Professional Documents
Culture Documents
Create Story
Home Trending Video kumparan+ Opini & Cerita Kabar Daerah Peringkat Penulis News Entertainment
kumparanSAINS
Sejak pertama kali muncul pada akhir tahun 2019, virus corona terus
merajalela hingga menyebabkan pandemi. Kini situasi semakin sulit
karena SARS-CoV-2 ini bisa bermutasi, menyebabkan varian baru
virus corona bermunculan di berbagai negara.
Teranyar, ada varian baru virus corona di Inggris dan Afrika Selatan
pada akhir 2020 lalu. Para pakar kesehatan masyarakat mengatakan,
mutasi virus corona dari Inggris dan Afrika Selatan membuat mereka
menular pada tingkat yang lebih tinggi.
Tentu hal ini sangat meresahkan, meski kini sudah ada beberapa
perusahaan farmasi yang berhasil mengembangkan vaksin yang cukup
efektif melawan virus corona. Namun jika dibiarkan bermutasi, virus
corona baru bisa lebih berbahaya karena lebih cepat menginfeksi
dibandingkan varian pendahulunya.
"Ini sangat pintar," kata penulis senior studi Paul Duprex, direktur
Center for Vaccine Research di University of Pittsburgh, kepada Live
Science. “Anda tidak bisa memperbaiki apa yang tidak ada di sana."
Para peneliti memulai proyek riset mereka pada musim panas 2020,
ketika virus corona dianggap tidak bermutasi secara signifikan. Tetapi
berdasarkan temuan ini, mereka berani mengatakan hal yang bertolak
belakang dengan kepercayaan tersebut.
"Apa pun yang bisa kita lakukan untuk mengurangi jumlah replikasi
akan memberi kita sedikit waktu," kata Duprex.
Mutasi Virus Corona COVID-19 Sains Riset Corona Corona Virus Corona
Tim Editor
0 0
Baca Lainnya
0 0 22 Des 2020
0 0 5 Jan 2021
1 0 1 Feb 2021
0 Komentar
Tulis komentar...