You are on page 1of 6

MAKALAH

EMPOWERMENT AND ADVOCACY


Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah
Kompetensi Multi Budaya dalam Pekerjaan Sosial

Dosen Pengampu : 1. Dr. Tukino, M.Si


2. Silvia Fatmah Nurussobah, M.Kesos

Anggota Kelompok 6:

1. Aulia Ayu Danzy Alie (2202011)


2. Gina Rizqia Salsabila (2202019)
3. Muhammad Aldi Naufal (2202042)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN REHABILITASI SOSIAL


POLITEKNIK KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai
Empowerment and Advocacy, ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok pada
mata kuliah Kompetensi Multi Budaya dalam Pekerjaan Sosial.

Tak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada dosen-dosen


home base prodi rehabilitasi sosial, dan terutama kepada dosen
Kompetensi Multi Budaya dalam Pekerjaan Sosial . Dr. Tukino, M.Si dan
Silvia Fatmah Nurussobah, M.Kesos. yang telah memberikan tugas ini
sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni. Dan kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna akan tetapi
kami berharap dengan adanya laporan ini yang bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Pemberdayaan dan Advokasi bagi Masyarakat. Dan
tentunya makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, dengan adanya kritik dan saran dari para pembaca akan sangat
membantu kami agar lebih baik lagi dalam menuliskan laporan ini untuk
ke depannya.

Bandung, 20 Agustus 2023

Tim penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Empowerment atau disebut dengan pemberdayaan adalah salah satu cara
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Menurut Sumaryadi (2005:11) Pemberdayaan adalah “Upaya
mempersiapkan masyarakat dalam memperkuat kelembagaan masyarakat agar
mereka mampu mewujudkan kemajuan, kemandirian, dan kesejahteraan dalam
suasana keadilan sosial yang berkelanjutan.
Efek dari pemberdayaan biasanya adalah berhubungan mengenai
pengembangan potensi atau kekuatan kelompok rentan sebagai kelompok
yang kuat. Dikarenakan suatu pengakuan akan potensi diri di dalam
masyarakat diperoleh melalui berbagai pendekatan dan strategi tentunya.
Sedangkan Advocacy atau dalam Bahasa Indonesianya yaitu Advokasi
adalah suatu usaha yang sistematis dan terorganisir untuk mempengaruhi dan
mendesak terjadinya perubahan kebijakan yang berpihak ke masyarakat secara
bertahap maju. Oleh karena itu Advokasi lebih merupakan usaha perubahan
sosial melalui semua saluran dan alat demokrasi, proses-proses politik dan
legislasi yang terdapat dalam sistem demokrasi yang berlaku di suatu negara.
Pekerja sosial juga harus berpartisipasi dalam Pengembangan dan
implementasi kebijakan dan praktik yang memberdayakan dan mengadvokasi
populasi yang terpinggirkan dan tertindas. Oleh karena itu sebagai pekerja
sosial harus menyadari dampak dari sistem, kebijakan, praktik, dan program
sosial pada populasi Masyarakat. Karena kebanyakan dalam konteks
pemberdayaan dan advokasi ini berhubungan dengan permasalahan-
permasalahan sosial, seperti kemiskinan dan masyarakat rawan lainnya.
Maka oleh itu Pekerja Sosial yang kompeten secara budaya harus sadar
dan mengambil tindakan untuk menghadapi dan mengubah efek buruk dari
bias, ketakutan, dan isme. Namun hal tersebut tidak terbatas pada, rasisme,
seksisne, etnosentrisme, heteroseksisme, homofobia, cissexism, ageism,
ableism, xenophobia, classism dan bentuk-bentuk penindasan lainnya pada
kehidupan klien.
Advokasi sosial dan aksi sosial harus diarahkan untuk memberdayakan
klien terpinggirkan dan memperkuat Masyarakat. Salah satu contoh kasus
yang akan kami angkat mengenai pemberdayaan dan advokasi ini yaitu
mengenai permasalahan yang umum banyak terjadi yaitu permasalan
kemiskinan yang mengakibatkan berdampak pada populasi anak terlantar yang
semakin tinggi tingkat permasalahannya.
1.2. Pokok Bahasan
Didalam makalah penulis akan menjelaskan dan membahas mengenai
Pemberdayaan dan Advokasi pada masyarakat, dan tak hanya itu kami pun
akan membahas mengenai langkah-langkah advokasi dalam pemberdayaan di
masyarakat, dan kami pun akan membahas mengenai kemiskinan yang
membutuhkan sekali pemberdayaan dan advokasi agar mereka bisa melakukan
fungsi kehidupannya kembali, dan bagaimana cara melakukan pemberdayaan
dan advokasi yang efektif di dalam masyarakat, program apa saja yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan pemberdayaan dan advokasi ini. Dan tak hanya
itu kami pun akan memaparkan salah satu contoh kasus dalam pemberdayaan
dan advokasi dalam kasus anak terlantar yang menjadi korban dari kasus
kemiskinan yang masih tinggi, dan kami pun akan membahas mengenai
dampak dari pemberdayaan dan advokasi apabila tidak berjalan efektif di
dalam masyarakat. dan tentunya kami akan membahas mengenai cara
menanggulangi masalah anak terlantar ini untuk meningkatkan pemberdayaan
dan advokasi kepada mereka.
1.3. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami lebih dalam
mengenai pemberdayaan dan advokasi kepada masyarakat terutama pada
penduduk yang kurang mampu atau miskin yang menyebabkan anak terlantar.
1. Untuk mengetahui mengenai Pemberdayaan dan Advokasi kepada
masyarakat
2. untuk mengetahui langkah-langkah advokasi dan pemberdayaan yang
efektif pada masyarakat.
3. Untuk mengetahui cara untuk menangani kemiskinan melalui
pemberdayaan dan advokasi mereka dapat melanjutkan fungsi
kehidupannya kembali.
4. Untuk mengetahui cara atau program yang efektif bagi pemberdayaan
dan advokasi di masyarakat.
5. Untuk mengidentifikasi pemberdayaan dan advokasi yang efektif bagi
kasus anak terlantar yang menjadi korban dari kasus kemiskinan yang
tinggi.
6. Untuk mengetahui dampak dari pemberdayaan dan advokasi yang tida
efektif di dalam masyarakat.
7. Untuk mengetahui cara menanggulangi masalah anak terlantar ini
untuk dapat meningkatkan pemberdayaan dan advokasi kepada para
korban.
1.4. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini, yaitu :
1. Tentunya menambah wawasan dan pengetahuan terkhusus bagi saya
mengenai cara pemberdayaan dan advokasi dalam pekerjaan sosial.
2. Dapat menyusun makalah dan menulis makalah yang baik dan benar.
Dan
3. Tentunya untuk menambah wawasan kepada para pembaca makalah
ini.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.

You might also like