You are on page 1of 5

TUGAS TUTORIAL MANDIRI 2

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

NAMA : DUL KHANIF


NIM : 858537268
KELAS : 1C

1. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. AL-`Ankabut/29:45!


Jawab
Pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Al-Quran Surah Al-Ankabut ayat 45
bahwa hukum syariat yang berisi hukum dan aturan dalam menjalani kehidupan di
dunia ini, merupakan panduan yang menyeluruh untuk mengatasi permasalahan yang
ada harus mengikuti aturan yang ada dalam kitab Al-Quran dan aturan islam.
Contohnya adalah perintah membaca kitab Al-Quran dan perintah untuk
melaksanakan sholat untuk mencegah dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik, keji,
dan mungkar yang dilarang oleh agama karena saat kita sholat berarti kita mengingat
Allah dan diharapkan kita memerhatikan apa yang kita lakukan karena Allah melihat
kita.

2. Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum islam!


Jawab
a) Wajib, adalah sesuatu perbuatan yang jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan
jika ditinggalkan akan diberi siksa. Contoh dari perbuatan yang memiliki hukum
wajib adalah shalat lima waktu, puasa di bulan ramadhan, dan Zakat.
Hukum Wajib ada dua macam :
 Wajib `ain yaitu kewajiban yang dibebankan oleh Allah SWT kepada setiap
orang yang sudah baligh (mukallaf).
 Wajib Kifa`i (kifayah) Kewajiban yang dibebankan dalam agama kepada
kelompok orang yang sudah baligh (mukallaf).
b) Sunnah (mandub), ialah sesuatu perbuatan yang dituntut agama untuk dikerjakan
tetapi tuntutannya tidak sampai ke tingkatan wajib atau sederhananya perbuatan yang
jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak akan
mendapatkan siksaan atau hukuman. Contoh dari perbuatan yang memiliki hukum
mandud atau sunnah ialah shalat yang dikerjakan sebelum/sesudah shalat fardhu.
Hukum sunnah dibagi menjadi dua bagian :
 Sunnah muakkad yaitu perbuatan yang amat sering dilakukan Rasulullah
SAW, bahkan jarang sekali ditinggalkan, kevuali hanya beberapa kali saja.
 Sunnah ghoiru muakkad adalah suatu aktivitas atau perbuatan yang dianjurkan
oleh Rasulillah SAW tetapu tuntutannya tidak sekuat sunnah muakkad.
c) Mubah,Yang disebut mubah adalah suatu perbuatan yang apabila dikerjakan orang
yang mengerjakan tidak mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa
Contoh dari mubah adalah makan, minum, bermain yang sehat dan sebagainya.
d) Makruh, Perbuatan makruh adalah suatu perbuatan yang dirasakan jika
meninggalkannya itu lebih baik dari pada mengerjakannya, Suatu perbuatan disebut
makruh apabila perbuatan tersebut ditinggalkan maka orang yang meninggalkan
mendapat pahala dan apabila dikerjakan maka orang tersebut tidak mendapat siksa.
Contoh dari perbuatan makruh ini adalah memakai sutra atau cincin emas bagi laki-
laki.
e) Haram, segala perbuatan yang apabila perbuatan itu ditinggalkan akan mendapat
pahala sementara apabila dikerjakan maka orang tersebut akan mendapat siksa.
Contoh melakukan zina, minuman yang memabukan, mengkonsumsi darah.

3. Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum islam!


Jawab
a) Prinsip Pertama: Tauhid
Prinsip ini mejelaskan bahwa seluruh manusia ada bawah ketepatan yang sama
sebagai hamba Allah. Dari prinsip umum dapat ditarik beberapa prinsip khusus,
diantaranya adalah:
 Prinsip berhubungan langsung dengan Allah SWT tanpa perantara.
 Beban hukum yang diciptakan oleh Allah bertujuan untuk kemaslahatan hidup
manusia, bukan untuk kepentingan Allah SWT.
b) Prinsip kedua : Keadilan
Bahwa hukum islam yang mengatur persoalan manusia dari berbagai aspeknya harus
dilandasi pada prinsip keadilan yang meliputi hubungan antara individu dengan
dirinya sendiri, individu dengan manusia dengan masyarakat serta hubungan antar
individu dengan lingkungannya.
c) Prinsip Ketiga : Amar Ma`ruf Nahi Munkar
Bahwa hukum islam ditegakkan untuk menjadikan umat manusia dapat melaksanakan
hal-hal yang baik dan benar sebagaimana dikehendaki oleh Allah SWT. Sedangkan
Nahi munkar mengandung arti hukum tersebut ditegakkan untuk mencegah terjadinya
hal-hal yang buruk yang dapat meruntuhkan kehidupan bermasyarakat.
d) Prinsip Keempat : Kemerdekaan dan kebebasan
Bahwa hukum islam tidak diterapkan berdasarkan paksaan, akan tetapi berdasarka
penjelasan yang baik dan argumentatif yang dapat meyakinkan.
e) Prinsip kelima : Persamaan
Bahwa pada dsarnya semua manusia adalah sama meskipun faktanya berbeda dalam
lahiriyahnya, baik warna kulit, bahasa suku bangsa dan lain-lain. Kesamaan tersebut,
terutama dalam hal nilai kemanusiannya. Hukum islam memandang perbedaan secara
lahiriyah tidak menjadikan manusia berbeda dari segi nilai kemanusiaannya.
f) Prinsip Keenam : Tolong menolong
Prinsip ini mengajarkan bahwa sesama warga masyarakat harus saling menolong demi
tercapainnya kemaslahatan bangsa. Diantara ayat yang menjadikan landasan prinsip
tersebut adalah surat AL-Maai`dah/5:2
Yang artinya : “......dan tolong menolong kamu dalam (mengerjakan) kebijakan dan
takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelangaran.....”
g) Prinsip Ketujuh : Toleransi Mengajarkan bahwa hukum islam mengpharuskan kepada
umatnya untuk hidup penuh dengan suasana damai dan toleran. Tolerasni ini harus
menjamin tidak dilanggarnya hukum islam dan hak umat islam.
4.Jelaskan posisi dan fungsi sunnah terhadap AL-Qur`an!
Jawab
a) Menguatkan (Muakkad) hukum suatu peristiwa yang telah ditetapkan
hukumnya di dalam Al-Qur`an.
Beberapa peristiwa telah dietetapkan hukumnya di dalam Al-qur`an kemudian
sunnah Nabi SAW menguatkannya sehingga amalan tersebut diterapkan oleh
dua sumber hukum yaitu Al-Qur`an dan sunnah Nabi SAW. Berfungsi untuk
menguatkan amalan oleh dua sumber hukum yaitu Al-Qur`an dan Sunnah nabi
SAW.
b) Memberikan penjelasan terhadap ayat-ayat Al-Qur`an.
Berfungsi meberikan penjelasan terhadap ayat-ayat Al-Qur`an antara lain
dengan jalan:
 Memberikan perincian terhadap ayat-ayat yang masih global, misalnya
perintah sholat yang harus dikerjakan dalam waktu-waktu tertentu.
 Membatasi kemutlakannya; yang dimaksud adalah ayat-ayat yang
masih bersifat mutlak, tetapi kemudian Raul SAW membatasi
kemutlakan ayat tersebut. Contohnya adalah ketika sesorang sudah
merasa dekat waktu ajalnya kemudian membuat wasiat terkait
hartanya, maka Al-Qur`an tidak memberikan batasan, sepertinya
berapa pun boleh. Namun kemudian Nabi membatasi bahwa wasiat
diperbolehkan maksimal 1/3 dari harta yang akan ditinggalkan. Ini pun
dengan catatan bahwa wasiat yang berkaitan dengan harta tidak
diperuntukan kepada keluarga yang secara syariat memang tidak
menerima harta waris. Diantara ayat yang memperbolehkan berwasiat
adalah an-nisa`/4:12, sedangkan hadist yang membatasi kadar wasiat
tersebut diriwayatkan oleh imam bukhori dan imam muslim yang
bersumber dari sahabat sa`ad bin Abi Waqqas, r.a.
 Mengkhususkan atas ayat yang masih bersifat umum, beberapa
ketentuan dalam Al-Qur`an masuh bersifat umum, kemudian Nabi
SAW mengkhususkan atas ketentuan tersebut.
c) Menciptakan hukum baru yang tidak terdapat dalam Al-Qur`an
Contoh yang dapat dikemukakan, diantaranya adalah Nabi SAW menetapkan
keharaman binatang buas yang bertaring kuat dan juga burung yang berkuku
kuat, sebagaimana diriwayatkan oleh imam muslim yang bersumber dari
sahabat Ibn `Abbas.

.5. Jelaskan perbedaan moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak, dan kaitan antara
Semuannya!
Jawab
 Perbedaan antara etika, susila, moral dan budi pekerti dengan akhlak adalah terletak
pada sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk. Jika dalam
etika penilaian baik buruk berdasarkan pendapat akal pikiran, dan pada moral dan
budi pekerti berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum dimasyarakat, maka pada
akhlak ukuran yang digunakan untuk menentukan baik dan buruk itu aadalah Al
Quran dan Al Hadits.
Perbedaan lain antara etika, moral dan budi pekerti terlihat pada sifat dan kawasan
pembahasannya, Jika etika lebih banyak pada sifat dan kawasan pembahasanya. Jika
etika lebih banyak bersifat teoritis, maka pada moral dan susila lebih banyak bersifat
praktis. Etika memandang tingkah laku manusia secara umum, sedangkan moral dan
budi pekerti bersifat lokal atau idividual. Etika menjelaskan baik buruknya, sedangkan
moral dan budi pekerti menyatakan ukuran tersebut dalam bentuk perbuatan.
Namun demikian etika, moral, susila dan akhlak tetap saling berhubungan dan
membutuhkan. Uraian tersebut diatas menunjukan dengan jelas bahwa etika, moral
dan susila berasal dari produk ras dan budaya masyarakat yang secara selektif diakui
sebagai yang bermanfaat dan baik bagi kelangsungan hidup manusia. Sementara
akhlak berasal dari wahyu, yakni ketentuan yang berdasarkan Al Quran dan Hadits.
Dengan kata lain jika etika, moral dan budi pekerti berasal dari manusia, sedangkan
akhlak berasal dari Tuhan.
Adapun perbedaan lainnya :
 Moral: Moral merujuk pada aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang mengatur
perilaku manusia dalam masyarakat. Moral mencakup nilai-nilai yang
dianggap benar atau salah, baik atau buruk, dan membentuk dasar dari
tindakan dan keputusan seseorang. Moral bersifat subjektif dan dapat berbeda
antara individu, budaya, atau agama.
 Susila: Susila adalah istilah yang digunakan dalam budaya Indonesia untuk
merujuk pada perilaku yang baik, sopan, dan sesuai dengan norma-norma
yang berlaku dalam masyarakat. Susila mencakup nilai-nilai seperti kejujuran,
kesopanan, dan tanggung jawab.
 Budi Pekerti: Budi pekerti adalah istilah yang digunakan dalam budaya
Indonesia untuk merujuk pada sikap dan perilaku yang baik, terutama dalam
hubungan sosial. Budi pekerti mencakup nilai-nilai seperti keramahan,
kesopanan, dan kebaikan hati.
 Etika: Etika adalah studi tentang apa yang dianggap benar atau salah, baik atau
buruk, dalam konteks moral. Etika mencakup prinsip-prinsip dan teori-teori
yang digunakan untuk memahami dan mengevaluasi tindakan manusia. Etika
berfokus pada pertimbangan rasional dan refleksi moral.
 Akhlak: Akhlak adalah istilah yang digunakan dalam Islam untuk merujuk
pada perilaku yang baik dan moralitas yang tinggi. Akhlak mencakup nilai-
nilai seperti kejujuran, keadilan, dan kasih sayang. Akhlak juga mencakup
aspek spiritual dan hubungan manusia dengan Tuhan.

 Adapun Hubungan diantara Semuanya adalah


Hubungan Antara Akhlak, Susila, Etika, Moral dan budi pekerti
Dilihat dari fungsi perannya, dapat dikatakan bahwa akhlak , susila. etika, moral, dan
budi pekerti sama, yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang
dilakukan manusia untuk ditentukan baik buruknya. Kesemua istilah tersebut sama-
sama menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang baik, teratur, aman, damai
dan tentram sehingga sejahtera batiniah dan lahiriyah.
Semua konsep tersebut berkaitan erat dan saling melengkapi dalam membentuk perilaku
manusia yang baik dan moral. Berikut adalah kaitan antara moral, susila, budi pekerti,
etika, dan akhlak:
 Moral, susila, dan budi pekerti adalah konsep yang berkaitan dengan perilaku yang
baik dan sesuai dengan norma-norma sosial dalam masyarakat. Ketiganya mencakup
nilai-nilai yang dianggap penting dalam membentuk karakter dan sikap yang baik.
 Etika adalah studi tentang moral dan memberikan kerangka kerja untuk memahami
dan mengevaluasi tindakan manusia. Etika membantu kita memahami prinsip-prinsip
moral yang mendasari perilaku dan memberikan pedoman dalam mengambil
keputusan moral.
 Akhlak adalah konsep yang berkaitan dengan perilaku yang baik dalam konteks
agama, terutama dalam Islam. Akhlak mencakup nilai-nilai moral dan spiritual yang
membentuk karakter dan hubungan manusia dengan Tuhan.
 Secara keseluruhan, moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak adalah konsep-
konsep yang saling terkait dan membantu manusia dalam mengembangkan perilaku
yang baik, moral, dan sesuai dengan nilai-nilai yang dianggap penting dalam
masyarakat.

You might also like