You are on page 1of 6

Contoh kasus Transaksi Salam

Transaksi Salam Pertama

PT. Thariq Agro Mandiri , membutuhkan 100 ton biji jagung hibryda untuk keperluan ekspor
6 bulan yang akan datang. Pada tanggal 1 Juni 20XA, PT. Thariq Agro Mandiri melakukan
pembelian jagung dengan skema salam kepada Bank Syariah Sejahtera. Adapun informasi
tentang pembelian tersebut adalah sebagai berikut:

Spesifikasi barang : Biji jagung manis hybrida kualitas no 2


Kuantitas : 100 ton
Harga : Rp 700.000.000 ( Rp 7.000.000 per ton)
Waktu penyerahan : dua tahap setiap tiga bulan sebanyak 50 ton (2 September dan 2
Desember 20XA)
Syarat pembayaran : dilunasi pada saat akad ditandatangani

Transaksi Salam Kedua

Untuk pengadaan produk salam sebagaimana diinginkan oleh PT. Thariq Agro Mandiri, bank
syariah selanjutnya pada tanggal 2 Juni 20XA mengadakan transaksi salam dengan petani yang
bergabung dalam KUD. Tunas Mulia dengan kesepakatan sebagai berikut:

Spesifikasi barang : Biji jagung manis hybrida kualitas kualitas no 2


Kuantitas : 100 ton
Harga : Rp 650.000.000 (Rp 6.500.000 per ton)
Penyerahan modal : uang tunai sejumlah Rp 650.000.000
Waktu penyerahan barang : dua tahap setiap tiga bulan sebanyak 50 ton (1 September dan
1 Desember 20XA)
Agunan : Tanah dan kendaraan senilai Rp 700.000.000
Syarat pembayaran : dilunasi pada saat akad ditandatangani
Denda kegagalan penyerahan karena kelalaian atau kesengajaan: 2% dari nilai produk yang
belum diserahkan.
Penerimaan dana dari nasabah pembeli
Pada saat akad disepakati, pembeli disyaratkan untuk sudah membayar produk salam
secara lunas. Berdasarkan PSAK no 103 paragraf 17 disebutkan bahwa kewajiban salam diakui
pada saat penjual menerima modal usaha sebesar modal usaha salam yang diterima.
Berdasarkan kasus 10.1, pada saat bank syariah melakukan akad salam dengan PT.
Thariq Agro Mandiri (PT. TAM) dan menerima dana salam, maka jurnal transaksi tersebut
adalah sebagai berikut:

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

5/6/XA Db. Kas/rekening nasabah pembeli – PT. TAM 700.000.000

Kr. Hutang salam 700.000.000

b. Penyerahan modal salam dari bank syariah kepada pemasok atau petani
Misalkan pada tanggal 1 Juni, bank syariah menyerahkan modal berupa uang tunai
sebesar Rp 650.000.000,- ke rekening KUD di bank maka jurnal saat penyerahan modal
salam oleh bank syariah kepada KUD adalah sebagai berikut:
Berdasarkan PSAK no 103 paragraf 11 disebutkan bahwa piutang salam diakui pada saat modal
usaha salam dibayarkan atau dialihkan kepada penjual. Modal usaha salam dalam bentuk kas
diukur

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

6/6/XA Db. Piutang salam 650.000.000

Kr. Kas/rekening nasabah penjual – KUD TM 650.000.000

c. Penerimaan barang pesanan dari pemasok atau petani


Berdasarkan PSAK no 103 paragraf 16 disebutkan bahwa barang pesanan yang diterima diakui
sebagai persediaan. Adapun waktu penerimaan produk salam dari pemasok atau petani,
dilakukan sesuai dengan tanggal kesepakatan.
Pada saat penerimaan produk salam, sangat mungkin terjadi perbedaan antara kualitas dan nilai
wajar barang dengan kualitas dan nilai kontrak. Perbedaan tersebut antara lain berupa; (1)
Kualitas barang dan nilai wajar barang, sama dengan nilai kontrak; (2) Kualitas barang lebih
rendah dan nilai wajar barang lebih rendah dari nilai kontrak; (3) Kualitas barang dan nilai
wajar barang, lebih tinggi dari nilai kontrak;
Berdasarkan PSAK no 103 paragraf 13a, disebutkan bahwa jika barang pesanan sesuai dengan
akad, maka dinilai sesuai dengan nilai yang disepakati.
Misalkan pada tanggal 1 September 20XA dan 1 Desember 20XA, KUD TM menyerahkan
masing-masing 50 ton biji jagung manis hybrida kualitas no 2 sebagaimana yang disepakati
dalam perjanjian salam. Adapun nilai wajar produk tersebut pada saat penyerahan sama dengan
nilai kontrak yaitu Rp 325.000.000 (50 ton x Rp 6.500.000 per ton). Jurnal untuk saat
penyerahan produk salam dari KUD ke bank syariah adalah sebagai berikut:

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

1/9/XA Db. Persediaan produk salam 325.000.000

Kr. Piutang salam 325.000.000

Ket: Penyerahan tahap pertama sebanyak


50 ton biji jagung kualitas 2 dengan kualitas
barang dan nilai wajar barang sama dengan
nilai kontrak.

1/12/XA Db. Persediaan produk salam 325.000.000

Kr. Piutang salam 325.000.000

Ket: Penyerahan tahap kedua sebanyak 50


ton biji jagung kualitas 2 dengan kualitas
barang dan nilai wajar barang sama dengan
nilai kontrak.

Penyerahan modal salam dengan menggunakan aset nonkas


Nilai wajar aset salam nonkas sama dengan dari nilai tercatatnya
Misalkan pada kasus di atas, bank syariah menyerahkan modal berupa uang tunai ke rekening
KUD di bank dan berupa mesin pertanian. Misalkan mesin pertanian yang diserahkan
memiliki nilai buku sebesar Rp 25.000.000, (harga perolehan Rp 30.000.000.000 dan
akumulasi penyusutan Rp 5.000.000). Peralatan tersebut selanjutnya diserahkan kepada KUD
TM sebagai pembiayaan berwujud nonkas dan dihargai dengan nilai Rp 25.000.000. Maka
jurnal untuk transaksi penyerahan aset nonkas adalah sebagai berikut:

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Db. Piutang salam 23.000.000

Db. Akumulasi penyusutan 5.000.000

Db. Kerugian pada saat penyerahan 2.000.000

Kr. Aset salam – mesin pertanian 30.000.000


Variasi dalam penerimaan barang pesanan dari pemasok atau petani
Pada saat penerimaan produk salam, sangat mungkin terjadi perbedaan antara kualitas dan nilai
wajar barang dengan kualitas dan nilai kontrak. Variasi tersebut antara lain; (1) Kualitas barang
dan nilai wajar barang, sama dengan nilai kontrak; (2) Kualitas barang lebih rendah dan nilai
wajar barang lebih rendah dari nilai kontrak; (3) Kualitas barang dan nilai wajar barang, lebih
tinggi dari nilai kontrak;
kualitas barang lebih rendah dan nilai wajar barang lebih rendah dari nilai kontrak
Misalkan pada tanggal 1 September 20XA, KUD TM hanya bisa menyerahkan 50 ton
biji jagung manis hybrida kualitas no 3. Adapun nilai wajar produk tersebut adalah Rp
300.000.000 (50 ton x Rp 6.000.000). Jurnal untuk saat penyerahan produk salam dari KUD
ke bank syariah adalah sebagai berikut:

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

1/9/XA Db. Persediaan salam – 50 ton biji jagung kualitas 3 300.000.000

Db. Kerugian penerimaan barang salam 25.000.000

Kr. Piutang salam 325.000.000

Kualitas barang dan nilai wajar barang, lebih tinggi dari nilai kontrak
Misalkan pada tanggal 1 September 20XA, KUD TM menyerahkan 50 ton biji jagung manis
hybrida kualitas no 1. Adapun nilai wajar produk tersebut adalah Rp 350.000.000 (50 ton x Rp
6.500.000). Jurnal saat penyerahan produk salam dari KUD ke bank syariah adalah sebagai
berikut:

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

1/9/XA Db. Persediaan salam – 50 ton biji jagung kualitas 1 350.000.000

Kr. Piutang salam 325.000.000

kr. Keuntungan Penerimaan Barang Salam 25.000.000

Pemasok atau petani gagal menyerahkan seluruh atau sebagian produk salam pada masa
akhir kontrak.
Alternatif 1: Pembeli memperpanjang masa pengiriman
Berdasarkan PSAK no 103 paragraf 13c(i) dinyatakan bahwa jika tanggal pengiriman
diperpanjang, maka nilai tercatat piutang salam sebesar bagian yang belum dipenuhi sesuai
dengan nilai yang tercantum dalam akad. Dengan demikian, jika bank sebagai pembeli memilih
alternatif memperpanjang masa pengiriman, maka bank hanya melakukan revisi terhadap
kesepakatan jual beli salam dalam hal waktu penyerahan barang. Dalam hal ini tidak ada
transaksi yang harus dijurnal oleh bank.
Alternatif 2: Pembeli membatalkan pembelian barang yang belum dikirim
Berdasarkan PSAK no 103 paragraf 13c(ii), disebutkan bahwa jika akad salam
dibatalkan sebagian atau seluruhnya, maka piutang salam berubah menjadi piutang yang harus
dilunasi oleh penjual sebesar bagian yang tidak dapat dipenuhi. Dengan demikian, jika pembeli
membatalkan pembelian barang yang belum dikirim, maka diperlukan jurnal untuk mengakui
pembatalan tersebut
Jika pada kasus 10.1 di atas, KUD TM gagal menyerahkan sisa produk salam yang
disepakati dan bank memilih untuk membatalkan pembelian barang yang belum dikirim, maka
jurnal untuk mengakui pembatalan tersebut adalah sebagai berikut:

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

1/12/XA Db. Piutang KUD TM 325.000.000

Kr. Piutang salam – KUD TM 325.000.000

Selanjutnya untuk melunasi piutang KUD TM, terdapat beberapa alternatif yaitu (1)dilunasi
dengan dana kas KUD TM, (2)dilunasi dengan penjualan jaminan. Adapun jurnalnya adalah
sebagai berikut:

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Db. Kas/rekening KUD TM 325.000.000

Kr. Piutang KUD TM 325.000.000

Pengenaan denda kepada penjual yang gagal menyerahkan produk salam bukan karena
force majeur
PSAK no 103 paragraf 15 menyatakan bahwa pembeli dapat mengenakan denda kepada
pemasok yang gagal menyerahkan produk salam jika pemasok tersebut pada dasarnya mampu
akan tetapi sengaja tidak melakukannya. Denda tidak berlaku bagi penjual yang tidak mampu
menunaikan kewajibannya karena force majeur. Adapuin besar denda yang dikenakan menurut
PSAK no 103 paragraf 15 adalah sebesar yang disepakati dalam akad. Denda yang diterima
oleh bank sebagai pembeli diakui sebagai bagian dana kebajikan (dana qardh) (PSAK no 103
paragraf 14).
Misalkan pada kasus 10.1, KUD TM gagal menyerahkan produk salam kepada bank syariah
senilai Rp 325.000.000 pada waktu jatuh tempo. Sesuai dengan kesepakatan KUD dikenakan
denda 2% dari nilai produk yang belum direalisir atau sebesar Rp 6.500.000. Adapun jurnal
penerimaan denda adalah sebagai berikut:

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

1/12/XA Db. Kas/rekening – KUD 6.500.000

Kr. Dana kebajikan 6.500.000

You might also like