Professional Documents
Culture Documents
Mineral adalah zat anorganik yang dalam jumlah kecil bersifat essensial bagi
banyak proses metabolisme dalam tubuh. Yang paling banyak dibtuhkan adalah kalium,
natrium, kalsium, magnesium, fosfor dan klorida.
Elemen spura adalah mineral yang dibutuhkan kurang dari 20 mg sehari, yakni besi,
seng, tembaga, mangan, molibden, fluor, krom, iod, selen dan kobalt.
2. Natriumklorida
Merupakan kation terpenting bagi cairan ekstra sel dan berperan penting pada regulasi
tekanan osmotok sel. Juga berperan pada pembentukan perbedaan – perbedaan potensial
listrik dalam kontraksi otot dan penerusan impluls saraf. Defisiensinya bisa terjadi akibat
kerja fisik yang terlampau berat dan banyak berkeringat serta banyak minum air tanpa
tambahan garam ekstra.
3. Kalsium
Fungsi utamanya adalah bahan pembangun tulang, berperan penting pada regulasi
daya rangsang dan kontraksi otot – otot serta penerusan impuls saraf. Selain itu Ca
mengatur permeabilitas membran sel bagi K dan Na, aktivasi banyak reaksi enzim
seperti pembekuan darah. Defisiensi Ca menimbulkan kelembekan tulang
(osteomalacia) dan mudah terangsangnya otot dan saraf , dengan akibat serangan –
serangan tetania. Contoh garam kalsium : kalsium glukonat, kalsium laktat dan
kalsium sitrat.
4. Sengsulfat
Kadar seng dalam tubuh agak tinggi dibandingkan dengan elemen spura lainnya,
yang sebagian besar terdapat dalam tulang dan prostat. Fungsinya ialah sebagai
kofaktor dalam minimal 100 enzim yang terlibat dalam segala proses metabolisme,
yaitu :
karboanhidrase, berperan pada gejala buta malam (ko-faktor dari
alkoholdehidrogenase, yang merubah retinol menjadiretinal)
memperbaiki fungsi sel – sel otak bagi lemah ingatan (sering lupa) pada orang
tua
stimulasi penyembuhan borok bila terjadi kekurangan secara lokal berkhasiat
sebagai adstringens (penciutan selaput lendir), anti keringat dan antiseptik lemah
Penggunaannya paling banyak alam dermatologi, khususnya ZnO dalam bedak
tabur dan salep, sebagai adstringens dan antiseptik lemah. Selain itu juga pada
preparat tetesmata.
5. Fluorida
Fluor terutama ditimbun sebagai apatit di dentin dan email, juga dalam tiroid dan
ginjal. Ekskresinya melalui saluran kemih dan keringat pada transpirasi berlebihan.
Penggunaannya paling banyak untuk prevensi gigi berlubang (carries), yang
berdasarkan atas reaksinya dengan apatit. Fluoro-apatit yang terbentuk bersifat lebih
padat dan tahan asam, juga menutupi pori – pori kecil hingga email lebih sukar larut
dalam asam, yang terbentuk setiap kali makan gula dan karbohidrat. Fluor juga
digunakan pada osteoporosis (kurangnya Ca daritulang).
6. Stronsium klorida
Elemen ini berguna melindungi gigi terhadap pengaruh thermis (panas dan dingin)
dan kimiawi (asam dan gula) yang disertai nyeri. Selain itu juga mengurangi
sensitivitas gigi terhadap rangsangan tersebut dengan jalan membentuk lapisan
pelindung keras di luar dentin yang sudah kehilangan emailnya karena erosi atau
pengendapan kalsium. Dengan demikian rangsangan tersebut tidak bisa mencapai
sum – sum gigi lagi yang berisi saraf – saraf dan dapat mengakibatkan nyeri.
7. Magnesium
Terdapat dalam tulang dan cairan intra sel, juga sebagai ko-faktor enzim – enzim
yang menghasilkan energi. Berperan penting pada kontraksi otot.
8. Krom
Digunakan untuk kerja insulin yang optimal dalam bentuk aktifnya sebagai senyawa
organik GTF (Glucose Tolerance Factor), yang 20 kali lebih aktif dari pada garam –
garam kromanorganik.
9. Tembaga
Merupaka kofaktor bagi cytochromoxidase dan beta hidroksilase yang mengubah
dopamin menjadi noradrenalin, juga penting bagi sintesis hemoglobin.
Kekurangannya dapat menyebabkan kelambanan psikomotor, serangan epilepsi serta
kelainan pada rambut.
D. Hormon
Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, langsung
masuk ke dalam aliran darah dan berpengaruh sangat spesifik terhadap organ tertentu untuk
dapat berfungsi secara normal. Kelenjar endokrin yang penting adalah kelenjar hipofisa dan
hipotalamus, kelenjar kelamin (ovarium dan testes), kelenjar anak ginjal, pankreas, tiroid
danparatiroid.
Dalam pengobatan, hormon digunakan untuk :
Terapi substitusi pada defisiensi hormon, misalnya pemberian insulin pada penderita
diabetesmellitus.
Yang banyak digunakan adalah pada pengobatan berdasarkan efek farmakologinya
yang tidak berhubungan dengan efek fisiologisnya. Misalnya kortikosteroida banyak
digunakan karena efek anti radangnya.
Secara khusus untuk mempengaruhi fungsi organ ke arah yang dikehendaki,
misalnya estrogen dan progesteron digunakan untuk mencegahkehamilan.
Diagnosa penyakit atau kelainan, misalnya tirotropin untuk test terhadap kelenjar
tiroid.
1. Hormon Hipofisa
Hipofisa adalah suatu umbai pada pangkal otak. Kelenjar ini dibedakan menjadi
dua bagian, yaitu :
Adenohipofisa
Adalah umbai depan, yang merupakan bagian terbesar. Hormon yang dihasilkannya
adalah:
Somatotropin : Merangsang pertumbuhan tubuh padaumumnya
Gonadotropin : Merangsang kelenjar kelamin mensekresikanhormonnya
Kortikotropin : Merangsang kelenjar anak ginjal bagian korteks untuk
mensekresikankortikosteroida
Tirotropin : Merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormon
tiroid
Prolaktin : Menstimulir sekresi airsusu
Neurohipofisa
Adalah umbai belakang, terutama terdiri dari jaringan saraf. Hormon yang
dihasilkannya adalah :
Oksitosin : Menyebabkan kontraksi uterus dan menstimulir mulainya
laktasi
Vasopresin : Mencegah ekskresi air terlalubanyak
Somatotropin
Digunakan untuk terapi substitusi. Tetapi karena hormon ini tidak dapat diganti dengan
hormon binatang, maka sediaan farmasinya sangat jarang.
Gonadotropin
Dalam pengobatan digunakan untuk mengatasi gangguan haid dan kemandulan baik pria
maupun wanita. Sediaan gonadotropin diperoleh dari air kemih wanita hamil atau air
kemih wanita setelah menopause, yaitu Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dan
Human Menopausal Gonadotropin (HMG). Diberikan per injeksi.
Oksitosin
Hormon ini telah dapat disintesa. Dalam kebidanan digunakan untuk merangsang
kontraksi uterus (rahim) guna membantu persalinan. Setelah persalinan, dapat juga
digunakan untuk mencegah banyaknya perdarahan.
Vasopresin
Diperoleh dari sapi atau babi. Digunakan pada pengobatan diabetes inspidus dengan
gejala poliuria, akibat kekurangan hormon anti diuretik dan insufisiensi hipofisa.
2. HormonKelamin
Hormon kelamin dihasilkan oleh kelenjar kelamin (ovarium dan testes) dibawah
pengaruh gonadotropin, berfungsi menentukan ciri – ciri kelamin primer dan sekunder.
Androgen adalah hormon pria, sedangkan estrogen dan progesteron adalah hormon wanita.
Semua hormon kelamin memiliki sifat – sifat yang sama, misalnya :
Retensi air dangaram
Berdaya anabolika, androgen lebih kuat dari pada estrogen
Mengakibatkan penutupan epifisis (ujung tulang pipa) sesudah pertumbuhan di
masapubertas.
b. Anabolika
Merupakan hormon sintetik yang terutama bekerja memacu sintesa protein tanpa
memiliki sifat virilisasi. Anabolika yang banyak digunakan adalah turunan testoteron,
yaitu Metenilon, Metandienon, Oksimetolon dan Stanozol. Juga turunan nadrolon yaitu
Nandrolon dan Etilestrenol.
Umumnya digunakan pada keadaan tubuh lemah, seperti pada keadaan sesudah
operasi, baru sembuh dari sakit dan lain – lain. Juga selama terapi penyinaran dan terapi
dengan kortikosteroida untuk mencegah osteoporosis. Dalam bidang olahraga obat ini
sering disalahgunakan untuk memperkembangkan dan memperkuar otrot para atlit
(doping).
Karena anabolika ini zat – zat androgen maka memiliki efek viirilisasi bila
digunakan untuk waktu yang lama pada wanita, menekan spermatogenesis,
menghambat pertumbuhan anak – anak di bawah usia 16 tahun karena stimulasi
penutupan epifisis, dan menimbulkan gangguan haid pada wanita.
Zat tersendiri :
Nandrolon
Indikasi : Kehilangan protein akibat cedera parah, latihan berlebihan,
penyakit ketuaan ; pada anak memacu pertumbuhan yang
lambat.
Kontra indikasi : Kehamilan, karsinoma prostat
Efek samping : Jerawat, hirsutisme, peningkatan libido pada wanita, hipertropi
klitoris, dan rambut pubismelebat.
Etilestrenol
Indikasi : Selama menderita penyakit kronik terutama pasien lanjut usia
Kontraindikasi : Kehamilan, karsinoma prostat, gangguan fungsihati
Efek samping : Mual, retensi cairan tubuh yang ringan, gangguan
Dilestrenol
Daya gestagennya kuat, maka terutama digunakan untuk mencegah keguguran.
E. Obat Kontrasepsi
1. Mekanisme kerja
Semua pil anti hamil hanya dimaksudkan untuk merintangi pelepasan sel telur
(ovulasi) sehingga dapat mencegah kehamilan. Cara kerja obat anti hamil itu adalah :
Perintang ovulasi, yaitu estrogen dan progesteron dalam dosis yang sesuai, mampu
menekan sekresi gonadotropin dari hipofisa sehingga proses pematangan sel telur
terhambat.
Pengentalan lendir cervix, lazimnya cervix tertutup lendir yang selama masa subur
menjadi encer, sehingga memudahkan masuknya sel sperma ke dalam uterus. Karena
pengaruh progesteron, lendir tersebut menjadi kental sehingga sel sperma tidak
mampu menembusnya. Pil mini dan pil suntik yang mengandung progesteron tanpa
estrogen bekerja menurut prinsipini.
Khasiat terhadap endometrium, karena pengaruh kedua hormon, endometrium hanya
berkembang dan sedikit berproliferasi, tidak mengalami fase sekresi dan justru
menyusut, sehingga penyarangan sel telur tidakterjadi.
4. Penggunaan lain
Selain untuk mencegah kehamilan, pil KB juga digunakan untuk :
a. Menunda haid
Karena suatu keperluan, penundaan tersebut jangan lebih lama dari 8 hari karena
resiko perdarahan-antara bertambah besar.
Caranya, setelah pil terakhir dari suatu kur habis, jangan istirahat, tetapi lanjtkan
dengan kur baru. Bila misalnya dikehendaki penundaan 6 hari, setelah itu baru
istirahat.
b. Terapi substitusi pada klimakterium dan mencegah gangguansiklus.
5. Efek Samping
Pil anti hamil dapat menimbulkan efek samping yang bersifat ringan maupun ayng
berbahaya. Efek samping ringan yang sering terjadi biasanya berkurang atau lenyap sendiri
setelah beberapa bulan pemakaian adalah:
Mula, nyeri kepala, umumnya karenaestrogen
Rasa lelah, gelisah dan mudah tersinggung, libido berkurang, umumnya karena
komponenprogesteron.
Perdarahan tidak teratur yang berupa spotting atau haid anatra, kebanyakan karena
kekuranganestrogen
Depresi
Infeksi candida dan mungkin trichomonas, yang menyebabkankeputihan.
Efek samping yang lebih serius, merupakan resiko penggunaan pil anti hamil adalah :
Infarkjantung
Hipertensi, akibat retensi garam danair
Trombosis
Mempertinggi LDL – kolsterol, sehingga memperbesar resiko penyakit jantung dan
pembuluhdarah.
Pil anti hamil tidak boleh diberikan pada penderita atau bila terdapat riwayat
trombosis, kanker payudara, hepatitis dan hiperlipidemia. Penggunaannya harus hati – hati
terhadap penderita penyakit jantung dan pembuluh, hipertensi, udema, gangguan endokrin
(diabetes, hipertiroid) dan migrain.