You are on page 1of 6

ISSN Cetak: 1858-330X

Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika (JSPF)


ISSN Online: 2548-6373
Jilid 15,
37 Nomor
Jurnal 1. April
Sains dan2019
Pendidikan Fisika. Jilid 15, Nomor 1, April 2019, hal. 69 - 74 Website:http://ojs.unm.ac.id
Hal: 69 – 74

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) LUAR KELAS


BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS XI
MIPA SMAN 8 MAROS

DEVELOPMENT OF STUDENT’S OUTDOOR WORKSHEET BASED ON


CONTEX TO IMPROVE LITERACY OF SCIENCE ON GRADE XI SCIENCE
SMAN 8 MAROS
1)
Triya Azmarita, 2)Helmi, 3)Aisyah Azis
Universitas Negeri Makassar
Kampus UNM Parangtambung Jln. Daeng Tata Raya, Makassar, 90224
1)
e-mail : triyazmaritaa@gmail.com

Abstrak. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (Lkpd) Luar Kelas Berbasis Kontekstual
Untuk Meningkatkan Literasi Sains Xi Mipa Sman 8 Maros. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui validitas lembar kerja peserta didik (LKPD) luar kelas berbasis kontekstual untuk
meningkatkan literasi sains peserta didik XI MIPA SMAN 8 Maros. LKPD luar kelas berbasis
kontekstual untuk meningkatkan literasi sains yang dirancang berbasis kontekstual merujuk pada
kearifan lokal di Maros dengan objek “Bakul Maulid” adalah perangkat pembelajaran dalam
melakukan penugasan berupa penguatan konsep fisika diluar kelas yang menuntun peserta didik
agar dapat mengaplikasikan materi fisika yang telah di ajarkan di kelas dalam kehidupan sehari-
hari. Penelitian pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) luar kelas
BerbasisKontekstual dirancang dengan menggunakan model ADDIE (Analysis, Design,
Development, Implementation, and Evaluation). Hasil validasi pakar diperoleh nilai koefisien r
yaitu 1 berdasarkan analisis Gregory yang menunjukkan valid untuk digunakan. Hasil persepsi
guru terhadap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) luar kelas berbasis kontekstual untuk
meningkatkan literasi sains diperoleh rata-rata persentase untuk setiap aspek adalah 66,6 % yang
menunjukkan bahwa guru setuju artinya guru memberi respon positif terhadap LKPD. Hasil
persepsi peserta didik terhadap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) luar kelas berbasis
kontekstual untuk meningkatkan literasi sains diperoleh rata-rata persentase untuk setiap aspek
adalah 83,4% yang menunjukkan bahwa peserta didik sangat setuju terhadap pembelajaran dengan
menggunakan LKPD. Hasil test awal sebelum diuji cobakan LKPD luar kelas berbasis kontekstual
untuk meningkatkan literasi sainspeserta didik dalam dimensi sikap sangatlah rendah. Hasil test
akhir setelah dilakukan uji coba LKPD luar kelas berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan
literasi sains menunjukkan terdapat peningkatan literasi sains dalam dimensi sikap terhadap
peserta didik. Berdasarkan kedua hasil test tersebut dapat simpulkan bahwa terdapat peningkatan
literasi sains dalam dimensi sikap terhadap peserta didik XI MIPA SMAN 8 Maros

Kata kunci : Kontekstual, Lembar Kerja Perserta Didik, Pembelajaran di Luar Kelas, Literasi
Sains

Abstract. Development Of Student’s Outdoor Worksheet Based On Contex To Improve Literacy


Of Science On Grade Xi Science Sman 8 Maros. This study aims to determine the validity of
contextual class-based student worksheets (LKPD) to improve scientific literacy of XI MIPA
students at SMAN 8 Maros. Contextual-based LKPD outside the classroom to improve science
literacy that is designed based on contextual refers to local wisdom in Maros with the object
"Bakul Maulid" is a learning device in carrying out assignments in the form of strengthening
physics concepts outside the classroom that guide students to be able to apply the physics material
that has been taught in class in everyday life. Research on the development of Student Worksheet
(LKPD) outside the Contextual Based class was designed using the ADDIE model (Analysis,
Design, Development, Implementation, and Evaluation). The results of expert validation obtained
by the coefficient r is 1 based on Gregory's analysis which shows valid to use. The results of
teacher perceptions of student-based worksheets (LKPD) outside the classroom based on context
to improve scientific literacy obtained an average percentage for each aspect is 66.6% which
indicates that the teacher agrees means that the teacher gives a positive response to the LKPD.
The results of students' perceptions of Student Class Worksheets (LKPD) outside the context-based
class to improve scientific literacy obtained an average percentage for each aspect was 83.4%
which showed that students strongly agreed to learning by using LKPD. The preliminary test
results before being tested try contextual class-based LKPD to improve student science literacy in
a very low attitude dimension. The final test results after testing out of class LKPD based on local
38 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 15, Nomor 1, April 2019, hal. 37 - 42

wisdom to improve scientific literacy showed that there was an increase in scientific literacy in the
dimensions of attitudes toward students. Based on the two results of the test it can be concluded
that there is an increase in scientific literacy in the dimensions of attitudes towards XI MIPA
students of SMAN 8 Maros.

Keywords : Contextual, Student Worksheet, Outside Class Learning, Science Literacy.

PENDAHULUAN perubahannya dari aktivitas manusia (Rosdiana,


Pada era globalisasi seperti saat ini, 2017). Empat dimensi literasi sains diungkapkan
Indonesia harus mampu memiliki pelajar dengan dalam PISA yaitu pengetahuan ilmiah, proses
lulusan yang memiliki kemampuan abad 21 yaitu ilmiah, konteks aplikasi imiah dan sikap ilmiah.
mampu berpikir kritis, dan kreatif di dalam Literasi sains adalah prasyarat untuk
bidang literasi, teknik, sains, seni dan pembangunan bangsa, khususnya untuk kualitas
matematika. Lebih lanjut dijelaskan keterampilan sumber daya manusia yang melek ilmu
abad 21 ini muncul dari sebuah asumsi bahwa pengetahuan dan teknologi. Ini menunjukkan
saat ini individu hidup dan tinggal dalam bahwa pendidikan mengharapkan peserta didik
lingkungan yang sarat akan teknologi, dimana untuk memiliki literasi sains yang nantinya dapat
terdapat berlimpah informasi, percepatan membawa Indonesia ke pengembangan lebih
kemajuan teknologi yang sangat tinggi dan pola lanjut (P, 2018). Literasi sains dirasa penting
komunikasi dan kolaborasi yang baru. karena dapat mengembangkan beberapa
Kesuksesan siswa dalam dunia pendidikan di era kemampuan diri salah satunya adalah dapat
digital ini sangat tergantung pada keterampilan membuat penjelasan mengenai fenomena yang
yang diharuskan untuk dimiliki, salah satunya terjadi berdasarkan konsep yang telah dipahami,
adalah kemampuan literasi yang baik. serta dapat menggunakan metode ilmiah untuk
Fisika merupakan ilmu alam termasuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-
rumpun IPA yang memiliki karakteristik meliputi hari. Literasi sains memiliki makna yakni dapat
objek ilmiah, cara memperoleh serta mengaplikasikan konsep-konsep keilmuwan
kegunaannya. Konsep fisika yang relatif banyak untuk memecahkan masalah sehari-hari (Aisyah,
harus diserap siswa dalam waktu yang terbatas 2017).
membuat siswa sulit dalam mempelajari konsep Berdasarkan hasil observasi awal di
fisika. lapangan, selama ini guru hanya mengandalkan
Kompetensi yang diinginkan kurikulum buku paket siswa dalam proses pembelajaran.
2013 merupakan pembelajaran yang bermakna Buku-buku di lapangan belum menunjukkan
yang memungkinkan siswa menerapkan konsep- keseimbangan kategori literasi sains dan hanya
konsep fisika dan berpikir tingkat tinggi yang menekankan pada pengetahuan sains.
meliputi sikap, proses, produk dan aplikasi. Hal Terbatasnya bahan ajar yang aplikatif juga
tersebut sejalan dengan komponen-komponen membuat peserta didik tidak mengetahui
yang terdapat dalam literasi sains. PISA kebermaknaan mata pelajaran fisika dalam
mendefinisikan literasi sains sebagai kemampuan kehidupan sehari-hari sehingga membuat minat
untuk menggunakan pengetahuan ilmiah, dan motivasi peserta didik relatif rendah. Bahan
mengidentifikasi pertanyaan, dan menyimpulkan ajar yang digunakan adalah buku teks dari
sesuatu berdasarkan fakta untuk memahami dan beberapa penerbit dan memiliki beberapa
membuat keputusan mengenai sifat dan kekurangan yaitu sajian pada buku masih bersifat
Triya Azmarita,Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik.... 39

umum dan belum disesuaikan dengan lingkungan MIPA SMAN 8 Maros. 2) Persepi guru terhadap
belajar peserta didik. lembar kerja peserta didik (LKPD) luar kelas
Oleh sebab itu diperlukan media berbasis kontekstual XI MIPA SMAN 8 Maros.
pendidikan dalam proses pembelajaran untuk 3) Persepsi perserta didik terhadap lembar kerja
membantu meningkatkan kualitas proses peserta didik (LKPD) luar kelas berbasis
pembelajaran (Munirah, 2014). Bahan ajar kontekstual XI MIPA SMAN 8 Maros.
sebagai media pendidikan dalam usaha
menguasai materi pembelajaran harus memenuhi
kebutuhannya, serta kompetensi yang disesuaikan METODE
dengan karakteristik sasaran, sehingga bahan ajar Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian
dapat menyelesaikan kesulitan dalam belajar dan pengembangan dengan model penelitian
(Depdiknas, 2008). Sehingga peneliti tertarik ADDIE yaitu Analysis, Design, Development,
untuk mengembangkan bahan ajar dalam bentuk Implementation, dan Evaluation (Henry, 2000).
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) luar kelas Penelitian ini dilaksanakan pada bulan september
berbasis kontekstual sebagai penunjang proses sampai dengan bulan november 2018 bertempat
pembelajaran. Inti dari CTL (contextual Teaching di SMAN 8 Maros. Yang menjadi subjek adalah
and Learning) adalah keterkaitan dari setiap 4 peserta didik yang tidak menyukai pelajaran
konten atau subjek pembelajaran dengan fisika. Instrumen yang digunakan dalam
kehidupan nyata. Untuk menghubungkan CTL penelitian ini adalah 1) Instrumen penilaian
dapat dilakukan dengan berbagai cara, karena kevalidan produk, 2) Angket persepsi guru
berkaitan dengan kondisi faktual atau terhadap LKPD, 3) Angket persepsi peserta didik
pengalaman kehidupan nyata (Rusman, 2014). terhadap LKPD.
Selain itu lembar kegiatan merupakan salah satu Teknik pengumpulan data yang
alternatif pembelajaran yang tepat bagi peserta digunakan adalah teknik teknik wawancara yang
didik untuk menambah informasi tentang konsep berkaitan langsung dengan observasi awal, teknik
yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara documentasi, teknik data validasi ahli, teknik
sistematis (Andi, 2015). Dengan demikian, data persepsi guru terhadap LKPD, dan teknik
Pengajaran dan Pembelajaran mengunakan data persepsi peserta didik terhadap LKPD.
LKPD Kontekstual akan lebih menarik karena Adapun teknik analisis data yang dilakukan oleh
peserta didik merasakan manfaat dari pelajaran peneliti adalah dengan melakukan 1) Data
yang mereka dapatkan di dalam kelas, kevalidan diperoleh dengan cara menganalisis
LKPD luar kelas berbasis kontekstual hasil penilaian 2 orang ahli LKPD yang
adalah salah satu bahan ajar yang berupa dikembangkan dengan menggunakan analisis
lembaran-lembaran yang berisi tugas-tugas yang Gregory. 2) Data persepsi guru terhadap LKPD
harus dikerjakan peserta didik dimana isi pada ditinjau dari presetasi respon guru terhadap
LKPD tersebut dikaitkan dengan konteks LKPD dan selanjutnya menentukan kategori
kehidupan nyata mereka sehingga siswa dapat untuk setiap aspek yang dinilai. 3) Data persepsi
mengetahui makna fisika dalam kehidupan peserta didik terhadap LKPD ditinjau dari
sehari-hari. presetasi respon peserta didik terhadap LKPD
Adapun tujuan penelitian ini adalah dan selanjutnya menentukan kategori untuk
untuk mengetahui: Penelitian ini bertujuan untuk setiap aspek yang dinilai.
mengetahui: 1) Validitas lembar kerja peserta
didik (LKPD) luar kelas berbasis kontekstual XI HASIL DAN PEMBAHASAN
40 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 15, Nomor 1, April 2019, hal. 37 - 42

Ketercapaian Tujuan Penelitian terhadap LKPD setelah dilakukan uji coba.


Pada bagian ini, dikemukakan paparan Secara keseluruhan peserta didik menyukai
hasil penilaian validator dan uji coba perangkat penggunaan LKPD luar kelas berbasis
pembelajaran sebagai berikut. kontekstual dalam proses pembelajaran fisika.
Hal tersebut dibuktikan saat proses uji coba
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) luar
peserta didik sangat antusias dalam pembelajaran
kelas
fisika. Peserta didik yang awalnya sulit untuk
Berdasarkan analisis penilaian oleh
memahami konsep-konsep fisika dengan LKPD
kedua validator, diperoleh bahwa pada bahan ajar
luar kelas berbasis kontekstual dan dibantu
yaitu Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) luar
dengan objek nyata bakul maulid ini peserta didik
kelas berbasis kontekstual untuk meningkatkan
dengan mudah memahami konsep-konsep fisika
literasi sains diperoleh hasil 95,9 % yaitu berada
yang terdapat pada bakul maulid. Setelah
pada kategori sangat kuat. Hal ini menunjukkan
melakukan uji coba terbatas diperoleh besar
bahwa LKPD layak digunakan sebagai bahan
presentase rata-rata respon peserta didik terhadap
ajar.
LKPD luar kelas berbasis kontekstual adalah
Berdasarkan analisis penilaian oleh dua
83,4% dengan kategori sangat kuat. Hal tersebut
validator, diperoleh bahwa LKPD luar kelas
menunjukkan bahwa secara keseluruhan peserta
berbasis kontekstual untuk meningkatkan literasi
didik sangat setuju dengan penggunaan LKPD
sains diperoleh hasil valid dengan nilai koefisien
luar kelas berbasis kontekstual untuk
validasi (r) adalah 1 yang menyatakan valid
meningkatkan literasi sains.
untuk semua aspek.
Setelah melakukan uji coba produk
Penilaian guru mata pelajaran fisika
temuan peneliti yang ditemukan dalam proses
terhadap LKPD luar kelas berbasis kontekstual
penelitian yaitu LKPD luar kelas berbasis
untuk meningkatkan literasi sains diperoleh dari
kontekstual berperan dalam meningkatkan literasi
angket presepsi guru terhadap LKPD luar kelas
sains peserta didik dalam hal sikap. Peserta didik
berbasis kontekstual untuk meningkatkan literasi
awalnya tidak menyukai fisika dan memiliki
sains. LKPD dinilai oleh tiga orang guru mata
persepsi fisika rumit, fisika sulit dipahami, dan
pelajaran fisika. Dari hasil persepsi ketiga guru
tidak paham kebermaknaan fisika dalam
mata pelajaran fisika diperoleh bahwa LKPD
kehidupan sehari-hari yang memicu peserta didik
layak digunakan sebagai bahan ajar dengan
menjadi malas untuk belajar fisika, acuh tak acuh
presentase kelayakan 66,6% berada pada kategori
ketika guru menjelaskan berubah menjadi suka
kuat. Dari hasil wawancara terhadap guru
terhadap pelajaran fisika.
pelajaran fisika LKPD luar kelas berbasis
kontekstual layak digunakan karena dapat Adapun hasil peningkatan literasi sains dalam hal
membuat peserta didik lebih mudah paham sikap sebagai berikut:
terhadap konsep fisika sehingga mereka dapat
a. Subjek I
menerapkan konsep-konsep tersebut pada
kehidupan sehari-hari. Selain itu LKPD luar kelas Awalnya subjek I sangat tidak suka fisika
berbasis kontekstual juga dapat meningkatkan tetapi setelah diberikan LKPD berbasis
literasi sains peserta didik. kontekstual peserta didik ini menjadi suka
Sementara untuk penilain peserta didik dengan fisika karena lebih mudah memahami
terhadap LKPD luar kelas berbasis kontekstual konsep-konsep fisika jika proses
diperoleh dari angket persepsi peserta didik pembelajarannya secara praktek atau bersifat
Triya Azmarita,Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik.... 41

nyata sehingga dapat disimpulkan terdapat berbasis kontekstual peserta didik ini menjadi
kebermaknaan material terhadap subjek I. Selain makin suka dengan fisika karena dengan
makna material subjek I juga memiliki makna penjelasan materi berbantuan objek bakul maulid
potensial, hal itu ditandai dengan subjek I mampu membuat mudah memahami konsep fisika dan
menerapkan konsep-konsep fisika dalam mengerti akan kebermaknaan fisika dalam
kehidupan sehari-hari, namun untuk kehidupan sehari-hari, sehingga dapat
menunjukkan makna potensial subjek I masih disimpulkan terdapat kebermaknaan material
memerlukan bimbingan dari pendidik. Meskipun terhadap subjek III. Selain makna material subjek
masih membutuhkan bimbingan dari pendidik III juga memiliki makna potensial, hal itu
subjek I tetap dikatakan memiliki makna ditandai dengan jawaban subjek III yang terdapat
potensial seperti yang dijelaskan dalam teori pada LKPD dimana subjek III mampu
Zone of Proximal Development (ZPD), dimana menerapkan konsep-konsep fisika dalam
tingkat perkembangan potensial tampak dari kehidupan sehari-hari. Tidak seperti halnya
kemampuan anak menyelasaikan tugas atau subjek I dan II, subjek III mampu menjelaskan
memecahkan masalah dengan bantuan orang penerapan konsep fisika dalam kehidupan sehari-
dewasa. hari secara rinci tanpa bimbingan dari pendidik.

b. Subjek II d. Subjek IV

Awalnya subjek II sangat tidak suka Awalnya subjek IV saya tidak terlalu
fisika tetapi setelah diberikan LKPD berbasis suka dengan fisika tetapi setelah diberikan LKPD
kontekstual peserta didik ini menjadi suka berbasis kontekstual peserta didik ini menjadi
dengan fisika karena dengan penjelasan materi makin suka dengan fisika karena
menggunakan objek bakul maulid menjadi lebih pembelajarannya tidak membosankan dan
mudah memahami konsep fisika, sehingga dapat membuat peserta didik bisa terjun langsung
disimpulkan terdapat kebermaknaan material dalam penemuan konsep-konsep fisika melalui
terhadap subjek II. Selain makna material subjek objek bakul maulid, sehingga dapat disimpulkan
II juga memiliki makna potensial, hal itu ditandai terdapat kebermaknaan material terhadap subjek
dengan subjek II mampu menerapkan konsep- IV. Selain makna material subjek IV juga
konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari, memiliki makna potensial, hal itu ditandai
namun untuk menunjukkan makna potensial dengan jawaban subjek IV yang terdapat pada
subjek II masih memerlukan bimbingan dari LKPD dimana subjek IV mampu menerapkan
pendidik. Meskipun masih membutuhkan konsep-konsep fisika dalam kehidupan sehari-
bimbingan dari pendidik subjek II tetap dikatakan hari. Seperti halnya subjek III, subjek IV juga
memiliki makna potensial seperti yang dijelaskan mampu menjelaskan penerapan konsep fisika
dalam teori Zone of Proximal Development dalam kehidupan sehari-hari secara rinci tanpa
(ZPD), dimana tingkat perkembangan potensial bimbingan dari pendidik.
tampak dari kemampuan anak menyelasaikan
tugas atau memecahkan masalah dengan bantuan
orang dewasa. SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
c. Subjek III
maka dapat disimpulkan:
Awalnya subjek III tidak terlalu suka
dengan fisika tetapi setelah diberikan LKPD
42 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 15, Nomor 1, April 2019, hal. 37 - 42

1. Pengembangan LKPD luar kelas berbasis literasi sains XI MIPA SMAN 8 Maros
kontekstual untuk meningkatkan literasi sains diperoleh hasil rata-rata untuk semua aspek
dinyatakan valid setelah memalui tim 66,6% yang menunjukkan bahwa aspek
validator ahli. tersebut berada pada kategori kuat.
2. Berdasarkan persepsi ketiga guru terhadap 3. Berdasarkan persepsi peserta didik terhadap
lembar kerja peserta didik (LKPD) luar kelas lembar kerja peserta didik (LKPD) luar kelas
berbasis kontekstual untuk meningkatkan berbasis kontekstual untuk meningkatkan
4. literasi sains XI MIPA SMAN 8 Maros 83,4% yang menunjukkan bahwa aspek
diperoleh hasil rata-rata untuk semua aspek tersebut berada pada kategori sangat kuat

DAFTAR RUJUKAN Solving Skills and Science Literacy.


Aisyah. 2017. PengembanganLembar Kerja Unnes Science Education Journal.
Siswa (LKS) Berorientasi Literasi Sains Munirah. 2014. Upaya Peningkatan Mutu Hasil
Pada Materi Larutan Elektrolit Dan Belajar Melalui Media Pembelajaran.
Nonelektrolit. UNESA Journal of AULADUNA. Vol. 1, No. 1.
Chemical Education Andi, Prastowo. 2015. Kreatif Bebas
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Menciptakan Bahan Ajar: Menciptakan
Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jendral Metode Pembelajaran Yang Menarik
Manajemen Pendidikan Dasar dan dan Mengasyikkan. Yogyakarta: Diva
Menengah. Press.
Henry, Elington & Baharuddin, Aris. 2000. A Rosdiana. 2017. The Development of Discovery
Practical Guide to InstructionalDesign Learning Model to Improve Students’
International Review of Research in Science Literacy for Xi Grade Students
Open and Distance Learning 12(2). Of Smk-Spp Negeri Samarinda. Unnes
P, Miftakhul Ilmi S. 2018. The Development of Science Education Journal.
Science CPS (Colaborative Problem Rusman. 2014. Model Pembelajaran:
Solving) Learning Model to Improve Mengembangkan Profesionalisme.
Future Islamic Elementary School Jakarta: King Grafindo Pranada.
Teachers’ Collaborative Problem-

You might also like