You are on page 1of 9

Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke-5 Tahun 2022

Tema : ”Implementasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam


Proses Pembelajaran MBKM Di Era 5.0”. Kisaran, 19 Oktober 2022

PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP NILAI


PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI
BURSA EFEK INDONESIA

1
Dian Ayu Andriani, 2Surya Kholilla, 3Putri Hasiani Sitompul, 3Mira
1,2,3
Universitas Asahan, Asahan
1
e-mail: Email dianayu767@gmail.com, suryakhlil2301@gmail.com,
putrihasiani463@gmail.com

ABSTRAK

Riset ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pada perusahaan return on asset (ROA), terhadap
nilai perusahaan manufaktur yang terdapat di bursa efek indonesia. Berdasarkan hasil analisis data
dan pengujian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka peneliti menarik kesimpulan
sebagai berikut:Nilai signifikansi Return On Assets sebesar 0,101>0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan dan didapatkan nilai
thitung (1,672) < ttabel (2.00958) dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Hasil statistik
tersebut menunjukkan bahwa nilai sig F sebesar 0,001 lebih kecil dari tingkat signifikan 5%. Dan
nilai Fhitung (6,060) > Ftabel (2,80) dengan demikian, maka H0 ditolak dan H2 diterima. Hal ini berarti
dapat disimpulkan bahwa variabel Return On Asset (ROA) secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap Nilai Perusahaan. Nilai Adjusted R Squere sebesar 0,233 ini berarti 23,3% variasi nilai
perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen yaitu : ROA, Sedangkan
sisanya 76.7% dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar regresi.

Kata kunci: Return On Asset (ROA), Terhadap Nilai Perusahaan

ABSTRACT

This research aims to determine the effect of the company's return on assets (ROA), on the value of
manufacturing companies on the Indonesia Stock Exchange. Based on the results of data analysis
and testing described in the previous chapter, the researchers drew the following conclusions: On
Assets is 0.101>0.05. This shows that the ROA variable has no significant effect on firm value and
the value of tcount (1.672) < ttable (2.00958) can be concluded that H0 is accepted and H1 is
rejected. The statistical results show that the sig F value of 0.001 is smaller than the 5%
significance level. And the value of Fcount (6.060) > Ftable (2.80) thus, H0 is rejected and H2 is
accepted. This means that it can be concluded that the variable Return On Assets (ROA)
simultaneously has a significant effect on firm value. The Adjusted R Squere value of 0.233 means
that 23.3% of the variation in firm value can be explained by variations of the three independent
variables, namely: ROA, while the remaining 76.7% is explained by reasons other than
regression.

Keywords: Return On Assets (ROA), To Firm Value

I. PENDAHULUAN tujuan dari berdirinya sebuah


Sebuah perusahaan harus perusahaan. Tujuan yang pertama
memiliki tujuan yang jelas. Ada adalah untuk mencapai keuntungan
beberapa hal yang mengemukakan maksimal. Tujuan yang kedua adalah

198
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke-5 Tahun 2022
Tema : ”Implementasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam
Proses Pembelajaran MBKM Di Era 5.0”. Kisaran, 19 Oktober 2022

ingin memakmurkan pemilik ROA (Return on Assets)


perusahaan atau para pemilik saham. adalah rasio profitabilitas yang
Sedangkan tujuan perusahaan yang menunjukan persentase keuntungan
ket iga adalah memaksimalkan nilai (laba bersih) yang diperoleh
perusahaan yang tercermin pada harga perusahaan sehubungan dengan
sahamnya. Nilai perusahaan dapat keseluruhan sumber daya atau rata-rata
memberikan kemakmuran pemegang jumlah aset. Dengan kata lain, Return
saham secara mak simum apabila on Assets adalah rasio yang mengukur
harga saham meningkat. Semakin seberapa efisien suatu perusahaan
tinggi harga saham sebuah perusahaan, dalam mengelola asetnya untuk
maka makin tinggi kemakmuran menghasilkan laba selama suatu
pemegang saham. periode. ROA dinyatakan dalam
Perusahaan Manufaktur adalah persentase (%). Dapat dikatakan
sebuah badan usaha yang bahwa satu-satunya tujuan aset
mengoperasikan mesin, peralatan dan perusahaan adalah menghasilkan
tenaga kerja dalam suatu medium pendapatan dan tentunya juga
proses untuk mengubah bahan-bahan menghasilkan keuntungan atau laba
mentah menjadi barang jadi yang bagi perusahaan itu sendiri. Rasio
memiliki nilai jual. Semua proses dan ROA atau Return on Assets ini dapat
tahapan yang dilakukan dalam membantu manajemen dan investor
kegiatan manufaktur dilakukan dengan untuk melihat seberapa baik suatu
mengacu pada Standar Operasional perusahaan mampu mengkonversi
Prosedur (SOP) yang dimiliki oleh investasinya pada aset menjadi
masing- masing satuan kerja. Kondisi keuntungan atau laba (profit). Analisis
perekonomian saat ini telah rasio juga menghubungkan unsur-
menciptakan suatu persaingan yang unsur rencana dan perhitungan laba
ketat antar perusahaan manufaktur. rugi sehingga dapat menilai efektivitas
Persaingan dalam perusahaan dan efisiensi perusahaan. Adapun
manufaktur membuat setiap fungsi dari ROA adalah sebagai
perusahaan semakin meningkatkan berikut :
kinerja agar tujuannya dapat tetap 1) Sebagai dasar untuk menganalisis
tercapai. Tujuan utama perusahaan efisiensi penggunaan modal
yang telah go public adalah perusahaan, baik berkaitan dengan
meningkatkan kemakmuran pemilik efisiensi produksi maupun
atau para pemegang saham melalui penjualan.
peningkatan nilai perusahaan. Nilai 2) Sebagai dasar untuk
perusahaan sangat penting karena membandingkan kinerja keuangan
mencerminkan kinerja perusahaan antar-perusahaan dalam sektor
yang dapat mempengaruhi persepsi industri yang sama dalam
investor terhadap perusahaan. Nilai menghasilkan laba bersih dari
perusahaan tercermin dari harga pemanfaatan aset yang dimiliki
saham yang stabil, yang dalam jangka masing-masing perusahaan.
panjang mengalami kenaikan, semakin Dengan demikian, dapat
tinggi harga saham maka semakin ditentukan ranking kinerja
tinggi pula nilai perusahaan. keuangan perusahaan dalam suatu

199
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke-5 Tahun 2022
Tema : ”Implementasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam
Proses Pembelajaran MBKM Di Era 5.0”. Kisaran, 19 Oktober 2022

industri berdasarkan nilai rasio II. METODOLOGI PENELITIAN


ROA-nya. Penelitian ini merupakan
3) Sebagai ukuran tingkat efisiensi penelitian kuantitatif. Menurut
dan efektivitas setiap divisi Sugiyono (2015:14) bahwa
manajemen perusahaan, sehingga pendekatan kuantitatif merupakan
dapat digunakan sebagai bahan penelitian yang berlandaskan pada
evaluasi bagi setiap divisi untuk filsafat positivisme untuk meneliti
meningkatkan kinerja dan populasi atau sampel tertentu dan
produktivitasnya. pengambilan sampel secara random
4) Sebagai alat ukur tingkat dengan pengumpulan data
profitabilitas setiap produk yang menggunakan instrumen, analisis
diproduksi perusahaan. Dari sini, data bersifat statistik. Dimana dalam
pihak manajemen perusahaan penelitian kuantitatif tidak terlalu
dapat melakukan evaluasi memfokuskan kedalaman data, yang
terhadap produk sehingga mampu penting dapat merekam data sebanyak-
menentukan produk-produk yang banyaknya dari populasi yang luas.
menguntungkan dan tidak Definisi populasi dikemukakan
menguntungkan. oleh Sugiyono (2013:117) sebagai
5) Sebagai dasar pengambilan keseluruhan obyek atau subyek dengan
keputusan perusahaan untuk kualitas dan karakteristik tertentu yang
melakukan ekspansi bisnis. menjadi sasaran peneliti untuk
Semakin tinggi nilai rasio ROA dipelajari sehingga dapat ditarik
yang dimiliki perusahaan, maka kesimpulan. Populasi dalam penelitian
peluang dan potensi perusahaan ini adalah seluruh perusahaan
untuk mengembangkan bisnisnya manufaktur yang terdaftar di Bursa
semakin besar. Efek Indonesia (BEI) dan jumlah
Menurut Brigham & Daves populasi ada sebanyak 35 perusahaan
dalam Pakpahan (2010:211). Nilai Manufaktur. Dalam penelitian ini
perusahaan merupakan persepsi sampel yang diambil dengan metode
investor terhadap tingkat keberhasilan purposive sampling, Sesuai dengan
perusahaan yang tercermin pada harga kriteria diatas,dari 35 perusahaan
saham. Semakin tinggi nilai maka jumlah sampel yang digunakan
perusahaan maka semakin besar dalam penelitian ini adalah sebanyak
kemakmuran yang diterima oleh 17 perusahaan Manufaktur yang
pemilik saham (Yurist, 2014). terdapat di Bursa Efek Indonesia tahun
Berdasarkan latar belakang 2016 hingga 2018. Angka tahun
yang telah diuraikan diatas, peneliti pengamatan yang digunakan dalam
tertarik untuk meneliti tentang penelitian adalah 3 tahun berturut turut
“Pengaruh Return on Asset (ROA), yaitu 2016, 2017, dan 2018 sehingga
Terhadap Nilai Perusahaan sampel dalam penelitian ini 3 tahun
Manufaktur yang Terdapat di kali sampel sebanyak 17 yang berarti
Bursa Efek Indonesia”. berjumlah 51 pengamatan.
Metode analisis data yang
digunakan adalah model analisis
regresi linear berganda. Analisis ini

200
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke-5 Tahun 2022
Tema : ”Implementasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam
Proses Pembelajaran MBKM Di Era 5.0”. Kisaran, 19 Oktober 2022

untuk menguji pengaruh Return on Model regersi yang baik seharusnya


Asset (ROA) Terhadap Nilai tidak ada korelasi antar variabel
Perusahaan Manufaktur yang Terdapat independen. Ada tidaknya
di Bursa Efek Indonesia. Dengan multikolinieritas dapat dideteksi
model sebagai berikut : dengan melihat nilai tolerance dan
Varience Inflation Factor (VIF).
Y = a + b1X1 + e Nilai yang umum dipakai
untuk menunjukkan adanya
Dimana; multikolinieritas adalah nilai tolerance
Y: Nilai Perusahaan < 0,10 atau sama dengan VIF > 10
a : Konstanta (Ghozali, 2012). Uji autokorelasi
b1, = Koefisien regresi bertujuan untuk melihat apakah dalam
X1 = Return on Asset (ROA) satu model regresi linear ada korelasi
E = Standart Error / Tingkat antar kesalahan pengganggu pada
kesalahan periode tergugat dengan kesalahan
Sebelum dilakukan pengujian pada periode t-1 atau tahun
hipotesis, terlebih dahulu dilakukan sebelumya. Autokorelasi muncul
pengujian mengenai ada tidaknya karena observasi yang berurutan
pelanggaran terhadap asumsi-asumsi sepanjang tahun yang berkaitan satu
klasik. Hasil pengujian hipotesis yang dengan yang lainnya. Hal ini sering
baik adalah pengujian yang tidak ditemukan pada time series. Cara yang
melanggar. Uji asumsi klasik meliputi: dapat digunakan untuk mendeteksi
uji normalitas, uji multikolinearitas, masalah autokorelasi adalah dengan
uji autokorelasi dan uji menggunakan nilai uji Durbin Watson.
heteroskedasitas. Uji heteroskedasitas.
Uji normalitas dilakukan untuk digunakan untuk mengetahui apakah
mengetahui bahwa data terdistribusi model regresi terjadi ketidaksamaan
normal atau sebaliknya, kriteria variance dari residual satu
pengambilan keputusan bisa dilakukan pengamatan ke pengamatan yang
dengan tiga cara yaitu 1) melihat lain(Ghozali, 2012). Jika ada pola
lonceng pada gambar histogram, jika yang jelas, seperti titik-titik menyebar
garis lonceng histogram sempurna diatas dan dibawah angka 0 pad
tidak miring ke kiri dan ke kanan sumbu Y, maka tidak terjadi
maka model regresi memenuhi asumsi heterokedastisitas.
normalitas, 2) melihat grafik PP-Plot, Merumuskan hipotesis, artinya
jika titik menyebar mengikuti garis ada dan tidak adanya pengaruh yang
diagonal maka model regresi signifikan dari variabel independen
memenuhi asumsi normalitas, 3) Uji terhadap variabel dependen secara
Statistik yaitu Kolmogorov-Smirnov parsial. Bentuk pengujiannya :
(K-S), jika nilai asymp.sig > 0,05 H0 : b1= 0, artinya secara parsial
maka model regresi memenuhi asumsi return on assets(X1), tidak
normalitas. Uji Multikolinieritas berpengaruh terhadap nilai
bertujuan untuk menguji apakah perusahaan(Y) pada perusahaan
model regresi ditemukan adanya manufaktur yang terdaftar di BEI.
korelasi antara variabel independen.

201
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke-5 Tahun 2022
Tema : ”Implementasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam
Proses Pembelajaran MBKM Di Era 5.0”. Kisaran, 19 Oktober 2022

H1 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial 0,31 – 0,50 = Cukup ketepatannya


return on assets (X1), > 0,50 = Tinggi ketepatannya
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan(Y) pada perusahaan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
manufaktur yang terdaftar di BEI. Uji asumsi klasik harus dilakukan
lebih dulu sebelum melakukan pengujian
Kriteria pengambilan keputusan: hipotesis dalam penelitian ini, berikut
hasil uji asumsi klasik;
H0 ditolak dan H1 diterima jika :
Untuk melihat uji normalitas
thitung> ttabel pada α = 5%
dengan menggunakan grafik adalah
H0 diterima dan H1 ditolak jika:
dengan melihat grafik normal P-Plot
thitung< ttabel pada α = 5%
of regression standardizet residual.
Pengujian ini dilakukan untuk
Pada gambar grafik P-Plot dibawah
mengetahui apakah semua variabel
ini terlihat titik yang mengikuti data
bebas secara simultan dapat diterima
disepanjang garis diagonal, Hal ini
menjadi model penelitian terhadap
berarti data berdistribusi normal.
variabel terikat. Bentuk pengujiannya
Berikut ini gambar grafik P-Plot of
adalah:
regression standardizet residual:
Uji R2 atau uji determinasi merupakan
suatu ukuran yang penting dalam
regresi, karena dapat
menginformasikan baik atau tidaknya
model regresi yang terestimasi, atau
dengan kata lain angka tersebut dapat
mengukur seberapa dekatkah garis
regresi yang terestimasi dengan data
sesungguhnya. Nilai koefisien
2
determinasi (R ) ini mencerminkan
seberapa besar variasi dari variabel
terikat Y dapat diterangkan oleh
variabel bebas X. Bila nilai koefisien
determinasi sama dengan 0 (R2 = 0), Gambar 1. Hasil Uji Normalitas
artinya variasi dari Y tidak dapat dengan P-Plot
diterangkan oleh X sama sekali. Sumber: Data diolah dengan SPSS
Sementara bila R2 = 1, artinya variasi (2022)
dari Y secara keseluruhan dapat Analisis grafik histogram yang
diterangkan oleh X. Dengan kata lain dilakukan yaitu dengan melihat grafik
bila R2 = 1, maka semua titik histogram. Data yang baik adalah data
pengamatan berada tepat pada garis yang mempunyai pola seperti data
berdistribusi normal yaitu apabila lonceng
regresi. Dengan demikian baik atau
tidak miring ke kiri dan ke kanan.
buruknya suatu persamaan regresi
Selain dengan metode grafik
ditentukan oleh R2 nya yang
juga dapat digunakan analisis statistik
mempunyai nilai antara 0 dan 1.
dengan menggunakan pendekatan
Dasar pengambilan keputusan:
kolmogorov-smirnov sebagai berikut :
< 0.10 = Buruk ketepatannya
0,11 – 0,30 = Rendah ketepatannya

202
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke-5 Tahun 2022
Tema : ”Implementasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam
Proses Pembelajaran MBKM Di Era 5.0”. Kisaran, 19 Oktober 2022

Tabel 1. Pendekatan Kolmogorov Dengan melihat tampilan


Smirnov grafik histogram diatas, dapat
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test disimpulkan bahwa grafik histogram
Unstandardized Residual berdistribusi secara normal. Hal ini
dapat dilihat dari grafik histogram
N 51 yang menunjukkan bahwa distribusi
data mengikuti diagonal yang tidak
Mean 0E-7
Normal menceng kekanan dan kekiri.
Parameters Std.
a,b Deviati 1.12200368
on
Absolut
Most .141
e
Extreme
Positive .141
Difference
Negativ
s -.072
e
Kolmogorov-
1.003
Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-
.266
tailed)
a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.


Gambar 3. Hasil Uji
Sumber: Data diolah dengan SPSS Heteroskedastisitas dengan scatterplot
(2022) Sumber: Data diolah dengan SPSS
(2022)
Berdasarkan tabel I diatas Berdasarkan hasil uji
menunjukkan nilai sigma dari analisis heterokedastisitas pada gambar 4.4 di
One Sample Komolgrov-Smirnov atas dapat dilihat bahwa grafik
memiliki nilai asymp. Sig > 0,05, scatterplot terlihat bahwa titik-titik
yaitu sebesar 0,266. Sehingga dapat menyebar secara acak serta tersebar
disimpulkan data regresi berdistribusi baik di atas maupun di bawah angka 0
normal. pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi,
sehingga model regresi layak dipakai
untuk memprediksi nilai perusahaan
berdasarkan masukan variabel
independen Return On Assets (ROA).

Uji Autokorelasi
Cara yang dapat dilakukan untuk
mendeteksi ada tidaknya autokolerasi
adalah dengan melakukan pengujian
Gambar 2. Hasil Uji Normalitas Durbin Watson (DW). Berikut ini
dengan Histogram adalah hasil uji Durbin Watson (DW):
Sumber: Data diolah dengan SPSS
(2022) Tabel 2 Hasil Uji Autokorelasi

203
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke-5 Tahun 2022
Tema : ”Implementasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam
Proses Pembelajaran MBKM Di Era 5.0”. Kisaran, 19 Oktober 2022

Coefficientsa
b
Model Summary Model Unstandar Stand t Sig.
Mo R R Adjusted Std. Durbin- dized ardize
del Squar R Square Error of Watson Coefficien d
e the ts Coeffi
Estimate cients
.52 B Std. Beta
1 .279 .233 1.15726 1.320 Erro
8a
r
a. Predictors: (Constant), ROA (X1)
b. Dependent Variable: PBV (Y) 1.15
(Constant) .515 .447 .657
1
Sumber: Data diolah dengan SPSS 1
1.67
(2020) ROA (X1) .121 .072 .489
2
.101
Kriteria untuk penelitian yang a. Dependent Variable: PBV (Y)
terjadinya autokolerasi apabila : Sumber : Data diolah dengan SPSS
a. < 1,8 Ada Autokorelasi. (2022)
b. 1,08 s/d 1,66 tanpa korelasi. Dari tabel 3 diatas diperoleh
c. 1,66 s/d 2,34 tidak ada autokorelasi hasil persamaan model regresi linier
d. 2,34 s/d 2,92 tanpa kesimpulan. berganda sebagai berikut :
e. > 2,92 ada autokorelasi.
Dari tabel 2 diatas diketahui Y = 0,515 + 0,121X1 + e
bahwa nilai Durbin-Watson yang
didapat sebesar 1,320 yang berarti Berdasarkan persamaan regresi
tidak ada autokolerasi dalam regresi linier berganda diatas, maka dapat
ini dikarenakan nilai Durbin-Watson dijelaskan untuk masing-masing
berada di antara 1,66 s/d 2,34. variabel sebagai berikut :
Pengelolaan data dengan a. Konstanta sebesar 0,515
menggunakan Regresi Linier menunjukkan bahwa apabila tidak
Berganda digunakan untuk terjadi perubahan pada variabel
mengetahui ada tidaknya pengaruh ROA, ROE, dan Firm Size atau
antara variabel ROA (X1), terhadap variabel bebas sama dengan nol,
Nilai Perusahaan pada perusahaan maka nilai perusahaan (PBV)
manufaktur yang terdapat di BEI pada sebesar 0,515.
periode 2016-2018. Berdasarkan b. Nilai koefisien regresi X1 yaitu
perhitungan dengan menggunakan Return On Assets sebesar 0,121.
SPSS, maka hasil persamaan regresi Menunjukkan bahwa jika nilai
linier berganda yang diperoleh adalah Return On Assets naik 1 satuan
sebagai berikut: akan menyebabkan nilai perusahaan
naik sebesar 0,121.

Uji Hipotesis
Hasil Uji Statistik Parsial (uji t)
Uji-t dilakukan untuk
mengetahui seberapa jauh pengaruh
satu variabel independent terhadap
Tabel 3. Hasil Uji Regresi Linear variabel dependent secara parsial
Berganda (individu).

204
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke-5 Tahun 2022
Tema : ”Implementasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam
Proses Pembelajaran MBKM Di Era 5.0”. Kisaran, 19 Oktober 2022

Uji signifikansi parsial dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan


dilihat pada tabel 4 dibawah ini : H1 ditolak.

Tabel 4 Hasil Uji Signifikan Parsial Koefisien Determinasi (R2)


Uji ini digunakan untuk
Sumber : data diolah dengan SPSS melihat atau mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam
Model Unstandardi Stand t Sig.
zed ardize
menerangkan variasi variabel
Coefficients d dependen atau menguji ketepatan
Coeffi model regresi, dengan mencari
cients
koefisien determinasi yang
B Std. Beta
Error menyatakan beberapa proporsi atau
(Constant) .515 1.151 .447 .657 presentase variasi dalam variabel
1
ROA (X1) .121 .072 .489 1.672 .101 terikat mampu dijelaskan oleh variabel
a. Dependent Variable: PBV (Y) bebas yang dimasukkan dalam model
(2022) regresi berikut:
Bila R2 > 0,5 diartikan akurat
Uji ini dilakukan dengan Bila R2 = 0,5 diartikan sedang
membandingkan thitung dengan ttabel Bila R2 < 0,5 diartikan kurang
dengan ketentuan sebagai berikut, jika
thitung <ttabel pada α = 0,05 maka H0 Tabel 6 Hasil Uji Koefisien
diterima dan H1 ditolak dan apabila Determinasi (Uji-R2)
thitung > ttabel pada α = 0,05 maka H0
ditolak dan H1 diterima. Dari hasil uji Model Summaryb
t diperoleh nilai t hitung untuk Mode R R Adjusted R Std. Error of
masing-masing variabel independen. l Squar Square the Estimate
e
Nilai t tabel yang diperoleh dengan 1 .528a .279 .233 1.15726
ketentuan α = 0,05 dan derajat a. Predictors: (Constant), ROA (X1)
kebebasan (df) = n – k, n = 51 dengan b. Dependent Variable: PBV (Y)
variabel sebanyak 2 variabel maka
didapat df = 51 – 2 maka df = 49, Sumber : Data diolah dengan SPSS
karena uji t (uji parsial) menggunakan (2020)
pengujian dua arah maka didapat ttabel Dilihat dari tabel diatas, nilai
sebesar 2.01174 dengan demikian koefisien determinasi (R2) sebesar
dapat diketahui pengaruh masing- 0,233 ini berarti 23,3%. Jika nilai
masing variabel independent terhadap koefisien determinasi kurang dari 50%
variabel dependent. Berdasarkan maka memiliki pengaruh yang lemah
pengujian secara parsial tersebut dapat dan mendekati 100% maka memiliki
dilihat bahwa Nilai signifikansi Return pengaruh yang kuat. Oleh sebab itu
On Assets sebesar 0,101>0,05. Hal ini hasil penelitian ini menunjukkan
menunjukkan bahwa variabel ROA bahwa koefisien determinasi memiliki
tidak berpengaruh signifikan terhadap pengaruh yang lemah karena nilai
Nilai Perusahaan dan didapatkan nilai koefisien determinasi sebesar 23,3%
thitung (1,672) < ttabel (2.00958) dapat yang artinya variasi nilai perusahaan
dapat dijelaskan oleh variasi variabel

205
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke-5 Tahun 2022
Tema : ”Implementasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam
Proses Pembelajaran MBKM Di Era 5.0”. Kisaran, 19 Oktober 2022

independen yaitu ROA, Sedangkan perusahaan ROE, ROA, dan Firm


sisanya 76.7% dijelaskan oleh sebab- Size dapat menjadikan bahan
sebab lain di luar regresi. pertimbangan yang akan
mempengaruhi keputusan investasi
IV. KESIMPULAN yang akan dilakukan investor.
Berdasarkan hasil analisis data Namun investor juga harus
dan pengujian yang telah diuraikan memperhatikan fakto-faktor lain
pada bab sebelumnya, maka peneliti diluar ROA, yang dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut: mempengaruhi nilai perusahaan
1. Nilai signifikansi Return On (PBV).
Assets sebesar 0,101>0,05. Hal ini 3. Bagi perusahaan agar dapat
menunjukkan bahwa variabel meningkatkan kinerja, sehingga
ROA tidak berpengaruh dapat meningkatkan nilai
signifikan terhadap Nilai perusahaan.
Perusahaan dan didapatkan nilai Bagi pihak lain, jika ingin lebih
thitung (1,672) < ttabel (2.00958) mengetahui informasi tentang
dapat disimpulkan bahwa H0 variabel-variabel yang diteliti
diterima dan H1 ditolak. dalam penelitian ini dapat
2. Nilai Adjusted R Squere sebesar membandingkan dengan penelitian
0,233 ini berarti 23,3% variasi
nilai perusahaan dapat dijelaskan
oleh variasi dari ketiga variabel DAFTAR PUSTAKA
independen yaitu: ROA,
Sedangkan sisanya 76.7% Alfredo Mahendra Dj, Luh Gede Sri
dijelaskan oleh sebab-sebab lain Artini dan A.A Gede Suarjaya
di luar regresi. (2012),” Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Nilai
Saran Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek
Berdasarkan kesimpulan dari Indonesia” Jurnal Manajemen,
hasil penelitian dan pembahasan Strategi Bisnis, d an
seperti yang telah dikemukakakan Kewirausahaan Vol. 6, No. 2
sebelunnya, maka saran yang dapat Agustus 2012 Universitas
diberikan oleh penulis adalah sebagai Udayana, Bali, Indonesia.
berikut: Ghozali, Imam. 2012, Aplikasi
1. Bagi peneliti selanjutnya agar Analisis Multivariate dengan
menggunakan variabel lain yang Program IBM SPSS 20.
dapat diteliti untuk lebih Semarang: Badan Penerbit-
mengetahui variabel yang tidak Universitas Diponegoro.
dijelaskan dalam penelitian dalam Martono dan Harjito, Agus. 2005.
mempengaruhi nilai perusahaan Manajemen Keuangan . Jakarta :
(PBV). Penerbit Ekonisia
2. Bagi investor sebelum melakukan
investasi sebaiknya, para investor
mencari tahu mengenai profil

206

You might also like