Professional Documents
Culture Documents
Mahastra Aulya Kartika
Mahastra Aulya Kartika
Oleh:
MAHASTRA AULYA KARTIKA
NIM. 216011
Oleh:
MAHASTRA AULYA KARTIKA
NIM. 216011
OLEH:
MAHASTRA AULYA KARTIKA
NIM. 216011
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan asuhan keluarga
pada Ny “P” dengan masalah “Kurangnya Pengetahuan tentang ASI Ekslusif” di RT 01
RW 01 Dusun Ketapangrejo Desa Ketapangkuning Kecamatan Ngusikan Kabupaten
Jombang Tanggal 10 Juli – 21 Oktober 2023 ini, merupakan salah satu target untuk
memenuhi nilai Praktek Kebidanan Komunitas yang dilakukan mahasiswa S1 Kebidanan
Institut Teknologi Sains dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang.
Dalam penyusunan asuhan keluarga ini, penyusun merasa sangat berterima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya asuhan keluarga ini,
antara lain :
1. Arif Efendi SMPh,SH,S.Kep,Ners,MM,M.Kes selaku Rektor Institut Teknologi
Sains dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang
2. Raden Maria Veronika W., M.Keb, selaku Kaprodi Kebidanan dan Dosen
Pembimbing Akademik
3. Rani Safitri, S.ST., M. Keb selaku dosen pembimbing dalam penulisan laporan
asuhan kebidanan keluarga
4. Rini Idawati. S.Tr. Keb selaku bidan desa Ketapangkuning
5. Bd.Hj.Suma’iyah,SST.,M.Kes selaku pembimbing lahan dalam praktik komunitas
6. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan S1 Kebidanan Institut Teknologi
Sains dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang yang ikut membantu penyeleseian
asuhan kebidanan keluarga ini.
Penyusun menyadari, dalam penyusunan asuhan keluarga ini pasti masih ada
kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi tercapainya kesempurnaan di asuhan keluarga yang selanjutnya. Semoga laporan
asuhan keluarga ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan keluarga “R” pada khususnya
dan bagi mahasiswi pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Masa Nifas merupakan masa setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-
alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Yuliana, 2020). Periode
nifas merupakan masa kritis bagi ibu, diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat
kehamilan terjadi setelah persalinan, yang mana 50% dari kematian ibu
tersebut terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan. Selain itu, masa nifas ini
juga merupakan masa kritis bagi bayi, sebab dua pertiga kematian bayi terjadi dalam
4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu
7 hari setelah lahir (Saifuddin dkk, 2015). Untuk itu perawatan selama masa nifas
merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
Perawatan masa nifas mencakup berbagai aspek mulai dari pengaturan dalam
mobilisasi, anjuran untuk kebersihan diri, pengaturan diet, pengaturan miksi dan
defekasi, perawatan payudara (mammae) yang ditujukan terutama untuk kelancaran
pemberian air susu ibu guna pemenuhan nutrisi bayi, dan lain - lain (Handayani dkk,
2011).
Komplikasi pada proses kehamilan, persalinan, dan nifas juga merupakan salah
satu penyebab kematian ibu dan kematian bayi. Komplikasi kebidanan adalah
kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan atau janin dalam kandungan,
baik langsung maupun tidak langsung, termasuk penyakit menular dan tidak menular
yang dapat mengancam jiwa ibu ataupun janin. Sebagai upaya menurunkan angka
kematian ibu dan angka kematian bayi maka dilakukan pelayanan/penanganan
komplikasi kebidanan.
Bidan dalam bekerja di masyarakat perlu memahami masyarakat yang di
layaninya, baik keadaan budaya maupun tradisi setempat karena sangat menentukan
cara pendektan yang harus ditempuh. Pendekatan yang akan digunakan oleh bidan
komunitas harus memperhatikan strategi pelayanan kebidanan, tugas dan
tanggungjawab bidan serta aspek perlindungan hukum bagi bidan komunitas
(Pudiastuti, 2011). Oleh karena itu sebelum menjalankan peran sesungguhnya maka
mahasiswa dilatih untuk menjalan perannya pada praktek kerja lapangan komunitas
dengan harapan dapat melakukan proses pembelajaran masyarakat dengan cara
dimulai dari pengkajian, analisa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Perawatan masa nifas mencakup berbagai aspek mulai dari pengaturan dalam
mobilisasi, anjuran untuk kebersihan diri, pengaturan diet, pengaturan miksi dan
defekasi, perawatan payudara (mamma) yang ditujukan terutama untuk kelancaran
pemberian air susu ibu guna pemenuhan nutrisi bayi, dan lain - lain (Handayani, dkk.
2011).
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan komunitas dengan menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan pada keluarga. Mendapatkan pengalaman nyata
dalam peran fungsi dan tugas bidan serta dapat mengembangkan sikap etis,
nasionalisme dan profesionalisme dalam melaksanakan praktek kebidanan.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada ibu nifas keluarga Tn. R.
b. Menganalisa masalah kesehatan yang dialami ibu nifas pada keluarga Tn. R
c. Melakukan antisipasi masalah kesehatan yang di alami ibu nifas pada keluarga
Tn. R
d. Melakukan tindakan segera terhadap masalah kesehatan yang di alami ibu
nifas normal pada keluarga Tn. R
e. Menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan terhadap masalah kesehatan
yang di alami ibu hamil normal pada keluarga Tn. R
f. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan terhadap masalah kesehatan yang di
alami ibu hamil normal pada keluarga Tn. R
g. Melakukan evaluasi tindakan asuhan kebidanan terhadap masalah kesehatan
yang di alami ibu hamil normal pada keluarga Tn. R
1.4. Manfaat
1.4.1. Bagi keluarga
1. Keluarga mampu mengenal permasalahan esehatan yang dialami
2. Keluarga mampu mengenal penyebab masalah kesehatan yang dialami
3. Keluarga mampu mengatasi masalah kesehatan yang dialami
1.4.2. Bagi mahasiswi
1. Mahasiswi mampu mengaplikasikan asuhan kebidanan komunitas dalam praktik
kerja lapangan
2. Mahasiswi mendapatkan pengalaman belajar dalam mengenali masalah
kesehatan dan menentukan langkah penyelesaiannya.
1.4.3. Bagi masyarakat
Masyarakat mampu mengenali masalah-masalah kesehatan yang ada di lingkungan
sekitar serta dapat menentukan penyelessaiian masalah kesehatan yang ditemukan
dalam wilayah tersebut.
BAB II
TINJAUAN TEORI
b) Lokhea
Lochea adalah cairan yang berasal dari kavum uteri dan
vagina dalam masa nifas (Mochtar, 2013).
Lokhea adalah ekskresi cairan rahim selama masa
nifas.Lokhea mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang
nekrotik dari dalam uterus (Sulistyawati, 2010).
Lokhea mempunyai reaksi basa atau alkalis yang dapat
membuat organisme berkembang daripada kondisi asam yang ada
pada vagina normal. Lokhea berbau amis/anyir dengan volume yang
berbeda-beda pada setiap wanita.Lokhea yang berbau tidak sedap
menandakan adanya infeksi. Lokhea mempunyai perbedaan warna
dan volume karena adanya proses involusi.
Lokhea dibedakan menjadi 4 jenis berdasarkan warna dan
waktu keluarnya:
(a) Lokhea rubra/ merah
Lokhea ini keluar pada hari pertama sampai hari ke-4 masa
postpartum. Cairan yang keluar berwarna merah karena terisi
darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak
bayi, lanugo, dan mekonium.
(b) Lokhea sanguinolenta
Lokhea ini berwarna merah kecoklatan dan berlendir, serta
berlangsung dari hari ke-4 sampai hari ke-7 postpartum.
(c) Lokhea serosa
Lokhea ini berwarna kuning kecoklatan karena mengandung
serum, leukosit, dan robekan atau laserasi plasenta.Keluar
pada hari ke-7 sampai hari ke-14.
(d) Lokhea alba/putih
Lokhea ini mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel,
selaput lendir serviks, dan selaput jaringan yang mati. Lokhea
alba ini dapat berlangsung selama 2-6 minggupostpartum.
Lokhea yang menetap pada awal periode postpartum
menunjukkan adanya tanda-tanda perdarahan sekunder yang
mungkin disebabkan oleh tertinggalnya sisa atau selaput
plasenta. Lokhea alba atau serosa yang berlanjut dapat
menandakan adanya endometritis, terutama bila disertai
dengan nyeri pada abdomen dan demam. Bila terjadi infeksi,
akan keluar cairan nanah berbau busuk yang disebut dengan
“lokhea purulenta”. Pengeluaran lokhea yang tidak lancar
disebut dengan “lokhea statis”.
(e) Serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Perubahan
perubahan yang terdapat pada serviks postpartum adalah
bentuk serviks yang akan menganga seperti corong. Bentuk
ini disebabkan oleh korpus uteri yang dapat mengadakan
kontraksi, sedangkan serviks tidak berkontraksi sehingga
seolah-olah pada perbatasan antara korpus dan serviks uteri
berbentuk semacam cincin.Warna serviks sendiri berwarna
merah kehitam-hitaman karena penuh pembuluh darah.
Beberapa hari setelah persalinan, ostium eksternum
dapat dilalui oleh 2 jari, pinggir-pinggirnya tidak rata, tetapi
retak-retak karena robekan dalam persalinan.Pada akhir
minggu pertama hanya dapat dilalui oleh 1 jari saja, dan
lingkaran retraksi berhubungan dengna bagian atas dari
kanalis servikalis.
Pada serviks terbentuk sel-sel otot baru yang
mengakibatkan serviks memanjang seperti celah.Walaupun
begitu, setelah involusi selesai, ostium eksternum tidak serupa
dengan keadaan sebelum hamil.Pada umumnya ostium
eksternum lebih besar dan tetap terdapat retak-retak dan
robekan-robekan pada pinggirnya, terutama pada pinggir
sampingnya. Oleh karena itu robekan ke samping ini
terbentuklah bibir depan dan bibir belakang pada serviks
(Sunarsih, 2011).
c) Vagina dan perineum
Estrogen pascapartum yang menurun berperan dalam
penipisan mukosa vagina hilangnya rugae. Vagina yang semula
sangat meregang akan kembali secara bertahap pada ukuran
sebelum hamil selama 6-8 minggu setelah bayi lahir. Rugae akan
kembali terlihat sekitar minggu keempat, walaupun tidak akan
menonjol pada wanita nulipara. Pada umumnya rugae akan
memipih secara permanen. Mukosa tetap atrofik pada wanita
yang menyusui sekurang-kurangnya sampai menstruasi dimulai
kembali, Penebalan mukosa yang terjadi seiring pemulihan fungsi
ovarium (Sunarsih, 2011).
Keterangan :
Perempuan
Laki – Laki
Hubungan Keluarga
5) Lingkungan Perumahan
a. Perumahan
Rumah yang ditempati Tn. “R” adalah rumah milik sendiri, luas rumah 6 ×
15 m2
b. Jenis bangunan
Lantai rumah dari semen, dinding tembok, ventilasi jendela terbuka,
penerangan dari listrik dan cahaya matahari yang masuk cukup.
c. Kebersihan
Halaman rumah bersih, lantai rumah bersih dan tidak lembab
d. Pemakaian air
Sumber air berasal dari air sumur dengan status milik sendiri
e. Jamban keluarga
Jamban keluarga adalah jenis leher angsa dengan jarak septi tank < 5 m, dan
kamar mandi milik sendiri
f. Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah rumah tangga melalui selokan terbuka yang
mengalir
g. Pembuangan sampah
Sampah dibuang di lubang sampah dan kemudian dibakar di halaman
belakang rumah
B. ANALISA DATA
Tanggal : 18 Oktober 2022
Jam : 16.15 WIB
Dx : Ny. S usia 34 tahun dengan ibu nifas normal P2A0 postpartum minggu
ke 2 normal.
Ds : Ibu mengatakan ASI keluar sedikit.
Do : Bayi berusia 2 minggu minum ASI dan susu formula.
Ada KMS
C. Prioritas Masalah
Ketidaktahuan ibu tentang perawatan payudara dan teknik menyusui yang benar :
No. Kriteria Penilaian Skor Pembenaran
1. Sifat Masalah 2/3 x 1 2/3 Ibu tidak mengetahui
tentang ASI ekslusif,
perawatan payudara dan
teknik menyusui yang
benar.
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Keluarga dapat
dapat di ubah dengan menerima penjelasan
mudah yang diberikan
3. Potensi masalah untuk 2/3 x 1 2/3 Keinginan keluarga
diubah tinggi untuk mengetahui
tentang manfaat ASI
ekslusif, perawatan
payudara, dan teknik
menyusui yang benar
4. Masalah yang menonjol 0/2 x 1 0 Masalah tidak dirasakan
harus segera ditangani
Total 2 4/3
D. Perencanaan
Tanggal : 18 Oktober 2023
Jam : 16.15 WIB
Dx : Ny. “S” usia 34 tahun dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang
manfaat ASI ekslusif, perawatan payudara pada masa nifas.
Ds : Ibu mengatakan tidak pernah melakukan perawatan payudara, ASI keluar
sedikit
Do : Bayi berusia 2 minggu minum ASI dan susu formula.
Ada KMS
Tujuan : ibu mengetahui manfaat ASI ekslusif, perawatan payudara pada masa
nifas, dan teknik menyusui yang benar.
Kriteria hasil : ibu dapat menjelaskan kembali penjelasan yang diberikan
sehubungan dengan manfaat perawatan payudara dan teknik menyusui
yang benar.
Intervensi :
1. Beritahu ibu manfaat perawatan payudara
R/ agar ibu mengerti manfaat perawatan payudara pada masa nifas
2. Ajarkan ibu cara menyusui yang benar
R/ agar bayi terpenuhi nutrisinya dengan cukup dan mengurangi keluhan akibat
posisi menyusui yang salah.
3. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesring mungkin sampai bayi berusia 6
bulan dan maksimal sampai usia 2 tahun
R/ dengan isapan bayi pada payudara ibu dapat merangsang pengeluaran hormon
oksitosin yang membantu involusio uteri dan kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi
serta mengurangi pengeluaran biaya susu formula.
4. Beritahu ibu dampak tidak diberikani ASI eksklusif
R/ agar ibu mengerti dampak tidak diberikan ASI eksklusif
5. Beritahu ibu kecukupan nutrisi bagi ibu nifas.
R/ agar ibu dapat mencukupi nutrisinya selama masa nifas dan menyusui
sehingga produksi ASI tercukupi.
E. IMPLEMENTASI
Tanggal : 18 Oktober 2023
Waktu : 16.20 WIB
Dx : Ny. “S” usia 34 tahun dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI
ekslusif, manfaat perawatan payudara pada masa nifas.
Ds : Ibu mengatakan bayi minum ASI dan susu formula, ibu tidak pernah
melakukan perawatan payudara.
Do : Anak berusia 2 minggu.
Ada KMS
1. Menjelaskan tujuan kunjungan dan membuat janji untuk melakukan
kunjungan dengan wawancara dan pengamatan
2. Memberi penyuluhan tentang pentingnya ASI eksklusif
3. Menjelaskan manfaat ASI eksklusif jika diberikan pada bayi
4. Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan saat meneteki
5. Menjelaskan manfaat dari melakukan perawatan payudara
6. Menjelaskan manfaat mencukupi kebutuhan nutrisi ibu nifas
F. EVALUASI
Tanggal : 18 Oktober 2023
Waktu : 16.20 WIB
Dx : Ny. “S” usia 34 tahun dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI ekslusif
dan perawatan payudara.
Ds : Ibu mengatakan tidak memberi ASI eksklusif pada anaknya. Bayi minum ASI
dan susu formula.
Do : Bayi berusia 2 minggu.
Ada KMS
S : Ibu mengerti dengan penjelasan petugas tentang pentingnya ASI eksklusif,
manfaat perawatan payudara.
O : Keluarga kooperatif terhadap penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan
dan ingin membahas dulu dengan keluarga
A : Ny. “S” usia 34 tahun P2A0 postpartum 2 minggu dengan kurangnya
pengetahuan ibu tentang ASI ekslusif, perawatan payudara.
P : keluarga Tn.”R” bersedia mendukung ibu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
ibu dan bayi nya dan mendukung ibu untuk memberikan ASI ekslusif pada bayi.
BAB V
PEMBAHASAN
5.1. KESIMPULAN
5.2 SARAN
5.2.1 Bagi keuarga Tn. R
− Diharapkan keluarga Tn. R memahami tentang penjelasan yang diberikan dan
bisa merubah perilaku sebelumnya yang berdampak buruk pada kesehatan
keluarga.
− Diharapkan keluarga tetap mempertahankan pola makan ibu dan menganjurkan
ibu untuk tetap memberikan ASI ekslusif pada bayinya, mengkonsumsi makanan
yang bergizi karena akan berdampak pada produksi ASI dan diharapakan
keluarga bisa mempertahankan kebersihan didalam rumah.
DAFTAR PUSTAKA
1. IDENTITAS KK
Nama : M. Rony
Tempat/Tanggal lahir : Mojokerto, Umur : 35 tahun
Agama : 1 1. Islam 2. Kristen 3. Katolik 4. Hindu 5. Budha
Pendidikan : 3 1. SD 2. SLTP 3. SLTA 4.PT 5. Tidak sekolah
Pekerjaan : 2 1. PNS/ABRI 2. Swasta 3. Wiraswasta
4. Petani 5. Buruh 6. Tidak bekerja
(note : Jika bekerja apakah dalam kota atau luar kota, daerah dengan zona
merah hijau dst
Jika bekerja luar kota maupun dalam kota apakah transportasi yang
digunakan?
Alamat :
Jalan : Dsn. Ketapangrejo
RT/RW : 001/001
Desa/Kel : Ds. Ketapangkuning
Kecamatan : Kec. Ngusikan
Kabupaten : Kab. Jombang
7. Persepsi ibu/keluarga tentang manfaat KMS : Dapat mengetahui status gizi bayi
8. Pemberian ASI Eksklusif : • Ya Tidak
Bila tidak alasan:……………………………………...………………………….........
9. ASI diberikan sampai umur : 1 tahun 1,5 tahun 2 tahun
> 2 tahun
10. Pemberian makanan tambahan/makanan pendamping ASI :
Umur (bulan)
Jenis PMT/MPA
0–6 6–7 8–9 9 – 12
Nasi pisang
Sari buah
Bubur susu
Nasi Tim Saring
Nasi Tim
Nasi
Lain-lain (sebutkan)
G. USIA LANJUT
1. Apakah anggota keluarga ada yang berusia lanjut (lebih dari 60 tahun)
Tidak ada • Ada, usianya……..
10 | K O M U N I T A S TERPADU 2021
Jenisnya obat bebas jual
6. Sumber pendanaan kesehatan keluarga
ASTEK/ASKES 2. Tabungan 3. Dana sehat
• JPS/ASKES MASKIN Tidak ada
7. Sarana transportasi ke pelayanan kesehatan keluarga
Jalan kaki Becak Angkot • Kendaraan pribadi
8. Jarak rumah dengan sarana kesehatan
< 1 Km • 1- 2 Km
2. 2- 5 Km > 5 Km
9. Penyakit yang paling sering diderita keluarga dalam 6 bulan terakhir
Demam berdarah • Batuk Pilek Asma TBC
Thypoid Infeksi menular seksual Lain-lain..........
10. Apakah yang dilakukan jika menggunakan transportasi umum berhubungan
dengan Covid 19? Jaga jarak dan tetap memakai masker
11. Apakah ditempat tempat anda terdapat fasilitas cuci tangan? Jika ada sebutkan
dimana saja? Tidak ada
I. Gizi Keluarga
1. Makanan pokok : • Beras Jagung
Lain-lain……………………………………………......
11 | K O M U N I T A S TERPADU 2021
6. Pengelolaan air minum : Dimasak dahulu Tidak dimasak
7. Kebiasaan minum susu dalam keluarga : Ya • Tidak
8. Frekuensi minum susu : 1 x sehari 1 x seminggu
2 x seminggu 1 x sebulan
9. Garam yang digunakan : • Beryodium Tidak beryodium
10. Apakah ibu tahu garam yang dipakai beryodium : • Tahu Tidak tahu
11. Jika tahu bagaimana cara tes garam : dengan menggunakan iodina tes yang
ditetesi pada garam, apabila garam berubah warna menjadi ungu tua berarti
garamnya mengandung yodium dan bila tidak berubah warna berarti garamnya
tidak ada kandungan yodiumnya.
12. Bagaimana cara penggunaan dan penyimpanan garam beryodium : menyimpan
dalam ruangan tertutup, suhu ruangan, dan jauh dari sinar matahari.
13. Mengapa perlu mengkonsumsi garam beryodium : dapat membantu tubuh
untuk menghasilkan hormon tiroid untuk mengatur proses metabolisme tubuh
14. Keluarga pernah minum kapsul lipidol (yodium) : Pernah
• Tidak pernah
15. Pengetahuan tentang gizi :
a. Apa yang dimaksud dengan gizi : zat makanan pokok yang diperlukan bagi
pertumbuhan dan kesehatan tubuh.
b. Macam-macam zat gizi yang diketahui : karbohidrat, lemak, protein, mineral
dan vitamin.
c. Jenis bahan makanan yang termasuk didalamnya : Sayur, ikan, daging, telur,
kacang-kacangan
d. Susunan makanan yang baik dikonsumsi : dalam piring sajian sekali makan
harus ada menu karbohidrat berupa makanan pokok, protein berupa lauk-
pauk, serta bagian yang sama besar antara buah-buahan dan sayuran
e. Pentingkah melakukan sarapan pagi : Penting
Kenapa : Karena sarapan menjadi bahan energi yang membuat kondisi otak
segar sehingga menjadikan mood bagus.
f. Apakah didalam keluarga menanam tanaman sayur mayur, buah sendiri? Ya
g. Berapa kali frekuensi keluarga belanja kebutuhan sehari hari
kepasar/mall/supermarket dalam kondisi pandemi covid 19 ini? 3 kali/minggu
12 | K O M U N I T A S TERPADU 2021
J. Kebiasaan Keluarga
1. Berolahraga secara teratur : Ya •• Tidak
2. Rekreasi keluarga : Selalu • Jarang Tidak pernah
3. Merokok : • Ya Tidak Kadang-kadang
4. Minum-minuman keras : : Ya • Tidak Kadang-kadang
5. Istirahat cukup : • Ya Tidak Kadang-kadang
6. Mencuci tangan sebelum dan sesudah BAB dengan air bersih : • Ya
Tidak
7. Kebiasaan minum jamu : Ya • Tidak
8. Menggunakan jamban jika BAB : • Ya Tidak
9. Menggunakan air bersih : • Selalu Kadang-kadang
(tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna)
10. Membuang sampah pada tempatnya : • Ya Tidak Kadang-kadang
11. Berapa kali dalam sehari melaksanakan olahraga? 1 kali
12. Apakah dalam keluarga terdapat hand sanitazer? Terdapat
13. Apakah ketika keluar rumah selalu menggunakan masker? Ya
K. Organisasi
1. Organisasi/perkumpulan yang ada : • PKK • Karang Taruna
LPMD Ojek
• Kelompok tahlil
• Kelompok tani
Lain-lain………………………
2. Keikutsertaan dalam organisasi :
• Ya Tidak
Bila tidak alasan:……………………………………………………………………….
3. Dalam kondisi pandemic Covid 19 berapa kali organisasi mengumpulkan massa/
pertemuan desa dst? Apakah menggunakan protocol covid 19? Pertemuan
dilaksanakan secara daring
4. LINGKUNGAN FISIK
A. Perumahan
•
13 | K O M U N I T A S TERPADU 2021
1. Status rumah : Milik sendiri Menumpang
Kontrak Kost
2. Luas bangunan : < 21 m2 21-36 m2 > 36 m2
•
3. Jenis bangunan
a. Lantai : • Tegel Semen Tanah Papan
b. Dinding : • Tembok Papan Bambu
c. Ventilasi : Jendela terbuka • Jendela tertutup
Angin-angin
d. Penerangan : • Listrik Non listrik
e. Cahaya matahari : Sedang • Cukup Baik
4. Jenis Rumah : • Permanen Semi Permanen
Tidak Pernah
5. Ada jendela di setiap kamar : • Ya Tidak
6. Kebersihan Rumah : • Baik Cukup Kurang
7. Ada jendela di seiap rumah : • Ya Tidak
8. Jika Ya, Apakah dibuka setiap hari : • Ya Tidak
9. Ventilasi Rumah : • >10% dari luas lantai <10% dari luas lantai
10. Pencahayaan dalam rumah disiang hari :
• Terang Remang-Remang Gelap
11. Jarak Rumah Dengan tetangga : Bersatu • Dekat Terpisah
12. Apakah dirumah menggunakan AC? Tidak
B. Pekarangan
1. Keberadaan : • Ada Tidak ada
2. Jika Ada, Lokasinya : Didepan Disamping • Dibelakang
3. Keadaan : • Bersih Kotor Kering Becek
4. Pemanfaatan : • Tanaman produktif Tanaman non produktif
Lain-lain :………………………………………………
C. Sumber Air Bersih
1. Asal air : Perpipaan/PAM • Sumur gali/bor Sumber
Lain-lain….......………………………………………
2. Cara Pengolahan : Dimasak • Tidak
14 | K O M U N I T A S TERPADU 2021
3. Status : • Milik sendiri Umum
4. Tempat penampungan air sementara
• Bak 2. Gentong Ember Lain- lain, sebutkan……
5. Kondisi tempat penampungan air
Terbuka • Tertutup
6. Kondisi air dalam penampungan
Berwarna Berbau Berasa • Tidak berasa/ berwarna
7. Ada jentik dalam penampungan air
Ya • Tidak
D. Jamban Keluarga
1. Macam : • Leher angsa Cemplung terbuka
Cemplung tertutup
2. Septic Tank : • Ada Tidak ada
3. Jarak dengan sumber air : < 10 meter • > 10 meter
4. Status : • Milik sendiri Umum
15 | K O M U N I T A S TERPADU 2021
16 | K O M U N I T A S TERPADU 2021