You are on page 1of 26

MAKALAH

LEMBAGA JURNALISTIK ( PERS / MEDIA )

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


DASAR JURNALISTIK
Dosen Pengampu :

Lukman Hakim S.I. Kom, M.Sos

Disusun oleh :

Tahta Dhilli Arsika (22103087)


Anita Yulia Mayasari (22103091)
Afrisa Khansa Amalia Maqfiroh (22103008)

PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
2023
Kata Pengantar

Sebelum itu marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah swt yang telah
memberikan nikmat, rahmat, serta hidayah-Nya pada kita semua.Sampai kami telah
menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk
menyelesaikan materi dalam makalah.Tidak lupa kami ucapkan banyak-banyak terima kasih
pada teman semua, khususnya kepada Dosen Pembimbing mata kuliah Jurnalistik yang telah
memberikan beberapa petunjuk dan masukkannya hingga makalah ini dapat terselesaikan
sebagaimana yang kami harapkan.
Pada kesempatan ini, materi yang kami buat yakni membahas tentang “LEMBAGA
JURNALISTIK ( PERS / MEDIA )”. Untuk lebih lanjut bisa dilihat pada isi dari makalah
ini. Kami minta maaf jika ada kekurangan atau bahkan kesalahan dalam pengetikan makalah.
Hal ini, kami berharap kritik dan saran dari semua pihak supaya makalah ini bermanfaat bagi
pembaca.Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga kita senantiasa diridhoi oleh
Allah swt, Amin.

Kediri, 25
September
2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii

1. BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1


A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan .........................................................................................2
2. BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3
A. Pengertian Pers.............................................................................................4
B. Peranan dan Fungsi Pers..............................................................................4
C. Sistem Pers ..................................................................................................5
D. Hak dan Kewajiban Pers .............................................................................6
E. Jenis Jenis Lembaga Pers.............................................................................8
F. Lembaga Pers.................................................................................................
3. BAB III PENUTUPAN .........................................................................................12
A. Kesimpulan ...............................................................................................12
B. Saran ..........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................13


BAB I

Pendahuluan

A. Latar belakang
Lembaga merupakan aturan-aturan dalam suatu kelompok atau organisasi
kemasyarakatan yang memudahkan koordinasi antar anggota untuk mendukungnya
dengan harapan agar masyarakat dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Yang mencangkup aturan main, etika, kode etik, sikap, dan tingkah laku seseorang
dalam suatu organisasi. Mempunyai tugas untuk menciptakan suatu lingkungan yang
kondusif, aman, dan harmonis, untuk menjaga penghubung antara negara dengan
rakyat yang menjadikan sumber inspirator dan aspirator rakyat, serta menjalankan
roda pemerintahan negara.
Jurnalistik mencangkup segala bentuk kegiatan yang dilakukan dan sarana
yang digunakan dalam mencari, memproses, dan menyusun berita serta ulasan
mengenai berita hingga mencapai publik atau kelompok tertentu yang menruh
perhatian khusus terhadap permasalahan tertentu. Lebih singkatnya jurnalistik ini
merupakan pekerjaan yang berhubungan dengan kewartawanan atau sebut saja cara
penyampaian manusia melalui pesan. Jurnalis ini semacam orang dengan kepandaian
dan keahliannya dalam menulis dan mengarang pada masyarakat agar dapat tersebar
secara luas.
Pers memiliki peran penting sebagai sarana informasi, hiburan dan sebagai
juru bicara Masyarakat, termasuk peran control social. Selain itu Pers juga berperan
dalam Pendidikan dan kemajuan negara. Pers merupakan Lembaga yang membuat
penerbitan atau Perusahaan media massa secara berkala, yang digunakan untuk semua
media massa yaitu media cetak, media elektronik, dan media online. Kata Pers juga
merujuk pada semua kegiatan jurnalistik, lebih cenderung dengan kegiatan yang
berhubungan dengan menghimpun berita baik oleh wartawan media elektronik, cetak,
maupun online. Dalam artian singkat, Pers menghimpun seluruh aktivitas komunikasi
yang terkait dengan mediasi teks cetak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang maksud dari PERS?
2. Apa yang dimaksud dengan Dewan PERS?
3. Apa peran dan fungsi dari PERS?
4. Bagaimana system PERS?
5. Apa saja Fungsi, Kewajiban, dan Hak PERS?
6. Apa saja jenis jenis PERS?
7. Apa saja Lembaga lembaga dalam PERS?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan PERS
2. Untuk mengetahui tentang Dewan PERS
3. Untuk mengetahui Peran dan Fungsi PERS
4. Untuk mengetahui bagaimana Sistem PERS
5. Untuk mengetahui Fungsi, Kewajiban, dan Hak PERS
6. Untuk mengetahui apa saja Jenis jenis Pers
7. Untuk mengetahui Lembaga lembaga PERS
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERS
Pers adalah media massa yang melakukan kegiatan jurnalistik baik berupa tulisan,
suara, gambar maupun data dan grafik dengan menggunakan media cetak, media
elektronik (penyiaran), hingga media online (media siber). Pres secara etismologi yaitu
dari bahasa Belanda (pres),Perancis (presse),inggris (press). Sedangkan bahasa latin Pers
adalah pressare dari kata premere artinya “tekan” atau “cetak”. Definisi pers secara
terminologis yaitu media massa cetak atau media cetak. Istilah pers dikenal sebagai salah
satu jenis media massa atau media komunikasi massa yang sudah dikenal lama oleh
masyarakat dan tidak hanya itu istilah pers juga sering dikaitkan dengan surat kabar atau
majalah. Pers dijelaskan sebagai the aggregate of publication issuing form the press, or
the giving publication to one`s sentiments and opinions though the medium of printing.
Pers mempunyai dua pengertian dalam perkembangannya, yaitu pers dalam arti luas dan
pers dalam arti sempit. Pers dalam arti luas mengacu pada semua publikasi seperti media
massa elektronik, radio, dan televisi. Sedangkan pers dalam arti sempit terbatas pada
media massa cetak seperti surat kabar, majalah, dan kantor berita.1
Di Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers menyatakan bahwa
Pers adalah lembaga sosial dan wahanan komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan
jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
mengomunikasikan data yang berkualitas tinggi dalam bentuk tulisan, gambar, suara, dan
gambar, serta data dan grafik selain itu, melalui penggunaan media cetak, media
elektronik dan berbagai bentuk saluran yang persediaan. 2 Dari pengertian pers dalam
Undamg-Undag Pubiklasi, Pers di Indonesia adalah lembaga sosial kemasyarakatan dan
bukan instansi atau lembaga swasta, apalagi pemerintah, sehingga pers bukanlah alat
pemerintah, organisasi, atau politik. Pers tidak boleh dimanipulasi oleh orang atau
kelompk tertentu untuk kepentingannya sendiri, apalagi sampai menyembunyikan fakta
dan kebenaran.

1
Dahlan Surbakti, “Peran dan Fungsi Pers Menurut Undang-undang Pers tahun 1999 serta Perkembangannya,”
Jurnal Hukum PRIORIS 5, no. 1 (May 18, 2016): 77–86, https://doi.org/10.25105/prio.v5i1.396.
2
Muhammad Anshar Akil, “REGULASI MEDIA DI INDONESIA (Tinjauan UU Pers dan UU Penyiaran),” Jurnal
Dakwah Tabligh 15, no. 2 (2014).
Pengertian Pers menurut beberapa ahli dapat dilihat sebagai berikut:
a. Rifhi Siddiq, Pers adalah alat komunikasi massa yang mempunyai fungsi
mengumpulkan dan menerbitkan informasi terjadi dan merupakan sebuah organisasi
mempengaruhi dan menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat
b. Menurut saefulloh fatah, Pers merupakan pilar keempat demokrasi (the fourth estate
of democracy) dan berperan penting dalam membangun kepercayaan, kreadibilitas,
bahkan legtimasi pemerintah
c. Oemar Seno Adji, membedakan Pers menjadi dua bagian, Pers dalam arti sempit yaitu
penyebaran pemikiran, gagasan atau informasi melalui tulisan, dan Pers dan pers
dalam arti luas yaitu keseluruhan media massa menyampaikan gagasan dan pesan
peranan seseorang baik secara tertulis maupun lisan.
d. Kustadi Suhandang, Pers adalah seni atau keterampilan penelitian, mengumpulkan,
memproses, mensistensis, dan menyajikan informasi tentang kejadian sehari-hari
dengan cara yang indah dan mendalam untuk memuaskan semua kebutuhan hati
nurani khalayak.
e. Wilbur Schramm, Dalam bukunya Four Theories of the Pressyang ditulis oleh Wilbur
Schramm dan kawan-kawan mengemukakan empat teori terbesar Pers yaitu, The
Authotarian, The Libertarian, The Social Responsibility dan The Soviet Communitist
Theory. Keempat teori tersebut mengacu pada suatu pengertian Pers sebagai
pengamat, guru, dan forum yang menyampaikan pemandangannya tentang banyak hal
yang mengemukakan ditengah-tengah masyarakat.
f. McLuhan, Pers sebagai The Extended man yang artinya Media adalah ekstensi
manusia, yaitu menghubungkan suatu tempat dengan tempat yang lain dan peristiwa
satu dengan peristiwa yang lain pada moment yang bersamaan.
g. Raden Mas Djokomono, Pers adalah yang membentuk pendapat umum melalui
tulisan dalam surat kabar. Pendapatnya ini yang mampu membakar semangat para
pejuang dalam memperjuangkan hak-hak Indonesia masa pejajahan Belanda.
h. Menurut Bagir Manan dalam Pertahankan kebebasan pers secara maksimal Ya, ada
beberapa poin penting Pers mempunyai kewajiban untuk memeliharanya
kebebasannya (Manan, 2010-3-6). Pertama, mengembangkan dan memelihara
demokrasi. Tidak akan ada kebebasan pers tidak demokratis. Demokrasi adalah
tempatnya menabur benih, kehidupan dan perkembangan kebebasan pers. Demikian
pula sebaliknya, tanpa kebebasan pers, demokrasi bisa terwujud pastikan bahwa ini
adalah sesuatu yang palsu karena dia bersembunyi di dalam diktatoris. Kedua,
pertahankan dan mengembangkan negara hukum. Hukum Apa yang kami dengar di
sini adalah hukum dalam arti material dan prosedural. Ketiga, jurnalisme dengan
sendirinya dan sesuka hati Selalu menjaga rasa tanggung jawab dan disiplin. Ini
terkait dengan Kode etik jurnalistik seperti aturan disiplin dan aturan etika. Keempat,
kebebasan pers Suatu kehormatan karenanya adalah hasil perjuangan dan kerja sulit
dan memerlukan perhatian Integritasnya.3

Pers dijelaskan sebagai The Aggregate Of Publication Issuing From the Perss, or the
giving publication to one`s sentiments and opinions though teh mediumof printing.

B. DEWAN PERS
Menurut UU 40 Tahun 1999 Dewan Pers merupakan sebuah lembaga independen di
indonesia yang mempunyai fungsi untuk mengembangkan dan melindungi kehidupan
pers di indonesia.
Fungsi dari dewan pers adalah sebagai berikut :
1) Melindungi kebebasan pers dari campur tangan pihak ketiga,
2) Melakukan penelitian untuk pengembangan kehidupan pers
3) Menetapkan dan mengawasi pelaksanaan kode etik jurnalistik
4) Memberikan pertimbangan dan mengupayakan penyelesaian pengaduan
masyarakat atas kasus-kasus yang berhubungan dengan pemberitaan pers
5) Mengembangkan komunikasi antara pers, masyarakat, dan pemerintah.
6) Memfasilitasi organisasi-organisasi pers dalam menyusun peraturan-peraturan di
bidang pers dan meningkatkan kualitas profesi kewartawanan
7) Mendata perusahaan pers

Anggota dewan pers terdiri atas :


1) Wartawan yang dipilih oleh organisasi wartawan
2) Pimpinan perusahaan pers yang dipilih oleh organisasi perusahaan pers
3) Tokoh masyarakat, yang ahli dibidang pers atau komunikasi wartawan dan
organisasi perusahaan pers.

Ketua dan wakil ketua dewan pers dipilih dari dan oleh anggota :

3
Mufti Nurlatifah, “POSISI UNDANG-UNDANG PERS INDONESIA DALAM EKOSISTEM MEDIA DIGITAL,” Profetik:
Jurnal Komunikasi 11, no. 1 (April 29, 2018): 71, https://doi.org/10.14421/pjk.v11i1.1289.
Sedangkan keanggotaan Dewan Pers ditetapkan dengan keputusan presiden. Keanggotaan
Dewan Pers berlaku untuk masa tiga tahun dan setelah itu hanya dapat dipilih kembali
untuk satu periode berikutnya.

Sumber pembiayaan dewan pers berasal dari:


1) Organisasi pers
2) Perusahaan pers
3) Bantuan negara dan bantuan lain yang tidak mengikat4

C. PERAN DAN FUNGSI PERS


Peran dan fungsi Pers pasca reformasi atau setelah lahirnya Undang-Undang Pers
Tahun 1999 tersebut memperlihatkan perubahan yang signifikan, mengingat beralihnya
kekuasaan dari presiden Soeharto yang mana pada saat itu kebebasan Pers sangat
dikekang dan banyak yang terjadi pembredelan, sehingga peran dan fungsi Pers tersebut
tidak dilaksankan maksimal termasuk dibatasinya kebebasan Pers. Presiden Soeharto
meletakkan jabatannya pada tanggal 21 Mei 1998 dan diganti oleh wakil presiden BJ.
Habibie.5 Begitu pula pada waktu itu jumlah media cetak maupun elektronik betul-betul
dibatasi dengan penerbitan SIUPP yang sangat ketat untuk lahirnya media cetak baru,
sehingga peran media cetak , tentunya tidak seperti saat ini yang begitu besar perannya
dalam penyebaran informasi dan kontrol di masyarakat dan negara.6
Peran media (pers) dalam menjalankan berbagai fungsi dan kepentingannya yang
dimilikinya, seperti fungsi informasi, fungsi penyampai aspirasi masyarakat, memperluas
komunikasi dan partisipasi masyarakat serta membangun dengan baik (pelajaran 2 dan 3
undang-undang tentang pers).7 Pers memiliki peran yang sangat penting dalam
pembangunan demokrasi suatu negara. Setiap warga negara berhak atas kebebasan pers,
yang dilengkapi dengan perlindungan hukum terhadap media dan informasi yang terkait.
Dipublikasikan dalam berbagai cara, seperti menyebarluaskan, mencetak, menerbitkan
buku, majalah, surat kabar, dan lain lain atau dalam bahasa lain tanpa memperlakukan
sensor dari pemerinta. Sistem demokrasi Indonesia yang menghormati kebebasan pers
dan mengeluarkan pendapat. Pers telah ada sebelum indonesia merdeka ketika kantor
4
“PROFESIONALISME, SEJARAH, DAN MASA DEPAN PERS DAERAH,’ JURNAL DEWAN PERS, NO. 5 (Mei 2011)
5
Satrio Saptohadi, “PASANG SURUT KEBEBASAN PERS DI INDONESIA,” Jurnal Dinamika Hukum 11, no. 1
(February 1, 2011), https://doi.org/10.20884/1.jdh.2011.11.1.85.
6
Azahra Nahdiah Munigar and Vina Tiarawati, “PERANAN DELIK DALAM FUNGSI DAN PERKEMBANGAN PERS
MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS,” n.d.
7
Andi Alimuddin Unde, “PERS DAN DEMOKRASI INDONESIA” 2, no. 1 (2016).
berita antara didirikan pada 13 Desember 1937 dalam rangka perjuangan merebut
kemerdekaan bangsa Indonesia.
Mengenai peran Pers, Undang Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers mengaturnya
di dalam Pasal 6 yang kalua diperinci terdiri dari :
1. Memenuhi hak Masyarakat untuk mengetahui
2. Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi
3. Mendorong terwujudnya supresi hukum dan HAM
4. Menghormati kebinekaan
5. Mengembangkan pendapat umum
6. Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran
7. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran8

Demikian pula fungsi pers juga diatur dalam Undang-Undang Pers ini yakni sebagai
media informasi, pendidikan, hiburan, dan control sosial serta berfungsi juga sebagai
lembaga ekonomi. Menurut Widodo, pers mempunyai banyak fungsi berbeda dalam
Masyarakat, khususnya :

1. To Inform.
Fungsi per adalah memberikan informasi dan berita kepada Masyarakat atau
pembaca. Melalui artikel, siaran, dan siaran radio yang berkala kepada masyarakat,
pers menyajikan berbagai informasi.
2. To Educate.
Pers berfungsi sebagai pendidik: melalui berbagai jenis artikel atau pesan yang di
sampaikannya, pers dapat mendidik masyarakat pembaca.
3. To Controle.
Peran jurnalisme dalam masyarakat adalah memastikan kontrol sosial melalui kritik
dan kontribusi yang membangun. Pelaporan penyimpangan dan pelanggaran
peraturan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat atau pejabat tertentu merupakan
bentuk kontribusi pengawasan terhadap masyarakat dan pejabat perintah.
4. To Bridge.
Pers mempunyai fungsi komunikasi, menjadi jembatan antara masyarakat dan
pemerintah atau sebaliknya. Aspirasi yang tidak dapat di sampaikan melalui saluran
atau lembaga yang ada, dapat di sampaikan melalui pers.

8
“TINJAUAN HUKUM PERAN PERS GUNA MENEGAKKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA,” JURNAL ILMIAH
HUKUM DIRGANTARA 4, no. 1 (June 3, 2014), https://doi.org/10.35968/jh.v4i1.85.
5. To Entertaint.

Pers dapat memberikan hiburan lagi masyarakat, hiburan disini tidak hanya berupa
humor saja namun dapat berupa kepuasan dan kenikmatan yang diperoleh dari
pemberitaan pers.

Ada pula yang menambahkan fungsi (pengaruh) yang menjadikan pers


mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Fungsi pengaruh pers
tersembunyi dalam editorial dan artikel. “Fungsi penting pers sepertinya sudah
diterima oleh negara-negara yang ingin menyebut dirinya sebagai negara demokratis”

Pers dapat memimpin dan bahkan mengeluh opini masyarakat. Pers dapat
menggerakkan massa, pers dapat mengangkat dan mempolulerkan masyarakat
menjadi orang-orang hebat dan selebritas, pers dapat membantu masyarakat mencapai
kekuasaan dan pers juga secara tidak langsung dapat melengserkan kekuasaan
masyarakat untuk membiarkan mereka jatuh. Jurnalisme dapat mengembangkan
usaha rakyat. Dengan besarnya pengaruh dan kekuatan pers, beberapa pemegang
saham berusaha untuk memiliki Perusahaan berita ini, walaupun kita tidak
mengetahui tujuann utama mereka mendirikan dan memiliki Perusahaan berita ini
kata pers

D. SISTEM PERS
Fred Siebert, Wilbur Scramm dan Theodore Peterson dalam bukunya Four Theories of the
Press berkomentar bahwa setidaknya ada empat kelompok utama teori tentang sistem pers
yaitu sistem pers otoriter, sistem pers liberal, pers komunis, dan sistem pers Marxis. Pers
yang bertanggung jawab.
1) Pers otoriter sistem pers diktator dikenal sebagai sistem tertua, yang lahir sekitar 15-
16, pada masa pemerintahan totaliter. Dalam sistem ini, pers mempunyai fungsi
sebagai pendukung negara (kerajaan) dalam memajukan rakyat. Pemerintah
mengontrol dan memantau media berbagai peristiwa akan diberitakan, dikendalikan,
oleh pemerintah karena kekuasaan raja bersifat mutlak. Negara (dengan raja sebagai
penguasa) adalah pusat segala kekuasaan, oleh karena itu individu tidaklah penting,
yang lebih penting adalah bangsa yang menjadi tujuan akhir individu. Mussolini
(Italia) dan Adolf Hitler (Jerman) adalah dua pemimpin yang menguasai sistem
diktator (Nurudin 2008).
2) Pers liberal berkembang sejak abad ke-17 dan ke-18 menyusul munculnya revolusi
industri dan perlunya, kebebasan Barat, yang sering disebut dengan auflarung
(pencerahan). Sifat dasar sistem ini mengganggap manusia mempunyai HAM, dan
meyakini bahwa manusia akan mampu mengembangkan pemikiran yang baik jika
diberi kebebasan. Manusia dilahirkan sebagai makhluk yang bebas, digerakkan oleh
akal dan mampu menyesuaikan lingkungannya untuk tujuan yang mulia. Kebebasan
merupakan elemen penting untuk mewujudkan hakikat fundamental tersebut, oleh
karena itu, kita harus memberikan ruang sebebas mungkin kepada pers untuk
berkontribusi dalam pencarian kebenaran, kebenaran akan tercapai jika kebebasan
pers diberikan, sehingga kebebasan pers menjadi norma penghormatan terhadap
HAM.
3) Pers Tanggung Jawab Sosial Sistem pers tanggung jawab sosial muncul pada awal
abad ke-20 sebagai protes terhadap kebebasan mutlak dari libertarian yang
mengakibatkan kemerosotan moral masyarakat, dasar pemikiran sistem ini adalah
sebebas-bebasnya pers harus bias bertanggung jawab kepada masyarakat tentang apa
yang diaktualisasikan. Sistem ini muncul di Amerika Serikat ketika kebebasan yang
telah dinikmati oleh pers Amerika selama dua abad lebih, dinilai harus diadakan
pembatasan atas dasar moral dan etika. Penekanan pada tanggung jawab sosial
dianggap penting untuk menghindari kemungkinan terganggunya ketertiban umum.
Menurut Peterson kebebasan pers harus disertai kewajiban untuk bertanggung jawab
kepada masyarakat guna melaksanakan tugas pokok yang dibebankan kepada
komunikasi massa dalam masyarakat modern selama ini sistem ini juga lebih
menekankan pada kepentingan umum dibanding dengan kepentingan pribadi.
4) Pers Komunis Sistem ini juga sering disebut sistem pers totaliter Soviet (Soviet
Totalitarian) atau pers komunis Soviet berkembang karena munculnya Negara Uni
Soviet yang berpaham komunis pada awal abad ke-20. Sistem ini dipengaruhi oleh
pemikiran Karl Marx. Pers dalam sistem ini merupakan alat pemerintah atau partai
dan menjadi bagian integral dari negara. Pers menjadi alat atau organ partai yang
berkuasa (partai komunis Uni Soviet/PKUS). Dengan itu, semua ditentukan oleh
negara atau partai. Kritik diijinkan sejauh tidak bertentangan dengan ideology partai.
Media massa melakukan yang terbaik untuk partai yang ditentukan oleh pimpinan
PKUS. Bagi Lenin (penguasa Uni Soviet waktuitu), pers harus melayani kepentingan
kelas dominan dalam masyarakat, yakni proletar. Pers harus menjadi collective
propagandist, collective agitator, collective organizer. Adapun kaum proletar diwakili
oleh partai komunis. Fungsi pers adalah indoktrinasi massa, pendidikan atau
bimbingan massa yang dilancarkan partai.
Dari uraian di atas mengenai sistem pers dapat kita simpulkan bahwa sistem
pers yang ada di Indonesia merupakan sistem pers tanggung jawab sosial, meskipun
ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa sisem pers Indonesia menanut sisem
pers pancasila yaitu sistem pers yang bebas, tetapi tetap menjunjung tinggi nilai-nilai
pancasila dan UUD 1945, tetapi banyak yang berpendapat bahwa sistem pers
pancasila tersebut merupakan topeng dari sistem pers otoritarian yang dianut oleh
pemerintah orde baru pada masanya. Idealnya pers Indonesia adalah pers yang bebas,
tetapi tetap berada dalam jalur.9
Seperti yang dijelaskan di awal, system Pers selalu patuh dan mengikuti sistem
politik Dimanapun letaknya, di situlah letak perkembangan sistem pers Indonesia
dapat dilihat dari masa perjuangannya sampai periode inovasi saat ini.10
E. FUNGSI, KEWAJIBAN, DAN HAK PERS

Pasal 2.

Pers Nasional berkewajiban:

a. Mempertahankan, membela, mendukung, dan melaksanakan Pancasila dan Undang-


Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekwen.
b. Memperjuangkan pelaksanaan Amanat Penderitaan Rakyat, berlandaskan Demokrasi
Pancasila.
c. Memperjuangkan kebenaran dan keadilan atas dasar kebebasan pers.
d. Membina persatuan dan kekuatan-kekuatan prograsif revolusioner dalam perjuangan
menentang imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, feodalisme, liberalisme,
komunisme, dan fasisme/diktatur.
e. Menjadi penyalur pendapat umum yang konstruktif dan prograsif revolusioner.

Pasal 3.

Pers mempunyai hak kontrol, kritik dan koreksi yang bersifat korektif dan konstruktif.

Pasal 4.

Terhadap Pers Nasional tidak dikenakan sensor dan pemberedelan.

9
Sri Hadijah Arnus, “JEJAK PERKEMBANGAN SISTEM PERS INDONESIA” 8, no. 1 (2015).
10
Inge Hutagalung, “Dinamika Sistem Pers di Indonesia”
Pasal 5.

(1) Kebebasan Pers sesuai dengan hak azasi warga negara di jamin.

(2) Kebebasan Pers ini didasarkan atas tanggung jawab nasional dan pelaksanaan pasal 2
dan pasal 3 Undang-undang ini.11

F. JENIS JENIS MEDIA PERS


Kata media bersal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harafiah berti tengah,
perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media artinya perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Gerlach dan ely (1971), media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, kejadian yang membangun
kondisi siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap, guru, buku-
buku fasilitas yang ada, dan lingkungan sekolah merupakan media internal. Pengertian
khusus media dalam proses pendidikan atau proses belajar mengajar yang dapat diartikan
sebagai alat-alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual dan verbal12
Jenis jenis media yaitu ada media cetak, media elektronik, dan media online, berikut
pembahasan mengenai jenis-jenis media.
1. Media Cetak
Media Cetak adalah saluran komunikasi tertua di dunia, bahkan surat kabar di
indonesia telah muncul dari abad ke-17. Dan surat kabar “Cahaya” yang berbasis di
Bandung pada masa pendudukan Jepang. Ada surat kabar Merdeka pada masa Orde
Kemerdekaan, Surabaya post pada era Orde lama, serta dalam Orde Baru terdapat
Tempo, dll.
Saat ini dalam era media digital masih terdapat media cetak yang tetap eksis di
tengah gempuran media-media digital. Contohnya seperti buletin, koran, pamflet,
booklet, tabloid, majalah, album, buku, dan sebagainya. Jenis media cetak juga
berbeda-beda tergantung dari ukuran kertasnya, ada koran yang ukurannya setengah
dari kertas plano, ada tabloid yang berukuran setengah dari surat kabar, majalah yang
berukuran setengah dari tabloid, dan buku yang ukurannya setengah dari majalah,
serta buletin yang berukuran setengah dari majalah dan jumlah halamannya tidak
lebih dari sepuluh halaman.

11
“UU Nomor 11 Tahun 1966.Pdf,” n.d.
12
“PENGERTIAN MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN,” Ida Nuraeni, M. Ed
Media cetak, termasuk surat kabar, hadir dalam berbagai bentuk. Surat kabar
atau koran memuat tentang berita terkini, iklan, gambar hiburan, teka-teki silang,
anekdot, serta hiburan lainnya. dikemas juga dengan hiburan dan olahraga, surat kabar
edisi mingguan terbit setiap hari kecuali hari Minggu. Majalah memuat banyak artikel
populer dan liputan jurnalistik dengan pandangan tentang berbagai topik, diterbitkan
secara berkala (mingguan, bulanan, semester-an, dan tahunan) serta memiliki liputan
khusus tentang remaja, wanita, olahraga, dan sebagainya. Selanjutnya ada tabloid,
tabloid adalah surat kabar kecil dengan format berita yang ringan, ringkas, dan jelas,
serta dilengkapi gambar. Seperti banyak hal yang terlibat dalam gosip, kejahatan,
astrologi, dan olahraga. Perbedaan lain yang membedakan antara surat kabar dengan
majalah serta tabloid dapat dilihat dari cetakannya. Dominannya pada hitam putih dan
berwarna.13
2. Media elektronik ( penyiaran )
Dalam perkembangan dan adanya perubahan zaman, media pun turut andil mengikuti
perkembangan zaman. Dari yang sebelumnya media cetak, saat ini juga telah ada media
penyiaran (elektonik) yang dimana dalam penyiarannya menggunakan elektronik atau
energi eletromekanik untuk pengguna akhir agar dapat mengakses kontennya. Adapun
salah satunya yang termasuk dalam media elektronik yaitu radio dan televisi.
a) Radio
Radio merupakan media tertua yang digunakan masyarakat untuk
menyampaikan pesan. Peran radio baru disadari pada tahun 1990, ketika informasi
dikirimkan melalui radio ke sebuah kapal yang sedang mengalami bencana dahsyat
dan mampu menyelamatkan seluruh penumpang di dalamnya. Radio terbukti menjadi
media penyampaian informasi secara tepat serta akurat, dan semua orang mulai
terlibat dengan media ini.
Seiring dengan berjalannya waktu, radio mulai digunakan tidak hanya sebagai
media penyiaran untuk menyampaikan pesan-pesan pemerintah kepada masyarakat.
Namun, dapat juga digunakan sebagai media penyampaian berbagai informasi seperti
hiburan, gaya hidup, musik, kesehatan, makanan, dan lain-lain. Dan juga dapat
digunakan sebagai media periklanan bagi perusahaan dan organisasi.
Selain itu, radio juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan media
penyiaran yang lainnya. Pada akhirnya radio dapat menggugah minat masyarakat

13
Mochammad Sinung Restendy, “DINAMIKA PRODUKSI MEDIA CETAK DAN TANTANGAN INDUSTRI PERS DI
INDONESIA” 1 (2020).
karena keistimewaanya yang dihadirkan dibandingkan media penyiaran lain. Berikut
beberapa keunggulan radio dibandingkan media lainnya, radio bisa memainkan
imajinasi para pendengar radio yang nantinya akan mempersepsikan apa yang telah
disampaikan oleh penyiar, sehingga nantinya terdapat persepsi yang berbeda-beda
dari pendengarnya. Penemuan radio pertama kali oleh Marconi pada tahun 1896.
Radio publik atau komersial baru dimunculkan pada tahun 1920-an (Masduki,
2006:2).14
b) Televisi
Televisi terdiri dari kata “tele” (jauh) dan “vision” (terlihat). Sehingga dapat
kita simpulkan bahwa pengertian televisi adalah suatu sistem yang menyajikan
gambar dan suara dari suatu lokasi yang jauh. Media televisi pada hakikatnya adalah
suatu alat komunikasi yang menggunakan rangkaian gambar elektromagnetik yang
disiarkan secara cepat dan terus menerus, disertai dengan unsur audio.
Saat ini, televisi cenderung menjadi lebih populer di kalangan permirsa seiring
dengan munculnya format dan program yang lebih menarik. Tentu saja hal ini
menguntungkan permirsa melalui penyedia jutaan, bahkan milyaran informasi yang
diberikan melalui program televisi termasuk berita, pendidikan, dan hiburan.15
Pada tahun 1920-an, dengan berkembangnya radio, surat kabar dan Majalah ini
memiliki pesaing baru di bidang pemberitaan. Namun, Surat kabar tidak kehilangan
pembacanya karena berita buruk Program radio lebih pendek dan bersifat sementara.
Baru pada tahun 1950an Perhatian masyarakat sedikit teralihkan dengan munculnya
televisi.16
Ditampilkan di TV, game, ponsel, tablet, atau komputer dengan akses Internet
merupakan salah satu faktor yang mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan
sikap anak. Temkin, Deborah (2015) menyatakan: “Televisi dan media lain bisa
berkontribusi pada pengembangan keterampilan proaktif dan pro-sosial ” Menyatakan
Hal ini didukung oleh perwakilan KPAI Susanto (di Kabar24, 2016), menurut anak-
anak Kejahatan dengan kekerasan adalah efek dari film atau video game kekerasan.
Melalui berbagai media, anak menjadi terbiasa dengan kekerasan.17
14
Yara Ardiningtyas and Yudi Hartono, “Perkembangan Radio Sebagai Pers Elektronik Di Madiun Tahun 1998-
2013,” AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA 5, no. 02 (July 10, 2015): 161,
https://doi.org/10.25273/ajsp.v5i02.890.
15
Bagus Prayugo and Handayani Kamalia, “PERBEDAAN JENIS DAN KARAKTERISTIK PADA MEDIA PENYIARAN
RADIO DAN TELEVISI,” n.d.
16
“Dadan Suherdiana Jurnalistik Kontemporer.Pdf,” n.d.
17
Yorita Febry Lismanda, Mutiara Sari Dewi, and Ika Anggraheni, “MEDIA ELEKTRONIK DAN PENGAWASAN
ORANG TUA SEBAGAI PENDIDIKAN ANTI KEKERASAN AUD DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI,” n.d.
3. Media Online (Media Siber)
Media online merupakan media baru menyampaikan informasi berbeda dengan media
tradisional, khususnya media surat kabar cetak dan elektronik. Media streaming
membutuhkan perangkat berbasis koneksi komputer dan internet untuk mencari dan
menerima informasi. Internet dengan sifatnya yang tidak terbatas membuat pengguna
internet menjadi bebas di media. Penggunaan istilah media sering kali diartikan sebagai
website informasi tertulis atau kegiatan jurnalistik yang diposting di internet. Namun
menurut Ashadi Siregar, media online dapat dipahami sebagai sebuah kata benda umum
untuk bentuk komunikasi berbasis telekomunikasi dan multimedia (computer dan
internet). Ini berisi portal informasi, situs web (website), radio online, televisi online,
surat kabar online, surat online, dll., dengan ciri-cirinya masing-masing sesuai dengan
fasilitas yang memungkinkannya pengguna atau konsumen mendapat manfaat darinya.
Dalam pengertian umum ini, media online juga dapat di pahami sebagai sarana
komunikasi online. Dafri penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa media online juga
bisa digunakan sebagai sarana komunikasi dengan masyarakat.
Di era digitalisasi dan globalisasi saat ini, informasi ridak hanya dapat diperoleh
melalui media cetak seperti surat kabar, majalah, dan lain-lain. Namun juga melalui
media elektronik seperti televisi dan radio. Media online, yang dianggap sebagai media
interaktif, juga dapat berfungsi sebagai media penyampaian berbagai informasi, termasuk
berita. Masifnya arus informasi melalui media online mengiringi arus globalisasi. Hal ini
tidak dapat dicegah, sehingga harus dilakukan upaya untuk memungkinkan komunikasi
online Media dakwah Islam.18 internet di masyarakat saat ini dimanfaatkan sebagai
saluran transmisi informasi dengan cakupan dan kapasitas yang jauh lebih besar.
Pengetahuan yang lengkap dan aksesibilitas yang mudah menjadikan masyarakat semakin
akrab dengan internet, sehingga sebagian masyarakat kini mulai menyerap informasi
melalui internet dalam kesehariannya.
Media online memiliki sejumlah kaarakteristik yang dapat dijadikan pembanding dengan
media konvensional, antara lain :
a. Kecepatan Informasi (Immediacy)
Surat kabar menggunakan internet sebagai medianya keunggulan dibandingkan
media tradisional yaitu lebih cepat dalam penyebaran informasi. Secara umum,
setiap orang harus menunggu keesokan harinya untuk mencari tahu apa yang
18
“EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA ONLINE SEBAGAI SARANA DAKWAH,” Fadly usman
terjadi hari ini. Namun melalui media online, informasi dapat disebarluaskan
bertepatan dengan peristiwa atau permasalahan yang terjadi pada saat itu. Meski
media saat ini sedang memberitakan sebuah kejadian elektronika juga semakin
cepat, kenyataan ini tidak akan terjadi di koran. Karena media online begitu mudah
diakses pemberian informasi yang cenderung singkat dan padat. Yang satu ini juga
mendukung salah satu nilai berita, yaitu berita terkini.
b. Pembaruan Informasi (Updating)
Fitur internet tidak terbatas dan dapat diakses kapan saja dan dimana-mana,
memungkinkan media online untuk memperbarui informasi sebelumnya diterbitkan
dengan informasi lebih lanjut menyelesaikan. Pembaruan dan artikel tidak terbatas
waktu dan lanjutkan selama masih relevan dengan informasi inti, berbeda dengan
menayangkan program televisi prime-time waktu dan berita terkini di media
elektronik
c. Timbal Balik (Interactivity)
Bandingkan dengan surat kabar cetak dan elektronik komunikasi satu arah,
disediakan media online kebebasan bagi komunikator untuk memberikan umpak
balik dalam waktu yang relative singkat
d. Personalisasi (Audience Control)
Pengguna media online mempunyai otonomi yang artinya mereka berkomunikasi
bebas menggunakan informasi apapun dianggap penting atau menarik. Hal ini
berbeda dengan media cetak terutama media elektronik yang segala informasinya
berdesakan langsung kepada Masyarakat tanpa ada kendali atas seleksi dan
menyaring informasi. Di media online, pengguna bisa melakukan pencarian
informasi yang diinginkan melalui mesin pencari sebuah situs web selalu tersedia.
Oleh karena itu, banyak sekali media online secara khusus. Secara khusus, portal
berita menyediakan kategori berita menyediakan kategori berita mereka
menunjukkan.
e. Kapasitas Tidak Terbatas (Storage and Retrieval)
Ciri luar biasa dari komunikasi online adalah tidak adanya batasan kemampuan
memproduksi dan menyebarkan informasi. Media online seringkali mempunyai
basis data atau database. Database yang mampu menyimpan berbagai jenis
informasi dalam jumlah banyak, sehingga Masyarakat dapat mengakses informasi
sudah lama.
f. Pranala (Hyperlink)
Informasi yang dipublikasikan melalui media online mungkin saling terkait dengan
informasi terkait lainnya di situs web yang sama atau meskipun berbeda, serta
kutipan dari literatur
g. Multimedia Capabillity
Media online memungkinkan media untuk dimasukkan teks, audio, gambar,
bahkan video dan elemen lainnya situs berita berbasis multimedia disajikan.

Beberapa jenis media online :

a. Collaborative Projects (Kolaborasi Proyek)


Merupakan suatu media social yang membuat konten dan dalam pembuatannya dapat
di akses oleh khalayak secara global. Contoh : Wikipedia
b. Blog and Microblog
Merupakan aplikasi yang dapat membantu penggunanya untuk tetap posting
mengenai pernyataan apapun sampai seseorang mengerti. Blog adalah media sosial
memudahkan pengguna untuk mengunduh Operasi harian, memberikan umpan balik
dan berbagi dengan pengguna lain, suka Bagikan tautan web, informasi, dan
sebagainya.19 Contoh : Blog milik sesorang
c. Content Communities (Konten Masyarakat)
Merupakan sebuah aplikasi yang bertujuan untuk saling berbagi dengan seseorang
baik secara jarak jauh maupun dekat. Contoh : Youtube

Ciri-ciri media massa adalah sebagai berikut:

I. Bersifat institusional, artinya pengelola media itu mencakup banyak orang,


mulai dari mengumpulkan, mengelola, hingga menyajikan informasi.media'.
II. Bersifat satu arah, artinya komunikasi menjadi kurang reseptif. Kalau respon
atau respon biasanya memakan waktu dan tertunda.
III. Ekstensif dan serentak yaitu dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak,
karena mempunyai kecepatan. Bergerak secara luas dan serentak, dimana
informasi yang dikirimkan diterima oleh banyak orang dalam waktu yang
bersamaan.
IV. Penggunaan peralatan teknis atau mekanis seperti radio, televisi, surat kabar,
majalah, dan lain-lain.

19
Dinda Sekar Puspitarini and Reni Nuraeni, “PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI,”
Jurnal Common 3, no. 1 (August 7, 2019): 71–80, https://doi.org/10.34010/common.v3i1.1950.
V. Terbuka artinya siapa saja dan dapat menerima pesan dimana saja tanpa
memandang usia, jenis kelamin dan suku.20

Dalam melakukan reportase media cetak, yang dilakukan oleh media cetak adalah
berusaha meliput berita yang mempunyai persiapan seperti, alat tulis, alat rekam,
membuat tabel pertanyaan, serta mengandung unsur 5w+1h.21

G. LEMBAGA LEMBAGA DALAM PERS


Hanya ada tujuh Lembaga pers dalam indonedia yang telah disetujui oleh Dewan Pers.
Berikut ini adalah tujuh organisasi pers yang sah sebagai berikut :
1. ATVSI ( Asosiasi Televisi Swasta Indonesia)
2. SPS ( Serikat Perusahaan Pers )
3. PWI ( Persatuan Wartawan Indonesia)
4. IJTI (Ikatan Jurnalis Indonesia)
5. ATVLI ( Asosiasi Televisi Lokal Indonesia)
6. PRSSNI (Perusahaan Radio Siaran Nasioanal Indonesia)
7. AJI (Aliansi Jurnalis Indonesia)

Namun, hak masyarakat untuk mendapatkan informasi menjadi mudah dilakukan di


Indonesia berkat media ini. Namun, dengan sengaja, media ini malah digunakan sebagai alat
untuk memudahkan pemerasan terhadap individu, pemerintah, bahkan perusahaan.

H. STUDI KASUS

20
Ahmad Zaini, “DAKWAH MELALUI MEDIA CETAK” 2 (2014).
21
Syaiful Anwar et al., “REPORTASE MEDIA ASIK,” . . Juni 3, no. 1 (2021).
Surat Kabar “Radar Bogor” Langgar Kode Etik Dewan Pers Sesalkan Adanya
Intimidasi, Menurut Dewan Pers, pemberitaan tersebut melanggar aturan etik. Meski
begitu, Dewan Pers tetap menyayangkan tindakan pengancaman yang dilakukan Radar
Bogor. Pada Senin (6/4/2018), Dewan Pers mendatangi kantor Koran Radar Bogor untuk
bertemu dengan pimpinan lembaga media guna melihat langsung lokasi kejadian dan
meminta penjelasan terkait pemberitaan dan kejadian penyerangan tersebut. kejadian. .
Dewan Pers juga berdiskusi dengan pimpinan PDIP.
Dewan Pers kemudian menggelar rapat paripurna terkait pemberitaan Radar Bogor
dan penyerangan yang terjadi setelah pemberitaan tersebut. Ada tiga poin yang
mengemuka dari penelitian Dewan Pers. Dewan Pers menilai informasi Radar Bogor edisi
Rabu 30 Mei 2018 bertajuk 'Kaki Dapat Rp 112 juta pelanggaran kode etik jurnalistik,'
demikian bunyi kutipan poin pertama 'keputusan' Dewan Pers yang dimuat. melalui akun
Twitter resminya, Rabu (6/6/2018).
Dewan Pers menyatakan Radar Bogor telah mematuhi Pasal 1 dan 3 Kode Etik Pers.
Dewan pers merekomendasikan agar Radar Bogor mengumumkan hak jawab Megawati
Soekarnoputri atau wakilnya dengan permintaan maaf. Kedua, sesuai dengan semangat
Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999, penyelesaian segala perkara yang berkaitan
dengan pers dilakukan melalui mekanisme hak jawab, hak ralat, dan/atau hak meminta
maaf. Poin kedua berbunyi: “Dugaan ancaman dan kekerasan terhadap Radar Bogor tidak
dapat dipertahankan dan kemungkinan besar melanggar Pasal 18 ayat 1 UU Pers.”
Selanjutnya pada poin ketiga, Dewan Pers mendesak aparat penegak hukum
mengambil tindakan yang tepat untuk menjamin kebebasan pers. Secara terpisah,
Pemimpin Redaksi Radar Bogor Tegar Bagja mengatakan kepada Merderka.com bahwa
dirinya gagal melaksanakan rekomendasi Dewan Pers. “Kami benar-benar melaksanakan
apa yang direkomendasikan Dewan Pers pada poin 1 tentang hak menjawab dan meminta
maaf pada Kamis (31 Mei),” kata Tegar saat dihubungi merdeka.com.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pers adalah lembaga sosial dan wahanan komunikasi massa yang
melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan mengomunikasikan data yang berkualitas tinggi dalam
bentuk tulisan, gambar, suara, dan gambar, serta data dan grafik selain itu, melalui
penggunaan media cetak, media elektronik dan berbagai bentuk saluran yang
persediaan. Pers juga memiliki peranan yang penting dalam membangun demokrasi
suatu negara. Setiap warga negara berhak atas kebebasan pers, yang dilengkapi
dengan perlindungan hukum terhadap media informasi yang terkait.
Adapun jenis-jenis media yang biasanya digunakan dalam penyampaian
informasi atau berita, ada media cetak yang terdiri dari surat kabar, buletin, pamflet,
booklet, tabloid, majalah, album, dan buku. Lalu media eletronik yang termasuk
televisi dan radio juga sangat populer dalam masyarakat serta menjadi tempat
penyiaran berita dan informasi yang disampaikan oleh jurnalis. Zaman semakin
berkembang saat ini media online juga turut andil menjadi tempat penyampaian
informasi. Keberadaan internet di masyarakat saat ini dimanfaatkan sebagai saluran
transmisi informasi dengan cangkupan dan kapasitas yang jauh lebih lengkap.
B. Saran
Dengan banyaknya media yang dapat digunakan dan diakses untuk
menyampaikan atau membaca berita. Pers dapat memimpin dan bahkan
menggerakkan opini masyarakat. Pers juga dapat mengangkat serta mempopulerkan
masyarakat menjadi orang-orang hebat dan selebritas. Pers juga secara tidak langsung
dapat melengserkan kekuasaan masyarakat untuk membiarkan mereka jatuh. Maka
sebaiknya dalam menjadi jurnalis harus memahami betul kode etik jurlanis dan
mengerti bahwa setiap apa yang diberitakan akan memberikan dampak bagi
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Akil, Muhammad Anshar. “REGULASI MEDIA DI INDONESIA (Tinjauan UU Pers dan


UU Penyiaran).” Jurnal Dakwah Tabligh 15, no. 2 (2014).
Anwar, Syaiful, Sapardi Sauti, Umar Maliki, Chusnul Ngatiyah, and Della Pudralisa.
“REPORTASE MEDIA ASIK.” . . Juni 3, no. 1 (2021).
Ardiningtyas, Yara, and Yudi Hartono. “Perkembangan Radio Sebagai Pers Elektronik Di
Madiun Tahun 1998-2013.” AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN
PEMBELAJARANNYA 5, no. 02 (July 10, 2015): 161.
https://doi.org/10.25273/ajsp.v5i02.890.
Arnus, Sri Hadijah. “JEJAK PERKEMBANGAN SISTEM PERS INDONESIA” 8, no. 1
(2015).
“Dadan Suherdiana Jurnalistik Kontemporer.Pdf,” n.d.
Fadly Usman "Efektivitas Penggunaan Media Online Sebagai Sarana Dakwah". Jurnal
Ekonomi dan Dakwah Islam (Al-Tsiqoh) ISSN 2502-8294, Volume 1 (01)
Lismanda, Yorita Febry, Mutiara Sari Dewi, and Ika Anggraheni. “MEDIA ELEKTRONIK
DAN PENGAWASAN ORANG TUA SEBAGAI PENDIDIKAN ANTI
KEKERASAN AUD DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI,” n.d.
Munigar, Azahra Nahdiah, and Vina Tiarawati. “PERANAN DELIK DALAM FUNGSI
DAN PERKEMBANGAN PERS MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 40
TAHUN 1999 TENTANG PERS,” n.d.
Nurlatifah, Mufti. “POSISI UNDANG-UNDANG PERS INDONESIA DALAM
EKOSISTEM MEDIA DIGITAL.” Profetik: Jurnal Komunikasi 11, no. 1 (April 29,
2018): 71. https://doi.org/10.14421/pjk.v11i1.1289.
Prayugo, Bagus, and Handayani Kamalia. “PERBEDAAN JENIS DAN KARAKTERISTIK
PADA MEDIA PENYIARAN RADIO DAN TELEVISI,” n.d.
Puspitarini, Dinda Sekar, and Reni Nuraeni. “PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL
SEBAGAI MEDIA PROMOSI.” Jurnal Common 3, no. 1 (August 7, 2019): 71–80.
https://doi.org/10.34010/common.v3i1.1950.
Restendy, Mochammad Sinung. “DINAMIKA PRODUKSI MEDIA CETAK DAN
TANTANGAN INDUSTRI PERS DI INDONESIA” 1 (2020).
Saptohadi, Satrio. “PASANG SURUT KEBEBASAN PERS DI INDONESIA.” Jurnal
Dinamika Hukum 11, no. 1 (February 1, 2011).
https://doi.org/10.20884/1.jdh.2011.11.1.85.
Surbakti, Dahlan. “Peran dan Fungsi Pers Menurut Undang-undang Pers tahun 1999 serta
Perkembangannya.” Jurnal Hukum PRIORIS 5, no. 1 (May 18, 2016): 77–86.
https://doi.org/10.25105/prio.v5i1.396.
“TINJAUAN HUKUM PERAN PERS GUNA MENEGAKKAN HAK ASASI MANUSIA
DI INDONESIA.” JURNAL ILMIAH HUKUM DIRGANTARA 4, no. 1 (June 3,
2014). https://doi.org/10.35968/jh.v4i1.85.
Unde, Andi Alimuddin. “PERS DAN DEMOKRASI INDONESIA” 2, no. 1 (2016).
“UU Nomor 11 Tahun 1966.Pdf,” n.d.
Zaini, Ahmad. “DAKWAH MELALUI MEDIA CETAK” 2 (2014).
“PROFESIONALISME, SEJARAH, DAN MASA DEPAN PERS DAERAH,’ JURNAL DEWAN PERS, NO. 5 (Mei 2011)

You might also like