You are on page 1of 12

Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Surabaya 2019


ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMITMEN
ORGANISASI PADA PT. IKSG

Ahmad Nasikin
Universitas Negeri Surabaya
ahmadnasikin@mhs.unesa.ac.id
Budiono
Universitas Negeri Surabaya
ec.budiono@unesa.ac.id

Abstract

This research aims to determine and explain the effect of quality of work life and perceived organizational
support to organizational commitment through job satisfaction as an intervening variable at PT IKSG (IKSG).
This research is a type of causal research using quantitative approach with population of 211 permanent
employees and sampling technique using proportionate stratified random sampling with sample of 138
permanent employees. Statistical analysis used in this research is Structural Equation Modeling (SEM) with the
assistance software AMOS 23.0. The results of this research show that quality of work life and perceived
organizational support has positive and significant effect on organizational commitment, quality of work life
and perceived organizational support has no significant effect on job satisfaction, job satisfaction can not be an
intervening variable between quality of work life and perceived organizational support variable toward
organizational commitment.

Keywords: job satisfaction; organizational commitment; perceived organizational support; quality of work life.

PENDAHULUAN optimal maka dirasa akan menumbuhkan


keinginan para karyawan untuk senantiasa
Dalam era globalisasi seperti saat ini, tinggal dan bertahan di dalam organisasi.
persaingan perekonomian dunia bisnis menjadi
semakin ketat. Perkembangan yang dirasa Selain dapat mempengaruhi komitmen
begitu cepat membuat sebuah organisasi harus organisasi, quality of work life juga dirasa
bisa mengoptimalkan segala aspek yang mampu mempengaruhi tingkat kepuasan kerja
dimilikinya, Kualitas sumber daya manusia karyawan. Seperti yang disampaikan oleh
menjadi prioritas utama sebuah organisasi jika Amalia et al., (2015) bahwa salah satu cara
ingin terus bersaing saat ini, (Ardila et al., untuk mengukur tingkat kepuasan karyawan
2018) yaitu dengan mengetahui perasaan karyawan
terhadap beberapa aspek kualitas kehidupan
Manajemen sumber daya manusia diharapkan kerja dari suatu organisasi yang menaunginya. .
mampu mengendalikan, merencanakan, serta
mengelola sumber daya manusia dengan baik Kemudian faktor lain yang dapat
agar nantinya organisasi atau perusahaan mempengaruhi komitmen organisasi adalah
mendapatkan kesetiaan atau mendapatkan perceived organizational support. Santoso
sebuah komitmen yang tinggi dari para (2016) mengungkap bahwa untuk
karyawan. Komitmen organisasional menjadi meningkatkan komitmen organisasi salah satu
faktor terdepan dalam tercapainya tujuan usaha yang mampu dilakukan organisasi yakni
maupun misi dari organisasi, maka dari itu dengan memperhatikan dukungan organisasi
organisasi perlu menciptakan rasa komitmen kepada para karyawannya. Dukungan
organisasional yang tinggi terhadap karyawan organisasi yang diterima oleh karyawan
(Fahrizal & Utama, 2017). diharapkan nantinya dapat memberikan timbal
balik bagi organisasi yaitu pada saat mereka
Terdapat beberapa faktor yang dapat mendapatkan dukungan dari organisasi maka
mempengaruhi tingkat komitmen organisasi mereka akan merasa harus membalas dukungan
karyawan. Menurut Giarto (2018) dengan tersebut dengan cara bekerja semaksimal
terciptanya kualitas kehidupan kerja yang

668
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
mungkin dan kesetiaan serta komitmen seperti besarnya arti perusahaan bagi karyawan.
terhadap organisasi (Santoso, 2016) . Dari hasil wawancara awal, beberapa karyawan
di PT. IKSG menyatakan perusahaan memiliki
Begitupun dengan perceived organizational arti besar bagi mereka, perusahaan sangat
support yang juga mampu mempengaruhi begitu memperhatikan kesejahteraan karyawan
tingkat kepuasan karyawan. Menurut Aswin baik kesejahteraan berupa materi maupun non
dan Rahyuda (2017) persepsi dukungan materi sudah tercukupi dengan sangat baik.
organisasi dirasa penting bagi karyawan, Karyawan merasa berkewajiban untuk merawat
sebagai bukti hasil kerjanya terus dihargai dan perusahaan dan membangun bersama-sama
dapat memberikan sikap positif kepada sekaligus ikut merasa memiliki perusahaan,
karyawan, maka ini juga dapat membantu sehingga perusahaan sangat layak untuk
tercapainya tujuan organisasi. Ketika karyawan mendapatkan kesetiaan dari karyawan.
merasa mendapat dukungan penuh terhadap Kesetiaan karyawan ditunjukkan dengan
kesejahteraannya oleh suatu organisasi maka keinginan mereka untuk tetap berada di PT.
akan menciptakan kepuasan kerja karyawan IKSG.
(Waileruny, 2014).
Lebih lanjut, ada kesenjangan terkait quality of
Selain itu job satisfaction yang dirasakan work life yang terjadi di PT. IKSG di mana ada
karyawan juga dirasa mampu meningkatkan aspek quality of work life yang dirasa sangat
komitmen organisasi. Menurut Puspitawati dan kurang dan belum menjadi perhatian bagi
Riana (2014) ketika karyawan merasa puas manajemen PT. IKSG. yaitu terkait dengan
dengan pekerjaannya seolah akan bekerja ketidak sesuaian antara kualitas kehidupan
dengan sebaik mungkin dan akan berkomitmen kerja terhadap harapan karyawan, hal tersebut
dengan pekerjaannya tadi yang kemudian akan dikarenakan karyawan merasa kurang
berkomitmen pula dengan organisasi yang diberikannya kesempatan dalam ikut
menaunginya. memberikan atau menyumbangkan ide-ide
demi kemajuan perusahaan, karyawan kurang
Penelitian ini dilakukan di PT. IKSG (IKSG). dapat ikut berpartisipasi dalam pengambilan
Perusahaan tersebut bergerak di bidang keputusan juga tidak dapat ikut berpartisipasi
produsen kantong kemasan, khususnya dalam memberikan ide-ide ataupun masukan
kemasan semen. Karyawan PT. IKSG telah bagi kemajuan perusahaan baik itu dalam
bekerja di perusahaan tersebut lebih dari 15 lingkup skala kecil (unit kerja) ataupun skala
tahun. Data terkait masa kerja karyawan di PT. besar (perusahaan). Kurangnya keterlibatan
IKSG dapat dilhat di Gambar 1. karyawan dalam proses pembuatan berbagai
keputusan organisasi baik berupa rencana kerja
ataupun evaluasi kerja masih kurang terlaksana.
Masa Kerja Karyawan PT IKSG
Hal ini yang menjadikan karyawan merasa
60 kurang dihargai terhadap keterlibatan dalam
Jumlah Karyawan

50 berpartisipasi di dalam perusahaan.


40
30 Selain itu, PT. IKSG sangat memperdulikan
20 kesejahteraan karyawan baik itu secara materi
10
ataupun non materi. Kesejahteraan dalam
0
bentuk materi tentunya bonus ataupun insentif.
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Selain itu ada penghargaan lainnya terkait
Masa Kerja (Tahun)
dengan lama masa kerja karyawan, hal itu
dibedakan dari lama masa kerja 10, 15, 20 dan
Sumber: Divisi HRD PT. IKSG, 2019 25 tahun. Tentu saja tiap-tiap lama masa kerja
Gambar 1.MASA KERJA KARYAWAN PT yang berbeda maka bonus yang didapat juga
IKSG berbeda pula. Kemudian kesejahteraan dalam
bentuk non materi yaitu selalu diadakannya
wisata keluarga setahun sekali dan juga adanya
Komitmen organisasi yang terjadi di PT. IKSG
asuransi kesehatan keluarga, hal tersebutlah
tidak bisa dilihat dari lamanya masa kerja saja,
yang mendasari bahwasanya perusahaan sangat
akan tetapi juga harus dilihat dari aspek lainnya

669
Ahmad Nasikin & Budiono. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi pada
PT. Industri Kemasan Semen Gresik.

peduli dengan kesejahteraan karyawan. Selain nantinya akan timbul suatu perasaan senang
itu perusahaan juga membuat pekerjaan yang atau tidak senang terhadap situasi kerja
dilakukan karyawan menjadi lebih (Setiyadi & Wartini 2016). Waileruny (2014)
menyenangkan karena perusahaan atau menyatakan kepuasan kerja sebagai sikap
manajemen akan menempatkan karyawan karyawan akan pekerjaannya, yang ditunjukkan
sesuai dengan keahlian yang mereka miliki dengan membedakan antara penghargaan yang
sehingga karyawan dapat menikmati diterima dengan harapan.
pekerjaannya. Dalam literature terkait, hal ini
disebut dengan perceived organizational Komitmen Organisasi
support. Menurut Robbins dan Judge (2015) sejauh
mana seorang karyawan mengidentifikasi
KAJIAN PUSTAKA DAN sebuah organisasi tertentu serta tujuan dan
PENGEMBANGAN HIPOTESIS keinginan untuk mempertahankan keanggotaan
dalam organisasi tersebut maka itu merupakan
Quality of Work Life komitmen organisasi. Menurut Imanni dan
Srivastava & Pathak (2016) mendefinisikan Witcaksono (2014) komitmen organisasi
quality of work life dianggap sebagai konsep merupakan segala bentuk sikap kesetiaan yang
dasar operasi guna meningkatkan pekerjaan dimiliki karyawan pada organisasi atau tidak
yang berkaitan dengan kesejahteraan individu akan meninggalkan organisasi dan selalu
yang nantinya dapat meningkatkan efisiensi berpihak untuk kepentingan organisasi serta
dan efektifitas organisasi. Pada dasarnya bersungguh-sungguh mencapai tujuan
quality of work life bertujuan untuk organisasi. Menurut Widayanti & Sariyathi
menicptakan kondisi kerja yang mampu (2016), komitmen organisasi dinyatakan
memotivasi setiap karyawan guna untuk sebagai gambaran karyawan yang
mengembangkan diri dan memberikan mengidentifikasi dirinya dengan organisasi dan
kontribusi yang maksimal bagi organisasi, bersedia mempertahankan keanggotaannya
karyawan akan berkontribusi yang lebih apabila melalui sikap loyal.
merasa memiliki kebebasan dalam
menyampaikan ide dan mampu menjalin Hubungan antar Variabel
hubungan timbal balik dengan organisasi Hubungan antar variabel dapat dilihat dalam
(Hermawati dan Mas, 2016). Gambar 2. kerangka konseptual di bawah ini.

Perceived Organizational Support


Perceivde organizational support didefinisikan
oleh Putra & Sriathi (2017) adalah persepsi dari
karyawan tentang bagaimana perusahaan
memberikan dukungan, menghargai kontribusi
mereka, dan bagaimana perushaan mampu
memberikan bantuan ketika dibutuhkan.
Perusahaan yang mampu menghargai Sumber: data diolah, 2019
kontribusi karyawan serta peduli terhadap Gambar 2. KERANGKA KONSEPTUAL
kesejahteraan mereka akan mendorong para
karyawan memiliki persepsi yang baik dan Menurut Santoso (2016) Penciptaan quality of
berperilaku positif terhadap organisasi, persepsi work life yang optimal dalam sebuah organisasi
ini sering disebut sebagai perceived akan mampu meningkatkan komitmen
organizational support (Ambarsari, 2017). organisasi yang dirasakan oleh karyawan.
Karyawan akan lebih memilih bertahan dan
Kepuasan Kerja tetap tinggal dalam organisasi ketika kualitas
Pio & Tampi (2017) mendefinisikan kepuasan kehidupan kerja diterapkan dengan baik.
kerja sebagai sikap karyawan akan pekerjaan,
sikap yang berkaitan dengan emosi karyawan H1 : Diduga quality of work life berpengaruh
dan terkait dengan motivasi. Kepuasan kerja signifikan positif terhadap komitmen
dipandang sebagai tingkat perasaan karyawan organisasi.
akan pekerjaan dengan mempertimbangkan
berbagai aspek yang ada di dalamnya, yang

670
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
Amalia et al., (2015) menyatakan bahwa untuk Kecenderungan untuk lebih memiliki komitmen
mengukur tingkat kepuasan kerja karyawan yang tinggi akan muncul pada karyawan yang
salah satunya yaitu dengan mengetahui aspek- merasa puas pada pekerjaannya di dalam
aspek yang berpengaruh terhadap quality of organisasi. Hermawati & Mas (2016)
work life. Pada dasarnya ketika karyawan menyatakan jika seorang karyawan menilai
merasakan kualitas kehidupan kerja yang bahwa apa yang mereka berikan (waktu, usaha
optimal di organisasi yang menaunginya maka dan kemampuan) terhadap organisasi sama
akan menimbulkan kepuasan kerja tersendiri dengan apa yang mereka terima (reward) dari
bagi mereka (Giarto, 2018). organisasi maka komitmen akan muncul.
Menurut Puspitawati dan Riana (2014) ketika
H2 : Diduga quality of work lifeberpengaruh karyawan merasa puas dengan pekerjaannya
signifikan positif terhadap kepuasan seolah akan bekerja dengan sebaik mungkin
kerja. dan akan berkomitmen dengan pekerjaannya
tadi yang kemudian akan berkomitmen pula
Santoso (2016) mengungkap bahwa untuk dengan organisasi yang menaunginya.
meningkatkan komitmen organisasi salah satu
usaha yang mampu dilakukan organisasi yakni H5: Diduga kepuasan kerja berpengaruh
dengan memperhatikan dukungan organisasi signifikan signifikan positif terhadap
kepada para karyawannya. Dukungan komitmen organisasi.
organisasi yang diterima oleh karyawan
diharapkan nantinya dapat memberikan timbal Penciptaan quality of work life menjadi faktor
balik bagi organisasi yaitu pada saat mereka yang sangat diperlukan untuk membentuk
mendapatkan dukungan dari organisasi maka komitmen organisasi karyawan (Santoso,
mereka akan merasa harus membalas dukungan 2016). Kemudian Amalia et al., (2015)
tersebut dengan cara bekerja semaksimal menyatakan bahwa untuk mengukur tingkat
mungkin dan kesetiaan serta komitmen kepuasan karyawan salah satu caranya dengan
terhadap organisasi. Timbal balik tersebut mengetahui perasaan karyawan terhadap aspek-
merupkan bentuk keyakinan karyawan terhadap aspek yang berpengaruh terhadap quality of
seberapa pedulinya orgaisasi terhadap work life.
keberadaan, kesejahteraan, dan menghargai
kontribusi karyawan pada organisasi yang H6 : Diduga quality of work life berpengaruh
disebut dengan perceived organizational terhadap komitmen organisasi yang
support, (Santoso, 2016). dimediasi oleh kepuasan kerja.

H3 : Diduga perceived organizational support Santoso (2016) menyatakan bahwa banyak


berpengaruh signifikan positif terhadap upaya yang dapat dilakukan organisasi untuk
komitmen organisasi. meningkatkan komitmen organisasi
pegawainya antara lain melalui dukungan
Menurut Waileruny (2014) Persepsi dukungan organisasi. Kemudian menurut Puspitawati dan
organisasi akan sangat mempengaruhi kepuasan Riana (2014) Seorang karyawan yang merasa
kerja karyawan, ketika pegawai yakin bahwa puas dengan pekerjaan yang dilakukannya
kesejahteraannya didukung oleh organisasi seolah akan melakukan pekerjaan tersebut
maka akan menimbulkan kepuasan kerja dengan sebaik mungkin dan akan berkomitmen
tersendiri bagi karyawan. Persepsi dukungan dengan pekerjaannya tadi yang kemudian akan
organisasi yang tinggi yang dirasakan oleh berkomitmen pula dengan organisasi yang
karyawan akan lebih memuaskan dan keinginan menaunginya. Adanya kepuasan dalam bekerja
untuk meninggalkan pekerjaannya akan akan meningkatkan komitmen organisasional
cenderung berkurang. dalam diri karyawan.

H4 : Diduga perceived organizational support H7 : Diduga perceived organizational support


berpengaruh signifikan positif terhadap berpengaruh terhadap komitmen
kepuasan kerja. organisasi yang dimediasi oleh kepuasan
kerja.

671
Ahmad Nasikin & Budiono. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi pada
PT. Industri Kemasan Semen Gresik.

METODE PENELITIAN (16,7%). Selanjutnya untuk karyawan yang


telah bekerja selama rentang waktu antara 15 –
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian 20 tahun berjumlah 25 orang (18,1%),
kuantitatif. Sumber data yaitu data primer kemudian yang telah bekerja selama rentang
dengan metode pengumpulan data waktu antara 21 – 25 tahun berjumlah 102
menggunakan metode observasi, wawancara orang (73,9%), dan yang telah bekerja selama >
dan kuisioner. Populasi yang digunakan dalam 25 tahun sebanyak 11 orang (8%).
penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap
PT. IKSG yang berjumlah sebanyak 211, dan Uji Validitas
sampel yang diambil dengan menggunakan Valid tidaknya suatu indikator dapat dilihat dari
pendekatan statistik (Traditional Statistic nilai loading factor atupun standardisized
Model) didapat sebanyak 138 responden. regression weight ≥ 0,50 (Ghozali, 2018). Dari
Teknik analisis data yang digunakan dalam hasil analisis pada penelitian ini bahwa semua
penelitian ini adalah Structural Equation indikator memiliki nilai standardisize
Modelling (SEM) dengan bantuan software regression weight ≥ 0,50 dan dinyatakan valid.
Analysis of Moment Structure versi 23.
Uji Reliabilitas
Pengukuran quality of work life menggunakan Uji reliabilitas diukur dengan dua kriteria yakni
indikator yang merujuk pada Srivastava & composite reliability dan cronbach alpha.
Pathak (2016), yaitu: growth and development, Suatu alat ukur dinyatakan reliabel jika nilai
participation, physical environment, composite reliability maupun cronbach alpha
supervision, pay and benefits, social relevan, diatas 0,70 (Ghozali, 2018). Dari hasil analisis
workplace integration. Kemudian, pengukuran pada penelitian ini bahwa nilai Cronbach Alpha
perceived organizational support menggunakan untuk masing-masing variabel memiliki nilai
indikator yang memerujuk pada Akgunduz & diatas 0,70 yang berarti bahwa semua item
Sanli (2017), yaitu: penghargaan terhadap pernyataan untuk semua variabel dapat
kontribusi, pemberian bantuan terhadap dinyatakan reliabel.
masalah karyawan, memperhatikan
kesejahteraan, menjadikan pekerjaan semenarik Hasil Koefisien Determinasi
mungkin, penilaian terhadap prestasi kerja, Ketetapan suatu model juga dapat dilihat pada
memanfaatkan karyawan jika ada kesempatan. tabel Square Multiple Correlation (R2) dari
Selanjutnya, pengukuran kepuasan kerja analisis yang telah dilakukan. Nilai koefisien
merujuk pada indikator Ambarsari (2017), determinasi dapat diketahui dari tabel 1.sebagai
yaitu: menyenangi pekerjaannya, mencintai berikut.
pekerjaannya, moral kerja, kedisiplinan,
prestasi kerja. Sedangkan, untuk mengukur Tabel 1.
komitmen organisasi merujuk pada indikator Al HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI
Momani (2017), yaitu: affective commtment,
continuance commitment dan normative Variabel Estimate
commitment. Kepuasan Kerja 0,002
Komitmen Organisasi 0,245
HASIL DAN PEMBAHASAN Sumber: Output AMOS, 2019

Ketepatan model dari data penelitian diukur


Pada penelitian ini dari jumlah sampel
keseluruhan yakni 138 responden 131 (94,9%) dari hubungan koefisien determinasi (R2) di
adalah laki-laki dan 7 (5,1%) perempuan. kedua persamaan. Dalam penelitian ini hasil
karyawan yang berusia antara 30 – 40 tahun perhitungan model sebesar 25% menerangkan
berjumlah 8 orang ( 5,8%), yang berusia antara hubungan variabel yang diteliti sebesar 0,25
41 – 50 tahun berjumlah 114 orang (82,6%), atau 25% dan sisanya 75% dijelaskan oleh
dan yang berusia > 50 tahun berjumlah 16 variabel lain yang tidak diteliti dalam
orang (11,6%). karyawan dengan tingkat penelitian ini.
pendidikan SLTA berjumlah 108 orang
(78,3%), yang memiliki tingkat pendidikan D3 Hasil Uji Analisis Jalur
berjumlah 7 orang (5,1%), dan yang memiliki Model diagram jalur dapat dikonversikan
tingkat pendidikan S1 berjumlah 23 orang kedalam persamaan model hubungan struktural.

672
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
Hasil uji diagram jalur dapat dilihat pada organizational support memiliki pengaruh yang
Gambar 3 sebagai berikut. signifikan positif terhadap komitmen
organisasi.

Pada hipotesis keempat terdapat nilai CR


hitung lebih kecil dari t tabel yakni –0,475 <
1,65. Sedangkan nilai probabilitas
signifikansinya 0,635 (p ≥ 0,05). Dengan kata
lain, perceived organizational support tidak
memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja.

Pada hipotesis kelima terdapat nilai CR hitung


lebih besar dari t tabel yakni 2,816 > 1,65.
Sedangkan nilai probabilitas signifikansinya
0,005 (p ≤ 0,05). Dengan kata lain, kepuasan
kerja memiliki pengaruh yang signifikan positif
terhadap komitmen organisasi. Artinya
Sumber: Output AMOS, 2019 hipotesis kelima diterima.
Gambar 3.DIAGRAM JALUR HASIL UJI
STRUCTURAL EQUATION MODELLING Hasil Uji Sobel Test
Dari tabel 3. dapat diketahui pengaruh quality
Hasil Uji Hipotesis of work life terhadap komitmen organisasi
Hasil uji hipotesis dari penelitian ini dapat melalui kepuasan kerja, berdasarkan hasil uji
dilihat pada tabel 2. Pada hipotesis pertama sobel test nilai signifikansinya sebesar
terdapat nilai CR hitung lebih besar dari t tabel 0.93775267 (p ≥ 0,05) sehingga hal ini
yakni 2,447 > 1,65. Sedangkan nilai menunjukkan quality of work life tidak
probabilitas signifikansinya 0,014 (p ≤ 0,05). memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Hal ini dapat diartikan quality of work life komitmen organisasi melalui kepuasan kerja.
memiliki pengaruh yang signifikan positif Artinya uji mediasi melalui sobel test ditolak.
terhadap komitmen organisasi. Artinya
hipotesis pertama diterima. Tabel 3.
HASIL UJI SOBEL TEST
Tabel 2. Variabel Test Statistic Std. Error p-value
HASIL UJI HIPOTESIS QWL (X1) 0.07809477 0.04206427 0.93775267
POS (X2) -0.46817258 0.03087323 0.63966118
Variabel Estimate S.E. C.R. P Sumber: Output Sobel Test, 2019
H1 OCQWL 0,290 0,166 2,447 0,014
H2 KKQWL 0,008 0,192 0,080 0,936 Dari tabel 3, juga dapat diketahui bahwa
H3 OCPOS 0,289 0,117 2,512 0,012 pengaruh perceived organizational support
H4 KKPOS -0,048 0,139 -0,475 0,635 terhadap komitmen organisasi melalui
H5 OC KK 0,078 0,078 2,816 0,005 kepuasan kerja, berdasarkan hasil uji sobel test
Sumber: Output AMOS, 2019 nilai signifikansinya sebesar 0.63966118 (p ≥
0,05) sehingga hal ini menunjukkan perceived
Pada hipotesis kedua terdapat nilai CR hitung organizational support tidak memiliki
lebih kecil dari t tabel yakni 0,080 < 1,65. pengaruh yang signifikan terhadap komitmen
Sedangkan nilai probabilitas signifikansinya organisasi melalui kepuasan kerja. Artinya uji
0,936 (p ≤ 0,05). Dengan kata lain, quality of mediasi melalui sobel test ditolak.
work life tidak memiliki pengaruh terhadap
kepuasan kerja. Pengaruh Quality of Work Life terhadap
Komitmen Organisasi pada PT. IKSG
Pada hipotesis ketiga terdapat nilai CR hitung Hasil pengujian hipotesis, dapat diketahui
lebih besar dari t tabel yakni 2,512 > 1,65. bahwa nilai P 0,014 (p ≤ 0,05) dan nilai CR
Sedangkan nilai probabilitas signifikansinya 2,447 > 1,65, sehingga H1 diterima. Dari hasil
0,012 (p ≤ 0,05). Dengan kata lain, perceived output Standardized Regression Weight quality

673
Ahmad Nasikin & Budiono. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi pada
PT. Industri Kemasan Semen Gresik.

of work life berpengaruh positif terhadap karyawan cenderung akan mempengaruhi


komitmen organisasi dengan standardized kepuasan kerja karyawan.
koefisien sebesar 0,290.
Kemudian faktor lain tidak terbuktinya
Penerapan quality of work life yang dirasakan hipotesis ini adalah usia dan tingkat pendidikan
karawan di PT. IKSG sudah baik dan karyawan. Perlu diketahui bahwasanya di PT
maksimal. Hal tersebut sesaui dengan kondisi Indsutri Kemasan Semen Gresik ini didominasi
yang ada di PT IKSG, bahwa perusahaan dengan karyawan yang berusia 41-50 tahun dan
sangat memprioritaskan kualitas kehidupan tingkat pendidikannya juga didominasi dengan
kerja para karyawannya, salah satunya yaitu tingkat pendidikan SLTA/Sederajat karyawan
dengan keamanan dan kenyaman kerjanya. lebih ingin befokus pada bagaimana supaya
Kemudian juga terkait dengan pengembangan tetap dapat bekerja di PT IKSG. Mereka lebih
karyawan, bahwa bahwa PT IKSG memilih punya rasa komitmen terhadap
memperhatikan perkembangan pengetahuan organisasi dibandingkan dengan memikirkan
dan ketrampilan para karyawan dengan faktor kepuasan kerja.
diberikannya pelatihan-pelatihan, seminar
ataupun workshop yang sesuai dengan Hasil penelitian ini memperkuat hasil temuan
pekerjaannya di masing-masing unit kerja. penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Berdasarkan penerapan quality of work life Negara et al., (2015) dan Giarto (2018) yang
yang sudah baik dan maksimal itulah yang menyatakan quality of work life tidak
membuat karyawan di PT IKSG memiliki berpengaruh secara signifikan terhadap
komitmen organisasi yang tinggi. kepuasan kerja. Sehingga dapar diartikan
bahwa quality of work life bukan menjadi
Hasil penelitian ini memperkuat hasil temuan faktor tinggi rendahnya kepuasan kerja
Risla & Ithrees (2018) dan Chrisienty (2015) karyawan di PT IKSG.
yang menyatakan quality of work life
berpengaruh signifikan positif terhadap Pengaruh Perceived Organizational Support
komitmen organisasi. Sehingga dapat diartikan terhadap Komitmen Organisasi pada PT.
semakin tinggi quality of work life yang IKSG
diterapkan, maka akan meningkatkan Hasil pengujian hipotesis, dapat diketahui
komitmen organisasi karyawan pada PT IKSG. bahwa nilai P sebesar 0,012 (p ≤ 0,05) dan nilai
CR 2,512 > 1,65, maka dari itu H3 diterima.
Pengaruh Quality of Work Life terhadap Dari hasil output Standardized Regression
Kepuasan Kerja pada PT. IKSG Weight perceived organizational support
Hasil pengujian hipotesis, dapat diketahui berpengaruh positif terhadap komitmen
bahwa nilai P sebesar 0,936 (p ≥ 0,05) dan nilai organisasi dengan standardized koefisien
CR sebesar 0,080 < 1,65, maka dari itu H2 sebesar 0,286.
ditolak. Dari hasil output Standardized
Regression Weight quality of work life memiliki Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
pengaruh tidak signifikan dan positif terhadap wawancara pada karyawan PT IKSG yang
kepuasan kerja dengan standardized koefisien kebanyakan dari mereka sepakat menagatakan
sebesar 0,010. bahwa perusahaan atau organisasi sangat
menghargai kontribusi mereka, penghargaan
Berdasarkan pada hasil analisis penelitian yang diberikan bisa berupa materi ataupun non
diatas, menunjukkan bahwa kualitas kehidupan materi. Adanya sikap positif dari hubungan
kerja karyawan PT IKSG bukanlah menjadi perusahaan dan karyawan, maka dapat
faktor yang mengakibatkan tinggi rendahnya meningkatkan komitmen dari karyawan pada
kepuasan kerja yang dirasakan karyawan. Ada PT IKSG.
faktor lain yang dapat mempengaruhi tinggi
rendahnya kepuasan kerja, yakni lebih Hasil penelitian ini memperkuat hasil temuan
mengarah pada beban kerja dan stres kerja. Hal Fahrizal & Utama (2017) dan Oktaviani (2018)
ini didukung pernyataan dari Parimita et al., yang menyatakan perceived organizational
(2017) yang menyatakan bahwa tinggi support berpengaruh signifikan positif
rendahnya beban kerja yang dirasakan oleh terhadap komitmen organisasi. Hasil dari
penelitian mendukung pendapat dari Putra et

674
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
al., (2016) yang menyatakan bahwa ketika kepuasan kerjaberpengaruh positif terhadap
karyawan menganggap bahwa organisasi komitmen organisasi dengan standardized
memikirkan kebahagiaan mereka, melindungi koefisien sebesar 0,294.
dan membantu mereka (dukungan
organisasional), maka karyawan akan merasa Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan
menjadi bagian dari organisasi, setia dan loyal karyawan PT IKSG, dan beberapa karyawan
terhadap organisasi. menyatakan puas dengan pekerjaan yang
dijalaninya saat ini, mereka merasa menikmati
Dengan demikian dapat diartikan bahwa pekerjaannya karena pekerjaan tersebut sesuai
semakin perceived organizational support yang dengan apa yang diinginkannya dan sesuai
dirasakan karyawan itu tinggi, maka akan dengan keahlian yang dimilikinya, maka dari
tinggi pula komitmen organisasi karyawan pada itu mereka juga akan melakukan pekerjaannya
PT IKSG. dengan sebaik dan semaksimal mungkin.
Karyawan juga merasa bahwa bekerja di PT
Pengaruh Perceived Organizational Support IKSG dapat menimbulkan suasana kerja yang
terhadap Kepuasan Kerja pada PT. IKSG menyenangkan sehingga dapat memiliki
Hasil pengujian hipotesis, dapat diketahui semangat kerja yang tinggi dalam melakukan
bahwa nilai P sebesar 0,635 (p ≥ 0,05) dan nilai pekerjaannya.
CR sebesar -0,475 < 1,65, maka dari itu H4
ditolak. Dari hasil output Standardized Hasil temuan ini sesuai dengan pernyataan
Regression Weight perceived organizational Hermawati & Mas (2016) jika seorang
support memiliki pengaruh tidak signifikan dan karyawan menilai bahwa apa yang mereka
negatif terhadap kepuasan kerja dengan berikan (waktu, usaha dan kemampuan)
standardized koefisien sebesar -0,048. terhadap organisasi sama dengan apa yang
mereka terimam (reward) dari organisasi maka
Ada faktor lain yang dapat mempengaruhi komitmen akan muncul. Kecenderungan untuk
tinggi rendahnya kepuasan kerja, yakni lebih lebih memilih komitmen yang tinggi akan
mengarah pada beban kerja dan stres kerja. muncul pada kayawan yang merasa puas pada
Pernyataan itu didukung dengan penelitian pekerjaannya di dalam organisasi.
yang dilakukan oleh Tambengi et al., (2016)
dan Parimita et al., (2017) yang menyatakan Hasil penelitian ini memperkuat hasil temuan
bahwa tinggi rendahnya beban kerja yang Widayatnti & Sariyathi serta didukung oleh
dirasakan oleh karyawan cenderung akan penelitian yang dilakukan oleh Yasa &
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Suandra (2017) yang menyatakan kepuasan
kerja berpengaruh signifikan positif terhadap
Selain itu dengan usia yang didominasi usia 41- komitmen organisasi. Dengan demikian dapat
50 tahun dan dengan tingkat pendidikan yang diartikan bahwa ketika kepuasan kerja yang
didominasi oleh lulusan SLTA/Sederajat dirasakan karyawan meningkat, maka
membuat karyawan hanya ingin berfokus pada komitmen organisasi karyawan pada PT IKSG
bagaimana supaya tetap dapat bekerja di PT juga akan meningkat.
IKSG karena dengan alasan apabila
meninggalakan perusahaan, maka akan sulit Pengaruh Quality of Work Life terhadap
untuk mendapatkan pekerjaan baru. Dari hasil Komitmen Organisasi yang dimediasi oleh
tersebut maka dapat diartikan bahwasanya Kepuasan Kerja pada PT. IKSG.
perceived organizational support bukan Berdasarkan nilai Standardized Indirect Effect
menjadi faktor tinggi rendahnya kepuasan kerja lebih kecil dari pada nilai Standardized Direct
karyawan di PT IKSG. Effect yaitu 0,002 < 0,290. Hasil uji mediasi
juga membuktikan bahwa tidak terjadi mediasi
Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap atau intervening hal ini dikarenakan nilai
Komitmen Organisasi pada PT. IKSG pengaruh langsung > nilai pengaruh tidak
Hasil pengujian hipotesis, dapat ditemukan langsung yaitu dihasilkan nilai perhitungan
bahwa nilai P 0,005 (p ≤ 0,05) dan nilai CR koefisien jalur 0,41 > (0,0044). Hasil ini juga
2,816 > 1,65, maka dari itu H3 diterima. Dari diperkuat hasil uji sobel test, dengan hasil
hasil output Standardized Regression Weight signifikansi p-value 0,93775267 > 0,05.

675
Ahmad Nasikin & Budiono. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi pada
PT. Industri Kemasan Semen Gresik.

Berdasarkan pada pembahasan sebelumya kepuasan kerja karyawan di PT IKSG.


bahwa kualitas kehidupan kerja karyawan di PT Berdasarkan pembahasan sebelumnya, faktor
IKSG dalam kategori tinggi. Berdasarkan lain yang dapat mempengaruhi tinggi
penerapan quality of work life yang sudah baik rendahnya kepuasan kerja karyawan yaitu
dan maksimal itulah yang membuat karyawan beban kerja dan stres kerja. Selain itu faktor
di PT IKSG memiliki komitmen organisasi usia dan tingkat pendidikan. Di mana mereka
yang tinggi. Namun dengan adanya kepuasan lebih fokus dengan bagaimana agar tetap
kerja sebagai variabel mediasi itu tidak bekerja di PT IKSG karena dengan alasan
terbukti, hal tersebut dikarenakan ada faktor apabila mereka meninggalkan pekerjaannya,
lain yang dirasakan karyawan yang maka mereka merasa akan sulit untuk
mempengaruhi tingkat kepuasan kerja mendapatkan pekerjaan baru dengan usia dan
karyawan di PT IKSG. tingkat pendidikannya. Dengan demikian dapat
diartikan bahwa kepuasan kerja tidak mampu
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, faktor memediasi hubungan antara perceived
lain yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja organizational support terhadap komitmen
karyawan adalah beban kerja dan stres kerja. organisasi pada PT IKSG.
Selain itu faktor usia dan tingkat pendidikan.
Di mana mereka lebih fokus dengan bagaimana KESIMPULAN
agar tetap bekerja di PT IKSG karena dengan
alasan apabila mereka meninggalkan Quality of work life berpengaruh signifikan
pekerjaannya, maka mereka merasa akan sulit positif terhadap komitmen organisasi pada PT
untuk mendapatkan pekerjaan baru dengan usia IKSG. Quality of work life tidak berpengaruh
dan tingkat pendidikannya. Dengan demikian signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT
dapat diartikan bahwa kepuasan kerja tidak IKSG. Perceived organizational support
mampu memediasi hubungan antara quality of berpengaruh signifikan positif terhadap
work life terhadap komitmen organisasi pada komitmen organisasi pada PT IKSG. Perceived
PT IKSG. organizational support tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT
Pengaruh Perceived Organizational Support IKSG. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan
terhadap Komitmen Organisasi yang positif terhadap komitmen organisasi pada PT
dimediasi oleh Kepuasan Kerja pada PT. IKSG. Kepuasan kerja sebagai variabel
IKSG. intervenng tidak mempengaruhi hubungan
Berdasarkan nilai Standardized Indirect Effect antara quality of work life terhadap komitmen
lebih kecil dari pada nilai Standardized Direct organisasi. Kepuasan kerja sebagai variabel
Effect yaitu –0,014 < 0,286. Hasil uji mediasi intervening tidak mempengaruhi hubungan
juga membuktikan bahwa tidak terjadi mediasi antara perceived organizational support
atau intervening hal ini dikarenakan nilai terhadap komitmen organisasi.
pengaruh langsung > nilai pengaruh tidak
langsung yaitu dihasilkan nilai perhitungan Perusahaan disarankan untuk lebih
koefisien jalur 0,29 > (-0,0154). Hasil ini juga memperhatikan karyawannya dalam hal
diperkuat dengan hasil sobel test, dengan kesempatan untuk meyampaikan pendapatnya,
signifikansi p-value 0,63966118 > 0,05. hal ini untuk menghindari kesenjangan dalam
kesempatan untuk menyampaikan pendapat
Perceived organizatonal support yang dalam pengambilan keputusan baik itu diskala
dirasakan karyawan di PT IKSG dalam kategori besar (perusahaan) atau di skala kecil (unit
tinggi. Dengan tingginya perceived kerja masing-masing) serta melibatkan
organizational support yang dirasakan karyawan dalam setiap proses perencanaan
karyawan PT IKSG membuat karyawan yang dibuat oleh perusahaan. Selain itu, ada
memiliki komitmen organisasi yang tinggi pada baiknya agar perusahaan dapat berlaku adil
PT IKSG. pada karyawannya dalam segala hal, baik pada
pembagian beban kerja, pembagian waktu
Namun dengan adanya kepuasan kerja sebagai kerja, dan tanggung jawab pada pekerjaan. Hal
variabel mediasi itu tidak terbukti, hal tersebut ini penting bagi perusahaan karena kedepannya
dikarenakan ada faktor lain yang dirasakan akan memunculan dampak positif berupa
karyawan yang mempengaruhi tingkat peningkatan kerja dan akan diikuti dengan

676
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
meningkatnya komitmen organisasi karyawan Bisnis, 7(1), 1-12.
pada PT. IKSG.
Aswin, A. E., & Rahyuda, A. G. (2017).
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah nilai Pengaruh Perceived Organizational
hasil perhitungan model sebesar 25% yang Support Terhadap Organizational
menerangkan bahwa hubungan keempat Citizenship Behavior Dengan Variabel
variabel yang diteliti sebesar atau 25% dan Kepuasan Kerja Sebagai Mediasi Fakultas
sisanya 75% dijelaskan oleh variabel lain. Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana
Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel , Bali , Indonesia. E-Jurnal Manajemen
lain yang mungkin berhubungan atau memiliki Unud, 6(5), 2729–2755.
pengaruh terhadap komitmen organisasi seperti
variabel beban kerja maupun stres kerja. C. Kojo., F. S. R. K. F. S. T. (2016). Pengaruh
kompensasi, Beban Kerja, dan
DAFTAR PUSTAKA Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan Pada PT.
Akgunduz, Y., & Sanli, S. C. (2017). Journal of Telekomunikasi Indonesia Tbk. Witel
Hospitality and Tourism Management Sulut. Journal of Management, 4(4),
The effect of employee advocacy and 1088–1097.
perceived organizational support on job
embeddedness and turnover intention in Chrisienty, W. O. (2015). Pengaruh quality of
hotels. Journal of Hospitality and work life terhadap komitmen
Tourism Management, 31, 118–125. organisasional karyawan di CV Sinar
https://doi.org/10.1016/j.jhtm.2016.12.00 Plasindo. Agora, 3(2), 483–490. Retrieved
2 from http://www.studentjournal.petra

Al Momani, H. M. (2017). The Mediating Fahrizal, & Utama, I. wayan M. (2017).


Effect of Organizational Commitment on Pengaruh Persepsi Dukungan Organisasi
the Relationship between Work-life Terhadap Komitmen Organisasional Dan
Balance and Intention to Leave : Evidence Turnover Intention Karyawan Hotel
from Working Women in Jordan. Kajane Mua Ubud. E-Jurnal Manajemen
International Business Research, 10(6), Unud, 6(10), 5405–5431.
164–177.
https://doi.org/10.5539/ibr.v10n6p164 Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis
Multivarate dengan Program IBM SPSS
Amalia, R. A., Sudirman, I., & Kadir, H. A. 25 (9th ed.). Semarang: Badan Penerbit
(2015). Pengaruh Kualitas Kehidupan Universitas Diponegoro.
Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan
Organizational Citizen Behavior Giarto, S. B. (2018). Pengaruh Kualitas
Karyawan Rs Unhas Jurnal Ilmu Kehidupan Kerja terhadap Kinerja
Manejmen, (17), 1-12. Karyawan dengan Kepuasan Kerja dan
Komitmen Organisasional sebagai
Ambarsari, D. T. (2017). Pengaruh Reward Variabel Mediasi di PT. Solusky
Ekstrinsik , Perceived Organizational Yogyakarta. jurnal manajemen.
Support Dan Quality Of Work Life
Terhadap Kepuasan Kerja Dan Komitmen Hermawati, A., & Mas, N. (2016). Quality of
Organisasi ( Studi pada PT Pos Indonesia Work Life dan Organizational Citizenship
Cabang Kebumen ).5(1), 1–9. Behavior Sebuah Kajian Empiris.
Malang: Badan Penerbit Universitas
Ardila, W., Hulmasyah, & Huda, N. (2018). Widyagama.
Pengaruh Quality of Work Life ( Qwl )
Dan Organizational Climate Terhadap Imanni, R. N., & Witcaksono, A. D. (2014).
Kepuasan Kerja Yang Berimplikasi Pada Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja
Organizational Citizenship Behaviour ( terhadap Komitmen Organisasi Melalui
Ocb ) Karyawan, (1).Jurnal Lentera Motivasi. Jurnal Ilmu Manejmen, 2(3),

677
Ahmad Nasikin & Budiono. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi pada
PT. Industri Kemasan Semen Gresik.

1080–1094. Karyawan Outsourcing Depo Arsip PT.


X). E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Kadek Sri Widayanti & Ni Ketut Sariyathi. Universitas Udayana, 5(10), 3531–3560.
(2016). Pengaruh Kepuasan Kerja,
Pemberdayaan Karyawan, Dan Stres Putra, P. D. P., & Sriathi, A. (2017). Pengaruh
Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Perceived Organizational Support Dan
Pada Cv. Akar Daya Mandiri. E-Jurnal Komitmen Organisasi Terhadap
Manajemen Unud, 5(11), 7022–7049. Organizational Citizenship Behavior. E-
Jurnal Manajemen Unud, 6(9), 4800–
Negara, G. D., S, S. W. L. H., & Dwipayana, I. 4828.
K. M. (2015). Pengaruh Kualitas
Kehidupan Kerja Terhadap Kepuasan Risla, M. K. F., & Ithrees, A. G. I. M. (2018).
Kerja Karyawan Melalui Motivasi Pada The Impact of Quality of Work Life on
PT Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Reference to Department of Community.
Jember ( The Effect Quality of Work Life Global Journal of Management and
on The Employee Job Satisfaction Business Research: G Interdisciplinary,
Through Motivation at PT Bank Syariah 18(1).
Mandiri Kantor C.
Robbins, S. ., & Judge, T. . (2015).
Oktaviani, H. (2018). Pengaruh work life Organizational Behaviour (16th ed.).
balance dan perceived organizational Boston: Pearson education.
support terhadap turnover intention
melalui organizational commitment Santoso, H. (2016). Perceived Organizational
sebagai variabel intervening pada pt Support, Karakteristik Tim, Quality Of
berlian jasa terminal indonesia. Jurnal Work Life Dan Komitmen Organisasi:
Ilmu Manejmen, 6(3), 58–72. Studi Pada Pegawai Universitas Negeri
Jakarta.Ммит, 4(1), 2016.
Parimita, W., Pambudi, W. S., & Aminah, H.
(2017). The Impact of Career Setiyadi, Y. W., & Wartini, S. (2016).
Development and Workload Toward Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja
Employee Job Satisfaction at PT Terhadap Kinerja Karyawan Dengan
Askrindo. Jurnal Riset Manajemen Sains Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Indonesia (JRMSI), 8(1), 39–57. Intervening. Management Analysis
https://doi.org/doi.org/10.21009/JRMSI.0 Journal, 5(4), 315–324.
08.1.03
Srivastava, S., & Pathak, D. (2016).
Pio, R. J., & Tampi, J. R. A. (2017). Article Investigating the mediating effect of
information : The influence of spiritual psychological empowerment on quality of
leadership on quality of work life , job work life-organisational commitment
satisfaction and organizational citizenship relationship : a study on Indian IT sector
behavior ( Study on nursing staff of managers Investigating the mediating
private hospital in North Sulawesi ). effect of psychological empowerment on
International Journal Of Law and quality of work life-o. International
Management, 3(1). Journal Management Development, 1(3),
196–214.
Puspitawati, N. M. D., & Riana, I. G. (2014). https://doi.org/10.1504/IJMD.2016.07655
Pengaruh kepuasan kerja terhadap 1
komitmen organisasional dan kualitas
layanan. Jurnal Manajemen Strategi Waileruny, H. T. (2014). Perceived
Bisnis Dan Kewirausahaan, 8(1), 68–80. Organizational Support , Job Satistaction
Dan Organizational Citizenship Behavior
Putra, I. D. P. G. W., Sintasih, D. K., & Putra, Pada Pt . Bank Maluku Cabang, 2(2).
M. S. (2016). Pengaruh Dukungan
Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Yasa, P. N. S., & Suandra, Y. K. (2017). The
Komitmen Organisasional (Studi pada Influence of Job Satisfaction on

678
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya 2019
Organizational Citizenship Behavior
through the Mediation of Organizational
Commitment ( A Case Study in the
Westin Resort Nusa Dua , Bali ). Journal
of Law, Policy and Globalization, 57, 64–
74.

679

You might also like