You are on page 1of 24

ET-Asia Student Bootcamp Programme: Mining Law

PENYELESAIAN DAN MITIGASI RISIKO SENGKETA


PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATU BARA
DI INDONESIA
Rian Wicaksana, S.H., M.H., C.L.A.
Senior Associate ADCO Law
1. Latar Belakang Sengketa
Pertambangan Di Indonesia

2. Jenis dan Bentuk Sengketa


Pertambangan di Indonesia

MATERI 3. Metode dan


Penyelesaian
Tahapan
Sengketa
Pertambangan

4. Mitigasi Risiko Sengketa


Pertambangan di Indonesia
Latar Belakang Sengketa Pertambangan Di Indonesia
Terjadinya Sengketa Pertambangan

Pelanggaran Perizinan

Tumpang Tindih Wilayah Tambang

Perusakan Lingkungan

Benturan Kepentingan Dengan Masyarakat Adat


Jenis Dan Bentuk Sengketa Pertambangan Di Indonesia
Jenis Sengketa Pertambangan

Sengketa Antar Pemerintah Pusat Sengketa Antar Pemerintah (Host


Dengan Pemerintah Daerah Country) dan Investor (Badan Usaha)

Sengketa Antar Badan Usaha Dangan Sengketa Antar Badan Usaha Dengan
Badan Usaha Lainnya Masyarakat Sekitar Lokasi Tambang
Bentuk Sengketa Pertambangan

Pidana Perdata/Arbitrase

Tata Negara
Administrasi
(Uji Materi UUD
Negara (TUN)
1945 & UU)
(i) Bentuk Sengketa Pidana

Merintangi Dan/Atau Menghalangi Kegiatan Pertambangan

Melakukan Kegiatan Pertambangan Tanpa Izin


(Illegal Mining)

Pidana Melakukan Kegiatan Pertambangan Tidak Sesuai Izin Yang


Di Miliki

Tidak Melakukan dan/atau menempatkan Dana Jaminan


Reklamasi dan/atau Pasca tambang

Menyampaikan Laporan Palsu kepada Kementerian ESDM


(ii) Bentuk Sengketa Perdata Dan (iii) Arbitrase

Jual Beli Saham Perusahaan Tambang

Jual Beli Komoditas Pertambangan

Perdata
Sengketa Dengan Pihak Ketiga ie. Kontraktor
/Arbitrase Pertambangan

Sengketa Kerjasama Penggunaan Fasiltas Penunjang


Kegiatan Tambang Dengan Pemilik Jalan Angkut (Hauling
Road) dan/atau Pemilik Jetty

Sengketa Bersifat Kontraktual Berhubungan dengan


Kegiatan Pertambagan
(iv) Bentuk Sengketa Administrasi Negara (TUN)
Administrasi Negara (TUN)

1. Tidak Melaksanakan Kewajiban (cth: tidak bayar iuran, menyusun RKAB,


penyampaian laporan berkala, dll)

2. Pelanggaran Pemegang IUP karena tidak mengusahakan Tambang

3. Divestasi Saham

4. Upaya Administratif/Keberatan Orang atau Badan Hukum yang Merasa Kepentingannya


Dirugikan Akibat Keputusan Pejabat Pemerintah
(v) Bentuk Sengketa Tata Negara

Tata Negara

Uji Materi (Judicial Review) UU Terhadap UUD 1945 Di Mahkamah Konstitusi


Atau
Peraturan Perundang-undangan Di Bawah UU Terhadap UU Di Mahkamah Agung
Metode Dan Tahapan Penyelesaian Sengketa Pertambangan
Tahapan Penyelesaian Sengketa Perdata Dan Arbitrase

Sengketa Perdata/Arbitrase

Gugatan
Non-court Settlement
Putusan Pengadilan

Mediasi Permohonan Arbitrase


Banding

Putusan Arbitrase
Kasasi

- Eksekusi Putusan Pengadilan yang


Peninjauan Kembali berkekutan hukum tetap (Inkracht Van
Gewijsde)

- Pendaftaran dan Eksekusi Putusan


Arbitrase di Pengadilan Negeri
Alur Proses Persidangan Sengketa Perdata

Mengajukan Gugatan di Pengadilan yang telah


ditentukan atau Pengadilan wilayah setempat

GUGATAN

PERSIDANGAN

JAWAB-JINAWAB MEDIASI
ie. Jawaban, Replik,dan Duplik
Penyelesaian Di Luar
PEMBUKTIAN Pengadilan
ie.Bukti tulis & Saksi
(Ahli jika diperlukan)

KESIMPULAN

PUTUSAN / PERJANJIAN PERDAMAIAN


Alur Proses Persidangan Sengketa Administrasi Negara
Di Pengadilan Tata Usaha Negara

Upaya Administratif Gugatan Penelitian Administratif Dismissal Proses


Pasal 48 (2) UU Peratun Pasal 56 UU Pasal 59 UU Peratun Pasal 62 (1) UU Peratun
Peratun

Hakim Tunggal Acara Cepat


Tidak Diterima Terima Pasal 99 (1) UU Pasal 99 UU Peratun
Peratun

Majelis Hakim Acara Biasa Pemeriksaan Persiapan Pasal


Pasal 68 (1) UU Pasal 63 UU 63 UU Peratun
Peratun Peratun

Perlawanan
Kabul
Pasal 62 (3) UU Peratun Persidangan
Pasal 62 (15) UU Peratun

TOLAK Berkekuatan Hukum Tetap PUTUSAN


Alur Proses Perkara Pidana
Sasaran
1. Mencari Saksi
2. Mencari barang bukti
3. Mencari ada atau tidaknya tindak pidana Sasaran
4. Identifikasi Terlapor
1. Pemenuhan unsur pidana
2. Menetapkan Tersangka
Bukan Tindak 3. Mencari bukti tambahan Penyidik melimpahkan
berkas ke Penuntut Umum
Pidana 4. Pemeriksaa saksi dan Ahli (Tahap 1), dan apabila Penuntutan dan
Laporan Pidana Penyelidikan dianggap lengkap, maka persidangan
diikuti dengan pelimpahan perkara pidana
Tersangka dan Barang
Bukti (Tahap 2)

Tindak Pidana Penyidikan


Putusan
Alasan Penghentian
Penyidikan (SP3)

Upaya Paksa 1. Tidak cukup bukti


1. Pemanggilan 2. Bukan tindak pidana
2. Pemeriksaan 3. Batal demi hukum
3. Penangkapan (tersangka meninggal
4. Penahanan dunia, daluwarsa,
5. Penggeledahan Nebis In Idem)
6. Penyitaan
Jangka Waktu Penahanan Dan Penahanan Lanjutan
No Penahanan/ Waktu Dasar Hukum
Perpanjangan Oleh
1 Penyidik 20 Hari Pasal 24 Ayat (1) KUHAP

- perpanjang JPU 40 Hari Pasal 24 Ayat (2) KUHAP


2 Penuntut Umum 20 Hari Pasal 25 Ayat (1) KUHAP

- Diperpanjang Ketua PN 30 Hari Pasal 25 Ayat (2) KUHAP


3 Hakim Pengadilan Negeri 30 Hari Pasal 26 Ayat (1) KUHAP

- Diperpanjang Ketua PN 60 Hari Pasal 26 Ayat (2) KUHAP


4 Hakim Pengadilan Tinggi 30 Hari Pasal 27 Ayat (1) KUHAP

- Diperpanjang Ketua PT 60 Hari Pasal 27 Ayat (2) KUHAP


5 Hakim Mahkamah Agung 50 Hari Pasal 28 Ayat (1) KUHAP

- Diperpanjang Ketua MA 60 Hari Pasal 28 Ayat (2) KUHAP

Jumlah 400 Hari


Alur Proses Persidangan Uji Materi di Mahkamah Konstitusi
Sidang Pemeriksaan Rapat Pleno
Sidang Pemeriksaan Penyampaian Pokok-Pokok
Pendahuluan Hakim Permohonan Secara Lisan Singkat
dan Jelas

1. Identitas, kualifikasi Rapat Permusyawaratan Penyampaian Pokok Jawaban


Termohon/Keterangan Pihak Terkait
pemohon, kewenangan Hakim secara lisan Jelas danSingkat
bertindak dan surat kuasa
2. Kedudukan pemohon SELA/PROVISI
3. Isi permohonan
4. Perubahan permohonan (atas
saran hakim/pemohon) Putusan
Pemeriksaan Alat Bukti dari
5. Pembuktian : Pemohon maupun dari Termohon
AKHIR
- Alat bukti tulis ; dan Pihak Terkait
- Saksi ;dan
- Ahli dan pokok
keterangan yang akan
diberikan
6. Pengaturan jadwal sidang Keterangan Saksi dan Ahli yang di
dan tata tertib persidangan. ajukan Pemohon, Termohon/Pihak
Terkait
Pemohon: Perorangan WNI, DIKABULKAN DI TOLAK TIDAK DAPAT DITERIMA
Masyarakat Adat, Badan Hukum,
Lembaga Negara

Penyampaian kesimpulan
Perbaikan Permohonan Pemohon, Termohon dan/ Pihak
selambatnya 14 hari kalender Terkait
diserahkan kepada Panitera
Alur Proses Pemeriksaan Uji Materi di Mahkamah Agung

Permohonan Uji Materi diajukan oleh Pemohon di Mahkamah Agung atau


melalui Pengadilan Negeri yang membawahi wilayah hukum tempat
kedudukan Pemohon.

Termohon wajib mengirimkan atau menyerahkan Jawaban kepada Panitera


Mahkamah Agung dalam jangka waktu 14 hari sejak diterimanya salinan
Permohonan.

Mahkamah Agung memeriksa dan memutus Permohonan tersebut sesuai


dengan asas peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan.
Mitigasi Risiko Sengketa Pertambangan Di Indonesia
(i) Mitigasi Risiko Sengketa Pertambangan

1 Mengenal dan pahami siapa yang 3 Melakukan kerjasama dengan


akan menjadi rekanan anda; profesional baik hukum, teknis, dan
keuangan untuk seluruh sengketa
Mempersiapkan dan membuat pertambangan.
2 Perjanjian secara baik dan benar agar
dapat mengatur mitigasi risiko;
(ii) Mitigasi Risiko Sengketa Pertambangan

4 Mematuhi seluruh kewajiban yang ditetapkan dan diatur oleh 6


peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain: Melakukan uji tuntas (due diligence) terhadap seluruh
transaksi yang akan dilakukan dalam sektor pertambangan,
• Memperoleh perizinan sebelum melakukan pertambangan; antara lain:
• Mengajukan permohonan persetujuan RKAB; • Jual beli komoditas pertambangan,
• Membayar iuran tetap dan iuran produks;
• Akuisisi perusahaan, tambang; dan
• Membayar dana jaminan reklamasi; dan pasca tambang,
• Kerjasama dengan pihak ketiga untuk operasi kegiatan
tambang dll.
5
Berkoordinasi dengan Lembaga Pemerintah, khususnya Kementerian
ESDM cq. Ditjen Minerba sehubungan dengan segala hal yang
berkaitan dengan pertambangan, misalnya apabila ada masalah atau
kendala dengan pihak-pihak terkait.
Rian Wicaksana, S.H., M.H., C.L.A.
Senior Associate ADCO Law

Rian Wicaksana adalah litigator berpengalaman dengan praktik litigasi lebih dari satu
dekade. Ia memiliki pengalaman dalam menangani sengketa litigasi tingkat tinggi di
berbagai bidang praktik litigasi, terutama dalam sengketa perdagangan, Kepailitan,
penyelesaian perlindungan konsumen, serta litigasi Perdata dan Pidana.

Sebelum berkontribusi di ADCO Law, beliau memperoleh pengalaman di beberapa


firma hukum terkemuka di Indonesia sebagai anggota kelompok praktik litigasi dan
Alternatif Penyelesaian Sengketa.

Selain menangani sengketa perdagangan, Rian berpengalaman dalam pengurusan


izin usaha umum dan khusus serta perizinan yang diterbitkan di setiap tingkatan
instansi pemerintah.

Anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) dan Asosiasi Auditor Hukum


Indonesia (ASAHI).

E rian.wicaksana@adcolaw.com T +62 8111660369


Terima Kasih

Silakan Mengajukan
Pertanyaan

You might also like