Professional Documents
Culture Documents
Adbi43301 - Noviana Eni Marlufi - 042070341 - Adminstrasi Perpajakan
Adbi43301 - Noviana Eni Marlufi - 042070341 - Adminstrasi Perpajakan
ADMINISTRASI PERKANTORAN
NIM : 042070341
SEMESTER : 7 ( TUJUH )
SOAL !
1. Sebutkan kelemahan dari teori asuransi, teori kepentingan dan teori gaya pikul ?
Jawab :
Dalam literatur ilmu keuangan negara kita temukan teori – teori yang memberikan dasar
pembenaran atau landasan filosofi daripada wewenag negara untuk memungut pajak
denga ncara yang dapat dipaksakan diantaranya :
a) Teori asuransi
Teori ini melaksanakan tugas dan fungsi mencakup tugas perlindungan terhadap
jiwa harga benda warga negaa. Oleh sebab itu negara bekerja atau bertindak sebagai
perusahaan asuransi. Teori ini sekarang sudah tidak digunakan karena bila pajak
dipandang sebagai teori asuransi berarti negara wajib mengganti kerugian akibat
kebijakannya yang akan merugikan bagi warga negara yang merasa dirugikan.
Kelemahan dari teori asuransi diantaranya eksistensi imbalan yang akan diberikan
negara jika tertanggung dalam hal ini wajib pajak menderita risiko. Sebab
sebagaimana kenyataannya negara tidak pernah memberi uang santunan kepada
wajib pajak yang tertimpa musibah. Jika ada imbalan dalam pajak maka hal itu
bertentangan dengan unsur dalam definisi pajak. Para menganut teori ini
mengatakan bahwa negara berhak memungut pajak dari penduduknya karena
mempunyai kepentingan kepada negara. Makin besar kepentingan penduduk
kepada negara maka makin besar pula perlindungan negara kepadanya.
b) Teori kepentingan
Berdasarkan kepentingan pajak mempunyai hubungan dengan kepentingan
individu yang diperoleh dari pekerjaan negara. Makin banyak mengenyam
menikmati jasa dari pekerjaan pemerintah, maka makin besar juga pajaknya. Teori
ini meskipun masih berlaku pada restribusi tetapi sulit diterima karena orang miskin
dan pengangguran yang memperoleh bantuan dari pemerintah, menikmati atau
mengenyam banyak sekali jasa dari pekerjaan pemerintah dan dibebaskan
membayar pajak.
Kelemahan teori kepentingan adalah menganggap pembayaran pajak mempunyai
hubungan dengan kepentingan individu yang diperoleh dari pekerjaan negara.
Kelemahan teori gaya pikul adalah sulit menentukan daya pikul seseorang karena
kebutuhan seseorang berbeda beda dan berubah ubah dari waktu ke waktu. Selain
itu penentuan secara tepat seseorang yang berbeda beda. Teori ini diterapkan dalam
perhitungan pajak penghasilan yang melebihi penghasilan tidak kena pajak atau
PTKP.
Sumber :
Modul 2 Adminsitrasi Perpajakan
2. Pajak retribusi dan sumbangan termasuk topik pembahasan publi finance yang
merupakan sumber pemasukan negara. Jelaskan perbedaan antara pajak dengan
retribusi dan pajak dengan sumbangan ?
Jawab :
Pajak merupakan iuran atau pungutan wajib kepada negara yang terhutang oleh wajib
pajak baik orang pribadi maupun badan yang sifatnya memaksa berdasarkan undang –
undang dengan tidak memberikan imbalan secara langsung dan digunakan yang sebesar
– besannya untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Retribusi adalah pungutan yang diberikan atas pembayaran suatu jasa atau pemberian
izin tertentu khusus yang diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi
atau badan.
Sumbangan adalah sebuah pemberian berupa bantuan yang bersifat sukarela tanpa
adanya imbalan secara langsung.
a) Untuk pajak dan retribusi, pembayaran iurannya bersifat wajib dan memaksa.
Sedangkan untuk sumbangan, pelaksanaan pembayarannya dapat dipaksakan
namun tidak bersifat ekonomis seperti halnya retribusi, melainkan hanya bersifat
yuridis.
b) Untuk pajak, Wajib pajak yang membayarkan pajaknya tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dari Negara atau pemerintah. Sedangkan dalam retribusi, prestasi
yang berupa pembayaran dari warga masyarakat akan mendapatkan jasa timbal
langsung yang ditujukan pada individu yang membayarnya. Dalam sumbangan,
kontraprestasi diperoleh bukan karena membayarnya secara individual melainkan
secara kelompok.
Sumber :
Sistem tarif, setiap negara memilik hak untuk menentukan sistem tarif yang paling tepat
untuk diterapkan dinegaranya. Demikian juga di Indonesia menggunakan tarif progresif
untuk pajak penghasilan, tarif proporsional untuk pajak pertambahan nilai dan bea
cukai, pajak bumi dan bangunan serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan
menggunakan tarif betham. Sementara tarif bea masuk terikat dengan perjanjian
general agreement on trade and tarif (GAAT). Disamping itu pemerintah masih
menetapkan beberapa tambahan misalnya bea masuk tambahan. Sementara tarif ad
valorem yang merupakan tarif dengan persentasi tertentu dipergunakan untuk harga
atau nilai barang.
Sumber :
Modul 3 Administrasi Perpajakan