You are on page 1of 8

Berkala Perikanan Terubuk, Juli 2013, hlm 32 – 39 Vol. 41. No.

2
ISSN 0126 - 4265

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ALAT TANGKAP JARING KURAU


YANG DIGUNAKAN NELAYAN DI PERAIRAN KABUPATEN
BENGKALIS

ISNANIAH1), IRWANDY SYOFYAN1) DAN DHONI ARMANSYAH2)

Diterima : 25 Juni 2013 Disetujui : 14 Juli 2013

ABSTRACT

This studied aims to identified and analyzied the construction and design of
Kurau gillnet used by fishermen in the Pambang, Bengkalis. This research used
Survey method by directly interviewing the fishermen and measuring equipment
used. Result from this research was shown that the net where using multifilament
of material blue with 974.4 m in width 13.9 m in length of nets, according to the
numbers of eye length (mesh length) 5800, the numbers of eye towards the bottom
(mesh depth) 83. Ris and buoy rope using the same material was PE
(polyethilene) with a length of 480 m. Shortening to the net value of 50.73%. Net
hauler tools used at the time of withdrawal of the net was placed on the bow of the
ship.

Keywords : gill net, construction, Bengkalis distric

PENDAHULUAN1 digunakan nelayan yang sudah


Salah satu sumberdaya ikan mapan, hal ini karena dibutuhkan
yang terdapat pada perairan laut sarana dan prasarana yang cukup
Kabupaten Bengkalis adalah dari komplit untuk pengoperasiannya.
jenis Ikan Kurau (Eleutheronema Sedangkan alat tangkap rawai
tetradactylum). Ikan ini memiliki digunakan oleh nelayan kecil
nilai ekonomis yang tinggi di (tradisional).
pasaran, sehingga menjadi sasaran Menurut Departemen
tangkap utama dari nelayan. Kelautan dan Perikanan (DKP)
Terdapat dua jenis alat tangkap Bengkalis (2000) Jaring insang
utama yang digunakan oleh nelayan (gillnet) merupakan jaring berbentuk
untuk menangkap ikan kurau dari empat persegi panjang dengan
perairan, yaitu jaring insang (gillnet) ukuran mata yang sama di sepanjang
dan rawai (mini long line). Alat jaring. Dinamakan jaring insang
tangkap jaring insang umumnya karena berdasarkan cara
tertangkapnya ikan yang terjerat di
bagian insangnya pada mata jaring.
1)
Staf Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Menurut Subani dan Barus
Kelautan Universitas Riau Pekanbaru
2)
Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu (1999), Gillnet atau jaring insang
Kelautan Universitas Riau Pekanbaru

32
Identifikasi dan Analisis Alat Tangkap Jaring Kurau Berkala Perikanan Terubuk Vol 41 No.2 Juli 2013

adalah suatu alat tangkap yang makanan dari dasar perairan. Pada
berbentuk empat persegi panjang sekitar perairan Bengkalis ikan kurau
yang dilengkapi dengan pelampung, cukup banyak terdapat. Karena
pemberat ris atas-bawah (kadang memiliki nilai ekonomis yang tinggi
tanpa ris bawah : sebagian dari jaring di pasaran ikan ini menjadi traget
udang barong). utama dalam usaha penangkapan
Secara konstruksi alat ikan yang dilakukan oleh nelayan.
tangkap gillnet atau dikenal dengan Dari data terdahulu diketahui
nama jaring insang sangat sederhana. bahwa terdapat dua jenis alat
Alat ini berbentuk empat persegi penangkapan ikan yang digunakan
panjang, seperti net volley yang oleh nelayan untuk menngkap ikan
sedang dibentang. Mekanisme ikan kurau dari perairan. Alat tangkap
tertangkap dengan cara terjerat pada pertama yaitu jaring insang (gillnet),
tutup insangnya. Untuk ukuran ikan alat ini dikenal oleh masyarakat
yang lebih besar umumnya dengan nama jaring kurau atau jaring
tertangkap dengan cara terpuntal. batu dan umumnya digunakan oleh
Pada perairan Bengkalis, alat nelayan yang telah mapan. Hal ini
tangkap gillnet ini umum digunakan dikarenakan dalam
oleh nelayan yang cukup bermodal. pengoperasiaannya alat tangkap ini
Aspek yang sangat mendasar perlu membutuhkan modal yang cukup
dikaji dengan melakukan penelitian besar.
terhadap alat tangkap gillnet, Menurut Hamidy et al.
diantaranya adalah ; Konstruksi dan (1997) bahwa desain alat tangkap
rancangan alat tangkap gillnet yang adalah sket atau model daroi pola
digunakan nelayan serta kekhususan suatu alat tangkap berdasarkan
gillnet dari sasaran penangkapannya. ukuran dan skala tertentu yang
Diketahui bahwa diperairan ini didalamnya terdapat istilah-istilah,
terdapat ikan kurau (Euthreneuma singkatan-singkatan dan simbol-
sp) yang menjadi komoditas simbol untuk mempermudah
penting. perakitan alat tersebut. Sedangkan
Kurau (Eleutheronema yang dimaksud dengan konstruksi
tetradactylum) merupakan jenis ikan alat tangkap adalah gambar atau
laut yang memiliki nilai ekonomis lukisan alat tangkap yang disertai
tinggi. Ciri khas dari ikan ini adalah dengan pemberian keterangan pada
terdapat 4-5 helai rambut (janggut) bagian-bagian alat yang menjadi alat
pada bagian dada. Warna ikan ini tangkap tersebut.
kuning keemasan, di dalam perairan Faktor-fakrot yang harus
laut ikan ini berada di dasar perairan diperhatikan dalam perhitungan dan
dan mencari makan dari dasar mendesain alat tangkap diantaranya
perairan. Oleh sebab itu letak adalah : 1) ikan (jenis, bentuk dan
mulutnya terdapat dibagian bawah, ukuran gerombolan , tingkah laku
hal ini berguna untuk mengambil ikan, kecepatan ruaya, ciri biometrik

33
Identifikasi dan Analisis Alat Tangkap Jaring Kurau Berkala Perikanan Terubuk Vol 41 No.2 Juli 2013

setiap ikan), 2) fishing ground ( Pelaksanaan penelitian ini


sumber ikan, keberadaan makanan, dilakukan selama empat bulan, dari
jarak dari pelabuhan, kedalaman laut, bulan Juni sampai dengan September
arus, suhu dan kadar garam), 3) 2012 dengan lokasi penelitian di
tingkat teknologi atau keterampilan Desa Pambang, Kabupaten
nelayan dann 4) kondisi ekonomi Bengkalis. Adapun metode yang
(Fridman, 1986). Sedangkan menurut digunakan adalah metode survey
Sadhori (1985) bahwa faktor-faktor
2.2. Objek dan Alat Penelitian
yang mempengaruhi usaha
Objek penelitian adalah alat
penangkapan adalah konstruksi alat
tangkap jaring kurau yang digunakan
penangkap, keterampilan nelayan
oleh nelayan. Untuk kepentingan
dan bahan yang dipergunakan.
penelitian dilakukan pengukuran
Fakktor-faktor ini juga akan
secara menyeluruh terhadap satu alat
mempengaruhi kelestarian usaha
tangkap.
penangkapan.
Peralatan yang digunakan
Fridman (1986) berpendapat
dalam pelaksanaan penelitian ini
bahwa hal-hal yang nyata dan umum
terdiri dari; streng tester, meteran
untuk metode dan analisa teknis yang
gulung, meteran kecil, jangka sorong
digunakan dalam merancang alat
(scahatmat), timbangan pegas,
tangkap adalah seperti : 1)
timbangan digital, stopwatch,
penampilan alat tangkap yang telah
kuistioner dan alat tulis.
dikenal harus disempurnakan dengan
memperbaiki sifat-sifat teknis antara 2.3. Pengumpulan Data
lain dengan menggunakan bahan Data yang dibutuhkan
yang sesuai, 2) alat tangkap dikumpulkan dengan cara langsung
yang telah dibuat harus dimodifikasi melakukan pengukuran terhadap alat
untuk suatu fishing ground dan tangkap yang dijadikan sampel.
teknis operasionalnya , 3) satu jenis Konstruksi dan rancangan, data
alat tangkap yang betul-betul baru alat tangkap diambil dengan
dirancang tanpa prototip. melakukan pengamatan,
Oleh karenanya diperlukan pengukuran dan perlakuan secara
suatu kajian tentang alat gillnet yang langsung terhadap alat tangkap
digunakan untuk penangkapan kurau. yang dijadikan sampel (bahan
Dari kajian dan penelitian ini yang tidak teridentifikasi dibawa
dihasilkan kajian komprehensif ke laboratorium sebagai sampel
tentang alat tangkap gillnet, untuk diuji).
khususnya yang digunakan oleh Data tentang jumlah alat yang
nelayan di perairan Bengkalis untuk dioperasikan dikumpulkan
menangkap ikan kurau. dengan cara wawancara langsung
dengan nelayan dan aparat
METODE PENELITIAN terkait.
2.1. Waktu dan Tempat

34
Identifikasi dan Analisis Alat Tangkap Jaring Kurau Berkala Perikanan Terubuk Vol 41 No.2 Juli 2013

Pengukuran dimensi dan Penggambaran konstruksi dan


pengambilan jenis bahan dan tipe rancangan dilakukan di
yang digunakan dilakukan sesuai laboratorium.
urutan komponen utama dan 2.4. Analisis Data
komponen penunjang. Konstruksi dan rancangan

Data hasil yang diperoleh selama penelitian dianalisis dengan tahap-tahap


sebagai berikut (Syofyan, 1996) :
Tahap I. Pemindahan data ke dalam table
Data yang didapatkan dari hasil pengukuran dimasukkan ke
dalam tabel data alat penangkapan yang diajadikan sampel
Tahap II. Penggambaran konstruksi alat
Mengacu kepada data hasil pengukuran, dibuat gambar alat
tangkap pengerih yang digunakan
Tahap III. Pemasukan data ke dalam data sheet
Dari tabel data dan gambar konstruksi alat yang dijadikan sampel
di plotkan ke dalam data sheet
Tahap IV. Pembuatan desain alat tangkap pengerih
Berpedoman pada tabel hasil pengukuran alat, gambar konstruksi
alat dan data sheet dibuat desain alat
Tahap V. Pengujian dengan formula

Setelah kelima tahapan dilalui, selanjutnya dilakukan penguraian secara


deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN mendukung, mereka inilah yang


mengoperasikan alat tangkap jaring
Alat tangkap jaring kurau di
kurau. Pada saat pengamatan dan
Desa Teluk Pambang berjumlah 15
pengukuran alat tangkap yang di
armada. Jaring kurau merupakan alat
ukur hanya satu karena memiliki
tangkap yang cenderung baru bagi
konstruksi dan desain yang sama.
nelayan Pambang. Arti baru disini
adalah baru digunakan oleh nelayan. 3.1. Konstruksi
Karena sebelumnya alat tangkap ini
Dari hasil pengamatan dan
merupakan alat yang haram bagi
pengukuran alat tangkap jaring kurau
nelayan digunakan di perairan Desa
yang digunakan nelayan Desa Teluk
Pambang. Seiring dengan
Pambang didapatkan data konstruksi
bergesernya waktu, maka muncul
sebagai berikut.
sekelompok nelayan dengan pola
pikir baru dan modal yang

35
Identifikasi dan Analisis Alat Tangkap Jaring Kurau Berkala Perikanan Terubuk Vol 41 No.2 Juli 2013

Tabel 1. Pengukuran Webbing

Sumber : data primer


Untuk komponen tali-temali didapatkan data yang disajikan pada
yang digunakan pada jaring kurau, Tabel 2.

Tabel 2. Pengukuran Jenis Tali

Pelampung, peluntang dan jaring kurau memiliki data sebagai


pemberat yang digunakan pada berikut.

Tabel 3. Pengukuran Dimensi Pelampung, Pemberat dan Peluntang

36
Identifikasi dan Analisis Alat Tangkap Jaring Kurau Berkala Perikanan Terubuk Vol 41 No.2 Juli 2013

Berpedoman kepada hasil pengukuran dilapangan terhadap alat tangkap,


dibuat konstruksinya seperti dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Konstruksi alat tangkap jaring kurau

3.2. Rancangan D. Gaya apung (buoyancy)


pelampung
Berdasarkan hasil analisa dan Melalui perhitungan daya
perhitungan yang dilakukan terhadap apung satu pelampung dikalikan
data yang diperoleh didapatkan dengan jumlah pelampung yang
rancangan merakit alat tangkap ini. digunakan, maka diperoleh buoyancy
A. Jaring (Webbing) yang diberikan keseluruhan
Panjang jaring direntang pelampung terhadap alat tangkap
tegang (Lo) 974,4 meter. Sedangkan jaring kurau yang dijadikan sampel
dalam jaring saat direntang tegang adalah sebesar 130,75 kgf.
(Ho) 13,9 meter. E. Gaya berat (sinking power)
B. Pemendekan (Shortening) pemberat
Melalui perhitungan panjang Melalui perhitungan gaya
jaring saat direntang tegang dengan berat satu pemberat dikalikan dengan
penggunaan panjang tali ris atas yang jumlah pemberat yang digunakan,
digunakan maka didapat nilai maka diperoleh gaya berat yang
shortening untuk jaring sebesar 50,73 diberikan keseluruhan pemberat
%. terhadap alat tangkap jaring kurau
C. Bukaan mata jaring (Mesh size) yang dijadikan sampel adalah sebesar
Mesh size yang digunakan 19,33 kgf.
pada jaring kurau adalah sebesar 168 F. Gaya apung (buoyancy)
mm. setelah mengalami hanging ratio peluntang
diperoleh nilai hanging ratio primer Daya apung peluntang
(E1) sebesar 0,49 % dan hanging diperoleh dengan cara mengkalikan
ratio sekumder (E2) sebesar 0,44 %.

37
Identifikasi dan Analisis Alat Tangkap Jaring Kurau Berkala Perikanan Terubuk Vol 41 No.2 Juli 2013

gaya apung satu peluntang terhadap Berpedoman kepada hasil


jumlah peluntang yang digunakan, perhitungan terhadap rancangan yang
maka diperoleh buoyancy yang diterapkan maka diketahui desain
diberikan keseluruhan peluntang alat tangkap jaring kurau ini seperti
terhadap alat tangkap jaring kurau disajikan pada Gambar 2.
yang dijadikan sampel adalah
sebesar 34,12 kgf.

Gambar 2. Desain alat tangkap jaring kurau

KESIMPULAN juga menggunakan bahan yang sama


juga yaitu PP (Polypropilene) dengan
Kesimpulan panjang 480 m. Pelampung yang
Pada dasarnya alat tangkap digunakan sebanyak 3440 dengan
jaring kurau yang ada di Desa Teluk bahan PP (Polypropilene), pemberat
Pambang Kecamatan Bantan digunakan sebanyak 645 terbuat dari
Kabupaten Bengkalis masuk kedalam bahan semen berbentuk bulat pipih
kelompok gillnet. Bagian webbing dengan diameter 150 mm dan bagian
bahan multifilament berwarna biru tengah memiliki rongga untuk
panjang 974,4 m dan dalam 13,9 m, masuknya tali. Peluntang yang
jumlah mata menurut panjang (mesh digunakan sebanyak 15 buah dari
length) 5800 mata, jumlah mata bahan PVC (Polyvinyl Chloride)
kearah bawah (mesh depth) 83 mata. dalam pengoperasiannya, jaring
Tali ris atas dan tali pelampung kurau menggunakan alat bantu net
menggunakan bahan yang sama yaitu hauler pada saat melakukan
PE (Polyethilene) dengan panjang penarikan jaring (hauling).
480 m. Tali ris atas dan tali pemberat

38
Identifikasi dan Analisis Alat Tangkap Jaring Kurau Berkala Perikanan Terubuk Vol 41 No.2 Juli 2013

UCAPAN TERIMA KASIH Sadhori. N. S. 1983. Bahan Alat


Penangkapan Ikan.
Terima kasih yang sebesar- Yasaguna, Jakarta. 80
besarnya disampaikan kepada hal.
Lembaga Penelitian Universitas Riau
yang telah mendanai pelaksanaan _____________. 1985. Keterampilan
penelitian ini. Tak lupa pula haturan Perikanan. Teknik
dialamatkan kepada nelayan jaring Penangkapan Ikan
kurau Desa Pambang Kabupaten cetakan i. Angkasa.
Bengkalis yang bersedia memberikan Bandung. 176 hal.
informasi dan memfasilitasi
penelitian ini dilapangan. Syofyan, I. 2010. Studi Komparatif
Alat Tangkap Jaring
DAFTAR PUSTAKA Insang Hanyut (drift
gillnet) Bawal Tahun
Ayodhyoa, A. U. 1981. Metode 1999 Dengan Tahun
Penangkapan Ikan. 2007 di Desa Meskom
Yayasan Dewi Sri. Kecamatan Bengkalis,
Bogor. 97 hal. Kabupaten Bengkalis,
Propinsi Riau. Jurnal
Dinas Perikanan Kabupaten Perikanan dan Kelautan,
Bengkalis. 2000. vol. 15, no. 1, Juni 2010
Laporan tahunan statistik issn 0853-7607.
perikanan.

Fridman, A. L. 1986. Perhitungan


Dalam Merancang Alat
Penangkapan.
Diterjemahkan Oleh
Team BPPI Semarang.
Bagian proyek
Pengembangan Teknik
Penangkapan Ikan, Balai
Pengembangan
Penangkapan Ikan.
Semarang. 304 hal.

Hamidy, Y dan I. Syofyan. 2000.


Usaha Pembuatan Alat
Tangkap Ikan ; dalam
Usaha-Usaha Komersil
di Bidang Perikanan.
Editor; Felitra. Pusat
Kawasan Pantai dan
Perairan. Universitas
Riau. 288 hal.

39

You might also like