You are on page 1of 2

CONDITIONAL SENTENCE

Secara sederhana, conditional sentence merupakan kalimat majemuk yang berisikan kondisi
mengenai sebuah pengandaian, imajinasi, atau suatu kejadian yang belum terjadi. Dalam kalimat
Bahasa Inggris, kalimat pengandaian ini diawali dengan ‘if’ sebagai penanda bahwa kondisinya
memang belum terjadi.

Terdapat 4 jenis conditional sentence yang masing-masing jenisnya menggunakan


bentuk tenses yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya semua conditional sentence terdiri atas if
clause dan main clause.

1. Zero Conditional Sentence (General Truth)

Conditional sentence tipe 0 digunakan untuk menyatakan fakta atau kebenaran umum yang sudah
pasti. Jika hal A terjadi, maka akan menyebabkan hal B.

Rumus:

If + simple present tense, simple present tense


Simple present tense + if + simple present tense

Contoh:
If it rains, the ground gets wet.
The ground gets wet if it rains.

2. First Conditional Sentence (True in the Future)

Conditional sentence tipe 1 digunakan untuk mengekspresikan suatu hal yang sangat besar
kemungkinannya terjadi di waktu yang akan datang jika kita melakukan sesuatu.

Rumus:

If + simple present tense, simple future tense / If + V1 s-es + modal 1 (can,may,will, etc) + V1
Simple future tense + if + simple present tense

Contoh:
If I pass the exam, I will buy a new bike.
I will buy a new bike if I pass the exam.
3. Second Conditional Sentence (Untrue in the Present/Future)

Conditional sentence tipe 2 digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang tidak realistis atau sangat
kecil kemungkinannya untuk terjadi. Karena itu, tipe ini cocok untuk menyatakan angan-angan kita.

Rumus:

If + simple past, present conditional / If + V2 + modal (could,might,would, etc) + V2


Present conditional + if + simple past

Contoh:

If Once were not a good singer, I would not be one of his big fans.
(Dalam kalimat ini modal bentuk kedua ditandai dengan adanya kata “would not”. Modal bentuk ke-2
harus selalu diikuti verb 1, jadi “I would not be”)
I would play roller coaster every day if I owned a theme park.
(Kenyataannya saya tidak memiliki taman bermain sendiri, jadi saya tidak bisa bermain roller
coaster setiap hari)
Dalam tipe second conditional sentence tidak pernah menggunakan to be was. Semua subjek (I,
She, He, It) menggunakan to be were sebagai penanda bentuk lampau.

4. Third Conditional Sentence (Untrue in the Past)

Conditional sentence tipe 3 digunakan untuk menyampaikan pengandaian atas kejadian yang sudah
terjadi di masa lalu. Karena sudah terjadi dan tidak bisa diubah lagi kenyataannya, kita hanya bisa
mengungkapkan pengandaian apa yang akan terjadi jika kejadian tersebut berjalan berbeda dari
kenyataan.

Rumus:

If + past perfect, perfect conditional (would,could, might) + have + V3


Perfect conditional + if + past perfect

Contoh:
If I had studied harder, I would have passed the exam.
(Jika saya belajar dengan sungguh-sungguh, Saya akan lulus ujian.)
(Faktanya: Saya tidak belajar sungguh-sungguh, sehingga saya tidak lulus ujian.)

Yang perlu diperhatikan adalah:


Ketika klausa if berada di depan, tanda koma harus dibubuhkan di tengah kalimat. Ketika klausa if
berada di belakang, tanda koma tidak diperlukan.

You might also like