You are on page 1of 101

PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL

Rumpen (RUMAH PENDIDIK)


Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

SOAL DAN PEMBAHASAN TRYOUT PPPK 2023


SELEKSI TEKNIS SITUATIONAL JUDGEMENT TEST (SJT)

1. Skenario Gangguan di Kelas

Selama Anda sedang mengajar di kelas, Anda perhatikan sekelompok siswa di pojok ruangan yang sibuk
berbicara satu sama lain dan salah satu dari mereka tampak sibuk bermain ponsel. Tindakan mana yang
Anda anggap paling efektif untuk mengatasi situasi tersebut?

A. Anda langsung menegur siswa tersebut dengan nada keras di depan kelas.
B. Anda menghentikan pelajaran sejenak dan memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk
beristirahat sejenak sebelum melanjutkan kembali.
C. Anda mendekati siswa tersebut dan bertanya dengan ramah apakah ada yang bisa Anda bantu
atau apakah mereka memiliki kesulitan dalam mengikuti materi.
D. Anda mengabaikan mereka dan melanjutkan pelajaran.
E. Anda menghukum siswa tersebut dengan memberikan tugas tambahan atau memanggil orang
tua mereka.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 3

- B. 4

- C. 5

- D. 1

- E. 2

Pembahasan:

- Opsi A: Meskipun tindakan langsung kadang-kadang dapat menghentikan gangguan, namun menegur
siswa dengan nada keras di depan kelas bisa menyebabkan malu dan perasaan tersinggung yang mungkin
tidak efektif dalam jangka panjang dan bisa merusak hubungan antara guru dan siswa.

- Opsi B: Memberikan kesempatan istirahat bisa menjadi strategi yang baik, karena bisa jadi siswa merasa
bosan atau lelah. Dengan istirahat sebentar, energi mereka bisa kembali dan lebih fokus pada pelajaran.
Namun, hal ini bisa jadi tidak menyelesaikan masalah gangguan secara langsung.

- Opsi C: Mendekat dan berkomunikasi dengan siswa dengan cara yang positif dan konstruktif adalah
pendekatan yang paling efektif. Hal ini memungkinkan Anda untuk memahami apa yang mendasari
perilaku mereka dan memberikan bantuan atau dukungan yang mungkin mereka butuhkan.

- Opsi D: Mengabaikan gangguan mungkin tidak menyelesaikan masalah dan bisa mendorong perilaku
semacam itu terus berlanjut di masa depan.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi E: Meskipun hukuman mungkin tampak sebagai solusi jangka pendek untuk gangguan, namun
hukuman tanpa memahami konteks dan alasan di balik perilaku tersebut sering kali tidak efektif dalam
jangka panjang dan bisa merusak hubungan antara guru dan siswa.

Dengan demikian, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah Opsi C.

2. Skenario Keterlambatan Siswa

Anda baru saja memulai pelajaran ketika salah satu siswa Anda masuk ke kelas dengan keterlambatan 15
menit. Ini sudah kali ketiga siswa tersebut terlambat dalam satu minggu. Tindakan mana yang Anda
anggap paling efektif untuk mengatasi situasi tersebut?

A. Anda menghentikan pelajaran dan meminta siswa tersebut untuk menjelaskan di depan kelas
mengapa dia terlambat.
B. Anda membiarkan siswa tersebut duduk tanpa komentar dan melanjutkan pelajaran.
C. Anda mencatat keterlambatannya dan berencana untuk berbicara dengannya secara pribadi
setelah kelas untuk memahami alasan keterlambatannya.
D. Anda mengingatkan seluruh kelas tentang pentingnya ketepatan waktu dan konsekuensi bagi
mereka yang sering terlambat.
E. Anda meminta siswa lain untuk memberi tahu siswa yang terlambat tentang apa yang telah dia
lewatkan.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 3

- C. 5

- D. 4

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A: Meskipun meminta penjelasan dapat memberi Anda pemahaman tentang alasan keterlambatan
siswa, namun melakukannya di depan kelas dapat membuat siswa merasa malu atau tidak nyaman dan
merusak hubungan Anda dengannya.

- Opsi B: Mengabaikannya mungkin menghindari konflik saat itu juga, tetapi tidak mengatasi masalah
keterlambatan yang berulang-ulang.

- Opsi C: Berbicara dengan siswa secara pribadi setelah kelas memberi Anda kesempatan untuk
memahami alasan keterlambatannya tanpa membuatnya merasa malu. Hal ini juga menunjukkan bahwa
Anda peduli terhadap siswa dan berusaha memahami situasinya.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D: Mengingatkan seluruh kelas dapat menjadi tindakan pencegahan agar siswa lain tidak mengikuti
perilaku tersebut. Namun, siswa yang sering terlambat mungkin merasa ditargetkan dan mungkin
memiliki alasan yang sah untuk keterlambatannya.

- Opsi E: Meminta siswa lain untuk "mengajar" siswa yang terlambat mungkin menimbulkan
ketidaksetaraan di kelas dan memberikan tanggung jawab kepada siswa yang seharusnya menjadi
tanggung jawab guru.

Dengan demikian, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah Opsi C.

3. Skenario Konflik Antar siswa

Saat pelajaran kelompok, Anda menyadari bahwa dua siswa dalam satu kelompok terlibat dalam
pertengkaran hebat. Mereka berdua tampak kesal dan situasinya cepat memanas, dengan siswa lain mulai
mengumpulkan sekeliling mereka. Tindakan mana yang Anda anggap paling efektif untuk menangani
situasi ini?

A. Anda membiarkan mereka menyelesaikan konflik sendiri, berharap mereka akan belajar dari
situasi tersebut.
B. Anda segera memisahkan kedua siswa tersebut dan mengirim mereka ke kantor kepala sekolah
tanpa diskusi lebih lanjut.
C. Anda menghentikan seluruh kelas dan mengadakan sesi mediasi di depan semua siswa,
membiarkan setiap siswa berbicara tentang perasaannya.
D. Anda mendekati siswa dan dengan tenang meminta mereka berhenti, lalu mengatur waktu untuk
berbicara dengan masing-masing secara terpisah setelah kelas.
E. Anda meminta siswa lain untuk memilih siapa yang salah dan siapa yang benar di antara kedua
siswa yang bertengkar.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 1

- B. 2

- C. 4

- D. 5

- E. 3

Pembahasan:

- Opsi A: Membiarkan siswa menyelesaikan konflik sendiri mungkin membuat situasi semakin memburuk
dan tidak memberikan peluang bagi mereka untuk belajar menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi B: Memisahkan siswa dan mengirim mereka ke kantor kepala sekolah tanpa mencoba memahami
masalah mungkin akan menghentikan konflik saat itu, tetapi tidak membantu mereka belajar bagaimana
menangani konflik di masa depan.

- Opsi C: Mengadakan sesi mediasi di depan kelas dapat memberikan kesempatan kepada kedua siswa
untuk di dengar, namun melakukan ini di depan siswa lain bisa menambah tekanan dan malu.

- Opsi D: Mendekati mereka dengan tenang dan menangani situasi dengan kepala dingin menunjukkan
kontrol yang baik atas situasi. Menyediakan waktu untuk berbicara dengan setiap siswa secara terpisah
adalah pendekatan empati yang membantu Anda memahami masalahnya dan membimbing mereka
menuju resolusi.

- Opsi E: Meminta siswa lain untuk memilih tidak akan menyelesaikan konflik tetapi malah bisa
memperburuk situasi. Ini dapat menimbulkan pembalasan dan meningkatkan tekanan peer.

Dengan demikian, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah Opsi D.

4. Skenario Siswa yang Tertinggal

Dalam proses pengajaran Anda, Anda menyadari bahwa Andi, salah satu siswa di kelas Anda, tampak
kesulitan mengikuti materi pembelajaran. Dari observasi Anda, Andi sering kali tampak bingung dan
tertinggal dibandingkan siswa lainnya. Anda ingin membantu Andi tanpa mengabaikan kebutuhan siswa
lain di kelas. Tindakan mana yang Anda anggap paling efektif untuk situasi ini?

A. Anda memfokuskan seluruh waktu dan perhatian Anda hanya pada Andi selama pelajaran.
B. Anda meningkatkan kecepatan pengajaran dengan harapan Andi akan berusaha lebih keras untuk
mengikuti.
C. Anda menyisihkan waktu sejenak setelah pelajaran atau saat istirahat untuk memberikan
tambahan penjelasan kepada Andi.
D. Anda mengatur kelompok belajar dimana siswa yang memahami materi dengan baik membantu
mereka yang kesulitan.
E. Anda memberikan tugas tambahan hanya kepada Andi dengan harapan dia akan mengerti dengan
lebih banyak latihan.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 1

- C. 5

- D. 4

- E. 3
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Pembahasan:

- Opsi A: Meskipun membantu Andi penting, namun memfokuskan seluruh perhatian hanya kepadanya
selama pelajaran dapat mengabaikan kebutuhan siswa lain dan tidak menciptakan lingkungan belajar
yang seimbang.

- Opsi B: Meningkatkan kecepatan pengajaran justru bisa membuat Andi semakin kesulitan mengikuti dan
tertinggal. Pendekatan ini kurang mempertimbangkan kebutuhan individual siswa.

- Opsi C: Menyisihkan waktu khusus untuk Andi menunjukkan bahwa Anda peduli terhadap kesulitannya
tanpa mengorbankan waktu belajar siswa lain. Ini adalah pendekatan yang seimbang dan efektif.

- Opsi D: Kelompok belajar dapat membantu Andi karena dia mendapatkan bantuan tambahan dari teman
sekelasnya. Ini juga mengembangkan kerja sama di antara siswa dan memanfaatkan kekuatan peer
learning.

- Opsi E: Meskipun latihan dapat membantu, namun memberikan tugas tambahan hanya kepada Andi
mungkin membuatnya merasa tertargetkan atau terbebani.

Dengan demikian, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah Opsi C.

5. Skenario Siswa dengan Kebutuhan Khusus

Dalam kelas Anda, ada seorang siswa bernama Rani yang memiliki kebutuhan khusus. Rani memiliki
kesulitan dalam mendengar dan memerlukan perhatian khusus dalam proses belajar mengajar. Anda ingin
memastikan Rani mendapatkan pengalaman belajar yang optimal tanpa mengganggu proses belajar siswa
lain. Tindakan mana yang Anda anggap paling efektif untuk situasi ini?

A. Anda mengabaikan kebutuhan khusus Rani dan mengajar seperti biasa, berharap Rani dapat
menyesuaikan diri.
B. Anda memfokuskan semua instruksi hanya kepada Rani dan sering meminta konfirmasi apakah
dia memahami.
C. Anda memanfaatkan media visual dan gestur dengan lebih intens, serta memberikan catatan
tertulis tentang materi untuk membantu Rani.
D. Anda mengatur kelas agar Rani selalu duduk di depan dan mendekatkan diri saat memberikan
instruksi.
E. Anda seringkali meminta siswa lain untuk mengulangi instruksi kepada Rani.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 1

- B. 2

- C. 5
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- D. 4

- E. 3

Pembahasan:

- Opsi A: Mengabaikan kebutuhan khusus Rani dan berharap dia menyesuaikan diri tidak memperlihatkan
empati atau perhatian terhadap keberagaman siswa di kelas.

- Opsi B: Meskipun penting untuk memastikan Rani memahami materi, fokus yang berlebihan hanya
padanya dapat mengganggu siswa lain dan mungkin membuat Rani merasa tidak nyaman.

- Opsi C: Memanfaatkan media visual, gestur, dan catatan tertulis adalah pendekatan inklusif yang dapat
bermanfaat bagi semua siswa, termasuk Rani. Ini memastikan bahwa materi disampaikan dengan
berbagai cara sehingga meningkatkan pemahaman.

- Opsi D: Memastikan Rani duduk di depan memudahkan dia untuk melihat gestur Anda dan memahami
instruksi dengan lebih baik. Ini adalah pendekatan yang mengakomodasi kebutuhan Rani tanpa
mengganggu siswa lain.

- Opsi E: Meminta siswa lain untuk terus-menerus mengulangi instruksi mungkin akan mengganggu proses
belajar mereka dan bisa membuat Rani merasa terisolasi.

Dengan demikian, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah Opsi C.

6. Skenario Siswa yang Sering Terlambat

Dalam beberapa minggu terakhir, seorang siswa bernama Bima terus-menerus datang terlambat ke kelas.
Anda telah mengamati bahwa keterlambatannya ini mulai mempengaruhi konsentrasinya dalam
mengikuti pelajaran dan ia sering kali ketinggalan materi awal. Anda ingin mengatasi situasi ini tanpa
memberikan dampak negatif pada kelas Anda. Tindakan mana yang Anda anggap paling efektif untuk
menghadapi situasi ini?

A. Anda mengabaikan keterlambatannya, berpikir mungkin ada alasan pribadi dan ia akan
menyesuaikan sendiri waktunya.
B. Anda memberikan hukuman kepada Bima dengan membuatnya berdiri di depan kelas setiap kali
ia terlambat.
C. Anda memberikan materi tambahan untuk Bima untuk mengejar ketinggalannya, tanpa berbicara
mengenai masalah keterlambatannya.
D. Anda mendekati Bima secara pribadi setelah pelajaran untuk mengetahui alasan
keterlambatannya dan mencari solusi bersamanya.
E. Anda mengumumkan kepada seluruh kelas tentang pentingnya datang tepat waktu tanpa
menyebutkan nama Bima secara khusus.

Skor untuk setiap opsi:


PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- A. 2

- B. 1

- C. 3

- D. 5

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A: Mengabaikan masalah tidak akan menyelesaikannya. Bima mungkin memiliki alasan khusus
untuk keterlambatannya, dan tanpa tindakan, konsentrasinya dalam pelajaran dapat terus terganggu.

- Opsi B: Memberikan hukuman dengan membuat Bima berdiri di depan kelas bisa membuatnya merasa
malu dan tidak membantu menyelesaikan akar masalah keterlambatannya.

- Opsi C: Meskipun memberikan materi tambahan dapat membantu Bima mengejar ketinggalannya,
namun tidak membahas masalah keterlambatannya mungkin membuat masalah tersebut berlanjut.

- Opsi D: Mendekati Bima secara pribadi menunjukkan empati dan kepedulian. Dengan mengetahui alasan
keterlambatannya, Anda dapat mencari solusi yang sesuai untuk membantunya tanpa mengorbankan
kualitas pembelajaran di kelas.

- Opsi E: Mengedukasi seluruh kelas tentang pentingnya datang tepat waktu adalah tindakan pencegahan
yang baik, meskipun mungkin tidak langsung mengatasi masalah keterlambatannya.

Dengan demikian, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah Opsi D.

7. Skenario Konflik Antar Siswa

Dalam kelas Anda, dua siswa, Arif dan Dian, tampaknya sedang berselisih. Awalnya, mereka sering kali
berdebat mengenai jawaban yang benar untuk beberapa pertanyaan dalam materi pelajaran. Namun,
Anda mulai menyadari bahwa konflik tersebut semakin memanas dan kini telah melibatkan masalah
pribadi di luar kelas. Sebagai guru, Anda ingin segera menyelesaikan konflik tersebut untuk memastikan
kondisi belajar yang kondusif. Tindakan mana yang Anda anggap paling efektif untuk situasi ini?

A. Anda membiarkan mereka menyelesaikan konflik sendiri, berharap mereka akan dewasa dalam
menyelesaikan masalah.
B. Anda segera memanggil kedua siswa ke depan kelas dan memaksa mereka meminta maaf satu
sama lain di hadapan semua siswa.
C. Anda memberikan hukuman kepada kedua siswa dengan cara memberi tugas tambahan karena
mengganggu kelas.
D. Anda meminta kedua siswa untuk bertemu dengan Anda setelah pelajaran untuk mendiskusikan
masalah tersebut dan mencari solusi bersama.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

E. Anda mengadakan sesi kelas tentang pentingnya kerjasama dan toleransi, tanpa menyebutkan
konflik antara Arif dan Dian.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 1

- C. 3

- D. 5

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A: Meskipun siswa perlu belajar menyelesaikan masalah mereka sendiri, namun tanpa bimbingan,
konflik bisa berlanjut dan mengganggu kondisi belajar di kelas.

- Opsi B: Memanggil siswa ke depan kelas dan memaksa mereka meminta maaf mungkin tidak akan
menyelesaikan akar masalah konflik. Tindakan ini juga dapat menambah tekanan pada kedua siswa dan
membuat mereka merasa malu.

- Opsi C: Memberikan hukuman berupa tugas tambahan mungkin tidak akan menyelesaikan konflik.
Malah, ini bisa menambah ketegangan antara kedua siswa.

- Opsi D: Mendiskusikan masalah secara pribadi dengan kedua siswa memberikan ruang bagi mereka
untuk mengungkapkan perasaan dan memahami perspektif masing-masing. Dengan bimbingan guru,
mereka dapat menemukan solusi bersama.

- Opsi E: Mengedukasi seluruh kelas tentang pentingnya kerjasama dan toleransi adalah pendekatan yang
baik untuk mencegah konflik di masa depan, tetapi mungkin tidak langsung menyelesaikan konflik antara
Arif dan Dian.

Dengan demikian, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah Opsi D.

8. Skenario Siswa yang Menyebar Gosip

Selama istirahat, Anda mendengar bahwa seorang siswa, Riko, menyebar gosip mengenai sesama
temannya, Lina. Gosip tersebut tampaknya sudah menyebar luas dan membuat Lina merasa tidak nyaman
serta tertekan saat berada di kelas. Anda ingin mengatasi situasi ini agar suasana belajar kembali kondusif
dan menjaga kesejahteraan semua siswa. Tindakan mana yang Anda anggap paling efektif untuk situasi
ini?

A. Anda mengumumkan kepada seluruh kelas mengenai bahaya menyebar gosip dan memberi tahu
bahwa Anda tahu siapa pelakunya.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

B. Anda menghukum Riko dengan membuatnya membersihkan kelas setiap hari selama satu
minggu.
C. Anda mendekati Lina untuk memberikan dukungan dan menanyakan perasaannya.
D. Anda meminta Riko untuk bertemu secara pribadi setelah pelajaran, mendiskusikan tindakannya
dan dampaknya, serta mencari solusi agar ia memperbaiki kesalahannya.
E. Anda membiarkan situasi berlangsung, berharap siswa lain akan menghentikan gosip tersebut dan
situasi akan kembali normal.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 3

- B. 2

- C. 4

- D. 5

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A: Mengedukasi seluruh kelas mengenai bahaya gosip adalah pendekatan yang baik, namun
menunjukkan bahwa Anda tahu siapa pelakunya bisa menimbulkan tekanan tambahan pada Riko dan
bukan merupakan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah.

- Opsi B: Menghukum Riko dengan tugas tambahan tidak langsung mengatasi masalah gosip dan mungkin
tidak membuat Riko memahami dampak dari tindakannya.

- Opsi C: Mendekati Lina untuk memberikan dukungan adalah penting, namun ini hanya menangani
dampak dari masalah dan bukan penyebabnya.

- Opsi D: Mendiskusikan tindakan Riko secara pribadi adalah pendekatan yang komprehensif. Ini
memberikan kesempatan untuk Riko memahami kesalahannya, memahami dampak negatif tindakannya,
merasakan empati, dan mencari solusi untuk memperbaikinya.

- Opsi E: Mengabaikan masalah bisa membuat situasi semakin memburuk dan berdampak pada
kesejahteraan Lina serta kondusifitas belajar di kelas.

Dengan demikian, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah Opsi D.

9. Skenario Penggunaan Media Sosial di Kelas

Selama mengajar, Anda menyadari bahwa beberapa siswa tampaknya sibuk dengan ponsel mereka, dan
setelah diperiksa, Anda mengetahui mereka sedang mengakses media sosial. Hal ini mengganggu
konsentrasi mereka dan potensial untuk mengganggu siswa lainnya. Anda ingin mengatasi masalah ini
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

agar pembelajaran berlangsung dengan baik dan siswa dapat fokus pada materi. Tindakan mana yang
Anda anggap paling efektif untuk situasi ini?

A. Anda merebut ponsel mereka dan menyimpannya hingga akhir pelajaran tanpa memberikan
penjelasan.
B. Anda menghentikan pelajaran dan memberikan ceramah panjang mengenai bahaya penggunaan
media sosial saat pelajaran.
C. Anda memberikan tugas tambahan kepada siswa yang kedapatan menggunakan ponsel di kelas.
D. Anda mendiskusikan pentingnya konsentrasi dalam pembelajaran dan mengatur kesepakatan
bersama mengenai penggunaan ponsel di kelas.
E. Anda mengabaikan mereka dan berfokus pada mengajar siswa lain yang memperhatikan.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 3

- C. 4

- D. 5

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A: Meskipun tindakan ini mungkin membuat siswa berhenti menggunakan ponsel mereka saat itu
juga, namun cara ini kurang mendidik dan bisa menimbulkan konfrontasi atau perasaan negatif dari siswa.

- Opsi B: Memberikan ceramah panjang bisa membuat siswa merasa bosan dan tidak efektif. Sebaiknya,
komunikasi harus dilakukan dengan cara yang lebih konstruktif.

- Opsi C: Memberikan hukuman berupa tugas tambahan mungkin membuat siswa berpikir dua kali
sebelum menggunakan ponsel di kelas, tetapi tidak menangani akar masalah yaitu kurangnya pemahaman
mengenai pentingnya fokus dalam pembelajaran.

- Opsi D: Mendiskusikan masalah dengan siswa dan menciptakan kesepakatan bersama adalah
pendekatan yang paling konstruktif. Ini memberi kesempatan bagi siswa untuk memahami alasan di balik
aturan dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

- Opsi E: Mengabaikan masalah akan mendorong perilaku yang sama di masa depan dan mengganggu
kondusifitas belajar di kelas.

Dengan demikian, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah Opsi D.

10. Manajemen Waktu dalam Sesi Pembelajaran


PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Dalam salah satu sesi pembelajaran Anda, Anda memiliki banyak materi yang perlu disampaikan kepada
siswa. Materi tersebut penting untuk dipahami dengan baik oleh siswa. Anda ingin memastikan bahwa
setiap bagian dari materi dapat disampaikan dengan efektif tanpa harus terburu-buru. Bagaimana Anda
merencanakan penggunaan waktu selama sesi pembelajaran tersebut?

A. Anda memulai pembelajaran dengan menanyakan kepada siswa topik apa yang mereka sudah
pahami dan kemudian hanya fokus pada materi yang belum mereka pahami.
B. Anda membagi waktu sesuai dengan jumlah subtopik materi, tanpa memperhitungkan waktu
untuk diskusi atau pertanyaan.
C. Anda memulai pembelajaran dengan menjelaskan materi sesingkat mungkin, berharap siswa akan
memahami detailnya saat belajar mandiri.
D. Anda membuat rencana pembelajaran terperinci dengan alokasi waktu untuk setiap subtopik,
diskusi, dan sesi tanya jawab.
E. Anda berfokus hanya pada materi utama dan mengabaikan contoh atau praktik, agar semua
materi dapat selesai tepat waktu.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 4

- B. 3

- C. 2

- D. 5

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A: Memahami sejauh mana pemahaman siswa dan fokus pada area yang memerlukan perhatian
lebih adalah pendekatan yang baik, namun ini mungkin tidak selalu memastikan seluruh materi
disampaikan dengan efektif.

- Opsi B: Meskipun membagi waktu berdasarkan jumlah subtopik terdengar sistematis, tidak menyisihkan
waktu untuk diskusi atau pertanyaan bisa membuat siswa kehilangan kesempatan untuk mengklarifikasi
pemahaman mereka.

- Opsi C: Mengajarkan materi dengan singkat dan berharap siswa akan memahami detailnya saat belajar
sendiri mungkin tidak efektif, terutama untuk konsep yang kompleks.

- Opsi D: Merencanakan pembelajaran dengan detail, termasuk alokasi waktu untuk setiap subtopik,
diskusi, dan sesi tanya jawab adalah pendekatan yang paling komprehensif dan memastikan bahwa materi
disampaikan dengan efektif dan terstruktur.

- Opsi E: Mengabaikan contoh atau praktik hanya untuk memastikan materi utama disampaikan bisa
mengakibatkan siswa tidak memahami konsep dengan baik.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Dengan demikian, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah Opsi D.

11. Adaptasi Materi untuk Kebutuhan Siswa

Selama mengajar, Anda menyadari bahwa beberapa siswa tampaknya kesulitan memahami materi yang
Anda sampaikan, sedangkan sebagian lainnya tampak mudah memahaminya dan cepat merasa bosan.
Anda ingin menyesuaikan cara pengajaran Anda agar sesuai dengan kebutuhan semua siswa di kelas.
Langkah apa yang akan Anda lakukan untuk memastikan semua siswa mendapatkan manfaat maksimal
dari sesi pembelajaran?

A. Anda membagi kelas menjadi dua kelompok berdasarkan kemampuan mereka dan memberikan
materi yang lebih mendalam kepada siswa yang lebih maju.
B. Anda memperlambat laju pengajaran dan memastikan bahwa setiap siswa memahami setiap
bagian materi sebelum melanjutkan.
C. Anda menciptakan aktivitas berbasis proyek di mana setiap siswa dapat bekerja sesuai dengan
kecepatan dan tingkat pemahaman mereka sendiri.
D. Anda terus mengajar dengan metode yang sama, berharap bahwa dengan berjalannya waktu,
semua siswa akan mengejar ketertinggalan mereka.
E. Anda menyediakan materi tambahan dan sumber belajar bagi siswa yang membutuhkannya,
sementara memberikan tantangan tambahan untuk siswa yang lebih maju.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 4

- B. 3

- C. 5

- D. 1

- E. 2

Pembahasan:

- Opsi A: Memisahkan siswa berdasarkan kemampuan dapat memastikan setiap kelompok mendapatkan
materi sesuai kebutuhannya. Namun, ini mungkin tidak selalu praktis tergantung pada sumber daya dan
ukuran kelas.

- Opsi B: Memperlambat laju pengajaran bisa bermanfaat bagi siswa yang kesulitan, tetapi ini bisa
membuat siswa yang lebih cepat memahami materi merasa bosan dan tidak tertantang.

- Opsi C: Aktivitas berbasis proyek memungkinkan siswa untuk bekerja dengan kecepatan mereka sendiri
dan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang materi. Ini memberi kesempatan bagi setiap
siswa untuk berkembang sesuai dengan tingkat pemahaman dan kebutuhannya (diferensiasi
pembelajaran).
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D: Mengharapkan semua siswa untuk menyesuaikan diri dengan metode pengajaran yang sama
tanpa adaptasi tidak efektif dan bisa mengakibatkan kesenjangan pemahaman yang lebih besar.

- Opsi E: Meskipun menyediakan sumber tambahan adalah pendekatan yang baik, ini mungkin tidak
mencukupi untuk menangani perbedaan kebutuhan belajar di kelas.

Dengan demikian, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah Opsi C.

12. Penerapan Teknologi dalam Pembelajaran

Selama pembelajaran daring, Anda menyadari bahwa ada variasi dalam ketersediaan perangkat dan
koneksi internet di antara siswa. Sementara sebagian besar siswa memiliki akses ke komputer atau tablet
dengan koneksi internet yang stabil, beberapa siswa lainnya menghadapi kesulitan. Bagaimana Anda akan
menyesuaikan metode pengajaran Anda untuk memastikan semua siswa mendapatkan akses yang setara
ke materi pembelajaran?

A. Anda menyediakan materi pelajaran dalam berbagai format, seperti video, teks, dan audio,
sehingga siswa dapat mengakses sesuai dengan ketersediaan perangkat mereka.
B. Anda hanya menggunakan metode pembelajaran berbasis teks untuk memastikan bahwa semua
siswa dapat mengaksesnya, meskipun ini mungkin kurang interaktif.
C. Anda mendorong siswa yang memiliki koneksi internet yang kurang stabil untuk mencari tempat
dengan koneksi yang lebih baik, seperti kafe atau perpustakaan.
D. Anda mencatat setiap sesi pembelajaran dan mengunggahnya ke platform yang dapat diakses
siswa, sehingga mereka yang mengalami masalah koneksi dapat meninjau materi di waktu lain.
E. Anda berkoordinasi dengan sekolah untuk menyediakan paket materi cetak bagi siswa yang
menghadapi kesulitan akses, dan mereka dapat mengumpulkan pekerjaan mereka secara
periodik.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 5

- B. 2

- C. 1

- D. 4

- E. 3

Pembahasan:

- Opsi A: Menyediakan materi dalam berbagai format memastikan fleksibilitas dalam akses. Ini
memungkinkan siswa untuk memilih format yang paling sesuai dengan situasi, gaya belajar dan perangkat
mereka, memaksimalkan peluang mereka untuk mengikuti materi.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi B: Metode berbasis teks mungkin dapat diakses oleh sebagian besar siswa, tetapi ini bisa kurang
menarik dan interaktif, yang mungkin tidak mendukung pemahaman konsep yang mendalam dan
mengabaikan preferensi belajar siswa.

- Opsi C: Meskipun ide ini mungkin terdengar praktis, tidak semua siswa memiliki kemampuan atau
sumber daya untuk mencari tempat dengan koneksi internet yang lebih baik. Selain itu, ada pertimbangan
keselamatan dan kenyamanan yang perlu diperhatikan.

- Opsi D: Merekam sesi pembelajaran memberi siswa kesempatan untuk meninjau materi di waktu yang
lebih sesuai bagi mereka, terutama jika mereka menghadapi kesulitan koneksi saat sesi berlangsung,
tetapi tidak akan mengatasi masalah ketersediaan perangkat dan koneksi internet.

- Opsi E: Solusi berbasis cetak mungkin membantu beberapa siswa, namun bisa menjadi kurang efisien
dibandingkan dengan metode digital, dan membutuhkan koordinasi tambahan untuk distribusi dan
pengumpulan tugas.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi A.

13. Pengaturan Tata Ruang Kelas untuk Optimalisasi Proses Pembelajaran

Anda sedang mempersiapkan kelas untuk semester baru dan ingin mengatur tempat duduk siswa
sehingga proses pembelajaran dapat dimaksimalkan. Pengaturan seperti apa yang Anda anggap ideal
untuk meningkatkan interaksi antar siswa serta meminimalisir gangguan?

A. Meja-meja diletakkan mengelilingi ruangan dengan siswa menghadap ke tengah, membentuk


lingkaran.
B. Meja-meja disusun berbaris rapi dari depan ke belakang dengan semua siswa menghadap guru.
C. Meja-meja dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kecil, dengan setiap kelompok terdiri dari
4-5 siswa.
D. Meja-meja diletakkan secara acak tanpa struktur tertentu untuk memberikan suasana yang lebih
santai.
E. Meja-meja disusun dalam bentuk U, dengan guru berada di tengah-tengah.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 4

- B. 2

- C. 5

- D. 1

- E. 3
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Pembahasan:

- Opsi A (Lingkaran): Mengatur meja dengan cara ini memungkinkan siswa untuk saling berinteraksi
dengan mudah dan melihat satu sama lain. Ini mendukung diskusi kelompok besar dan meningkatkan
partisipasi siswa. Namun, dapat menjadi tantangan bagi guru untuk memastikan perhatian setiap siswa.

- Opsi B (Baris): Ini adalah pengaturan tradisional yang memungkinkan semua siswa untuk fokus pada
guru. Namun, interaksi antar siswa menjadi terbatas dan siswa di baris belakang mungkin lebih mudah
terganggu.

- Opsi C (Kelompok kecil): Mengelompokkan siswa dalam kelompok kecil mendukung kerja kelompok,
kolaborasi, dan diskusi. Ini juga memungkinkan guru untuk memberikan perhatian lebih pada setiap
kelompok. Ini dianggap ideal untuk memaksimalkan interaksi dan pembelajaran.

- Opsi D (Acak): Pengaturan tanpa struktur dapat menciptakan suasana santai, namun bisa menyulitkan
guru untuk mengelola kelas dan meningkatkan potensi gangguan.

- Opsi E (U): Bentuk U memungkinkan guru untuk berinteraksi dengan setiap siswa dengan mudah dan
memudahkan diskusi. Namun, siswa mungkin kurang berinteraksi dengan teman sebayanya dibandingkan
dengan pengaturan kelompok kecil.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi C.

14. Adaptasi Materi Pembelajaran dengan Kebutuhan Siswa

Anda memiliki siswa dengan berbagai kebutuhan dan kemampuan belajar di kelas Anda. Sebagai guru,
Anda ingin memodifikasi materi pelajaran agar sesuai dengan kebutuhan setiap siswa. Pendekatan mana
yang Anda anggap paling efektif untuk memastikan semua siswa mendapatkan manfaat maksimal dari
proses pembelajaran?

A. Anda membuat beberapa versi dari materi yang sama, dengan tingkat kesulitan yang berbeda,
dan memberikannya kepada siswa berdasarkan kemampuannya.
B. Anda memberikan materi dengan tingkat kesulitan standar kepada semua siswa, namun
memberikan bimbingan tambahan kepada siswa yang membutuhkannya.
C. Anda hanya fokus pada siswa yang memerlukan bantuan ekstra dan menyediakan materi khusus
hanya untuk mereka, sementara siswa lainnya mendapatkan materi standar.
D. Anda memberi kebebasan kepada siswa untuk memilih materi sesuai dengan minat dan
kemampuan mereka sendiri tanpa panduan khusus.
E. Anda meminta siswa untuk berkolaborasi dan saling mengajari konsep tertentu sesuai dengan
keahlian dan pemahaman masing-masing.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 5
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- B. 4

- C. 2

- D. 1

- E. 3

Pembahasan:

- Opsi A (Versi Berbeda): Dengan membuat beberapa versi materi, guru dapat menyesuaikan tingkat
kesulitan dengan kemampuan setiap siswa. Ini memastikan bahwa setiap siswa dihadapkan pada
tantangan yang sesuai dengan kemampuannya dan tidak merasa ketinggalan atau bosan.

- Opsi B (Bimbingan Tambahan): Pendekatan ini memastikan semua siswa mendapatkan eksposur yang
sama terhadap materi, sambil memberikan dukungan tambahan bagi mereka yang membutuhkan. Ini
mungkin memerlukan usaha ekstra dari guru, tetapi bisa sangat efektif.

- Opsi C (Fokus pada Kebutuhan): Meskipun fokus pada siswa yang memerlukan bantuan ekstra penting,
pendekatan ini mengabaikan kebutuhan siswa yang mungkin ingin tantangan lebih.

- Opsi D (Kebebasan Pilih): Memberikan kebebasan penuh kepada siswa mungkin tidak efisien karena
beberapa siswa mungkin tidak memiliki kemampuan untuk memilih materi yang sesuai dengan kebutuhan
belajar mereka.

- Opsi E (Kolaborasi): Sementara kolaborasi antar siswa bisa sangat bermanfaat dalam beberapa situasi,
tergantung pada materi, mungkin tidak selalu efektif sebagai metode utama pengajaran.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi A.

15. Mengatasi Keterbatasan Alat Mengajar di Kelas

Karena adanya keterbatasan anggaran, Anda tidak memiliki akses ke teknologi canggih seperti proyektor
atau komputer di kelas Anda. Anda ingin tetap menyampaikan materi dengan menarik dan efektif
meskipun dengan keterbatasan tersebut. Pendekatan mana yang Anda anggap paling efektif untuk
memaksimalkan proses pembelajaran tanpa mengandalkan teknologi canggih?

A. Anda memutuskan untuk mengabaikan keterbatasan tersebut dan mengajarkan seperti biasa
tanpa alat bantu apapun.
B. Anda menggunakan alat bantu tradisional seperti papan tulis, diagram, dan model untuk
menjelaskan konsep-konsep dengan visual.
C. Anda meminta siswa untuk membawa alat teknologi pribadi mereka dan menggunakannya
sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
D. Anda memutuskan untuk hanya fokus pada teori dan menghindari praktik atau demonstrasi
karena keterbatasan alat.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

E. Anda mendorong diskusi kelompok dan aktivitas berbasis proyek di mana siswa dapat
berkolaborasi dan belajar dari satu sama lain.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 1

- B. 5

- C. 3

- D. 2

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Tanpa Alat Bantu): Mengajar tanpa alat bantu sama sekali bisa menjadi kurang efektif, terutama
untuk konsep yang membutuhkan visualisasi.

- Opsi B (Alat Bantu Tradisional): Meskipun terdengar sederhana, penggunaan papan tulis, diagram, dan
model bisa sangat efektif dan menarik dalam memvisualisasikan konsep dan menjelaskan ide-ide
kompleks. Hal ini memungkinkan siswa untuk memahami materi dengan lebih baik.

- Opsi C (Teknologi Pribadi): Meskipun ini bisa menjadi solusi sementara, tidak semua siswa memiliki akses
ke teknologi pribadi, dan ini bisa menyebabkan ketidaksetaraan di kelas.

- Opsi D (Fokus Teori): Menghindari praktik atau demonstrasi bisa mengurangi pemahaman siswa tentang
konsep yang diajarkan.

- Opsi E (Diskusi dan Proyek): Mendorong diskusi kelompok dan aktivitas berbasis proyek memungkinkan
siswa untuk berinteraksi, berdiskusi, dan belajar dari pengalaman praktik. Ini bisa sangat efektif dalam
mengatasi keterbatasan alat mengajar.

Dari analisis di atas, Opsi B dianggap paling efektif dalam memaksimalkan proses pembelajaran meskipun
dengan keterbatasan alat mengajar.

16. Pemberian Feedback yang Konstruktif

Sebagai guru, Anda sedang mengajar di kelas dan menanyakan sebuah pertanyaan. Seorang siswa yang
biasanya pemalu dan jarang berpartisipasi dengan percaya diri mengangkat tangannya dan memberikan
jawaban. Sayangnya, jawabannya tidak tepat. Bagaimana Anda akan memberikan feedback untuk
memastikan siswa tersebut tetap termotivasi untuk berpartisipasi di masa depan?

A. "Itu salah. Siapa yang bisa memberikan jawaban yang benar?"


B. "Terima kasih telah mencoba! Jawabanmu mendekati yang benar. Mari kita lihat bersama
bagaimana cara mendapatkan jawaban yang tepat."
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

C. "Saya tahu kamu bisa melakukan yang lebih baik dari itu. Cobalah lagi."
D. "Kamu selalu salah. Ayo berpikir sebelum menjawab."
E. "Jawabanmu menarik. Bisa jelaskan mengapa kamu berpikir begitu? Mari kita diskusikan
bersama."

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 5

- C. 3

- D. 1

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Penolakan Langsung): Dengan menolak jawaban siswa secara langsung tanpa memberikan
dukungan atau bimbingan, guru mungkin secara tidak sengaja meredam kepercayaan diri siswa untuk
berpartisipasi di masa depan.

- Opsi B (Dukungan dan Bimbingan): Dengan memberi pengakuan atas usaha siswa dan kemudian
memberikan bimbingan, guru memastikan siswa merasa dihargai, diberikan kesempatan dan didukung
dalam proses belajarnya.

- Opsi C (Tantangan dengan Dukungan): Meskipun pendekatan ini memberikan tantangan kepada siswa
untuk berpikir lebih keras, ia mungkin kurang memberikan dukungan dan pengakuan atas usaha siswa.

- Opsi D (Kritik Tanpa Dukungan): Pendekatan ini dapat menurunkan kepercayaan diri siswa dan membuat
mereka ragu untuk berpartisipasi di masa depan.

- Opsi E (Diskusi): Dengan membuka diskusi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir
kritis dan memahami kesalahan mereka, tanpa merasa direndahkan.

Berdasarkan analisis di atas, Opsi B adalah pendekatan yang paling efektif dalam memberikan feedback
yang konstruktif, memastikan siswa merasa didukung, dan memotivasi mereka untuk terus berpartisipasi.

17. Mengatasi Siswa yang Kehilangan Semangat Belajar

Sebagai seorang guru, Anda menyadari bahwa salah satu siswa Anda, Rian, yang sebelumnya aktif dan
bersemangat dalam pembelajaran, mulai menunjukkan tanda-tanda kehilangan minat dan semangat
belajar. Rian sering terlihat lesu, tidak berpartisipasi dalam diskusi kelas, dan nilainya mulai menurun.
Bagaimana Anda akan mendekati situasi ini untuk membantu Rian kembali bersemangat dalam belajar?

A. Mengabaikan perubahan tersebut dan berharap Rian akan pulih dengan sendirinya.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

B. Mendekati Rian secara pribadi setelah kelas untuk menanyakan apa yang sedang dia alami dan
bagaimana Anda bisa membantu.
C. Menegur Rian di depan kelas karena tidak aktif dan menurunkan semangat kelas.
D. Memberikan Rian tugas tambahan dengan harapan akan memotivasinya kembali.
E. Mengadakan sesi konseling bersama orang tua dan konselor sekolah untuk membahas situasi
Rian.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 5

- C. 1

- D. 3

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Mengabaikan): Meskipun terkadang masalah bisa terselesaikan dengan sendirinya, mengabaikan
perubahan drastis dalam perilaku siswa bisa menjadi peluang terlewat untuk membantu siswa yang
mungkin membutuhkan dukungan.

- Opsi B (Pendekatan Pribadi): Dengan mendekati Rian secara pribadi dan empatik, guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berbicara tentang masalah yang dihadapinya. Hal ini dapat membantu
dalam mengidentifikasi sumber masalah dan mencari solusi bersama.

- Opsi C (Teguran Publik): Menegur siswa di depan kelas bisa menurunkan kepercayaan dirinya dan
memperburuk situasi, bukan memperbaikinya.

- Opsi D (Tugas Tambahan): Meskipun niatnya baik, memberikan tugas tambahan bisa menambah beban
siswa tanpa menyelesaikan akar masalahnya.

- Opsi E (Konseling dengan Orang Tua dan Konselor): Mengadakan sesi konseling bersama orang tua dan
konselor sekolah bisa menjadi pendekatan yang efektif, terutama jika masalah yang dihadapi Rian bersifat
kompleks. Namun, pendekatan pribadi (Opsi B) sebaiknya dilakukan terlebih dahulu untuk mendapatkan
gambaran awal dari situasi.

Berdasarkan analisis di atas, Opsi B merupakan pendekatan yang paling tepat untuk membantu Rian
dalam situasi tersebut.

18. Adaptasi Metode Pengajaran untuk Siswa dengan Kebutuhan Khusus

Sebagai seorang guru, Anda mengetahui bahwa dalam kelas Anda ada seorang siswa baru, Arif, yang
memiliki kesulitan belajar. Meskipun Arif cerdas dan bersemangat, dia memerlukan pendekatan
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

pembelajaran yang sedikit berbeda dari siswa lainnya. Bagaimana Anda akan mengakomodasi kebutuhan
Arif tanpa mengabaikan kebutuhan siswa lain?

A. Mengabaikan kebutuhan khusus Arif dan mengajarkan materi seperti biasa dengan harapan dia
akan menyesuaikan diri.
B. Memberikan tugas khusus hanya untuk Arif dan membiarkannya belajar sendiri tanpa interaksi
dengan siswa lain.
C. Menegur Arif setiap kali dia tampak kesulitan mengikuti pelajaran untuk memotivasinya.
D. Memberikan Arif materi tambahan untuk dipelajari di rumah tanpa bimbingan khusus.
E. Mengintegrasikan pendekatan pembelajaran diferensiasi, di mana Anda menyesuaikan metode
pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan semua siswa, termasuk Arif, dan memastikan setiap
siswa mendapat kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam aktivitas kelas.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 3

- C. 1

- D. 4

- E. 5

Pembahasan:

- Opsi A (Mengabaikan Kebutuhan Khusus): Pendekatan ini tidak mempertimbangkan kebutuhan individu
Arif dan berisiko membuatnya merasa terasing dan tertinggal.

- Opsi B (Pembelajaran Terpisah): Meskipun Arif diberi materi, pendekatan ini mengisolasi dia dari siswa
lain dan tidak menekankan interaksi sosial.

- Opsi C (Teguran): Teguran konstan dapat menurunkan kepercayaan diri dan motivasi Arif.

- Opsi D (Materi Tambahan): Meskipun memberikan materi tambahan bisa membantu, tanpa bimbingan
khusus, Arif mungkin kesulitan memahaminya.

- Opsi E (Pendekatan Diferensiasi): Pendekatan ini mempertimbangkan kebutuhan setiap siswa di kelas,
termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Dengan memodifikasi metode pengajaran dan
memastikan setiap siswa mendapat kesempatan yang sama untuk berpartisipasi, guru mendorong
lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung.

Berdasarkan analisis di atas, Opsi E merupakan pendekatan yang paling efektif untuk mendukung
keberhasilan Arif serta siswa lain di kelas.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

19. Etika Penggunaan Materi dari Internet

Anda menemukan materi pembelajaran yang sangat sesuai dan bermanfaat untuk siswa Anda di internet.
Materi tersebut sangat detail dan disajikan dengan menarik. Anda berpikir untuk menggunakan materi
tersebut sebagai bahan ajar utama di kelas Anda tanpa memberikan kredit atau rujukan asal sumbernya.
Bagaimana Anda akan bertindak?

A. Menggunakan materi tersebut langsung tanpa mengubah apapun dan tanpa menyebutkan
sumbernya.
B. Memodifikasi sebagian isi materi dan tetap tidak menyebutkan sumbernya.
C. Menggunakan materi tersebut dan memberikan kredit kepada sumber aslinya di akhir presentasi
Anda.
D. Menghubungi penulis atau pemilik materi untuk meminta izin penggunaan sebelum
mempersembahkannya di kelas.
E. Menggunakan materi sebagai referensi dan membuat materi Anda sendiri dengan gaya
pengajaran Anda, sambil memberikan kredit pada sumber aslinya.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 1

- B. 2

- C. 3

- D. 4

- E. 5

Pembahasan:

- Opsi A (Menggunakan Tanpa Kredit): Menggunakan karya orang lain tanpa memberikan kredit adalah
bentuk plagiarisme dan tidak etis. Ini bisa mengajarkan contoh yang buruk bagi siswa.

- Opsi B (Modifikasi Tanpa Kredit): Meskipun ada usaha untuk memodifikasi, tidak memberikan kredit
tetap dianggap tidak etis dan bisa dianggap sebagai plagiarisme.

- Opsi C (Memberi Kredit): Memberikan kredit adalah tindakan yang lebih baik daripada tidak sama sekali,
tetapi sebaiknya juga mendapatkan izin terlebih dahulu sebelum menggunakan materi tersebut.

- Opsi D (Meminta Izin): Menghormati hak cipta dengan meminta izin adalah tindakan yang sangat etis.
Namun, materi tersebut mungkin masih terlalu mirip dengan sumber aslinya.

- Opsi E (Membuat Materi Sendiri dengan Referensi): Menggunakan sumber sebagai referensi dan
kemudian membuat materi sendiri sesuai dengan gaya pengajaran Anda adalah pendekatan yang paling
baik. Anda memanfaatkan informasi tetapi juga menambahkan sentuhan pribadi dan keaslian, sambil
memberikan kredit yang semestinya.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Berdasarkan analisis di atas, Opsi E merupakan pendekatan yang paling etis dan profesional dalam
menghadapi situasi ini.

20. Keterlambatan dalam Mengumpulkan Nilai

Anda adalah seorang guru yang sedang sibuk dengan banyak tugas tambahan di sekolah. Waktu
pengumpulan nilai siswa untuk rapor mendekat, tetapi Anda belum selesai menilai semua tugas siswa.
Anda mempertimbangkan langkah apa yang harus diambil untuk memastikan nilai siswa dikumpulkan
tepat waktu. Bagaimana Anda akan bertindak?

A. Mengatur waktu tambahan di luar jam kerja untuk menyelesaikan penilaian, meskipun itu berarti
Anda harus mengorbankan waktu istirahat Anda.
B. Menunda pengumpulan nilai dengan alasan sibuk dan meminta tenggat waktu tambahan kepada
kepala sekolah.
C. Meminta bantuan guru lain untuk menilai sebagian tugas siswa Anda tanpa memberitahu siswa.
D. Memberikan nilai rata-rata kepada semua siswa berdasarkan penilaian sebelumnya tanpa
mengevaluasi tugas terbaru mereka.
E. Mengabaikan tugas-tugas yang belum dinilai dan hanya mengumpulkan nilai dari tugas-tugas
yang sudah Anda nilai.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 5

- B. 3

- C. 4

- D. 2

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Mengatur Waktu Tambahan): Mengutamakan tanggung jawab sebagai guru dengan
mengorbankan waktu istirahat untuk menyelesaikan penilaian menunjukkan dedikasi dan integritas tinggi
terhadap profesinya. Ini adalah pendekatan yang paling profesional dalam menghadapi situasi ini.

- Opsi B (Menunda Pengumpulan Nilai): Meskipun lebih baik daripada opsi lainnya yang lebih kurang ideal,
menunda pengumpulan nilai mungkin mengganggu proses administrasi dan bisa memberikan kesan
kurang bertanggung jawab.

- Opsi C (Meminta Bantuan Guru Lain): Mendelegasikan tugas penilaian tanpa memberitahu siswa dapat
mengakibatkan penilaian yang tidak konsisten dan mungkin tidak adil bagi siswa.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Memberikan Nilai Rata-rata): Tindakan ini tidak adil bagi siswa karena tidak memberikan
gambaran yang akurat tentang prestasi mereka. Ini dapat menyesatkan dan merugikan siswa.

- Opsi E (Mengabaikan Tugas Belum Dinilai): Ini juga merupakan tindakan yang tidak adil dan dapat
merugikan siswa yang telah berusaha keras dalam tugas-tugas yang belum dinilai.

Berdasarkan analisis di atas, Opsi A merupakan pendekatan yang paling profesional dan etis dalam
menghadapi situasi ini.

21. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran

Anda adalah seorang guru di sebuah sekolah yang baru saja menyediakan tablet untuk setiap siswa
sebagai alat bantu pembelajaran. Beberapa siswa tampak kesulitan beradaptasi dengan teknologi ini,
sementara yang lainnya menggunakan tablet untuk bermain game selama jam pelajaran. Bagaimana Anda
akan memastikan bahwa tablet ini digunakan dengan maksimal untuk tujuan pendidikan?

A. Mengizinkan siswa untuk menggunakan tablet hanya saat Anda menginstruksikan dan
menyimpannya di luar waktu tersebut.
B. Mengabaikan penggunaan tablet dan kembali ke metode pengajaran konvensional dengan buku
dan papan tulis.
C. Mengadakan sesi pelatihan khusus untuk membantu siswa memahami cara kerja tablet dan
menetapkan aturan ketat mengenai penggunaan aplikasi selama jam pelajaran.
D. Meminta siswa untuk menyerahkan tablet mereka kepada Anda di awal pelajaran dan hanya
memberikannya kembali saat pelajaran selesai.
E. Memberikan sanksi kepada siswa yang tertangkap bermain game selama jam pelajaran tanpa
memberikan pelatihan atau pedoman penggunaan.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 3

- B. 1

- C. 5

- D. 4

- E. 2

Pembahasan:

- Opsi A (Penggunaan Tablet Saat Instruksi): Memungkinkan siswa menggunakan tablet hanya saat
instruksi dapat membatasi potensi gangguan, tetapi juga dapat membatasi eksplorasi dan pemanfaatan
teknologi oleh siswa.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi B (Kembali ke Metode Konvensional): Mengabaikan potensi teknologi yang ada dan kembali ke
metode lama mungkin bukan solusi terbaik, terutama ketika sekolah telah menginvestasikan banyak
sumber daya untuk teknologi tersebut.

- Opsi C (Pelatihan dan Aturan Ketat): Memberikan pelatihan khusus memastikan bahwa semua siswa
memiliki kesempatan yang sama untuk memanfaatkan teknologi dengan benar. Dengan menetapkan
aturan ketat, guru dapat memastikan bahwa tablet digunakan dengan cara yang benar.

- Opsi D (Menyerahkan Tablet): Meminta siswa untuk menyerahkan tablet mungkin membatasi gangguan,
tetapi juga membatasi akses siswa ke alat yang mungkin berguna untuk pembelajaran.

- Opsi E (Sanksi Tanpa Pedoman): Memberikan sanksi tanpa memberikan arahan atau pedoman tentang
bagaimana menggunakan tablet dengan benar mungkin tidak efektif dan mungkin dirasa tidak adil oleh
siswa.

Dengan demikian, Opsi C adalah pendekatan yang paling komprehensif dan efektif untuk memastikan
penggunaan tablet yang produktif di kelas.

22. Pemberian Hadiah Oleh Siswa

Anda adalah seorang guru di sebuah sekolah menengah. Sehari sebelum nilai akhir dikeluarkan, seorang
siswa mendekati Anda dan memberikan sebuah kotak hadiah yang indah. Dia mengungkapkan bahwa ini
adalah tanda terima kasih atas semua yang Anda lakukan sepanjang tahun, tetapi dengan nada suara yang
implisit, dia menyiratkan harapan agar Anda memberikannya nilai yang lebih baik. Bagaimana Anda akan
merespons situasi ini?

A. Terima hadiah tersebut dengan tulus dan berterima kasih, tetapi tetap memberikan nilai
berdasarkan prestasi siswa.
B. Tolak hadiah tersebut dengan sopan dan jelaskan kepada siswa bahwa pemberian nilai didasarkan
pada kinerja, bukan hadiah.
C. Terima hadiah tersebut dan pertimbangkan untuk menaikkan sedikit nilai siswa sebagai tanda
apresiasi.
D. Laporkan kejadian tersebut kepada kepala sekolah tanpa memberi tahu siswa.
E. Pertimbangkan pemberian hadiah tersebut sebagai suatu bentuk risiko etika dan diskusikan
masalah ini dengan siswa sekaligus menolak hadiah tersebut.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 3

- B. 5

- C. 1

- D. 2
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Terima Dengan Tulus): Meskipun dengan niat baik, menerima hadiah tetap membuka peluang
interpretasi yang salah oleh siswa atau pihak lain.

- Opsi B (Tolak Dengan Sopan): Ini adalah respons yang paling etis. Mengedukasi siswa tentang integritas
dan proses penilaian sambil menolak hadiah memastikan tidak ada konflik kepentingan.

- Opsi C (Pertimbangkan Penaikan Nilai): Tindakan ini sangat tidak etis. Penaikan nilai berdasarkan hadiah
sangat bertentangan dengan prinsip integritas dalam pendidikan.

- Opsi D (Laporkan Tanpa Informasi): Meskipun melaporkan adalah tindakan yang benar, melakukannya
tanpa memberitahu siswa bisa membuatnya merasa dikhianati atau dijebak.

- Opsi E (Diskusi & Tolak Hadiah): Mendiskusikan masalah ini dengan siswa memberikan kesempatan
belajar kepadanya. Namun, respons ini kurang langsung dibandingkan dengan opsi B.

Dengan demikian, Opsi B adalah respons yang paling sesuai dan etis dalam situasi ini.

23. Menghadapi Siswa yang Tak Pernah Mengumpulkan Tugas

Sebagai seorang guru, Anda menyadari bahwa ada satu siswa yang selalu terlambat atau bahkan tidak
pernah mengumpulkan tugas. Setelah mengamati, Anda mengetahui bahwa siswa tersebut memiliki
potensi yang baik namun tampaknya kurang termotivasi atau mungkin memiliki hambatan lain.
Bagaimana langkah terbaik yang Anda ambil untuk mendukung siswa tersebut?

A. Mengatur waktu khusus untuk berbicara dengan siswa tersebut, mencari tahu alasan utamanya
dan menawarkan dukungan atau solusi.
B. Mengabaikannya dan hanya memberikan nilai berdasarkan tugas yang dia kumpulkan, karena itu
adalah tanggung jawab siswa.
C. Memberi peringatan keras kepada siswa tersebut di depan kelas agar dia sadar akan tanggung
jawabnya.
D. Menghubungi orang tua siswa tanpa memberi tahu siswa terlebih dahulu untuk mendiskusikan
masalah ini.
E. Memberikan siswa tersebut tugas tambahan sebagai hukuman karena sering terlambat atau tidak
mengumpulkan tugas.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 5

- B. 2

- C. 1
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- D. 3

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Berbicara Secara Pribadi): Ini adalah pendekatan yang paling konstruktif. Dengan berbicara
langsung, guru dapat memahami alasan di balik perilaku siswa dan menawarkan dukungan yang
diperlukan.

- Opsi B (Mengabaikannya): Meskipun guru mungkin beranggapan bahwa siswa harus bertanggung jawab
atas tugasnya, pendekatan ini mengabaikan kemungkinan adanya alasan atau hambatan yang mungkin
dialami siswa.

- Opsi C (Peringatan Didepan Kelas): Tindakan ini bisa merusak harga diri siswa dan tidak
memperhitungkan alasan sebenarnya mengapa siswa tersebut sering terlambat atau tidak
mengumpulkan tugas.

- Opsi D (Menghubungi Orang Tua): Meskipun memiliki niat baik, tindakan ini mungkin akan mengejutkan
atau menimbulkan ketidaknyamanan bagi siswa jika dia tidak diberi tahu terlebih dahulu.

- Opsi E (Tugas Tambahan): Memberikan hukuman berupa tugas tambahan mungkin hanya akan
menambah beban siswa dan tidak menyelesaikan akar masalahnya.

Dengan demikian, Opsi A adalah langkah yang paling sesuai untuk diambil dalam menghadapi siswa dalam
situasi ini.

24. Tanggapan Terhadap Siswa yang Mencontek

Anda sedang mengawasi ujian semester dan menemukan salah satu siswa yang tampaknya sedang
mencontek. Saat Anda mendekatinya, Anda melihat catatan-catatan kecil di tangannya. Bagaimana Anda
seharusnya menangani situasi tersebut agar tetap menjaga kepercayaan dan hubungan baik dengan
siswa?

A. Segera merebut catatan kecil tersebut dan memberikan sanksi sesuai aturan sekolah, tanpa
memberikan kesempatan siswa untuk berbicara.
B. Memanggil siswa tersebut setelah ujian berakhir, mendiskusikan tindakannya, dan menanyakan
alasannya, sekaligus memberikan sanksi yang tepat.
C. Mengabaikannya saat itu juga dan membiarkannya menyelesaikan ujiannya, namun memberikan
nilai nol untuk ujian tersebut tanpa pemberitahuan.
D. Memberitahukan teman-teman sejawatnya mengenai kecurangan siswa tersebut agar mereka
lebih waspada di kelas masing-masing.
E. Menghampiri siswa dan berbisik, memintanya untuk menyerahkan catatan kecil tersebut dan
melanjutkan ujiannya tanpa catatan tersebut, serta mendiskusikannya setelah ujian.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 5

- C. 3

- D. 1

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Segera Merebut dan Beri Sanksi): Meskipun tindakan curang harus diberi sanksi, pendekatan ini
mungkin terlalu keras dan tidak memberikan siswa kesempatan untuk menjelaskan, sehingga dapat
merusak hubungan antara guru dan siswa.

- Opsi B (Diskusi Pasca Ujian): Mendiskusikan tindakan siswa dengan empati dan pemahaman setelah ujian
memberi siswa kesempatan untuk menjelaskan dan mengakui kesalahannya, sekaligus menjaga
hubungan baik dengan guru.

- Opsi C (Abaikan dan Nilai Nol): Meskipun ini menghindari konfrontasi langsung, memberikan nilai nol
tanpa pemberitahuan dapat mengejutkan siswa dan merusak kepercayaannya.

- Opsi D (Beritahu Teman Sejawat): Ini mungkin menyebabkan stigmatisasi terhadap siswa di antara para
guru dan tidak menyelesaikan masalah secara langsung dengan siswa yang bersangkutan.

- Opsi E (Menghampiri dan Berbisik): Menghampiri siswa saat ujian masih berlangsung dapat mengurangi
rasa malu di depan teman-temannya, namun mendiskusikannya setelah ujian memberi ruang bagi siswa
untuk menjelaskan.

Dengan demikian, Opsi B adalah langkah yang paling sesuai untuk diambil dalam menghadapi siswa dalam
situasi ini.

25. Mengatasi Siswa yang Kurang Antusias dalam Kelompok Diskusi

Sebagai seorang guru, Anda memberikan tugas kepada siswa untuk membentuk kelompok diskusi
mengenai materi yang baru saja diajarkan. Namun, Anda menyadari bahwa ada satu siswa yang tampak
kurang antusias, tidak berpartisipasi aktif, dan sering terdiam saat kelompoknya sedang mendiskusikan.
Apa langkah terbaik yang Anda ambil untuk mendukung siswa tersebut agar lebih aktif dalam diskusi
kelompok?

A. Mendekati siswa tersebut dan menanyakan perasaannya serta memberikan semangat untuk
berpartisipasi.
B. Membiarkan situasi berjalan seperti adanya dengan harapan siswa tersebut akan berubah dengan
sendirinya.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

C. Mengganti kelompok siswa tersebut dengan harapan dia mungkin akan lebih cocok dan aktif
dengan anggota kelompok yang baru.
D. Meminta siswa tersebut untuk memberikan presentasi sendiri di depan kelas sebagai alternatif
partisipasi kelompok.
E. Menghubungi orang tua siswa untuk memberitahukan situasi tersebut dan meminta mereka
untuk memotivasinya.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 5

- B. 2

- C. 3

- D. 4

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Mendekati Siswa): Langkah ini membantu guru untuk memahami alasan sebenarnya mengapa
siswa tersebut kurang aktif dan memberi ruang bagi siswa untuk berkomunikasi. Ini menunjukkan empati
dan kepedulian guru terhadap siswa.

- Opsi B (Membiarkan Situasi): Mengabaikan situasi mungkin tidak akan memberikan solusi dan tidak
membantu siswa yang mungkin menghadapi kesulitan atau hambatan.

- Opsi C (Mengganti Kelompok): Meskipun dapat memberikan kesempatan baru bagi siswa, pendekatan
ini tidak menjamin bahwa siswa akan lebih aktif di kelompok yang baru.

- Opsi D (Presentasi Sendiri): Ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan pemahamannya
tanpa tekanan dari dinamika kelompok. Namun, ini mungkin tidak mengatasi masalah partisipasi
kelompoknya.

- Opsi E (Menghubungi Orang Tua): Meskipun berkomunikasi dengan orang tua bisa menjadi solusi, harus
diingat bahwa langkah ini mungkin hanya sebaiknya diambil setelah guru mencoba pendekatan lain dan
memastikan bahwa masalahnya bukan hal pribadi yang tidak ingin siswa bagi dengan orang tuanya.

Dengan demikian, Opsi A adalah langkah yang paling sesuai untuk diambil dalam menghadapi siswa dalam
situasi ini.

26. Melibatkan Siswa yang Pendiam dalam Diskusi Kelas

Dalam proses pembelajaran, Anda menyadari bahwa salah satu siswa di kelas Anda, meskipun memiliki
pemahaman materi yang baik, cenderung pendiam dan jarang berpartisipasi dalam diskusi kelas. Anda
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

ingin mendukung siswa ini agar lebih aktif berpartisipasi. Bagaimana langkah terbaik yang dapat Anda
lakukan untuk mendorong keterlibatannya?

A. Memilihnya secara acak dan langsung dalam diskusi, memaksanya untuk berbicara di depan kelas.
B. Mengajaknya berbicara secara pribadi, mencari tahu alasan ketidaktahuanannya, dan
mendiskusikan cara-cara untuk meningkatkan partisipasinya.
C. Mengabaikannya dan fokus pada siswa yang sudah aktif berdiskusi, dengan asumsi bahwa siswa
pendiam lebih suka mendengar daripada berbicara.
D. Memberikan tugas tambahan padanya dengan harapan dia akan lebih aktif berpartisipasi setelah
menyelesaikan tugas tersebut.
E. Menciptakan kelompok diskusi kecil di mana setiap anggota kelompok diberi kesempatan untuk
berbicara dan berbagi ide.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 5

- C. 1

- D. 3

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Memilih Secara Acak): Memaksakan siswa untuk berbicara bisa jadi counterproductive. Ini
mungkin menambah tekanan dan membuatnya lebih tertutup.

- Opsi B (Bicara Secara Pribadi): Mendekati siswa secara pribadi dan empati dapat memberikan wawasan
tentang alasan ketidaktahuanannya. Dengan pendekatan yang tepat, siswa mungkin merasa lebih
didukung dan dimotivasi untuk berpartisipasi.

- Opsi C (Mengabaikan): Mengabaikan siswa pendiam tidak membantu mengatasi masalah dan bisa jadi
melewatkan potensi yang dimiliki siswa tersebut.

- Opsi D (Tugas Tambahan): Memberikan tugas tambahan mungkin tidak secara langsung meningkatkan
partisipasi siswa dalam diskusi.

- Opsi E (Kelompok Diskusi Kecil): Kelompok diskusi kecil dapat memberikan suasana yang lebih nyaman
bagi siswa untuk berbicara dan berbagi ide.

Dengan demikian, Opsi B adalah pendekatan yang paling tepat dan efektif untuk mendorong siswa yang
pendiam agar lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi kelas.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

27. Informasi Pribadi Siswa

Sebagai seorang guru, Anda secara tidak sengaja mengetahui informasi pribadi dari salah satu siswa Anda
yang dapat mempengaruhi performa akademiknya di sekolah. Mengingat pentingnya menjaga privasi
siswa, bagaimana langkah terbaik yang seharusnya Anda lakukan?

A. Membahas informasi tersebut di depan kelas untuk mendapatkan saran dari siswa lain mengenai
cara membantu siswa yang bersangkutan.
B. Menjaga informasi tersebut untuk diri sendiri dan tidak melakukan tindakan apapun.
C. Mengajak siswa yang bersangkutan untuk berbicara secara pribadi, menanyakan perasaannya,
dan menawarkan dukungan jika dibutuhkan tanpa mengungkapkan bahwa Anda mengetahui
informasi tersebut.
D. Membicarakan situasi ini dengan kepala sekolah atau konselor tanpa menyebutkan nama siswa.
E. Memberi tahu orang tua siswa tanpa sepengetahuan siswa.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 1

- B. 4

- C. 5

- D. 3

- E. 2

Pembahasan:

- Opsi A (Membahas di Depan Kelas): Mengungkapkan informasi pribadi siswa di depan kelas adalah
pelanggaran privasi besar dan dapat menyebabkan trauma atau tekanan tambahan bagi siswa yang
bersangkutan.

- Opsi B (Menjaga Informasi): Meskipun menjaga informasi tersebut penting, tidak melakukan tindakan
sama sekali mungkin berarti melewatkan kesempatan untuk memberikan dukungan yang mungkin
dibutuhkan oleh siswa.

- Opsi C (Berbicara Secara Pribadi): Mengajak siswa untuk berbicara tanpa secara langsung menyebutkan
informasi yang Anda ketahui menunjukkan empati dan perhatian, sekaligus menjaga privasi siswa.

- Opsi D (Diskusi dengan Kepala Sekolah atau Konselor): Meskipun niatnya baik, membahas situasi tanpa
persetujuan siswa dapat melanggar privasi siswa, terutama jika tidak memastikan kerahasiaannya.

- Opsi E (Memberitahu Orang Tua): Mengungkapkan informasi tanpa sepengetahuan siswa dapat
melanggar kepercayaan antara guru dan siswa serta merusak hubungan mereka.

Berdasarkan analisis di atas, Opsi C adalah langkah yang paling tepat dan menghargai privasi siswa sambil
menawarkan dukungan yang mungkin dibutuhkan.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

28. Interaksi dengan Rekan Kerja

Anda, sebagai guru, mendapati informasi bahwa salah satu rekan kerja Anda sering kali memanipulasi nilai
siswa untuk mencapai target sekolah. Bagaimana Anda seharusnya merespons informasi ini?

A. Mengabaikan informasi tersebut dan berfokus pada pengajaran Anda sendiri.


B. Menghadapi rekan kerja tersebut secara langsung dan menuduhnya berdasarkan informasi yang
Anda dengar.
C. Mengajukan laporan formal kepada kepala sekolah atau pihak berwenang di sekolah tanpa
mendiskusikannya terlebih dahulu dengan rekan kerja tersebut.
D. Mendiskusikan masalah ini dengan rekan kerja tersebut dengan cara yang konstruktif, mencari
kebenaran dan memahami alasan di balik tindakannya.
E. Membicarakannya dengan rekan kerja lain untuk mendapatkan pendapat mereka sebelum
mengambil tindakan lebih lanjut.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 1

- C. 4

- D. 5

- E. 3

Pembahasan:

- Opsi A (Mengabaikan Informasi): Meskipun fokus pada tugas sendiri penting, mengabaikan masalah etika
yang berkaitan dengan integritas akademik mungkin bukan pendekatan terbaik. Ini bisa berdampak pada
reputasi sekolah dan kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa.

- Opsi B (Menghadapi dan Menuduh): Menuduh rekan kerja tanpa bukti konkret atau diskusi terlebih
dahulu bisa menyebabkan konflik di tempat kerja dan kerusakan hubungan profesional.

- Opsi C (Melaporkan tanpa Diskusi): Meskipun melaporkan pelanggaran etika penting, melakukannya
tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu dengan rekan kerja mungkin tidak memberikan kesempatan bagi
rekan kerja untuk memberikan penjelasan atau konteks.

- Opsi D (Diskusi Konstruktif): Mendekati masalah dengan cara yang terbuka dan konstruktif memberikan
kesempatan bagi kedua belah pihak untuk memahami situasinya. Ini dapat memfasilitasi solusi yang adil
dan menghormati semua pihak yang terlibat.

- Opsi E (Bicara dengan Rekan Lain): Meskipun mendapatkan perspektif lain bisa membantu, ini mungkin
juga dapat menyebabkan penyebaran informasi yang belum tentu benar dan potensi gosip.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Dengan demikian, Opsi D adalah pendekatan yang paling tepat dalam situasi ini, karena
mempertimbangkan komunikasi terbuka dan konstruktif sebagai langkah awal dalam menangani masalah.

29. Etika Profesional dalam Penilaian

Anda mengetahui bahwa seorang guru di sekolah Anda sering memberikan tugas-tugas tambahan kepada
siswa yang memiliki prestasi rendah, dengan tujuan untuk membantu meningkatkan nilai mereka.
Meskipun niatnya baik, metode ini tidak diatur dalam pedoman penilaian sekolah. Bagaimana Anda
seharusnya merespons situasi ini?

A. Tidak melakukan apa-apa karena niat rekan kerja Anda adalah untuk membantu siswa.
B. Mengkritik rekan kerja Anda di depan kolega lain tanpa berbicara dengannya terlebih dahulu.
C. Membuat petisi bersama guru-guru lain untuk mengubah pedoman penilaian sekolah tanpa
memberi tahu guru tersebut.
D. Mendekati rekan kerja Anda untuk mendiskusikan metodenya, memahami niatnya, dan
membahas dampak serta implikasi dari tindakannya.
E. Secara langsung melaporkan situasi tersebut kepada kepala sekolah tanpa berbicara dengan
rekan kerja Anda.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 1

- C. 3

- D. 5

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Tidak Berbuat Apa-apa): Meskipun niatnya baik, mengabaikan masalah ini mungkin membiarkan
potensi ketidakadilan dalam penilaian berlanjut dan berdampak pada keseluruhan kualitas pendidikan.

- Opsi B (Mengkritik di Depan Kolega): Mengkritik kolega di depan orang lain tanpa mendiskusikannya
dengannya secara pribadi dapat merusak hubungan profesional dan menciptakan suasana kerja yang
tidak sehat.

- Opsi C (Membuat Petisi): Meskipun mencoba mengubah pedoman mungkin merupakan pendekatan
proaktif, melakukannya tanpa komunikasi dengan rekan kerja yang bersangkutan bisa menimbulkan
ketegangan.

- Opsi D (Diskusi Terbuka): Mendekati rekan kerja dengan diskusi terbuka memberi kesempatan untuk
memahami latar belakang tindakannya dan mencari solusi bersama yang sesuai dengan standar sekolah.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi E (Laporkan ke Kepala Sekolah): Meskipun melaporkan adalah tindakan yang tepat jika ada
pelanggaran serius, melakukannya tanpa diskusi terlebih dahulu mungkin merasa terlalu drastis bagi
beberapa orang dan bisa mempengaruhi hubungan kerja.

Oleh karena itu, Opsi D adalah pendekatan yang paling sesuai dalam situasi ini, mengedepankan
komunikasi dan pemahaman antar kolega untuk mencari solusi terbaik.

30. Pemberian Saran Mengenai Metode Pengajaran

Anda menyadari bahwa seorang guru baru di sekolah Anda menggunakan metode pengajaran yang
kurang efektif, sehingga banyak siswa yang kesulitan mengerti materi. Anda yakin bahwa dengan sedikit
bimbingan, metode pengajarannya dapat ditingkatkan. Bagaimana Anda seharusnya merespons situasi
ini?

A. Menghindari berbicara dengan guru tersebut dan membiarkan dia belajar dari pengalamannya
sendiri.
B. Mendiskusikannya dengan rekan kerja lain dan berharap informasi tersebut sampai ke guru yang
bersangkutan tanpa Anda harus berbicara dengannya.
C. Mengadakan workshop pengajaran tanpa memberi tahu bahwa itu sebenarnya dimaksudkan
untuk guru tersebut.
D. Secara pribadi mendekati guru tersebut, menawarkan saran konstruktif dan bersedia
membantunya memperbaiki metode pengajarannya.
E. Langsung memberi tahu kepala sekolah tentang ketidakefektifan metode pengajaran guru
tersebut.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 1

- C. 3

- D. 5

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Menghindari Berbicara): Meskipun memberikan ruang bagi guru untuk belajar dari
pengalamannya mungkin bermanfaat, dalam jangka panjang, ini mungkin tidak membantu siswa yang
saat ini kesulitan.

- Opsi B (Diskusi dengan Rekan Kerja): Berbicara di belakang tanpa menghadapi situasi secara langsung
bisa memicu gosip dan kesalahpahaman, dan informasi mungkin tidak sampai dengan cara yang
konstruktif.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi C (Workshop Pengajaran): Meskipun workshop bisa bermanfaat untuk semua guru,
menyembunyikan maksud sebenarnya mungkin membuat guru yang bersangkutan merasa disinggung
atau tidak diperhatikan.

- Opsi D (Pendekatan Pribadi): Mendekati guru dengan niat membantu dan memberikan saran konstruktif
adalah cara yang paling efektif untuk mengatasi masalah, tanpa menimbulkan konflik atau
kesalahpahaman.

- Opsi E (Lapor ke Kepala Sekolah): Melaporkan langsung mungkin memberi tekanan tambahan pada guru
baru dan mungkin tidak memberinya kesempatan untuk memperbaiki diri sebelum mendapatkan
bantuan.

Dengan demikian, Opsi D adalah pendekatan yang paling sesuai dalam situasi ini, karena memberikan
dukungan langsung dan konstruktif kepada guru yang bersangkutan untuk meningkatkan metode
pengajarannya.

31. Pertimbangan dalam Penilaian

Seorang siswa memiliki masalah pribadi dan sering kali absen, namun berusaha keras untuk mengikuti
pelajaran. Di akhir semester, siswa ini berada di ambang batas antara mendapatkan nilai lulus dan tidak
lulus. Bagaimana guru harus mempertimbangkan situasi ini dalam memberikan nilai?

A. Memberikan nilai lulus berdasarkan usaha yang siswa tunjukkan, meskipun hasil ujiannya tidak
mencerminkan hal tersebut.
B. Memberikan nilai tidak lulus tanpa pertimbangan lebih lanjut, berdasarkan kriteria penilaian yang
telah ditentukan.
C. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengikuti ujian susulan atau tugas tambahan untuk
membuktikan pemahamannya.
D. Membicarakan situasi ini dengan konselor sekolah atau pihak terkait untuk mendapatkan
masukan sebelum membuat keputusan.
E. Mengabaikan masalah pribadi siswa dan mempertimbangkan hanya berdasarkan hasil kerja siswa
di kelas.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 3

- B. 1

- C. 5

- D. 4

- E. 2
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Pembahasan:

- Opsi A (Nilai Berdasarkan Usaha): Meskipun usaha dan komitmen siswa harus dihargai, hanya
mempertimbangkan usaha tanpa melihat hasil mungkin tidak memberikan gambaran yang akurat tentang
pemahaman siswa.

- Opsi B (Nilai Tanpa Pertimbangan): Memberikan nilai berdasarkan kriteria yang ketat tanpa
mempertimbangkan kondisi pribadi siswa mungkin tidak adil, terutama jika siswa telah menunjukkan
usaha.

- Opsi C (Kesempatan Ujian Susulan): Memberikan kesempatan tambahan kepada siswa untuk
membuktikan pemahamannya memungkinkan guru untuk mempertimbangkan baik usaha maupun hasil,
dan memberikan siswa kesempatan yang adil.

- Opsi D (Diskusi dengan Konselor): Meskipun mendiskusikan situasi dengan konselor atau pihak terkait
dapat memberikan perspektif tambahan, keputusan akhir tetap pada guru. Namun, informasi tambahan
bisa sangat membantu.

- Opsi E (Abaikan Masalah Pribadi): Meskipun penting untuk mempertimbangkan hasil kerja siswa di kelas,
mengabaikan kesulitan pribadi mungkin tidak mencerminkan pemahaman atau potensi penuh siswa.

Dengan demikian, Opsi C adalah pendekatan yang paling sesuai dalam situasi ini, karena
mempertimbangkan baik usaha maupun hasil kerja siswa, serta memberikan siswa kesempatan yang adil
untuk menunjukkan pemahamannya.

32. Menghadapi Siswa dengan Kebutuhan Khusus

Dalam sebuah kelas yang Anda ajar, ada seorang siswa dengan kebutuhan khusus yang terkadang
membutuhkan pendekatan berbeda dalam pengajaran. Meskipun Anda ingin memberikan perhatian lebih
kepada siswa tersebut, Anda juga tidak ingin siswa lain merasa diabaikan. Bagaimana Anda seharusnya
menyeimbangkan kebutuhan semua siswa di kelas?

A. Memberikan semua perhatian Anda kepada siswa dengan kebutuhan khusus, karena dia
memerlukannya lebih dari yang lain.
B. Mengabaikan kebutuhan khusus siswa tersebut dan mengajarkan seluruh kelas dengan metode
yang sama.
C. Menyusun rencana pengajaran yang fleksibel, mempertimbangkan kebutuhan individu siswa
tetapi juga memastikan semua siswa mendapatkan perhatian yang sama.
D. Mencari asisten pengajar atau tenaga pendidik khusus yang dapat membantu dalam menangani
siswa dengan kebutuhan khusus.
E. Membuat kelas khusus untuk siswa dengan kebutuhan khusus agar Anda dapat fokus pada siswa
lain.

Skor untuk setiap opsi:


PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- A. 2

- B. 1

- C. 5

- D. 4

- E. 3

Pembahasan:

- Opsi A (Fokus pada Siswa Khusus): Meskipun siswa dengan kebutuhan khusus memerlukan perhatian,
mengabaikan siswa lain bukanlah pendekatan yang ideal dan dapat menimbulkan perasaan diabaikan di
antara siswa lain.

- Opsi B (Abaikan Kebutuhan Khusus): Mengabaikan kebutuhan individu siswa dengan kebutuhan khusus
tidak akan memaksimalkan potensinya dan bisa jadi merugikan perkembangan belajarnya.

- Opsi C (Rencana Pengajaran Fleksibel): Mengembangkan rencana pengajaran yang dapat menyesuaikan
diri dengan kebutuhan semua siswa memungkinkan setiap siswa mendapatkan pendidikan yang sesuai
dengan kebutuhan mereka tanpa merasa diabaikan.

- Opsi D (Mencari Asisten): Memiliki asisten atau tenaga pendidik khusus bisa sangat membantu dalam
menangani siswa dengan kebutuhan khusus, namun mungkin tidak selalu memungkinkan tergantung
pada sumber daya sekolah.

- Opsi E (Kelas Khusus): Meskipun ini bisa menjadi solusi dalam beberapa kasus, memisahkan siswa dengan
kebutuhan khusus dari teman-teman sebayanya bisa memiliki dampak sosial dan emosional.

Dengan demikian, Opsi C adalah pendekatan yang paling sesuai dalam situasi ini, karena
mempertimbangkan kebutuhan individu setiap siswa dan memastikan bahwa semua siswa mendapatkan
pendidikan yang memadai dan perhatian yang seimbang.

33. Menerima Masukan dari Orangtua

Sebagai seorang guru, Anda baru saja menerima keluhan dari seorang orangtua yang merasa metode
pengajaran Anda tidak efektif untuk anaknya. Orangtua tersebut memberikan saran-saran untuk
mengubah pendekatan Anda. Meskipun Anda memiliki metode sendiri yang telah terbukti berhasil bagi
banyak siswa, Anda juga menghargai masukan dari orangtua. Bagaimana Anda seharusnya merespon
situasi ini?

A. Mengabaikan masukan orangtua dan melanjutkan dengan metode pengajaran Anda yang sudah
ada.
B. Mengakui masukan orangtua, menjelaskan metode Anda, dan bekerja sama untuk menemukan
strategi tambahan yang mungkin membantu anak mereka.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

C. Mengubah seluruh metode pengajaran Anda berdasarkan saran orangtua.


D. Menyarankan agar siswa tersebut pindah ke kelas lain yang mungkin lebih sesuai dengan
kebutuhan belajarnya.
E. Mengundang orangtua untuk menghadiri beberapa sesi pelajaran dan melihat langsung
bagaimana Anda mengajar.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 5

- C. 3

- D. 4

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Mengabaikan Masukan): Mengabaikan masukan, terutama dari orangtua, mungkin bukan
pendekatan yang ideal. Setiap masukan dapat memberikan perspektif yang berharga, meskipun Anda
tidak perlu menerapkan setiap saran.

- Opsi B (Bekerja Sama dengan Orangtua): Mengakui masukan dan berusaha mencari solusi bersama
adalah pendekatan yang konstruktif. Ini menunjukkan bahwa Anda peduli dengan keberhasilan setiap
siswa dan bersedia menyesuaikan pendekatan Anda jika diperlukan.

- Opsi C (Mengubah Seluruh Metode): Meskipun penting untuk mendengarkan masukan, mengubah
seluruh pendekatan berdasarkan saran satu orangtua mungkin bukan solusi terbaik, terutama jika metode
Anda sudah terbukti berhasil untuk siswa lain.

- Opsi D (Siswa Pindah Kelas): Ini mungkin menjadi solusi dalam beberapa situasi, tetapi harus
dipertimbangkan dengan hati-hati. Hal ini bisa mempengaruhi kepercayaan diri siswa dan hubungan
dengan teman sekelasnya.

- Opsi E (Undang Orangtua): Meskipun tampaknya memberikan transparansi, mengundang orangtua


untuk menghadiri kelas secara reguler mungkin tidak praktis dan bisa mengganggu dinamika kelas.

Dengan demikian, Opsi B adalah pendekatan yang paling sesuai dalam situasi ini, menunjukkan kesediaan
untuk mendengarkan dan bekerja sama demi keberhasilan siswa.

34. Umpan Balik kepada Siswa

Seorang siswa mengumpulkan tugas yang kurang memadai. Anda sebagai guru memahami pentingnya
memberikan umpan balik yang konstruktif untuk mendukung perkembangan siswa, namun Anda juga
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

ingin menjaga agar siswa tersebut tidak merasa direndahkan. Bagaimana Anda seharusnya memberikan
umpan balik?

A. Menyampaikan kepada siswa bahwa tugasnya buruk dan memberinya nilai rendah tanpa
penjelasan lebih lanjut.
B. Memanggil siswa ke depan kelas dan mengritik tugasnya di hadapan semua temannya.
C. Mengakui bagian dari tugas yang telah dikerjakan dengan baik, sambil memberikan saran spesifik
tentang apa yang perlu ditingkatkan.
D. Menghindari memberikan umpan balik dan memberinya nilai tinggi untuk mencegah merusak
kepercayaan dirinya.
E. Menyediakan waktu khusus untuk berbicara empat mata dengan siswa tersebut, mendiskusikan
kelemahan dan kekuatan tugasnya, dan menawarkan dukungan tambahan jika diperlukan.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 1

- B. 2

- C. 4

- D. 3

- E. 5

Pembahasan:

- Opsi A (Kritik Tanpa Penjelasan): Memberikan kritik tanpa penjelasan lebih lanjut tidak memberikan
kesempatan bagi siswa untuk belajar dan memperbaiki kesalahannya, dan bisa menurunkan kepercayaan
dirinya.

- Opsi B (Mengkritik di Depan Kelas): Mengkritik pekerjaan siswa di hadapan teman-temannya dapat
merusak kepercayaan diri siswa dan menciptakan rasa malu.

- Opsi C (Umpan Balik Positif dan Konstruktif): Mengakui aspek positif dari pekerjaan siswa sambil
memberikan saran konstruktif memungkinkan siswa untuk memahami area mana yang memerlukan
perbaikan, tanpa merasa direndahkan.

- Opsi D (Menghindari Umpan Balik): Meskipun mungkin dilakukan dengan niat baik, menghindari umpan
balik dan memberikan nilai tinggi bisa memberikan kesan salah kepada siswa dan menghalangi peluang
belajarnya.

- Opsi E (Diskusi Empat Mata): Berbicara langsung dengan siswa memberikan kesempatan untuk diskusi
mendalam tentang tugasnya, memahami kesulitan yang dihadapinya, dan memberikan dukungan yang
diperlukan.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Dengan demikian, Opsi E adalah pendekatan yang paling tepat dalam situasi ini, karena menyediakan
lingkungan yang mendukung untuk memberikan umpan balik yang konstruktif dan membantu
perkembangan siswa.

35. Mengatasi Siswa yang Terlambat Mengumpulkan Tugas

Seorang siswa sering kali terlambat dalam mengumpulkan tugas-tugasnya, meskipun Anda telah
memberikan peringatan berulang kali. Anda ingin menangani situasi ini dengan cara yang adil, namun
tetap mempertimbangkan kemungkinan alasan di balik keterlambatan siswa. Bagaimana Anda
seharusnya bertindak?

A. Mengabaikan keterlambatan dan memberi nilai penuh untuk semua tugas yang diajukan, tanpa
mempertimbangkan waktu pengumpulan.
B. Menghukum siswa dengan memberikan nilai nol untuk setiap tugas yang terlambat tanpa mencari
tahu alasan keterlambatannya.
C. Meningkatkan jumlah peringatan yang diberikan sebelum memberikan sanksi.
D. Menemui siswa tersebut untuk mendiskusikan alasan keterlambatannya dan mencari solusi
bersama untuk mencegahnya di masa depan.
E. Menginformasikan situasi tersebut kepada orangtua siswa tanpa berbicara terlebih dahulu
dengan siswa tersebut.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 1

- C. 3

- D. 5

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Mengabaikan Keterlambatan): Meskipun ini mungkin menghindari konfrontasi, mengabaikan


keterlambatan tidak akan membantu siswa memahami pentingnya tanggung jawab dan kedisiplinan.

- Opsi B (Hukuman Tanpa Penjelasan): Memberikan hukuman tanpa mencoba memahami alasan di balik
tindakan siswa mungkin merasa tidak adil dan tidak konstruktif.

- Opsi C (Peringatan Lebih Banyak): Meskipun memberikan peringatan lebih banyak mungkin memberikan
kesempatan lebih bagi siswa untuk memperbaiki perilakunya, ini mungkin tidak efektif jika tidak ada
tindak lanjut atau konsekuensi yang jelas.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Diskusi dengan Siswa): Mendekati siswa untuk memahami alasan keterlambatannya dan mencari
solusi bersama adalah pendekatan yang konstruktif dan empatik. Ini membantu dalam memahami potensi
masalah yang mungkin dihadapi siswa dan memberikan dukungan yang diperlukan.

- Opsi E (Menginformasikan Orangtua): Meskipun melibatkan orangtua bisa menjadi langkah yang efektif,
melakukannya tanpa berbicara terlebih dahulu dengan siswa mungkin membuat siswa merasa dikhianati
atau tidak dihargai.

Dengan demikian, Opsi D adalah pendekatan yang paling tepat dalam situasi ini, karena memberikan
kesempatan bagi siswa untuk menyuarakan masalahnya dan bekerja sama dengan guru untuk mencari
solusi.

36. Mendukung Siswa yang Kesulitan dalam Mata Pelajaran Tertentu

Di tengah semester, Anda menyadari bahwa salah satu siswa di kelas Anda tampak kesulitan dalam mata
pelajaran yang Anda ajarkan. Meskipun siswa tersebut rajin mencatat dan tampak berusaha keras, ia
masih sering mendapat skor di bawah rata-rata pada ulangan. Bagaimana Anda seharusnya mendukung
siswa ini?

A. Mengabaikan situasi tersebut dengan asumsi bahwa siswa pasti akan mengejar ketertinggalannya
sendiri.
B. Memberikan materi tambahan dan pekerjaan rumah ekstra kepada siswa tersebut tanpa diskusi
lebih lanjut.
C. Mencurigai siswa melakukan kecurangan dalam ulangan dan memantau lebih ketat saat siswa
tersebut mengerjakan ulangan.
D. Mengatur waktu khusus setelah jam pelajaran untuk membantu siswa memahami materi dengan
lebih baik dan memberikan latihan tambahan.
E. Menginformasikan kepada seluruh kelas bahwa siswa tersebut kesulitan, dengan harapan teman-
temannya akan membantu.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 1

- B. 3

- C. 2

- D. 5

- E. 4

Pembahasan:
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi A (Mengabaikan Situasi): Mengabaikan siswa yang kesulitan bukanlah pendekatan yang efektif,
karena guru memiliki tanggung jawab untuk mendukung semua siswa dalam perkembangan akademik
mereka.

- Opsi B (Materi Tambahan): Meskipun memberikan materi tambahan dapat membantu, memberikannya
tanpa diskusi lebih lanjut mungkin membebani siswa dan tidak mengatasi masalah intinya.

- Opsi C (Mencurigai Kecurangan): Tanpa bukti yang konkret, mencurigai siswa melakukan kecurangan
bisa merusak hubungan guru dengan siswa dan mungkin tidak akurat.

- Opsi D (Waktu Tambahan): Mengambil waktu tambahan untuk membantu siswa memahami materi
menunjukkan empati dan komitmen guru dalam mendukung perkembangan siswa.

- Opsi E (Menginformasikan Kelas): Meskipun niatnya mungkin baik, mengungkapkan kesulitan siswa di
depan kelas dapat merendahkan harga diri siswa dan menciptakan rasa malu.

Dengan demikian, Opsi D adalah pendekatan yang paling tepat dalam situasi ini, karena memberikan
kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi dan
mendapat dukungan langsung dari guru.

37. Menghadapi Keluhan Orang Tua Mengenai Penilaian

Seorang orang tua siswa mendatangi Anda dengan rasa tidak puas dan merasa bahwa anaknya diberi nilai
yang tidak adil. Bagaimana Anda seharusnya berkomunikasi dengan orang tua tersebut untuk meredam
situasi, sambil tetap mempertahankan kebijakan penilaian sekolah?

A. Membiarkan orang tua berbicara tanpa memberikan penjelasan, lalu mengakhiri percakapan
dengan cepat.
B. Menyatakan bahwa kebijakan sekolah tidak dapat dinegosiasikan dan orang tua harus
menerimanya tanpa diskusi lebih lanjut.
C. Memberikan kesempatan kepada orang tua untuk menyampaikan kekhawatirannya, lalu
menjelaskan proses dan kriteria penilaian dengan jelas dan empatik.
D. Menyarankan agar orang tua berbicara dengan kepala sekolah atau pihak lain, karena Anda tidak
ingin terlibat dalam konflik.
E. Mengakui kesalahan tanpa memeriksa kembali proses penilaian dan berjanji untuk mengubah
nilai siswa tersebut.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 1

- C. 5

- D. 3
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Mengabaikan Keluhan): Meskipun menghindari konfrontasi mungkin tampak sebagai solusi yang
mudah, pendekatan ini tidak memberikan ruang bagi orang tua untuk merasa didengar dan dapat
memperburuk situasi.

- Opsi B (Kaku dengan Kebijakan): Meskipun penting untuk mempertahankan kebijakan sekolah,
pendekatan yang kaku dapat membuat orang tua merasa tidak dihargai dan tidak mendapat klarifikasi.

- Opsi C (Diskusi Empatik): Memberikan ruang bagi orang tua untuk menyampaikan kekhawatirannya dan
kemudian memberikan penjelasan yang jelas dan empatik tentang proses penilaian adalah pendekatan
yang paling seimbang. Ini menunjukkan profesionalisme dan kepedulian terhadap kekhawatiran orang
tua.

- Opsi D (Mengalihkan Tanggung Jawab): Meskipun mengarahkan orang tua kepada pihak yang lebih
berwenang mungkin tampak sebagai solusi, hal ini dapat memberikan kesan bahwa Anda menghindari
tanggung jawab sebagai guru yang memberi penilaian.

- Opsi E (Mengakui Kesalahan Secara Cepat): Meskipun mengakui kesalahan bisa menjadi tindakan yang
mulia, melakukannya tanpa memeriksa kembali proses penilaian dapat menimbulkan masalah di
kemudian hari dan merusak kredibilitas Anda sebagai guru.

Dengan demikian, Opsi C adalah pendekatan yang paling tepat dalam situasi ini, karena memberikan
ruang bagi komunikasi yang konstruktif dan menjaga integritas proses penilaian sekolah.

38. Menghadapi Siswa yang Tidak Menyerahkan Tugas

Sebagai seorang guru, Anda memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah dan dikumpulkan
pada tanggal yang telah ditentukan. Namun, salah satu siswa sering kali tidak menyerahkan tugas tepat
waktu dan selalu memiliki alasan. Bagaimana Anda seharusnya merespons situasi ini untuk memastikan
siswa tetap bertanggung jawab atas tugasnya tanpa membuatnya merasa terintimidasi?

A. Menghukum siswa dengan memberikan nilai nol untuk tugas yang tidak dikumpulkan tanpa
memberikan kesempatan untuk menyerahkan lagi.
B. Mengabaikan perilaku siswa dan memberikan kesempatan tanpa batas untuk menyerahkan tugas
kapanpun dia mau.
C. Membahas situasi ini di depan kelas, dengan harapan teman-temannya akan memberikan
tekanan agar ia lebih bertanggung jawab.
D. Mengadakan pertemuan pribadi dengan siswa untuk memahami alasan yang mendasari
perilakunya dan memberikan batasan yang jelas serta kesempatan untuk menebus tugas yang
terlambat.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

E. Menyuruh siswa untuk selalu mengerjakan tugasnya di depan kelas agar Anda dapat memastikan
ia mengerjakannya.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 1

- C. 3

- D. 5

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Hukuman Tanpa Kesempatan): Meskipun penting untuk menjaga standar, memberikan hukuman
tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki perilakunya mungkin terlalu keras dan
tidak memberi ruang untuk pertumbuhan.

- Opsi B (Mengabaikan Perilaku): Membiarkan siswa tanpa memberikan batasan sama sekali dapat
mengirimkan pesan bahwa ketidakpatuhan tidak memiliki konsekuensi, yang mungkin tidak mendukung
pembentukan etos kerja yang baik.

- Opsi C (Pembahasan di Depan Kelas): Membahas masalah pribadi siswa di depan kelas dapat
menimbulkan rasa malu dan tidak mendukung pembentukan rasa hormat dan kepercayaan di antara guru
dan siswa.

- Opsi D (Pertemuan Pribadi): Dengan mengadakan diskusi pribadi, guru dapat memahami alasan di balik
perilaku siswa dan memberikan dukungan serta batasan yang jelas, sehingga membantu siswa untuk
bertanggung jawab atas tugasnya.

- Opsi E (Mengerjakan di Depan Kelas): Meskipun ini mungkin memastikan bahwa siswa mengerjakan
tugasnya, pendekatan ini mungkin terasa seperti hukuman dan bisa menimbulkan rasa malu.

Dengan demikian, Opsi D adalah pendekatan yang paling tepat dalam situasi ini, karena memberikan
dukungan yang diperlukan sambil tetap menjaga batasan dan ekspektasi yang jelas bagi siswa.

39. Menghadapi Keterlambatan Siswa

Setiap pagi, Anda menyadari bahwa salah satu siswa Anda selalu datang terlambat ke kelas, meskipun bel
sudah berbunyi. Ini mengganggu kelas dan menghambat proses pembelajaran. Bagaimana Anda
seharusnya merespons situasi ini agar siswa mengerti pentingnya ketepatan waktu tanpa merasa
disinggung atau teralienasi?

A. Menegur siswa di depan kelas setiap kali ia terlambat untuk memberi contoh kepada siswa lain.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

B. Mengabaikan keterlambatan siswa dan membiarkan dia masuk kelas tanpa konsekuensi apa pun.
C. Memberikan hukuman berupa tugas tambahan setiap kali siswa datang terlambat.
D. Menyusun sistem hadiah untuk siswa yang datang tepat waktu, dengan harapan akan memotivasi
siswa yang terlambat untuk mengubah perilakunya.
E. Mengadakan pertemuan pribadi dengan siswa tersebut untuk mengetahui alasan
keterlambatannya dan membahas pentingnya ketepatan waktu serta mencari solusi bersama.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 1

- C. 3

- D. 4

- E. 5

Pembahasan:

- Opsi A (Menegur di Depan Kelas): Meskipun mungkin membuat siswa lain sadar akan konsekuensi
keterlambatan, tindakan ini bisa membuat siswa yang terlambat merasa malu dan teralienasi.

- Opsi B (Mengabaikan Keterlambatan): Tanpa konsekuensi, siswa mungkin tidak merasa perlu untuk
mengubah perilaku mereka, dan hal ini juga dapat menurunkan standar disiplin kelas.

- Opsi C (Hukuman Tugas Tambahan): Meskipun hukuman dapat memberi konsekuensi kepada siswa,
pendekatan ini tidak memahami alasan di balik keterlambatan dan mungkin tidak efektif dalam jangka
panjang.

- Opsi D (Sistem Hadiah): Menganjurkan perilaku positif melalui pemberian hadiah bisa efektif, namun
mungkin tidak sepenuhnya mengatasi alasan keterlambatan siswa tertentu.

- Opsi E (Pertemuan Pribadi): Dengan berbicara secara langsung, Anda dapat memahami alasan
keterlambatan dan bekerja sama dengan siswa untuk mencari solusi. Ini juga menunjukkan empati dan
pemahaman terhadap situasi pribadi siswa.

Oleh karena itu, Opsi E adalah pendekatan yang paling tepat dalam mengatasi situasi ini, karena
memfokuskan pada pemahaman dan solusi daripada hukuman semata.

40. Berkolaborasi dengan Tim Pengajar

Dalam proses penyusunan kurikulum baru, Anda bersama tim mengalami perbedaan pendapat yang
signifikan. Perbedaan ini bisa mempengaruhi kualitas kurikulum dan kerja sama tim. Bagaimana Anda
seharusnya berkomunikasi dalam situasi ini untuk mencapai kesepakatan tanpa menimbulkan konflik?
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

A. Menekankan bahwa pendapat Anda adalah yang paling benar dan yang lain harus mengikutinya.
B. Menghindari diskusi lebih lanjut dan hanya menerima apa yang disepakati oleh mayoritas tanpa
menyampaikan pendapat Anda.
C. Mengajukan proposal tertulis yang merinci pendapat Anda dan alasan di baliknya, dan membuka
ruang untuk diskusi.
D. Meminta pendapat dari pihak luar atau ahli untuk membantu tim mencapai kesepakatan.
E. Mengadakan sesi brainstorming dimana setiap anggota tim dapat menyampaikan pendapatnya
dengan bebas, lalu memfasilitasi diskusi untuk mencari titik temu.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 1

- B. 2

- C. 4

- D. 3

- E. 5

Pembahasan:

- Opsi A (Menekankan Pendapat Sendiri): Pendekatan otoriter ini bisa menyebabkan ketegangan di antara
anggota tim dan mengabaikan kontribusi dari anggota lain.

- Opsi B (Menghindari Diskusi): Menghindari konflik mungkin tampak sebagai solusi jangka pendek, namun
ini tidak memajukan diskusi dan bisa menimbulkan ketidakpuasan pribadi dan keputusan yang kurang
optimal.

- Opsi C (Proposal Tertulis): Membuat proposal tertulis memberikan kesempatan bagi anggota tim untuk
mempertimbangkan pendapat Anda secara mendalam dan objektif.

- Opsi D (Minta Pendapat Ahli): Meskipun bisa memberikan perspektif baru, pendekatan ini mungkin tidak
selalu sesuai dengan konteks atau kebutuhan spesifik tim.

- Opsi E (Sesi Brainstorming): Metode ini mendorong partisipasi aktif semua anggota, menekankan
komunikasi terbuka, dan membantu tim mencari solusi yang diterima oleh semua pihak.

Berdasarkan analisis di atas, Opsi E merupakan pendekatan yang paling tepat untuk mencapai
kesepakatan dalam tim dengan perbedaan pendapat.

41. Mengatasi Keterlambatan Materi Pelajaran


PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Sebagai seorang guru, Anda mendapati diri Anda sedikit tertinggal dalam menyampaikan materi pelajaran
sesuai dengan rencana mengajar yang telah dibuat. Sejumlah kegiatan sekolah dan hari libur tak terduga
telah memengaruhi jadwal mengajar Anda. Bagaimana Anda seharusnya beraksi untuk memastikan
semua materi dapat disampaikan dengan efektif tanpa mengorbankan kualitas pengajaran?

A. Menambahkan jam pelajaran ekstra setiap hari tanpa memberitahu siswa atau orang tua terlebih
dahulu.
B. Mengabaikan beberapa materi dan fokus hanya pada topik-topik yang Anda anggap paling
penting.
C. Mempercepat proses pengajaran dengan mengurangi waktu diskusi dan tanya jawab di kelas.
D. Mengadakan kelas tambahan dengan koordinasi terlebih dahulu dengan siswa dan orang tua,
serta menyediakan materi tambahan untuk pembelajaran mandiri.
E. Meminta masukan dari siswa tentang topik mana yang mereka rasa memerlukan penjelasan lebih
lanjut dan menyesuaikan metode pengajaran Anda.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 3

- C. 1

- D. 5

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Jam Pelajaran Ekstra Tanpa Pemberitahuan): Menambahkan jam pelajaran tanpa koordinasi
dapat menyulitkan siswa dan orang tua, serta bisa menimbulkan ketidakpuasan.

- Opsi B (Mengabaikan Beberapa Materi): Meskipun bisa memberi lebih banyak waktu untuk topik utama,
pendekatan ini mengabaikan keseluruhan materi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.

- Opsi C (Mempercepat Proses Pengajaran): Mengurangi waktu diskusi dapat mengorbankan pemahaman
siswa terhadap materi.

- Opsi D (Kelas Tambahan dengan Koordinasi): Mengadakan kelas tambahan dengan pemberitahuan dan
persetujuan terlebih dahulu memungkinkan siswa untuk menyesuaikan jadwal mereka. Menyediakan
materi tambahan juga membantu siswa dalam pembelajaran mandiri.

- Opsi E (Meminta Masukan dari Siswa): Menghargai pendapat siswa dan menyesuaikan metode
pengajaran berdasarkan kebutuhan mereka dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Dengan demikian, Opsi D adalah pendekatan yang paling tepat untuk memastikan semua materi dapat
disampaikan dengan efektif tanpa mengorbankan kualitas pengajaran.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

42. Menghadapi Siswa yang Sulit Fokus

Dalam proses mengajar, Anda seringkali menemui seorang siswa yang memiliki kesulitan untuk fokus
dalam kelas. Siswa ini mudah terdistraksi, sering kali berbicara dengan teman-temannya, dan terlihat
kesulitan mengikuti materi pelajaran. Bagaimana Anda seharusnya mendekati siswa ini agar dapat lebih
terlibat dalam pembelajaran?

A. Mengabaikan perilaku siswa dan berharap ia akan berubah dengan sendirinya.


B. Seringkali menegur siswa tersebut di depan kelas agar ia merasa malu dan mulai fokus.
C. Memindahkan siswa tersebut ke bangku paling depan agar Anda dapat memperhatikannya
dengan lebih baik.
D. Mengadakan konsultasi pribadi dengan siswa tersebut untuk mengetahui apa yang menjadi
penyebab kurangnya fokus dan mencari solusi bersama.
E. Memberikan tugas tambahan khusus kepada siswa tersebut sebagai hukuman atas perilakunya.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 1

- C. 3

- D. 5

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Mengabaikan Perilaku): Meskipun bisa jadi siswa tersebut akan berubah dengan sendirinya,
namun kemungkinan besar ia memerlukan bantuan untuk mengatasi masalahnya.

- Opsi B (Menegur di Depan Kelas): Menegur siswa di depan kelas dapat merusak kepercayaan dirinya dan
mungkin tidak efektif dalam menyelesaikan masalahnya.

- Opsi C (Memindahkannya ke Bangku Depan): Walaupun bisa membantu guru untuk memonitor siswa
tersebut, pendekatan ini tidak menangani akar masalahnya.

- Opsi D (Konsultasi Pribadi): Dengan berkomunikasi secara langsung, guru dapat memahami penyebab
dari masalah siswa dan bersama-sama mencari solusi yang paling tepat.

- Opsi E (Tugas Tambahan): Meskipun mungkin dapat membuat siswa tersebut lebih fokus, namun
pendekatan ini lebih bersifat punitif dan mungkin tidak efektif dalam jangka panjang.

Dengan demikian, Opsi D adalah pendekatan yang paling tepat untuk menghadapi siswa yang sulit fokus,
karena memahami masalah dari akar penyebabnya dan mencari solusi yang konstruktif.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

43. Komunikasi dengan Staf Sekolah

Anda, sebagai guru, memerlukan asistensi dari staf administrasi untuk mengelola beberapa dokumen
penting terkait proses belajar mengajar. Namun, Anda menyadari bahwa staf tersebut sering kali tampak
sibuk dan kurang responsif terhadap permintaan bantuan dari guru-guru lain. Bagaimana Anda
seharusnya mendekati dan berkomunikasi dengan staf tersebut agar kebutuhan Anda terpenuhi tanpa
menimbulkan ketegangan atau konflik?

A. Mengabaikan kebutuhan dokumen dan mencari cara lain untuk mengatasi masalah tanpa
melibatkan staf administrasi.
B. Mendekati staf saat jam istirahat dan berbicara secara langsung tentang kebutuhan Anda,
memberikan apresiasi atas pekerjaannya, dan meminta bantuannya dengan sopan.
C. Mengeluh kepada kepala sekolah tentang sikap staf tersebut agar mendapatkan intervensi.
D. Mengirimkan email kepada staf tersebut dengan menyertakan semua detail dokumen yang Anda
butuhkan dan memberi tahu batas waktu yang Anda perlukan.
E. Menyampaikan frustrasi Anda kepada rekan guru lain dan berharap kabar tersebut sampai ke staf
administrasi.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 5

- C. 3

- D. 4

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Mengabaikan Kebutuhan): Meskipun ini mungkin menghindari konflik langsung dengan staf,
tetapi kebutuhan Anda sebagai guru mungkin tidak terpenuhi, yang bisa berdampak pada proses belajar
mengajar.

- Opsi B (Dekati Saat Istirahat): Mendekati staf secara langsung dengan sikap menghargai dan sopan bisa
membuka komunikasi yang konstruktif. Memberikan apresiasi juga bisa meningkatkan kerjasama di
antara keduanya.

- Opsi C (Mengeluh ke Kepala Sekolah): Meskipun ini mungkin bisa menyelesaikan masalah, namun bisa
menimbulkan konflik lebih lanjut atau membuat staf merasa ditekan.

- Opsi D (Mengirim Email): Komunikasi tertulis memberi staf waktu untuk merespons dengan
mempertimbangkan jadwalnya. Namun, email mungkin tidak seefektif komunikasi langsung.

- Opsi E (Menyampaikan Frustrasi): Berbicara di belakang seseorang seringkali tidak produktif dan bisa
menimbulkan ketegangan di lingkungan kerja.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Dengan demikian, Opsi B adalah pendekatan yang paling tepat dalam situasi ini, karena mendekati staf
dengan hormat dan apresiasi bisa meningkatkan kerjasama dan menghindari konflik.

44. Menghadapi Kekurangan Sumber Belajar

Sebagai guru di sebuah sekolah yang memiliki keterbatasan sumber belajar, Anda menyadari bahwa buku
teks dan sumber belajar lainnya sering kali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan semua siswa di kelas
Anda. Bagaimana Anda seharusnya beradaptasi dengan situasi tersebut untuk memastikan bahwa semua
siswa mendapatkan akses yang sama terhadap materi pembelajaran?

A. Mengizinkan siswa untuk berbagi buku dalam kelompok besar dan mengandalkan ceramah lisan
sebagai metode pengajaran utama.
B. Mencari sumber belajar online atau digital yang dapat diakses oleh semua siswa dan memberi
tahu mereka untuk memanfaatkannya.
C. Mengabaikan kekurangan sumber belajar dan berharap siswa bisa mencari materi tambahan
sendiri di luar sekolah.
D. Melakukan fotokopi materi penting dari buku teks dan mendistribusikannya kepada siswa yang
tidak memiliki buku.
E. Mengadakan pertemuan dengan komite sekolah atau orang tua untuk mendiskusikan
kemungkinan pendanaan tambahan atau donasi buku.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 3

- B. 5

- C. 1

- D. 4

- E. 2

Pembahasan:

- Opsi A (Berbagi Buku dan Ceramah Lisan): Meskipun ini mungkin praktis dalam situasi darurat, metode
ini mungkin tidak efektif untuk semua jenis materi dan bisa menghambat pemahaman siswa.

- Opsi B (Sumber Belajar Online): Menggunakan sumber belajar digital memastikan bahwa semua siswa
memiliki akses yang sama terhadap materi. Hal ini juga mendorong siswa untuk belajar mandiri dan
memanfaatkan teknologi.

- Opsi C (Mengabaikan Kekurangan): Pendekatan ini tidak mempertimbangkan kebutuhan siswa dan
mungkin berdampak negatif pada proses belajar mengajar.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Fotokopi Materi): Meskipun ini bisa memastikan siswa mendapatkan materi yang mereka
butuhkan, ada pertimbangan hak cipta yang perlu diperhatikan.

- Opsi E (Pertemuan dengan Komite Sekolah): Meskipun ini bisa menghasilkan solusi jangka panjang,
namun tidak menyelesaikan masalah jangka pendek dan memerlukan waktu untuk implementasi.

Dengan demikian, Opsi B adalah pendekatan yang paling tepat dalam situasi ini, karena memanfaatkan
sumber belajar digital memungkinkan siswa untuk mendapatkan akses yang sama terhadap materi
pembelajaran tanpa tergantung pada sumber fisik yang terbatas.

45. Mengatasi Siswa yang Kesulitan dalam Belajar Online

Sebagai guru di era pendidikan jarak jauh, Anda menyadari bahwa salah satu siswa Anda tampak kesulitan
dalam mengikuti pembelajaran online. Siswa tersebut sering kali terlihat bingung, koneksi internetnya
tidak stabil, dan ia sulit mengajukan pertanyaan selama sesi pembelajaran. Bagaimana Anda seharusnya
beradaptasi untuk mendukung siswa tersebut dalam pembelajaran online?

A. Menyarankan siswa tersebut untuk mencari tutor pribadi atau sumber belajar lain yang sesuai
dengan kebutuhannya.
B. Mengatur sesi khusus atau tambahan di luar jam pembelajaran reguler untuk siswa tersebut agar
ia bisa mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.
C. Mengabaikan kesulitan siswa tersebut dengan asumsi bahwa ia akan menyesuaikan diri seiring
waktu.
D. Menyediakan materi pelajaran dalam bentuk teks atau video rekaman yang bisa diakses siswa
kapan saja, untuk mengatasi keterbatasan koneksi internetnya.
E. Menghukum siswa tersebut karena tidak aktif selama sesi pembelajaran online.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 3

- B. 5

- C. 1

- D. 4

- E. 2

Pembahasan:

- Opsi A (Mencari Tutor Pribadi): Meskipun ini mungkin membantu siswa untuk memahami materi, namun
tidak semua siswa mampu menyediakan sumber tambahan seperti tutor pribadi.

- Opsi B (Sesi Khusus): Mengadakan sesi khusus bagi siswa yang kesulitan menunjukkan kepedulian guru
terhadap perkembangan belajar siswa dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya dan
memahami materi dengan lebih baik.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi C (Mengabaikan Kesulitan Siswa): Pendekatan ini tidak mempertimbangkan kebutuhan siswa dan
mungkin berdampak negatif pada perkembangan belajarnya.

- Opsi D (Materi Teks atau Video Rekaman): Menyediakan materi dalam bentuk yang dapat diakses kapan
saja oleh siswa memungkinkan mereka untuk belajar dengan kecepatan mereka sendiri dan mengatasi
masalah koneksi internet.

- Opsi E (Menghukum Siswa): Menghukum siswa dalam situasi ini tidak produktif dan bisa menambah
beban emosional siswa.

Dengan demikian, Opsi B adalah pendekatan yang paling tepat dalam situasi ini, karena memberikan
dukungan tambahan secara langsung kepada siswa yang kesulitan agar ia bisa mengikuti pembelajaran
dengan baik.

46. Menangani Siswa yang Emosional

Seorang siswa datang ke Anda dalam keadaan emosional setelah mengalami konflik dengan temannya.
Bagaimana Anda seharusnya berkomunikasi untuk menenangkan siswa dan membantu menyelesaikan
masalahnya?

A. Membiarkan siswa menceritakan perasaannya, kemudian memberikan saran atau solusi sesuai
dengan situasi yang diceritakan oleh siswa.
B. Langsung memberi nasihat kepada siswa tanpa mendengarkan ceritanya terlebih dahulu.
C. Memanggil teman siswa yang terlibat konflik untuk segera mendiskusikan masalah tersebut di
depan Anda.
D. Mengatakan kepada siswa untuk tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut dan menyarankan
agar ia melupakannya saja.
E. Menanyakan pada siswa apakah ia ingin berbicara tentang masalahnya dan memberikan pilihan
untuk mendiskusikannya sekarang atau nanti setelah ia merasa lebih tenang.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 5

- B. 2

- C. 3

- D. 1

- E. 4

Pembahasan:
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi A (Mendengarkan dengan Empati): Mendengarkan siswa dengan empati memberi mereka ruang
untuk mengungkapkan perasaannya dan mencari solusi bersama-sama. Ini akan membantu siswa merasa
didengar dan dimengerti.

- Opsi B (Memberi Nasihat Langsung): Menjumpai kesimpulan tanpa mendengarkan detail situasi bisa
membuat siswa merasa tidak dihargai dan mungkin saja solusi yang diberikan tidak sesuai dengan
masalahnya.

- Opsi C (Memanggil Teman yang Terlibat): Meskipun bisa membantu menyelesaikan konflik, pendekatan
ini mungkin tidak tepat jika salah satu atau kedua belah pihak belum siap berkomunikasi.

- Opsi D (Menyarankan Melupakan): Mengabaikan masalah dan perasaan siswa hanya akan membuatnya
merasa tidak didukung dan bisa memperparah keadaannya.

- Opsi E (Memberikan Pilihan): Memberi siswa pilihan untuk berbicara sekarang atau nanti memberikan
kontrol kepadanya atas situasi dan menunjukkan bahwa Anda menghargai kenyamanannya.

Dengan demikian, Opsi A adalah pendekatan yang paling tepat karena mendengarkan dengan empati dan
memberikan solusi setelah memahami situasi adalah langkah penting dalam menenangkan dan
membantu siswa.

47. Mengatasi Kecemasan Siswa Sebelum Ujian

Sebagai guru, Anda memperhatikan bahwa salah satu siswa Anda tampak sangat cemas menjelang ujian
besar yang akan datang. Anda ingin membantu siswa tersebut agar dapat menghadapi ujian dengan
percaya diri dan tenang. Bagaimana Anda seharusnya mendekati siswa dan memberikan dukungan?

A. Mengajak siswa tersebut untuk berbicara secara pribadi, menanyakan perasaannya, dan
memberikan saran untuk teknik relaksasi atau strategi belajar.
B. Mengabaikan kecemasan siswa tersebut dengan asumsi bahwa itu adalah hal yang normal dan
semua siswa merasakannya.
C. Menyuruh siswa tersebut untuk beristirahat dan tidak belajar sama sekali satu hari sebelum ujian.
D. Memberitahu siswa tersebut bahwa jika ia tidak lulus, ia dapat mengulangi tahun depan.
E. Mengadakan sesi tambahan belajar dengan siswa tersebut untuk memastikan ia memahami
semua materi yang akan diujikan.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 5

- B. 1

- C. 3

- D. 2
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Berbicara Secara Pribadi): Mengajak siswa untuk berbicara dan mengetahui perasaannya akan
membuatnya merasa didukung. Memberikan saran untuk teknik relaksasi atau strategi belajar juga dapat
membantu siswa mengatasi kecemasannya.

- Opsi B (Mengabaikan Kecemasan): Mengabaikan perasaan siswa mungkin akan membuat kecemasannya
bertambah dan merasa tidak didukung oleh guru.

- Opsi C (Beristirahat): Meskipun istirahat penting, menyarankan untuk tidak belajar sama sekali mungkin
bukan solusi yang terbaik. Terdapat risiko bahwa siswa mungkin merasa kurang persiapan.

- Opsi D (Mengulang Tahun): Pendekatan ini mungkin menambah tekanan pada siswa dan membuatnya
merasa lebih cemas.

- Opsi E (Sesi Tambahan Belajar): Mengadakan sesi tambahan belajar dapat membantu siswa merasa lebih
percaya diri dalam materi yang akan diujikan, namun hal ini juga bisa menambah tekanan jika tidak
dilakukan dengan benar.

Sehingga, Opsi A adalah pendekatan yang paling tepat untuk membantu siswa mengatasi kecemasannya
dan mempersiapkan diri dengan baik untuk ujian.

48. Menghargai Pendapat Siswa


Selama diskusi di kelas, beberapa siswa menjadi sangat bersemangat dan mulai berbicara dengan keras,
sehingga beberapa pendapat siswa lain menjadi terabaikan. Bagaimana guru mengendalikan situasi
tersebut agar semua siswa mendapat kesempatan untuk berbicara dan diskusi tetap berjalan dengan
baik?
A. Membiarkan siswa yang berbicara dengan keras terus berbicara sampai mereka selesai, dengan
harapan mereka akan tenang dengan sendirinya.
B. Secara tegas meminta siswa yang berbicara dengan keras untuk diam dan memberi kesempatan
kepada siswa lain yang belum berbicara.
C. Mengatur ulang format diskusi menjadi berkelompok kecil, sehingga setiap siswa memiliki
kesempatan untuk berbicara.
D. Mengakui antusiasme siswa yang berbicara dengan keras, tetapi mengingatkan mereka untuk
memberi kesempatan kepada rekan-rekan mereka untuk berbicara.
E. Menghentikan diskusi dan memulai kembali pada kesempatan lain.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 3
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- C. 4

- D. 5

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Biarkan Mereka Berbicara): Membiarkan siswa yang bersemangat berbicara tanpa henti mungkin
dapat membuat siswa lain merasa tidak dihargai atau dikesampingkan.

- Opsi B (Meminta Siswa untuk Diam): Meskipun pendekatan ini memberi kesempatan kepada siswa lain
untuk berbicara, metodenya mungkin terlalu keras dan bisa merusak semangat diskusi.

- Opsi C (Format Berkelompok): Mengatur ulang format diskusi memungkinkan setiap siswa memiliki
kesempatan untuk berbicara. Namun, hal ini mungkin membutuhkan waktu lebih lama dan mungkin tidak
semua kelompok akan memiliki diskusi yang produktif.

- Opsi D (Mengakui Antusiasme): Dengan mengakui antusiasme siswa namun mengingatkan mereka untuk
menghormati pendapat orang lain, guru menunjukkan penghargaan dan empati sambil memastikan
bahwa semua suara didengar.

- Opsi E (Menghentikan Diskusi): Menghentikan diskusi secara keseluruhan mungkin bukan solusi yang
efektif dan bisa mengecewakan siswa yang belum mendapat kesempatan untuk berbicara.

Jadi, Opsi D adalah tindakan yang paling tepat dalam situasi ini karena memberikan keseimbangan antara
mengakui antusiasme siswa dan memastikan bahwa setiap siswa mendapat kesempatan untuk
berpartisipasi.

49. Menghadapi Siswa yang Sering Mengganggu Temannya

Sebagai seorang guru, Anda mengamati bahwa salah satu siswa Anda sering kali mengganggu teman
sebangkunya, baik dengan kata-kata atau tindakan fisik. Hal ini membuat suasana belajar di kelas menjadi
kurang kondusif dan beberapa siswa lainnya merasa terganggu. Bagaimana Anda seharusnya menangani
situasi ini untuk memastikan semua siswa merasa aman dan dapat belajar dengan baik?

A. Menghukum siswa tersebut di depan kelas agar menjadi pelajaran bagi yang lain.
B. Memindahkannya ke kursi paling belakang agar tidak mudah mengganggu temannya.
C. Mengadakan diskusi pribadi dengan siswa tersebut untuk memahami penyebab perilakunya dan
mencari solusi bersama.
D. Meminta bantuan konselor sekolah untuk berbicara dengan siswa tersebut tentang perilakunya.
E. Mengadakan diskusi kelas tentang pentingnya saling menghormati untuk meningkatkan
kesadaran semua siswa.

Skor untuk setiap opsi:


PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- A. 1

- B. 2

- C. 5

- D. 4

- E. 3

Pembahasan:

- Opsi A (Menghukum di Depan Kelas): Meskipun bisa menjadi efektif dalam jangka pendek, menghukum
siswa di depan kelas dapat merusak kepercayaan diri dan hubungan antara guru dan siswa.

- Opsi B (Memindahkannya ke Kursi Belakang): Ini mungkin mengurangi gangguan dalam jangka pendek,
tetapi tidak menyelesaikan akar masalah.

- Opsi C (Diskusi Pribadi): Mendekati siswa dengan empati dan berusaha memahami alasan di balik
perilakunya adalah pendekatan yang konstruktif. Hal ini memungkinkan guru untuk mencari solusi yang
sesuai.

- Opsi D (Bantuan Konselor Sekolah): Jika perilaku mengganggu berlanjut, mendapatkan bantuan dari
profesional mungkin menjadi langkah yang diperlukan. Ini menunjukkan bahwa guru serius dalam
menangani masalah tetapi juga peduli dengan kesejahteraan siswa.

- Opsi E (Diskusi Kelas): Meskipun diskusi kelas mungkin meningkatkan kesadaran siswa tentang
pentingnya menghormati, pendekatan ini mungkin tidak efektif dalam menangani perilaku siswa yang
spesifik.

Dengan demikian, Opsi C adalah pendekatan yang paling tepat karena fokus pada pemahaman dan solusi
daripada hanya reaksi terhadap perilaku.

50. Konflik Antar Siswa dalam Kelompok Tugas

Selama pengerjaan tugas kelompok, Anda menyadari bahwa dua siswa sering kali terlibat dalam
pertengkaran karena perbedaan pendapat. Hal ini menghambat kemajuan kelompok dan menciptakan
suasana yang kurang kondusif untuk belajar. Bagaimana Anda seharusnya mengatasi situasi ini agar
semua siswa dapat bekerja sama dengan baik?

A. Membiarkan mereka menyelesaikan konfliknya sendiri tanpa intervensi dari guru.


B. Memisahkan kedua siswa tersebut dan menempatkannya di kelompok berbeda.
C. Mengadakan mediasi dengan kedua siswa untuk memahami sumber masalah dan membantu
mereka mencari solusi bersama.
D. Memberikan tugas tambahan kepada kedua siswa sebagai konsekuensi dari pertengkaran
mereka.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

E. Mengadakan diskusi kelas tentang pentingnya kerja sama dan komunikasi yang efektif dalam
kelompok.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 3

- C. 5

- D. 1

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Biarkan Menyelesaikan Sendiri): Meskipun siswa perlu belajar menyelesaikan konflik mereka,
tanpa bimbingan, situasi mungkin tidak terselesaikan dan dapat mempengaruhi dinamika kelompok.

- Opsi B (Memisahkan Kedua Siswa): Ini mungkin menyelesaikan masalah dalam jangka pendek, tetapi
tidak memberikan pelajaran berharga tentang penyelesaian konflik atau kerja sama.

- Opsi C (Mediasi): Mediasi dengan pemahaman mendalam terhadap sumber masalah dan mencari solusi
bersama adalah pendekatan yang konstruktif dan mendidik.

- Opsi D (Tugas Tambahan): Menghukum siswa dengan tugas tambahan mungkin tidak berhubungan
dengan masalah yang dihadapi dan mungkin tidak efektif dalam mengatasi akar masalah.

- Opsi E (Diskusi Kelas): Mengadakan diskusi kelas tentang kerja sama dan komunikasi mungkin
meningkatkan kesadaran keseluruhan kelas, tetapi mungkin tidak spesifik untuk menyelesaikan konflik
antara kedua siswa.

Dengan demikian, Opsi C adalah pendekatan yang paling tepat karena menawarkan solusi langsung untuk
konflik dengan pendekatan yang edukatif dan konstruktif.

51. Menghadapi Siswa yang Sering Menggunakan Gadget

Sebagai seorang guru, Anda menyadari bahwa beberapa siswa sering kali terlalu asyik dengan gadget
mereka selama pelajaran berlangsung. Hal ini mengganggu fokus mereka dalam mengikuti materi dan
mengurangi interaksi dengan teman-teman sekelas. Bagaimana Anda seharusnya menangani situasi ini
agar pelajaran tetap efektif dan siswa tetap terlibat aktif?

A. Mengambil gadget siswa di awal pelajaran dan mengembalikannya setelah selesai.


B. Mengabaikan perilaku tersebut dan berharap siswa sadar sendiri.
C. Membuat aturan kelas yang jelas tentang penggunaan gadget dan menerapkannya dengan
konsisten.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

D. Mengintegrasikan penggunaan gadget ke dalam pelajaran agar siswa bisa memanfaatkannya


sebagai alat belajar.
E. Mengadakan sesi tanya jawab tentang manfaat dan dampak negatif penggunaan gadget di kelas
untuk meningkatkan kesadaran siswa.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 3

- B. 1

- C. 5

- D. 4

- E. 2

Pembahasan:

- Opsi A (Mengambil Gadget): Meskipun ini mungkin efektif dalam jangka pendek, pendekatan ini bisa
menciptakan ketegangan antara guru dan siswa serta mungkin dianggap terlalu restriktif.

- Opsi B (Mengabaikan Perilaku): Mengabaikan perilaku tersebut dapat memperburuk situasi dan
mengganggu efektivitas pengajaran serta konsentrasi siswa lain.

- Opsi C (Aturan Kelas Tentang Gadget): Membuat aturan yang jelas dan menerapkannya dengan
konsisten dapat mencegah gangguan dan memastikan semua siswa fokus pada pelajaran.

- Opsi D (Mengintegrasikan Gadget ke Dalam Pelajaran): Jika digunakan dengan benar, gadget bisa
menjadi alat belajar yang efektif. Namun, perlu diperhatikan agar tidak mengalihkan fokus dari materi
utama.

- Opsi E (Sesi Tanya Jawab): Meskipun meningkatkan kesadaran siswa tentang dampak negatif
penggunaan gadget di kelas adalah langkah positif, pendekatan ini mungkin tidak efektif dalam mengatasi
masalah segera.

Dengan demikian, Opsi C adalah pendekatan yang paling tepat karena mengedepankan kejelasan aturan
dan konsistensi dalam penerapannya, memastikan kelas berjalan dengan lancar.

52. Mengatasi Siswa yang Tidak Berpartisipasi

Dalam pelajaran kelompok, Anda menyadari bahwa salah satu siswa tampaknya enggan untuk
berpartisipasi dan sering kali terdiam, sementara siswa lainnya mendominasi diskusi. Bagaimana Anda
seharusnya mengatasi situasi ini untuk memastikan setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk
berpartisipasi?

A. Mengabaikan siswa tersebut dengan asumsi bahwa dia memilih untuk tidak berpartisipasi.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

B. Meminta siswa yang mendominasi untuk berhenti berbicara dan memberi kesempatan kepada
siswa yang tidak berpartisipasi.
C. Mengadakan sesi diskusi satu-per-satu dengan siswa yang enggan berpartisipasi untuk
memahami alasan ketidakaktifannya dan memberi dukungan yang diperlukan.
D. Membuat aturan baru dimana setiap siswa harus berbicara setidaknya sekali selama diskusi
kelompok.
E. Menggunakan metode "giliran bicara" dimana setiap siswa diberi kesempatan yang sama untuk
menyuarakan pendapatnya.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 1

- B. 2

- C. 5

- D. 3

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Mengabaikan Siswa): Dengan mengabaikan siswa, guru mungkin melewatkan kesempatan untuk
mendukung kebutuhan individu siswa dan membantu dia menjadi lebih aktif.

- Opsi B (Menghentikan Siswa yang Mendominasi): Meskipun niatnya baik, pendekatan ini mungkin
membuat siswa yang mendominasi merasa disalahkan atau tidak dihargai.

- Opsi C (Diskusi Satu-per-Satu): Mendekati siswa dengan empati dan mencari tahu alasan
ketidakaktifannya merupakan pendekatan yang paling konstruktif, yang dapat memberikan dukungan dan
solusi yang sesuai.

- Opsi D (Aturan Baru): Meskipun niatnya baik, memaksakan aturan ini mungkin membuat siswa merasa
ditekan dan tidak nyaman.

- Opsi E (Metode "Giliran Bicara"): Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap siswa untuk
berbicara dapat memastikan partisipasi yang lebih merata dan meningkatkan dinamika diskusi.

Dengan demikian, Opsi C merupakan pendekatan yang paling tepat karena menawarkan solusi yang
didasarkan pada pemahaman dan dukungan individu bagi siswa.

53. Mengatasi Penggunaan Ponsel Selama Pelajaran

Sebagai seorang guru, Anda menyadari bahwa beberapa siswa kerap kali menggunakan ponsel mereka
selama pelajaran, meskipun aturan sekolah melarangnya. Hal ini mengganggu konsentrasi mereka dan
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

siswa lainnya. Bagaimana Anda seharusnya menangani situasi ini untuk memastikan suasana belajar yang
kondusif?

A. Mengambil ponsel siswa di awal pelajaran dan mengembalikannya setelah pelajaran selesai.
B. Menghentikan pelajaran setiap kali Anda melihat siswa menggunakan ponsel dan menegur siswa
tersebut di depan kelas.
C. Mengirimkan siswa yang menggunakan ponsel ke kantor kepala sekolah.
D. Membuat kesepakatan dengan kelas tentang penggunaan ponsel dan konsekuensi jika
melanggar.
E. Menyediakan kotak di depan kelas di mana siswa dapat menyimpan ponsel mereka selama
pelajaran sebagai tanda komitmen untuk fokus belajar.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 4

- B. 2

- C. 1

- D. 5

- E. 3

Pembahasan:

- Opsi A (Mengambil Ponsel): Meskipun efektif dalam mencegah gangguan, pendekatan ini dapat dilihat
sebagai intervensi yang berlebihan dan bisa menyulitkan siswa yang memerlukan ponsel mereka untuk
keperluan darurat.

- Opsi B (Menegur di Depan Kelas): Menghentikan pelajaran setiap kali ada gangguan bisa mengganggu
alur pembelajaran dan membuat siswa yang bersalah merasa dipermalukan.

- Opsi C (Mengirim ke Kantor Kepala Sekolah): Langkah ini bisa dianggap terlalu keras dan tidak
memberikan kesempatan bagi siswa untuk memahami dan memperbaiki perilaku mereka.

- Opsi D (Membuat Kesepakatan): Mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam pembuatan kesepakatan
dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab mereka terhadap aturan kelas.

- Opsi E (Kotak Ponsel): Memungkinkan siswa untuk menyimpan ponsel mereka secara sukarela dapat
mengurangi gangguan tanpa perlu intervensi yang keras.

Dengan demikian, Opsi D adalah pendekatan yang paling tepat karena melibatkan siswa dalam proses
pengambilan keputusan dan menekankan tanggung jawab serta kesadaran diri.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

54. Menangani Konflik Siswa dengan Orang Tua

Sebagai guru, Anda dihadapkan pada situasi di mana seorang siswa mengungkapkan ketidakmauan untuk
pulang ke rumah karena adanya konflik dengan orang tuanya. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran
mengenai kesejahteraan siswa tersebut. Langkah apa yang paling tepat Anda ambil untuk mendukung
siswa sambil mempertimbangkan kebijakan sekolah?

A. Menyarankan siswa untuk mengabaikan masalahnya dan bersikap lebih baik dengan orang
tuanya.
B. Mengontak orang tua siswa tanpa sepengetahuan siswa untuk mendiskusikan masalah ini.
C. Memberikan siswa waktu untuk menenangkan diri, kemudian berbicara dengannya untuk
memahami lebih lanjut masalahnya, dan menyarankan konseling sekolah.
D. Langsung melaporkan situasi kepada otoritas sekolah dan layanan perlindungan anak tanpa
mendiskusikannya lebih lanjut dengan siswa.
E. Mengatakan kepada siswa bahwa itu bukan urusan sekolah dan dia harus menyelesaikannya
sendiri.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 3

- B. 2

- C. 5

- D. 4

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Menyarankan Mengabaikan Masalah): Ini tidak menunjukkan empati atau pemahaman terhadap
kesulitan yang dihadapi siswa dan dapat merusak kepercayaan siswa kepada guru sebagai sumber
dukungan.

- Opsi B (Mengontak Orang Tua): Walaupun tampak proaktif, tindakan ini dapat melanggar kepercayaan
siswa dan berpotensi memperburuk situasi jika konflik di rumah serius.

- Opsi C (Mendukung Siswa dan Menyarankan Konseling): Guru memberikan dukungan emosional segera,
mencoba memahami situasi, dan mengarahkan siswa ke sumber daya profesional, sebuah pendekatan
yang berpusat pada siswa dan bertanggung jawab.

- Opsi D (Melaporkan ke Otoritas): Meskipun penting untuk melaporkan kekhawatiran tentang


kesejahteraan siswa, melakukannya tanpa mencoba memahami konteks atau memberi tahu siswa dapat
merasa mendadak dan menakutkan bagi siswa.

- Opsi E (Menghindar dari Situasi): Sikap ini mengabaikan tanggung jawab guru sebagai pelindung siswa
dan bisa berdampak negatif terhadap kesejahteraan siswa.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Oleh karena itu, Opsi C adalah tindakan terbaik karena mengutamakan kebutuhan emosional siswa saat
itu juga, sambil mempertimbangkan dukungan jangka panjang dan profesional. Ini menunjukkan empati
dan tindakan proaktif tanpa melanggar kepercayaan siswa.

55. Penggunaan Ponsel di Kelas

Anda adalah seorang guru yang mendapati salah satu siswa Anda sedang menggunakan ponsel di kelas
saat pelajaran berlangsung, padahal sekolah memiliki kebijakan ketat terhadap hal tersebut. Apa langkah
yang sebaiknya Anda ambil untuk menegakkan kebijakan tanpa membuat siswa merasa dimarginalkan?

A. Mengambil ponsel siswa dan menyimpannya hingga akhir hari sekolah.


B. Meminta siswa untuk menempatkan ponselnya di depan kelas sebagai peringatan bagi siswa lain.
C. Menghentikan pelajaran dan memberikan ceramah panjang mengenai pentingnya menghormati
aturan.
D. Mendekati siswa dengan tenang, memintanya untuk mematikan ponselnya, dan mengingatkan
tentang kebijakan sekolah.
E. Mengabaikan situasi dan melanjutkan pelajaran karena tidak ingin mengganggu konsentrasi kelas.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 3

- B. 2

- C. 4

- D. 5

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Mengambil Ponsel Siswa): Meskipun tindakan ini akan mencegah siswa menggunakan ponsel
untuk sisa hari itu, tindakan ini mungkin terasa sangat keras dan tidak menghormati privasi siswa.

- Opsi B (Menempatkan Ponsel di Depan Kelas): Ini mungkin membuat siswa merasa malu di depan teman-
temannya, yang dapat berdampak negatif pada hubungan guru-siswa.

- Opsi C (Menghentikan Pelajaran): Mengganggu pelajaran untuk memberikan ceramah panjang dapat
mengganggu proses belajar siswa lain dan tidak efektif dalam jangka panjang.

- Opsi D (Mendekati dengan Tenang): Pendekatan ini menghargai privasi siswa dan tidak mempermalukan
dia di depan kelas, tetapi tetap menegakkan kebijakan dengan cara yang efektif dan profesional.

- Opsi E (Mengabaikan): Mengabaikan pelanggaran kebijakan dapat mengirim pesan kepada siswa lain
bahwa aturan tersebut tidak penting.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Berdasarkan analisis di atas, Opsi D adalah langkah yang paling tepat dalam menghadapi situasi ini. Ini
menunjukkan pendekatan yang berpusat pada siswa yang menghargai martabat mereka sambil tetap
menegakkan aturan.

56. Menerima Umpan Balik dari Siswa

Anda adalah seorang guru yang baru saja memberikan pelajaran yang Anda anggap berhasil. Namun,
setelah pelajaran, seorang siswa mendekati Anda dan memberikan umpan balik bahwa cara Anda
mengajar terlalu cepat dan dia merasa kesulitan mengikutinya. Bagaimana Anda seharusnya menanggapi
umpan balik tersebut untuk memastikan bahwa semua siswa mendapatkan pengalaman belajar yang
optimal?

A. Mengabaikan komentar siswa dan melanjutkan dengan gaya mengajar Anda karena Anda merasa
metode Anda efektif.
B. Mengatakan pada siswa bahwa dia mungkin perlu memperhatikan lebih baik atau mendapatkan
bantuan tambahan di luar kelas.
C. Menyatakan bahwa Anda adalah guru dan Anda tahu apa yang terbaik untuk kelas Anda.
D. Berterima kasih atas umpan baliknya, menanyakan rincian lebih lanjut tentang kesulitannya, dan
mempertimbangkan untuk menyesuaikan kecepatan mengajar di masa depan.
E. Menginformasikan siswa bahwa jika dia merasa kesulitan, sebaiknya dia pindah ke kelas dengan
tingkat yang lebih rendah.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 4

- C. 3

- D. 5

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Mengabaikan Komentar): Meskipun penting untuk percaya diri dengan metode mengajar Anda,
mengabaikan umpan balik dapat menghambat kemajuan siswa dan pertumbuhan profesional Anda.

- Opsi B (Mengarahkan ke Siswa): Menyalahkan siswa mungkin bukan pendekatan yang konstruktif. Ini
bisa membuat siswa merasa tidak dihargai dan takut untuk berbicara di masa depan.

- Opsi C (Mengklaim Keahlian): Meskipun sebagai guru Anda memiliki keahlian, pendidikan adalah proses
kolaboratif dan mendengarkan siswa adalah bagian penting dari itu.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Menerima Umpan Balik): Berterima kasih atas umpan balik dan menunjukkan keterbukaan untuk
menyesuaikan metode mengajar menunjukkan profesionalisme dan kepedulian terhadap keberhasilan
siswa.

- Opsi E (Menganjurkan Pindah Kelas): Ini mungkin bukan solusi yang konstruktif dan dapat menimbulkan
rasa ketidakcukupan pada siswa.

Dengan demikian, Opsi D adalah pendekatan yang paling tepat dalam menangani situasi ini, memastikan
bahwa siswa merasa dihargai dan pendidikan mereka dioptimalkan.

57. Keterlambatan Siswa

Anda menyadari bahwa salah satu siswa Anda sering terlambat ke kelas, meskipun Anda telah
menegurnya beberapa kali. Tindakan ini mengganggu kelas dan membuatnya ketinggalan materi awal.
Bagaimana Anda seharusnya menangani situasi ini untuk memastikan siswa tersebut datang tepat waktu
tanpa merasa teralienasi?

A. Menyuruh siswa tersebut berdiri di depan kelas sebagai hukuman setiap kali dia terlambat.
B. Mengabaikan keterlambatan siswa tersebut dan melanjutkan pelajaran seperti biasa.
C. Memberikan catatan keterlambatan yang akan mempengaruhi nilai akhir siswa.
D. Meminta siswa untuk datang lebih awal sebelum pelajaran dimulai dan berdiskusi tentang alasan
keterlambatannya, serta mencari solusi bersama.
E. Menginformasikan kepada seluruh kelas tentang pentingnya ketepatan waktu dan
konsekuensinya tanpa menyebutkan nama siswa tertentu.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 1

- C. 3

- D. 5

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Hukuman Berdiri): Meskipun niatnya mungkin untuk menanamkan disiplin, pendekatan ini bisa
dianggap memalukan dan tidak mengatasi akar masalah.

- Opsi B (Mengabaikan Keterlambatan): Mengabaikan masalah ini tidak akan menyelesaikan situasi dan
mungkin memberi kesan bahwa keterlambatan diterima di kelas Anda.

- Opsi C (Catatan Keterlambatan): Meskipun hal ini bisa memotivasi beberapa siswa untuk datang tepat
waktu, namun tanpa memahami alasan di balik keterlambatan, masalah mendasar mungkin tidak teratasi.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Diskusi Pribadi): Mengajak siswa untuk diskusi pribadi adalah cara yang paling efektif untuk
mengetahui alasan di balik perilakunya dan mencari solusi yang tepat. Ini menunjukkan bahwa Anda
peduli terhadap kesejahteraan siswa Anda dan ingin membantu mereka sukses.

- Opsi E (Menginformasikan Keseluruhan Kelas): Meskipun pendekatan ini mungkin mencegah


keterlambatan di masa depan dari siswa lain, siswa yang sering terlambat mungkin merasa disorot
meskipun namanya tidak disebutkan.

Dengan demikian, Opsi D merupakan pendekatan yang paling tepat karena memberikan solusi yang
didasarkan pada empati, pemahaman, dan kerjasama antara guru dan siswa.

58. Konflik Akademik

Seorang siswa mendekati Anda setelah pelajaran dan mengungkapkan ketidakpuasannya dengan nilai
yang Anda berikan. Dia merasa bahwa Anda telah memberinya nilai yang tidak adil dan menuduh Anda
bersikap tidak objektif. Bagaimana Anda seharusnya menangani situasi ini untuk menyelesaikan masalah
tanpa memicu konflik lebih lanjut?

A. Menasehati siswa tersebut untuk menerima nilai yang diberikan dan mengingatkannya agar
bekerja lebih keras di masa mendatang.
B. Mengabaikan komentar siswa dan melanjutkan pekerjaan Anda.
C. Meminta siswa untuk datang ke ruang konsultasi Anda saat jam istirahat atau setelah sekolah, di
mana Anda dapat mendiskusikan penilaian dengan lebih detail dan mendengar pandangannya.
D. Menyatakan bahwa Anda adalah guru dan Anda tahu apa yang terbaik untuk siswa.
E. Memberi tahu siswa bahwa Anda akan meninjau kembali penilaian tersebut, tanpa mendengar
alasannya.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 1

- C. 5

- D. 3

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Menasehati Siswa): Meskipun niatnya mungkin untuk memotivasi siswa, pendekatan ini bisa
dianggap tidak peka terhadap perasaan siswa dan mungkin tidak memberikan pemahaman tentang alasan
ketidakpuasannya.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi B (Mengabaikan Komentar): Mengabaikan masalah dapat meningkatkan frustrasi siswa dan merasa
tidak dihargai atau didengar.

- Opsi C (Diskusi Pribadi): Mengajak siswa untuk diskusi pribadi memberikan kesempatan bagi kedua belah
pihak untuk menyuarakan pandangannya dalam lingkungan yang mendukung. Hal ini bisa memberikan
kesempatan bagi guru untuk menjelaskan alasan penilaian dan bagi siswa untuk mengungkapkan
kekhawatirannya.

- Opsi D (Menegaskan Posisi sebagai Guru): Meskipun penting untuk menegaskan otoritas sebagai guru,
pendekatan ini mungkin dilihat sebagai bentuk defensif dan tidak mempertimbangkan pandangan siswa.

- Opsi E (Meninjau Kembali Penilaian): Walaupun memberikan kesan bahwa guru peduli tentang keadilan,
namun tanpa mendengar alasannya, tindakan ini bisa dilihat sebagai reaksi impulsif dan mungkin tidak
mengatasi akar masalahnya.

Dengan demikian, Opsi C merupakan pendekatan yang paling tepat karena menawarkan solusi yang
didasarkan pada komunikasi dua arah dan pemahaman antara guru dan siswa.

59. Masalah Disiplin di Kelas

Sebagai guru, Anda menyadari bahwa ada sekelompok siswa yang sering berbicara dan tertawa saat Anda
sedang mengajar. Hal ini mengganggu proses pembelajaran dan membuat siswa lainnya terganggu.
Bagaimana Anda seharusnya menangani situasi ini agar kelas dapat kembali fokus tanpa merasa ditekan?

A. Menghentikan pelajaran dan meminta seluruh kelas untuk tetap diam sampai siswa yang bising
meminta maaf.
B. Mengabaikan siswa yang berbicara dan berharap mereka akan berhenti dengan sendirinya.
C. Menghukum seluruh kelas dengan memberikan tugas tambahan karena perilaku beberapa siswa.
D. Mengajak siswa yang sering berbicara untuk diskusi pribadi setelah pelajaran, mencari tahu alasan
perilaku mereka dan mencari solusi bersama.
E. Mengumumkan di depan kelas bahwa Anda akan memberikan hukuman kepada siswa yang
berbicara saat pelajaran.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 3

- B. 2

- C. 1

- D. 5

- E. 4
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Pembahasan:

- Opsi A (Meminta Diam): Meskipun niatnya untuk mengembalikan ketertiban di kelas, pendekatan ini
mungkin membuat siswa lain yang tidak bersalah merasa tidak adil.

- Opsi B (Mengabaikan): Mengabaikan masalah mungkin tidak menyelesaikan masalah dan bisa
memperparah keadaan.

- Opsi C (Hukuman untuk Seluruh Kelas): Menghukum seluruh kelas karena perilaku beberapa siswa
adalah pendekatan yang tidak adil dan bisa menyebabkan ketidakpuasan di antara siswa yang tidak
bersalah.

- Opsi D (Diskusi Pribadi): Mendekati siswa yang bermasalah dengan cara yang konstruktif dan empati,
serta mencari tahu alasan di balik perilaku mereka, adalah pendekatan yang paling efektif. Hal ini
memberikan kesempatan bagi guru untuk memahami masalah dan mencari solusi yang tepat.

- Opsi E (Mengumumkan Hukuman): Meskipun ini bisa efektif sebagai taktik intimidasi, namun dapat
menimbulkan ketakutan dan kecemasan di antara siswa dan mungkin tidak mengatasi akar masalahnya.

Dengan demikian, Opsi D merupakan pendekatan yang paling tepat karena fokus pada pemahaman dan
solusi yang konstruktif untuk mengatasi masalah di kelas.

60. Konflik Berbasis Budaya atau Agama

Dalam kelas yang Anda ampu, yang memiliki keragaman budaya dan agama, Anda menyaksikan
perselisihan antara beberapa siswa yang berasal dari latar belakang budaya atau agama yang berbeda.
Mereka berdebat dengan suara tinggi dan beberapa siswa lain tampak tidak nyaman. Bagaimana Anda
seharusnya menangani situasi ini agar setiap siswa merasa dihargai dan dihormati?

A. Mengabaikan perselisihan tersebut dengan harapan siswa-siswa akan menyelesaikan masalahnya


sendiri.
B. Meminta siswa yang berkonflik untuk meninggalkan kelas dan menyelesaikan masalah mereka di
luar.
C. Mengadakan sesi kelas untuk membahas pentingnya menghargai keragaman dan memberikan
kesempatan bagi setiap siswa untuk berbicara tentang budaya atau agama mereka.
D. Memanggil siswa yang berkonflik untuk diskusi pribadi setelah kelas, menenangkan emosi
mereka, dan mencari solusi bersama.
E. Memperkenalkan kontrak kelas yang menekankan saling menghormati dan menghargai
perbedaan, serta memberikan sanksi kepada yang melanggar.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 1

- B. 2
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- C. 5

- D. 4

- E. 3

Pembahasan:

- Opsi A (Mengabaikan): Mengabaikan konflik berbasis budaya atau agama bisa berbahaya, karena dapat
memperburuk situasi dan membuat siswa lain merasa tidak aman atau tidak dihargai.

- Opsi B (Mengusir Siswa): Meskipun ini bisa segera meredakan situasi di kelas, namun tidak
menyelesaikan akar masalah dan bisa membuat siswa yang berselisih merasa diasingkan.

- Opsi C (Sesi Kelas Tentang Keragaman): Mengadakan sesi kelas untuk mendidik siswa tentang pentingnya
menghargai keragaman adalah pendekatan yang paling inklusif. Ini memberi kesempatan bagi setiap siswa
untuk belajar dan menghargai perbedaan serta memahami pentingnya toleransi.

- Opsi D (Diskusi Pribadi): Memanggil siswa untuk diskusi pribadi adalah pendekatan yang baik untuk
menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih personal dan memahami perspektif masing-masing pihak.

- Opsi E (Kontrak Kelas): Meskipun memiliki aturan yang jelas tentang saling menghormati adalah penting,
namun hanya memperkenalkan kontrak tanpa pemahaman yang mendalam bisa kurang efektif dan
mungkin tidak mengatasi akar masalah.

Dengan demikian, Opsi C merupakan pendekatan yang paling tepat karena mendidik seluruh kelas tentang
pentingnya toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan.

61. Penggunaan Teknologi di Kelas

Selama pelajaran, Anda menyadari bahwa seorang siswa seringkali sibuk dengan ponselnya dan
tampaknya tidak fokus pada materi yang diajarkan. Hal ini mengganggu konsentrasi siswa lain dan
menghambat proses belajar mengajar. Bagaimana Anda seharusnya menangani situasi ini agar kelas dapat
berjalan dengan lancar dan siswa tersebut tetap merasa dihargai?

A. Secara langsung mengambil ponsel siswa tersebut dan menyimpannya hingga akhir pelajaran.
B. Mengadakan diskusi kelas tentang pentingnya fokus dalam belajar dan bagaimana teknologi
dapat mengalihkan perhatian.
C. Membiarkan siswa tersebut dengan harapan ia akan sadar sendiri dan kembali fokus pada
pelajaran.
D. Memanggil siswa tersebut setelah pelajaran, berbicara dengannya tentang pentingnya
menghargai waktu belajar, dan menanyakan alasan ia sering menggunakan ponsel.
E. Membuat aturan kelas yang melarang penggunaan ponsel selama pelajaran, kecuali untuk
keperluan belajar.

Skor untuk setiap opsi:


PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- A. 2

- B. 3

- C. 1

- D. 5

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Mengambil Ponsel): Meskipun tindakan ini mungkin membuat siswa berhenti menggunakan
ponsel untuk sementara waktu, pendekatan ini bisa dianggap kasar dan tidak menghormati privasi siswa.

- Opsi B (Diskusi Kelas): Mengadakan diskusi kelas adalah cara yang baik untuk menyadarkan siswa tentang
dampak dari gangguan teknologi tanpa menyebutkan atau memalukan siswa tertentu.

- Opsi C (Membiarkan Siswa): Mengabaikan masalah ini tidak akan membantu meningkatkan situasi dan
bisa memberi kesan bahwa Anda tidak peduli terhadap proses belajar mengajar.

- Opsi D (Diskusi Pribadi): Mendekati siswa dengan empati dan mencoba memahami alasannya
merupakan pendekatan yang paling konstruktif. Ini menunjukkan perhatian Anda terhadap
kesejahteraannya dan keberhasilannya di kelas.

- Opsi E (Aturan Kelas): Meskipun memiliki aturan yang jelas adalah penting, penerapan aturan tanpa
diskusi mendalam mungkin tidak sepenuhnya efektif.

Dengan demikian, Opsi D merupakan pendekatan yang paling tepat karena menawarkan solusi yang
didasarkan pada empati dan pemahaman terhadap siswa.

62. Siswa dengan Kebutuhan Khusus

Dalam kelas Anda, ada seorang siswa dengan kebutuhan khusus yang kesulitan mengikuti materi pelajaran
dan sering terlihat frustasi. Anda ingin membantu siswa tersebut tanpa membuatnya merasa terasing atau
berbeda dari siswa lainnya. Bagaimana Anda seharusnya menangani situasi ini agar siswa tersebut
mendapatkan dukungan yang ia butuhkan tanpa merasa dicap berbeda?

A. Meminta siswa tersebut untuk selalu duduk di depan agar Anda dapat memberikan bantuan
khusus setiap saat.
B. Mengabaikan perbedaan siswa tersebut dan mengajarnya seperti siswa lain, berharap dia akan
menyesuaikan diri.
C. Mengatur sesi tambahan setelah kelas khusus untuk siswa tersebut tanpa memberitahu siswa
lain.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

D. Berkolaborasi dengan tim pendukung khusus di sekolah untuk mendapatkan strategi dan sumber
daya yang akan membantu dalam pembelajaran siswa tersebut, sambil memastikan integrasinya
dengan kelas.
E. Membuat semua siswa dalam kelas mengikuti program pembelajaran individual agar tidak ada
yang merasa dicap berbeda.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 3

- B. 1

- C. 2

- D. 5

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Duduk di Depan): Meskipun niatnya baik, ini bisa membuat siswa tersebut merasa terpapar dan
berbeda dari siswa lain.

- Opsi B (Mengabaikan Perbedaan): Mengabaikan kebutuhan khusus siswa dan berharap dia akan
menyesuaikan diri mungkin tidak memberikan dukungan yang dia butuhkan untuk berhasil.

- Opsi C (Sesi Tambahan): Meskipun ini memberikan bantuan tambahan, menyembunyikannya dari siswa
lain bisa membuat siswa tersebut merasa ada sesuatu yang salah dengannya.

- Opsi D (Kolaborasi dengan Tim Pendukung): Menggunakan sumber daya yang tersedia di sekolah dan
bekerja sama dengan tim pendukung khusus adalah cara yang efektif untuk memastikan siswa
mendapatkan bantuan yang dia butuhkan tanpa merasa terasing.

- Opsi E (Program Pembelajaran Individual): Meskipun ini bisa membuat setiap siswa merasa dihargai atas
individualitasnya, bisa menjadi sulit bagi guru untuk mengatur dan mengimplementasikan program
individual untuk setiap siswa.

Dengan demikian, Opsi D merupakan pendekatan yang paling tepat karena memberikan dukungan yang
diperlukan bagi siswa dengan kebutuhan khusus sambil memastikan integrasinya dengan seluruh kelas.

63. Konflik dengan Rekan Kerja

Guru memiliki pendapat yang berbeda dengan rekan kerja mengenai pendekatan pembelajaran atau
kebijakan sekolah. Bagaimana guru seharusnya menyelesaikan perbedaan tersebut agar bisa bekerja
sama dengan baik?
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

A. Menghindari rekan kerja dan berhenti berkomunikasi dengannya sampai masalah hilang dengan
sendirinya.
B. Membicarakan pendapat masing-masing di depan seluruh staf sekolah agar mendapatkan
dukungan dari yang lain.
C. Menyimpan perasaan dan pendapat sendiri agar tidak terjadi konflik lebih lanjut.
D. Mengajak rekan kerja untuk berdiskusi secara pribadi, mendengarkan pendapatnya dengan
empati, dan mencari titik tengah yang bisa diterima oleh kedua belah pihak.
E. Meminta mediasi dari kepala sekolah atau pihak yang berwenang untuk menyelesaikan konflik.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 1

- B. 3

- C. 2

- D. 5

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Menghindari Rekan Kerja): Menghindari masalah tidak akan menyelesaikannya. Justru bisa
memperburuk hubungan antar rekan kerja dan menghambat kerjasama di masa depan.

- Opsi B (Diskusi di Depan Staf): Membawa perbedaan pendapat ke hadapan seluruh staf bisa memicu
perpecahan atau mendramatisasi situasi yang seharusnya bisa diselesaikan dengan komunikasi
antarpribadi.

- Opsi C (Menyimpan Perasaan): Meskipun penting untuk memilih pertarungan Anda, menyimpan
perasaan dan pendapat sendiri terlalu lama bisa menyebabkan frustrasi dan ketidakpuasan.

- Opsi D (Diskusi Pribadi): Mengajak rekan kerja untuk berdiskusi dan mencari solusi bersama adalah
pendekatan yang paling konstruktif. Hal ini memastikan bahwa setiap pihak merasa didengar dan dihargai.

- Opsi E (Mediasi): Jika perbedaan pendapat sangat mendalam dan sulit untuk diselesaikan, meminta
mediasi bisa menjadi langkah yang tepat. Namun, sebaiknya dijadikan sebagai opsi terakhir setelah
mencoba berkomunikasi secara langsung.

Dengan demikian, Opsi D merupakan pendekatan yang paling tepat karena menawarkan solusi yang
didasarkan pada komunikasi terbuka dan saling menghargai.

64. Menangani Ketidaksesuaian Kurikulum dengan Realitas Siswa

Sebagai guru di sebuah sekolah di daerah terpencil, Anda menyadari bahwa beberapa materi dalam
kurikulum tidak sesuai dengan realitas dan kehidupan sehari-hari siswa. Bagaimana Anda seharusnya
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

menyesuaikan pendekatan mengajar agar materi lebih relevan bagi siswa tanpa menyimpang dari
kurikulum yang ditetapkan?

A. Mengabaikan kurikulum dan hanya mengajarkan materi yang Anda anggap relevan dengan
kehidupan siswa.
B. Melakukan kegiatan ekstrakurikuler tambahan di luar jam pelajaran untuk mendekatkan materi
dengan realitas siswa.
C. Menyampaikan feedback kepada pihak sekolah atau dinas pendidikan terkait ketidaksesuaian
kurikulum.
D. Mengintegrasikan contoh-contoh dari kehidupan sehari-hari siswa ke dalam pembelajaran,
sambil tetap mengikuti kurikulum yang ada.
E. Meminta siswa untuk mengabaikan bagian-bagian kurikulum yang tidak relevan dan fokus pada
materi lain.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 4

- C. 3

- D. 5

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Mengabaikan Kurikulum): Meskipun relevansi materi sangat penting, mengabaikan kurikulum
sepenuhnya mungkin bukan pendekatan terbaik karena bisa menimbulkan masalah dengan standar
pendidikan yang telah ditetapkan.

- Opsi B (Kegiatan Ekstrakurikuler): Mengadakan kegiatan tambahan bisa menjadi solusi, tetapi ini
memerlukan sumber daya tambahan dan mungkin tidak semua siswa dapat mengikutinya.

- Opsi C (Feedback ke Pihak Sekolah): Meskipun penting untuk memberi tahu pihak yang berwenang
tentang ketidaksesuaian, ini mungkin tidak memberikan solusi langsung untuk siswa saat ini.

- Opsi D (Integrasi Contoh Kehidupan Sehari-hari): Dengan mengintegrasikan contoh dari kehidupan
sehari-hari, guru bisa membuat materi lebih relevan sambil tetap mengikuti kurikulum yang ditetapkan.
Ini adalah pendekatan yang paling seimbang.

- Opsi E (Mengabaikan Bagian Kurikulum): Meminta siswa untuk mengabaikan bagian tertentu dari
kurikulum mungkin bukan ide yang baik karena bisa menghambat pemahaman mereka tentang materi
keseluruhan.

Dengan demikian, Opsi D adalah pendekatan yang paling tepat karena mempertimbangkan relevansi
materi bagi siswa sambil tetap mematuhi kurikulum yang telah ditetapkan.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

65. Menyikapi Kebijakan Baru dari Administrasi Sekolah

Sebagai guru, Anda merasa kebijakan baru yang diterapkan oleh kepala sekolah atau administrasi sekolah
kurang efektif dan mungkin tidak menguntungkan siswa. Bagaimana Anda seharusnya menyampaikan
pendapat Anda agar kebijakan tersebut direview kembali tanpa merusak hubungan baik dengan
administrasi?

A. Membicarakannya secara terbuka di ruang guru dan mengkritik kebijakan tersebut di depan
rekan-rekan guru.
B. Mengirim email masukan kepada kepala sekolah dengan menyertakan argumen dan saran
konstruktif tanpa emosi negatif.
C. Mengadakan pertemuan langsung dengan kepala sekolah, menyampaikan kekhawatiran Anda
secara langsung dan memberikan solusi alternatif.
D. Menulis surat terbuka atau membuat petisi yang ditandatangani oleh sejumlah guru untuk
menentang kebijakan tersebut.
E. Memilih untuk diam dan menyesuaikan diri dengan kebijakan baru, berharap administrasi akan
menyadari kesalahannya nantinya.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 5

- C. 4

- D. 3

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Membicarakannya di Ruang Guru): Membicarakan masalah ini secara terbuka di ruang guru
tanpa melibatkan administrasi mungkin bukan langkah yang paling konstruktif. Hal ini dapat
menyebabkan persepsi negatif dan dapat menimbulkan konflik antar guru.

- Opsi B (Mengirim Email): Mengkomunikasikan kekhawatiran Anda melalui email dengan argumen yang
jelas dan saran konstruktif adalah salah satu cara efektif untuk menyampaikan pendapat tanpa
mengundang konflik langsung.

- Opsi C (Pertemuan Langsung): Komunikasi tatap muka sering kali menjadi metode yang paling efektif.
Dengan bertemu langsung, guru dapat menjelaskan kekhawatiran dan memberikan solusi alternatif
dengan cara yang lebih personal.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Surat Terbuka atau Petisi): Meskipun ini mungkin menunjukkan solidaritas di antara guru,
pendekatan publik seperti ini bisa dianggap konfrontatif dan mungkin merusak hubungan dengan
administrasi.

- Opsi E (Menyesuaikan Diri): Menunggu tanpa tindakan mungkin bukan solusi yang paling efektif,
terutama jika Anda yakin bahwa kebijakan tersebut merugikan siswa.

Dengan demikian, Opsi B adalah pendekatan yang paling tepat karena memungkinkan guru untuk
menyampaikan pendapatnya dengan cara yang tepat dan konstruktif tanpa menyebabkan konflik terbuka.

66. Penyesuaian Kurikulum dengan Kebutuhan Siswa

Anda sebagai guru merasa bahwa kurikulum yang sedang dijalankan di sekolah tidak sepenuhnya
memenuhi kebutuhan siswa Anda, terutama untuk beberapa siswa dengan kebutuhan khusus. Bagaimana
Anda sebaiknya beraksi untuk memastikan siswa Anda mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan mereka tanpa mengganggu kerja sama dengan tim pengajar dan administrasi sekolah?

A. Mengabaikan kurikulum yang ada dan sepenuhnya membuat rencana pengajaran sendiri tanpa
berkoordinasi dengan rekan-rekan guru.
B. Membicarakan perasaan dan temuan Anda dengan rekan-rekan guru untuk mendapatkan
perspektif tambahan sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
C. Mengajukan proposal perubahan kurikulum yang mendetail dan berdasarkan bukti ke tim
kurikulum sekolah dengan solusi alternatif yang Anda sarankan.
D. Mengadakan kelas tambahan di luar jam sekolah untuk mengajarkan materi yang Anda rasa
penting namun tidak termasuk dalam kurikulum.
E. Mengeluh di media sosial tentang ketidakcocokan kurikulum dengan harapan mendapat
dukungan dari orang tua siswa dan komunitas.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 4

- C. 5

- D. 3

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Mengabaikan Kurikulum): Mengambil langkah sendiri tanpa berkoordinasi dapat mengganggu
kesinambungan pembelajaran siswa dan hubungan kerja sama dengan rekan-rekan guru.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi B (Diskusi dengan Rekan-rekan Guru): Mendiskusikan perasaan dan temuan Anda dapat
memberikan perspektif tambahan dan mendapatkan dukungan dari rekan-rekan sebelum mengambil
langkah lebih lanjut.

- Opsi C (Mengajukan Proposal): Mengajukan proposal yang didasari bukti dan solusi konstruktif kepada
tim yang bertanggung jawab atas kurikulum adalah pendekatan yang paling sistematis dan profesional.

- Opsi D (Kelas Tambahan): Meskipun memiliki niat baik, solusi ini mungkin memberi beban tambahan
pada siswa dan tidak menyelesaikan masalah utama kurikulum yang ada.

- Opsi E (Mengeluh di Media Sosial): Mengeluh di platform publik dapat merusak reputasi sekolah dan
hubungan Anda dengan administrasi dan rekan-rekan guru.

Dengan demikian, Opsi C adalah pendekatan yang paling tepat karena menunjukkan inisiatif,
profesionalisme, dan komitmen terhadap kebutuhan pendidikan siswa Anda.

67. Mengatasi Ketidaksesuaian Metode Pengajaran

Sebagai guru, Anda menyadari bahwa metode pengajaran yang Anda terapkan tampaknya tidak efektif
untuk beberapa siswa, terlihat dari rendahnya tingkat partisipasi dan hasil evaluasi belajar. Anda ingin
melakukan perubahan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Langkah apa yang paling tepat
untuk Anda ambil?

A. Melanjutkan metode pengajaran yang sama dengan asumsi bahwa siswa-siswa akan
menyesuaikan diri pada akhirnya.
B. Secara pribadi meminta masukan dari siswa tentang apa yang mereka rasa tentang kelas dan
metode pengajaran.
C. Langsung mengimplementasikan metode pengajaran yang radikal baru tanpa pemberitahuan
atau persiapan sebelumnya untuk siswa.
D. Mengadakan pertemuan dengan rekan guru dan spesialis pendidikan untuk membahas strategi
alternatif yang mungkin lebih efektif.
E. Mengubah pendekatan pengajaran secara drastis dan terus menerapkan metode baru sampai
satu tampak berhasil.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 1

- B. 5

- C. 2

- D. 4

- E. 3
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Pembahasan:

- Opsi A (Melanjutkan Metode yang Sama): Kebijakan ini mengabaikan kebutuhan siswa dan tidak
membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Menggantungkan perbaikan pada adaptasi
siswa bukan strategi proaktif.

- Opsi B (Meminta Masukan dari Siswa): Langkah ini menunjukkan keterbukaan terhadap umpan balik dan
keinginan untuk beradaptasi berdasarkan kebutuhan siswa, yang merupakan praktik terbaik dalam
pendidikan.

- Opsi C (Mengimplementasikan Metode Baru Tanpa Persiapan): Perubahan mendadak tanpa


mempersiapkan siswa dapat menimbulkan kebingungan dan kecemasan, yang dapat menghambat proses
pembelajaran.

- Opsi D (Pertemuan dengan Rekan dan Spesialis): Meskipun ini merupakan langkah proaktif dan
kolaboratif, solusi yang dihasilkan mungkin tidak sepenuhnya menggambarkan masukan langsung dari
siswa yang terpengaruh.

- Opsi E (Mengubah Pendekatan Secara Drastis): Terus mengubah metode mengajar dapat menyebabkan
ketidakstabilan dalam pengalaman belajar siswa dan membuatnya sulit untuk mengukur efektivitas setiap
metode.

Berdasarkan analisis ini, Opsi B adalah strategi yang paling tepat karena secara langsung melibatkan siswa
dalam proses dan mencari untuk mengatasi masalah dengan cara yang paling relevan dengan kebutuhan
mereka.

68. Kemampuan Mengajar dalam Menghadapi Kesulitan Siswa

Sebagai seorang guru, Anda memiliki siswa bernama Dara di kelas Anda. Meskipun Anda telah
menjelaskan konsep tertentu beberapa kali, Dara tampaknya kesulitan untuk memahaminya. Bagaimana
Anda akan mendekati situasi ini untuk memastikan Dara dapat memahami konsep tersebut dengan cara
yang berbeda?

A. Anda menggunakan alat visual (seperti diagram, grafik, atau video) untuk mendemonstrasikan
konsep tersebut kepada Dara.
B. Anda meminta Dara untuk menjelaskan apa yang telah dipahaminya sehingga Anda dapat
mengetahui area mana yang memerlukan klarifikasi lebih lanjut.
C. Anda mencoba menjelaskan konsep tersebut dengan analogi atau contoh yang relevan dengan
kehidupan sehari-hari Dara.
D. Anda meminta siswa lain yang telah memahami konsep tersebut untuk menjelaskannya kepada
Dara dengan kata-kata mereka sendiri.
E. Anda mengabaikan Dara dan berharap dia akan memahaminya di lain waktu karena Anda telah
menjelaskannya beberapa kali.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Skor untuk setiap opsi:

- A. 5

- B. 4

- C. 3

- D. 2

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Alat Visual): Menggunakan alat visual dapat menjadi pendekatan yang sangat efektif, terutama
untuk siswa yang lebih cenderung belajar secara visual. Hal ini memungkinkan konsep yang kompleks
menjadi lebih mudah dimengerti.

- Opsi B (Klarifikasi Pemahaman): Dengan meminta Dara menjelaskan pemahamannya, Anda


mendapatkan gambaran mengenai area mana yang belum dimengerti oleh Dara, sehingga Anda dapat
memberikan penjelasan yang lebih fokus.

- Opsi C (Analogi dan Contoh): Analogi dan contoh dari kehidupan sehari-hari dapat membantu
memperjelas konsep yang abstrak, meskipun hal ini mungkin tidak selalu efektif bagi setiap siswa.

- Opsi D (Penjelasan Teman Sebaya): Meskipun mendapatkan perspektif dari teman sebaya bisa
membantu, ini tidak menjamin bahwa penjelasannya akan lebih mudah dimengerti oleh Dara.

- Opsi E (Mengabaikan): Mengabaikan siswa yang mengalami kesulitan memahami konsep bukanlah
pendekatan yang efektif atau empatik. Sebagai guru, tugas utama adalah memastikan setiap siswa dapat
memahami materi yang diajarkan.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi A.

69. Pemberdayaan Siswa dalam Pengambilan Keputusan

Di tengah semester, Anda menemui tantangan dengan beberapa siswa yang tampaknya kurang
termotivasi dan sering terlambat mengumpulkan tugas. Anda ingin melibatkan siswa dalam proses
pengambilan keputusan untuk meningkatkan keterlibatan mereka. Langkah apa yang akan Anda ambil
untuk mencapai hal ini?

A. Anda mengadakan sesi curhat kelas di mana setiap siswa diberi kesempatan untuk berbicara
tentang tantangan yang mereka hadapi dan saran untuk meningkatkan situasi kelas.
B. Anda merancang survei anonim yang menanyakan tentang hambatan belajar yang mereka alami
dan apa yang dapat membantu mereka lebih termotivasi.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

C. Anda menyelenggarakan kelas workshop di mana siswa diberi kesempatan untuk mencari strategi
belajar yang paling sesuai bagi mereka dan berbagi dengan teman sekelas.
D. Anda meminta siswa untuk membentuk komite kelas yang bertugas memberikan masukan dan
saran kepada guru tentang kegiatan pembelajaran.
E. Anda memutuskan untuk meningkatkan jumlah tugas dengan harapan beban yang lebih akan
memaksa mereka untuk menjadi lebih disiplin.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 3

- B. 4

- C. 5

- D. 2

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Sesi Curhat Kelas): Membuka ruang dialog di kelas dapat membantu mengidentifikasi masalah
yang mungkin dihadapi siswa dan mencari solusi bersama. Namun, beberapa siswa mungkin merasa tidak
nyaman berbicara di depan kelas.

- Opsi B (Survei Anonim): Survei anonim dapat memberikan wawasan mendalam tentang tantangan yang
dihadapi siswa dan apa yang dapat membantu mereka, tanpa tekanan untuk berbicara di depan kelas.

- Opsi C (Workshop Strategi Belajar): Dengan memberdayakan siswa untuk menemukan dan berbagi
strategi belajar, mereka dapat merasa memiliki kendali atas proses belajar mereka dan lebih termotivasi
untuk berpartisipasi.

- Opsi D (Komite Kelas): Meskipun ide ini memungkinkan partisipasi aktif dari beberapa siswa, mungkin
tidak semua siswa merasa diwakili atau memiliki kesempatan yang sama untuk berbicara.

- Opsi E (Menambah Beban Tugas): Menambah beban tugas tanpa memahami masalah yang mendasari
kurangnya motivasi mungkin akan berdampak negatif pada keterlibatan siswa.

Berdasarkan analisis tersebut, pendekatan yang paling efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa
adalah Opsi C.

70. Strategi Mengajar dalam Mendorong Partisipasi Aktif

Sebagai guru, Anda mengamati bahwa beberapa siswa di kelas Anda tampak enggan untuk berpartisipasi
dalam diskusi kelas atau mengajukan pertanyaan meskipun Anda telah memberikan kesempatan yang
sama kepada semua siswa. Bagaimana Anda akan mengatasi situasi ini agar siswa lebih aktif dalam kelas?
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

A. Anda menciptakan sebuah "kotak pertanyaan" di mana siswa dapat menulis pertanyaan mereka
secara anonim, dan Anda akan membahasnya di kelas.
B. Anda membentuk kelompok-kelompok kecil dan memberikan topik diskusi. Setelah diskusi,
masing-masing kelompok harus mempresentasikan kesimpulannya.
C. Anda memberikan insentif atau hadiah kepada siswa yang aktif berpartisipasi dalam kelas Anda
melakukan wawancara pribadi dengan siswa yang kurang aktif untuk mengetahui alasan mereka
enggan berpartisipasi.
D. Anda mendekati siswa secara individu untuk memancing mereka mengajukan pertanyaan dan
berpartisipasi aktif.
E. Anda membiarkan situasi berjalan seperti itu dengan asumsi bahwa setiap siswa memiliki cara
belajar mereka sendiri.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 4

- B. 5

- C. 2

- D. 3

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Kotak Pertanyaan): Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa yang mungkin merasa
tidak nyaman atau malu untuk mengajukan pertanyaan secara langsung. Ini juga memastikan bahwa
pertanyaan mereka tetap didengar dan dibahas.

- Opsi B (Kelompok Kecil): Diskusi kelompok kecil memungkinkan siswa untuk berinteraksi dalam
lingkungan yang lebih intim dan mendukung. Mereka mungkin merasa lebih nyaman berbicara dalam
setting ini daripada di depan kelas besar.

- Opsi C (Insentif): Meskipun insentif dapat memotivasi beberapa siswa, pendekatan ini mungkin tidak
mendorong partisipasi otentik dan hanya bersifat sementara.

- Opsi D (Wawancara Pribadi): Mendekati siswa secara individu memberikan wawasan tentang alasan
mereka enggan berpartisipasi dan memungkinkan Anda untuk memberikan dukungan yang diperlukan.

- Opsi E (Biarkan Berjalan): Meskipun setiap siswa memang memiliki cara belajar mereka sendiri, sebagai
guru, penting untuk mencari cara memaksimalkan potensi setiap siswa.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi B.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

71. Adaptasi dalam Menghadapi Pemadaman Listrik

Anda sedang mengajar di kelas dengan menggunakan proyektor ketika tiba-tiba terjadi pemadaman
listrik. Dengan situasi ini, apa langkah terbaik yang akan Anda lakukan untuk melanjutkan pelajaran tanpa
hambatan signifikan?

A. Anda segera mengambil buku teks dan mulai membacanya bersama-sama dengan siswa,
menjadikannya sebagai sumber utama pembelajaran.
B. Anda memanfaatkan papan tulis untuk mengilustrasikan konsep-konsep yang sebelumnya akan
ditampilkan melalui proyektor.
C. Anda mengubah metode pengajaran menjadi diskusi kelas, meminta siswa untuk berbagi
pemahaman mereka tentang materi yang telah dipelajari sejauh ini.
D. Anda memutuskan untuk memberikan tugas mandiri kepada siswa untuk mengerjakan sementara
Anda mencari solusi lain.
E. Anda memutuskan untuk mengakhiri pelajaran lebih awal dan menyusun rencana untuk
mengulang materi pada pertemuan berikutnya.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 3

- B. 5

- C. 4

- D. 2

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Membaca Buku Teks): Membaca dari buku teks bisa menjadi alternatif yang cepat dan langsung.
Namun, metode ini mungkin tidak seefektif alat visual yang sebelumnya direncanakan dengan proyektor
dan mungkin tidak menarik bagi semua siswa.

- Opsi B (Papan Tulis): Menggunakan papan tulis memungkinkan guru untuk mengilustrasikan konsep-
konsep penting, menjadikannya pendekatan yang interaktif dan visual meskipun tanpa proyektor.

- Opsi C (Diskusi Kelas): Mengubah metode menjadi diskusi kelas memungkinkan siswa untuk tetap terlibat
dan berpartisipasi aktif. Ini juga memberikan kesempatan kepada guru untuk menilai pemahaman siswa
tentang materi.

- Opsi D (Tugas Mandiri): Meskipun memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan sendiri
mungkin memberi waktu kepada guru untuk menyiapkan alternatif lain, ini mungkin bukan solusi terbaik
karena bisa menimbulkan kebingungan di antara siswa karena mengerjakan tugas tanpa panduan yang
cukup.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi E (Mengakhiri Pelajaran): Mengakhiri pelajaran lebih awal mungkin bukan pilihan terbaik kecuali
jika kondisi benar-benar tidak memungkinkan untuk melanjutkan, karena ini berpotensi mengganggu
proses belajar siswa.

Berdasarkan analisis tersebut, langkah terbaik yang direkomendasikan dalam situasi ini adalah Opsi B.

72. Mengatasi Siswa yang Kesulitan dalam Berinteraksi Sosial

Sebagai seorang guru, Anda menyadari bahwa salah satu siswa di kelas Anda tampaknya kesulitan dalam
berinteraksi dengan teman-temannya. Siswa tersebut cenderung menghindari interaksi sosial, tampak
tidak nyaman saat berkomunikasi, dan sering kali duduk sendirian. Langkah apa yang seharusnya Anda
lakukan untuk mendukung siswa tersebut?

A. Membiarkan siswa tersebut mengembangkan keterampilan sosialnya sendiri tanpa intervensi.


B. Mendorong siswa lain untuk melibatkan siswa tersebut dalam aktivitas kelompok, meskipun siswa
yang kesulitan mungkin tidak nyaman.
C. Mengatur sesi konseling dengan konselor sekolah untuk membantu siswa memahami dan
mengatasi tantangannya.
D. Menghukum siswa tersebut setiap kali ia menghindari interaksi sosial untuk mendorongnya
berinteraksi lebih banyak.
E. Mengadakan diskusi pribadi dengan siswa tersebut, mencari tahu apa yang ia rasakan, dan
menawarkan dukungan serta strategi untuk meningkatkan keterampilan sosialnya.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 3

- C. 4

- D. 1

- E. 5

Pembahasan:

- Opsi A (Membiarkannya): Meskipun ada beberapa siswa yang dapat menyesuaikan diri seiring waktu,
pendekatan ini mungkin tidak memberikan dukungan yang cukup bagi siswa yang benar-benar
membutuhkan dalam mengatasi kesulitan sosialnya.

- Opsi B (Mendorong Partisipasi dalam Aktivitas Kelompok): Meskipun niatnya baik, jika tidak dilakukan
dengan hati-hati pendekatan ini bisa menimbulkan tekanan lebih pada siswa dan mungkin tidak mengatasi
masalah intinya.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi C (Konseling Sekolah): Mendapatkan bantuan profesional bisa sangat membantu siswa mengatasi
masalah sosialnya. Namun, ini mungkin bukan solusi satu-satunya.

- Opsi D (Menghukum Siswa): Pendekatan ini tidak konstruktif dan hanya akan menambah beban
emosional pada siswa.

- Opsi E (Diskusi Pribadi): Ini adalah pendekatan yang empati dan konstruktif. Berbicara langsung dengan
siswa memberi kesempatan untuk memahami perasaannya dan menawarkan dukungan dan saran
langsung serta strategi yang dapat membantu mengatasi kesulitan sosialnya.

Dengan demikian, Opsi E adalah pendekatan yang paling tepat dalam situasi ini, karena
mempertimbangkan perasaan siswa dan mencari solusi bersama.

73. Menangani Ketidakseimbangan Partisipasi Siswa dalam Diskusi Kelas

Selama diskusi kelas, Anda menyadari bahwa hanya beberapa siswa yang dominan berbicara sementara
siswa lainnya cenderung pasif dan tidak berpartisipasi. Bagaimana Anda akan memastikan bahwa setiap
siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berbicara dan berkontribusi dalam diskusi?

A. Anda membiarkan situasi berlangsung karena merasa siswa yang berbicara memiliki pemahaman
yang baik dan dapat membantu teman-temannya.
B. Anda membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil dan memberikan topik diskusi khusus
untuk setiap kelompok, memastikan setiap siswa memiliki kesempatan untuk berbicara.
C. Anda mulai mengajukan pertanyaan secara langsung kepada siswa-siswa yang tampak pasif,
mendorong mereka untuk berbicara.
D. Anda memperkenalkan alat seperti tongkat bicara, di mana hanya orang yang memegang tongkat
yang bisa berbicara.
E. Anda mengakhiri diskusi kelas dan beralih ke metode pengajaran lain, merasa bahwa diskusi kelas
mungkin bukan metode yang tepat untuk kelas ini.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 1

- B. 5

- C. 3

- D. 4

- E. 2

Pembahasan:
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi A (Biarkan Situasi): Meskipun siswa yang aktif berbicara mungkin memiliki pemahaman yang baik,
membiarkan situasi seperti ini berlangsung dapat menghambat siswa lainnya untuk berpartisipasi dan
merasa terlibat.

- Opsi B (Kelompok Kecil): Dengan membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil, setiap siswa memiliki
peluang lebih besar untuk berbicara dan berkontribusi. Ini juga memungkinkan guru untuk lebih mudah
memantau partisipasi setiap siswa.

- Opsi C (Ajukan Pertanyaan Secara Langsung): Meskipun ini mungkin mendorong partisipasi, beberapa
siswa mungkin merasa terkejut atau tidak siap untuk menjawab ketika ditanya secara langsung.

- Opsi D (Tongkat Bicara): Menggunakan alat seperti tongkat bicara dapat membantu mengatur aliran
diskusi dan memastikan setiap siswa memiliki kesempatan untuk berbicara.

- Opsi E (Ganti Metode Pengajaran): Mengganti metode pengajaran mungkin bukan solusi yang paling
efektif untuk masalah ini, karena hal ini tidak langsung mengatasi isu partisipasi siswa.

Berdasarkan analisis tersebut, pendekatan yang paling efektif dalam memastikan partisipasi semua siswa
adalah Opsi B.

74. Mengatasi Ketidakhadiran Siswa yang Berulang

Dalam beberapa minggu terakhir, Anda menyadari bahwa salah satu siswa Anda sering absen tanpa
pemberitahuan sebelumnya. Kehadirannya menjadi tidak konsisten, dan Anda khawatir tentang
kemajuan belajarnya. Bagaimana Anda akan menangani situasi ini untuk memastikan siswa tersebut tetap
terlibat dalam proses pembelajaran?

A. Anda membiarkan situasi berlangsung, beranggapan bahwa tanggung jawab utama berada pada
siswa dan keluarganya.
B. Anda meminta pertemuan pribadi dengan siswa tersebut untuk memahami alasan
ketidakhadirannya dan menawarkan dukungan yang mungkin dibutuhkan.
C. Anda memberikan materi pelajaran tambahan atau tugas tambahan kepada siswa tersebut
sebagai konsekuensi dari ketidakhadirannya.
D. Anda berkoordinasi dengan tim konseling sekolah atau pihak terkait lainnya untuk memahami
dan mendukung kebutuhan siswa tersebut.
E. Anda mengumumkan ke seluruh kelas tentang pentingnya kehadiran dan menekankan
konsekuensi dari ketidakhadiran, berharap siswa tersebut mendapatkan pesannya.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 1

- B. 5

- C. 3
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- D. 4

- E. 2

Pembahasan:

- Opsi A (Biarkan Situasi): Meskipun tanggung jawab ada pada siswa, sebagai guru, Anda juga memiliki
tanggung jawab untuk memastikan kesejahteraan dan kemajuan akademik siswa.

- Opsi B (Pertemuan Pribadi): Mengadakan pertemuan pribadi memungkinkan Anda untuk memahami
alasan ketidakhadiran siswa dan menawarkan dukungan yang mungkin dibutuhkan, membantu
membangun hubungan positif dengan siswa.

- Opsi C (Materi Tambahan): Memberikan tugas tambahan mungkin bukan solusi terbaik, karena ini tidak
langsung menyelesaikan masalah utama dan bisa menambah beban pada siswa yang mungkin sudah
menghadapi kesulitan.

- Opsi D (Koordinasi dengan Tim Konseling): Bekerja sama dengan tim konseling atau pihak terkait lainnya
dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang alasan ketidakhadiran siswa dan cara mendukungnya.

- Opsi E (Pengumuman Kelas): Meskipun penting untuk menekankan kehadiran, mengumumkan kepada
seluruh kelas mungkin tidak efektif dan bisa membuat siswa yang sering absen merasa terintimidasi atau
dipermalukan.

Berdasarkan analisis tersebut, pendekatan yang paling efektif dalam mengatasi situasi ini adalah Opsi B.

75. Menghormati Privasi dan Dukungan kepada Siswa

Sebagai seorang guru, Anda mengetahui bahwa salah satu siswa Anda sedang menghadapi masalah di
rumah yang mempengaruhi prestasinya di sekolah. Namun, siswa tersebut meminta Anda untuk menjaga
kerahasiaan informasi ini dan tidak membagikannya kepada siapa pun. Bagaimana Anda seharusnya
bertindak dalam situasi seperti ini?

A. Anda menghormati keinginan siswa dan tidak membicarakan masalah ini dengan siapa pun, tetapi
memberikan dukungan emosional secara pribadi kepada siswa tersebut.
B. Anda segera membicarakan masalah ini dengan kepala sekolah dan tim konseling tanpa memberi
tahu siswa.
C. Anda menghormati keinginan siswa tetapi memberi tahu satu orang terpercaya di sekolah, seperti
konselor, untuk mendapatkan saran dan bantuan.
D. Anda mengumumkan situasi siswa tersebut di depan kelas agar semua temannya dapat
memberikan dukungan.
E. Anda mengabaikan permintaan siswa dan berbicara dengan orangtuanya langsung tentang situasi
tersebut.

Skor untuk setiap opsi:


PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- A. 4

- B. 3

- C. 5

- D. 1

- E. 2

Pembahasan:

- Opsi A (Dukungan Pribadi): Menghormati permintaan siswa dan memberikan dukungan emosional
adalah langkah positif. Namun, tanpa membahasnya dengan pihak terkait di sekolah, mungkin sulit bagi
guru untuk memberikan bantuan penuh.

- Opsi B (Informasi ke Kepala Sekolah): Meskipun penting untuk melindungi siswa, membicarakan masalah
ini tanpa persetujuan siswa mungkin merusak kepercayaan siswa pada guru.

- Opsi C (Diskusi dengan Konselor): Menghormati keinginan siswa sambil berkonsultasi dengan konselor
adalah pendekatan yang seimbang. Konselor mungkin memiliki sumber daya dan pendekatan yang lebih
tepat untuk mendukung siswa.

- Opsi D (Pengumuman Kelas): Mengumumkan situasi pribadi siswa di depan kelas sangat tidak etis dan
dapat merugikan siswa tersebut.

- Opsi E (Berbicara dengan Orangtua): Meskipun niatnya baik, mengabaikan permintaan siswa dan
langsung berbicara dengan orangtua dapat merusak hubungan antara guru dan siswa.

Berdasarkan analisis tersebut, pendekatan yang paling etis dan efektif dalam situasi ini adalah Opsi C.

76. Menjaga Integritas Akademik di Kelas

Selama ujian tengah semester, Anda melihat dua siswa berbisik dan tampaknya sedang berbagi jawaban.
Anda belum pasti apakah mereka benar-benar berbuat curang, tetapi Anda memiliki kecurigaan yang
kuat. Bagaimana Anda seharusnya bertindak dalam situasi ini untuk memastikan integritas akademik
tetap terjaga tanpa salah menuduh?

A. Anda segera menyita kertas ujian kedua siswa dan memberi mereka nilai nol tanpa diskusi lebih
lanjut.
B. Anda mendekati kedua siswa dan bertanya dengan suara rendah apakah ada masalah yang
mereka hadapi atau sesuatu yang ingin mereka diskusikan.
C. Anda mengabaikan kejadian tersebut saat itu tetapi meningkatkan pengawasan untuk siswa-
siswa tersebut selama sisa ujian.
D. Setelah ujian selesai, Anda memanggil kedua siswa untuk berbicara dan mengekspresikan
kecurigaan Anda, meminta klarifikasi dari mereka.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

E. Anda mengumumkan ke seluruh kelas tentang pentingnya integritas akademik dan konsekuensi
dari berbuat curang, tanpa menyebutkan nama siswa yang dicurigai.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 5

- C. 4

- D. 3

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Menyita Kertas Ujian): Meskipun integritas akademik penting, tindakan ini mungkin terlalu drastis
tanpa bukti konkret dan bisa merusak hubungan dengan siswa.

- Opsi B (Pendekatan Langsung): Mendekati siswa dan memberi kesempatan untuk berbicara adalah
pendekatan yang penuh empati. Ini memberi siswa kesempatan untuk menjelaskan situasi dan mungkin
ada alasan lain di balik perilaku mereka.

- Opsi C (Pengawasan): Mengawasi siswa dengan lebih cermat adalah pendekatan yang diskrit dan
memberi Anda kesempatan untuk mengumpulkan bukti lebih lanjut tanpa membuat asumsi terburu-buru.

- Opsi D (Diskusi Pasca-Ujian): Meskipun ini memberi kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan,
pendekatan ini bisa membuat siswa merasa ditekan atau dituduh tanpa bukti yang memadai.

- Opsi E (Pengumuman Kelas): Meskipun penting untuk mengingatkan siswa tentang integritas, melakukan
pengumuman umum berdasarkan kecurigaan mungkin akan menyebabkan kecemasan di kelas dan
merasa dituduh.

Berdasarkan analisis tersebut, pendekatan yang paling bijaksana dan empatik dalam situasi ini adalah Opsi
B.

77. Menghadapi Tantangan Komunikasi dengan Orang Tua Siswa

Anda baru saja menerima email dari orang tua salah satu siswa Anda. Dalam email tersebut, orang tua
siswa menyampaikan ketidakpuasan mereka tentang metode pengajaran Anda yang mereka anggap
terlalu sulit untuk anak mereka. Mereka juga menyatakan bahwa anak mereka merasa tertekan dan tidak
suka dengan mata pelajaran Anda. Bagaimana Anda seharusnya bertindak untuk menjawab keprihatinan
orang tua tersebut dan memastikan komunikasi yang produktif?

A. Anda mengabaikan email tersebut dengan anggapan bahwa orang tua selalu overprotektif
terhadap anak-anak mereka.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

B. Anda merespons email dengan menyatakan bahwa Anda adalah guru yang berpengalaman dan
tahu apa yang terbaik untuk siswa Anda.
C. Anda mengundang orang tua siswa untuk bertemu langsung dan mendiskusikan keprihatinan
mereka, serta meminta masukan tentang bagaimana Anda bisa membantu anak mereka lebih
baik.
D. Anda berbicara dengan siswa tersebut tentang email dari orang tuanya dan meminta
pendapatnya tentang metode pengajaran Anda.
E. Anda merespons email dengan menyertakan statistik dan bukti bahwa metode pengajaran Anda
telah berhasil bagi banyak siswa lain.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 1

- B. 2

- C. 5

- D. 4

- E. 3

Pembahasan:

- Opsi A (Mengabaikan Email): Mengabaikan masukan dari orang tua bisa menunjukkan kurangnya empati
dan tidak membangun hubungan yang positif dengan komunitas sekolah.

- Opsi B (Menegaskan Otoritas): Meskipun penting untuk mempertahankan otoritas profesional Anda,
merespons dengan cara defensif mungkin tidak akan memecahkan masalah yang ada.

- Opsi C (Undangan Bertemu): Mengundang orang tua untuk berdiskusi menunjukkan bahwa Anda peduli
dan terbuka terhadap masukan. Ini bisa membantu membangun hubungan yang positif dan memecahkan
masalah yang mungkin timbul.

- Opsi D (Diskusi dengan Siswa): Berbicara dengan siswa memberi Anda perspektif tambahan dan
menunjukkan bahwa Anda peduli dengan kesejahteraan mereka. Namun, ini mungkin tidak sepenuhnya
memecahkan masalah dengan orang tua.

- Opsi E (Menyertakan Bukti): Meskipun penting untuk mendukung metode Anda dengan bukti,
pendekatan ini mungkin terasa terlalu defensif dan tidak mempertimbangkan perasaan individu siswa dan
orang tuanya.

Berdasarkan analisis tersebut, pendekatan yang paling efektif dan empatik dalam situasi ini adalah Opsi
C.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

78. Kolaborasi dalam Pengajaran

Dalam sebuah tim pengajaran, Ibu Rita dan Pak Budi ditugaskan untuk mengajar mata pelajaran yang
berhubungan erat satu sama lain. Ibu Rita memiliki pengalaman mengajar lebih lama dan merasa bahwa
metodenya lebih efektif dibandingkan dengan metode yang digunakan oleh Pak Budi. Namun, Pak Budi
memiliki pendekatan yang inovatif dan menarik perhatian siswa dengan baik. Bagaimana sebaiknya
mereka berkolaborasi agar siswa mendapatkan hasil belajar yang optimal?

A. Ibu Rita mengambil alih pengajaran sepenuhnya, sementara Pak Budi hanya memberikan
tambahan atau klarifikasi sesuai kebutuhan.
B. Keduanya mengajarkan materi secara terpisah tanpa ada integrasi, membiarkan siswa memilih
metode mana yang mereka sukai.
C. Ibu Rita dan Pak Budi berdiskusi untuk mengintegrasikan metode pengajaran mereka, saling
membagikan kelebihan dan kekurangan, dan menciptakan strategi gabungan.
D. Pak Budi menyerahkan sepenuhnya pengajaran kepada Ibu Rita dan fokus pada tugas lainnya di
sekolah.
E. Ibu Rita dan Pak Budi mengadakan sesi kelas bersama di mana mereka saling melengkapi dalam
mengajarkan konsep-konsep utama, memungkinkan siswa untuk mendapatkan perspektif dari
kedua guru.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 1

- C. 5

- D. 3

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Rita Mengambil Alih): Walaupun Ibu Rita memiliki pengalaman yang lebih banyak, mengambil
alih sepenuhnya mengesampingkan potensi dan inovasi yang dimiliki Pak Budi. Ini mungkin tidak
memberikan hasil terbaik bagi siswa.

- Opsi B (Pengajaran Terpisah): Mengajar secara terpisah mungkin membingungkan siswa dan tidak
memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan manfaat dari kedua metode.

- Opsi C (Integrasi Metode): Diskusi untuk mengintegrasikan metode pengajaran memastikan bahwa
kedua guru dapat saling melengkapi dan siswa mendapatkan manfaat dari kedua pendekatan. Ini adalah
pendekatan yang paling kolaboratif.

- Opsi D (Budi Menyerahkan): Sama seperti opsi A, ini mengesampingkan salah satu guru dan tidak
memanfaatkan potensi yang mereka miliki secara penuh.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi E (Sesi Kelas Bersama): Meskipun ini adalah pendekatan yang kolaboratif, mungkin sulit untuk diatur
dan memerlukan koordinasi yang lebih tinggi. Namun, ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mendapatkan perspektif dari kedua guru.

Dari semua opsi yang ada, kolaborasi yang paling efektif untuk manfaat siswa adalah melalui Opsi C, di
mana kedua guru mengintegrasikan metode pengajaran mereka.

79. Koordinasi dalam Penilaian

Pak Dani dan Ibu Sari adalah dua guru yang mengajar mata pelajaran yang berbeda tetapi memiliki topik
yang saling berhubungan. Mereka ingin memberikan penilaian terhadap siswa yang mencerminkan
pemahaman siswa tentang kedua mata pelajaran tersebut. Namun, mereka memiliki pendapat yang
berbeda tentang bagaimana cara terbaik untuk menilai siswa. Bagaimana sebaiknya mereka bekerja sama
untuk memastikan penilaian tersebut adil dan mencerminkan pemahaman siswa dengan baik?

A. Pak Dani membuat soal ujian untuk kedua mata pelajaran, sementara Ibu Sari hanya memberi
masukan.
B. Mereka membuat dua set ujian terpisah dan membiarkan siswa memilih ujian mana yang ingin
mereka kerjakan.
C. Keduanya duduk bersama dan merancang soal ujian yang mengintegrasikan kedua mata
pelajaran, memastikan distribusi soal yang seimbang antara topik dari kedua mata pelajaran.
D. Ibu Sari mengambil alih proses pembuatan soal, dan Pak Dani memberikan feedback setelah soal
selesai dibuat.
E. Mereka memutuskan untuk tidak memberikan ujian dan hanya menilai siswa berdasarkan tugas
dan partisipasi di kelas.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 1

- C. 5

- D. 3

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Dani Membuat Soal): Meskipun Pak Dani mungkin memiliki ide yang baik, pendekatan ini bisa
mengesampingkan perspektif dan keahlian Ibu Sari, sehingga penilaian mungkin tidak sepenuhnya
mencerminkan kedua mata pelajaran.

- Opsi B (Dua Set Ujian): Membiarkan siswa memilih ujian bisa menyebabkan ketidakseimbangan dalam
penilaian dan bisa membingungkan siswa.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi C (Merancang Bersama): Dengan bekerja sama dalam merancang soal, keduanya memastikan
bahwa semua topik tercakup dengan baik dan penilaian tersebut mencerminkan pemahaman siswa
tentang kedua mata pelajaran. Ini adalah pendekatan yang paling kolaboratif dan holistik.

- Opsi D (Sari Membuat Soal): Sama seperti opsi A, ini mengesampingkan salah satu guru dan mungkin
tidak sepenuhnya mencerminkan kedua mata pelajaran.

- Opsi E (Tanpa Ujian): Meskipun penilaian berbasis tugas dan partisipasi bisa efektif, namun tidak
memberikan ujian mungkin tidak memberikan gambaran penuh tentang pemahaman siswa.

Berdasarkan analisis tersebut, Opsi C adalah pendekatan yang paling direkomendasikan untuk
memastikan penilaian yang adil dan mencerminkan pemahaman siswa dengan baik.

80. Mengatasi Perbedaan Pendapat dalam Penyusunan Kurikulum

Bu Endah dan Pak Budi adalah dua guru senior di sekolah yang sama. Mereka ditugaskan untuk merevisi
kurikulum mata pelajaran yang sama. Namun, Bu Endah berfokus pada pentingnya teori dan konsep dasar,
sedangkan Pak Budi percaya bahwa pendekatan praktik dan aplikasi nyata lebih penting. Bagaimana
mereka harus menyatukan pendapat dan mendesain kurikulum yang seimbang?

A. Bu Endah menyusun kurikulum berdasarkan pendapatnya dan meminta Pak Budi untuk
menyetujui.
B. Pak Budi menyusun kurikulum dengan pendekatan praktik, dan Bu Endah hanya memberikan
masukan terbatas.
C. Keduanya mengadakan serangkaian diskusi untuk menemukan titik temu dan menyusun
kurikulum yang mencakup baik teori maupun praktik secara seimbang.
D. Bu Endah dan Pak Budi masing-masing menyusun kurikulum sendiri, dan siswa diberi pilihan untuk
mengikuti salah satunya.
E. Mereka memutuskan untuk tidak mengubah kurikulum dan tetap menggunakan kurikulum lama.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 3

- B. 4

- C. 5

- D. 2

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Endah Menyusun Kurikulum): Pendekatan ini berpotensi mengesampingkan perspektif dan
keahlian Pak Budi, sehingga kurikulum mungkin tidak mencakup aspek praktik.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi B (Budi Menyusun Kurikulum): Mirip dengan opsi A, pendekatan ini mungkin mengesampingkan
kepentingan teori dan konsep dasar yang ditekankan oleh Bu Endah.

- Opsi C (Diskusi untuk Titik Temu): Melalui diskusi, keduanya dapat memadukan pandangan masing-
masing untuk menciptakan kurikulum yang seimbang antara teori dan praktik, memastikan siswa
mendapatkan pendidikan yang holistik.

- Opsi D (Dua Kurikulum): Meskipun menawarkan pilihan bagi siswa, pendekatan ini mungkin
membingungkan dan tidak efisien dalam pelaksanaannya.

- Opsi E (Kurikulum Lama): Tidak melakukan perubahan sama sekali mungkin bukan solusi terbaik,
terutama jika ada kebutuhan untuk pembaruan.

Berdasarkan analisis di atas, Opsi C adalah cara terbaik bagi Bu Endah dan Pak Budi untuk bekerja sama
dalam menyusun kurikulum yang seimbang dan relevan.

81. Mendukung Siswa dengan Kebutuhan Khusus dalam Kelas Inklusif

Di tengah-tengah pelajaran, Ibu Lina menyadari bahwa Rian, seorang siswa dengan gangguan spektrum
autisme, tampak kesulitan mengikuti instruksi dan sering kali terlihat tidak fokus. Ibu Lina ingin
memastikan Rian tetap terlibat dalam proses belajar tanpa merasa terpisah dari teman-temannya.
Bagaimana Ibu Lina seharusnya bertindak?

A. Ibu Lina memberikan tugas khusus yang lebih mudah hanya kepada Rian, sementara siswa lain
diberikan tugas reguler.
B. Ibu Lina meminta Rian untuk belajar di ruangan lain dengan bantuan asisten pendidikan khusus.
C. Ibu Lina mengadaptasi instruksi dan metode pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan Rian tanpa
mengubah konten pelajaran.
D. Ibu Lina membiarkan Rian untuk belajar dengan caranya sendiri tanpa memberikan intervensi
khusus.
E. Ibu Lina membentuk kelompok belajar dimana setiap siswa bergantian membantu Rian
memahami materi.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 1

- C. 5

- D. 3

- E. 4

Pembahasan:
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi A (Tugas Khusus untuk Rian): Meskipun niatnya baik, pendekatan ini dapat membuat Rian merasa
berbeda dari teman-temannya dan mungkin merasa terisolasi.

- Opsi B (Belajar di Ruangan Lain): Ini benar-benar memisahkan Rian dari kelasnya dan bertentangan
dengan konsep inklusif.

- Opsi C (Adaptasi Instruksi): Dengan menyesuaikan cara pengajaran tanpa mengubah konten, Ibu Lina
memastikan Rian dan semua siswa lainnya mendapatkan akses yang sama terhadap materi pelajaran. Ini
adalah pendekatan inklusif yang ideal.

- Opsi D (Biarkan Rian Belajar Sendiri): Meskipun memberi kebebasan kepada Rian, pendekatan ini tidak
memberikan dukungan yang mungkin dia butuhkan untuk sukses di kelas.

- Opsi E (Kelompok Belajar): Memiliki teman sekelas membantu Rian bisa mendukung keberhasilannya
dan menekankan kerja sama dan empati di antara siswa, tetapi ini mungkin memberikan tekanan kepada
teman sekelas Rian dan bisa tidak konsisten.

Berdasarkan analisis di atas, Opsi C adalah pendekatan terbaik yang dapat diterapkan oleh Ibu Lina untuk
mendukung keberhasilan Rian di kelas inklusif.

82. Menghadapi Siswa yang Sering Terlambat

Sebagai seorang guru, Anda menyadari bahwa ada seorang siswa yang sering datang terlambat ke kelas
tanpa alasan yang jelas. Terlambatnya siswa tersebut mengganggu konsentrasi kelas dan seringkali
menyebabkan interupsi. Bagaimana langkah terbaik yang seharusnya Anda lakukan untuk mengatasi
situasi ini?

A. Menegur siswa tersebut di depan kelas setiap kali dia terlambat untuk memberinya pelajaran.
B. Mengabaikan kebiasaan terlambat siswa tersebut dan melanjutkan pelajaran tanpa
menganggapnya sebagai masalah.
C. Mengajak siswa tersebut berbicara secara pribadi setelah kelas, menanyakan alasan
keterlambatannya, dan mendiskusikan solusi yang mungkin.
D. Memberikan sanksi berupa pengurangan nilai jika siswa tersebut terus datang terlambat.
E. Melaporkan perilaku siswa tersebut ke kepala sekolah tanpa berbicara dengannya terlebih
dahulu.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 4

- B. 1

- C. 5

- D. 3
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- E. 2

Pembahasan:

- Opsi A (Menegur di Depan Kelas): Menegur siswa di depan kelas dapat menimbulkan perasaan malu dan
mungkin tidak efektif dalam mengatasi masalah inti keterlambatannya.

- Opsi B (Mengabaikan Kebiasaan Terlambat): Tidak mengatasi masalah hanya akan memperburuk situasi.
Siswa lain mungkin merasa bahwa datang terlambat adalah sesuatu yang dapat diterima.

- Opsi C (Berbicara Secara Pribadi): Pendekatan ini menghargai privasi siswa dan memberi kesempatan
kepada guru untuk memahami alasan di balik perilaku siswa dan mencari solusi bersama.

- Opsi D (Sanksi Pengurangan Nilai): Meskipun ini bisa menjadi deterrent bagi siswa untuk datang
terlambat, namun mungkin tidak menyelesaikan masalah inti mengapa siswa tersebut sering terlambat.

- Opsi E (Melaporkan ke Kepala Sekolah): Tanpa berbicara dengan siswa terlebih dahulu, tindakan ini
mungkin terasa terlalu ekstrem dan dapat merusak hubungan antara guru dan siswa.

Berdasarkan analisis di atas, Opsi C adalah langkah yang paling tepat dalam mendekati siswa dengan cara
yang menghormati dan mencari solusi yang konstruktif.

83. Membangun Rasa Percaya Diri Siswa yang Introvert

Pak Agus mengajar di kelas 5 SD. Dalam kelasnya, ada seorang siswa bernama Bima yang sangat introvert.
Bima jarang berpartisipasi dalam diskusi kelas dan sering tampak enggan ketika diajak berbicara di depan
kelas. Namun, Pak Agus tahu bahwa Bima memiliki pemahaman yang baik tentang materi pelajaran.
Bagaimana Pak Agus seharusnya mendukung Bima agar lebih percaya diri?

A. Pak Agus memberi kesempatan lebih banyak kepada Bima untuk berbicara di depan kelas agar
terbiasa.
B. Pak Agus mengatur sesi konseling pribadi dengan Bima untuk mendiskusikan perasaannya dan
memberikan saran tentang bagaimana mengatasi keengganannya.
C. Pak Agus mengabaikan keengganan Bima berpartisipasi dan membiarkannya belajar dengan cara
yang nyaman baginya.
D. Pak Agus membentuk kelompok kecil diskusi dimana Bima dan beberapa temannya dapat berbagi
pemikiran dalam lingkungan yang lebih intim.
E. Pak Agus selalu memuji Bima di depan kelas setiap kali dia memberikan jawaban yang benar untuk
meningkatkan kepercayaan dirinya.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 3

- B. 4
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- C. 2

- D. 5

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Berbicara di Depan Kelas): Meskipun niatnya baik untuk membuat Bima terbiasa, pendekatan ini
bisa menimbulkan tekanan lebih bagi Bima dan membuatnya merasa tidak nyaman.

- Opsi B (Konseling Pribadi): Dengan mendiskusikan perasaannya, Bima mungkin merasa lebih dimengerti
dan didukung. Namun, ini tidak secara langsung membantu Bima berpartisipasi di kelas.

- Opsi C (Mengabaikan): Membiarkan Bima belajar dengan caranya sendiri mungkin tidak memberikan
dukungan yang dia butuhkan untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.

- Opsi D (Kelompok Diskusi Kecil): Membuat lingkungan yang lebih intim dapat membantu Bima merasa
lebih nyaman berbagi pemikiran tanpa tekanan berbicara di depan banyak orang.

- Opsi E (Memuji di Depan Kelas): Meskipun pujian dapat meningkatkan kepercayaan diri, memuji Bima
setiap saat dapat membuatnya merasa terlalu terpusat perhatian dan tidak nyaman.

Dengan mempertimbangkan kebutuhan dan perasaan Bima, Opsi D adalah pendekatan terbaik yang dapat
diterapkan oleh Pak Agus untuk mendukung Bima dalam meningkatkan kepercayaan dirinya.

84. Membangun Rasa Percaya Diri Siswa yang Introvert

Pak Agus mengajar di kelas 5 SD. Dalam kelasnya, ada seorang siswa bernama Bima yang sangat introvert.
Bima jarang berpartisipasi dalam diskusi kelas dan sering tampak enggan ketika diajak berbicara di depan
kelas. Namun, Pak Agus tahu bahwa Bima memiliki pemahaman yang baik tentang materi pelajaran.
Bagaimana Pak Agus seharusnya mendukung Bima agar lebih percaya diri?

A. Pak Agus memberi kesempatan lebih banyak kepada Bima untuk berbicara di depan kelas agar
terbiasa.
B. Pak Agus mengatur sesi konseling pribadi dengan Bima untuk mendiskusikan perasaannya dan
memberikan saran tentang bagaimana mengatasi keengganannya.
C. Pak Agus mengabaikan keengganan Bima berpartisipasi dan membiarkannya belajar dengan cara
yang nyaman baginya.
D. Pak Agus membentuk kelompok kecil diskusi dimana Bima dan beberapa temannya dapat berbagi
pemikiran dalam lingkungan yang lebih intim.
E. Pak Agus selalu memuji Bima di depan kelas setiap kali dia memberikan jawaban yang benar untuk
meningkatkan kepercayaan dirinya.

Skor untuk setiap opsi:


PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- A. 3

- B. 4

- C. 2

- D. 5

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Berbicara di Depan Kelas): Meskipun niatnya baik untuk membuat Bima terbiasa, pendekatan ini
bisa menimbulkan tekanan lebih bagi Bima dan membuatnya merasa tidak nyaman.

- Opsi B (Konseling Pribadi): Dengan mendiskusikan perasaannya, Bima mungkin merasa lebih dimengerti
dan didukung. Namun, ini tidak secara langsung membantu Bima berpartisipasi di kelas.

- Opsi C (Mengabaikan): Membiarkan Bima belajar dengan caranya sendiri mungkin tidak memberikan
dukungan yang dia butuhkan untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.

- Opsi D (Kelompok Diskusi Kecil): Membuat lingkungan yang lebih intim dapat membantu Bima merasa
lebih nyaman berbagi pemikiran tanpa tekanan berbicara di depan banyak orang.

- Opsi E (Memuji di Depan Kelas): Meskipun pujian dapat meningkatkan kepercayaan diri, memuji Bima
setiap saat dapat membuatnya merasa terlalu terpusat perhatian dan tidak nyaman.

Dengan mempertimbangkan kebutuhan dan perasaan Bima, Opsi D adalah pendekatan terbaik yang dapat
diterapkan oleh Pak Agus untuk mendukung Bima dalam meningkatkan kepercayaan dirinya.

85. Meningkatkan Keterlibatan Siswa Melalui Teknologi dan Pembelajaran Aktif

Pak Joko menyadari bahwa beberapa siswa di kelasnya sering kali tampak bosan dan tidak terlibat selama
proses pembelajaran. Dia ingin mengubah metodenya untuk meningkatkan keterlibatan siswa.
Bagaimanakah Pak Joko sebaiknya menggunakan teknologi atau metode pembelajaran aktif dalam situasi
ini?

A. Pak Joko memutuskan untuk memulai setiap pelajaran dengan video pendek yang relevan dengan
materi untuk menarik minat siswa.
B. Pak Joko mengadopsi metode flipped classroom, di mana siswa mempelajari materi di rumah
melalui video atau bacaan dan menggunakan waktu kelas untuk diskusi atau aktivitas praktik.
C. Pak Joko memperkenalkan aplikasi kuis interaktif yang memungkinkan siswa untuk berkompetisi
dalam menjawab pertanyaan terkait materi.
D. Pak Joko mengorganisir kegiatan kelompok kecil di kelas di mana siswa diberi tugas untuk
membuat presentasi atau proyek berbasis teknologi mengenai materi.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

E. Pak Joko memutuskan untuk terus mengajar dengan metodenya saat ini dan hanya
menambahkan presentasi PowerPoint sebagai sumber visual.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 3

- B. 5

- C. 2

- D. 4

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Video Pendek): Memulai pelajaran dengan video pendek dapat menarik perhatian siswa, namun
efeknya mungkin bersifat sementara dan tidak menjamin keterlibatan siswa sepanjang pelajaran.

- Opsi B (Flipped Classroom): Metode ini memungkinkan siswa untuk memahami materi dengan
kecepatan mereka sendiri di rumah, dan menggunakan waktu kelas untuk diskusi mendalam atau aktivitas
praktik, yang dapat meningkatkan keterlibatan dan pemahaman.

- Opsi C (Kuis Interaktif): Aplikasi kuis dapat meningkatkan keterlibatan siswa dengan menjadikannya lebih
kompetitif dan interaktif. Namun, ini seharusnya digunakan sebagai alat tambahan, bukan metode utama.

- Opsi D (Kegiatan Kelompok Kecil): Kegiatan kelompok kecil mengajak siswa untuk aktif berpartisipasi,
berkolaborasi, dan berinovasi. Penggunaan teknologi dalam proyek atau presentasi juga dapat
meningkatkan minat siswa.

- Opsi E (Tambahkan Presentasi): Hanya menambahkan presentasi PowerPoint tanpa perubahan signifikan
lainnya dalam metode pengajaran mungkin tidak akan cukup untuk meningkatkan keterlibatan siswa.

Berdasarkan pembahasan tersebut, Opsi B (Flipped Classroom) merupakan pendekatan terbaik yang bisa
diambil oleh Pak Joko untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

86. Memanfaatkan Teknologi Untuk Mendukung Pembelajaran Daring

Ibu Ani sedang menghadapi tantangan dalam mengajar siswa secara daring. Beberapa siswa mengeluhkan
kesulitan dalam mengikuti materi karena kurangnya interaksi langsung dengan guru. Bagaimanakah Ibu
Ani sebaiknya menggunakan teknologi atau metode pembelajaran aktif untuk memastikan siswa tetap
terlibat aktif dalam kelas daring?

A. Ibu Ani memutuskan untuk mengirimkan rekaman video pembelajarannya kepada siswa agar
mereka dapat menontonnya kapan pun sesuai dengan kemampuan mereka.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

B. Ibu Ani memulai setiap kelas dengan diskusi singkat tentang topik yang relevan dengan kehidupan
sehari-hari siswa untuk meningkatkan keterlibatan mereka.
C. Ibu Ani menggunakan platform pembelajaran interaktif, seperti Kahoot! atau Quizizz, untuk
mengadakan kuis atau games selama kelas berlangsung.
D. Ibu Ani mendorong siswa untuk bekerja dalam kelompok kecil dan mempresentasikan
pemahaman mereka tentang materi melalui proyek berbasis video atau presentasi.
E. Ibu Ani memutuskan untuk hanya mengirimkan materi tulisan kepada siswa dan memberikan
tugas untuk mereka selesaikan dalam jangka waktu tertentu.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 4

- C. 5

- D. 3

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Rekaman Video): Meskipun memberi fleksibilitas bagi siswa, hanya mengandalkan rekaman
video mungkin tidak cukup untuk memastikan keterlibatan aktif siswa.

- Opsi B (Diskusi Singkat): Memulai dengan diskusi dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan membuat
mereka merasa lebih terhubung dengan materi. Hal ini juga memungkinkan Ibu Ani untuk menilai
pemahaman awal siswa tentang topik.

- Opsi C (Platform Pembelajaran Interaktif): Menggunakan platform seperti ini dapat meningkatkan
keterlibatan siswa secara signifikan dengan memberi mereka kesempatan untuk berinteraksi langsung
selama kelas berlangsung.

- Opsi D (Kerja Kelompok): Meskipun metode ini memerlukan koordinasi dan kerjasama, kerja kelompok
dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan mendukung pembelajaran kolaboratif.

- Opsi E (Hanya Materi Tulisan): Meskipun ini memberi siswa bahan untuk dipelajari, pendekatan ini
memiliki risiko terendah dalam hal keterlibatan siswa.

Dengan demikian, Opsi C (Menggunakan platform pembelajaran interaktif) adalah strategi terbaik bagi
Ibu Ani untuk memastikan keterlibatan aktif siswa dalam kelas daring.

87. Menghadapi Perilaku Mengganggu di Kelas

Sebagai guru, Anda menghadapi tantangan dengan seorang siswa yang seringkali berperilaku
mengganggu di kelas, seperti berbicara saat Anda mengajar atau mengganggu teman sebangkunya.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Bagaimana Anda seharusnya menangani situasi ini agar kelas dapat berjalan dengan baik dan siswa
tersebut mendapat pemahaman yang diperlukan?

A. Mengabaikan perilaku siswa tersebut dan berharap ia akan berhenti dengan sendirinya.
B. Memberi hukuman secara langsung di depan kelas setiap kali siswa tersebut berperilaku
mengganggu.
C. Memindahkan siswa ke belakang kelas atau ke tempat yang terisolasi agar tidak mengganggu
siswa lain.
D. Mengadakan diskusi pribadi dengan siswa tersebut untuk memahami alasan di balik perilakunya
dan mencari solusi bersama.
E. Meminta siswa lain untuk memberi tahu siswa yang bermasalah setiap kali ia berperilaku
mengganggu.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 1

- B. 3

- C. 2

- D. 5

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Mengabaikan Perilaku): Mengabaikan perilaku mengganggu mungkin bukan strategi yang efektif
karena bisa menghambat proses belajar mengajar dan mendorong perilaku tersebut berlanjut.

- Opsi B (Memberi Hukuman di Depan Kelas): Meskipun penting untuk menetapkan batasan, memberi
hukuman di depan kelas bisa memalukan siswa dan memperburuk masalah.

- Opsi C (Memindahkan Siswa): Memindahkan siswa mungkin bukan solusi jangka panjang karena tidak
menangani akar masalahnya.

- Opsi D (Diskusi Pribadi): Dengan mendekati siswa dan mencari tahu alasan di balik perilakunya, guru bisa
menemukan solusi yang sesuai dan membangun hubungan positif dengan siswa tersebut.

- Opsi E (Minta Bantuan Siswa Lain): Meskipun penting untuk mendapatkan dukungan dari seluruh kelas,
mengandalkan siswa lain untuk menegur temannya mungkin bukan pendekatan yang paling efektif.

Dengan demikian, Opsi D adalah pendekatan yang paling tepat karena memberikan ruang bagi siswa
untuk berkomunikasi dan memahami konsekuensi dari perilakunya.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

88. Meningkatkan Partisipasi dalam Kelas Daring

Pak Budi mengajar di sekolah menengah dan telah beralih ke pembelajaran daring. Ia menyadari bahwa
partisipasi siswa menurun, dan siswa tampak kurang termotivasi. Bagaimana Pak Budi harus
mengintegrasikan teknologi atau metode pembelajaran aktif untuk memicu minat dan partisipasi siswa
dalam pembelajaran daring?

A. Pak Budi memanfaatkan media sosial untuk membuat grup belajar di mana siswa bisa berdiskusi
dan berbagi sumber daya secara informal.
B. Pak Budi mengadakan sesi tanya jawab langsung di akhir setiap kelas untuk menjawab pertanyaan
dan mengklarifikasi keraguan siswa.
C. Pak Budi menggunakan software presentasi untuk memberikan materi secara visual yang menarik
dengan animasi dan gambar.
D. Pak Budi memperkenalkan penggunaan aplikasi pembelajaran mandiri yang memungkinkan siswa
untuk melacak kemajuan mereka sendiri dan menetapkan target pribadi.
E. Pak Budi menciptakan proyek berbasis penelitian di mana siswa harus bekerja sama dalam
kelompok dan mempresentasikan hasilnya kepada kelas.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 4

- B. 3

- C. 2

- D. 5

- E. 1

Pembahasan:

- Opsi A (Media Sosial): Membuat grup belajar di media sosial bisa membantu siswa merasa lebih
terkoneksi, tetapi bisa jadi kurang efektif dalam konteks akademis dan memerlukan pengawasan yang
ketat.

- Opsi B (Sesi Tanya Jawab): Sesuatu yang sangat penting untuk memastikan bahwa siswa mengerti materi,
namun ini tidak secara langsung mengatasi masalah motivasi atau partisipasi aktif selama sesi
pembelajaran.

- Opsi C (Presentasi Visual): Meskipun materi visual yang menarik dapat membantu, ini bukan pendekatan
holistik karena tidak secara aktif melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.

- Opsi D (Aplikasi Pembelajaran Mandiri): Ini memberdayakan siswa untuk mengambil alih pembelajaran
mereka, menetapkan tujuan pribadi, dan melihat kemajuan mereka, yang dapat secara signifikan
meningkatkan motivasi dan partisipasi.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi E (Proyek Berbasis Penelitian): Kerja kelompok dan presentasi menekankan kerja sama dan
keterlibatan aktif, tetapi bisa menjadi tantangan dalam lingkungan daring dan tidak memberi siswa
kontrol pribadi atas pembelajaran mereka.

Berdasarkan analisis tersebut, Opsi D adalah strategi terbaik bagi Pak Budi untuk mengatasi tantangan
dalam keterlibatan siswa, karena memungkinkan siswa untuk secara aktif terlibat dan memiliki rasa
kepemilikan atas proses pembelajaran mereka.

89. Mendukung Siswa dengan Kecemasan Ujian

Sebagai seorang guru, Anda mengetahui bahwa salah satu siswa Anda mengalami kecemasan tinggi
menjelang ujian. Siswa tersebut telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kinerja akademik
sepanjang semester tetapi sering kali kesulitan dalam situasi ujian akibat kecemasannya. Bagaimana Anda
mendukung siswa ini agar dapat menunjukkan kemampuannya yang sebenarnya saat ujian?

A. Mengizinkan siswa untuk mengambil ujian di ruangan yang lebih tenang dan nyaman, seperti
perpustakaan atau ruang guru.
B. Mengabaikan kecemasan siswa tersebut dan memperlakukannya sama seperti siswa lainnya, agar
dia belajar menghadapi tekanan.
C. Menyarankan agar siswa berbicara dengan seorang konselor atau psikolog sekolah untuk
mendapatkan dukungan emosional.
D. Memberikan waktu tambahan untuk menyelesaikan ujian, namun tidak mengubah lingkungan
ujiannya.
E. Membuat catatan khusus pada laporan siswa bahwa dia memiliki kecemasan ujian, sehingga
orang lain dapat memahami jika hasil ujiannya tidak sesuai harapan.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 5

- B. 1

- C. 4

- D. 3

- E. 2

Pembahasan:

- Opsi A (Ruangan Tenang): Mengizinkan siswa untuk mengambil ujian di lingkungan yang lebih tenang
dapat membantu mengurangi kecemasannya dan memberinya kesempatan yang lebih baik untuk fokus.

- Opsi B (Mengabaikan): Kecemasan ujian adalah masalah nyata yang dapat mempengaruhi kinerja siswa.
Mengabaikannya dapat menambah tekanan pada siswa.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi C (Bicara dengan Konselor): Mendukung siswa untuk berbicara dengan profesional dapat
membantu mereka mengatasi kecemasan mereka, tetapi ini bukan solusi jangka pendek untuk ujian yang
akan datang.

- Opsi D (Waktu Tambahan): Waktu tambahan dapat membantu, namun jika lingkungan ujian tetap sama,
kecemasan siswa mungkin masih berlanjut.

- Opsi E (Catatan Khusus): Meskipun catatan ini bisa menjelaskan situasi siswa kepada orang lain, itu tidak
membantu siswa dalam menghadapi ujian atau mengurangi kecemasannya.

Dengan demikian, Opsi A adalah langkah yang paling sesuai untuk diambil dalam mendukung siswa dalam
situasi ini.

90. Menghadapi Siswa yang Selalu Terlambat

Sebagai seorang guru, Anda memperhatikan bahwa salah satu siswa Anda sering kali datang terlambat ke
kelas. Hal ini mengganggu kelancaran pelajaran dan konsentrasi siswa lainnya. Bagaimana Anda
seharusnya menangani situasi ini untuk memastikan kedisiplinan tanpa merasa bersikap keras?

A. Mengabaikan perilaku siswa tersebut dengan asumsi bahwa ada alasan tertentu di balik
keterlambatannya.
B. Menghukum siswa tersebut di depan kelas setiap kali ia datang terlambat agar menjadi pelajaran
bagi yang lain.
C. Mengadakan diskusi pribadi dengan siswa tersebut untuk memahami alasan keterlambatannya
dan mencari solusi bersama.
D. Memberitahu seluruh kelas bahwa siapa saja yang terlambat akan mendapat hukuman, tanpa
menyebut nama siswa tersebut.
E. Meminta siswa tersebut untuk datang lebih awal dari yang lain dan membantu menyiapkan kelas
sebagai konsekuensi dari keterlambatannya.

Skor untuk setiap opsi:

- A. 2

- B. 1

- C. 5

- D. 3

- E. 4

Pembahasan:

- Opsi A (Mengabaikan Perilaku): Dengan mengabaikan, perilaku terlambat bisa menjadi kebiasaan dan
mempengaruhi siswa lain untuk bersikap sama.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi B (Menghukum di Depan Kelas): Menghukum siswa di depan kelas bisa merusak rasa percaya diri
siswa dan menciptakan rasa takut, bukan rasa tanggung jawab.

- Opsi C (Diskusi Pribadi): Mendekati siswa dengan empati dan mencari tahu alasan keterlambatannya
adalah pendekatan yang konstruktif. Hal ini bisa membantu mencari solusi dan memahami latar belakang
masalah.

- Opsi D (Hukuman Umum): Meskipun bisa menjadi efektif, pendekatan ini mungkin akan membuat siswa
lain merasa tidak nyaman atau takut tanpa alasan.

- Opsi E (Membantu Menyiapkan Kelas): Membuat siswa bertanggung jawab dengan cara yang positif dan
konstruktif bisa menjadi cara efektif untuk mengajarkan disiplin.

Dengan demikian, Opsi C adalah pendekatan yang paling tepat untuk menangani siswa yang sering
terlambat, karena memfokuskan pada pemahaman dan solusi bukan hanya hukuman.

You might also like