You are on page 1of 8

PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN EKONOMI DI NEGARA BERKEMBANG DAN MAJU

Pertumbuhan ekonomi di negara maju dan negara berkembang memiliki perbedaan. Hal
tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Parameter pertumbuhan ekonomi di suatu negara
meliputi nilai produksi yang dapat dihasilkan suautu negara sampai tingkat kesejahteraan
masyarakatnya.

Perekonomian negara maju sudah stabil dan hampir semua sumber daya telah digunakan secara
optimal. Hal ini membuat peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) tidak mencolok. Sedangkan di
negara berkembang cenderung berlaku sebaliknya. Itulah mengapa pertumbuhan ekonomi di negara
maju lebih rendah dibandingkan negara berkembang.

1. FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI

Ada berbagai faktor yang bisa memengaruhi pertumbuhan ekonomi dari suatu negara.

A. POTENSI SUMBER DAYA ALAM

Potensi sumber daya alam Indonesia adalah hutan, lautan, minyak bumi, gas alam, batu bara. Upaya
pemanfaatannya agar Indonesia menjadi negara maju. Potensi sumber daya alam Indonesia minyak
bumi terus mengalami penurunan karena dimanfaatkan terus menerus.

B. KONDISI MASYARAKAT

Kondisi masyarakat merupakan semua orang atau manusia dan lingkungan sekitar yang dapat
mempengaruhi kehidupan seseorang. Kondisi sosial masyarakat mempunyai lima indikator yaitu: umur
dan kelamin, pekerjaan, prestise (kemampuan), keluarga atau kelompok rumahtangga, dan keanggotaan
dalam kelompok tertentu.

C. PENGETAHUAN dan TEKNOLOGI

Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek
teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara
besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi.

Perkembangan teknologi Mempermudah komunikasi, Mempermudah pekerjaan yang dilakukan oleh


manusia. Waktu yang digunakan lebih efisien dalam mendapat informasi, informasi yang diperoleh juga
akurat. Dapat membantu manusia dalam meningkatkan dan memanfaatkan sumber energi baru yang
berguna untuk kelangsungan hidup manusia.

D. KONDISI KEBUDAYAAN

Kondisi kebudayaan suatu negara dapat menjadi pendukung maupun penghambat pertumbuhan
ekonomi.budaya masyarakat yang menjadi pendukung pertumbuhan ekonomi misalnya sikap kerja
keras,jujur,ulet,tanggung jawab,dan sebagainya.sedangkan budaya yang dapat menghambat
pertumbuhan ekonomi misalnya budaya KKN,boros,egois,dan sebagainya.

E. SUMBER DAYA MODAL

Dalam pembangunan ekonomi, modal sosial sangat tinggi berpengaruh terhadap perkembangan dan
kemajuan berbagai sektor ekonomi. Modal sosial yang tinggi membawa dampak pada tingginya
partisipasi masyarakat sipil dalam berbagai bentuknya.Bagi negara berkembang seperti Indonesia, laju
1
pembentukan modal masih sangat rendah karena kurangnya kemampuan dalam negeri untuk
menyediakan modal yang cukup untuk melakukan pembangunan ekonomi. Oleh karena itu diperlukan
suntikan modal dari negara lain guna melanjutkan pembangunan ekonomi negara.

2. PERMASALAHAN DI NEGARA BERKEMBANG DAN MAJU.

Permasalahan-permasalahan di negara berkembang dan maju meliputi beberapa hal berikut ini:

A. Permasalahan di Negara Berkembang.

Kendala-kendala yang sering dihadapi oleh negara berkembang adalah sistem pertanian yang masih
tradisional,minimnya modal usaha untuk mengembangkan usaha,penguasaan ilmu dan teknologi
terbatas,kesadaran rendah,dan minimnya sumber daya manusia yang berkualitas.selain itu,kendala lain
adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi,produktivitas
rendah,kemiskinan,pengangguran,pembangunan yang tidak merata,kurangnya lapangan pekerjaan,serta
masih banyak lagi permasalahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi negara berkembang.

B. Permasalahan Di Negara Maju.

Sementara permasalahan yang dihadapi oleh negara maju ialah minimnya sumber daya alam yang
dimiliki dan alih fungsi lahan. Rendahnya sumber daya alam yang dimiliki oleh negara maju dapat
menghambat pertumbuhan ekonomi, terganggunya kegiatan produksi barang, kurang terpenuhinya
bahan baku, dan sebagainya. Rendahnya sumber daya alam ini akan berpengaruh pada ketergantungan
negara maju terhadap negara berkembang dalam penyediaan bahan baku. Laju pertumbuhan penduduk
di negara maju dapat dikatakan rendah, sehingga angkatan usia produktif juga rendah. Rendahnya usia
produktif membuat negara maju kekurangan tenaga kerja yang akhirnya banyak tenaga kerja yang
diambil dari negara berkembang. Banyak investasi di negara berkembang yang berasal dari negara maju.
Hal ini ditujukan untuk menghindari pajak tinggi yang diterapkan di negara maju. Selain itu, negara
berkembang merupakan potensi pasar yang besar Negara maju merupakan negara yang bertumpu pada
sektor industri dan jasa. Namun, sering kali dalam kegiatan industri dan jasa, lingkungan menjadi rusak
dan terjadi pencemaran lingkungan (tanah, air, dan udara). Hal ini dikarenakan rendahnya kesadaran
akan pengelolaan lingkungan yang cenderung hanya mementingkan kebutuhan akan keuntungan
produksi industri.

3. UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN DI NEGARA BERKEMBANG DAN MAJU.

Setiap negara baik negara maju maupun berkembang selalu berusaha untuk meningkatkan keadaan
ekonomi maupun nonekonominya, dengan kata lain berusaha untuk mewujudkan kesejahteraan
penduduknya. Akan tetapi, cara yang ditempuh oleh negara maju dan berkembang berbeda yang
disebabkan oleh perbedaan potensi (sumber daya alam, manusia,modal, dan teknologi).

Berikut beberapa upaya mengatasi permasalahan negara berkembang dan maju:

A. UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN DI NEGARA BERKEMBANG.


2
1. Meningkatkan Kualitas SDM

Tumlah penduduk di negara berkembang sangatlah besar terutama Indonesia. Tetapi, dilihat dari
kualitasnya penduduk di negara berkembang kurang dapat bersaing dengan penduduk negara maju.
Salah satu upaya peningkatan kualitas penduduk adalah meningkatkan taraf pendidikan masyarakat.
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat akan melahirkan banyak tenaga ahli yang menunjang
pembangunan melalui penciptaan inovasi produk baru. Dari hasil tersebut dapat meingkatkan
pendapatan per kapita masyarakat.Program peningkatan kualitas manusia di Indonesia saat ini sudah
mulai dirasakan,dibuktikan dengan ban yaknya insinyur dan tenaga kerja di luar negeri yang telah diakui.
Peningkatan. sumber daya manusia harus terus ditingkatkan karena manusia merupakan subjek dan
objek pembangunan. Dengan manusia yang berkualitas berpeluang besar dalam mengembangan
potensi yang ada dengan tepat.

2. Mengoptimalkan Sumber Daya Alam.

Melalui sumber daya alam suatu negara dapat menjadi negara maju. Misalnya mengoptimalkan
potensi pertanian dengan melakukan inovasi produk menjadi industri pertanian (aneka olahan makanan,
produksi pupuk organik, industri benih unggul, dan lainnya). Dengan mengoptimalkan sumber daya alam
yang ada, negara berkembang tidak akan kekurangan modal dalam pembangunan selama
pemantaatannya lestari.

3. Perbaikan Infrastruktur

Infrastruktur merupakan salah satu kom-ponen penunjang berkembangnya suatu negara. Melalui
infrastruktur yang memadai kegiatan ekonomi dapat berjalan lancar. Hal tersebut dapat ditunjukkan
dengan indikasi bahwa wilayah atau negara yang memiliki kelengkapan infrastruktur yang baik tingkat
kesejahteraan sosial, ekonomi, dan lingkungannya lebih baik. Sebaliknya, infrastruktur yang kurang baik
dapat menghambat pembangunan. Sebagai penunjang kegiatan ekonomi, infrastruktur yang diperlukan
di antaranya adalah jaringan jalan, listrik, jaringan telekomunikasi, air bersih, dan lainnya.

4. Pemerataan Pembangunan

Pembangunan di negara berkembang masih terpusat di kota-kota besar, sehingga banyak


menimbulkan masalah seperti mobilitas penduduk, daya tarik bagi penduduk desa untuk mencari
pekerjaan, dan timbulnya permukiman kumuh.Permasalahan ini dapat diatasi apabila pembangunan di
Indonesia merata dan tidak hanya berpusat di kota-kota besar atau di Pulau Jawa.Banyak potensi
wilayah di Indonesia yang belum dimanfaatkan sebagai modal pembangunan.

B. PERMASALAHAN DI NEGARA BERKEMBANG DAN MAJU

1. Permasalahan di Negara Berkembang.

Kendala-kendala yang sering dihadapi oleh negara berkembang adalah sistem pertanian yang
masih tradisional,minimnya modal usaha untuk mengembangkan usaha,penguasaan ilmu dan teknologi
terbatas,kesadaran rendah,dan minimnya sumber daya manusia yang berkualitas.selain itu, kendala lain
adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi,produktivitas
rendah,kemiskinan,pengangguran,pembangunan yang tidak merata,kurangnya lapangan pekerjaan,serta
masih banyak lagi permasalahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi negara berkembang.

2. Upaya Mengatasi Permasalahan di Negara Maju

Berikut beberapa cara mengatasi permasalahan di negara maju.

3
a. Membatasi jumlah pekerja dan produk yang masuk

Jumlah pendatang yang terus meningkat mengakibatkan permasalahan seperti


penggangguran,kemiskinan,ketimpangan sosial karena ketersediaan lapangan pekerjaan tidak sebanding
dengan jumlah pekerjaan.Oleh karenanya,diperlukan pembatasan penduduk yang datang ke negara
berkembang.produk negara berkembang banyak yang masuk ke negara maju.produk-produk tersebut
tidak kalah kualitasnya dengan produk negara maju dengan harga yang lebih rendah.Apabila hal ini
dibiarkan,maka produk negara berkembang kalah bersaing,maka perlu adanya regulasi yang membatasi
masuknya produk tersebut.pembatasan produk masuk bertujuan untuk melindungi produk lokal dari
ancaman produk luar.

b. Pembangunan Berwawasan Lingkungan.

Sebagian besar negara maju mengklaim bahwa pemanasan global disebabkan oleh negara berkembang.
Hal ini tidak sepenuhnya dibenarkan karena banyak industri di negara maju yang mengeksploitasi
sumber daya alam besar-besaran, pencemaran air, tanah, dan udara. Peraturan di negara maju terkait
lingkungan sebenarnya sudah baik, tetapi dalam penerapannya perlu ditingkatkan. Untuk
menanggulangi permasalahan kerusakan lingkungan di negara maju, maka pembangunannya perlu
menerapkan prinsip berkelanjutan dan lestari.

c. Meningkatkan Investasi.

Tingginya biaya produksi di negara maju yang meliputi tenaga kerja, perawatan, distribusi, pajak, dan
lainnya, maka banyak perusahaan besar memindahkan pabriknya ke negara berkembang dengan
pertimbangan biaya produksi yang rendah. Perkembangan ini tentu berdampak buruk terhadap
perekonomian negara maju. Oleh karena itu, diperlukan upaya meningkatkan investasi di negara maju
dengan berbagai regulasi yang mendukung seperti pengurangan biaya pajak, mempermudah perizinan,
dan sebagainya.

d. Mengoptimalkan Sumber Daya Alam.

Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan pro-duksinya, industri di negara maju mengandalkan sumber
daya alam dari negara berkembang.

Meskipun di negara maju terdapat sumber daya alam yang diperlukan, namun jumlahnya belum cukup
memenuhi kebu-tuhan. Misalnya negara maju membutuhkan karet sebagai bahan baku pembuatan ban.
Karena ketersediaan karet di negara maju kurang, harus mengimpor dari luar negeri yaitu negara
berkembang. Supaya pemenuhan bahan baku industri tidak bergantung pada negara berkembang, maka
potensi di negara maju harus dioptimalkan.

D. HUBUNGAN NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU DALAM KONTEKS PASAR BEBAS

1. PASAR BEBAS

4
Pasar bebas adalah suatu kondisi jual beli yang ideal berdasarkan mekanisme penawaran dan
permintaan tanpa terikat dengan kebijakan maupun sistem ekonomi suatu negara. Jadi, pedagang dan
pembeli lah yang mengatur segala sesuatu terkait transaksi mereka.

Fokus dari praktik pasar bebas adalah melakukan produksi dan jual beli baik barang ataupun jasa tanpa
melibatkan campur tangan pemerintah. Produsen memiliki kuasa penuh dalam menentukan harga jual
produk maupun jasanya sesuai mekanisme pasar secara alami.

Berikut beberapa pasar bebas dimana Indonesia menjadi salah satu anggotanya.

a. AFTA (ASEAN Free Trade Area)

TUJUAN ORGANISASI AFTA

Pembentukan AFTA dan tujuannya – AFTA adalah kesepakatan perdagangan bebas antara negaranegara
yang tergabung dalam ASEAN. Pembentukan AFTA berawal dari pertemuan kepala negara pemerintahan
se-ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-4 di Singapura (Januari1992). Dalam
pertemuan ini disepakati kerangka peningkatan kerjasama ekonomi ASEAN. Kesepakatan ini merupakan
wadah kerjasama ekonomi ASEAN di masa mendatang, termasuk kespkatan pembentukan AFTA.

Penurunan tarif AFTA dilakukan melalui cara preferensi yang baik daripada nondiskriminasi tarif efektif
bersama (Common Effective Preferential Tariff/CEPT). CEFT adalah mekanisme bahwa tarif barang yang
diperdagangakan antara sesama negara ASEAN akan diturunkan menjadi 0-5 % mulai tahun 2003 untuk
Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand.

Mekanisme penurunan tarif untuk Vietnam akan berlaku pada 2006, Laos dan Myanmar pada 2008 dan
Kamboja pada 2010. Tujuan Tujuan pembentukan AFTA adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan
masuknya investasi dari luar negara anggota ASEAN.2. Menjadikan ASEAN sebagai salah satu basis
produksi dunia. 1.3. Menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduk ASEAN.

NEGARA ANGGOTA AFTA

 PENDIRI : ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari
kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam
rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai
basis produksi dunia serta serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya.AFTA dibentuk
pada waktu Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992. Awalnya AFTA
ditargetkan ASEAN FreeTrade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara
ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing
ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia akan dicapai
dalam waktu 15 tahun (1993-2008)

 ANGGOTA S/D 2016 :

 Brunei
 Indonesia
 Filipina
 Singapura
 Malaysia
 Thailand.

b. ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area)

ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) merupakan kesepakatan antara negara negara anggota
ASEAN dengan China untuk mewujudkan kawasan perdagangan bebas dengan menghilangkan atau
5
mengurangi hambatan-hambatan perdagangan barang baik tarif ataupun non tarif, peningkatan akses
pasar jasa, peraturan dan ketentuan investasi, sekaligus peningkatan aspek kerjasama ekonomi untuk
mendorong hubungan perekonomian para Pihak ACFTA dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat ASEAN dan China.ACFTA ditandatangani pada tanggal 12 November 2017, dan
diimplementasikan pada tanggal 1 Agustus 2019 (Upgrading Protocol ACFTA).

AFTA dan ACFTA merupakan contoh kegiatan pasar bebas yang melibatkan banyak negara baik
negara berkembang dengan negara berkembang, negara berkembang dengan negara maju, maupun
negara maju dengan negara maju.

2. DAMPAK KERJA SAMA PASAR BEBAS

Pasar bebas yang di lakukan secara bilateral, multilateral, maupun regional bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan ekonomi. Namun, kegiatan perdagangan
dalam pasar bebas tidak selalu berdampak positif bagi salah satu negara atau lebih. Dampak yang timbul
dengan adanya kerja sama tersebut antara lain sebagai berikut.

a. Dampak positif kerjasama negara berkembang dan maju dalam pasar bebas

Dampak positif kerjasama antara negara berkembang dan maju antara lain sebagai berikut.

 terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan bahan baku untuk kegiatan produksi.


 masuknya pengaruh pengetahuan dan teknologi dari negara maju ke negara berkembang.
 negara maju sebagai produsen memasarkan hasil produksinya ke negara berkembang sebagai
negara konsumen sementara negara berkembang mengekspor bahan baku industri.
 dapat memperluas pasar internasional.
 barang-barang yang tidak dapat diproduksi dalam negeri dapat dipenuhi dari negara lain.
 mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga meningkatkan kesejahteraan penduduk.
 mampu meningkatkan devisa bagi negara.
 maksudnya pengaruh dan saling mempengaruhi untuk terciptanya perkembangan yang baik.
 kegiatan industri di negara berkembang dapat tumbuh dengan cepat akibat pengaruh negara
maju. menciptakan lapangan pekerjaan dan mampu mengurangi pengangguran sehingga
kemiskinan dapat berkurang.
 setiap individu memiliki kekayaan dan sumber daya produksi.
 efisiensi dan efektivitas tinggi karena dalam setiap tindakan berdasarkan prinsip ekonomi.

b. Dampak negatif kerja sama negara berkembang dan maju dalam pasar bebas

Adapun dampak negatif yang ditimbulkan adanya kerja sama tersebut adalah sebagai berikut.

 Pembangunan yang tidak merata.


 Pengaruh pengetahuan dan teknologi yang tidak terkontrol menjadi ancaman bagi negara.
 Pasar negara berkembang dikuasai oleh produk negara maju.
 Banyak perusahaan negara berkembang yang akan bangkrut karena kalah bersaing.
 Ketergantungan terhadap negara maju.
 Masuknya tenaga asing ke negara berkembang.
 Intervensi negara maju terhadap kebijakan di negara berkembang.
 Masyarakat negara berkembang bersifat konsumtif,dan dengan adanya kerja sama akan
membuat masyarakat tambah konsumtif.
 Dengan berkembangnya industri, berpotensi merusak lingkungan.
 Penduduk yang tidak memiliki keterampilan khusus akan tersingkirkan.

PENUTUP

KESIMPULAN

6
Pembangunan pada sector infrastruktur memiliki peran yang penting bagi pertumbuhan ekonomi suatu
negara. Infrastruktur yang memadai, akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi yang
signifikan. Oleh karena itu beberapa negara cenderung berusaha untuk fokus memmbangun sector
infrastruktur agar berdampak positif bagi pertumbuhan ekonominya. Begitu halnya juga dengan
Indonesia, berbagai usaha yang melibatkan pemerintah dan masyarakat di upayakan untuk menciptakan
kondisi lingkungan yang mendukung pembangunan infrastruktur. Hal ini dikarenakan, ketersediaan
infrastruktur yang memadai merupakan kunci sukses dalam percepatanpembangunan suatu negara,
baik menyangkut pembangunan ekonomi dan sosial.

Dalam pasar bebas, Indonesia selalu berhubungan baik dengan negara - negara tetangga dalam bidang
kerjasama perdagangan bebas. Interaksinya dari kerjasama bilateral/multilateral yang mencakup semua
aspek, khususnya perdagangan. Dari kerjasama perdagangan, timbul yang lebih spesifik, yakni expor
impor dan pasar bebas.

DAFTAR PUSTAKA

7
Aditya, Rahman Bagus, dkk. "Pengaruh Utang Luar Negeri dan Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomi :
Studi Kasus pada Produk Domestik Bruto Indonesia Periode 2005-2014". Vol.45 , Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB), No. 1 April 2017

Bangun, Prasetyo Rindang dan Firdaus, Muhammad. "Pengaruh Infrastruktur Pada Pertumbuhan
Ekonomi Wilayah Di Indonesia". Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Pembangunan, 2 Badaruddin. "Pengaruh
Eksporterhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi Selatan pada Tahun 2010-2012". Vol 12 No 3 (2015):
AKMEN Jurnal Ilmiah

Fahmi, Irham. 2013. Ekonomi Politik: Teori dan Realita. Bandung: ALFABETA

Lulus, PraptiNss Rr, dkk. "Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Jalan Terhadap Pertumbuhan
Usaha Ekonomi Rakyat Di Kota Semarang". Volume 17, Jurnal Dinamika Sosbud Nomor 2, Juni 2015

Muljono, Slamet. 2010. Dampak Pembangunan Infrastruktur Jalan Terhadap Perekonomian Dan
Distribusi Pendapatan Intra Dan Interregional Kawasan Barat Dan Timur Indonesia: Suatu Analisis Model
Interregional Social Accounting Matrix. Bogor: Disertasi Tidak Diterbitkan Muhammad. 2008. Metode
Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali

Nuraini. "Analisis Pengaruh Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal
Asing (PMA) terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Povinsi Jambi". Vol. 16, Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi Tahun 2016

Piater, Sinaga Ateng dan F. Purba Elvis, "Pengaruh Ekspor Terhadap Penigkatan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Kota Medan (Analisis Basis Ekonomi) Provinsi Sumatera Utara". Volume V, Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Nommensen Januari 2014

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan
Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur Pasal 1 ayat (4)

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan
Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur Pasal 5 ayat (2)

You might also like