahan yang akan ditanami A. 60


pohon jati di tahun pertama ℎ𝑚!
adalah ….
Luas wilayah yang akan B. 120
ditanami pinus di tahun kedua ℎ𝑚!
adalah ….
Luas wilayah yang akan C. 150
ditanami cemara di tahun ℎ𝑚!
kedua adalah ….
D. 180
ℎ𝑚!

2 Pilihan Jawaban
Pernyataan
Benar Salah
Jumlah pohon jati yang akan ditanam √
pada tahun pertama sama dengan jumlah
pohon pinus yang akan ditanam pada
tahun kedua.

139
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Terjadi peningkatan 5% luas lahan yang √


akan ditanami pohon dari tahun pertama
ke tahun kedua.
Luas wilayah yang akan ditanami cemara √
dan bakau di tahun kedua adalah 180
ℎ𝑚# .

3. Urutan jenis pohon berdasarkan jumlah pohon yang


ditanam, dimulai dari yang terbanyak adalah jati, pinus,
bakau, mahoni, cemara (B).

Contoh Materi Pengayaan CK-3 Konten Aljabar

Stimulus
Proyek Pembersihan Sungai

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengadakan proyek


pembersihan sungai di Kota Belawa. Setelah dikeruk, volume
tumpukan sampah diperkirakan mencapai 121.430 𝑚" . Sampah
tersebut akan diangkut oleh petugas kebersihan menuju tempat
pembuangan akhir. Kepala DLH menargetkan bahwa proyek
pembersihan tersebut dapat selesai dalam waktu kurang dari 1
minggu. Namun karena keterbatasan mobil pengangkut sampah
yang tersedia, setiap harinya petugas kebersihan hanya mampu
mengangkut sampah sebanyak 34 𝑚" .

Contoh Materi Pengayaan CK-3 Konten Bilangan


Sampah yang Mencemari Laut
Salah satu isu pencemaran lingkungan yaitu banyaknya
sampah yang terbuang ke laut. Beberapa jenis sampah yang
banyak ditemukan di laut di antaranya adalah puntung
rokok, kemasan makan dan dan minuman plastik, tutup
botol, kantong plastik, dan sedotan plastik. Secara rinci,

140
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

berikut disajikan data tentang enam jenis sampah terbanyak


yang terbuang ke laut.

Soal

Berdasarkan data enam jenis sampah paling banyak terbuang


ke laut, tentukan proporsi masing-masing jenis sampah
plastik tersebut terhadap total sampah plastik yang terbuang
di laut dalam satu tahun. Nyatakan dalam bentuk bilangan
rasional.

Contoh Materi Pendalaman CK-4 Konteks Personal dan Konten


Aljabar

Hari Raya Kurban

Hari raya Idul Adha akan segera tiba, setiap umat Islam yang
mampu dan yang sudah berkecukupan disunnahkan untuk
melakukan kurban. Hukum berkurban adalah sunnah muakkadah
yang artinya sangat dianjurkan. Melihat keutamaan-keutamaan

141
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

berkurban, Pak Rahmat selaku ketua panitia kurban masjid Al


Ikhlas selalu mengimbau warganya untuk berkurban. Himbauan
Pak Rahmat disambut antusias oleh warga dan terkumpul 33
orang yang akan melakukan kurban. Pak Rahmat telah
menetapkan harga hewan kurban per orang dan adanya
penambahan Rp200.000 sebagai biaya operasional serta biaya
penyembelihan. Teknis atau cara pembelian serta pengangkutan
hewan kurban juga telah menjadi pertimbangan oleh Pak
Rahmat. Hewan kurban yang dibeli diangkut menggunakan pick
up yang disewa oleh Pak Rahmat.

1. Pak Rahmat selaku ketua panitia kurban menetapkan bahwa


jenis kurban sapi dapat dibeli secara kolektif atau bersama
untuk tujuh orang, sedangkan jika belum mencukupi tujuh
orang maka hewan kurban akan dialihkan menjadi kambing
tiap orang. Setelah hari tasyrik, yaitu tiga hari setelah Hari
Raya Idul Adha yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah,
tidak ada lagi warga yang berkurban, maka berapa ekor
kambing yang diterima oleh Pak Rahmat?
A. 2 ekor
B. 3 ekor
C. 4 ekor
D. 5 ekor

2. Biaya untuk membeli hewan kurban sudah terkumpul. Pak


Rahmat dan warga sepakat membeli hewan dari peternak
lokal yang ada disekitar agar memperoleh harga murah. Pak
Rahmat akhirnya mendapatkan potongan untuk setiap ekor
sapi dan untuk setiap ekor kambing. Pak Rahmat menetapkan
untuk 7 orang akan dibelikan satu ekor sapi, sedangkan
sisanya akan dibelikan satu ekor kambing per orang. Pak
Rahmat membayar hewan kurban kepada peternak lokal
Rp99.000.000, yaitu Rp84.000.000 untuk membeli sapi dan
Rp15.000.000 untuk membeli kambing. Pak Rahmat

142
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

memperoleh uang kembalian Rp1.400.000, untuk sapi dan


Rp 75.000 untuk kambing. Berikut pilihlah dua pernyataan
yang benar terkait pembelian hewan kurban oleh Pak
Rahmat.
☐ Harga satu ekor sapi Rp20.650.000
☐ Harga satu ekor kambing Rp3.000.000
☐ Harga satu ekor sapi dan satu ekor kambing
Rp23.635.000
☐ Potongan harga satu ekor sapi dan satu ekor kambing
Rp50.000

3. Untuk mengangkut hewan kurban yang telah dibeli, Pak


Rahmat menyewa mobil pick up sekaligus supirnya.
Kapasitas mobil pick up tersebut adalah 1 ton. Berat badan
Pak Rahmat adalah 68 kg, sedangkan berat badan supir
adalah 64 kg. Berat satu ekor sapi yang dibeli Pak Rahmat
berkisar 250 kg hingga 300 kg, sedangkan berat satu ekor
kambing berkisar 30 kg. Pak Rahmat menetapkan untuk 7
orang akan dibelikan satu ekor sapi, sedangkan sisanya akan
dibelikan satu ekor kambing per orang. Analisis dan tentukan
berapa kali Pak Rahmat harus mengambil hewan kurban
yang dibeli serta berikan alasan untuk formasi sapi dan
kambing yang mungkin bisa dibawa dengan mobil pick up.

Contoh Materi Pendalaman CK-4 Konteks Sosial dan Konten


Statistika dan Peluang

Imla’

Imla’ merupakan keterampilan menulis Al Qur’an yang termasuk


dalam salah satu aspek penilaian untuk syarat kenaikan kelas di
pesantren Al Hidayah. Pondok pesantren Al Hidayah memiliki 600
santri yang terdiri dari 66% santri perempuan dan sisanya santri laki-
laki. Penilaian yang diberikan berdasarkan kebenaran kaidah
penulisan dan kesempurnaan penulisan ayat dengan skala penilaian

143
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

1 sampai 10. Penilaian tersebut kemudian di rekap seperti dalam tabel


dan dilaporkan kepada ketua pondok Pesantren Al Hidayah sebagai
bahan pertimbangan tiap santri.

1. Ustaz merupakan panggilan para santri kepada pengajar laki-laki


di pondok pesantren, sedangkan ustazah merupakan pengajar
santri perempuan. Para ustaz mengelompokkan kemampuan
penulisan imla’ berdasarkan tinggi, sedang dan rendah. Kategori
kemampuan tinggi berada di nilai 7 sampai 10, kemampuan
sedang berada di nilai 4 sampai 6, dan kemampuan rendah berada
di nilai 1 sampai 3. Berapa persen santri yang memiliki
kemampuan sedang dalam penulisan imla’ yang didata oleh para
ustaz dari seluruh santri di Pesantren Al Hidayah?
A. 41
B. 25,33
C. 21,5
D. 15,67

2. Kementerian Agama RI mengadakan perlombaan penulisan imla’


tingkat nasional. Pesantren Al Hidayah mengikuti perlombaan
penulisan imla’ dengan mengirimkan santri perempuan. Ustazah

144
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

mengirimkan santri yang memiliki kemampuan menulis imla’ di


atas nilai 7. Analisis pernyataan terkait dengan perlombaan
penulisan imla’, serta pilihlah pernyataan benar atau salah!

Pernyataan Benar Salah


Santri yang mengikuti perlombaan 39 santri
Santri yang mengikuti perlombaan 143
santri perempuan
Santri yang mengikuti perlombaan 17,33%
dari seluruh santri
Santri yang mengikuti perlombaan 26,26%
dari seluruh santri perempuan

3. Untuk mengevaluasi kemampuan imla’ seluruh santri, para ustaz


dan ustazah melakukan evaluasi terhadap hasil penilaian imla’
untuk tahun ini. Para ustaz dan ustazah akan megelompokkan
berdasarkan jenis kelamin santri maupun per tiap nilai yang
diperoleh oleh para santri.
a. Bantulah ustaz dan ustazah untuk menganalisis data seluruh
santri dari berbagai indikator (jenis kelamin maupun
berdasarkan nilai)
b. Eksplorasi persentase yang mungkin di buat oleh para ustaz
dan ustazah
c. Eksplorasi diagram lingkaran yang mungkin dibuat
d. Eksplorasi diagram batang ganda yang mungkin dibuat
e. Gunakan dan eksplorasi dengan menggunakan bantuan
aplikasi komputer

Contoh Materi Pengayaan CK-4 Konteks Personal dan Konten


Aljabar

CK-4 yang dibahas dalam pembelajaran adalah konten aljabar


dengan menggunakan strategi pemecahan masalah untuk
melakukan perhitungan menyelesaikan masalah kehidupan
sehari-hari pada konteks personal berkaitan dengan persamaan
linier satu variabel, sehingga pengayaan mengambil pada CK-5

145
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

untuk konten aljabar, dengan menggunakan strategi pemecahan


masalah melakukan perhitungan untuk menyelesaikan masalah
kehidupan sehari-hari pada konteks personal berkaitan dengan
pertidaksamaan linier satu variabel. Pengayaan dapat diberikan
dalam bentuk soal maupun penugasan. Berikut contoh
pengayaan dalam bentuk penugasan.

Zakat Fitrah Masjid Safinatul Ulum

Pak Hasan merupakan ketua panitia zakat fitrah Masjid Safinatul


Ulum. Zakat yang terkumpul dibagikan kepada delapan
golongan penerima zakat yaitu fakir, miskin, fii sabilillah (orang
yang berjuang di jalan Alloh), mualaf, gharim (orang yang
berhutang), ibnu sabil, amil dan riqab (hamba sahaya). Beras
hasil dari zakat fitrah Masjid Safinatul Ulum dibawa oleh supir
dan Pak Hasan menggunakan truk. Berat badan Pak Hasan 86
kg dan berat badan supir 64 kg, sedangkan berat setiap karung
beras 25 kg.

a. Setelah membaca info di atas, tulislah model matematis dari


permasalahan dan jelaskan!
b. Cobalah kalian buat strategi dan solusi dari permasalahan
terkait banyaknya karung yang dapat diangkut oleh truk?

146
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

c. Pak Hasan akan mengangkut 211 karung beras. Carilah solusi


terbaik terkait berapa kali Pak Hasan harus mengangkut beras
tersebut? Jelaskan!

Contoh Materi Pengayaan CK-4 Konteks Sosial dan Konten


Statistika dan Peluang

CK-4 yang dibahas dalam pembelajaran adalah konten aljabar


dengan mengevaluasi atau menyimpulkan solusi atau hasil
matematika untuk menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari
dalam berbagai konteks sosial berkaitan dengan banyaknya data
dengan diagram lingkaran, sehingga pengayaan mengambil pada
CK-5 untuk konten statistika dan peluang dengan menganalisis,
mengevaluasi, atau menyimpulkan solusi matematika untuk
menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari pada konteks
sosial berkaitan dengan penyajian data dalam bentuk diagram
batang ganda. Pengayaan dapat diberikan dalam bentuk soal
maupun penugasan. Berikut contoh pengayaan dalam bentuk
penugasan.

Hafidz Quran

Ilmu fiqih adalah ilmu untuk mengetahui hukum Alloh yang


berhubungan dengan segala amaliah mukallaf (perbuatan-
perbuatan yang dapat dikenai hukum dalam Islam), baik yang
wajib, sunah, mubah, makruh atau haram yang digali dari dalil-
dalil yang jelas. Salah satu dalil yang jelas dalam ilmu fiqih adalah
Al Quran, sehingga ilmu fiqih sangat berkaitan erat dengan Al
Quran. Berdasarkan pemikiran tersebut, para Pendidik fiqih,
Pendidik mata pelajaran, kepala sekolah dan komite dari MTs
Safinatul berencana ingin meneliti sekaligus mendata jumlah
peserta didik yang telah memiliki hafalan Al Quran. Penelitian
ingin melihat keterkaitan antara banyaknya hafalan Al Quran
peserta didik dengan akhlak (sopan santun) dan prestasi yang

147
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

diperoleh peserta didik di MTs Safinatul tahun pelajaran


2022/2023 dari kelas tujuh hingga kelas sembilan. Jumlah peserta
didik di MTs Safinatul berjumlah 450 peserta didik yang tersebar
sama di masing-masing kelas.

a. Analisis tabel di atas berdasarkan banyaknya hafalan Al


Quran untuk seluruh kelas maupun per kelas
b. Analisis dan buatlah langkah pengerjaan diagram lingkaran
untuk tiap kelas tujuh, delapan maupun sembilan dan untuk
semua kelas terkait banyaknya hafalan Al Quran peserta
didik
c. Analisis dan buatlah langkah pengerjaan diagram batang
ganda untuk tiap kelas tujuh, delapan maupun sembilan dan
untuk semua kelas terkait banyaknya hafalan Al Quran
peserta didik
d. Lakukan evaluasi untuk setiap langkah dan hasil dari
pengerjaan diagram lingkaran maupun batang ganda yang
dibuat dan bandingkan hasil dengan menggunakan aplikasi
dalam komputer.

148
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Contoh Materi Pendalaman Materi Bilangan untuk CK-5

Lomba Lari

Salah satu lomba dalam kegiatan classmeeting yang


dilakukan adalah lomba lari 100 meter. Lomba di ikuti oleh
perwakilan 1 orang setiap kelas. Berikut tabel data waktu pelari
untuk kelas VII.

Kelas Nama Pelari Waktu


Mulai Selesai
VII.1 Ali 08:30:00 08:30:22
VII.2 Alwi 08:30:00 08:30:19
VII.3 Akbar 08:30:00 08:30:18
VII.4 Ghazi 08:30:00 08:30:17
VII.5 Raihan 08:30:00 08:30:20
VII.6 Rasyid 08:30:00 08:30:15
VII.7 Shaleh 08:30:00 08:30:19

1. Berdasarkan informasi tersebut, berilah tanda centang pada


kolom benar atau salah dari pernyataan-pernyataan
berikut!
Pernyataan Benar Salah
Ali berlari dengan kecepatan yang paling
besar
Kecepatan peringkat pertama adalah 6,7
m/detik
Selisih kecepatan peringkat pertama
dengan terakhir adalah 2,2 m/detik

Solusi : Kecepatan dapat dirumuskan dengan perbandingan


jarak dengan waktu
Sehingga untuk Kecepatan Ali = 100 m : 22 detik = 4,5
m/detik

149
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Kecepatan Rasyid = 100 m : 15 detik = 6,7 m/detik


Selisih kecepatan peringkat pertama dan terakhir adalah:
6,7 – 4,5 = 2,2 m/detik
Jadi jawabannya adalah S – B - B

2. Berdasarkan hubungan kecepatan dengan waktu tempuh,


maka kecepatan peringkat ketiga adalah ….
Solusi : Hubungan kecepatan dengan waktu berbanding
terbalik.
peringkat ketiga adalah Akbar,
maka Kecepatan Akbar = 100 m : 18 detik = 5,6 m/detik.
Jawabannya adalah : 5,6 m/detik.

Contoh Materi Pengayaan Materi Statistika untuk CK-5

Asiknya ke Perpustakaan

Fathonah mendapat tugas dari bu guru untuk mendata banyak


pengunjung perpustakaan dalam 2 minggu untuk peserta didik kelas
VII. Peserta didik kelas VII di Madrasah Fathonah berjumlah 160
orang. Fathonah mulai mengumpulkan data pada hari senin. Dia
pergi ke perpustakaan untuk mencari data yang telah ditugaskan
oleh bu Guru. Berikut data yang diperoleh Fathonah.

Guna memudahkan menunjukkan sebuah data, selain dibentuk


dalam tabel, data dapat dibentuk dalam bentuk diagram.
Silakan ananda sajikan data tersebut dalam bentuk diagram batang
ganda.
Kemudian dari informasi tersebut jawablah pertanyaan berikut !

150
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

1. Berdasarkan informasi data dalam 2 minggu tersebut,


a. Hari apakah perpustakaan yang paling banyak dikunjungi
oleh siswa kelas VII?
b. Hari apakah perpustakaan yang paling terlihat
perbedaannya antara perempuan atau laki-laki dalam
mengunjungi perpustakaan?
c. Hari apakah persentase paling tinggi perpustakaan
dikunjungi oleh peserta didik kelas VII dan berapakah
persentasenya?
2. Setelah menjawab pertanyaan sebelumnya, apakah representasi
data lebih mudah dibaca dalam bentuk diagram atau tabel?
Mengapa demikian? Jelaskan!

Contoh soal evaluasi Geometri dan Pengukuran CK 6


Stimulus
Sajian Modern

Teknologi yang semakin canggih menciptakan kemasan yang


dapat menyimpan berbagai jenis makanan dalam jangka waktu
yang cukup lama. Salah satu yang paling sering banyak ditemui
adalah minuman dan bahan makanan dalam kemasan. Berikut
adalah beberapa contoh minuman dan bahan makanan dalam
kemasan berbahan kardus, plastik, atau kaleng.

151
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Soal Evaluasi
1. Indikator prasyarat
Apabila kita perhatikan terdapat tujuh macam bentuk
kemasan yang terdiri dari kemasan minuman dan bahan
makanan. Dari berbagai bentuk kemasan yang ada, terdapat
kemasan yang berbentuk bangun ruang sisi datar sebanyak
….
Pilihlah satu jawaban yang benar.
a. 3 buah b. 4 buah c. 5 buah d. 6 buah
2. Indikator Inti 1
Susi adalah anak yang gemar minum susu dalam kemasan.
Susi memiliki 3 jenis minuman kemasan kotak. Minuman
pertama adalah teh yang dikemas dalam kotak berukuran 4
cm, 5 cm dan tinggi 12 cm. Minuman kedua adalah susu
coklat yang dikemas dalam kotak yang memiliki sisi yang
sama dengan panjang sisi 0,05 m, dan terakhir adalah susu
vanilla yang dikemas dalam kotak berukuran 5 cm, 3 cm,
dan 0,08 m.
Pilihlah dua jawaban yang benar dengan memberi tanda
checklist (Ö).

152
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Isi dari teh dalam kemasan adalah 240 ml.


Sepertiga isi dari teh dalam kemasan lebih besar daripada
isi susu coklat dalam kemasan
Setengah isi dari teh dalam kemasan sama dengan isi susu
vanila dalam kemasan
Teh dalam kemasan adalah minuman yang paling sedikit
isinya dibandingkan susu coklat dan vanila
3. Indikator inti 2
Ibu meminta Andi untuk membeli dua santan kemasan di
warung. Sebagai hadiah Andi boleh membeli satu makanan
atau minuman. Sesampainya di Warung Andi membeli
santan yang dikemas dalam bentuk menyerupai piramida
dengan ukuran sisi permukaan 5 cm x 0,06 m, dengan
tinggi 6,5 cm. Andi juga membeli susu coklat kesukaannya
yang dikemas dalam ukuran sisi yang sama yaitu 0,06 m.
Berilah tanda checklist (√) pada pernyataan berikut.
Pernyataan Benar Salah
Isi satu santan dalam kemasan lebih sedikit
daripada susu coklat
Isi dari dua santan dalam kemasan lebih
banyak daripada susu coklat
Sepertiga dari isi susu coklat lebih banyak
daripada isi satu santan dalam kemasan

Berdasarkan contoh soal evaluasi di atas, Bapak/ibu dapat


membuat rubrik penilaian seperti pada Tabel 3.12.

Rubrik Penilaian Evaluasi CK-6 Konten Geometri dan Pengukuran


No
Indikator Tipe soal Skor
soal
1 Mampu mengidentifikasi informasi Pilihan 15
berkenaan dengan bangun ruang sisi datar ganda
dari barang dan jasa

153
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

2 Mampu menentukan penyelesaian Pilihan 40


masalah berkenaan dengan volume ganda
bangun ruang dari barang dan jasa komplek
3 Mampu menafsirkan hasil penyelesaian Benar- 45
masalah berkenaan dengan volume Salah
bangun ruang dari barang dan jasa
Skor maksimal yang diperoleh peserta didik 100
Skor minimal yang diperoleh peserta didik 0

Contoh soal evaluasi Statistika dan Peluang


Stimulus
Hewan Kurban di Desa Suka Beramal

Desa Suka Beramal adalah desa yang memiliki 7 Rukun Warga (RW).
Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha, diberbagai RW yang ada di
Desa Suka Beramal akan mengadakan penyembelihan hewan kurban.
Kegiatan dengan dasar hukum sunnah muakkad ini selalu rutin
diadakan setiap tahun. Jumlah hewan kurban selalu dicatat oleh RW
setempat dan dikumpulkan menjadi data desa. Kegiatan
penyembelihan hewan kurban dilakukan di masing-masing Masjid
tepat satu hari setelah pelaksanaan Idul Adha, yang kemudian daging
kurban tersebut dibagikan bagi penduduk desa setempat.
Soal Evaluasi
1. Indikator prasyarat
Pada tahun 2022 hewan yang dikurbankan adalah kambing saja.
Hal ini dikarenakan pada tahun tersebut berbagai sapi terjangkit
penyakit mulut dan kuku (PMK). Adanya wabah PMK
menyebabkan jumlah hewan kurban sedikit. Data hewan kurban
Desa Suka Beramal pada tahun 2022 ditampilkan dalam gambar.

154
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Pilih satu jawaban yang benar


Gambar tersebut adalah data tentang …
a. macam-macam RW yang ada di Desa Suka Beramal tahun
2022
b. jumlah RW yang ada di Desa Suka Beramal tahun 2022
c. jumlah hewan kurban di masing-masing RW Desa Suka
Beramal tahun 2022
d. jumlah hewan kurban di masing-masing RW Desa Suka
Beramal setiap tahun
2. Indikator Inti 1
Pada tahun 2021 jumlah hewan kurban di Desa Suka Beramal
lebih banyak dibandingkan tahun 2022. Menurut data desa
terdapat 46 kambing dan 21 sapi sebagai hewan kurban. Adapun
rincian jumlah kambing dan sapi di masing-masing RW
ditampilkan pada tabel berikut.

155
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Berilah tanda checklist (Ö) pada pernyataan berikut.

Pernyataan Benar Salah


Rata-rata jumlah hewan kurban jenis sapi adalah
3 ekor.
Terdapat dua daerah dengan jumlah kambing
kurban yang sama, sebanyak 5 ekor.
Jika mengambil jumlah hewan kurban
berdasarkan nilai tengah, maka terdapat 9 ekor
hewan kurban.

3. Indikator Inti 2
Pada tahun 2023 data desa menyebutkan bahwa terjadi
peningkatan dari tahun 2022 hewan kurban berupa sapi.
Berdasarkan data dilapangan bahwasannya secara berurutan dari
RW 1 sampai RW 7 data hewan kurban berupa kambing adalah
3; 4 ; 3; 2; 5; 4; dan 4. Sedangkan untuk data hewan kurban jenis
sapi secara berurutan dari RW 1 hingga RW 7 adalah 5; 5; 6; 3; 8;
4; dan 3.
Pilihlah dua jawaban yang benar dengan memberi tanda checklist
(Ö).
Rata-rata jumlah hewan kurban berupa kambing lebih sedikit
daripada rata-rata hewan kurban jenis sapi

156
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Jika data kambing kurban diurutkan, maka jumlah kambing


kurban di RW 3 berada pada urutan tengah diantara RW yang lain
Terdapat tiga RW yang memiliki jumlah kambing kurban yang
sama, yakni RW 2, RW 6, dan RW 7
Jumlah kambing kurban pada masing-masing RW berbeda

Berdasarkan contoh soal evaluasi di atas, Bapak/ibu dapat


membuat rubric penilaian seperti pada Tabel 3.13.

Rubrik Penilaian Evaluasi CK-6 Konten Statistika dan Peluang


No
Indikator Tipe soal Skor
soal
1 mampu menentukan informasi berkenaan Pilihan 10
dengan data tunggal dari isu demografi ganda
2 mampu menganalisis penyelesaian Benar- 50
masalah berkenaan dengan ukuran Salah
pemusatan data tunggal dari isu demografi
3 mampu menyimpulkan hasil penyelesaian Pilihan 40
masalah berkenaan dengan ukuran ganda
pemusatan data tunggal dari isu demografi komplek
Skor maksimal yang diperoleh peserta didik 100
Skor minimal yang diperoleh peserta didik 0

Tugas Pendalaman
Setelah memahami uraian di atas, Bapak/Ibu dapat memahami
ragam model soal yang digunakan sebagai instrumen penilaian
AKMI. Untuk memperdalam wawasan Bapak/Ibu dalam
penyusunan tes, Bapak/Ibu dapat mengembangkan empat
ragam model soal tersebut (masing-masing 1 butir soal) sesuai
dengan indikator kompetensi yang telah Bapak/Ibu
kembangkan.

157
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Contoh Materi Pendalaman konten aljabar konteks pekerjaan


sebagai berikut CK7

Sebagai contoh soal yang akan dijadikan tugas kepada peserta didik
sebagai materi pendalaman antara lain:
Penyedia layanan Bus Pariwisata
Musim liburan akhir tahun ajaran telah tiba. Seperti tahun-tahun
sebelumnya, MA Ihsanul Amal menyiapkan liburan akhir tahun ajaran
bagi peserta didik kelas akhir dan para dewan guru. Untuk
menyelenggarakan liburan tersebut, panitia penyelenggara di
madrasah membutuhkan bus pariwisata. Tim penyelenggara
kemudian menghubungi jasa pelayanan bus pariwisata di berbagai
tempat sebagai bahan pertimbangan madrasah. Adapun penawaran
yang disediakan oleh beberapa pelayanan bus tertera di dalam tabel
berikut

Jumlah
Perusahaan
Jenis penumpang
No penyedia Harga
Bus Peserta
layanan Guru
didik
Besar 20 20 Rp2.400.00,00
PT. Jaya
1 Tiga
Trans 15 10 Rp1.600.000,00
suku
Besar 12 28 Rp2.420.000,00
PT. Mujur
2 Tiga
Trans 17 8 Rp1.845.000,00
suku
Besar 18 22 Rp2.156.000,00
PT. Damai
3 Tiga
Trans 11 14 Rp1.337.000,00
suku

1) Berdasarkan penyajian data pada tabel tersebut, dapat diketahui


bahwa harga untuk satu orang penumpang guru pada bus jenis
Besar di PT. Jaya Trans adalah.. .
A. Rp80.000,00
B. Rp85.000,00
C. Rp77.000,00
D. Rp75.000,00

158
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

E. Rp84.000,00

2) Berdasarkan informasi di atas, beri tanda centang (✓) pada kotak


di depan pernyataan untuk jawaban-jawaban yang benar.
¨ Harga untuk satu orang peserta didik menggunakan bus
jenis Tiga suku pada PT. Jaya Trans adalah Rp50.000,00
¨ Harga untuk satu orang guru menggunakan bus jenis Tiga
suku pada PT. Makmur Trans adalah Rp77.000,00
¨ Selisih harga penumpang guru pada bus Besar PT. Jaya
Trans dan PT Mujur Trans adalah Rp5.000,00
¨ Harga yang akan ditawarkan oleh PT. Makmur Jaya
merupakan harga yang paling rendah bila dibandingkan
dengan 2 PT. Lainnya
¨ Harga yang harus dibayar oleh madrasah jika menggunakan
Bus Besar dari PT. Mujur Trans dengan jumlah penumpang
21 orang guru dan 19 orang peserta didik adalah
Rp2.740.000,00

3) Agar perjalanan liburan peserta didik dan guru dapat terlaksana


dengan nyaman, maka tim penyelenggara di madrasah akan
menyewa satu Bus dari PT. Jaya Trans dengan jumlah
penumpang 10 orang guru dan 30 orang peserta didik, dua bus
besar di PT. Makmur Trans dengan jumlah penumpang di Bus 1
(22 orang Guru dan 18 orang peserta didik) dan Bus 2 (15 orang
guru dan 25 orang peserta didik). maka berapa uang yang harus
disediakan oleh madrasah untuk membayar sewa bus tersebut?
Jawaban:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
……………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
……………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
……………………………

159
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
……………………………

Contoh Materi Pendalaman konten geometri dan pengukuran


sebagai berikut:
Sebagai contoh soal yang akan dijadikan tugas kepada peserta
didik sebagai materi pendalaman antara lain:

Pasukan Tim Pramuka Madrasah


Pasukan Tim Pramuka sedang mengikutin kegiatan pelantikan
kacu. Mereka harus menyelesaikan salah satu tantangan untuk
mengambil selembar kain yang dipasangkan panitia pada
sebuah tiang. Tim Khalilah salah satunya. Namun, mereka
belum mengetahui berapa tinggi tiang tersebut agar dapat
mengambil kain yang dimaksud. Khalilah dengan dibantu
teman lainnya, mereka membentangkan tali dari ujung puncak
tiang dengan sebuah batu penanda yang dipatokkan pada
tanah. Jarak dari batu patokan ke tiang 12 meter. Pada jarak 3
meter dari patok tersebut, Khalilah memancangkan tongkat
setinggi 2 meter. Tongkat tersebut berdiri tegak lurus pada
tanah, dan sejajar dengan tiang, serta menyentuh tali. Kegiatan
Khalilah dan tim terlihat melalui gambar berikut:

160
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Berdasarkan gambar tersebut, berapakah tinggi tiang dan


panjang tali yang digunakan oleh Tim? Kemudian pandanglah
dua segitiga siku-siku ∆𝐴𝐷𝐸 𝑑𝑎𝑛 ∆𝐴𝐶𝐵. Tunjukkan mengapa
∆𝐴𝐷𝐸~∆𝐴𝐶𝐵!
Jawaban:
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
…………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
…………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
…………………………………

Solusi alternatif:
Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa:
Panjang AB = Panjang Tali
Panjang CB = Tiang
Panjang DE = Tongkat
Perhatikan ∆𝐴𝐷𝐸 𝑑𝑎𝑛 ∆𝐴𝐶𝐵

161
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Karena DE//CB, maka ∆𝐴𝐷𝐸 ~ ∆𝐴𝐶𝐵, sehingga akan diperoleh:


𝐴𝐷 𝐷𝐸
=
𝐴𝐶 𝐶𝐵
3 2
=
12 𝐶𝐵
3𝐶𝐵 = 24
𝐶𝐵 = 8
Jadi tinggi tiang yaitu 8 meter.

Selanjutnya dengan menggunakan teorema phytagoras pada


∆𝐴𝐶𝐵, berlaku aturan segitiga siku-siku yaitu:
𝐴𝐵! = 𝐴𝐶 ! + 𝐶𝐵!
= 12! + 8!
= 144 + 64
= 208
𝐴𝐵 = √208
𝐴𝐵 = 14,42 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Jadi panjang tali yang digunakan yaitu 14,42 meter

Untuk menunjukkan mengapa ∆𝐴𝐷𝐸~∆𝐴𝐶𝐵 dapat


menggunakan bantuan bangun penghubung seperti berikut:

162
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Perhatikan bahwa luas daerah 𝐼 + 𝐼𝐼 + 𝐼𝐼𝐼 = 𝑎 + 𝑏 + 𝑐.


karena 𝐼 = 𝑎 dan 𝐼𝐼𝐼 = 𝑐 maka 𝐼𝐼 = 𝑏. Maka dari sini akan
dihasilkan 𝐼 + 𝑎 + 𝑏 = 𝐼 + 𝑎 + 𝐼𝐼. Sehingga,
𝐴𝐷. 𝐷𝑇 = 𝐴𝐶. 𝐶𝑆 ↔ 𝐴𝐷. 𝐶𝐵 = 𝐴𝐶. 𝐷𝐸
𝐴𝐷 𝐷𝐸
↔ = … … … … (∗)
𝐴𝐶 𝐶𝐵
𝐴𝐷 𝐴𝐶
↔ = … … … … (∗∗)
𝐷𝐸 𝐶𝐵

Dari (*) dan (**) maka dapat ditunjukkan bahwa ∆𝐴𝐷𝐸~∆𝐴𝐶𝐵

Tugas Pendalaman
Buatlah contoh materi pendalaman untuk peserta didik pada
tingkat capaian kompetensi tersebut. Materi pendalaman dapat
berupa tugas atau soal-soal/pertanyaan yang harus dikerjakan
oleh peserta didik.

163
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

I. Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Dalam menyusun RPP, guru harus memiliki
pemahaman secara memadai dan mampu melakukan
berbagai aktivitas berikut, yakni (1) mengidentifikasi topik
pembelajaran, (2) mengembangkan indikator kompetensi
dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, (3) menyusun
dan mengembangkan materi pembelajaran, (4) memilih dan
mengembangkan media/sumber pembelajaran, (5)
merancang dan mengembangkan skenario pembelajaran, (6)
menyusun dan mengembangkan instrumen penilaian, dan
(7) merancang model pendalaman dan pengayaan materi
pembelajaran.

J. Refleksi Guru terhadap Pembelajaran yang telah dilakukan


Setelah Bapak/Ibu melaksanakan proses persiapan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, diharapkan
Bapak/Ibu dapat melakukan kegiatan refleksi sebagai bentuk
tindak lanjut dan perbaikan untuk pembelajaran selanjutnya.

164
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

K. Referensi

Aubusson, P. (2008). Teacher Learning and Development:


The Mirror Maze. Australia: Springer Science +
Business Media B.V.
Badan Pusat Statistik. (2023). Katalog Statistik Indonesia
2023. Jakarta.
Blomhøj, M., & Jensen, T. H. (2007). What’s all the fuss
about competencies? Experiences with using a
competence perspective on mathematics education
to develop the teaching of mathematical modeling.
In Modeling and applications in mathematics
education: The 14th ICMI study (pp. 45-56). Boston,
MA: Springer US.
Boud, D. & Felleti, G.I. (1997). The challenge of problem
based learning. London: Kogapage.
Cannon, K.C & Krow, G, R. (1998). Synthesis of Complex
Natutal Product as a Vehicle for Student-centered,
Problem-based Learning. Journal of Chemical
Education, 75(10), 1259-1260.
Caponera, E., Sestito, P. & Russo, P. M. (2016). The
influence of reading literacy on mathematics and
science achievement. The Journal of Educational
Research, 109(2): 197-204, DOI:
10.1080/00220671.2014.936998.
Chamot, Anna Uhl, et.al. (1999). Handbook: The Learning
Strategies. New York: Longman.
Dasna, I Wayan. (2005). Penggunaan Model Pembelajaran
Problem-based Learning dan Kooperatif learning
untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar
kuliah metodologi penelitian. Malang: Lembaga
Penelitian UM.
De Porter, B., Reardon, M., dan Sarah Singer-Nourie. (2001).
Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.

165
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Direktorat Sekolah Dasar. (2020). Persiapkan Asesmen


Kompetensi Minimum (AKM) Menuju Sekolah
Berkualitas—Direktorat Sekolah Dasar.
http://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/persiapka
n-asesmen-kompetensi-minimum-akm-menuju-
sekolah-berkualitas
Fogarty, R. (1997). Problem-based learning and other
curriculum models for the multiple intelligence
classroom. Arlington Heights, Illionis: Sky Light.
Garreta-Domingo, M., Sloep, P. B., Hernández-Leo, D., &
Mor, Y. (2017). Learning design for teacher
professional development. International Journal of
Educational Technology in Higher Education, 14, 1-
3.
Hiller A. Spires, H. A., Paul, C. M., & Kerkhoff, S. N. (2018).
Encyclopedia of Information Science and Technology,
Fourth Edition. Hershey, PA : Information Science
Reference.
Hirai, Debra L. Cook, Irene Borrego dan Emilio Garza, dan
Carl T. (2009). Klock. Literacy Strategies for
Adolescents: How to Manual for Educator. New York:
Routledge Taylor & Francis Kalantzis, M. & Cope, B.
(2012). Literacies. New York: Cambridge University
Press.
Hodgson, J. (2019). Literary literacy? English in Education,
53(2), 113–115.
https://doi.org/10.1080/04250494.2019.1613093
Hughes, Nora & Schwab, Irene. (2010). Teaching Adult
Literacy: Principles and Practice. England: Open
University Press
Jonassen, D.H. (1999). Designing constructivist learning
environments. Dalam Reigeluth, C.M. (Ed):
Instructional-design theories and models: A new
paradigm of instructional theory, volume II. Pp. 215-

166
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

239. New Jersey: Lawrence Erlbaum associates,


Publisher.
Kalantzis, M., & Cope, B. (2012). Literacies. Cambridge
University Press.
Larsen-Freeman, Diane. (2000). Techniques and Principles
in Language Teaching. Oxford: Oxford University
Press.
Marcos, et al. (2020). Promoting children’s creative thinking
through reading and writing in a cooperative learning
classroom. Thinking Skills and Creativity, 36(June):
100663.
Montoya, S. (2018). Defining Literacy. Paper presented on
GAML Fith Meeting, Hamburg Germany, 17-18
October 2018. Retreived from
https://gaml.uis.unesco.org/wp-
content/uploads/sites/2/2018/12/4.6.1_07_4.6-
defining-literacy.pdf
Nurokhman, A. (2017). Alternatif Pengembangan Madrasah
Berbasis Pesantren. Jurnal Kependidikan, 5(2), 130–
139. https://doi.org/10.24090/jk.v5i2.1940
OECD. (2018). PISA for Development Assessment and
Analytical Framework: Reading, Mathematics and
Science. https://www.oecd.org/education/pisa-for-
development-assessment-and-analytical-
framework-9789264305274-en.htm
OECD. (2018). PISA for Development Assessment and
Analytical Framework: Reading, Mathematics and
Science. https://www.oecd.org/education/pisa-for-
development-assessment-and-analytical-framework-
9789264305274-en.htm
OECD. (2019). PISA 2018 Assessment and Analytical
Framework. OECD publishing.
Priyatni, E. T., & Martutik. (2020). The Development of a
Critical–Creative Reading Assessment Based on

167
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Problem Solving. SAGE Open, 10(2),


2158244020923350.
https://doi.org/10.1177/2158244020923350
Setyosari, P. (2017). Menciptakan Pembelajaran yang Efektif
dan Berkualitas. JINOTEP (Jurnal Inovasi Dan
Teknologi Pembelajaran): Kajian Dan Riset Dalam
Teknologi Pembelajaran, 1(1), 20–30.
https://doi.org/10.17977/um031v1i12014p020
Sumaryati, A. S., & Hasanah, D. U. (2015). Upaya
Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika
Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 11 Yogyakarta. Jurnal
Derivat: Jurnal Matematika dan Pendidikan
Matematika, 2(2), 56-64.
Sutrisno. (2006). Problem-based Learning. Dalam monograf
Model-model pembelajaran Sains (kimia) inovatif.
Malang:Jurusan Kimia\
Suyitno, Imam. (2010). Memahami Tindakan Pembelajaran:
Cara Mudah Melakukan PTK. Bandung: Refika
Aditama.
Triana, N. M., Nasution, I., & Nasution, T. S. F. (2022).
Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan pada SMA
Abdi Utama Kecamatan Barumun Kabupaten Padang
Lawas. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 214–219.
Turner, R. (2010). Exploring mathematical competencies.
Research Developments, 24(24), 5.
Wagner, E. D. (2021). Becoming a Learning Designer.
Design for Learning.
https://edtechbooks.org/id/learning_designer
Waqar, Y. (2013). The Impact of Learning Design on Student
Learning in Technology Integrated Lessons.
Procedia-Social and Behavioral Sciences, 93, 1795–
1799. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.10.119

168
Modul 3 s/d 7 – Literasi Numerasi

Zhu, Y. (2022) Reading matters more than mathematics in


science learning: an analysis of the relationship
between student achievement in reading,
mathematics, and science. International Journal of
Science Education, 44:1, 1–17, DOI:
10.1080/09500693.2021.2007552.

169

You might also like