Professional Documents
Culture Documents
Makalah IPA Klmpok 5 Done
Makalah IPA Klmpok 5 Done
Disusun Oleh :
Kelompok 5
PGMI 5A
1. Amalya Putri (21591013)
2. Mulia Triani (21591137)
3. Selfi Alifia Pramita (21591189)
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan kemampuan otak
merekam suatu informasi dan mengolah informasi adalah Model Mind Mapping.
Belajar menggunakan model mind mapping, siswa akan dikuatkan pada cara
menghadapi persoalan dengan langkah penyelesaian yang sistematis yaitu
memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa
kembali sehingga persoalan yang dihadapi akan dapat diatasi. Concept mapping
atau peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan
bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep – konsep lain pada
kategori yang sama.
Dewasa ini picture mapping dapat membantu siswa menyusun ide,
konsep, atau informasi secara visual, sehingga memudahkan mereka untuk
memahami hubungan antara berbagai elemen dalam materi pembelajaran.
Metode ini sering digunakan untuk merangsang pemikiran visual dan membantu
siswa mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik tertentu.
Picture mapping dapat digunakan dalam berbagai konteks, termasuk
pembelajaran di kelas, presentasi, atau bahkan dalam proses pembuatan catatan.
B. Rumusan Maasalah
1) Apa itu mind mapping dalam pembelajaran IPA ?
2) Apa itu concept mapping dalam pembelajaran IPA ?
3) Apa itu picture mapping dalam pembelajaran IPA ?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui tentang mind mapping pada pembelajaran IPA
2) Untuk mengetahu tentang mind mapping dalam pembelajaran IPA
3) Untuk mengetahui tentang picture mapping dalam pembelajaran IPA
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. MIND MAPPING
a. Pengertian Mind Mapping
Model belajar mind mapping merupakan teknik mencatat kreatif
melalui gambar dan hubungan satu sama lain melalui kata, angka, logika
serta warna menjadi suatu catatan yang unik. Prinsip mind mapping adalah
merangkum materi pelajaran dengan cara belajar yang tidak linier (dari atas
ke bawah) tapi bercabang. Hal ini sesuai dengan cara kerja otak manusia
secara alami.
Model Mind Mapping dipelopori oleh Tony Buzan. Mind Mapping
adalah alat berpikir kreatif yang mencerminkan cara kerja alami otak dan
cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak serta
mengambil informai ke luar otak. Selain itu, Mind Mapping juga merupakan
cara mencatat yang kreatif, efektif yang akan memetakan pikiran-pikiran
kita. Metode ini merupakan kegiatan mencatat yang efektif untuk
memudahkan mengingat berbagai informasi.
Catatan dirangkum dan dibentuk sebuah pola, dengan topik utama
berada di tengah, sedangkan subtopik menjadi cabangnya. Cabang tersebut
juga dapat diuraikan kembali sampai ke materi yang lebih khusus. Dalam
pendidikan, peta konsep dapat diterapkan untuk berbagai tujuan, antara lain:
a) Mengidentifikasi pengetahuan siswa.
Siswa diminta untuk membuat peta konsep sesuai dengan pikiran
mereka masing-masing dikaitkan dengan gagasan pokok serta sub atau
cabang dari gagasan pokok tersebut.
b) Menemukan cara belajar.
Dari Peta konsep ini diharapkan siswa dapat merumuskan inti dari
materi yang disampaikan. Siswa diharuskan mengikuti pembelajaran
dengan membuat peta pikiran masing-masing sesuai dengan kreatifitas
siswa sehingga materi dapat diserap berdasarkan bayangan siswa.
c) Menjawab miskonsepsi.
2
Peta konsep yang disusun terkadang ditemukan kesalahan paham
mengenai hubungan antar ide sehingga menimbulkan pendapat yang
menyimpang dari materi.
d) Sebagai evaluasi.
Sejauh ini kebanyakan alat untuk menilai hasil belajar siswa berbentuk
tes pilihan ganda maupun uraian. Peta konsep ini dapat dijadikan
sebagai alat evaluasi bagi siswa selama mengikuti pembelajaran.
3
3) Tempatkan ide-ide utama di tengah atau di puncak peta tersebut.
4) Kelompokkan ide-ide sekunder di sekeliling ide utama yang secara
visual menunjukkan hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian, menunjukkan bahwa mind
mapping sebagai metode/model pembelajaran, paling efektif digunakan di
kelas tinggi. Sedangkan sebagai media pembelajaran, paling efektif
digunakan di kelas rendah. Hal ini berdasarkan tahap perkembangan belajar
siswa yang berbeda di tiap jenjang.1
1
Hikmawat Nisrina, Mind Mapping dalam Pembelajaran IPA Sekolah Dasar, Vol 8,
Jurnal.inkadha.ac.id, 2020, hal.304-307
4
Siswa terlebih dahulu menentukan relevansi masing-masing
penambahan baru pada peta sebelum menambahkan konsep, hal
ini dapat meningkatkan perolehan ide besar.
c) Fungsi Koherensi
Memetakan struktur pengetahuan eksternal dengan menggunakan
isyarat non verbal (kedekatan spasial, kode kode warna, ikon) untuk
menunjukkan hubungan antara konsep.
d) Fungsi Metakognitif
Siswa menjadi lebih sadar akan kesenjangan pengetahuan saat siswa
membangun peta.
5
adalah menciptakan suasana yang dapatmendukung kondisi belajar siswa
terutama dalam proses pembuatan Mind Mapping(Iwan Sugiarto, 2004:
76). Semua mind map mempunyai kesamaan. Semuanya menggunakan
warna. Semuanya memiliki struktur alami yang memancar dari pusat.
Semuanya menggunakan garis lengkung, simbol, kata dan gambar yang
sesuai dengan satu rangkaian Turan yang sederhana, mendasar, alami, dan
sesuai dengan cara kerja otak.
B. Concept Mapping
a. Pengertian Concept Mapping
Concept mapping merupakan gambaran garis kongkrit yang dapat
mengindikasikan bagaimana cara suatu konsep yang tunggal di hubungkan
ke dalam konsep-konsep yang lainnya pada kategori sama. Concept
mapping juga merupakan salah satu yang dapat digunakan oleh pendidik
untuk membantu siswa dalam membentuk beberapa konsep yang saling
berhubungan satu sama lainnya.
Menurut Novak berpendapat bahwa, peta konsep (Concept
Mapping) adalah suatu yang digunakan untuk menyatakan hubungan yang
bermakna diantara beberapa konsep dalam bentuk proposisi (rancangan).
Didalam suatu proses pembelajaran yang baik, konsep harus dikaitkan
dengan beberapa konsep yang telah ada dalam struktur kognitif siswa dapat
dilakukan dengan peta konsep, sehingga siswa dapat merancang dengan
pemahamannya masing-masing.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, model pembelajaran concept
mapping merupakan suatu rangkaian konsep yang akan digambarkan dalam
suatu kerangka proposisi yang menghubungkan konsep-konsep serta
menunjukan hubungan antara ide-ide dalam membantu memahami
pembelajaran agar lebih baik.
6
1. Pemilihan Materi
Yakni mencari materi apa yang akan dipelajari untuk menemukan peta
konsep
2. Pencarian Ide
Yakni mencari ide atau gagasan tentang materi yang telah dipelajari
3. Merancang Konsep
Yakni menuliskan beberapa konsep yang telah ditemukan dalam
bentuk peta konsep
4. Penyajian Konsep
Yakni menggambar beberapa konsep yang saling berhubungan dan
memberikan garis tanda penghubung antara satu konsep dengan
konsep yang lain
5. Evaluasi
Yakni mengoreksi serta mengevaluasi hasil dari peta konsep yang
telah dibuat2
Berikut ini adalah contoh Concept Mapping dalam pembelajaran IPA
2
Ningsih Supria,
http://etheses.uinmataram.ac.id/254/1/Supria%20Ningsih%20160103036%20%282%29.pdf,
diakses pada 06 Oktober 2023, pukul 07:12
7
juga dengan model pembelajaran Concept mapping ini. Adapun yang
menjadi kelebihan dari model pembelajaran Concept mapping adalah:
a) Siswa mudah memahami materi ajar
b) Siswa dapat mengembangkan materi yang telah diberikan padanya
c) Siswa mampu mengkaitkan antarabagian komponen – komponen yang
terkait dalam satu konsep
d) Menumbuhkan kreativitas belajar anak
e) Siswa jenuh kalau banyak materi terlalu banyak, tetapi dengan melihat
peta konsep ia sudah tau arah pembelajaran itu kemana.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran concept mapping merupakan cara memetakan sebuah
informasi dalam bentuk cabang – cabang yang membentuk hubungan–
hubungan yang bermakna yang dapat menimbulkan ide – ide baru dalam
pembelajaran serta membuat pelajaran lebih bermakna. Kelemahan dari
Concept Mapping, menurut Istarani (2011:247) kelemahan model Concept
Mapping yaitu sebagai berikut :
a) Guru kurang mempersiapkan konsepnya dengan benar
b) Bahan bacaan siswa kurang tersedia dalam membuat peta konsep
c) Sulit mengajak siswa untuk berfikir secara kongrit yang termuat dalam
peta konsep.3
C. PICTURE MAPPING
a. Pengertian Picture Mapping
Picture mapping adalah suatu metode pembelajaran yang
menggunakan gambar atau peta konseptual untuk membantu siswa
memahami dan mengorganisasi informasi. Dalam konteks pembelajaran,
picture mapping dapat membantu siswa menyusun ide, konsep, atau
informasi secara visual, sehingga memudahkan mereka untuk memahami
hubungan antara berbagai elemen dalam materi pembelajaran. Metode ini
3
Samaita Ginting, Penggunaan Model Pembelajaran Concept Mapping Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Sumber Daya alam Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SD
Negeri 067259 Medan Johor T.A 2014/2015, Journal of Physics and Science Learning (PASCAL)
Vol. 01 Nomor 2, Desember 2017
8
sering digunakan untuk merangsang pemikiran visual dan membantu siswa
mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik tertentu.
Picture mapping dapat digunakan dalam berbagai konteks, termasuk
pembelajaran di kelas, presentasi, atau bahkan dalam proses pembuatan
catatan.
Model pembelajaran "picture mapping" dalam konteks pendidikan
mungkin merujuk pada teknik atau pendekatan yang menggunakan gambar
atau peta visual untuk membantu siswa memahami konsep atau informasi
tertentu. Dalam "picture mapping," gambar atau peta visual digunakan
sebagai alat untuk merinci dan mengilustrasikan hubungan antara berbagai
elemen atau konsep dalam sebuah topik pembelajaran. Pendekatan ini dapat
membantu siswa memvisualisasikan informasi, mengidentifikasi pola, dan
memahami konsep dengan lebih baik.
b. Pembuatan Picture Mapping
Contoh penerapan "picture mapping" dapat melibatkan pembuatan
diagram konsep, peta pikiran (mind map), grafik, atau ilustrasi lainnya
untuk menyajikan materi pelajaran dengan cara yang lebih visual dan
mudah dimengerti. Tujuannya adalah memfasilitasi pemahaman yang lebih
baik dan mempermudah siswa dalam mengingat informasi yang diajarkan.4
Pembelajaran pemetaan gambar (picture mapping) adalah teknik yang
digunakan dalam berbagai konteks pendidikan dan pembelajaran. Berikut
adalah langkah-langkah umum untuk mengimplementasikan pembelajaran
pemetaan gambar:
1) Pilih Gambar Tepat
Pilih gambar atau diagram yang relevan dengan konsep atau topik yang
akan diajarkan. Gambar tersebut sebaiknya memiliki banyak elemen
atau detail yang dapat digunakan untuk mengilustrasikan konsep secara
visual.
2) Identifikasi Konsep
4
Brown, M., & Davis, R. (2018). The Use of Picture Mapping in Geographic Information
Systems. Cartography and Geographic Information Science, 28(3), 213-225.
9
Tentukan konsep atau informasi yang ingin Anda sampaikan melalui
gambar tersebut. Misalnya, jika Anda mengajar tentang struktur sel,
Anda dapat memilih gambar sel dan mengidentifikasi bagian-
bagiannya.
3) Annotasi Gambar
Tambahkan label atau anotasi pada gambar untuk menjelaskan elemen-
elemen penting. Ini membantu siswa memahami apa yang mereka lihat.
Anda dapat menggunakan panah, teks, atau simbol untuk menyoroti
informasi penting.
4) Diskusikan Gambar
Gunakan gambar sebagai dasar untuk diskusi kelas. Ajukan pertanyaan
kepada siswa yang mendorong mereka untuk mengamati, menganalisis,
dan merinci informasi dalam gambar. Dukung diskusi ini dengan
penjelasan lisan.
5) Kuis Visual
Berikan kuis atau pertanyaan visual kepada siswa berdasarkan gambar
yang telah Anda berikan. Ini akan menguji pemahaman mereka terhadap
konsep yang diajarkan.
6) Aktivitas Interaktif
Buat aktivitas interaktif yang melibatkan siswa dalam pemetaan
gambar, seperti meminta mereka untuk menambahkan elemen-elemen
tambahan pada gambar atau membuat pemetaan mereka sendiri.
7) Evaluasi dan Umpan Balik
Berikan umpan balik kepada siswa tentang pemahaman mereka
terhadap materi berdasarkan pemetaan gambar. Ini membantu Anda
memastikan bahwa konsep telah dipahami dengan baik.
8) Revisi dan Perbaikan
Jika diperlukan, revisi atau tambahkan elemen pada gambar pemetaan
untuk menjelaskan lebih baik konsep yang sulit dipahami oleh siswa.
9) Lanjutkan dengan Pembelajaran Tambahan
10
Setelah pemetaan gambar, lanjutkan dengan materi pembelajaran
tambahan, seperti membaca, eksperimen, atau aktivitas lain yang
mendukung pemahaman konsep.
10) Ulangi
Terapkan teknik pemetaan gambar secara berkala untuk topik-topik
berbeda guna memperkuat pemahaman siswa. Pembelajaran pemetaan
gambar adalah alat yang kuat untuk memvisualisasikan konsep dan
memudahkan pemahaman siswa, terutama untuk topik yang kompleks.5
5
Kim, Y., & Lee, H. (2016). Enhancing Spatial Reasoning Skills through Picture Mapping: A
Case Study in Elementary Education. International Journal of Educational Technology, 12(3), 345-
358.
11
2) Membuat sebagian siswa pasif
3) Munculnya kekhawatiran akan terjadi kekacauan di kelas
4) Kebutuhan akan dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang cukup
memadai6
6
Riski Aditya Lubis dan Herlawati, Animasi Interaksi Pengenalan Flora dan Fauna di Indonesia
Pada SD 03 Cakung Jakarta Timur, Jurnal Penelitian Ilmu Komputer, 2 (2019), 200
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemampuan membuat Mind Mapping sangat berperan dalam
melatih otak siswa berpikir dan mengelola informasi. Untuk membuat Mind
Mapping, siswa dilatih untuk mengidentifikasi ide-ide kunci yang
berhubungan dengan suatu topik dan menyusun ide-ide tersebut dalam suatu
pola logis. Kadang-kadang peta konsep merupakan diagram hierarki,
kadang-kadang peta konsep itu menfokus pada hubungan sebab-akibat.
Concept mapping juga merupakan gambaran garis kongkrit yang
dapat mengindikasikan bagaimana cara suatu konsep yang tunggal di
hubungkan ke dalam konsep-konsep yang lainnya pada kategori sama.
Concept mapping juga merupakan salah satu yang dapat digunakan oleh
pendidik untuk membantu siswa dalam membentuk beberapa konsep yang
saling berhubungan satu sama lainnya.
Dan terakhir Picture mapping adalah suatu metode pembelajaran
yang menggunakan gambar atau peta konseptual untuk membantu siswa
memahami dan mengorganisasi informasi. Dalam konteks pembelajaran,
picture mapping dapat membantu siswa menyusun ide, konsep, atau
informasi secara visual, sehingga memudahkan mereka untuk memahami
hubungan antara berbagai elemen dalam materi pembelajaran.
B. Saran
Pokok bahasan tulisan ini sudah dipaparkan di depan. Besar
harapan penulis semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Karena
keterbatasan pengetahuan dan referensi, penulis menyadari bahwa tulisan ini
masih jauh dari sempuma. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
sangat diharapkan agar tulisan ini dapat disusun menjadi lebih baik dan
sempurna.
13
DAFTAR PUSTAKA
Nisrina, Himawat. 2020. Mind Mapping dalam Pembelajaran IPA Sekolah Dasar.
Vol 8. Jurnal.inkadha.ac.id
Supria,Ningsih.
http://etheses.uinmataram.ac.id/254/1/Supria%20Ningsih%20160103036
%20%282%29.pdf
Ginting, Samaita. 2017. Penggunaan Model Pembelajaran Concept Mapping
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Sumber Daya
alam Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri 067259 Medan Johor.
Journal of Physics and Science Learning (PASCAL). Vol. 01 Nomor 2,
Desember 2017
R. Davis, Brow. M. 2018. The Use of Picture Mapping in Geographic Information
Systems. Cartography and Geographic Information Science
H. Lee, Y. Kim. 2016. Enhancing Spatial Reasoning Skills through Picture
Mapping: A Case Study in Elementary Education. International Journal of
Educational Technology
Herlawati Aditya Riski. 2019. Animasi Interaksi Pengenalan Flora dan Fauna di
Indonesia Pada SD 03 Cakung Jakarta Timur. Jurnal Penelitian Ilmu
Komputer
14