Professional Documents
Culture Documents
Makalah Islam Pada Masa Penjajahan Jepang Arsy
Makalah Islam Pada Masa Penjajahan Jepang Arsy
HALAMAN JUDUL
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Studi Pergerakan
Nasional Indonesia Program Studi Sejarah Peradaban Islam Program Pasca
Sarjana
UIN Alauddin Makassar
Oleh:
PROGRAM PASCASARJANA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2023
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW. yang kita nanti-
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami
kuliah Studi Pergerakan Nasional Indonesia dengan judul “Umat Islam pada
pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini, terkhusus
kepada dosen pengajar kami yang telah membagi ilmunya mengenai Studi
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
A. Tujuan Penulisan...........................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................5
BAB III..................................................................................................................27
PENUTUP.............................................................................................................27
A. Kesimpulan.................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................29
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu bangsa pasti mempunyai sejarah sendiri, tidak satu pun yang
nomor tiga terbanyak di dunia adalah suatu potensi besar untuk maju,
ditambah lagi dengan keberadaan alam yang sangat kaya dan serba ada.
abad lamanya.1
harus menguasai ilmu dan teknologi bangsa Barat, baik di bidang militer,
Barat dalam segala hal, bahkan juga dalam mencari daerah kekuasaan.2
1
Abdullah Renre, Indonesia Terlipat-LipatCet.I (Makassar: Alauddin University
Press, 2013), h. 1.
2
Rosidi, Mengenal Jepang (Jakarta: Pusat Kebudayaan Jepang J akarta The Japan
Foundation, 1981), h. 17-18
1
2
Hawaii. Hal tersebut selaras dengan tujuan Jepang untuk membentuk Lingkungan
Jepang pada awal tahun 1942 telah berhasil menduduki hampir seluruh Asia
Tenggara, bahkan juga Indonesia yang telah lama dijajah oleh Belanda.4
Rakyat Indonesia juga percaya akan datang penyelamat dari penjajah bangsa
mulai memukul mundur pasukan Jepang di Pasifik pada awal pertengahan tahun
1942. Kekalahan pertama Jepang terjadi pada pertempuran Laut di Midway, bulan
Juni 1942. Bulan November 1942, Amerika Serikat juga berhasil merebut
Kepulauan Solomon dari tangan Jepang. Sekitar 24.000 orang tentara Jepang
3
Miftahuddin,Dinamika Perjuangan Badan Federasi Umat Islam Menuju
Kemerdekaan Indonesia, Jurnal Istoria Vol.17 No.2 2 September 2021, h. 2
4
Notosusanto, N. & Poesponegoro, M. D.Sejarah Nasional Indonesia VI
Zaman Jepang Dan Zaman Republik Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2008), h.1
3
tewas dalam perang ini. Serangan pihak sekutu selanjutnya adalah merebut dan
menghancurkan kota Rabaul yang merupakan benteng paling kuat dari tentara
Pada dasarnya ada kunci keberhasilan dalam perjuangan umat Islam awal
abad ke-20, yaitu adanya persatuan untuk mewujudkan tujuan yang sama, tanpa
dan Hizbullah dapat terwujud. Dapat dilihat pula, dengan terbentuknya badan-
kolonial, baik Belanda maupun Jepang yang tidak adil, dapat ditekan dan
berparlemen. MIAI memang tidak bergerak dalam bidang politik, tetapi ia tidak
serta banyak kalangan Islam umumnya terlibat dalam soal politik ini. Hal ini
agama dan politik dalam Islam. MIAI juga menyatakan keinginannya untuk
membuat amandemen. Antara lain, karena jumlah yang paling besar rakyat
5
Ojong, P. K, PerangPasifik (Jakarta: Buku Kompas, 2009). h. 42
4
akan terlantar, karena ajaran-ajaran Islam tidak mungkin bertindak keluar dari
keadilan.
B. Rumusan Masalah
ini, yaitu:
C. Tujuan Penulisan
Jepang bahkan bersaing dengan bangsa Barat dalam mencari daerah kekuasaan.
Keinginan mencari daerah kekuasaan selain dampak setelah Restorasi Meiji, juga
dampak dari ideologi kuno Jepang yang dikenal dengan HakkoIchi-u. Pengertian
dari HakkoIchi-u adalah delapan benang di bawah satu atap, yang memiliki
meliputi bagian-bagian besar dunia. Maka dari itu Jepang ingin menguasai
Jepang setelah Restorasi Meiji merupakan salah satu faktor Jepang melakukan
daya alam Indonesia, terutama minyak bumi diharapkan oleh Jepang dapat
menyusun taktik
6
Notosusanto,Tentara Peta Pada Jaman Pendudukan Jepang Di Indonesia (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka, 1979), h. 17
7
Langi, R.Indonesia Di Pasifik (Jakarta: Sinar Harapan, 1982), h. 132
5
6
serangan dari pulau satu ke pulau lain atau sistem katak loncat (leapfrogging).
Strategi ini dipimpin oleh Jenderal Dauglas Mac Arthur dan Laksamana Chester
bulan Juni 1942. Bulan November 1942, Amerika Serikat juga berhasil merebut
Kepulauan Solomon dari tangan Jepang. Sekitar 24.000 orang tentara Jepang
tewas dalam perang ini. Serangan pihak sekutu selanjutnya adalah merebut dan
menghancurkan kota Rabaul yang merupakan benteng paling kuat dari tentara
Jepang serta penghalang paling besar sekutu menuju ke Tokyo. Keadaan tersebut
Indonesia oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia.
memasuki daerahdaerah lain di Indonesia dan dalam tempo yang sangat singkat
Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki Nazi Jerman.
Hindia belanda mengumumkan keadaan siaga dan pada Juli mengalihkan ekspor
untuk Jepang ke Amerika Serikat dan Inggris. Negoisasi dengan Jepang Juni
1941, yang bertujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal,
dan Jepang memulai penaklukannya ke Asia Tenggara pada Desember tahun itu
8
Ojong, P. K, Perang Pasifik (Jakarta: Buku Kompas, 2009). h. 42-58
9
Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan pembaharuan pendidikan Islam di
Indonesia (Jakarta: Kencana, 2009), 36
7
juga. Pada bulan yang sama, faksi dari Sumatera menerima bantuan Jepang untuk
Pemerintah Hindia Belanda dengan pihak Tentara Jepang yang dipimpin langsung
Dengan demikian secara de facto dan de jure, seluruh wilayah bekas Hindia
Belanda sejak itu berada di bawah kekuasaan dan administrasi Jepang. Hari itu
juga, tanggal 9 Maret Jenderal Hein ter Poorten memerintahkan kepada seluruh
Jepang.
satu periode yang paling menentukan dalam sejarah Indonesia. Sebelum serbuan
Jepang, tidak ada satupun tantangan yang serius terhadap kekuasaan belanda di
perkembangan tersebut. Terutama di Jawa dan sampai tingkatan yang lebih kecil
generasi muda serta memberi kesempatan kepada para pemimpin yang lebih tua
mempolitisasi bangsa Indonesia sampai pada tingkat desa dengan sengaja dan
8
menindas dan merusak dalam sejarahnya itu. Dengan demikian, desa -desa secara
keras diguncang dari kelesuan dan isolasi politik yang terjadi pada akhir periode
Belanda. Akhirnya sesuatu yang paling menunjang ialah kekalahan Jepang dalam
bersama Asia Timur Raya’ tercapai, maka hanya ada sedikit harapan bagi
Salah satu program yang memperolah empati dari pihak pribumi pada awal
penjajahan Jepang adalah di bidang pendidikan di mana dalam hal ini para pelajar
dengan alasan untuk kemajuan rakyat pribumi. Terkhusus untuk umat Islam,
sebagai basis pergerakan yang massif dan sangat diperhitungkan, Jepang berusaha
menarik perhatian dengan cara mengirim umat Islam untuk berhaji ke Mekah, di
ibu kota Jepang didirikan masjid dan yang paling menarik adalah diadakannya
sekutu. Latar belakang sejarah umat Islam yang anti imprealisme Barat, memiliki
10
M. C. Ricklefs Penj. Tim Penerjemah Serambi,Sejarah Indonesia Modern 1200-2008
(Cet. III; Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2010), h. 421
11
Moedjanto, Indonesia Abad Ke-20: Dari Kebangkitan Nasional Sampai Linggar jati
Cet.I (Yogyakarta: Kanisius, 1998), h. 74-75.
9
kesamaan tujuan dengan Perang Asia Timur Rayanya. Sikap umat Islam yang
demikian itu akan dimanfaatkan oleh pemerintah Kolonial Jepang. Tetapi tentara
hubungan langsung dengan ulama daripada dengan pemimpin parpol. Oleh karena
1938 oleh Dr. Sukiman, Wiwoho, K.B. Hadikusumo, Wali alFatah, Farid Makruf,
usaha ini menemui jalan buntu, dalam menghadapi fasisme Jepang, mereka
cita-cita mereka. Karena partai hanya alat semata. Tindakan Jepang ini jelas
menunjukkan rasa takutnya terhadap Islam sebagai partai politik. Tetapi disatu
pihak Jepang menyadari potensi umat Islam dalam menunjang tujuan perang,
membentuk wadah organisasi baru untuk membina ulama dan Umat Islam.13
12
Ahmad Mansur Suryanegara,Menemukan Sejarah Cet.I (Bandung: Mizan, 1995), h. 254
13
Ahmad Mansur Suryanegara, Menemukan Sejarah, h. 255
10
sangat buruk yaitu ingin menipponkan bangsa Indonesia, dan menggantikan Islam
kemusyrikan seperti berseikeirei, tetapi perlawanan dari umat Islam tetap berjalan
baik secara keras maupun lunak. Di lain pihak, Jepang juga menyadari bahwa
oleh seorang ulama muda pada bulan November 1942, tetapi dapat ditumpas
dengan korban seratus orang Aceh lebih dan delapan belas orang Jepang. Di
komplotan yang melawan mereka di kalangan orang-orang Cina, para pejabat dan
pemenjaraan terhadap sedikitnya 1.000 orang termasuk dua belas orang sulltan, di
Kalimantan Barat antara September 1943 dan awal tahun 1944. Suatu usaha untuk
bulan September 1943. Pada akhir tahun 1944 orangorang Dayak di Kalimantan
Barat mulai membunuh orang-orang Jepang akan tetapi, tidak satupun dari
14
M. C. Ricklefs Penj. Tim Penerjemah Serambi, Sejarah Indonesia Modern 1200-2008, h.
430.
11
Sikap umat Islam terbagi menjadi dua, yaitu, sikap keras dengan perang
yang diperlihatkan oleh ulama-ulama secara individual dan sikap lunak yang
Selanjutnya sikap para pemimpin muslim dan para ulama yang sudah diarahkan
oleh Jepang untuk membentuk organisasi buatan Jepang dengan maksud dapat
yang diberikan kepada golongan Islam turut memperkuat kekuatan politik dan
memperluas massa untuk aksi muslim selanjutnya.Dalam hal ini tiga hal yang
15
Musyrifah Sunanto, Sejarah peradaban Islam Indonesia Cet. I (Jakarta: Rajawali Pers,
2010), h. 41-43.
16
Machfud Syaefudin dkk,Dinamika Peradaban Islam, (Yoyakarta: Pustaka Ilmu, 2013),
h. 284
12
santri dihadapkan lawan atau tantangan yang mirip dengan lawan pada masa
Rasulullah Saw. Pada masa itu, umat Islam tertindas oleh kekaisaran Roma di
(musuh yang sama) umat Islam pada masa Rasulullah Saw. Demikian pula
demi suksesnya misi yang di ccita-citakan. Jepang melihat umat Islam sangat
dalam bentuk kerjasama. Jepang tertarik dengan potensi para tokoh-tokoh agama
mengembangkan para guru Islam tradisional pedesaan sebagai mata rantai utama
mereka dengan rakyat Jawa. Terdapat banyak kesulitan antara pihak Jepang dan
para pemimpin Islam pada umumnya, khususnya antara mereka dan kaum Islam
17
Ahmad Manshur Suryanegara, Api Sejarah Cet.III (Bandung: Salamadani Pustaka Semesta,
2010), h. 275.
13
saling merasa kecewa, para Kyai wilayah pedesaan Jawa yang lebih sederhana
fisik, militer, dan rohani orangorang Jepang menyentuh perasaan yang responsif
santri , dan berhasil merumuskan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa,
oleh sebab itu, penjajahan di atas dunia harus di hapuskan karena tidak sesuai
Keadaan umat Islam masa pendudukan jepang, lebih memiliki posisi tawar
tetap ada masyarakat kecil yang disiksa dalam sistem tanam paksa namun para
intelektual Muslim memiliki posisi jual yang tinggi sehingga bangsa Jepang
kemerdekaan itu untuk diajak kerja sama dalam bidang kekuasaan. Sebagai
18
M. C. Ricklefs Penj. Tim Penerjemah Serambi, Sejarah Indonesia Modern 1200-2008, h.
432- 433.
19
Muhammad Husni, Kondisi Umat Islam Masa Penjajahan Jepang, Jurnal Rihlah Vol.III
No.1 Oktober 2015, h. 65.
20
Ahmad Manshur Suryanegara, Api Sejarah, h. 276.
14
adanya Ordonansi Perkawinan, persoalan hak waris, Raad Agama, dan persoalan
Palestina. Untuk itu, K.H Mas Mansyur dari Muhammadiyah dan K.H.A Wahab
Hasbullah dari NU, Wondoamiseno dari PSII (Partai Syarikat Islam Indonesia),
Islam yang menyatakan menjadi anggota MIAI adalah Lajnah Tanfidziyah NU,
Surabaya.22
memutuskan perkara yang dipandang penting bagi kemaslahatan umat Islam dan
agama Islam. Keputusan tersebut harus dipegang teguh dan dilakukan bersama-
21
Delier Noer, Gerakan Moderen Islam di Indonesia, 1900-1942, (Jakarta: LP3ES,
1990), hlm.262
22
Djarnawi Hadikusuma, Aliran Pembaharuan Islam dari Jamaluddin al Afghani sampai
K.H Ahmad Dahlan, (Yogyakarta: Persatuan, t.t), hlm.87.
15
Indonesia, baik yang telah tergabung dengan MIAI, maupun yang belum. Cita-
cita persatuan tersebut dijelaskan oleh panitia kecil yang terdiri dari Abikusno
dari SI, K.H Mas Mansyur dan Ki Bagus Hadikusuma dari Muhammadiyah, dan
berdasarkan Al-Qur’an.23
Akan tetapi, perubahan terjadi pada masamasa tahun terkahir menjelang jatuhnya
Hindia Belanda, yaitu tuntutan MIAI yang bersifat politis dapat diperhatikan dari
baik oleh kalangan Islam. Pada awal berdirinya, MIAI hanya beranggotakan 7
dilihat juga dalam peran yang dimainkannya di era pasca perang dunia kedua.
Pada saat itu, semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan semakin
merdeka adalah bagaimana menyatukan visi dan langkah agar gerakan pro-
23
Deliar Noer, Gerakan Moderen Islam di Indonesia, h. 262-263.
24
Harry J. Benda,Bulan Sabit dan Matahari Terbit: Islam d iIndonesia pada Masa
Pendudukan Jepang, terj. Daniel Dhakidae, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1980), hlm. 119.
16
Indonesia.25
dinyatakan bubar pada 24 Oktober 1943 dan digantikan dengan Majelis Syura
Muslim Indonesia (Masyumi). 26Sebelumnya, pada awal tahun 1943 pihak Jepang
Tujuan seperti itu dipandang oleh umat Islam sesuai perintah Allah.27
25
Anjar Nugroho, “Wacana Islam dan Negara Era Pra-Kemerdekaan: Pergulatan Ideologis
Kelompok Islam dan Nasionalis Sekuler,” Afkaruna: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, Vol.9 No.2
Juli - Desember 2013, hlm. 136.
26
A Muin Umar, Penulisan Sejarah Islam di Indonesia dalam Sorotan Seminar IAIN Sunan
Kalijaga, (Yogyakarta: Dua Dimensi, 1985), hlm. 57-58.
27
Harry J. Benda Bulan Sabit danMatahari Terbit: Islam di Indonesia pada Masa
Pendudukan Jepang, h. 185.
17
terhadap kegiatan politik rakyat Indonesia dirasakan semakin keras. Hal itu
mengakibatkan banyak para pimpinan umat Islam yang akhirnya menaruh simpati
jauh sebelum masuk ke Indonesia. Propaganda tersebut diawali sejak tahun 1935
dengan mendirikan masjid di Tokyo pada 1938, dan diikuti dengan mendirikan
Perserikatan Islam Jepang (Dai Nippon Kaikyo Kyokai) pada 1938 yang dipimpin
oleh jendral Senjuro Hayashi yang dikenal sebagai Bapak Islam Jepang.28
Yaman. Di samping itu, pada 5-29 November 1939, Jepang mengadakan Pameran
Islam di Tokyo dengan sasaran umat Islam Indonesia. Demikian pula, diundang
pemimpin MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia), suatu organisasi federasi Islam
yang telah berdiri pada akhir masa pemerintahan kolonial Belanda. Dalam rangka
Abdul Kahar Muzakkir, Mr. Kasmat, Faried Ma’roef, Machfoed Sidiq, dan
ulama dan pimpinan partai politik Islam diberlakukan dengan hormat. Sebaliknya,
28
Ahmad Mansyur Suryanegara, Api Sejarah 2, (Bandung: Salamadani Pustaka Semesta,
2010), hlm.13.
18
Shumubu (Kantor Departemen Agama) di ibukota, dan pada tahun 1944 dibuka
badan ini diketuai oleh seorang Jepang bernama Horie (1942), kemudian
digantikan oleh Prof. Husein Djajaningrat, dan kemudian oleh K.H. Hasyim
Islam, Jepang menerima permintaan para ulama untuk tidak membubarkan MIAI.
karena MIAI dipandang wadah organisasi penting bagi umat Islam untuk
Jepang. Namun demikian, adanya dekrit yang dikeluarkan oleh pemimpin Jepang
29
Harry J. Benda,Bulan Sabit dan Matahari Terbit: Islam di Indonesia pada Masa
Pendudukan Jepang, h. 119
30
B.J. Holland,Pergumulan Islam di Indonesia 1945-1970, terj. Saefudin Bahr (Jakarta: Grafiti,
1985). hlm. 11.
19
Indonsia, pasang surut setelah adanya organisasi Islam yang baru yakni Persiapan
tokoh MIAI, yakni K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H Mahfud Shiddiq karena dituduh
yang mendapat reaksi keras dari rakyat Indonesia terutama dari kaum santri,
Kepada para ulama, Jepang yang pada saat itu diwakili Letnan Jendral
Islam agar bisa menyesuaikan diri dan bisa bersatu dengan umat Islam Indonesia.
Sebagai hasil dari beberapa kali melakukan pertemuan dengan Gunseiken, MIAI
akhirnya mendapatkan sebuah kantor yang berada di Jakarta, serta diberi izin
untuk menerbitkan majalah setengah bulanan yang diberi nama Suara Islam. 32Ini
semu adalah wadah penyampaian misi Jepang melalui MIAI, yakni untuk
Timur Raya.
umat Islam. Terbitnya Suara Islam adalah salah satu keuntungan besar bagi para
31
Choirul Anam, Pertumbuhandan Perkembangan Nahdlatul Ulama, (Solo: Jatayu Sala.
1985), hlm. 116.
32
H. Abu Bakar, Sejarah Hidup K.HA.Wahid Hasyim dan Karangan Tersiar, (Jakarta:
Panitia Penerbitan Buku Peringatan Alm. K.H. A. Wahid Hasyim, 1957), hlm. 322.
20
pemimpin Islam, sebab hal itu tidak bisa didapatkan oleh kaum nasionalis yang
bahwa MIAI bermanfaat bagi umat Islam dan tidak memberikan keuntungan
MIAI. Tindakan Jepang ini menjadikan pukulan yang sangat berat bagi umat
Islam.
suatu wadah perjuangan bagi umat Islam dengan sebutan “Masyumi” (Majlis
Masyumi tersebut disahkan oleh pemerintahan Jepang pada oktober 1943. Badan
Muhammadiyah, yakni K.H Hasyim Asy’ari sebagai ketua, K.H Mas Mansur dan
K.H. A. Wahid Hasyim sebagai wakil ketua yang merangkap sebagai pengurus
pada tanggal 25 Januari 1944 di Jakarta, maka susunan pengurus Masyumi adalah
sebagai berikut, Ketua Besar: KH. Hasyim Asy’ari, Ketua Muda: KH. A. Wahid
Zainul Arifin, KH. Mas Mansur, KH. Sadri, HM. Hasyim, KH. Nachrawi Thahir,
HM. Farid Ma’ruf, dan Penasihat: Ki Bagus Hadikusumo dan KH. Wahab
Hasbullah. Masyumi lahir pada 7 Agustus 1945, ketika Jepang mulai sibuk
bertahan dalam Perang Pasifik. Jepang merestui pendirian organisasi Islam itu
dengan harapan kekuatan Islam akan membantu dalam perang. Padahal para
Indonesia) yang merupakan partai politik Islam nonkoperatif terbesar pada masa
kolonial.
Masyumi dengan mengajak para tokoh muda untuk masuk ke dalam Masyumi,
seperti Mohammad Munasir, Zainal Arifin, dan beberapa tokoh muda lainnya.
Gerakan Masyumi ini terbukti dapat mengembalikan pada cita-cita awal pendirian
33
Deliar Noer,Gerakan Moderen Islam di Indonesia, 1900-1942, (Jakarta: LP3ES, 1990), hlm.
262
23
nasionalis sekuler diakui secara resmi dan diangkat menjadi pejabat dalam
Dalam hal ini, pemerintah Jepang meningkatkan posisi Islam baik dalam
terjepit dalam Perang Pasifik dan juga dalam perpolitikan internasional. Untuk
menarik simpati dari rakyat Indonesia dan memperoleh dukungan tenaga perang
agar bisa membantu Dai Nippon mencapai kemenangan bagi bangsa Asia, maka
kepada Indonesia. Pengumuman itu adalah hasil dari sidang istimewa perlemen
34
Harry J. Benda Bulan Sabit dan Matahari Terbit: Islam di Indonesia pada Masa Pendudukan
Jepang, h. 199-201.
24
Timur, pada tahun yang lalu, kerajaan Dai Nippon telah mengambil tindakan.”36
dan kepulauan pasifik, Jepang melakukan pendekatan pada tokoh-- tokoh Jawa
para ulama dan tokoh-tokoh Islam melalui seorang berkebangsaan Jepang yang
beragama Islam, Abdul Hamid Ono. Atas nama penguasa Jepang Abdul Hamid
Ono meminta kepada KH. A. Wachid Hasyim agar mengerahkan para santri
untuk masuk Heiho. Akan tetapi, KH. A. Wachid Hasyim tidak memenuhi
permintaan itu, bahkan beliau menjawab bahwa pemuda-pemuda santri lebih baik
semangat pemuda pemuda santri dari pada bertempur di daerah yang letaknya
jauh dari tanah air. Selain itu, dalam menghadapi kekuatan tentara Sekutu di
tokoh Masyumi untuk mendidik para santri di dalam kemiliteran, yang kemudian
35
Barlan Setiadijaya, Merdeka Atau Mat idi Surabaya Jilid I, (Jakarta: Widyaswara
Kewiraan, 1985), h. 25.
36
Majalah Asia Raya, Berita tentang Indonesia Merdeka. Tahun 1944.
25
Abdul Hamid Ono, untuk disampaikan kepada pemerintah Dai Nippon yang
wadah itu diharapkan umat Islam bisa menopang citacitanya dalam meraih
satu dari tiga keuntungan yang diperoleh umat Islam pada masa pendudukan
Jepang.
perang pada dewasa ini dan tanah Jawa sebagai garis pertahanan terkemuka, maka
untuk menyadarkan segenap umat Islam serta selalu membesarkan segala daya
26
dan membulatkan segala tenaga buat berjuang bersama-sama Dai Nippon di jalan
Allah. Jika musuh berani menyerang tanah Jawa, maka perbuatan barisan ini
dapat menjadi contoh teladan bagi umat Islam pada umumnya. Terbentuknya
Timur Raya pada umumnya, dan pada khususnya mencapai Indonesia merdeka,
A. Kesimpulan
oleh kolonialisme adalah agama yang tunduk pada kekuasaan dan menjadi
kolonial.
3. Kondisi umat Islam pada masa pendudukan Jepang semakin kuat dengan
4. Persatuan umat Islam dari berbagai golongan juga dapat disaksikan dalam
27
28
Bakar, Abu. Sejarah Hidup K.HA.Wahid Hasyim dan Karangan Tersiar. Jakarta: Panitia
Penerbitan Buku Peringatan Alm. K.H. A. Wahid Hasyim, 1957.
Benda, Harry J. Bulan Sabit dan Matahari Terbit: Islam di Indonesia Pada Masa
Pendudukan Jepang, terj. Daniel Dhakidae, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1980).
Husni, Muhammad. Kondisi Umat Islam Masa Penjajahan Jepang. Jurnal Rihlah, Vol.III
No.1 1 Oktober 2015.
Holland, B.J., Pergumulan Islam di Indonesia 1945-1970, terj. Saefudin Bahr (Jakarta:
Grafiti, 1985).
Jong, L.D. Pendudukan Jepang di Indonesia. Jakarta: Kasaint Blanc Indah, 1987.
Noer, Deliar, Gerakan Moderen Islam di Indonesia, 1900-1942. Jakarta: LP3ES, 1990.
Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional: Dari Budi Utomo sampai Proklamasi 1908-
1945. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.
Umar, Muin. Penulisan Sejarah Islam di Indonesia dalam Sorotan Seminar IAIN Sunan
Kalijaga, (Yogyakarta: Dua Dimensi, 1985).
29