You are on page 1of 13

LAPORAN PRAKTIKUM MANDIRI

BIOLOGI PERTANIAN
STRUKTUR TUBUH HEWAN TINGKAT TINGGI
(JARINGAN HEWAN)

DISUSUN OLEH
DEFRIHAN PAJRI
23352051

DOSEN PEMBIMBING
SANTI DIANA PUTRI, S.Si, M.Si

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


DEPARTEMEN AGROINDUSTRI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2023
PRAKTIKUM MANDIRI BIOLOGI PERTANIAN

Judul Praktikum : Struktur Tubuh Hewan Tingkat Tinggi (Jaringan Hewan)

A. Tujuan Praktikum :
1. Terampil mengamati penyusun tubuh hewan.
2. Dapat menjelaskan jaringan penyusun tubuh hewan.
3. Dapat menjelaskan struktur masing-masing jaringan penyusun tubuh hewan.
4. Dapat menjelaskan fungsi masing-masing jaringan penyusun tubuh hewan.

B. Dasar Teori:
Jaringan hewan merupakan sekumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk serta
fungsi sama sehingga membentuk jaringan.
Seperti diketahui, hewan merupakan organisme bersel banyak atau multiseluler. Sel-
sel yang berkelompok tersebut mempunyai bentuk dan fungsi yang sama dalam
tubuh hewan.
Sementara itu, ada juga jaringan pada hewan dengan bentuk khusus yang
memungkinkan sel-sel di dalamnya melakukan fungsi yang spesifik.
Jaringan pada hewan dibagi menjadi empat jenis. Keempat jaringan yang ada pada
hewan tersebut ialah jaringan epitel, jaringan otot, jaringan ikat serta jaringan saraf. ⁸
Berikut ini penjelasan tentang macam-macam jaringan pada hewan dan fungsinya
yang perlu diketahui, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Selasa
(30/11/2021).
Jaringan pada hewan dibedakan atas 4 jaringan utama: jaringan
epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan syaraf. Jaringan ini tidak terdapat sebagai
satuan-satuan terpisah tetapi saling berhubungan satu sama lain membentuk organ dan sistem
tubuh. (Adimiharja & Mulyaningsih, 2013)

1. Jaringan Epitel

Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang terikat satu sama lain. Jaringan epitel adalah
jaringan yang melapisi permukaan tubuh (epitelium), membatasi antar organ (mesotelium),
atau membatasi organ dengan rongga dalam tubuh (endotelium). Sel-sel epitelium terikat kuat
satu sama lain oleh material yang berada di antara sel-sel. Adanya ikatan yang kuat tersebut
memungkinkan jaringan epitel sebagai pelindung yang melindungi tubuh dari luka secara
mekanik, serangan mikroorganisme, dan kehilangan cairan. Berdasarkan bentuk dan
susunannya jaringan epitel dibagi menjadi tiga, yaitu epitel pipih, epitel batang, dan epitel
kubus. (Diastuti, 2018)

2. Jaringan Ikat

Sesuai dengan namanya, jaringan ikat berfungsi sebagai pengikat, penyokong, serta
penghubung satu jaringan dengan jaringan yang lainnya. Jaringan ikat tidak terdapat pada
permukaan luar tubuh. Jaringan ikat mengandung banyak pembuluh darah, kecuali pada
tulang rawan. Berbeda dengan sel epitel, populasi sel-sel jaringan ikat lebih jarang dan
menyebar di dalam matriks. Pada umumnya, matriks terdiri atas jaringan-jaringan
serabut yang melekat dalam bahan dasar berupa cairan, gel, atausolid. (Ferdinand &
Ariebowo, 2015)

Matriks pada jaringan ikat memiliki jalinan yang bergantung pada serabut yang di
milikinya. Berikut ini beberapa serabut yang menyusun jaringan ikat, yaitu serabut kolagen,
serabut elastin, dan serabut retikuler. Serabut kolagen memiliki daya regang sangat tinggi
dengan elastisitas yang rendah. Serabut kolagen terbuat dari protein kolagen. Serabut elastin
memiliki elastisitas tinggi. Namun, serabut elastin daya elastisitasnya akan semakin
berkurang seiring dengan pertambahan usia seseorang. Serabut retikuler mirip dengan serabut
kolagen hanya ukuran serabutnya lebih pendek dibandingkan dengan serabut kolagen.
3. Jaringan Otot

Secara umum otot di dalam tubuh hewan maupun manusia dibagi menjadi tiga, yaitu:
Otot lurik (otot rangka) Otot lurik tersusun atas sel-sel yang berbentuk silindris yangs angat
panjang, tetapi tidak mengalami percabangan. Panjang setiap selnya bervariasi antara 3- 4
cm. Otot lurik mengandung inti sel
yang banyak dan letaknya tersebar di bagian tepi sel. Miofibril miofibril otot lurik
susunannya sejajar dengan serabut ototnya, sehingga membentuk daerah terang yang disebut
isotrop dan daerah gelap yang disebut anisotrop. Adanya daerah terang dan gelap pada otot
lurik,menyebabkan otot ini tampak bergaris-garis melintang. (Bakhtiar, 2017).
Otot polos Sel-sel otot polos berbentuk seperti gelendong dengan panjang yang
bervariasi antara 20-500 milimikron, bergantung pada organ mana otot polos ini berada.
Kontraksinya (pergerakannya) tidak di bawah pengaruh kesadaran atau kemauan.

Kontraksi otot polos dipengaruhioleh saraf-saraf yang berasal dari sistem saraf
otonom. Otot ini dapat bergerak tanpa henti tanpa menimbulkan kelelahan, meskipun harus
bergerak dalam jangka waktu lama. Untuk melakukan kontraksi otot polos membutuhkan
waktu antara tiga detik sampai tiga menit. Otot polos terutama terdapat di bagian viseral,
membentuk pada bagian-bagian yang berkontraksi seperti pada dinding saluran pencernaan
dari mulai pertengahan esophagus hingga ke anus, serta saluran-saluran keluar kelenjar yang
berhubungan dengan sistem ini. Di samping itu, otot polos terdapat pada
sistem pernapasan, sistem eksresi, sistem reproduksi, dan pada bagian tertentu di mata.

Otot jantung Otot jantung merupakan jenis otot dari penggabungan otot lurik dan otot
polos. Disebut demikian karena otot jantung, keadaan susunannya memperlihatkan susunan
otot lurik, tetapi cara kerjanya seperti otot polos, yaitu berkontraksi secara ritmis dan
otomatis.Walaupun otot jantung mirip otot lurik, tetapi ada perbedaan dalam hal percabangan
dan intinya. Sel-sel otot jantung seringkali terlihat membentuk rantai dan bercabang dua atau
lebih. Percabangan pada otot jantung seperti ini disebut Syncytium. Jumlah intinya terkadang
satu atau dua buah dan terletak pada bagian tengah (pusat). Sel-sel otot jantung dipengaruhi
oleh saraf-saraf dari sistem saraf otonom.

4.Jaringan saraf

membentuk sistem saraf. Sistem saraf berfungsi menjamin kepekaan hewan terhadap
pengaruh lingkungannya. Dengan demikian, sistem saraf mampu menanggapi pengaruh yang
terjadi dari lingkungannya. Di samping itu, sistem saraf mampu mengendalikan gerakan otot,
sekresi kelenjar, dan berperan besar pada tingkah laku naluri. Jaringan saraf ini terdiri atas
sel-sel saraf yang disebut neuron. Sel saraf atau neuron merupakan unit fungsional pada
sistem saraf. Neuron yang terdapat dalam tubuh bentuknya bermacam-macam bergantung
pada tempat beradanya dan fungsinya. Sitoplasma sel neuron mengandung organel-organel
antara lain badan golgi, mitokondria, dan retikulum endoplasma. Untuk kelangsungan
hidupnya, neuron mendapatkan suplai makanan melalui neuroglia yang terdapat disekitarnya.
Neuron memiliki badan sel, dendrit, dan neurit (akson).

C. Alat dan Bahan:


Alat : Mikroskop cahaya, preparat awetan (epitel selapis kubus pada medula renalis,
compact bone, saraf, apusan darah, otot lurik, dan otot polos).

D. Cara Kerja:
Langkah kerja kegiatan pratikum ini adalah sebagai berikut:
1. Jaringan epitelium
a. Gambarlah preparat awetan sel epitel dan beri keterangan bagian-bagian yang terlihat.
b. Perhatikan sel epitel berbentuk kubus, dengan inti sel besar yang membulat, dan
terletak di tengah sel.
2. Jaringan Tulang
a. Gambarlah preparat awetan tulang (compact bone) dan beri keterangan bagian-bagian
yang terlihat.
b. Pada preparat akan tampak sel tulang (osteosit) tersusun melingkar mengelilingi
canalis havers. Satu kelompok sel-sel tulang ini disebut sistem haversi. Sistem haversi
terdiri atas:
1) Saluran haversi.
2) Lamela havers yang tersusun konsentris mengelilingi canalis havers (saluran
haversi). Tiap lamela mengandung osteosit.
3) Lakuna, yaitu saluran yang terletak antara atau dalam lamela.
4) Kanalikuli, yaitu saluran halus yang menghubungkan lakuna.
5) Endostenom.
3. Jaringan saraf
a. Amatilah preparat awet saraf, kemudian gambar dan beri keterangan.
b. Perhatikan dari satu sel saraf terdapat;
1) Badan sel, di daerah ini terdapat sel.
2) Sitoplasma dengan uluran-ulurannya. Uluran yang panjang satu buah disebut
dengan akson (neurit). uluran yang pendek jumlahnya banyak disebut dengan
dendrit. Di dalam sitoplasma juga terdapat neurofibril (serabut-serabut saraf) dan
nukleus.
4. Jaringan Darah
a. Amatilah preparat awetan macam-macam sel darah dengan perbesaran kuat.
b. Perhatikan macam-macam sel darah, misalnya eritrosit, limfosit, monosit, leukosit,
neutrofil, basofil, dan gambarkan.
5. Otot lurik (otot serat lintang)
a. Amati preparat awetan otot lidah dengan perbesaran kuat.
b. Perhatikan bentuk dan arah serabut otot (myofibril) dan multinukleus yang terdapat di
pinggir sel yang membulat dan terletak di tengah sel dan gambarkan.
6. Otot polos
a. Amatilah preparat awetan otot polos dengan perbesaran kuat.
b. Perhatikan bentuk dan arah serabut otot (myofibril) dan nukleus yang terletak di
tengah sel, kemudian gambarkan.

E. Hasil Pengamatan

Pengamatan Gambar Dari Internet Gambar Tulis Tangan


1. Jaringan epitel

Sumber bacaan : https://images.app.goo.gl/


PSjKAWHBZJmoDccZ7
2. Jaringan tulang

Sumber bacaan : https://images.app.goo.gl/


KeKBW3QQ3CsWKa9n8
3. Jaringan syaraf

Sumber bacaan : https://images.app.goo.gl/


q9FsRKMjKY1GvRfz5
4. Jaringan darah

Sumber bacaan : https://images.app.goo.gl/


BmZsMtcyqC3MvYGX6
5. Otot lurik (otot
serat lintang)

Sumber bacaan : https://images.app.goo.gl/


DMYeBua6vsBnRKv8A
6. Otot polos

Sumber bacaan : https://images.app.goo.gl/


fv3hMkojV9WoEr4T7

F. Pembahasan

Jaringan epitel adalah salah satu dari empat jenis dasar jaringan hewan. Jaringan
epitel melapisi permukaan luar organ dan pembuluh darah ke seluruh tubuh, serta permukaan
dalam rongga di banyak organ internal. Sebagian besar jaringan epitel pada dasarnya adalah
sel-sel besar yang menutupi semua permukaan tubuh yang terpapar dunia luar dan melapisi
bagian luar organ.

Fungsi jaringan epitel pada hewan sangat penting dalam anatomi tubuh. Terlepas dari
bentuk, ukuran, atau susunan sel, fungsi jaringan epitel pada hewan memiliki peran sesuai
jenisnya. Tak hanya berperan melindungi organ tubuh, bagian anatomi ini juga berkontribusi
dalam fungsi sensorik, pembuangan, hingga menangkal bakteri dan virus.

Jaringan epitel dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yakni:

1. Epitel pelapis yaitu epitelium superfisial yang bersifat membran atau membaran/lapisan.

2. Epitel kelenjar yaitu epitelium glandulare.

Sementara, jenis-jenis jaringan epitel dapat dibedakan menjadi dua yaitu epitel simpleks
(terdiri dari satu lapis sel) dan epitel kompleks (tersusun atas beberapa lapisan sel).

1. Epitel simpleks

- Epitel pipih selapis.

- Epitel kubus selapis

- Epitel silindris selapis

- Epitel silindris selapis bersilia

- Epitel silindris semu berlapis (Epitel silindris bersilia)

2. Epitel kompleks

- Epitel pipih berlapis

- Epitel kubus berlapis

- Epitel silindris berlapis

- Epitel transisional

- Epitel kelenjar eksokrin

- Epitel kelenjar endokrin

Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat dan menyokong jaringan
yang lain. Nama lain untuk jaringan ikat, yaitu jaringan penyokong atau
penyambung. Jaringan ikat memiliki variasi yang sangat luas berdasarkan bentuk, letak, dan
strukturnya. Fungsi utamanya sebagai penghubung antar jaringan, penunjang tubuh (tulang,
tulang rawan) berperan dalam proses pengaturan suhu tubuh, mekanisme pertahanan, dan
regenerasi. Jaringan ikat seperti tulang, tulang rawan, tendon, ligamen, jaringan ikat fibrosa
dan jaringan lemak berfungsi menyangga dan menyatukan jaringan dan organ-organ lain.
Sifat dan fungsi tiap jaringan ikat ditentukan oleh sifat matriks interseluler.

Sel-sel jaringan ikat banyak ditemukan pada jaringan ikat longgar. Jaringan ikat
dibagi dalam dua kelompok, yaitu sel-sel tetap dan sel kelana. Jaringan ikat sel-sel tetap,
contohnya fibroblas, makrofag, sel plasma, dan sel lemak. Jaringan ikat yang termasuk sel
kelana, yaitu sel-sel yang termasuk sel darah putih seperti limfosit dan leukosit. Berbagai
jenis sel yang terdapat pada jaringan ikat longgar melekat pada matriks dan setiap selnya
memiliki fungsi yang berbeda-beda.

Berdasarkan matriks-matriks yang menyusunnya, jaringan ikat dibagi menjadi dua


kelompok, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.
1) Jaringan ikat longgar
Jaringan ikat longgar memiliki serabut kolagen berwarna putih, serabut elastis, dan
serabut retikulum. Disebut jaringan longgar karena jaringan ikat ini memiliki ciri susunan
serat-seratnya longgar. Contoh sel jaringan ini adalah sel fibroblas, sel plasma, dan sel
makrofag. Fungsi jaringan pengikat longgar adalah membungkus organ-organ tubuh,
pembuluh darah, dan saraf.Jaringan ikat longgar fungsi utamanya adalah sebagai berikut.

a. Sebagai materi pembungkus dan penambat serta media pembenam beberapa struktur,
termasuk pembuluh darah dan saraf.
b. Mengikat jaringan-jaringan lain, unsur-unsur organ, dan organ-organ menjadi satu serta
memungkinkan bagian-bagian itu bergeser dengan cukup leluasa antara satu dengan yang
lainnya, karena ini bersifat fleksibel.

2) Jaringan ikat padat

Dinamakan jaringan ikat padat karena jaringan yang menyusunnya berimpitan.


Jaringan ikat padat berdasarkan susunan serat-serat yang menyusunnya, dibagi menjadi dua
macam, yaitu jaringan ikat padat beraturan dan tidak beraturan.

a. Jaringan ikat padat beraturan. Jaringan ikat padat ini terdapat pada tempat-tempat yang
mengalami tegangan dari satu jurusan, serat-serat tersusun teratur secara paralel. Jaringan
ini terdapat pada ligamen yang menghubungkan tulang dengan tulang dan tendon yang
menghubungkan otot dengan tulang.
b. Jaringan ikat padat tak beraturan. Jaringan ikat padat ini terdapat pada tempat-tempat yang
mengalami tegangan atau kontraksi dari segala arah sehingga serat-seratnya akan berupa
berkas teranyam yang arahnya tidak tentu. Jaringan ikat padat seperti ini ditemukan pada
bagian dermis kulit dan pembalut tulang.
Jaringan otot adalah sebuah jaringan yang berisikan banyak sel dan serat yang memiliki
fungsi yang sama, yakni membentuk otot sekaligus membantu proses pergerakan rangka dan
organ di dalamnya. Jaringan ini berasal dari lapisan embrional yang kemudian disusun oleh sel-
sel khusus yang bisa melakukan kontraksi karena mengandung miofibril di dalamnya yang
berfungsi sebagai elemen kontraktil. Jaringan saraf ini terdiri atas sel-sel saraf yang disebut
neuron.
Sel saraf atau neuron merupakan unit fungsional pada sistem
saraf. Neuron yang terdapat dalam tubuh bentuknya bermacam-macam bergantung
pada tempat beradanya dan fungsinya. Sitoplasma sel neuron mengandung organel-organel
antara lain badan golgi, mitokondria, dan retikulum endoplasma. Untuk kelangsungan
hidupnya, neuron mendapatkan suplai makanan melalui neuroglia yang terdapat disekitarnya.
Neuron memiliki badan sel, dendrit, dan neurit (akson).

Otot adalah jaringan tubuh yang bertanggung jawab untuk menggerakkan tulang atau
mengontrol gerakan tubuh. Ada dua jenis otot dalam tubuh manusia yaitu otot lurik dan otot
polos. Otot lurik dan otot polos memiliki struktur yang berbeda dan fungsinya juga berbeda.
Kedua jenis otot memiliki beberapa perbedaan penting yang perlu diperhatikan. Salah satu
perbedaan utama antara otot lurik dan otot polos adalah struktur sel mereka.

Otot lurik memiliki serat otot yang menjalar di sel-selnya, yang menyebabkan otot
tersebut berbentuk seperti kawat. Otot lurik memiliki sel-sel otot yang memiliki bentuk bulat
atau oval dan terletak di sepanjang serat otot. Serat otot ini menyebabkan otot lurik berbentuk
kawat. Serat otot juga memungkinkan otot lurik untuk mengembang dan mengecil dengan
cepat, sehingga memungkinkan otot lurik untuk menghasilkan gerakan yang cepat. Otot lurik
juga dapat meregang dan mengembang dengan kuat.

Sedangkan otot polos memiliki sel-sel otot yang berbentuk lebih lonjong, yang
disebut fibril. Fibril ini berjalan di sepanjang sel-sel otot dan menyebabkan otot polos
berbentuk pipih. Jika dibandingkan dengan otot lurik, otot polos cenderung lebih lembut dan
elastis. Otot polos juga memiliki kemampuan untuk meluruskan dan mengembangkan tubuh
dengan lebih lambat. Otot polos juga dapat mengembangkan kekuatan yang lebih lama
daripada otot lurik

G. Kesimpulan
Sel-sel yang bentuk dan fungsinya sama selanjutnya akan berkelompok menjadi satu
kesatuan membentuk jaringan. Jaringan pada hewan dibedakan atas 4 jaringan utama:
jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan syaraf. Keempat jaringan tersebut
dimiliki oleh semua hewan kecuali hewan paling sederhana seperti Porifera.

Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi organ dengan lingkungannya.


Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mempertahankan bentuk tubuh, salah satu
jaringan ikat yaitu jaringan tulang.

Jaringan tulang adalah jaringan memiliki lapisan luar yang melapisimatriks tulang
yaitu periosteum dan endosteum, didalam matrik tulangterdapat saluran havers dan pada
saluran itu terlihat 2 saluran kecilnya yaitulakuna dan lamela.

Jaringan otot adalah jaringan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif. Terdiri atas otot
polos, otot lurik, dan otot jantung. Otot polos merupakan ototyang bekerja involunter (tidak
sadar) memiliki bentuk gelendong dengan intiyang berada ditengah, sedangkan otot lurik
merupakan otot volunteer (sadar) yang berbentuk panjang silindris dengan inti banyak ditepi.

Jaringan syaraf berfungsi sebagai kepekaan hewan terhadap lingkungan, Di samping


itu, sistem saraf mampu mengendalikan gerakan otot, sekresi kelenjar, dan berperan besar
pada tingkah laku naluri. jaringan syaraf terdiridari sel-sel syaraf yaitu neuron.

Setiap organ, disusun oleh jaringan yang berbeda-beda pula, contohnya pada
saluran pencernaan terdiri dari jangingan epitel, jaringan otot polos
dan jaringan ikat jarang. Jaringan polosnya sebagai penggerak organ pencercaan agar terus
berkontraksi, jaringan ikat membentuk bagian menonjol dari lumenyang berfungsi
mengabsorpsi, dan jaringan epitel sebagai jaringan terluarnya.

.
DAFTAR PUSTAKA

Adimiharja, Syarif A. & Mulya Ningsih, Yayan. 2013. Penutun Praktikum Biologi Umum.
Universitas Juanda, Bogor. Halaman 19-21
Bakhtiar, Suaha. 2017. Biologi. Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementrian Pendidikan
Nasional, Jakarta. Halaman 49-70

Diastuti, Renni. 2018. Biologi. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Halaman 50-58
Ferdinand, Fictor P. & Ariebowo, Moekti. 2015. Praktis Belajar Biologi 2. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.Halaman 40-49

https://images.app.goo.gl/PSjKA Diakses pada tanggal 20 Oktober 2023


https://images.app.goo.gl/KeKBW3QQ3CsWKa9n8 Diakses pada tanggal 20 Oktober 2023
https://images.app.goo.gl/q9FsRKMjKY1GvRfz5 Diakses pada tanggal 20 Oktober 2023
https://images.app.goo.gl/BmZsMtcyqC3MvYGX6 Diakses pada tanggal 20 Oktober 2023
https://images.app.goo.gl/DMYeBua6vsBnRKv8A Diakses pada tanggal 20 Oktober 2023
https://images.app.goo.gl/fv3hMkojV9WoEr4T7 Diakses pada tanggal 20 Oktober 2023

You might also like