You are on page 1of 25

MATA KULIAH ALJABAR ELEMENTER

BAB 7
DALIL SISA PEMBAGIAN ISTIMEWA DAN PERSAMAAN
PANGKAT TINGGI

Dosen Pengampu: Dr. Rahmy Zulmaulida, M.Pd

Disusun Oleh: Jurusan Matematika (Unit 2)

Semester 1

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)


LHOKSEUMAWE
2019
DAFTAR ISI

BAB 7 DALIL SISA PEMBAGIAN ISTIMEWA PERSAMAAN PANGKAT TINGGI ................. 1

A. Suku Banyak ........................................................................................................... 1

B. Cara Lain Mencari Nilai Suku Banyak ...................................................................... 2

C. Pembagian Suku Banyak (x-k) ................................................................................. 5

D. Teorema Beserta Bukti dan Contohnya .................................................................. 6

E. Pembagian Suku Banyak dengan (ax-b) .................................................................. 7

F. Pembagian Suku Banyak (x-a)(x-b) ......................................................................... 8

G. Teorema Faktor....................................................................................................... 9

H. Akar-Akar Rasional Suku Banyak ............................................................................ 10

I. Sifat-Sifat sebagai Akibat dari Dalil Sisa .................................................................. 14

J. Contoh-Contoh Soal ................................................................................................ 17


DAFTAR NAMA

Kelompok 1: -Nadia Zakira Kelompok 9: -Misrahul Huda


-Yulis Ekawati -Zickra Awla Al-Safa
-Safiya Rizkan
Kelompok 2: -Wilda Azzuhra
-Rosna Wahyuni Kelompok 10: -Wenike Putri Tariza
-Syahfira
Kelompok 3: -Zikriyati -Ita Sasmita
-Julia Indriani

Kelompok 4: -Jasmi Laila


-Zuhratul Fitrah

Kelompok 5: -Marsya
-Nuraini

Kelompok 6: -Rika Wahyuni


-Liza Fakrina

Kelompok 7: -Rizki Fitri


- Marhamah

Kelompok 8:-Aulia Fathihatun Nisa’


-Ummi habibah
BAB 7
DALIL SISA PEMBAGIAN ISTIMEWA PERSAMAAN PANGKAT TINGGI

A. Suku Banyak
1. Pengertian suku banyak

Suku banyak sering juga disebut dengan polinom merupakan bentuk suku dengan
nilai banyak yang disusun dari perubah variabel dan konstanta operasi yang digunakan hanya
penjumlahan,pengurangan,perkalian dan pangkat bilangan bulat tak negative

2. Bentuk umum suku banyak

Bentuk umum suku banyak atau polinom berderajat n dengan variabel x adalah

Anxn+an-1xn-1+ …+a1x+a0 dengan an , an-1 , ….. , a1 € R koefesien / konstanta suku banyak


an ≠ 0 , dan n bilangan bulat positif

Pangkat tertinggi dari x adalah derajat suku banyak , sedangkan suku tidak memuat
variabel (ao) dinamakan suku tetap konstanta

3. Nilai suku banyak

Nilai suku banyak f(x) untuk x=k atau f(k) dapat ditentukan dengan subsitusi atau
dengan skema horner

a. Subsitusi

Dengan mensubsitusikan x=k kesuku banyak misalnya :

f(x) = anxn+an-1xn-1+…..+a1x+a0

f(x)=ankn+an-1kn-1+…..+a1k+a0

contoh soal :

diketahui suku banyak p(x) = 3x3+2x2+3x+4

a.tentukan derajat koefisien dan suku tetap dari suku banyak p(x)

b. tentukan nilai suku banyak p(x) untuk x=1

1
penyelesain :

a.p(x) = 3x3 + 2x2 + 3x + 4

derajat suku banyak adalah 4

koefisien x3 adalah 3

koefisien x2 adalah 2

koefisien x adalah 1

suku tetap adalah 4

b. p(x) = 3x3 + 2x2 + 3x + 4

p(1) = 3(1)3 + 2(1)2 + 3(1) + 4

= 3.1 + 2.1 + 3 + 4

=3+2+3+4

= 12

Jadi, nilai suku banyak p(x) untuk x-1 adalah 12

B. Cara Lain Mencari Nilai Suku Banyak

• Metode Horner/skema

Cara Horner merupakan metode cepat untuk membagi suku banyak, tetapi cara ini
hanya dapat digunakan jika pembaginya berbentuk x – k [ingat bahwa x + k = x – (–k)].
Misalkan suku banyak f(x) = ax³ + bx² + cx + d. Jika akan ditentukan nilai suku banyak x = k,
maka:
F(x) = ax³ + bx² + cx + d
F(x) = (ax² + bx + c)x + d
F(x) = ((ax + b)x + c)x + d
Sehingga f(k) = ((ak + b)k + c)k + d.
Bentuk tersebut dapat disajikan dalam bentuk skema berikut ini.

2
Pola vertikal. : Jumlahkan suku dalam kolom.
Pola horizontal : Kalikan hasilnya dengan k.

Contoh soal:

Agar lebih memahami tentang cara Horner, pelajarilah contoh soal berikut.
Contoh soal
Hitunglah nilai suku banyak untuk nilai x yang diberikan berikut ini.
1. F(x)= x⁴ – 5x³ – 2x² + 11x – 1 dengan x – 5.

• Pembahasan Pertama kita tuliskan koefisien-koefisien yang bersesuaian untuk


menunjukkan suku banyak yang dibagi dan pembagi.

INGAT !!!

• Masing-masing koefisien x disusun dari pangkat terbesar sampai terkecil


(perpangkatan x yang tidak ada, ditulis 0).
• Tanda panah pada skema berarti mengalikan dengan k, kemudian dijumlahkan
dengan koefisien yang berada di atasnya.
• Selanjutnya kita gunakan cara Horner dengan menjumlahkan suku dalam kolom
yang sama kemudian mengalikan hasilnya dengan 5.

Berdasarkan baris terakhir di atas, kita dapat melihat bahwa hasil baginya adalah x³ –
2x + 1 dan sisanya adalah 4.

3
C. PEMBAGIAN SUKU BANYAK (x-k)
a) Pembagian suku banyak dengan cara bersusun

Misalkan suku banyak F(x)- a𝑥 3 +𝑏𝑥 2 +cx+d dibagi oleh (x-k). Dengan pembagian cara
bersusun dapat dilakukan perhitungan sebaga berolut

a𝑥 2 + (𝑎𝑘 + 𝑏)𝑥 + (𝑎𝑘 2 +bk+c) Hasil bagi

𝑥 − 𝑘 √𝑎𝑥 3 + 𝑏𝑥 2 + 𝑐𝑥 + 𝑑

𝑎𝑥 3 − 𝑎𝑥 2 𝑘

(ak+b)𝑥 2 +cx

(ak+b)𝑥 2 + (𝑎𝑘 2 + 𝑏𝑘)𝑥

(a𝑘 2 + 𝑏𝑘 + 𝑐)𝑥 + 𝑑

(a𝑘 2 + 𝑏𝑘 + 𝑐)𝑥 − (𝑎𝑘 2 + 𝑏𝑘 + 𝑐)𝑘

a𝑘 3 + 𝑏𝑘 2 + 𝑐𝑘 + 𝑑 Sisa

Catatan:

➢ Bagi pangkat tertingginyaterlebih dahulu


➢ Jika pembagian pangkat satu (x-k), maka sisanya adalah kostanta
➢ Pembagian cara bersusun ini bisa digunakan untuk semua jenis pembagian suku
banyak

Contoh:

Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak berikut:

1. 6𝑥 3 + 43𝑥 2 + 5𝑥 − 13dibagi x+7

Penyelesaian :

6𝑥 2 + 𝑥 − 2

x+7 √6𝑥 3 + 43𝑥 2 + 5𝑥 − 13

6𝑥 2 + 42𝑥 2

𝑥 2 + 5𝑥

𝑥 2 + 7𝑥

−2𝑥 − 13

4
−2𝑥 − 14

Jadi hasil pembagian dari 6𝑥 2 + 43𝑥 2 + 5𝑥 − 13 dibagi dengan x+7 memperoleh sisa 1.

D. TEOREMA SISA BESERTA BUKTI DAN CONTOHNYA


1. Teorema Sisa

Teorema Sisa merupakan salah satu materi dalam suku banyak. Dalam teorema sisa
akan membahas mengenai sisa pembagian suatu suku banyak.

Jika ada suatu suku banyak f(x) dibagi dengan p(x) maka hasil baginya adalah suatu
suku banyak yang lain yang dapat dinyatakan dengan h(x)

f(x) = p(x).h(x)+s

S merupakan konstanta yaitu bilangan yang tidak memuat x.

2. Pembuktian Teorema Sisa


a. Teorema Sisa I
Jika f(x) berderajat n dibagi dengan (x-k) maka sisanya S= f(k). Sisa f(k) adalah nilai
suku banyak untuk x=k.

Bukti :
Diketahui : f(x) = (x-k).h(x)+s
Perhatikan bahwa derajat S lebih rendah satu dari pada derajat (x-k), dengan demikian
S adalah konstanta. Karena f(x) = (x-k).h(x)+s berlaku untuk semua nilai x diganti
dengan k, maka akan diperoleh :
f(x) = (x-k).h(x)+s

f(k) = (k-k).h(k)+s

f(k) = 0.h(k)+s

f(k) = 0+s

f(k) = s

Jadi, f(k) = s dengan s merupakan sisa pembagian.

5
Contoh Soal :

Tentukan sisa pembagian suku banyak 2𝑥 3 + 7𝑥 2 − 5 dengan x-2 !

Penyelesaian :

x-2 = 0

x=2

Maka sisanya adalah f(2)

f(x) = 2𝑥 3 + 7𝑥 2 − 5

f(2) = 2(2)3 + 7(2)2 − 5

f(2) = 16 + 28 – 5

f(2) = 39

Untuk membuktikan, kita juga bisa menghitung sisanya menggunakan pembagian bersusun.

2𝑥 2 + 11𝑥 + 22 Hasil

x-2 2𝑥 3 + 7𝑥 2 − 5
2𝑥 3 − 4𝑥 2

11𝑥 2 − 5
11𝑥 2 − 22𝑥

11𝑥 2 − 511𝑥 2 − 5
22𝑥 − 5
22𝑥 − 44

39 Sisa

6
Dan kita juga bisa menggunakan Horner

2 2 7 0 −5

4 22 44

2 11 22 39 Sis

Hasil
E. PEMBAGIAN SUKU BANYAK DENGAN ( ax – b)

Untuk pembagian p(x) dengan (ax-b), anda dapat menggunakan tiga metode, yaitu
pembagian bersusun, horner, dan cara koefisien tak tentu. Metode honer untuk pembagian
p(x) dengan (ax-b) sedikit berbeda dengan pembagian p(x) dengan (x-h), sedangkan untuk
metode bersusun dan metode koefisien tak tentu, caranya sama.

Untuk metode horner dari suku banyak p(x) dengan (ax - b), pertama kita
melihat pembagian p(x) dengan (x- ) sehingga menurut horner, maka h = .

Rumus :

P(x) = (x-h) h(x) + s(x)

Karena h = ( , maka p(x) = (x - ) h(x) + s(x) dengan s(x) = p ( ).

Contoh soal :

1. Tentukan hasil bagi dan sisa, jika p(x) = 2x2 + 5x-2 dibagi 2x-3 ,dengan menggunakan
cara bagan horner.

Penyelesaiannya :

P(x) = 2x2 + 5x - 2

Pembagi: 2x - 3

2x – 3 = 0

2x = 3
3
x=
2
7
Bagan horner

3/2 2 5 -2

3 12

2 8 10

F. Pembagian Suku Banyak dengan (x – a)(x – b)


Jika suku banyak f(x) dibagi oleh ( x – a)( x – b), maka sisanya adalah px + q.
Nilai p dan q dapat dihitung dengan eliminasi pada f(a) = ap + q dan f(b) = bp + q.
Sehingga bentuk pembagiannya dapat ditulis seperti:

P(x) = (x – a)(x – b)H(x) + S(x)

Contoh soal :
1. Tentukan sisa dari suku banyak berikut : (x4 – 3x3– 5x2 +x – 6) dibagi
dengan (x2 – x – 2)...
2. Diketahui suku banyak P(x) = 2x4 + ax3 – 3x2 + 5x + b . Jika P(x) dibagi (x

– 1) sisa 11 , dibagi ( x + 1) sisa -1, maka nilai (2a + b) =...

Pembahasan.
1. P(x)= (x2 – x – 2)H(x) + S(x)
Karna pembagi berderajat 2 maka sisanya berderajat 1
=(x + 1)(x – 2)H(x) + S(x) jika dibagi dengan ( x + 1) bersisa P(-1)
Jika dibagi dengan (x – 2) bersisa P(2)

P(-1)
= (-1)4 – 3(-1)3 – 5(-1)2 + (-1) – 6
= 1 + 3 – 5 – 1 – 6 = -8

P(2)
= 24 – 3.23 – 5.22 + 2 – 6
= 16 – 24 – 20 + 2 – 6 = -32

P(x) = px + q

8
P(-1) = -p + q = -8
P(x) = 2p + q = -32
-3p = 24
P = -8
P= -8 disubtitusikan ke persamaan
–p + q = -8
8+q=-8
q= -8 – 8
q= -16
jadi sisa px + q = -8x – 16

G. Teorema faktor

“ Jika f(x) suatu suku banyak, maka (x – k) merupakan faktor dari f(x) jika dan hanya
jika f(x) = 0 “

Bukti teorema faktor:

Misalkan (x – k ) merupakan faktor dari f(x), maka

F(x) = (x – k ) . H(x) …..(1)

H(x) merupakan hasil bagi, subtitusikan nilai x = k kepersamaan (1),

F(k) = (k – k ) . H(k) …..(1)

F(k) = 0

Jadi terbukti jika (x – k ) adalah faktor dari f(x) maka f(k) = 0.

Contoh soal: (menggunakan metode Horner)

1) Tentukanlah faktor-faktor linier dari persamaan x⁴ – x³ – x² + 4x – 12 = 0


Jawab:

Karena hasil bagi Horner terakhir,yakni x2 – x + 3 tidak dapat difaktorkan lagi, maka faktor-
faktor linier dari persamaan x⁴ – x³ – x² + 4x – 12 = 0 adalah (x – 2) dan (x + 2).

9
Contoh soal: (menggunakan substitusi)

2) Menentukan faktor-faktor dari f(x) = x³+ 2x²- 5x- 6. Konstanta -6 memiliki faktor-
faktor yang terdiri dari ±1, ±2, ±3, ±6 dengan menggunakan metode substitusi bisa
diketahui nilai agar f(x) = 0

Jawab:

F(-1) = (-1) ³ + 2(-1) ² - 5(-1) - 6 = 0

(Faktor)

F(1) = (1)³ + 2(1)² - 5(1) -6 = -8

(Bukan faktor)

F(2) = (2)³ + 2(2)² - 5(2) – 6 = 0

(Faktor)

F(3) = (3)³ + 2(2)² - 5(3) – 6 = 0

(Faktor)

Jadi, faktor-faktor dari x4 – x3 – x2 + 4x – 12 = 0 adalah (x+1), (x-2), dan (x+3)

H. Akar-Akar Rasional Suku Banyak

Pada awal pembahasan telah diperkenalkan bentuk umum persamaan suku banyak

dalam variabel x dengan koefisien bilangan real, yaitu: an xn+an - 1xn-1+a-2xn-


2+....+a +a =0 dengan
1 o

a#0, dimana n adalah bilangan asli dan an,an-1,an-2,....ao adalah konstanta penentuan
nilai x dari persamaan diatas dikenal sebagai akar-akar persamaan suku banyak,
penentuan nilai x dapat dilakukan dengan bagian horner yang telah dibahas terdahulu,
yaitu:

Jika p(x) suku banyak, maka (x-h) adalah faktor dan p(x) jika dan hanyalah
merupakan akar persamaan p(x) =0 menentukan akar-akar rasional bulat persamaan suku

10
banyak untuk menentukan akar- akar rasional bulat persaman suku banyak, dapat
digunakan.

Pengertian dan orgalitme berikut :

• Pengertian akar-akar rasional

1) Apabila b/c sebuah bilangan rasional pecahan dalam suku terendah, maka b/c

adalah sebuah persamaan suku banyak : anxn+an-1x+an-2xn-2+....+

a1x+ao=01an# 0

Dengan koefisien x bulat, dimana “b” adalah faktor ao dan “c” adalah faktor bulat dari

an, jadi jika b/c adalah akar rasional dari 6x3+5x2-3x-2 = 0, nilai “b” dibatasi sampai faktor
dari 2, yaitu

±1, ±2, sedangkan nilai “c” dibatasi sampai faktor dari 6 yaitu ±1, ±2, ±3, ±6 jadi, akar
rasional

yang mungkin hanya ±1, ±2, ±1/2, ±1/5, ±1/6, ±2/3.

2) Mengetahui ketentuan bahwa apabila persamaan p(x)= 0 mempunyai koefisien bulat


dengan koefisien pangkat tertinggi adalah 1 dan lainnya dalam bentuk “p” seperti

berikut: xn+ p1xn-1+p2xn-2+......+pn-1x+pn = 0

Maka setiap akar rasional dari p(x) adalah sebagai bilangan bulat dan sebuah faktor

dari pn jadi, akar-akar rasional ( apabila ada) dari persamaan x3+2x2-11x-12 = 0 terbatas
sampai faktor bulat dari 12 yaitu ±1, ±2, ±3, ±4, ±6, ±12.

• Mengetahui akar-akar rasional suku banyak


p(x) = 0

Misalkan kita memiliki persamaan suku

banyak anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + ...+

a2xn + a1x + a0 = 0

11
untuk mencari akar-akar rasional suku banyak maka kita harus bisa memfaktorkannya.
Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperiksa :

1. Jika a0 = 0 maka salah satu akar suku banyak


adalah 0

2. Jika jumlah koefisisen suku banyak adalah 0 maka satu akar suku banyak adalah 1 (
suku

banyak bisa di bagi x-1)

3. Jika jumlah koefisien yang berpangkat genap sama dengan jumlah koefisien x yang
berpangkat ganjil maka satu akar suku banyak adalah -1 ( suku banyak bisa dibagi
x+1 )

4. Jika langkah nomor 1, 2, 3 sudah tidak bisa dilakukan maka bagilah suku banyak
dngan x-k dengan k adalah faktor dari a0

5. Jika langkah nomor 4 sudah tidak bisa dilakukan maka bagilah suku banyak dengan
x-m

dengan m adalah faktor dari a0/an.

Catatan : jika kita mengerjakan satu langkah, dan menemukan akar yang besarnya p
maka suku banyak yang kita kerjakan pada langkah selanjutnya adalah suku banyak

yang sudah dibagi dengan x-p. tentukan himpunan dari persamaan polinom x4-15

x2-10 x +24 =0 penyelesaian:

▪ langkah 1 : jumlah semua koefisien 1-15-0+24=0

25-25=0

0= 0

H(x) = x3+ x2-14 x-24

12
Horner : 1 1 0 -15 -10 24

1 1 -14 -24 +

1 1 -14 -24 sisanya 0

▪ langkah 1 : jumlah semua koefisien 1+1-14-24 = 0

2-38 = 0

-36 # 0

▪ langkah 2 : jumlah koefisien variabel pangkat genap 1-24 = -23

ganjil+genap jumlah koefisien variabel pangkat ganjil 1-14 = -18

▪ langkah 3 : faktor dan nilai mutlak

24 kpk 24, ± 1, ±2, ±3, ±4, ±6, ±8, ±12,

±24

-2 1 1 -14 -24 x = -2

-2 2 24 x2-x-12 = 0

1 -1 -12 sisanya 0 ( x-4) ( x+ 3)

Jadi, hp { -3, -2. 1, 4 } {( x-1) ( x+ 2) (x+3) (x-4)}

13
I. SIFAT-SIFAT SEBAGAI AKIBAT DARI DALIL SISA

1. Jika f(x) yang berderajat n adalaha nol untuk (n+1) harga x, maka koefisien f(x)
adalah nol. (Konstanta adalah koefisien dari 𝑥 0 )
Bukti:
Misalkan f(x)= 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 mempunyai harga nol untuk 𝑥1, 𝑥2, dan𝑥3, maka
diperoleh :
𝑎𝑥12 + 𝑏𝑥1 + 𝑐 = 0 ........... (1)
𝑎𝑥22 + 𝑏𝑥2 + 𝑐 = 0 ............ (2)
𝑎𝑥32 + 𝑏𝑥3 + 𝑐 = 0 ............ (3)

Eliminasi
(1)-(2) ➔𝑎(𝑥12 − 𝑥22 ) + 𝑏(𝑥1 − 𝑥2 ) = 0➔𝑎(𝑥1 − 𝑥2) + 𝑏 = 0 ............. (4)
(2)-(3) ➔𝑎(𝑥22 − 𝑥32 ) + 𝑏(𝑥2 − 𝑥3 ) = 0➔𝑎(𝑥2 − 𝑥3) + 𝑏 = 0 ............. (5)
𝑎(𝑥1 − 𝑥3) =0

Karena 𝑥1 ≠ 𝑥3 maka 𝑎 = 0
Substitusikan ke persamaan 4 dan 1
(4) 𝑎(𝑥1 − 𝑥2) + 𝑏 = 0
0(𝑥1 − 𝑥2) + 𝑏 = 0
𝑏=0

(1) 𝑎𝑥12 + 𝑏𝑥1 + 𝑐 = 0


0𝑥12 + 0𝑥1 + 𝑐 = 0
𝑐=0

Dengan cara yang sama, kebenaran sifat-sifat ini dapat dibuktikan untuk f(x) yang
berderajat 3,4,5 dan seterusnya.

Perluasan sifat ini:

Jika f(x) yang berderajat n adalah nol untuk segala harga x, maka semua koefisien
f(x) adalah nol.

2. Jika f(x) dan g(x) yang berderajat sama, identik, maka koefisien suku-suku yang
berderajat sama adalah sama.
14
Bukti:
Misalkan f(x) = 𝑝𝑜 𝑥 𝑛 + 𝑝1 𝑥 𝑛−1 + … … …. + 𝑝𝑛
g(x) = 𝑞𝑜 𝑥 𝑛 + 𝑞1 𝑥 𝑛−1 + … … …. + 𝑞𝑛

𝑝𝑜 𝑥 𝑛 + 𝑝1 𝑥 𝑛−1 + … … …. + 𝑝𝑛 ≡ 𝑞𝑜 𝑥 𝑛 + 𝑞1 𝑥 𝑛−1 + … … …. + 𝑞𝑛

(𝑝0 − 𝑞0 )𝑥 𝑛 + (𝑝1 − 𝑞1 )𝑥 𝑛−1 + … … … . +(𝑝𝑛 − 𝑞𝑛 ) ≡ 0

𝑝0 − 𝑞0 = 0 ➔ 𝑝0 = 𝑞0

𝑝1 − 𝑞1 = 0 ➔ 𝑝1 = 𝑞1

𝑝𝑛 − 𝑞𝑛 = 0 ➔ 𝑝𝑛 = 𝑞𝑛

Contoh Soal :

a) Jika 𝐴(𝑥 − 2)(𝑥 + 3) + 𝐵(𝑥 − 1)(𝑥 + 3) + 𝐶(𝑥 − 1)(𝑥 − 2) identik dengan


7𝑥 2 + 16𝑥 − 35. Hitunglah A,B, dan C!

Penyelesaian :

𝑥 = 1 ➔ A(−1)(4) + 0 + 0 = 7 + 16 − 35

𝐴=3

𝑥 = 2 ➔ 0 + B(1)(5) + 0 = 7 + 16 − 35

𝐵=5

𝑥 = 3 ➔ 0 + 0 + C(−4)(−5) + 0 + 0 = 7 + 16 − 35

𝐶 = −1

b) Buktikan bahwa :
𝑎3 (𝑏 − 𝑐) + 𝑏 3 (𝑐 − 𝑎) + 𝑐 3 (𝑎 − 𝑏) + (𝑎 − 𝑏)(𝑏 − 𝑐)(𝑐 − 𝑎)(𝑎 + 𝑏 + 𝑐) ≡ 0
15
Bukti:
Misalkan ruas kiri adalah f(a).
F(a) berderajat 3. Jika ada 4 harga a sehingga f(a)=0 maka
f(a) = 0
f(a) = 𝑏 3 𝑐 − 𝑏𝑐 3 − 𝑏(𝑏 − 𝑐)𝑐(𝑏 + 𝑐)
= 𝑏 3 𝑐 − 𝑏𝑐 3 − 𝑏𝑐(𝑏 2 − 𝑐 2 )
= 𝑏 3 𝑐 − 𝑏𝑐 3 − 𝑏 3 𝑐 − 𝑏𝑐 3
=0

(b) = 𝑏 3 (𝑐 − 𝑎) + 𝑏 3 (𝑐 − 𝑏) + 𝑐 3 (𝑏 − 𝑏) + (𝑏 − 𝑏)(𝑏 − 𝑐)(𝑐 − 𝑏)

(𝑏 + 𝑏 + 𝑐)

= 𝑏4 − 𝑏3𝑐 − 𝑏3𝑐 − 𝑏4 + 0 + 0

=0

(c) = 𝑐 3 (𝑏 − 𝑐) + 𝑏 3 (𝑐 − 𝑐) + 𝑐 3 (𝑐 − 𝑏) + (𝑐 − 𝑏)(𝑏 − 𝑐)(𝑐 − 𝑐)

(𝑐 + 𝑏 + 𝑐)

= 𝑐3𝑏 − 𝑐 + 0 + 𝑐 + 𝑐3𝑏 + 0

=0

(-b-c) = (−𝑏 − 𝑐)3 (𝑏 − 𝑐) + 𝑏 3 (𝑏 + 2𝑐) + 𝑐 3 (−2𝑏 − 𝑐)

= (−𝑏 3 − 3𝑏 2 𝑐 − 3𝑏𝑐 2 − 𝑐 3 )(𝑏 − 𝑐) + 𝑏 4 + 2𝑏 3 𝑐 − 2𝑏𝑐 3 − 𝑐

=0

Ternyata f(a) mempunyai harga nol untuk empat harga a, maka a=0.

16
J. Contoh-Contoh Soal

1. Ditentukan ax2+bx+c habis dibagi x-3. Jika harga ekstrim fungsi tersebut-40.

Hitunglah a.b dan c.

2. Jika x4+ x3+5 x3+7x-6 indentik dengan A(x-4) (x-3) + B (x-3) (x-2) + C (x-
2) (x-1) + (x-1) + D (x-1) + E. Hitunglah nilai A, B, C, D dan E.
3. Selesaikan dengan pembagian sintetik (x 4 - 3x3 + 4 x2 + 7x-9) : x-5

Penyelesaian :

Cara singkat untuk membagi sintetik / skema adalah membagi koefisien


dari polinomial dengan menghilangkan variabel dan pangkat.

Cara sintetik/ skema


(x4 - 3x3 + 4x2 + 7x-9) : (x-5)

1 -3 4 7 -9
5
5 10 70 385 +
dikali 1 2 14 77 376 = f (5)

4. Selesaikan dengan pembagian istimewa


x p−1 − y y+1
x− y

5. Hitunglah sisa pembagian berikut tanpa mengerjakan pembaginya


(x5 – x4 – x3 – x2 + x -1) : (x-1) Penyelesaian :
pembaginya adalah : x - 1= 0
x=1
Maka kita tidak boleh membagi dengan x+1

-1 dan ± 2
Cara horner : ambil koefisien disetiap variabel secara berurut
17
-1 1 -1 -1 -1 1 -1

-1 2 -1 2 -3 +
dikali
1 -2 1 -2 3 -4 = f (-1)

Hasil bagi = x4 -2x3 + x2 – 2x +3


Sisa (5 (x)) = -4

1 -1 -1 -1 1 -1
-2
-2 -2 -10 22 46 +
1 -3 -5 -11 23 45 =

Hasil bagi = x4 – 3x3 – 5x2 -11x + 23


Sisa = 45

1 -1 -1 -1 1 -1
+2
2 2 2 2 6
1 1 1 1 3 5 = f (+2)

Hasil bagi = x4 + x3 + x2 + x + 3
Sisa = 5

18
6. Tentukan harga k adalah agar 5 x2 + 3 x + k 5 x-2=0
5k=2
2
x =
5

Cara horner
2
5 3 k
5
12
2
5
12 12
5 6 k+ k =−
5 5

7. Tentukan harga A dan B


A (2x-3) + B (x+2) = 5x-11
Penyelesaian :
A (2x-3) + B (x+2) = 5x-11
2Ax – 3A + Bx+2B = 5x-11
(2A + B) x – 3A+2B = 5x - 11

2A + B = 5 x2 4A+2B = 10
-3A +2 B = -11 x1 -3A+2B = -11 -
7A = 21
21
A = =3
7

19
A= 3 substitusi ke 2A + B =5
2 (3) + B =5
6+ B =5
B = 5-6
B = -1

8. Hitunglah sisa pembagian berikut :


(x6+1) : (x-1) (x2 + 1)
Cara horner

x6 + 1
1 0 0 0 0 0 1 x-1 = 0
x=1
1 1 1 1 1 1 +
1 1 1 1 1 1 2 = f (1) sisa
Hasil bagi = x5 + x4 + x3 + x2 + x + 1
Sisa bagi =2

x6 + 1
1 0 0 0 0 0 1 x-1 = 0
x=-1
-1 1 -1 +1 -1 1 +
1 -1 1 -1 1 1 2 = f (1) sisa
(x2 +1)
(x+1)2
= x2 + 2 x + 1
(x+1) (x+1)
x = -1

20
9. Uraikan x4 + 4x3 – x2 – 16 x – 12
±1
±2
Cara horner

1 1 4 -1 -16 -12

1 5 4 -12 +

1 5 4 -12 -24 = f (1)

-1 1 4 -1 -16 -12

-1 -13 4 -12 +

1 3 -4 -12 -0 = f (1)

2 1 4 -1 -16 -12

2 12 22 12 +

1 6 11 6 0 = f (2)

-2 1 4 -1 -16 -12

-2 -4 10 12 +

1 2 -5 -6 0 = f (-2)

21
10. Carilah aproksimasi akar dari:
=0
Penyelesaian:
=0
Misalkan, = =0 kita akan menentukan harga yang bulat hingga
diperoleh nilai yang positif dan yang negative.
1 2
-7 6

Didapat interval dan table diatas tersebut Untuk memperkirakan


beberapa harga yang paling dekat dengan akar tersebut, ditempuh cara
menentukan beberapa harga berdesimal antara 1 dan 2 hingga diperoleh harga
positif dan negatif.
1,5 1,6 1,7
-2,125 -0,78 0,69

Dari table diatas diperoleh bahwa dalam interval didapat hasil


atau titik ( (1,6),(-0.78) ) dan ( (1,7),(0,69) ) dapat dibuat
sebuah garis dengan persamaan sebagai berikut:
=

0.078=1,47 ( )
0,053=

Jadia proksimasi akar tersebut adalah

22

You might also like