You are on page 1of 6

Standard Operasional Procedure (SOP)

IDENTIFIKASI PASIEN DAN PEMENUHAN


KEBUTUHAN PASIEN DENGAN RESIKO, KENDALA
DAN KEBUTUHAN KHUSUS
Nomor :

Revisi Ke :

Berlaku Tgl:

Ditetapkan

Kepala UPT Puskesmas Gesang


tentang

SOP IDENTIFIKASI PASIEN DAN


PEMENUHAN KEBUTUHAN
PASIEN DENGAN RESIKO,
KENDALA DAN KEBUTUHAN
KHUSUS

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG


DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK

DAN KELUARGA BERENCANA

UPT PUSKESMAS GESANG


Jalan Rahmad Jaya Nomor 09 Gesang-Tempeh Lumajang
IDENTIFIKASI PASIEN DAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN PASIEN
DENGAN RESIKO, KENDALA DAN
KEBUTUHAN KHUSUS

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman : 1/2
UPT drg. ETA DEVI AMALIA
PUSKESMAS NIP.19870305 201903 2
015
GESANG
1. Pengertian Identifikasi dan pemenuhan kebutuhan pasien dengan resiko,
kendala dan kebutuhan khusus adalah suatu upaya untuk
mengidentifikasi hambatan dalam faktor bahasa, fisik,
budaya/kepercayaan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah identifikasi pasien
dengan dengan kebutuhan khusus.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Gesang No. Tentang
Identifikasi Dan Pemenuhan Kebutuhan Pasien Dengan Resiko,
Kendala Dan Kebutuhan Khusus
4. Referensi 1. Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
2. Permenkes RI Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan
pasien
5. Prosedur Alat :
a. Tongkat
b. Kursi Roda
6. Langkah- 1. Petugas Pendaftaran mengenali hambatan yang dimiliki oleh
langkah
pasien :
- Hambatan bahasa misal tidak bisa berbahasa Indonesia
- Hambatan budaya misal pelanggan yang tidak sabar ingin
diperiksa, meminta obat sesuai keinginan sendiri tanpa
menunggu pemeriksaan, ingin selalu meminta obat yang
disuntik, meminta rujukan tanpa membawa pasien/pasien tidak
datang
- Hambatan fisik misal pasien yang datang dengan
dibopong/digendong (karena tidak bisa berjalan) atau
menggunakan kursi roda/tongkat. Pasien dengan disabilitas
(buta, tuli, bisu dll)
- Penghalang lain : Mati lampu saat pelayanan, kartu status
pasien tidak ada/tidak ditemukan
2. Petugas Pendaftaran segera menghubungi petugas
penerjemah yang sudah ditunjuk oleh Kepala UPTD
Puskesmas Gesang sebagai penerjemah bahasa (jika pasien
tidak bisa berbahasa Indonesia) dan melakukan pendaftaran
atau bertanya pada keluarga/wali pasien yang mengerti
Bahasa Indonesia
3. Jika hambatan fisik maka petugas pendaftaran akan
mendahulukan dan mengantarkan pasien langsung menuju
ruang periksa yang dituju dan mempersilahkan kepada kerabat
yang mengantar untuk melakukan pendaftaran
4. Jika pasien datang sendiri tanpa ada yang mengantar maka
pada ruang pemeriksaan petugas unit melakukan pendataan
langsung diruang periksa dan setelah itu menyerahkannya ke
bagian pendaftaran.
5. Jika ada kendala budaya maka petugas memberikan KIE
sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan bahasa yang
efektif dan sopan sampai pasien mengerti
6. Jika terdapat hambatan lain maka petugas mencari solusi
sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

7. Bagan Alir

8. Hal-hal Identifikasi pasien harus mengacu pada kartu identitas pasien yang
yang perlu
masih berlaku.
diperhatika
n
9. Unit terkait - Loket Pendaftaran
- BP Umum
- BP Gigi
- KIA
- Unit Rawat Inap dan UGD
- Konsultasi Gizi
- KB
10. Dokumen Dokumen Rekam medis
terkait
11. Rekaman
histori Tanggal mulai
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
Daftar Tilik
IDENTIFIKASI PASIEN DAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN PASIEN DENGAN RESIKO,
KENDALA DAN KEBUTUHAN KHUSUS

Nomor :

Revisi Ke :

Berlaku Tgl:

DINAS KESEHATAN
PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
UPT PUSKESMAS GESANG
Jl. Rahmad Jaya No.09, Kode Pos 67371
Telp. (0334)520 516 Email : puskesmasgesang@gmail.com
IDENTIFIKASI PASIEN DAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN PASIEN DENGAN RESIKO, KENDALA
DAN KEBUTUHAN KHUSUS
UPT
PUSKESMAS
GESANG
Daftar No. Kode :
Tilik
Terbitan :
No. Revisi :
Tanggal Mulai :
Berlaku
Halaman : 1/1

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak
1. Apakah petugas pendaftaran mengenali hambatan yang
dimiliki oleh pasien?
2. Pada passion dengan kendala petugas pendaftaran
menghubungi petugas penerjemah yang (jika pasien tidak bisa
berbahasa Indonesia) atau bertanya pada keluarga/wali pasien
yang mengerti Bahasa Indonesia?
3. Pada pasien dengan kendala fisik, apakah akah petugas
pendaftaran akan mendahulukan dan mengantarkan pasien
langsung menuju ruang periksa dan mempersilahkan kepada
kerabat yang mengantar untuk melakukan pendaftaran?
4. Pada pasien dengan kendala fisik yang datang sendiri tanpa
ada yang mengantar apakah petugas unit melakukan
pendataan langsung diruang periksa dan setelah itu
menyerahkannya ke bagian pendaftaran?
5. Pada pasien dengan kendala budaya apakah petugas
memberikan KIE sesuai dengan peraturan yang berlaku
dengan bahasa yang efektif dan sopan sampai pasien
mengerti?
6. Pada hambatan lain, apakah petugas mencari solusi sesuai
dengan permasalahan yang dihadapi?
Jumlah

CR: …………………………………………%
Gesang, …………………….

Auditie Pelaksana/ Auditor

(....................................) (....................................)

You might also like