Professional Documents
Culture Documents
Insecure Jadi Bersyukur
Insecure Jadi Bersyukur
“INSECURE
“Jadi
“BERSYUKUR”
★ Pertama, husnudzon atau berprasangka baik. “Semua yang diberikan oleh Allah kepada kita itu
adalah yang terbaik untuk kita, tidak ada istilah kebetulan, kita terlahir dengan kodrat kita sebagai
orang iman itu semua sudah garis hidup kita”
Laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm. “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya.”
★ Kedua, seseorang harus mempunyai keyakinan apapun yang ada dalam dirinya itulah yang terbaik
untuk dirinya. Meskipun ada segelintir kekurangan dalam bentuk apa pun. Misal, kekurangan
harta, fisik, mental, dan lain-lain. Setelah yakin itu merupakan yang terbaik, baru mencari hikmah
di baliknya.
★ Ketiga, Nabi Muhammad mengajarkan kepada umatnya untuk berkumpul dengan orang-orang
shaleh dan baik. “Teman yang baik itu seperti penjual parfum. Meskipun kita tidak membeli
parfumnya, kita jadi ketularan wangi. Jadi dari sana kita belajar kumpul dengan orang-orang shaleh
dapat membesarkan hati dan pikiran, tidak hanya itu dengan kita dilahirkan dan hidup dilingkungan
jamaah kita secara langsung seperti saudara walaupun belum kenal sebelumnya, jadi tidak ada
alasan untuk insecure apalagi dengan status kita jamaah”
Perlu dipahami bahwa
perbedaan adalah hal yang
wajar. Bukankah pelangi yang
indah adalah karena
keberagaman warnanya?
Oleh karena itu, marilah kita
bersyukur dengan segala nikmat
dan karunia yang telah Allah
berikan.
Jika kita sudah mampu berdamai dengan segala kekurangan yang ada
dalam diri, tentu perkataan buruk dari orang lain tidak akan berarti
apa-apa.
Membanding-bandingkan diri dengan orang lain tidak selamanya berujung negatif sih, boleh kok
membandingkan diri kita dengan orang lain terutama untuk berlomba-lomba dalam kebaikan ya.
Tetapi umumnya banyak energi yang terbuang akibat melakukannya dan secara tidak langsung
membanding-bandingkan diri dengan orang lain bersifat toxic terlebih membanding-bandingkan
dirimu dengan seseorang di media sosial, hal itu akan menyebabkan banyak energi terbuang.
Coba dari sekarang berusaha mulai fokus dengan proses dan tujuan hidup diri sendiri.
● Ayo kelilingi dirimu dengan orang yang supportif. temukan teman yang baik
Berteman dan dikelilingi oleh orang-orang yang tidak suportif akan mendorong mu untuk semakin
tidak percaya diri dan berujung menjadi insecure. Memiliki teman yang suportif akan memudahkanmu
untuk bisa lebih berpikiran positif dan menjauhkan diri dari pikiran insecure.
Dengan bersyukur, banyaknya beban pikiran yang kamu pikirkan akan perlahan berkurang dan hilang
seiring dengan berjalannya waktu tapi yang perlu kamu ingat adalah bersyukur saja tidak cukup, kamu
harus tambahkan dengan selalu berusaha dan berdoa sekuat tenaga.
Selain itu, dengan bersyukur kamu akan lebih menghargai setiap pencapaian yang Allah berikan.
“Sering kali kita tidak
bersyukur akan semua nikmat
yang telah Allah berikan. Kita
sadarnya baru nanti, kalau
kehilangan nikmat itu,”
1. berpenampilanlah sesuai syariat karena itu yang akan menyelamatkan kita di dunia &
akhirat.
2. Bertemanlah dengan teman yang yang rajin shalat dan gemar mengingatkanmu dengan
nasehat bukan yang senang mengajak maksiat.
3. Cintailah dirimu dengan bersyukur atas segala nikmat karena dirimu sendirilah
sahabat terbaik sampai nanti ke akhirat.
4. Berbanggalah menjadi anak jamaah karena segala halnya diramut demi menyelamatkan
kamu agar bisa berkumpul lagi di surganya Allah.
“Bersyukur itu tidak ada
batasnya, yang harus dibatasi
adalah insecurenya. jangan
biarkan dengan insecure
mengahalangi surganya kita,
perbanyak bersyukur sudah jelas
janjinya, bukan janjinya manusia
tapi janjinya Allah. maka tak ada
kata selain Alhamdulillah atas
segala yang Allah berikan”