You are on page 1of 15

PENULISAN KARYA ILMIAH

Makalah dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Prof Dr. Murni Yanto M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 8
PGMI 5A
1. Siti Mutmainah ( 21591198 )
2. Yensi Afriza ( 21591241)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP
TAHUN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “penulisan karya
ilmiah” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Murni Yanto selaku dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami.

Oleh karena itu, Saya senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini. Saya berharap makalah ini dapat
memberi apresiasi kepada pembaca dan utamanya kepada kelompok saya sendiri. Selain
itu, semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Wassalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh.

Curup, 30 September 2023

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................1


B. Rumusan Masalah................................................................................................ 1
C. Tujuan................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 2

A. Pengertian karya ilmiah........................................................................................2


B. Jenis jenis karya ilmiah........................................................................................3
C. Tata cara penulisan karya ilmiah..........................................................................7

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 11

A. Kesimpulan.........................................................................................................11
B. Saran ...................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12

iii
BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan adalah usaha dasar terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak, ilmu hidup, pengetahuan umum serta keterampilan yang
diperlukan dirinya untuk masyarakat berlandaskan Undang-Undang.
Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi
pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada media
berbentuk kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil
Karya ilmiah adalah karangan yang berisi gagasan ilmiah yang disajikan
secara ilmiah serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah
mengusung permasalahan keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah
berupa gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa hasil kajian ilmiah maupun hasil-hasil
penelitian yang disajikan dalam karya tulis ilmiah. Gagasan-gagasan itu merupakan
gambaran perkembangan ilmu pengetahuan yang terekam dalam tulisan ilmiah.
Dengan kata lain, karya tulis ilmiah merupakan karangan yang menyajikan
fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dan ditulis dengan
metodologi yang tepat. Dalam ruang lingkup perguruan tinggi, karya ilmiah disebut
juga sebagai teks akademik. Salah satu contoh karya tulis ilmiah atau teks akademik
adalah laporan hasil penelitian khususnya jenjang pendidikan Sl atau yang lazim
disebut dengan skripsi.
B. Rumusan masalah
a. Apa Pengertian karya ilmiah?
b. Apa Jenis jenis karya ilmiah?
c. Bagaimana Tata cara penulisan karya ilmiah?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian karya ilmiah
b. Untuk mengetahui jenis karya ilmiah
c. Untuk mengetahui bagaimana tata cara penulisan karya ilmiah

1
BAB ll

PEMBAHASAN

A. Pengertian karya ilmiah


Karya ilmiah merupakan laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan
hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.1
Karya ilmiah merupakan salah satu hasil pemikiran dan imajinasi seseorang
yang di- konfirmasikan pada orang lain dan telah diuji kebenarannya serta dapat
diterima dan ditulis secara ilmiah.
Hal senada disampaikan oleh Nana Sudjana (2014), bahwa karya ilmiah
adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam bidang ilmu
pengetahuan, teknologi atau seni yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara
ilmiah dan mengikuti pedoman atau aturan yang telah ditetapkan.
Karya ilmiah adalah hasil penuangan data lapangan ke dalam bentuk karangan dengan
mengikuti aturan dan metode ilmu pengetahuan sehingga menghasilkan informasi
yang dapat didiskusikan dan disebarluaskan pada masyarakat serta didokumentasikan
di perpustakaan (Arifin, 1983: 1).
Karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum
dan ditulis menurut metodologi yang baik dan benar. Maud penulisan karya ilmiah
adalah untuk berkomunikasi dengan orang lain tentang ilmu. Karya ilmiah sebaiknya
ditulis dengan memperhatikan ketertiban dan kehalusan dalam menyajikan ide,
keekonomisan dalam mengungkapkan dan ketetapan dalam memilih kata.
Jelaslah kiranya bahwa tulisan ilmiah adalah tulisan yang ditulis secara sistematis,
logis dan didukung oleh data yang teruji kebenarannya atau tulisannya yang mampu
menjelaskan mengapa dan bagaimana tentang sesuatu perkara atau fakta yang terjadi
secara objektif, tidak dilandasi oleh perasaan atau rekayasa belaka.
Menulis karya ilmiah merupakan kegiatan yang menuntut penulis untuk
menghasilkan tulisan dengan konvensi ilmiah. Konvensi ilmiah yang dimaksud

1
Nirwana & Abd. Rahim Ruspa, Jurnal Onom: Kemampuan Menulis Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Prodi
Informatika Universitas CokroaminotoPalopo, Volume 6 Nomor 1 @gmailrahim.ruspa@gmail.com

2
meliputi logika berpikir, sistematika, maupun gaya bahasa yang digunakan. Ada
beragam wujud karya ilmiah, yaitu makalah, artikel, laporan penelitian, dan buku
referensi. Keempat jenis karya ilmiah tersebut memiliki sistematika penulisan yang
berbeda.
Beberapa penulis, khususnya penulis pemula, sering mengalami kesulitan
dalam menulis karya ilmiah. Kesulitan tersebut beragam, diantara-Nya kesulitan
menentukan topik, mengidentifikasi masalah, menentukan bahan rujukan yang tepat,
maupun memahami kaidah kebahasaan yang baik dan benar. Dengan demikian,
diperlukan suatu sumber bacaan yang berisi penjabaran materi penulisan karya ilmiah
yang lengkap dan menyeluruh. Pada bab pertama buku ini, disajikan informasi
mengenai karakteristik karya ilmiah, jenis-jenis karya ilmiah, dan kode etik penulisan
karya ilmiah.

B. Jenis-jenis Karya IImiah


Karya ilmiah dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: (a) karya ilmiah yang
merupakan laporan hasil pengkajian/ penelitian dan (b) karya ilmiah yang berupa
2
tinjauan/ulasan/gagasan ilmiah (Haryanto, 2012). Kedua karya ilmiah tersebut
berbeda, namun memiliki beberapa kesamaan ciri sebagai bagian dari suatu karya
ilmiah. Berdasarkan klasifikasi tersebut, maka jenis-jenis karya ilmiah yang
dijelaskan pada bagian ini meliputi: (1) laporan penelitian, (2) artikel hasil penelitian,
(3) artikel gagasan konseptual, (4) makalah yaitu:3
1. Laporan Penelitian
Laporan Penelitian merupakan karya ilmiah yang ditulis setelah penulis
melakukan suatu penelitian ilmiah dengan tujuan tertentu. Penelitian yang
dilakukan harus didasarkan pada prosedur ilmiah. Metode penelitian, hasil
penelitian, maupun teori yang digunakan sebagai landasan penelitian kemudian
dituliskan dalam bentuk karya ilmiah dengan mengikuti sistematika penulisan
ilmiah sesuai dengan konvensi yang berlaku. Karya ilmiah hasil penelitian dapat
berupa: (1) skripsi, (2) tesis, (3) disertasi, (4) artikel ilmiah hasil penelitian, (5)
laporan penelitian tindakan kelas (PTK) oleh guru, dan (6) laporan penelitian oleh
siswa dan mahasiswa (laporan karya ilmiah Remaja [KIRĮ, Laporan program

2
Suryono, cerdas menulis karya ilmiah, PT gunung samudera (malang, 2015)
3
Dwi Budiyanto Materi Diskusi Mengenal Karya Ilmiah dwi_budiyanto@uny.ac.id

3
kreativitas mahasiswa [PKMJ, dan laporan karya ilmiah sebagai persyaratan
beasiswa).
Sebagai pembeda antara laporan penelitian dengan jenis penelitian lainnya,
terdapat beberapa komponen yang wajib hadir pada jenis karya ilmiah pertama
ini.Secara sistematis dan berurutan, komponen-komponen yang wajib hadir dalam
laporan ilmiah mencakup: (1) sampul: berisi judul, identitas penulis, identitas
lembaga afiliasi penulis atau sponsor penelitian; (2) halaman pengesahan; (3) kata
pengantar/prakata/ucapan terima kasih; (4) daftar isi; 5) pendahuluan; (6) kajian
pustaka; (7) metode penelitian; (8) hasil penelitian; (9) pembahasan; (10) penutup
berisi simpulan dan saran; (11) daftar rujukan; dan (12) lampiran (bila
diperlukan).Kedua belas komponen tersebut menjadi ciri khas penyusunan
laporan penelitian.

2. Artikel Hasil Penelitian


Sebuah laporan penelitian, umumnya dipublikasikan kembali pada masyarakat
dalam wujud yang lebih ringkas, yakni artikel. Sebuah artikel ilmiah hasil
penelitian ditulis dalam 12-20 halaman sesuai dengan konvensi jurnal yang
menjadi wadah publikasinya. Substansi artikel ilmiah hasil penelitian dapat
berupa seluruh (ringkasan) atau sebagian informasi dari laporan penelitian.
Komponen-komponen yang wajib hadir dalam sebuah artikel hasil penelitian
meliputi: (1) judul: jelas, faktual, dan menarik; (2) identitas penulis; (3) abstrak:
gambaran umum substansi, 50-75 kata bergantung gaya selingkung: (4) kata
kunci: kata atau kelompok kata yang merujuk pada konsep spesifik dan
substansial; (5) pendahuluan; (6) metode; (7) pembahasan; (8) simpulan dan
saran; (9) daftar rujukan. Perbedaan spesifik antara komponen pada artikel ilmiah
dan laporan penelitian adalah pada bagian abstrak, kata kunci, kelengkapan data
yang dilampirkan, dan kepadatan sajian. Bahasa dalam artikel ilmiah hasil
penelitian juga dipilih berdasarkan prinsip kemudahan dan kedekatan dengan
pembaca. Meskipun demikian aturan kebakuan dan keefektifan juga perlu tetap
diperhatikan.

3. Artikel Gagasan Konseptual


Artikel gagasan konseptual berbeda dengan artikel hasil penelitian. Informasi
yang disajikan melalui jenis karya ilmiah ini adalah hasil telaah kepustakaan dan

4
pengembangan gagasan ilmiah penulis. Artinya, karya ilmiah jenis ini bukan
berasal dari pengolahan kembali laporan penelitian, tetapi berupa gagasan
konseptual yang ditunjang dengan fakta dan teori berdasarkan hasil kajian/telaah
sumber-sumber informasi terpercaya.
Komponen-komponen yang wajib hadir dalam sebuah artikel gagasan
konseptual meliputi: (1) judul: jelas, faktual, dan menarik, (2) identitas penulis;
(3) abstrak: gambaran umum substansi, 50-75 kata bergantung gaya selingkung;
(4) kata kunci: kata atau kelompok kata yang merujuk pada konsep spesifik dan
substansial; (5) pendahuluan; (6) pembahasan; (7) penutup: berisi catatan akhir
atau simpulan dan saran; dan (8) daftar rujukan. Kedelapan komponen tersebut
pada dasarnya sama dengan komponen-komponen artikel hasil peneletian.
Perbedaannya terdapat pada pencantuman komponen metode. Pada artikel
gagasan konseptual, tidak dicantumkan metode (penelitian) karena penulis tidak
melakukan penelitian dan pengambilan data secara langsung.
4. Makalah
Makalah merupakan jenis karya ilmiah yang paling dekat dengan kehidupan
akademik siswa dan mahasiswa. Makalah adalah kajian atau ulasan ilmiah hasil
gagasan pribadi penulis yang disajikan dalam bentuk tulisan. Makalah harus
mengandung permasalahan yang membutuhkan suatu solusi penyelesaian. Di
dalam makalah juga perlu disertakan prosedur atau metode pemecahan masalah,
pembahasan, dan simpulan.
Berdasarkan prosedur pemecahan masalah, makalah dapat dibedakan dua
jenis, yakni makalah deduktif dan makalah induktif. Makalah deduktif adalah
makalah yang pemecahan masalahnya didasarkan atas cara berpikir rasional atau
melalui telaah kepustakaan. Makalah induktif adalah makalah yang pe pemecahan
masalahnya didasarkan atas berpikir empiris melalui data dan fakta yang
diperoleh dari lapangan.
Berdasarkan substansi informasi yang disajikan, makalah juga dibedakan
menjadi dua jenis. Pertama, makalah informatif yang berisi konsep-konsep/ teori/
informasi rinci mengenai suatu topik. Kedua, makalah solutif yang berisi ulasan
permasalahan beserta solusi dari penulis.
Makalah dapat ditulis dengan panjang 7–20 halaman. Komponen-komponen
yang wajib hadir dalam sebuah makalah meliputi: (1) judul: jelas, faktual, dan
menarik; (2) identitas penulis; (3) pendahuluan berisi latar belakang penulisan

5
dan fokus pembahasan; (4) pembahasan; (5) penutup yang berisi simpulan dan
saran; (9) daftar rujukan. Perbedaan spesifik antara komponen pada artikel ilmiah
dan laporan penelitian adalah pada bagian abstrak, kata kunci, kelengkapan data
yang dilampirkan, dan kepadatan sajian. Bahasa dalam artikel ilmiah hasil
penelitian juga dipilih berdasarkan prinsip kemudahan dan kedekatan dengan
pembaca. Meskipun demikian aturan kebakuan dan keefektifan juga perlu tetap
diperhatikan.

5. Kode Etik Penulisan Karya Iimiah


Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan
karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan,perizinan
terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data atau informasi.
Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur menyebutkan rujukan
terhadap bahan atau pikiran yang diambil dari sumber lain.Pemakaian bahan atau
pikiran dari suatu atau sumber atau orang lain yang tidak disertai dengan rujukan
dapat diidentikkan dengan pencurian.
Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan yang
lazim disebut plagiasi. Plagiasi merupakan tindak kecurangan yang berupa
pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain yang diakui sebagai hasil tulisan
atau pemikiran sendiri. Oleh karena itu, penulis skripsi dan tesis wajib membuat
dan mencantumkan pernyataan dalam skripsi, tesis, atau disertasinya bahwa
karyanya itu bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang
lain.
Dalam menulis karya ilmiah, merujuk dan mengutip merupakan kegiatan yang
tidak dapat dihindari. Kegiatan ini justru dianjurkan karena perujukan dan
pengutipan akan membantu pengembangan ilmu. Dalam menggunakan bahan
dari suatu sumber (misalnya instrumen, bagan, gambar, dan tabel), penulis wajib
meminta izin kepada pemilik bahan tersebut. Permintaan izin dilakukan secara
tertulis. Jika pemilik bahan tidak dapat dijangkau, maka penulis harus
menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan informasi mengenai cara
pengambilan bahan (secara utuh, diambil sebagian, dimodifikasi atau
dikembangkan).
Perujukan dan pengutipan informasi berupa teori atau data yang
dipublikasikan melalui dokumen ilmiah (cetak atau non cetak), bahkan sumber

6
non ilmiah, perlu dilengkapi dengan keterangan identitas sumber. Selain sebagai
upaya menghindari tindak plagiasi, hal ini juga penting dilakukan sebagai
informasi bagi pembaca yang hendak mencari rujukan asli dari informasi yang
dikutip.Perujukan dan pengutipan harus disertai dengan penulisan daftar rujukan.
Ada beberapa kesalahan yang sering terjadi selama proses penulisan sebuah
karya ilmiah. Kesalahan tersebut dapat dilakukan secara sengaja maupun tidak.
Kesalahan yang dilakukan dalam proses maupun pelaporan hasil penelitian dapat
termasuk dalam kategori pelanggaran dan mendapatkan sanksi tegas. Kesalahan
tersebut dapat dirinci dalam beberapa kategori, yakni (a) pemalsuan hasil
penelitian (fabrication), (b) pemalsuan data penelitian (falsification), (c)
pencurian proses dan atau hasil (plagiasi), (d) pemerasan tenaga peneliti dan
pembantu peneliti, (e) perbuatan tidak adil (injustice) terhadap sesama peneliti, ()
kecerobohan yang disengaja (intended careles), dan (g) penduplikasian
(duplication) (Pusbindiklat Peneliti LIPI, 2012).

C. Tata cara penulisan karya ilmiah


1. Memilih Topik Peneliti
Topik merupakan komponen karya ilmiah yang menjadi dasar pengembang
gagasan. Hal-hal yang menjadi pokok pembahasan dan lahan n dalam karya tulis
ilmiah dinamakan topik. . Akan tetapi, sering mengalami kebingungan saat
memilih topik. Kebingungan yang sering dialami penulis saat memilih topik
dapat diatasi dengan menggali informasi dari beberapa sumber sebelum penulis
memutuskan pemilihan topik.
Beberapa sumber yang bisa dijadikan dasar pemilihan topik, diantara-Nya: (1)
buku atau bacaan referansi, (2) laporan suatu penelitian, (3) isu-isu yang marak
dibicarakan di masyarakat, atau (4) pengalaman pribadi penulis. Hal yang perlu
dicermati saat memilih topik penulisan adalah mencermati keempat sumber
tersebut dengan sesama, mencatat perbedaan teori satu dengan teori yang lain,
kemudian menemukan masalah yang terdapat dalam keempat sumber tersebut.
Masalah pokok yang dapat ditemukan dalam m keempat sumber tersebut dapat
menjadi alternatif topik karya ilmiah yang akan ditulis.

2. Menyusun dan Mengembangkan Kerangka Penulisan

7
Setelah menentukan topik, tahap selanjutnya yang dilakukan dalam penulisan
karya ilmiah adalah mengembangkan kerangka penulisan. ide atau gagasan yang
terdapat dalam kerangka pada dasarnya merupakan penjelas topik yang dipilih.
Kerangka penulisan perlu dikembangkan dengan cerdas karena kerangka karya
ilmiah akan menentukan dasar pengembangan karya ilmiah secara keseluruhan.
Dengan demikian, kerangka harus memenuhi syarat utuh, rinci, dan sistematis.
Kerangka dikatakan utuh jika di dalamnya terdapat semua permasalahan yang
bersangkutan dengan topik. Kerangka dikatakan rinci jika setiap bab di dalam
kerangka memuat gagasan penjelas yang diwujudkan dalam setiap subbab.
Kerangka dikatakan sistematis jika penataan bagian-bagian yang terdapat
dalam kerangka tersusun berdasarkan pola penalaran tertentu. Dengan demikian,
cerdas mengembangkan kerangka merupakan salah satu tahap penulisan karya
ilmiah yang berisi kegiatan mengembangkan kerangka yang utuh sesuai topik,
rinci pada setiap subbab, dan ditata menjadi bagian-bagian yang mengandung
pola penalaran tertentu.
Dalam penyusunan kerangka, terdapat tahap-tahap yang perlu
dilakukan.Tahapan tersebut berfungsi untuk memudahkan penulis dalam
mengembangkan ide atau gagasan yang telah ditemukan. Berikut ini dipaparkan
tahap-tahap penyusunan kerangka.
a. Mencatat gagasan yang berkaitan dengan topik. Seluruh gagasan yang
berkaitan dengan topik sebaiknya dicatat terlebih dahulu. Semakin banyak dan
lengkap gagasan yang dicatat akan semakin baik, karena informasi yang
dikumpulkan juga semakin beragam.
b. Mengelompokkan gagasan berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria
pengelompokan gagasan ditentukan sendiri oleh penulis. Misalnya, gagasan
yang berkaitan dengan pengertian, klasifikasi, ciri, syarat, tujuan, cara, atau
dampak. Pengelompokan gagasan menurut kriteria tertentu dapat
memudahkan penulis mengembangkan topik menjadi sub judul yang rinci.
c. Mengurutkan kelompok gagasan secara sistematis. Setelah dikelompokkan,
gagasan dikelompokkan secara sistematis. Urutan tersebut dapat dimulai dari
pola yang paling sederhana, misalnya apa, kapan, siapa, dimana, mengapa, dan
bagaimana. Selain itu, urutan gagasan dapat dimulai dari pola urutan waktu
atau sebab akibat.

8
3. Menyiapkan Alat dan Bahan Penelitian
Jika kerangka penelitian sudah tersusun, maka langkah berikutnya yang dapat
dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan penelitian. 4 Bahan penelitian ini dapat
berupa berbagai tulisan, mulai dari buku, jurnal, karya ilmiah lainnya, atau dari
berbagai artikel, baik yang berbentuk cetak maupun elektronik.
4. Survey Lapangan
Selain menyiapkan alat dan bahan penelitian, penulis juga sebaiknya
melakukan survey lapangan dalam penulisan karya ilmiahnya. Survey lapangan
merupakan langkah pengamatan atas objek yang diteliti. Melakukan survey
lapangan juga bertujuan untuk mengamati objek yang diteliti, dengan cara
menetapkan masalah dan tujuan yang diteliti dan yang akan dijadikan sebagai
penelitian dalam karya ilmiah

5. Mencari dan Mengumpulkan Referensi


Menulis karya ilmiah juga membutuhkan referensi yang membantu penulisan
karya ilmiah. Mencari, mengumpulkan, dan membaca berbagai referensi yang
berhubungan dengan karya ilmiah yang sedang ditulis akan membantu penulis
mendapatkan pengetahuan baru dan referensi dalam menulis karya ilmiah. Sama
seperti saat mengumpulkan bahan, penulis sebaiknya tidak terlalu banyak mencari
dan mengumpulkan referensi.
Misalnya dengan membaca daftar isi, atau membaca abstrak dari referensi
yang ditemukan. Dengan menggunakan cara ini, maka penulis akan
mengumpulkan referensi yang benar-benar dibutuhkan dan relevan dengan tema
penelitiannya saja.
6. Hipotesis
Dalam menulis karya ilmiah, penulis juga harus menuliskan hipotesis
berdasarkan tema penelitian yang sudah ditentukannya. Menyusun hipotesis
menjadi langkah untuk menyusun dugaan yang menjadi penyebab objek penelitian
karya ilmiah.Hipotesis disebut juga sebagai prediksi yang dibuat oleh penulis saat
ia sedang mengamati objek penelitian untuk karya ilmiah yang ditulisnya.
7. Rancangan Penelitian

4
Zulmiyati & nurhastuti, penulisan karya ilmiah, PT kencana(jakarta, 2019) hlm 1
https://deepublishstore.com/blog/proses-menulis-karya-ilmiah/

9
Rancangan penelitian merupakan kerangka yang dibuat oleh peneliti, sebagai
rencana penelitian yang akan dilakukannya. Pembuatan rancangan penelitian ini
akan membantu peneliti untuk menggambarkan atau menuliskan rencana proses
penelitian yang akan dilakukannya secara keseluruhan.
8. Menentukan Metode yang Sesuai
ituliskan dalam karya ilmiah akan terjawab jika diteliti dengan menggunakan
metode penelitian yang sesuai. Untuk itu, seorang penulis harus menentukan
metode yang sesuai untuk penulisan karya ilmiahnya, misalnya akan menggunakan
metode kualitatif, kuantitatif, atau metode lainnya.Proses penentuan metode yang
sesuai ini dapat ditentukan dari hal-hal yang sudah ditentukan sebelumnya.
Misalnya dari hipotesis, maupun dari objek yang akan diteliti oleh penulis.
9. Pengumpulan Data dan Analisisnya
Jika metode penelitian sudah dipilih, maka langkah berikutnya dalam
penulisan karya ilmiah adalah melakukan pengumpulan data dan melakukan
analisis. Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti
wawancara atau interview, mengumpulkan data terkait, atau melakukan penelitian
terhadap objek penelitian.
Setelah proses pengumpulan data selesai dilakukan, maka data tadi harus
dianalisis. Analisis data ini dilakukan sesuai metode penelitian yang sudah dipilih.
Nantinya, analisis yang dilakukan dari data yang didapatkan akan membantu untuk
menjawab pertanyaan dan hipotesis yang dimiliki oleh penulis.
10. Pengambilan kesimpulan
Langkah berikutnya yang dilakukan sebagai proses membuat karya ilmiah
adalah pengambilan kesimpulan. Pada langkah ini, penulis akan membuat
kesimpulan dari data yang sudah didapatkan dan analisis yang dilakukan. Bagian
penulisan ini bukan merupakan ringkasan dari analisis, tapi adalah jawaban singkat
dari hipotesis yang sudah dibuat oleh penulis.Penulisan kesimpulan ini juga
menghubungan hasil analisa dengan teori yang digunakan dalam karya ilmiah yang
dibuat.
11. Penutup dan saran
Bagian terakhir dari penulisan karya ilmiah adalah membuat penutup dan
saran. Saran yang dituliskan pada bagian ini didapatkan dari kesimpulan yang
sudah dituliskan pada bagian sebelumnya. Bagian saran ini berisi masukan untuk
objek atau isu penelitian, dengan melihat berbagai kekurangan yang ditemukan

10
BAB lll

PENUTUP

A. Kesimpulan
Karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum
dan ditulis menurut metodologi yang baik dan benar. Maud penulisan karya ilmiah
adalah untuk berkomunikasi dengan orang lain tentang ilmu. Karya ilmiah sebaiknya
ditulis dengan memperhatikan ketertiban dan kehalusan dalam menyajikan ide,
Jenis karya ilmiah adalah laporan penelitian, artikel Gagasan Konseptual,
hasil penelitian, makalah, dan kode etik penulisan karya ilmiah
Tata cara penulisan karya ilmiah adalah
a. Menentukan Tema Penelitian.
b. Membuat Kerangka Penelitian
c. Menyiapkan Alat dan Bahan Penelitian.
d. Survey Lapangan.
e. Mencari dan Mengumpulkan Referensi.
f. Hipotesis.
g. Rancangan Penelitian.
h. Menentukan Metode yang Sesuai.

B. Saran
Dengan segala keterbatasan dan kekurangan pemakalah, demikianlah makalah ini
kami buat. Oleh karena itu, sudah pasti makalah ini memerlukan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi lebih baiknya makalah kami selanjutnya. Selamat
membaca dan semoga bermanfaat. Aamiin
C.

11
DAFTAR PUSTAKA

Suryono, cerdas menulis karya ilmiah, PT gunung samudera (malang, 2015)

Zulmiyati & nurhastuti, penulisan karya ilmiah, PT kencana(jakarta, 2019) hlm


https://deepublishstore.com/blog/proses-menulis-karya-ilmiah/

Dwi Budiyanto Materi Diskusi Mengenal Karya Ilmiah dwi_budiyanto@uny.ac.id

Nirwana & Abd. Rahim Ruspa, Jurnal Onom: Kemampuan Menulis Karya Tulis
Ilmiah Mahasiswa Prodi Informatika Universitas Cokroaminoto
Palopo, Volume 6 Nomor 1 Email: nirwanawan27501@gmailrahim.ruspa@gmail.com

12

You might also like