You are on page 1of 13

Nama : Restari

NIM : 180523630008
Off :D

Soal:
1. Air mengalir melalui pipa dengan diameter mengecil secara berangsur-angsur dari 15
cm menjadi 10 cm. Kecepatan aliran pada tampang pipa dengan diameter besar adalah
1,5 m/d, hitung debit aliran. Hitung pula kecepatan aliran pada tampang dengan
diameter kecil.
Penyelesaian:
Debit aliran dihitung berdasarkan karakteristik aliran di tampang A yang sudah
diketahui, yaitu :

𝜋
= x0.15²x1.5 = 0.0365 m³/d
4
Untuk menghitung kecepatan aliran di B digunakan persamaan kontinuitas
Q = AaVa = AbVb
𝜋
0.0265 = 4 x0.1²xVb → Vb = 3.375 m/d

2. Air mengalir melalui pipa 1 diameter 15 cm yang kemudian bercabang menjadi pipa
yaitu pipa 2 dan 3, yang masing-masing berdiameter 10 cm dan 5 cm. Kecepatan di
pipa 2 adalah 0,5 kali kecepatan di pipa 1. Hitung debit aliran apabila kecepatan
maksimum di semua pipa tidak boleh lebih dari 3 m/d.
Penyelesaian:
Kecepatan aliran di pipa 2 terhadap pipa 1:

V2 = 0.5 V1
Kecepatan terbesar terjadi di pipa 3, yang nilai maksimumnya adalah 3 m/d. Debit
aliran maksimum adalah:
𝜋
Q3 = A3V3 = 4 X0.0059 m³/d = 5,9 l/d
Debit aliran di pipa 1 dihitung dengan persamaan kontinuitas di titik cabang dan
persamaan (1):
Q1 = Q2 + Q3
A1V1 = A2V2 + A3V3
𝜋 𝜋
X0.15²XV1 = X0.1²X0.5V1 +0.0059
4 4
0.01767V1 = 0.00392V1 + 0.0059 → V1 = 0.429 m/d
Debit aliran :
𝜋
QI = AI VI = 4 x0,152x0,429 = 0,0076 m³/d
Kecepatan aliran melalui pipa 2 dihitung dengan rumus (1) :
v2 = 0,5x0,429 = 0,215 m/d
Debit aliran melalui pipa 2 :
𝜋
Q2 = A2V2 = 4 X0.1²X0.215 = 0.0017 m³/d

3. Hitung energi total air yang mengalir pipa dengan tekanan 2,0 kgf/𝑐𝑚2 dan kecepatan
6 m/d. Sumbu pipa berada pada 10 m di atas garis referensi.
Penyelesaian:

Tinggi elevasi : z = 10 m
Tekanan :p = 2,0 kgf/cm² = 20.000 kgf/m²
𝑝 20.000
Tinggi tekanan : 𝛾 = = 20 m
1000
𝑉² 6²
Tinggi kecepatan = 2𝑔= 2𝑥9.811,835m
Energi total dihitung berdasarkan persamaan Bernoulli :
𝑝 𝑉²
H = 2 + 𝛾 +2𝑔= 10 + 20 + 1,835 = 31,835m

4. Pipa horizontal dengan panjang 50 cm menjadi 25 cm. Debit aliran adalah 0,05 𝑐𝑚3 /d.
Tekanan pada pipa dengan diameter besar adalah 100 kPa. Hitung tekanan pada
tampang dengan diameter kecil.
Penyelesaian:
PA = 100 k Pa
Debit aliran: Q = 0,05 m3/d

Tekanan di tampang A: 0,5 m ⇾ Q = 0,05 m3/d 0,25 m

B
PA = 100 k Pa = 100.000 N/m2

Luas penampang pipa di A:


A
𝜋 𝜋 50 m
AA = 4 𝐷A2 = 4 𝑥 0.52 = 0,196 𝑚²

Luas tampan pipa di B


𝜋 𝜋
AB = 4 𝐷B2 = 4 𝑥 0.252 = 0,049 𝑚²

𝑄 0,05
Kecepatan aliran di tampang A : VA = 𝐴 = = 0,255 𝑚/𝑑
𝐴 0,196

𝑄 0,05
Kecepatan aliran di tampang B : VA = 𝐴 = = 1.02 𝑚/𝑑
𝐵 0,049
Persamaan Bernoulli pada tampang A dan B apabila kehilangan tenaga diabaikan:

𝑃𝐴 𝑉𝐴2 𝑃𝐵 𝑉 𝐵2
ZA + + = ZB + +
𝛾 2𝘨 𝛾 2𝘨

Karena pipa horizontal maka ZA = ZB, sehingga :

100.000 0,2552 𝑃𝐵 1,022 𝑃𝐵


+ = + → = 10,144 𝑚
9,81 𝑥 1000 2 𝑥 9,81 9,81 𝑥 1000 2 𝑥 9,81 𝜌𝘨

PB = 10,144 x 1000 x 9,81 = 99,513 N/m2 = 99,513 k Pa

5. Air mengalir melalui pipa horizontal sepanjang 100 m dan mempunyai diameter yang
mengecil dari 20 cm menjadi 10 cm. Perbedaan tekanan pada kedua ujung pipa adalah
1 kgf/𝑐𝑚2 . Hitung debit aliran.
Penyelesaian:
Perbedaan tekanan pada kedua
𝑉𝐵2
𝑉𝐴2
ujung pipa A dan B : 2𝑔
2𝑔
∆𝑝 = 𝑝𝐴 − 𝑝𝐵 𝑝𝐴
𝑝𝐵
= 1 kgf /cm2 𝛾
𝛾
= 10.000 kgf / m2
20 CM 10 CM
Tinggi Tekanan : VA VB

∆𝑝 𝑝𝐴 𝑝𝐵 10.000 B
= - = = 10 m
𝛾 𝛾 𝛾 1000 A
Persamaan Bernoullli antara tampang A dan B untuk kehilangan tenaga diabaikan :

𝑝𝐴 𝑉𝐴2 𝑝𝐴 𝑉𝐵2
ZA + + = ZB+ +
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔

Untuk pipa horizontal ( ZA= ZB) persamaan tersebut ditulis dalam bentuk :
𝑝𝐴 𝑝𝐵 𝑉𝐵2 𝑉𝐴2
- = -
𝛾 𝛾 2𝑔 2𝑔

𝑉𝐵2 − 𝑉𝐴2
10 = 10 x 2 x 9,81= 𝑉𝐵 2 − 𝑉𝐴2
2𝑔

𝑉𝐵 2 − 𝑉𝐴2 = 196.2
Persamaan Kontinuitas :
𝜋 𝜋
QA=QB D𝐴2 V A = 4 D𝐵 2V B
4
𝐷𝐵 0.1
VA = [ 𝐷𝐴 ]2 VB = [ 0.2 ]2 VB = 0.25 VB

VA= 0.25 VB
Subsitusi
𝑉𝐵 2 − 0.0625 𝑉𝐵 2 = 196. VB = 14,47 m/d

Debit Aliran
𝜋
Q = AB VB = 4 D𝐵 2V B
𝜋
= x 0.12 x 14,47 = 0.1136 m3 / d = 113,6 l /d
4

6. Pipa dengan diameter mengecil dari 10 cm di A menjadi 5 cm di B. Titik A adalah 5 m


diatas titik B. Kecepatan aliran di A adalah 2 m/d. Hitung tekanan di B apabila tekanan
di A adalah 100 kPa.
Penyelesaian:
Tekanan di titik A :
PA = 100 kPa
= 100.000 N/m2
Persamaan kontinuitas :
AAVA = ABVB
𝜋 𝜋
𝐷𝐴2 𝑉𝐴 = 4 𝐷𝐵2 𝑉𝐵
4

𝐷 2 0,05 2
VB = (𝐷𝐴) 𝑉𝐴 = ( 0,1 ) × 2 = 0,5 m/d
𝐵

Persamaan bernaulli antara tampang A dan B adalah


𝑃𝐴 𝑉𝐴2 𝑃𝐵 𝑉𝐵2
𝑍𝐴 + + = 𝑍𝐵 + +
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔
100000 22 𝑃𝐵 0,52
5+ + = 0+ +
9,81 × 1000 2 × 9,81 9,81 × 1000 2 × 9,81

PB = 150925 N/m2 = 150,925 kPa

7. Air mengalir melalui pipa sepanjang 100 m dan diamater 10 cm dari titik A menuju
titik B. Koefisien gesekan f = 0,015. Perbedaan tekanan di titik A dan B adalah 1
kgf/𝑐𝑚2 . Hitung debit aliran.
Penyelesaian:
Koefisien gesekan : f = 0,015
Perbedaan tekanan antara A dan B:
Δp = 1 kgf/cm2
= 10.000 kgf/m2
Persamaan Bernoulli antara titik A dan B :
𝑃𝐴 𝑉𝐴2 𝑃𝐵 𝑉𝐵 2
𝑧𝐴 + + = 𝑧𝐵 + + + ℎ𝑓
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔
Karena pipa horisontal (ZA=ZB) dan kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah
sama, VA = Vs, maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi :
𝑝𝐴 − 𝑝𝐵 Δp
ℎ𝑓 = =
𝛾 𝛾
Dengan menggunakan rumus kehilangan tenaga karena gesekan maka
persamaan di atas menjadi :

𝐿 𝑉 2 Δp
𝑓 =
𝐷 2𝑔 𝛾

100 𝑉2 10000
0,015 0,1 2×9,81 = 𝑉 = 3,617 𝑚/𝑑
1000

Debit aliran :

𝜋
𝑄 =𝐴𝑉 = × 0,12 × 3,617 = 0,0289 𝑚3 /𝑑 = 28,4 l/d
4

8. Air mengalir dari kolam A menuju kolam B melalui pipa sepanjang 100 m dan diameter
10 cm. Perbedaan elevasi muka air kedua kolam adalah 5 m. Koeefisien gesekan pada
pipa f = 0,015; sedang koefisien kehilangan tenaga karena perbedaan penampang pada
sambungan antara pipa dan kolam A dan B adalah kA = 0,5 dan kB = 1. Hitung debit
aliran.
Penyelesaian:
Dipandang titik A dan B yang mempunyai tinggi elevasi sama. Persa-maan
Bernoulli pada kedua titik tersebut :
𝑃𝐴 𝑉𝐴2 𝑃𝐵 𝑉𝐵 2
𝑧𝐴 + + = 𝑧𝐵 + + + ℎ𝑒𝐴 + ℎ𝑓 + ℎ𝑒𝐵
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔
Karena ZA=ZB dan VA=Vs=O (tampang aliran diA dan B sangat besar), maka
persamaan di atas dapat ditulis menjadi :
𝑝𝐴 pB
− + ℎ𝑒𝐴 + ℎ𝑓 + ℎ𝑒𝐵
𝛾 𝛾
𝑉2 L 𝑉2 𝑉2
5 = 𝑘𝐴 +𝑓 + 𝑘𝐵
2𝑔 𝐷 2𝑔 2𝑔
𝑉2 100 𝑉 2 𝑉2
5 = 0,5 × + 0,015 + 1,0 ×
2𝑔 0,1 2𝑔 2𝑔

𝑉2
5 = 16,5 × 2𝑔 𝑉 = 2,438 𝑚/𝑑

Debit aliran :

𝜋
𝑄 =𝐴𝑉 = × 0,12 × 2,438 = 0,0192 𝑚3 /𝑑 = 19,2 l/d
4

9. Saluran pipa digunakan untuk mengalirkan minyak dengan rapat relatif 0,8 dan pipa
tersebut berubah ukuran dari 25 cm di tampang P menjadi 60 cm pada tampang Q.
Tampang P berada 4,0 m dibawah tampang Q dan tekanannya berturut-turut adalah 1,0
kgf/𝑐𝑚2 dan 0,7 kgf/𝑐𝑚2 . Apabila debit aliran adalah 0,2 𝑚3 / d, hitung kehilangan
tenaga dan arah aliran.
Penyelesaian:

Rapat relatif :
𝛾𝑍𝐶
𝑆= = 0,8
𝛾𝑎𝑖𝑟

𝜸𝒂𝒊𝒓 = 800 𝑘𝑔𝑓/𝑚3


Tekanan di P :
Pp = 1,0 kgf/cm2 = 10.000 kgf/m2

Tekanan di Q :
Pq = 0,7 kgf/cm2 = 7.000 kgf/m2

Debit Aliran :
Q = 0,2 m3/d

Kecepatan aliran di P :
𝑄 0,2
Vp = 𝐴 = 𝜋 = 4,074 𝑚/𝑑
0,252
4

Kecepatan Aliran di Q :
𝑄 0,2
Vq = 𝐴 = 𝜋 = 0,707 𝑚/𝑑
0,62
4

Persamaan Bernoulli untuk titik P dan Q :


Pp 𝑉𝑝2 𝑝𝑞 𝑉𝑞 2
𝑧𝑝 + + = 𝑧𝑞 + + + ℎ𝑓
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑞
10.000 4,0742 7.000 0,7072
0+ + =4+ + + ℎ𝑓
800 2 × 9,81 800 2 × 9,81
13,346 = 12,775 + hf
hf = 0,57 m

Karena ℎ𝑓 bertanda positif berarti arah aliran adalah P ke Q dan besarnya kehilangan
tenaga adalah ℎ𝑓 = 0,57 m
10. Pipa CD sepanjang 30 m disambungan pada saluran pipa dengan membentuk sudur 60°
terhadap harisontal. Di C yang elevasinya lebih tinggi diameter pipa adalah 15 cm. Di
D yang diameternya 30 cm tekanannya adalah 4,5 kgf/𝑐𝑚2 dan kecepatannya adalah
2,5 m/d. Kehilangan tenaga diabaikan. Hitung diabaikan. Hitung tekanan di C . apabila
air mengalir dari elevasi yang tinggi dan kehilangan tenaga karena gesekan adalah 4 m
air, hitung perbedaan tekanan di C dan D.
Penyelesaian:
a. Menghitung tekanan di C.
Kecepatan aliran di D :
VD= 2,5 m/d

Tekanan di D :
PD = 4,5 kgf/cm2
= 45.000 kgf/m2
Kecepatan aliran di C dihitung dengan menggunakan persamaan kontinuitas :
𝜋 𝜋
ACVc = ADVD → 𝐷C2 VC = 4 𝐷D2 VD
4
𝐷 0,3
VC = ( 𝐷𝐷 )2 VD = (0,15)2 x 2,5 = 10 m/d
𝐶

Perbedaan elevasi antara titik C dan titik D :


H = 30 sin 60◦ = 25,98 m
Tekanan di C dihitung berdasar persamaan Bernoulli :
𝑃𝐶 𝑃𝐷 𝑉𝐷 ²− 𝑉𝐶 ²
= ( 𝑧𝐷 − 𝑧𝐶 ) + +
𝛾 𝛾 2𝑔

45.000 2,52 − 102


= -25,98 + + = 14,24 𝑚
1.000 2 × 9,81

PC = 14,24 x 1000 = 14.240 kgf/m² = 1,424 kgf/cm²


b. Menghitung perbedaan tekanan di D dan C jika air mengalir dari D C
dan hf = 4
Persamaan bernoulli untuk aliran di D dan C :
𝑃𝐶 𝑉𝑐 2 𝑃𝐷 𝑉𝐷 ²
zC + + + ℎ𝑓 = 𝑧𝐷 + +
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔

𝑃𝐶 102 𝑃𝐷 2,5²
25,98 + + +4 =0+ +
𝛾 2 ×9,81 𝛾 2 ×9,81
𝑃𝐷 − 𝑃𝐶
= 34,758 𝑚
𝛾

PD – PC = 34,758 x 10.000 = 34.758 kgf/m2 = 3,476 kgf/cm2


11. Pipa vertikal AB mengalirkan air. Diameter A dan B adalah 10 cm dan 5 cm. Titik B
berada 4 m dibawah A dan apabila debit aliran ke arah bawah adalah 0,013 𝑚3 / d,
tekanan dibawah B adalah 0,14 kgf/𝑐𝑚2 lebih besar dari tekanan di A. Dianggap bahwa
kehilangan tenaga antara A dan B dapat diberikan oleh bentuk k𝑉 2 𝐴/2g dimaan VA
adalah kecepatan di A. hitung koefisien k.
Penyelesaian:

Tekanan di B terhadap tekanan di A:


PB = ( (𝑃𝐴 + 0,14) 𝑘𝑔𝑓/𝑐𝑚²
= (10.000𝑃𝐴 + 1400) kgf/m²
Debit aliran : Q = 0,013 m3/d
𝑉𝐴 ²
Rumus kehilangan tenaga : kAB = k 2𝑔

Kecepatan aliran di A:
𝑄 0,013
VA = = 𝜋 = 1,655 𝑚/𝑑
𝐴𝐴 ×0,1²
4

Kecepatan aliran di B:
𝑄 0,013
VB = 𝐴 = 𝜋 = 6,621 𝑚/𝑑
𝐵 ×0,05²
4

Persamaan Bernoulli antara tampang A dan B :


𝑃𝐴 𝑉𝐴2 𝑃𝐵 𝑉𝐵 ²
zA + + = 𝑧𝐵 + + + ℎ𝑓
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔

𝑃𝐴 1,6552 10.000𝑃𝐴 +1.400 6,6212 1,6552


4+ + =0+ + 2 ×9,81 + 𝑘
𝛾 2 ×9,81 𝛾 2 ×9,81
1400 1,6552 −6,621² 1,6552
4 - 1000 + =𝑘
2 ×9,81 2 ×9,81

0,50527 = 0,1396 k → k = 3,619

12. Pipa vertikal AB dengan elevasi tampang A lebih tinggi dari tambang B digunakan
untuk mengalirkan air. Diameter tampang A adalah 10 cm dan kemudian berangsur-
angsur mengecil sehingga diameter di tampang B adalah 5 cm. Pada tampang A dan B
dipasang alat pengukur tekanan. Apabila debit aliran menuju ke atas adalah 1,0 𝑚3 tiap
menit, perbedaan tekanan di A dan B adalah 0,3 kgf/𝑐𝑚2 . Dianggap bahwa kehilangan
tenaga karena gesekan merupakan fungsi dari kuadrat kecepatan. Tentukan debit aliran
apabila tidak ada perbedaan tekanan tekanan pada kedua alat pengukur tekanan dan air
mengalir ke bawah.
Penyelesaian:
Mencari koefisien kehilangan tenaga A
↓ 𝑉𝐴
Debit aliran : 𝑄𝐵 − 𝐴 = 1,0 𝑚3 ⁄𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,0167 𝑚3 ⁄𝑑
Perbedaan tekanan antara tampang A dan B :
2,0m
𝑃𝐵 − 𝑃𝐴 = 0,3 𝑘𝑔𝑓 ⁄𝑐𝑚2 = 3.000 𝑘𝑔𝑓 ⁄𝑚2
𝑄0,0167
Kecepatan aliran di 𝐴 ∶ 𝑉𝐴 = =𝜋 2
= 2,126 𝑚/𝑑
𝐴𝐴 × 0,1
4 ↓ 𝑉𝐵
𝑄 0,0167 B
Kecepatan aliran di 𝐵 ∶ 𝑉𝐵 = =𝜋 2
= 8,505 𝑚/𝑑 0,05m
𝐴𝐵 × 0,05
4

Kehilangan tenaga karena gesekan untuk pengaliran dari A ke B :


𝑉𝑟𝑡 2 𝑉𝐴 +𝑉𝐵 2,126+8,505
ℎ𝑓 = 𝑘 dengan 𝑉𝑟𝑡 2 = = = 5,316 𝑚/𝑑
2𝑔 2 2

𝑉𝑟𝑡 2 5,3162
Maka, ℎ𝑓 = 𝑘 =𝑘 = 1,44 𝑘
2𝑔 2×9,81

Persamaan Bernoulli antara tampang A dan B :


𝑃𝐴 𝑉𝐴 2 𝑃𝐵 𝑉𝐵 2
𝑧𝐴 + + + ℎ𝑓 = 𝑧𝐵 + +
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔

𝑃𝐵 −𝑃𝐴 𝑉𝐵 2 −𝑉𝐴 2
ℎ𝑓 = (𝑧𝐵 − 𝑧𝐴 ) + +
𝛾 2𝑔

3.000 8,5052 −2,1262


= −2 + + = 4,456 m
1.000 2×9,81

ℎ𝑓 = 1,44 𝑘 = 4,456 → 𝑘 = 3,094


a. Mencari debit aliran pada kondisi tidak ada perbedaan tekanan antara kedua titik
(𝑃𝐴 − 𝑃𝐵 ) dan aliran ke bawah.
Persamaan Bernoulli untuk titik A dan B:
𝑃𝐴 𝑉𝐴 2 𝑃𝐵 𝑉𝐵 2 𝑉𝐴 +𝑉𝐵 𝑉𝐴 +4𝑉𝐴
𝑧𝐴 + + = 𝑧𝐵 + + + ℎ𝑓 , 𝑉𝑟𝑡 = = = 2,5𝑉𝐴
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔 2 2

𝑉𝐴 2 16𝑉𝐴 2 (2,5𝑉𝐴 )2
2+ =0+ + 3,094 → 𝑉𝐴 = 1,069 𝑚/𝑑
2𝑔 2𝑔 2×9,81
𝜋
Debit aliran : 𝑄 = 𝐴𝐴 𝑉𝐴 = 0,12 × 1,069 = 0,00839 𝑚3 ⁄𝑑 = 0,504 𝑚3 ⁄𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
4
13. Venturimeter horisontal dengan diameter pipa masuk dan leher adalah 16 cm dan 8 cm
digunakan untuk mengukur aliran minyak dengan rapat relatif 0,8. Debit aliran adalah
0,05 𝑚3 / d. Apabila koefisien dari venturimeter adalah satu, tentukan perbedaan elevasi
permukaan air raksa di dalam manometer.
Penyelesaian:
Debit aliran : Q = 0,05 m3/d
Pada manometer diferensial, tekanan di P dan Q adalah sama sehingga dalam kondisi
kesetimbangan terdapat hubungan
P1 + γ1 (y + h) = P2 + y γ1 + h γ2
P1 + γ1h = P2 + γ2h
𝑃1 𝑃2 γ2
+ h = γ1 + γ1h
γ1

𝑃1−𝑃2 γ2− γ1
=h( )
γ1 γ1

13,6−0,5
=h( ) = 26,2 h (1)
0,5

Persamaan Bernouli antara titik 1 dan 2 (Pipa Horizontal)


𝑃1 𝑉1² 𝑃2 𝑉2²
+ = γ1 +
γ1 2g 2g

Persamaan Kontinuitas :
𝑄 𝑄
V1 = 𝐴1 dan V2 = A2

Subtitusi kedua nilai kecepatan tersebut kedalam persamaan Bernouli :


𝑃1 𝑄² 𝑃2 𝑄² 𝑄² 𝑄² 𝑃2 𝑃1
+ 2𝑔𝐴1² = γ2 + 2𝑔𝐴2²  - 2𝑔𝐴2² = γ2 - γ1
γ1 2𝑔𝐴1²

1 1 𝑃2−𝑃1 𝑃2−𝑃1 2𝑔𝐴2²2𝑔𝐴1²


Q2( 2𝑔𝐴1² - 2𝑔𝐴2² ) =  Q2 = ( )
γ1 γ1 A2²−A1²
𝑃2−𝑃1 2𝑔𝐴2² 𝑃2−𝑃1 2𝑔𝐴²
Q2 = ( A22 )= ( 1−m² )
γ1 −1 γ1
A12

𝐴2√2𝑔 𝑃2−𝑃1
Q =(1−m²)½ ( )½
γ1

𝐴2² 𝐷2⁴ 𝐷1
Dengan m = = = (𝐷2)4
𝐴1² 𝐷1⁴

Dengan memasukan koefisien venturimeter C maka persamaan diatas menjadi


CA2√2g 𝑃2−𝑃1 √2
Q = (1−m2 )ͮ² ( )
γ1

Dengan memasukan nilai-nilai yang kita ketahui kedalam persamaan diatas, maka :
𝜋
0,98 . .0,08² .√2.√9,81
0,05 = 4
0,08 (26,2 h)√2
(1−( ))ͮ²
0,16

h = 0,188 m

14. Venturimeter mempunyai diameter 100 cm pada pipa masuk dan 60 cm pada leher
melewatkan air. Perbedaan tekanan antara pipa dan leher diukur dengan manometer
berisi air raksa yang menunjukkan permedaan permukaan sebesar 5 cm. Hitung debit
melalui venturimeter dan kecepatan pada leher. Koefisien alat adalah 0,98.
Penyelesaian:
Rumus debit aliran melalui pipa yang diukur denganventurimeter telah diturunkan
Luas tampang pipa masuk
𝜋
A1 = . 4 . D12
𝜋
= . 4 . 12

= 0,785 m2
Luas tampang leher venturimeter :
𝜋
A2 = . 4 D22
𝜋
= 4 . 0,62

= 0,283

Perbedaan tinggi manometer diferensial


𝑃2−𝑃1 γ2−γ1 13,6−1
= h( )=h( ) = 12,6 h
γ1 γ1 1

= 12,6 . 0,05
= 0,63 m
Debit aliran
𝐶𝐴2√2𝑔 𝑃2−𝑃1 √2
Q= 𝐷2 ( )
(1−( )⁴)ͮ² γ1
D1

0,98 .0,283 .√2 √9,81


Q= 0,6 (0,63)√2
(1−( 1 )⁴)

Q = 1,045 m3/d
Kecepatan pada leher :
V = Q/A2
= 1,045/0,283
= 3,69 m/d

You might also like