You are on page 1of 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN GIZI

PENCEGAHAN DAN PENURUNAN


STUNTING
PUSKESMAS LINGGA

DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA

TAHUN 2023
PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LINGGA
Jl. Trans Kalimantan KM. 30 Desa Lingga Telp. 0887 4359 30936
SUNGAI AMBAWANG
Kode Pos 78393

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENURUNAN STUNTING

A. Pendahuluan
Stunting atau sering disebut kerdil atau pendek adalah kondisi gagal
tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi
kronis dan infeksi berulang terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),
yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan. Anak tergolong stunting apabila
panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang
atau tinggi badan anak seumurnya. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pada tahun 2018 30,8% balita
mengalami stunting . Namun demikian, angka ini masih tergolong tinggi. Sejalan
dengan inisiatif Percepatan Pencegahan Stunting, pemerintah meluncurkan
Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi (Gernas PPG) yang ditetapkan
melalui Peraturan Presiden No. 42 tahun 2013 tentang Gernas PPG dalam
kerangka 1.000 HPK. Pada tataran kebijakan, pemerintah memberikan perhatian
besar terhadap pencegahan stunting. Indikator dan target pencegahan stunting
telah dimasukkan sebagai sasaran pembangunan nasional dan tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019- 2024.

B. Latar Belakang
Pencegahan stunting dilakukan melalui intervensi gizi yang terpadu,
mencakup intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif. Pengalaman global
menunjukkan bahwa penyelenggaraan intervensi yang terpadu untuk menyasar
kelompok prioritas di lokasi prioritas merupakan kunci keberhasilan perbaikan gizi,
tumbuh kembang anak, dan pencegahan stunting. Intervensi gizi spesifik
menyasar penyebab stunting yang meliputi kecukupan asupan makanan dan gizi,
pemberian makan, perawatan dan pola asuh, serta pengobatan infeksi/penyakit.
Terdapat tiga kelompok intervensi gizi spesifik, yaitu:
1. Intervensi prioritas, yaitu intervensi yang diidentifikasi sebagai paling
berdampak pada pencegahan stunting dan ditujukan untuk menjangkau
semua sasaran prioritas
2. Intervensi pendukung, yaitu intervensi yang berdampak pada masalah
gizi dan kesehatan lain yang terkait stunting dan dilakukan setelah
intervensi prioritas terpenuhi
3. Intervensi prioritas sesuai kondisi, yaitu intervensi yang dilakukan
sesuai dengan kondisi tertentu, termasuk untuk kondisi darurat bencana
(program gizi darurat)

Upaya percepatan pencegahan stunting akan lebih efektif apabila intervensi


gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif dilakukan secara konvergen. Konvergensi
penyampaian layanan membutuhkan keterpaduan proses perencanaan,
penganggaran, dan pemantauan program/kegiatan pemerintah gizi spesifik
kepada keluarga sasaran prioritas dan intervensi gizi sensitif untuk semua
kelompok masyarakat, terutama masyarakat miskin. Dengan kata lain,
konvergensi didefinisikan sebagai sebuah pendekatan intervensi yang dilakukan
secara terkoordinir, terpadu, dan bersama-sama pada target sasaran wilayah
geografis dan rumah tangga prioritas untuk mencegah stunting. Penyelenggaraan
intervensi secara konvergen dilakukan dengan menggabungkan atau
mengintegrasikan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan bersama.

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
Untuk mencegah dan menurunkan angka stunting di wilayah kerja
Puskesmas Lingga
2. Tujuan Khusus
a) Melakukan pendampingan pada balita stunting
b) Melakukan pemantauan perkembangan dan pertumbuhan balita
stunting
c) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keluarga tentang
stunting

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN

1 Pemberian Tablet Tambah - Melakukan pemberian Tablet Tambah


Darah (TTD) pada remaja Darah (TTD) di sekolah
putri - Memberikan TTD pada remaja putri
saat posyandu remaja
2 Ibu hamil Kurang Energi - Melakukan pemantauan pada ibu hamil
Kronik (KEK) yang menerima KEK
tambahan asupan gizi - Mengajukan kepada Desa untuk
memberikan tambahan asupan gizi
melalui rembug stunting
3 Konseling Asi Eksklusif - Melakukan konseling pada pasien yang
berkunjung ke ruang Gizi/KIA
- Melaksanakan konseling saat kegiatan
kelas ibu hamil, kelas ibu balita dan
posyandu balita
- Melaksanakan konseling saat
kunjungan ke rumah ibu hamil dan ibu
nifas
4 Pemberian TTD bagi ibu hamil - Melakukan koordinasi dengan KIA
minimal 90 hari semasa untuk memastikan bahwa ibu hamil
kehamilan telah mendapatkan TTD
- Koordinasi dengan KIA untuk
memastikan ibu hamil minum TTD
- Memastikan ibu hamil
mendapatkandan mengkonsumsi TTD
minimal pada trimester 3
5 Kunjungan balita gizi buruk - Melakukan pengukuran antropometri
pada balita
- Menentukan status gizi balita
- Melakukan pencatatan hasil
antropometri dan status gizi balita
- Melakukan wawancara pada keluarga
balita terkait data balita, pola asuh,
kondisi kesehatan, komponen rumah,
sarana sanitasi, perilaku penghuni
rumah, dan pola makan anak
- Memberikan konseling dan edukasi
tentang stunting dan gizi buruk pada
keluarga balita
6 Pemberian Makanan - Melakukan pemantauan pada balita gizi
Tambahan Balita gizi kurang kurang
- Mengajukan kepada Desa untuk
memberikan tambahan asupan gizi
rembug stunting
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
1 Konseling ASI Eksklusif
a) Melakukan konseling pada pasien yang berkunjung ke ruang Gizi
b) Melaksanakan konseling saat kegiatan kelas ibu hamil, kelas ibu balita
dan posyandu balita
c) Melaksanakan konseling saat kunjungan ke rumah ibu hamil dan ibu
nifas
2 Kunjungan balita gizi buruk
a) Melakukan pengukuran antropometri pada balita
b) Menentukan status gizi balita
c) Melakukan pencatatan hasil antropometri dan status gizi balita
d) Melakukan wawancara pada keluarga balita terkait data balita, pola
asuh, kondisi kesehatan, komponen rumah, sarana sanitasi, perilaku
penghuni rumah, dan pola makan anak
e) Memberikan konseling dan edukasi tentang stunting pada keluarga
balita
3 Pemberian Makanan Tambahan Balita gizi kurang
a) Melakukan pemantauan pada balita gizi kurang
b) Mengajukan kepada desa untuk meberikan tambahan asupan gizi
melalui rembug stunting
4 Pemberian TTD bagi ibu hamil minimal 90 hari semasa kehamilan
a) Melakukan koordinasi dengan KIA untuk memastikan bahwa ibu
hamil telah mendapatkan TTD
b) Koordinasi dengan KIA untuk memastikan ibu hamil minum TTD
c) Memastikan ibu hamil mendapatkandan mengkonsumsi TTD minimal
pada trimester 3
5 Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang menerima tambahan asupan
gizi
a) Melakukan pemantauan pada ibu hamil KEK
b) Mengajukan kepada Desa untuk memberikan tambahan asupan gizi
melalui rembug stunting
6 Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri
a) Melakukan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) di sekolah
b) Memberikan TTD pada remaja putri saat posyandu remaja
F. Sasaran
1. Konseling ASI Eksklusif
Semua Ibu hamil dan nifas di wilayah kerja Puskesmas Lingga
2. Kunjungan Rumah Balita Gizi Buruk
Balita gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Lingga
3. Pemberian Makanan Tambahan bagi Balita Kurus dan Ibu Hamil KEK Balita
usia 6 – 59 bulan dengan kategori kurus dan ibu hamil KEK di wilayah kerja
Puskesmas Lingga
4. Pemberian TTD
Ibu hamil dan remaja putri yang ada di wilayah kerja Puskesmas Lingga

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


JADWAL

No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Pelaksana

Nutrisionis
Konseling ASI
1
Eksklusif x x x x x x x x x x x x Bidan

Kunjungan Rumah Nutrisionis


2
Balita Gizi buruk x x x x x x x x x x x x

Pemberian Makanan
Tambahan bagi Balita
3
Kurus dan Ibu Hamil x x x x x x x x x x x x Nutrisionis
KEK

4 Pemberian TTD remaja


Bidan dan
dan ibu hamil x x x x x x x x x x x x
nutrisionis

H. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan


Penanggungjawab program memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
jadwal, dan jika terjadi penyimpangan terhadap jadwal harus melaporkan kepada
penanggunjawab UKM Puskesmas

I. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Keseluruhan Kegiatan


1. Pencatatan
Pencatatan kegiatan dalam bentuk dokumen rekap hasil kegiatan
2. Pelaporan
Pelaporan kegiatan dibuat sesuai dengan format yang sudah disiapkan
dan sesuai hasil kegiatan. Laporan disampaikan pada PJ UKM dan akan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas
3. Evaluasi Kegiatan
Kegiatan evaluasi dilakukan dengan cara melihat kesesuaian jadwal dan
pelaksanaan, kehadiran sasaran, dan kendala/hambatan saat pelaksanaan
kegiatan

Lingga, 2 Januari 2023


Mengetahui Penanggung Jawab
Kepala Puskesmas Lingga

Yustina, A.Md.Kep Rika Indriawahyuni, S.Gz


NIP. 19671010 198901 2 004 NIP. 19791231 200502 2 004

You might also like