Professional Documents
Culture Documents
Apa Itu Conditional Sentence
Apa Itu Conditional Sentence
Secara sederhana, conditional sentence merupakan kalimat majemuk yang berisikan kondisi
mengenai sebuah pengandaian, imajinasi, atau suatu kejadian yang belum terjadi. Dalam kalimat
Bahasa Inggris, kalimat pengandaian ini diawali dengan ‘if’ sebagai penanda bahwa kondisinya
memang belum terjadi.
Conditional sentence tipe 0 digunakan untuk menyatakan fakta atau kebenaran umum yang sudah
pasti. Jika hal A terjadi, maka akan menyebabkan hal B.
Rumus:
Contoh:
If it rains, the ground gets wet.
The ground gets wet if it rains.
Conditional sentence tipe 1 digunakan untuk mengekspresikan suatu hal yang sangat besar
kemungkinannya terjadi di waktu yang akan datang jika kita melakukan sesuatu.
Rumus:
If + simple present tense, simple future tense / If + V1 s-es + modal 1 (can,may,will, etc) + V1
Simple future tense + if + simple present tense
Contoh:
If I pass the exam, I will buy a new bike.
I will buy a new bike if I pass the exam.
3. Second Conditional Sentence (Untrue in the Present/Future)
Conditional sentence tipe 2 digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang tidak realistis atau sangat
kecil kemungkinannya untuk terjadi. Karena itu, tipe ini cocok untuk menyatakan angan-angan kita.
Rumus:
Contoh:
If Once were not a good singer, I would not be one of his big fans.
(Dalam kalimat ini modal bentuk kedua ditandai dengan adanya kata “would not”. Modal bentuk ke-2
harus selalu diikuti verb 1, jadi “I would not be”)
I would play roller coaster every day if I owned a theme park.
(Kenyataannya saya tidak memiliki taman bermain sendiri, jadi saya tidak bisa bermain roller
coaster setiap hari)
Dalam tipe second conditional sentence tidak pernah menggunakan to be was. Semua subjek (I,
She, He, It) menggunakan to be were sebagai penanda bentuk lampau.
Conditional sentence tipe 3 digunakan untuk menyampaikan pengandaian atas kejadian yang sudah
terjadi di masa lalu. Karena sudah terjadi dan tidak bisa diubah lagi kenyataannya, kita hanya bisa
mengungkapkan pengandaian apa yang akan terjadi jika kejadian tersebut berjalan berbeda dari
kenyataan.
Rumus:
Contoh:
If I had studied harder, I would have passed the exam.
(Jika saya belajar dengan sungguh-sungguh, Saya akan lulus ujian.)
(Faktanya: Saya tidak belajar sungguh-sungguh, sehingga saya tidak lulus ujian.)