You are on page 1of 13

TUGAS PENDAHULUAN

OVERVOLTAGE AND UNDERVOLTAGE TIME-


LAG RELAY (OVUV)

KELOMPOK 6A 3 :

1. Daffa Sohorki (17642004)


2. Yuhal (17642027)
3. Muhammad Akbar (17642018)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

2020

1
OVERVOLTAGE AND UNDERVOLTAGE TIME-LAG RELAY

1.1. TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat:


Menjelaskan perilaku relay tegangan lebih dan relay tegangan kurang
terhadap keadaan tegangan lebih dan keadaan tegangan kurang untuk setting
relay yang
bervariasi.

1.2. DASAR TEORI/PENDAHULUAN

A. Pengertian Overvoltage And Undervoltage Time Lag Relay (OVUV)


Overvoltage And Undervoltage Time Lag Relay (OVUV) adalah relay yang
dapat mengamankan peralatan instalasi dari pengaruh dari perubahan tegangan
lebih dan tegangan kurang.Peralatan instalasi mempunyai nilai - nilai batas
maksimum dan batas minimum. Apabila tegangan yang dikenakan kepada relay lebih
besar dari nilai nominalnya yang telah di setting dan berlangsung dalam waktu yang
melampaui batas waktu tertentu (lebih besar dari setting waktunya),maka relay
tegangan lebih akan beroperasi atau bekerja.Demikian juga halnya dengan relay
tegangan kurang, yaitu bahwa relay akan beroperasi apabila tegangan yang
dikenakkan kepadanya kurang dari nilai tertentu (sesuai settingnya) dan berlangsung
melampaui dari batas waktu yang telah ditentukan (setting waktunya) maka relay
tegangan kurang akan beroperasi.Dan nilai-nilai tegangan operasi dari rele dapat
diatur bervariasi dengan range 0.7 hingga 0.95 Un untuk menentukkan tegangan-
tegangan kurang dan dengan
range 1.05 hingga 1.3 Un untuk menentukkan tegangan-tegangan lebih.

B. Prinsip Kerja
Overvoltage Relay dan Under Voltage Relay

Over Voltage Relay (OVR) dan Under Voltage Relay (UVR) adalah relay yang
mengamankan peralatan instalasi dari pengaruh perubahan teganga lebih atau
tegangan kurang. Peralatan instalasi mempunyai nilai batas maksimum dan batas
minimum dalam pengorasiannya. Jika tegangan melebihi nilai maksimum atau
minimum batas kerja operasinya, peralatan tersebut dapat rusak. Sehingga untuk
menjaga peralatan darikerusakan akibat.Perubahan tegangan yang signifikan

1
tersebut dibutuhkan OVR dan UVR. Prinsip kerja OVR dan UVR adalah apabila dia
mencapai

1
titik setingannya. OVR akan bekerja jika tegangan naik melebihi dari
setingannya. Sedangkan UVR bekerja apabila tegangan turun, kurang dari nilai
setingannya.

OVR diaplikasikan pada:

C. Sebagai pengaman gangguan fasa ke tanah (pergeseran titik netral)


pada jaringan yang disuplai dari trafo tenaga dimana titik netralnya
ditanahkan tinggi/mengambang.
D. Sebagai pengaman gangguan fasa ke tanah stator generator dimana
titik netral generator ditanahkan lewat trafo distribusi.
E. Sebagi pengaman overspeed pada generator

UVR diaplikasikan pada:

1. Berfungsi mencegah starting motor bila suplai tegangan turun.


2. Pengaman sistem dapat dikombinasikan dengan relai frekuensi kuran

F. Diagram Operasi
1. Fungsi Undervoltage

Apabila saat tegangan salah satu fasa menurun melewati batas tegangan kurang
(undervoltage limit) dan relay mendeteksi selama setting waktu (T) maka relay akan
(OFF) dan lampu indikator tegangan kurang (<U) akan menyala. Kemudian saat
tegangan kembali naik sampai batas hysteresis maka relay akan kembali (ON) dan
lampu indikator tegangan kurang (<U) akan mati.

2
2. Fungsi Overvoltage

Saat tegangan salah satu fasa meningkat melebihi batas tegangan lebih (overvoltage
limit) dan relay mendeteksi selama setting waktu (T)maka relay akan (OFF)dan
lampu indikator tegangan lebih (>U) akan menyala kemudian saat tegangan kembali
turun sampai melewati batas hysteresis maka relay akan kembali (ON) dan lampu
tegangan lebih (>U) akan mati.

G. Karakteristik

1. Karakteristk Undervoltage
karakteristik untuk undervoltage U <, didefinisikan dengan persamaan
berikut:
 
 TMS 
t   
 1 V 
 V 
dimana:

t = Beroperasi waktu dalam detik


TMS = pengaturan waktu multiplier
V = tegangan input diterapkan

Vs = menyampaikan tegangan pengaturan

CATATAN: persamaan ini berlaku untuk Vs > V

3
Semakin tinggi nilai TMS dan nilai setting tegangan relay maka waktu operasi relay akan
semakin lambat, begitupun sebaliknya apabila nilai TMS di turunkan dan nilai setting
tegangan relay diturunkan maka waktu operasi nilai TMS di turunkan.
2. Karakteristik Overvoltage
Karakteristik inverse untuk tegangan U>, didefinisikan dengan persamaan berikut:
 
 TMS 
t   
 V 
 VS 1 
 

dimana:
t = Beroperasi waktu dalam detik
TMS = pengaturan waktu multiplier
V = tegangan input diterapkan
Vs = menyampaikan tegangan pengaturan
CATATAN: persamaan ini berlaku untuk V> Vs

4
Apabila nilai TMS tinggi dan nilai setting tegangan relay rendah maka waktu operasi
relay akan semakin lambat, apabila nilai TMS rendah dan nilai setting relay di naikkan
maka waktu operasi relay akan semakin cepat.
1.3. DAFTAR BAHAN DAN PERALATAN YANG DIPERLUKAN

1. Power Supply, Autotrafo 3 phasa 1 buah


2. Modul power circuit breaker (Model. 745 561) 1 buah
3. Rele Overvoltage and Undervoltage (Model. 745 18) 1 buah
4. Voltmeter digital 1 buah
5. The safety connecting leads, green/yellow (Model. 500 851) 1 sets
6. The safety bridging plugs, black (Model. 500 59) 1 sets
7. The safety bridging plugs, green/yellow (Model. 500 591) 1 sets

5
1.4. GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN

L1

3 PHASA

L2

L3
745 18
R S T N PE
745 561

l
Gambar 1.1
Susunan komponen untuk percobaan rele tegangan lebih dan rele tegangan kurang

1.5. LANGKAH PERCOBAAN

1.5.1. Pengukuran Nilai Tegangan Power Supply Autotrafo 3 phasa.

Ukurlah nilai tegangan keluaran maksimum dari power supply autotrafo 3 phasa,
dengan cara mengatur autotrafo tersebut. Data hasil pengukuran tegangan
tersebut masukkan ke dalam Tabel 1.1

1.5.2. Percobaan Rele Tegangan Kurang


Berdasarkan hasil pengukuran tegangan keluaran maksimum dari power
supply
autotrafo 3 phasa pada langkah 1.5.1, diketahui bahwa hanya percaobaan untuk relai
tegangan kurang saja yang dapat dilaksanakan pada percobaan ini.

6
1. Tetapkan tegangan keluaran autotrafo 3 phasa sebesar 380 volt dan kemudian off-
kan.

2. Rangkailah rangkaian percobaan dengan menghubungkan fasa-fasa yang sesuai


mulai dari power supply ke modul power circuit breaker (model. 745 561) dan
selanjutnya ke relai tegangan lebih dan tegangan kurang (model. 745 18).
Votmeter untuk mengukur tegangan relai ditempatkan di terminal power supply
autotrafo 3 phasa.

3. Atur setting awal pada rele seperti berikut ini :


a. time delay : 0,5s
b. Undervoltage : 0,95
c. Overvoltage : 1,05

4. Operasikan power supply autotrafo 3 phasa dan juga modul power circuit breaker.
Jika rangkaian anda benar maka anda akan melihat bahwa relai tegangan lebih
dan tegangan kurang telah mendapat tegangan pada nilai nominal. Lampu
indikator yang menyala adalah lampu yang diposisi tengah.

5. Selanjutnya kurangi tegangan keluaran dari autotrafo 3 phasa secara


perlahan- lahan (dengan catatan bahwa disetiap perubahan nilai tegangan
keluaran autotrafo tersebut terjadi paling sedikit 0,5 s sesuai dengan setting time
delay relai yang diberikan), sampai relai tegangan kurang tersebut beroperasi
(lampu indikator tegangan kurang pada relai menyala).

6. Catat nilai tegangan pada saat relai tersebut beroperasi. Nilai tegangan ini disebut
sebagai tegangan operasi terukur relai tegangan kurang. Selanjutnya naikkan
kembali tegangan keluaran autotrafo 3 phasa tersebut sampai relai kembali melepaskan
kontaknya (lampu indikator tegangan kurang padam kembali). Nilai tegangan tersebut
dinamakan nilai tegangan pelepasan terukur. Masukkan data-data nilai tegangan terukur
tersebut kedalam Tabel 1.2.
7. Untuk nilai setting yang sama pada relai lakukan pengukuran sebanyak 3 kali.
Seperti pada tabel 1.2

7
8. Selanjutnya lengkapi data pengukuran untuk setting-setting rele yang
lainnya sesuai dengan tabel 1.2 tersebut.

9. Ulangi langkah kerja 2 s/d 9 di atas untuk setting time delai sebesar 1 s.
Lengkapi data sesuai dengan tabel 1.

1.6. DATA PERCOBAAN

1.6.1. Percobaan Pengukuran Nilai Tegangan Power Supply Autotrafo 3 phasa.

Tabel 1.1
Pengukuran Nilai Tegangan Power Supply Autotrafo 3 phasa.
Tegangan terminal power supply 3 phasa Tegangan (V)

R- N

S-N

T-N

R-S

R-T

S-T

8
Tabel 1.2 Data operasi rele tegangan kurang untuk setting time delay = 0,5 s
Setti ng Tegangan Tegangan
Operasi Pelepasan
UV
Terukur (V) Terukur (V)

0,95

0,9

0,85

0,8

0,75

0,7

Tabel 1.3 Data operasi rele tegangan kurang untuk setting time delay = 1,0 s
Setting Tegangan Tegangan
Operasi Pelepasan
UV
Terukur (V) Terukur (V)

0,95

0,9

0,85

0,8

0,75

0,7

9
1.7. TUGAS DAN PERTANYAAN
Berdasarkan data hasil praktek dan pengamatan yang didapatkan melalui percobaan
ini, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1. Hitunglah nilai reset rasio untuk rele tegangan kurang berdasarkan data
pengukuran yang anda peroleh pada Tabel 1.2 dan Tabel 1.3.
2. Buat analisa saudara mengenai data hasil pengukuran dalam Tabel 1.2 dan juga
untuk Tabel 1.3
3. Berdasarkan hasil pengukuran data operasi untuk rele tegangan kurang, buatlah
data operasi untuk rele tegangan lebih secara teoritis (perhitungan) untuk setting :
time delay = 0,5 s dan setting OV = 1,05 dan 1,1 serta jelaskan hasil perhitungan
saudara tersebut.
4. Sebutkan dan jelaskan aplikasi rele tegangan kurang dan rele tegangan lebih
5. Buatlah kesimpulan dari seluruh percobaan yang telah anda lakukan

1
11.8. REFERENSI
A.R. Van C. Warrington., 1969. Protective Relay : their Theory and Practice.

CHAPMAN AND HALL, John Wiley & Son, New York.


T. Wright, C. Christopoulos, 1993. Electrical Power Protection System. CHAPMAN
AND HALL, John Wiley & Son, New York.

https://priscaidina.tumblr.com/post/62152349571/tugas-sistem-proteksi

You might also like