You are on page 1of 31

MAKALAH ILMU PRNGRTAHUAN SOSIAL (IPS)

“MENGIDENTIFIKASIKAN PETAS, ATLAS DAN GLOBE”

Dosen Pengampu : Dr. Baryanto S.Pd MM

Disusun Oleh :

Kelompok 7

1. Ade sintia (21591002)


2. Risma dayanti (21591181)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


(PGMI)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)

CURUP TAHUN AJARAN 2023

1
Kata pengantar

Assalam’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah ilmu pengetahuan sosial (IPS)
yang berjudul “MENGIDENTIFIKASIKAN PETAS, ATLAS DAN GLOBE” ini tepat pada
waktunya.
Tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah IPS, makalah yang kami buat bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang apa itu peta atlas dan globe dan bagaimana pemahaman-pemahaman yang terkandung
di dalam materi tersebut untuk kepentingan pembaca dan pemakalah.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Baryanto S.Pd MM selaku dosen
mata kuliah IPS yang memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kami semua, dan kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan dukungan kepada kami pada penyelesaian makalah kami. Selain itu, kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena
itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun
kami. Kritik konstruktif sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberian manfaat bagi kita sekalian.

Curup, 11 september2023

Pemakalah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................

A. Latar Belakang ........................................................................................................

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................

C. Tujuan penulisan...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................

A. Pengertian peta atlas dan globe................................................................................

B. Jenis bentuk dan pemanfaatan peta

C. Klasifikasi peta.....................................................................................................

D. Pengertian proyeksi peta..................................................................................

E. Klasifikasi proyeksi peta......................................................................................


BAB III PENUTUP ..........................................................................................................

A. Kesimpulan.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Lalar belakang

Dalam IPS terdapat Pelajaran tentang Peta, Atlas, dan Globe. Peta adalah
gambaran permukaan bumi, dengan mempelajari Peta kita dapat mengetahui
sesuatu yang terdapat di permukaan bumi seperti gunung, sungai, kabupaten, kota
dan lain-lain. Altas adalah kumpulan beberapa peta yang berbentuk buku, seperti
atlas dunia, nasional, dan semesta. Globe adalah tiruan bola bumi dalam bentuk
kecil, globe memiliki garis lintang dan garis bujur. Ketiganya memiliki fungsi dan
manfaat yang dapat membantu manusia untuk menentukan arah mata angin, jarak
antar kota, mengetahui bentuk suatu wilayah, informasi tentang kedaan alam,
informasi tentang social budaya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan peta, atlas dan globe?

2. Apa saja jenis serta unsur dari peta, atlas dan globe?

3. Bagaimana bentuk dari peta, atlas dan globe?

4. Apa saja manfaat yang dapat di peroleh dengan mempelajari peta, atlas dan globe?

5. Apa saja informasi geografis yang dapat di peroleh dengan memanfaatkan peta, atlas
dan globe?

C. Tujuan

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan apa itu peta, atlas dan globe.

2. Mahasiswa mampu memahami serta menjelaskan jenis dan unsur yang terdapat pada
peta, atlas dan globe.

3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk peta, atlas serta globe.

4. Mahasiswa mengetahui manfaat belajar peta, atlas dan globe.

5. Mahasiswa mampu mengidentifikasi informasi geografis dengan memanfaatkan peta,


atlas dan globe.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian peta atlas dan globe

a. Pengertian peta

Peta merupakan penggambaran keadaan muka bumi ke dalam bidang datar. Peta
juga merupakan gambaran permukaan bumi yang berisi fenomena alam dan
fenomena buatan memuat informasi yang diperlukan dalam pengelolaan sumber
daya di berbagai bidang pembangunan termasuk bidang perencanaan tata ruang,
kehutanan, perkebunan, pertanian, kelautan, pertambangan dan lain sebagainya
Secara umum peta diartikan sebagai gambaran konvensional dari pola bumi yang
digambarkan seolah olah dilihat dari atas ada bidang datar melalui satu bidang
proyeksi dengan dilengkapi tulisan tulisan untuk identifikasinya Peta mengandung
arti komunikasi. Artinya merupakan suatu sinyal atau Channel antara si pengirim
pesan ( pembuat peta) dengan si penerima pesan (pemakai peta). Dengan demikian
peta digunakan untuk mengirim pesan berupa informasi tentang realita dari
fenomena geografi.

Peta pada dasarnya adalah sebuah data yang didesain untuk mampu
menghasilkan sebuah informasi geografis melalui proses pengorganisasian dari
kolaborasi data lainnya yang berkaitan dengan bumi untuk menganalisis,
memperkirakan dan menghasilkan gambaran kartografi. Informasi ruang mengenai
bumi sangat kompleks, tetapi pada umumnya data geografi mengandung 4 aspek
penting, yaitu (Zhou, 1998): Lokasi-lokasi yang berkenaan dengan ruang, merupakan
objek-objek ruang yang khas pada sistem koordinat (proyeksi sebuah peta) Atribut
(ciri bahan), informasi yang menerangkan mengenai objek-objek ruang yang
diperlukan Hubungan ruang, hubungan logik atau kuantitatif diantara objek-objek
ruang Waktu, merupakan waktu untuk perolehan data, data atribut dan ruang.

Peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang
datar dengan skala tertentu. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda,
mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar
komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau
kain penutup meja.Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh
atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan
menggunakan skala tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari
suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi.
Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta
dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.

5
Berikut ini terdapat beberapa pengertian peta menurut para ahli, diantaranya
adalah:
1. Menurut Erwin Raisz Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi
yang diperkecil dengan berbagai kenampakan dan ditambah tulisan-tulisan
sebagai tanda pengenal.
2. .Menurut ICA (International Cartographic Association) Peta adalah gambaran
atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari
permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-
benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar
dan diperkecil atau diskalakan.
3. .Menurut Aryono Prihandito (1998) Peta adalah gambaran permukaan bumi dengan
skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.
4. . Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005) Peta
adalah wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan
sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan
pada tingkatan pembangunan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa peta adalah suatu proses menyajikan informasi
muka Bumi yang berupa fakta, dunia nyata, baik bentuk permukaan buminya
maupun sumberdaya alamnya, berdasarkan skala peta, sistem proyeksi peta,
serta simbol-simbol dari unsur muka Bumi yang disajikan, dan Berfungsi untuk
menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.

1. Berfungsi untuk memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di
permukaan bumi.
2. Berfungsi untuk menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti
benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya.
3. Berfungsi untuk membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk
mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti.
4. Berfungsi untuk menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
5. Berfungsi untuk alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
6. Berfungsi untuk alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
7. Berfungsi untuk alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-
fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi.

Grameds juga dpat mengetahui berbagai fakta mengenai negara yang tersebar di
dunia melalui Buku Aktivitas Amazing ! : Peta yang dikemas dengan adanya peta serta
teka teki di dalamnya tak hanya itu Penyusunan dan penempatan keterangan tepi
bukan merupakan hal yang mudah, karena semua informasi yang terletak disekitar
peta harus memperlihatkan keseimbangan Dari berbagai jenis peta, pada umumnya
hanya terbagi menjadi dua kelompok besar aja. Pembagian jenis peta ini berdasarkan
isi dan skala peta, Penyusunan dan penempatan keterangan tepi bukan merupakan

6
hal yang mudah, karena semua informasi yang terletak disekitar peta harus
memperlihatkan keseimbangan Dari berbagai jenis peta, pada umumnya hanya
terbagi menjadi dua kelompok besar aja. Pembagian jenis peta ini berdasarkan isi dan
skala peta.

b. Pengertian atlas

Menurut pengertiannya, atlas adalah suatu kumpulan peta yang sengaja disatukan
dan dijilid layaknya sebuah buku. Istilah atlas diambil dari nama salah satu dewa
Yunani. Sosok atlas sering digambarkan sebagai seorang dewa yang sedang memikul
bumi di atas pundaknya. Peta dunia dengan bentuk atlas modern pertama dibuat
oleh Ortelius – Theatrum Orbis Terrarum di tahun 1570. Meski terdiri dari beberapa
jenis peta, tapi sebenarnya atlas berbeda dengan peta pada umumnya. Atlas bisa
dikategorikan sebagai buku berisi bermacam-macam peta yang dilengkapi gambar,
data statistik, diagram, warna, dan uraian penjelasan pendukung Syarat Atlas

Atlas memiliki beberapa syarat umum yang haris dipenuhi, antara lain:
a. Judul
Atlas selalu memiliki judul yang mencerminkan isinya, misalnya atlas
dunia, atlas Indonesia, atlas sejarah Indonesia, dan lain sebagainya.
Selain itu, peta yang terdapat pada setiap halaman atlas juga wajib
diberi judul sesuai gambaran peta masing-masing.
b. Daftar Isi

Selain judul, atlas juga harus memiliki daftar isi. Tujuan dari adanya
daftar isi adalah untuk memudahkan pengguna saat mencari peta yang ingin
dilihat dalam atlas tersebut.

3. Warna, Simbol & Legenda

Pada peta-peta umum, biasanya terdapat tata warna khusus sesuai simbol
peta yang terdapat di dalam legenda. Poin ini lebih sering dicantumkan pada
bagian halaman depan sebagai legenda yang menjelaskan arti dari simbol-
simbol di dalam atlas tersebut.

4. Indeks

Di setiap halaman akhir atlas, ada sebuah indeks yang memuat nama-nama
di dalam atlas tersebut. Misalnya, nama pulau, kota, sungai, laut, selat,
gunung, kepulauan, dan lain sebagainya.

7
Dengan adanya syarat-syarat atlas yang lengkap dan disusun secara sempurna,
maka berbagai informasi yang terdapat di dalamnya bisa diketahui dengan mudah.
Hal ini mencakup informasi fisik ataupun informasi kondisi sosial ekonomi suatu
wilayah.

1. Fungsi Atlas

a) Selain syarat, atlas juga mempunyai beberapa fungsi tertentu, antara


lain:Sebagai petunjuk lokasi atau tempat dalam pemetaan suatu wilayah.
b) Sebagai acuan informasi posisi, letak, dan luas suatu lokasi atau wilayah.
c) Sebagai pedoman yang menunjukkan relief penampakan bumi di suatu
wilayah.

2.Ciri-Ciri Atlas

Perlu kita ketahui, atlas juga memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut:
a) Atlas selalu menggunakan tata warna pada peta yang disesuaikan dengan
simbol yang ada.
b) Pada bagian halaman depan mencantumkan legenda yang menjelaskan secara detail
dan rinci tentang arti dari berbagai simbol di dalam atlas.
c) Pada bagian halaman akhir atlas selalu memuat indeks berisi nama-nama yang
terkait dengan isi peta.

3.Jenis Atlas

a) Berdasarkan jenisnya, atlas terbagi menjadi tiga, yaitu: Atlas Umum


1. Atlas umum merupakan jenis atlas yang memberikan informasi secara
umum. Biasanya, atlas jenis ini menjelaskan tentang penampakan geografi
di permukaan bumi, misalnya atlas regional, atlas dunia, atau atlas
nasional.
Atlas umum terbagi menjadi beberapa bagian lain, antara lain
a. Atlas nasional digambarkan sebagai peta yang berisi deskripsi satu
negara lengkap dengan penampakan fisik beserta sosialnya.
b. Atlas regional yang memuat tentang negara-negara dalam satu kawasan.
Biasanya, atlas regional ini menyajikan peta negara-negara di dunia yang
saling berdekatan dan memiliki beberapa kesamaan secara historis atau
sosial ekonomi, contohnya Atlas Asia atau Atlas Eropa.
c. Atlas dunia memuat negara-negara di seluruh penjuru dunia secara
lengkap dan utuh dari semua benua yang ada

2. Atlas Khusus

8
Atlas ini merupakan atlas yang hanya memuat satu jenis informasi
sesuai dengan judulnya Adapun contoh dari atlas khusus adalah
sebagai berikut:
a. Atlas penduduk yang berisi tentang persebaran penduduk di suatu
wilayah.
b. Atlas geologi yang memaparkan keadaan geologi atau batuan suatu
wilayah tertentu.

3. Atlas Semesta

Atlas semesta merupakan salah satu jenis atlas yang berisi tentang keadaan
semesta lain yang berhubungan dengan sistem tata surya, galaksi,
perbintangan, hingga peredaran benda-benda di ruang angkasa.

4.Unsur Atlas

Atlas mempunyai beberapa unsur yang ada di dalamnya, antara lain:

a. Judul Atlas
Judul adalah informasi awal dari atlas yang harus mampu
mencerminkankeseluruhan isinya. Contohnya adalah Atlas Dunia yang
berisi tentang peta permukaan bumi baik perairan ataupun daratan,
peta di wilayah kutub utara dan kutub selatan hingga peta benua di
seluruh dunia.
b. Daftar Isi

Daftar isi adalah nama-nama peta yang ada di dalam atlas tersebut yang
telah disusun secara lengkap dengan halaman tempat peta disajikan.
Daftar isi semacam ini berfungsi untuk membantu pengguna
mempermudah pencarian peta yang diinginkan.

5. Kata Pengantar

Menurut pengertiannya, kata pengantar adalah ungkapan pembuat


atlas tersebut yang berkaitan dengan isi serta tujuan pembuatannya.

a. Legenda

Legenda adalah keterangan yang menjelaskan soal simbol-simbol di


dalam

5. Tahun Pembuatan Atlas

Tahun pembuatan atlas selalu dicantumkan supaya pengguna


mengetahui kapan atlas tersebut dibuat. Hal ini terkait dengan
kesesuaian data yang disajikan berdasarkan waktu penggunaannya.

9
6. Daftar Indeks

Daftar indeks merupakan daftar nama obyek geografi, baik berupa fisik
atau sosial budaya yang disusun sesuai kelompok tertentu. Misalnya
gunung, kota, pulau, sungai, selat, laut, dan lain sebagainya.

7.Manfaat Atlas
a. Atlas memberikan manfaat bagi keilmuan, antara lain:
b. Membantu mengetahui informasi soal keadaan fisik alam, seperti laut
ataupun pulau
c. Membantu mengetahui informasi soal budaya, seperti persebaran
kerajaan atau peninggalan situs budaya.
d. Membantu mengetahui informasi lokasi suatu wilayah, seperti kota,
provinsi, atau pusat perekonomian.
e. Membantu mengetahui informasi keadaan sosial ekonomi, seperti
persebaran hasil industri ataupun tambang.

b. Pengertian globe

Globe adalah suatu tiruan bola bumi yang diperkecil dan menyerupai aslinya.
Hal ini berbeda dengan peta biasanya digambarkan pada suatu bidang datar
(biasanya kertas), globe digambarkan pada sebuah bola, sehingga bentuknya mirip
bumi yang sesungguhnya. Globe adalah tiruan bumi yang dapat digunakan oleh
semua orang untuk menggambarkan bumiSimbol-simbol yang digunakan pada
globe sama dengan simbol-simbol yang digunakan pada pengertian peta. Sehingga,
globe posisinya dibuat semirip mungkin dengan bumi. Misalnya yaitu posisi
horizontal globe mempunyai kemiringan 66,5° yang sama dengan kemiringan bumi
pada bidang ekliptika Berdasarkan sejarahnya, dahulu orang Yunani kuno tidak
pernah mempercayai teori “bumi datar”. Yang mereka tahu bahwa bumi itu bulat,
sehingga membuat bola bumi pertama untuk menggambarkan pemahaman mereka
tentang itu. Seorang Yunani bernama Crates dikreditkan sebagai pembuat bola
bumi pertama di sekitar 150 SM.

Ahli geografi Jerman Martin Behaim membuat bola bumi terestrial paling awal.
Dia membuat globe pada tahun 1492, dan Christopher Columbus hampir pasti
menyadarinya dan diperkuat oleh keyakinannya untuk berlayar ke Barat untuk
menemukan Timur.Bola bumi yang hari ini kita ketahui tidak akan sama tanpa ahli
geografi, Gerhard Kremer yang lebih dikenal dengan bentuk Latin dari namanya,
Gerardus Mercator. Mercator hidup dari 1512-1594 dan juga seorang kartografer,
matematikawan, astronom, dan pengukir. Dia terkenal karena telah
mengembangkan jenis peta, sekarang disebut proyeksi Mercator, di mana semua
garis meridian dan garis memanjang sejajar dan garis lintang memotong ini pada
sudut kanan dan juga sejajar satu sama lain.

10
Proyeksi Mercator menyederhanakan pembacaan arti peta. Misalnya, seorang
navigator dapat merencanakan jalur kapal di antara dua titik dalam garis lurus dan
mengikuti jalur itu tanpa mengubah arah kompas. Mercator juga secara luas
mempengaruhi semua aspek pembuatan peta lainnya, definisi atlas dunia juga
merupakan penemuannya. Dia menjadikan Louvain, Belgia, sebagai pusat kartografi
dunia dan instrumen ilmiah; dan, di sana, ia dan Myrica Frisius membuatbola bumi
dan bola langit pada tahun 1535-1537.

c.Pengertian Globe

Pengertian globe adalah model atau tiruan beragama bentuk bumi yang bulat.
Globes memiliki tujuan yang mirip dengan peta, tetapi tidak seperti peta, hal ini
lantaran tidak mendistorsi permukaan yang mereka gambarkan secara
menyeluruh. Artinya, sebuah globe menampilkan detail subjeknya yang
menunjukkan permukaan bumi yang teradiri daratan dan badan air. Termasuk
menunjukkan negara dan kota-kota terkemuka dan jaringan garis lintang dan garis
bujur. Sedangkan sebuah bola langit menunjukkan bintang-bintang, dan mungkin
juga menunjukkan posisi objek astronomi yang menonjol lainnya. Biasanya itu juga
akan membagi bola selestial menjadi rasi bintang.

Pengertian Globe Menurut para Ahli Adapun definisi globe menurut para ahli,
antara lain: KBBI, Definisi globe adalah bola bumi buatan; peta bumi yang bulat
seperti bola (tiruan bumi); dunia (planet bumi).

a. Oxford Living Dictionaries, Arti globe adalah sebuah representasi bola bumi
atau rasi bintang dengan peta di permukaan.
b. Cambride Dictionary, Pengertian globe merupakan peta dunia yang dibuat
dalam bentuk bola dan melekat pada penyangga, yang dapat diputar pada
sudut yang sama dengan berputarnya bumi di angkasa.
c. Samuel Dunn, globe adalah bagian dari representasi bola dunia yang
memperlihatkan permukaan bumi yang sebenarnya dengan proporsi dan
skala yang akurat.
d. Arthur H. Robinson, Globe adalah bentuk bola dunia yang digunakan untuk
merepresentasikan bentuk dan ukuran bumi secara proporsional yang sesuai
dengan skala tertentu.

1.Macam Globe

Globe adalah satu-satunya peta dunia “sejati” karena tidak ada distorsi dalam
hubungan area, arah, atau jarak. Perataan bumi pada bagian kutub dan
“menggemukkan” di sekitar khatulistiwa adalah distorsi kecil dan nyata yang tidak

11
muncul pada globe. Pada pengertian globe terdapat macam-macam globe yang
harus di perhatikan untuk seseorang bisa mengerti globe tersebut. Globe yang
membentuk bola bumi dipasang pada poros dan berdiri sehingga dapat diputar
seperti bumi. Kemiringan gandar (23.5 °) sama dengan rotasi Bumi pada porosnya.

Glob dibagi menjadi dua kategori utama yaitu Ada banyak jenis globe di dalam
klasifikasi globe terestrial, diantaranya yaitu:
a. Globe fisik menggambarkan Bumi ketika para astronot melihatnya (kecuali
bahwa mereka juga melihat awan dan bayang-bayang yang diintervensi oleh
matahari). Meskipun globe fisik menekankan fitur-fitur lahan alami (kadang-
kadang menunjukkan relief), kenampakan dasar laut juga dapat ditunjukkan.
Globe politik menunjukkan bangsa-bangsa di dunia dalam berbagai warna
serta kenampakan peradaban lain seperti lokasi kota.
b. Globe seletial, yaitu bola langit yang digunakan untuk menggunakan bumi
sebagai pusat imajiner alam semesta untuk memetakan jenis bintang-bintang
dalam bentuk bulat. Jenis bola langit meluas pada globe planet dan bulan.
Berkat citra satelit dan kemajuan teknologi lainnya, kenampakan dunia kini
tersedia dalam bentuk bola dunia pada CD-ROM sebagai bola dunia digital.

Berdasarkan pada bahan yang digunakan, globe dapat dibuat dari kayu, plastik,
plester atau karet Beberapa memiliki permukaan yang halus, sementara yang lain
dibentuk untuk menunjukkan benua dan kedalaman lautan. Beberapa globe
mungkin memiliki permukaan batu tulis yang memungkinkan untuk menggambar
dengan kapur.

2.Ciri Globe

Globe memiliki karakteritik yang menyeluruh terhadap gambaran bumi,


antara lain yaitu sebagai berikut;
a. Berbentuk 3 dimensi (bulat)
b. Menunjukkan lokasi yang nyata atau sebenarnya Dapat mengetahui lokasi
suatu titik / wilayah terhadap lokasi titik / wilayah lain di seluruh permukaan
bumi Sulit direproduksi / disalin
c. Keterangan sangat terbatas ( karena biasanya berskala kecil ) Daerah/wilayah
dan perwilayahan yang sangat kecil tidak tergambar atau tergambar kurang
jelas.
d. Tidak lazim ditambahkan simbol-simbol dan keterangan lain untuk
kepentingan tertentu

Selain beberapa ciri-ciri tersebut, ada beberapa hal yang perlu dikatahui
berkaitan dengan penggambaran muka bumi pada globe, yaitu:

12
d.badan Penggamn Badan Air di Globe

Meskipun satu samudra yang saling terhubung mencakup lebih dari 70


persen permukaan Bumi, bola bumi membagi samudra ini menjadi empat atau lima
komponen terpisah, terutama berdasarkan garis besar benua. Permukaan yang ada
di gambaran Globe biasanya berwarna biru yang menggambarkan warna air.
Beberapa globe menunjukkan empat samudera: Atlantik, Pasifik, India, dan Arktik,
dengan banyak lagi yang mempartisi Atlantik dan Pasifik menjadi sektor Utara dan
Selatan. Dewan AS secara resmi mengakui lautan kelima, yang dikenal sebagai
Samudera Selatan atau Antartika, yang sering diberi label pada globe Selain itu,
beberapa globe menunjukkan arus laut, seperti Gulf Stream. Globes juga
menampilkan jenis badan air lainnya, seperti laut, teluk, teluk, sungai besar, dan
danau

e.Karakteristik Garis Globe

1. Garis-garis sejajar berbagai macam tipe saling silang di pada globe. Garis-garis
ini adalah penemuan manusia, bukan fitur geografis yang sebenarnya.
Biasanya, pada sebagian besar globe, garis lintang dan bujur ditampilkan
dalam tingkatan 10 derajat. Garis-garis yang ada di globe merupakan hal yang
sangat penting untuk diperhatikan.
2. Garis lintang mengelilingi dunia pada arah horizontal. Garis khatulistiwa
adalah garis lintang yang paling terkenal.
3. Garis lintang utama lainnya termasuk Lingkaran Arktik dan Antartika, yang
mendemarkasi daerah kutub, dan Tropic of Capricorn dan Tropic of Cancer,
yang mendefinisikan zona tropis Bumi, sesuai dengan posisi matahari selama
soltis (pergerakan semu matahari akibat pengertian rotasi bumi yang miring).
4. Garis bujur memiliki arah vertikal. Dua garis paling penting dari garis bujur
adalah Garis Meridian dan Garis Tanggal Internasional.
5. Garis Meridian Utama melewati Greenwich, Inggris yang ditetapkan sebagai
kota standar waktu di dunia.
6. Garis Tanggal Internasional melewati tengah Samudera Pasifik dan
memisahkan satu hari kalender dari hari berikutnya.Sebuah golbe
memisahkan Bumi menjadi belahan bumi dengan dua cara berbeda.
Khatulistiwa membagi Bumi menjadi belahan bumi utara dan belahan bumi
selatan.
7. Garis Meridian dan Garis Tanggal Internasional mendemarkasi batas antara
Belahan Timur dan Barat. Dua fitur penting lainnya dari globe adalah
kutubnya. Kutub Utara dan Kutub Selatan, masing-masing adalah titik paling
utara dan paling selatan di planet ini. Beberapa globe juga memberi label
Kutub Magnetik Utara dan Kutub Magnetik Selatan, yang posisinya sedikit
bervariasi dari tahun ke tahun.

13
3.Fungsi Globe

Globe memiliki manfaat yang beragam, tergantung pada penggunannya. Pada


bidang ilmu pengetahuan fungsi dan manfaat globe antara lain:
a. Dapat digunakan untuk mengetahui suatu proses gerhana, baik waktu
terjadinya maupun tempatnya.
b. Dapat digunakan untuk mengetahui proses perubahan musim berdasarkan
pada perubahan posisi semu matahari terhadap bumi.
c. Dapat digunakan untuk mengetahui pembagian iklim bumi dengan
berdasarkan garis lintangnya.
d. Dapat digunakan untuk menghitung pembagian waktu di bumi dengan
berdasarkan garis bujurnya.
e. Dapat digunakan untuk membandingkan luas daratan dengan luas lautan di
permukaan bumi.
f. Dapat digunakan sebagai media peraga bentuk planet bumi dan rotasinya.
g. Dapat digunakan untuk menentukan jenis proyeksi untuk pemetaan tempat
tertentu.
h. Dapat digunakan untuk mengetahui besarnya skala nominal tentang jarak,
bentuk, dan luas di permukaan bumi.
i. Dapat digunakan untuk untuk merencanakan rute pelayaran atau
penerbangan.

4.Contoh Penggunaan Globe

Globe dapat digunakan sebagai media dalam pembelajaran geografi. Globe adalah
kebutuhan yang nyata dalam pembelajaran geografi karena menggambarkan model
bumi yang sesungguhnya. Hal tersebut penting dalam semua tahap pengajaran dalam
geografi Globe menekankan kesatuan fisik dunia dan menunjukkan bagaimana satu
bagian berhubungan dengan yang lainnya. Globe memiliki nilai yang sangat berharga
dalam menunjukkan hubungan benua dan lautan, arah satu bagian dunia dari yang lain,
distribusi iklim dan vegetasi atas dunia, pergerakan bumi, siang dan malam, musim,
garis lintang dan bujur.Ruang lingkup geografi atau Laboratorium Geografi harus
memiliki globe. Ini adalah model kecil dari bumi kita yang besar. Bahkan, globe adalah
satu-satunya representasi bumi yang benar dalam bentuk miniatur. Varietas peta dunia
yang biasa kita gunakan tidak akurat dalam aspek-aspek tertentu.Oleh karena itu, globe
harus cukup besar untuk dilihat dengan jelas oleh setiap murid. Untuk penggunaan
kelas, globe harus sebesar diameter 19 inchi dan berdiameter 4 inchi untuk penggunaan
pribadi. Globe sangat diperlukan untuk pengajaran geografi. Itu karena, selalu
menyampaikan kesan bahwa bumi itu bulat dan berputar mengelilingi sumbunya. Globe
harus disimpan dan digunakan untuk menghilangkan kesan yang salah yang diciptakan
oleh penggunaan konstan peta datar tentang bentuk bumi, kesejajaran garis lintang dan
garis bujur. Pada globe ditandai kenampakan utama bumi, yaitu benua, negara, pulau,
samudera, danau, sungai, gunung, dan lain-lain. Untuk menunjukkan ukuran, situasi,

14
dan jarak relatifnya. Demikian pula, garis lintang dan bujur, khatulistiwa, lingkaran
Arktik dan Antartika juga ditampilkan pada garis tebal

B. Jenis dan pemanfaatan peta


a. Jenis-jenis peta

1. Jenis Peta Berdasarkan Isinya

a. Peta Umum

Menampilkan seluruh permukaan bumi dari segi fisik alam maupun buatan
manusia. Peta ini memiliki gambaran informasinya secara umum.
Contohnya peta topografi, peta rupa bumi, peta korografi, dan lain-lain.
Peta umum adalah jenis peta yang menggambarkan kenampakan bumi,
baik fenomena alam atau budaya. Peta umum dibagi tiga, yaitu peta
topografi, peta chorografi, dan peta dunia atau geografi.
1. Peta topografi adalah jenis peta yang menggambarkan permukaan bumi
lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam
peta digambar dalam sebuah bentuk garis kontur. Garis kontur adalah
sebuah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang
memiliki ketinggian yang sama.
2. Peta korografi adalah jenis peta yang menggambarkan seluruh atau
sebagian permukaan bumi yang sifatnya umum dan biasanya berskala
sedang. Contoh peta korografi adalah atlas. Peta dunia atau geografi
adalah jenis peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan
wilayah yang sangat luas.

b. Peta Khusus (peta tematik)

Menampilkan informasi kenampakan tertentu. Penggunaan simbol sesuai


dengan tema pada judul peta. Contoh peta penggunaan lahan, peta kepadatan
penduduk, peta persebaran objek wisata, dan lain-lain.

2. Jenis Peta Berdasarkan Skalanya

a. Peta kadaster

Peta kadaster adalah jenis peta yang memiliki skala antara 1 : 100 hingga 1:
5.000. Biasanya, peta ini digunakan untuk menggambarkan luas tanah maupun
sertifikat tanah.

b. Peta skala besar

15
Jenis peta ini adalah peta yang memiliki skala antara 1 : 5.000 hingga 1 : 250.000.
Peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang sempit, misalnya peta
kelurahan, peta desa, peta kecamatan, dan peta kota.

c. Peta skala sedang

Peta skala sedang memiliki skala antara 1:250.001 sampai dengan 1:500.000.
Cakupan wilayah yang digambar dalam peta ini termasuk provinsi, pulau, dan
sebagainya.

d. Peta skala kecil

Peta jenis ini memiliki skala antara 1:500.001 sampai dengan 1:1.000.000. Daerah
yang digambar pun cukup luas, misalnya satu negara.

c. Peta skala geografi

Jenis peta yang terakhir ini memiliki skala yang lebih kecil dari 1:1.000.000. Karena
skalanya yang kecil, wilayah yang termasuk ke dalam peta pun lebih luas. Peta yang
memiliki skala sekecil ini biasanya adalah peta benua dan peta dunia.

3. Peta berdasarkan bentuk atau simetrisnya

a. Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri

Peta yang berbentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain. Peta ini
digambarkan menggunakan perbedaan warna atau simbol dan lainnya.

b. Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta stereometri

Peta yang dibuat hampir sama dan bahkan sama dengan keadaan sebenarnya di muka
bumi. Pembuatan peta timbul dengan menggunakan bayangan 3 dimensi sehingga
bentuk–bentuk muka bumi tampak seperti aslinya.

c. Peta digital

Merupakan peta hasil pengolahan data digital yang tersimpan dalam komputer. Peta ini
dapat disimpan dalam disket atau CD-ROM. Contoh: citra satelit, foto udara.

d. Peta garis

Peta yang menyajikan data alam dan ketampakan buatan manusia dalam bentuk titik,
garis, dan luasan.

e. Peta foto

Peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis kontur, nama,
dan legenda.

16
1. Judul

Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah,
atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin diletakkan di kanan
atas. Legenda Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci
untuk memahami peta.

2. Orientasi atau Tanda Arah

Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya
di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur

3. Skala

a. Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di


lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah
legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:
b. Skala angka. Misalnya 1: 2.500.000. artinya setiap 1 cm jarak dalam peta
sama dengan 25 km satuan jarak sebenarnya.
c. Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki
panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili
jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta.
d. Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.

4. Simbol

Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili ketampakan yang ada di
permukaan bumi yang terdapat pada peta ketampakannya, jenis-jenis simbol
peta antara lain:

a. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional Simbol
garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak
b. Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol
yang mencakup area tertentu
c. Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.
d. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan
dengan harga/nilai lainnya.
e. Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam
bentuk persentase.
f. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar simbol bola
menunjukkan volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil simbol bola
berarti volume semakin kecil.

17
5. Warna Peta

Warna peta digunakan untuk membedakan ketampakan atau objek di


permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk
keperluan estetika peta. Warna simbol dalam peta terdiri dari 8 warna, yaitu:

a. Warna hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari
200 m. Biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m
didominasi olah dataran rendah. Dataran rendah di Jawa terdapat di
sepanjang pantai utara dan pantai selatan.
b. Warna merah menunjukkan jalan kereta api/gunung aktif. Warna merah
sering dijumpai di peta suatu provinsi.
c. Warna hijau muda menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian
antara 200–400 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di
daerah ini berupa daerah yang landai dengan disertai bentuk-bentuk muka
bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir
menyeluruh di atas dataran rendah.
d. Warna kuning menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara
500–1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah
ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah.
Penyebaran dari bentuk muka bumi ini berada di bagian tepi-tengah dari
Provinsi Jawa Tengah dan paling luas di sebelah tenggara Kabupaten
Sukoharjo.
e. Warna cokelat muda menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian
antara 1000–1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi yang
dominan di daerah ini berupa pegunungan sedang disertai gunung-gunung
yang rendah. Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bagian tengah dari
Jawa Tengah, seperti di sekitar Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung,
Wonosobo, Salatiga dan Tawangmangu.
f. Warna cokelat menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari
1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi di daerah ini
didominasi oleh gunung-gunung yang relatif tinggi. Penyebaran dari gunung-
gunung tersebut sebagian besar di bagian tengah dari Jawa Tengah.
g. Warna biru keputihan Warna biru menunjukkan warna ketampakan perairan.
Warna biru keputihan menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya
kurang dari 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi
oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona di wilayah ini disebut dengan
zona neritik. Penyebaran dari zona ini ada di sekitar pantai.

18
h. Warna biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai
kedalaman antara 200–2000 m.
i. Warna biru tua Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut dengan
kedalaman lebih dari 2000 m.

6. Tipe Huruf (Lettering)

Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam
penggunaan lettering:

a. Objek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta


b. Objek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa

7. Garis Astronomis

Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk
menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan
arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.

8. Inset

inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara
lain: Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali
Inset penjelas, berfungsi untuk memperbe daerah yang dianggap penting Inset
penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama

9. Garis Tepi Peta

Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan
garis astronomis, secara beraturan dan benar pada peta.

10. Sumber dan Tahun Pembuatan

Sumber peta adalah referensi dari mana data peta diperoleh.

11. Garis Lintang dan Garis Bujur

Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah barat – timur atau dari arah timur
– barat. Garis bujur adalah garis yang membujur dari arah utara – selatan atau selatan
– utara.

19
b. Pemanfaatan peta

Peta transportasi peta yang menggambarkan jalur-jalur lalu lintas, baik di


darat, di air, maupun di udara. Peta air tanah: peta yang menggambarkan
lokasi sebaran air tanah di suatu daerahmPeta isohiet: peta Menunjukkan
Posisi dan Lokasi Peta berfungsi untuk menunjukkan posisi atau lokasi suatu
tempat dari tempat lain di permukaan bumi. Lokasi suatu tempat dari
tempat lain di permukaan bumi ini biasa disebut sebagai lokasi relatif. Nah,
saat membaca peta, kamu bisa mengetahui lokasi relatif dari suatu wilayah
yang kamu lihat di peta. Memberi Gambaran Permukaan Bumi Sebagai salah
satu komponen penginderaan jarak jauh yang penting, peta memberikan
gambaran mengenai bentuk-bentuk yang ada di permukaan bumi. Misalnya
bentuk lautan atau bentuk pegunungan dalam bentuk dimensi. Kamu bisa
membaca bentuk-bentuk permukaan bumi melalui simbol warna yang
berbeda-beda. Memberi Data Potensi Daerah Peta menyajikan data
mengenai potensi suatu daerah. Potensi yang dimaksud bisa berupa potensi
daerah rawan banjir atau peta potensi daerah yang mengalami kekeringan.
Menunjukkan Ukuran, Luas dan Jarak Peta dapat memberitahu kita ukuran
karena dengan peta, luas daerah dan jarak-jarak di permukaan bumi dapat
diukur. Misalnya saat kamu mau mengetahui jarak sebenarnya dua lokasi,
kamu dapat menghitungnya dengan membandingkan skala dua lokasi
tersebut di peta. Cara Membaca Peta Seperti yang dijelaskan di awal,
terkadang kita harus menggunakan peta konvensional untuk mencari lokasi
atau mengetahui posisi. Tapi bagaimana cara membacanya ya? Ada
beberapa cara membaca peta yang bisa kamu gunakan antara lain:

1. Parallel dan Meridian

Paralel dan meridian sering juga disebut sebagai lintang dan bujur.
Paralel dan meridian merupakan satu di antara metode penentuan lokasi
yang sistematis dan tertua di dunia Pahamifren. Metode pembacaan peta
ini didasarkan pada sistem koordinat geografis, yang kalau ditulis akan
seperti ini:

Sistem koordinat geografis ini terbentuk dengan menggambar


seperangkat lingkaran timur-barat di seluruh dunia, yang sejajar dengan
khatulistiwa dan seperangkat lingkaran utara-selatan yang melintasi
khatulistiwa dengan sudut-sudut yang tepat dan menyatu di Kutub.
Dengan demikian akan terbentuk jaringan garis referensi untuk
menemukan titik-titik lokasi di permukaan bumi. Parallel atau lintang

20
adalah garis yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Jadi arahnya timur-
barat, lalu lintang ini akan melingkar semakin ke kutub, semakin kecil
lingkarannya. Kalau meridian atau bujur adalah garis yang
menghubungkan Kutub Utara dengan Kutub Selatan. Garis meridian ini
juga membentuk lingkaran, tapi besar lingkarannya sama semua.
2. Arah dan Jarak Dalam Kuadran
Lokasi bisa ditentukan dengan mengacu pada arah dan jarak dari suatu
tempat. Acuan arah dan jarak ini sering kamu temukan di kehidupan
kamu sehari-hari Pahamifren. Saat kamu bertanya pada orang mengenai
lokasi suatu tempat, biasanya orang yang kamu tanya itu akan
memberitahu tempat yang kamu cari itu ada di sebelah mana, kamu
harus mengambil jalan yang mana saja, patokan tempat tersebut dekat
apa saja, dan jaraknya kurang lebih berapa meter atau kilometer dari
tempat kamu dan orang tersebut berada.Azimuth juga sering disebut
sebagai sudut kompas, yaitu besar sudut yang ada di antara satu titik
dengan arah utara pengamat, yang dihitung searah jarum jam. Misalnya,
jika kamu membidik sebuah objek menggunakan kompas, kamu akan
mendapatkan sudut yang tercipta di antara objek dengan arah utara
kamu. Nah, sudut itulah yang dinamakan azimuth.
3. Jarak dan Jarak Dalam Koordinat Kartesius

Koordinat kartesius menggunakan sumbu horizontal x dan sumbu vertikal.


Cara membaca peta yang satu ini digunakan pada jarak yang diambil dari
sumbu x dan y. Misalnya nih, kamu mau mengetahui lokasi kota Bekasi kalau
dilihat dari kota Bogor, maka kamu tinggal gambar koordinat kartesius mulai
dari kota Bogor.Kamu harus mencari jarak dari sumbu x dan sumbu y. Dari
situ akan ketahuan jarak dari x dan y itu berapa. Misalnya, kalau kita dapat x
itu 3 cm dan dari y 7 cm, kita bisa menyajikan kalau lokasi kota Bekasi kalau
dari Bogor itu adanya di titik (3,7).

4. Arah dan Arah


Dalam menentukan arah, ada dua cara yang bisa kamu gunakan, yaitu
dengan menggunakan resection dan dengan menggunakan kompas.
Resection kamu gunakan untuk menemukan lokasi pengamat peta
dengan menentukan sudut bearing dari dua lokasi yang sudah diketahui
dengan baik di peta. Semakin banyak lokasi pengamat peta yang sudah
diketahui, maka semakin akurat lokasi tempat pengamat tersebut
berada.Tentukan minimal dua lokasi yang sudah diketahui atau gampang
dikenali, seperti gunung, bangunan, atau belokan sungai. Jadi, setelah
kamu menentukan dua patokan tersebut, barulah kamu bisa
menggunakan kompas. Gunakan kompas kamu untuk menghitung sudut

21
azimuth (sudut bidikan dari kompas) lokasi-lokasi yang kamu jadikan
patokan tadi dan arahkan kompas kamu ke patokan tersebut.
5. Pengolahan Citra Penginderaan Jarak Jauh

Manfaat proses pemetaan sebagai komponen penginderaan jauh


adalah, untuk mendapatkan informasi mengenai suatu objek daerah atau
fenomena, melalui analisis data yang didapatkan melalui alat, tanpa
kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji Dari
objek tersebut, energinya akan memantul ke arah atmosfer dan pantulan
tersebut akan ditangkap oleh sensor yang ada di satelit. Karena daya
pantul atau reflektansi setiap objek berbeda, sensor pada satelit juga akan
menangkapnya sebagai objek yang berbeda. Hasil tangkapan sensor satelit
inilah yang diseb Citra ini memperlihatkan objek-objek yang tertangkap di
bumi. Misalnya nih, di peta ada objek berupa kotak-kotak. Tandanya objek
kotak-kotak tersebut adalah bangunan-bangunan yang ada di suatu
wilayah. Atau kalau ada garis yang melengkung-lengkung, itu bisa jadi jalan
atau sungai. Ada juga bagian yang bentuknya petak-petak berwarna hijau,
yang bisa jadi adalah persawahan.Citra sendiri merupakan gambaran objek
yang terlihat pada lensa kamera atau hasil cetakan. Jenis citra ada dua,
yaitu citra foto dan citra nonfoto. Citra foto adalah citra yang dihasilkan
oleh sensor kamera.Misalnya, foto kawasan desa yang tertangkap oleh
sensor di satelit, terus foto desa tersebut terlihat dari langit. Sementara
citra nonfoto adalah citra yang dihasilkan oleh sensor selain kamera,
seperti sensor infrared yang bisa membaca temperatur di setiap wilayah.Hal
penting yang perlu kamu pahami mengenai citra ini adalah, karena energi
elektromagnetik yang memantul dari objek pasti melewati atmosfer dulu,
pantulan elektromagnetik tersebut bisa saja terganggu sama awan, debu,
atau partikel lainnya yang ada di atmosfer Makanya, hasil tangkapan
sensor harus diolah dulu saat citranya sudah sampai di stasiun yang ada di
bumi, biar kualitasnya bisa diperbaiki atau dikoreksi dulu. Ini penting
dilakukan supaya gambarnya lebih jelas, agar citra tersebut bisa dianalisis.

6. Pengolahan Citra

Untuk mengolah sebuah citra, ada empat proses yang harus dilakukan
Pahamifren. Apa aja keempat proses tersebut? Kita bahas satu-persatu, yuk!

7. Preprocessing

Pertama-tama adalah preprocessing atau pra pengolahan data. Pada


langkah ini, citra yang baru ditangkap satelit dikoreksi. Koreksi pada tahap
ini ada berbagai macam Pahamifren. Ada koreksi geometrik yang berfungsi

22
untuk mencocokkan lengkungan bumi dengan gerak sensor. Hal ini
dilakukan agar citra sesuai dengan garis lengkungan yang ada di lapangan.

Selain itu, ada koreksi georeferensi yang berfungsi untuk membentuk


koordinat geografis. Jadi saat citra ditangkap, kita jadi bisa tahu lokasi
suatu objek ada di koordinat mana. Koreksi georeferensi ini juga bisa
digunakan untuk membuat overlay atau hamparan yang menunjukkan
data tertentu.

Misalnya, saat kita membutuhkan banyak data dari satu citra wilayah.
Untuk mengetahui lebih detail tentang data badan air, tingkat kemiringan
dan persebaran lahannya, dengan koreksi georeferensi, kita bisa
membuat berbagai lapisan, yang masing-masing lapisan tersebut mewakili
data yang dicari Kemudian ada yang namanya koreksi radiometrik, yang
berfungsi untuk meningkatkan akurasi dari pantulan objek yang ditangkap oleh
sensor. Dengan koreksi ini, awan atau debu yang mengganggu citra yang
ditangkap oleh sensor bisa dihilangkan, jadi hasil tangkapan sensor akan terlihat
lebih jelas.
8. Image Enhancement

Setelah melakukan koreksi pada langkah preprocessing, langkah kedua yang


harus dilakukan adalah image enhancement alias meningkatkan kualitas citra
agar interpretasi dan analisisnya jadi lebih baik. Untuk melakukan proses ini,
citra direduksi agar hasilnya tidak buram.Selain itu, bisa juga dengan cara
citranya diperbesar dan kontrasnya disesuaikan agar makin jelas mana objek
yang mau ditunjukkan atau yang mau didapatkan datanya. Misalnya, saat
kita mau menunjukkan vegetasi di sebuah wilayah, maka bagian tumbuhan
yang terlihat pada citra diatur kontras warnanya, agar citra tumbuhan
tersebut terlihat semakin jelas kalau wilayah tersebut adalah wilayah
vegetasi di sebuah wilayah.

9. Transformation

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah transformasi citra. Dalam


proses ini, kita harus menggabung-gabungkan pita spektrum yang sudah
didapat. Jadi, setiap citra yang tertangkap sensor belum tentu menangkap
keseluruhan wilayah alias hanya menangkap sebagian wilayah saja.Misalnya,
saat kamu mengambil citra wilayah Kuta di Bali, ternyata tangkapan citra
yang pertama hanya menangkap bagian pesisirnya saja. Kemudian tangkapan
citra yang kedua hanya dapat daratan yang ada di dekat pesisir tersebut.
Nah, dari kedua citra yang didapat tersebut, kita gabung-gabungkan sampai

23
akhirnya membentuk wilayah yang ingin kita dapatkan. Dengan begitu, kita
akan dapat citra wilayah Kuta di Bali secara utuh.

10. Image Clasification

Setelah citra yang sudah dikoreksi ditingkatkan kualitasnya dan digabung-


gabungkan, langkah terakhir yang harus kita lakukan adalah membeda-
bedakan citranya, lalu dikelompokkan ke kelas tertentu, sesuai dengan
jenisnya.

C. Klasifikasi peta

Peta dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu peta dasar dan peta tematik.

a. Peta dasar
Peta dasar adalah peta yang digunakan sebagai dasar untuk pembuatan
peta berikutnya. Peta dasar yang digunakan ialah peta topografi yang
menggambarkan keadaan bentuk muka bumi (bentang alam). Peta ini
disebut juga peta umum, yaitu peta yang menggambarkan seluruh
kenampakan yang ada di suatu daerah, misalnya sungai, sawah,
pemukiman, jalan raya, dan jalan kereta api.
a. Peta tematik atau peta khusus
Peta tematik adalah peta yang menggambarkan kenampakan
tertentu di permukaan bumi. Berikut beberapa contoh peta tematik.
1) Peta kepadatan penduduk: peta yang memperlihatkan perbandingan
jumlah penduduk di suatu wilayah.
2) Peta lokasi: peta yang menggambarkan letak suatu tempat.
3) Peta tanah: peta yang menggambarkan jenis tanah pada daerah
tertentu.
4) Peta irigasi: peta yang menggambarkan tentang aliran sungai,
waduk, saluran irigasi, bendungan, dan sebagainya.
5) Peta arkeologi: peta yang menggambarkan persebaran benda-benda
purbakala.
6) Peta kriminalitas: peta yang menggambarkan persebaran tingkat
maupun jenis kejahatan di suatu daerah.
7) Peta geologi: peta yang menggambarkan struktur dan jenis batuan
pada suatu wilayah.
8) Peta transportasi: peta yang menggambarkan jalur-jalur lalu lintas,
baik di darat, di air, maupun di udara.

24
9) Peta air tanah: peta yang menggambarkan lokasi sebaran air tanah
di suatu daerah.
10) Peta isohiet: peta yang menggambarkan banyaknya curah hujan di
suatu daerah.

D. Pengertian proyeksi peta

1.Pengertian Proyeksi Peta

Proyeksi peta adalah penggambaran peta yang diberi garis pararel dan meridian dari
globe pada suatu bentuk bidang datar, sehingga prihal ini sama dengan menggambar
sebuah peta di kertas yang dapat ditempel pada sebuah bola. Disisi lain, pada
penggambaran proyeksi peta, diperlukan beberapa hal penting yang harus
diperhatikan. Hal tersebut adalah proyeksi peta harus bersifat equivalen, equidistant,
dan conform.

2.Pengertian Proyeksi Peta Menurut Para Ahli

Adapun definisi proyeksi peta menurut para ahli, antara lain;


1) Arna (2017), Proyeksi peta adalah salah satu bagian daripada fungsi
matematika untuk mampu mengkonversikan antara lokasi pada permukaan
bumi agar tidak terjadi distorsi dalam penggambarannya.
2) Ardiananda Dkk (2017), Pengertian proyeksi peta adalah mekanisme yang
dilakukan dalam upaya memindahkan gambar dari bidang lengkung bentuk
permukaan bumi ke bidang datar yang berupa peta.
3) A.H Robinson, Definisi proyeksi peta adalah sistemasiasi pemindahan bentuk
permukaan yang berupa bidang lengkung pada suatu bidang datar.

3.Sifat Proyeksi Peta

Karakteristik yang menjadi identitas daripada syarat peta, antara lain;


1) Equivalen

Peta harus equivalen. Equivalen adalah luas yang tergambar pada peta harus
sesuai dengan luas yang sama di gambaran aslinya. Maksut pertanyaan sama
disini adalah luasnya sama ketika sudah dikalikan dengan skala yang tercantum
pada proyeksi peta.

2) Equidistant

25
Selain harus equivalen sebuah peta yang baik harus equidistant. Equidistant
adalah peta yang digambarkan pada proyeksi peta jaraknya harus ama pada
jarak sebenarnya sesudah dikalikan dengan skala yang tercantum pada proyeksi
peta.

3) Conform

Yang terakhir yang paling penting saat melakukan proyeksi peta adalah peta
harus conform. Conform adalah bentuk yang digambarkan pada proyeksi peta
harus sesuai dengan aslinya dan mempertahankan kemiripan dengan bentuk
aslinya yang tampak pada bumi.

E .klasifikasi proyeksi peta

Penggambaran dalam suatu proyeksi peta mempunyai 3 macam jenis. Antara


lain;

a. Proyeksi peta azimuth/zenital

Proyeksi peta azimuth atau zenital adalah proyeksi peta berbentuk bidang
datar. Proyeksi peta ini banyak digunakan untuk memetakan belahan bumi
bagian kutub. Proyeksi peta azimuth atau zenital akan terjadi penyimpangan
apabila digambarkan untuk daerah khatulistiwa.Proyeksi peta azimuth atau
zenital mempunyai 3 sub bagian yaitu proyeksi azimuthal normal, proyeksi
azimuthal tranversal, dan proyeksi azimuthal miring atau oblique.Sedangkan
untuk ketiga sub bagian proyeksi peta azimuth atau zenital tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut;

1.Proyeksi peta azimuthal normal

Proyeksi peta azimuthal normal memiliki bidang proyeksi yang digunakan


untuk daerah kutub bumi. Kutub bumi yang dimaksud adalah kutub utara
bumi dan kutub selatan bumi. Proyeksi jenis ini proyeksinya bersinggungan ke
ujung.

2.Proyeksi peta azimuthal ekuator

Proyeksi peta azimuthal ekuator menggambarkan kutub bumi dalam bentuk


yang tegak lurus. Equator yang berarti tegak lurus memerlukan akurasi yang
hati-hati dalam memproyeksikan peta ke dalam bidang datar.

3.Proyeksi peta azimuthal miring atau oblique

a) Proyeksi peta azimuthal miring atau oblique proyeksi nya dibagian


equator serta kutub bumi. Proyeksi jenis ini banyak dipilih karena

26
tidak memerlukan ketelitian dalam memproyeksikan kutub
bumi.Proyeksi peta azimuth atau zenital memiliki ciri-ciri garis bujur
bumi yang diwakilkan oleh garis lurus berada pada kutub. Garis
lintang yang mendatar digambarkan lingkaran yang melintang
berbentuk konsentris yang nantinya mengelilingi kutub.Masing-
masing sudut pada garis bujur besarnya harus sama persis. Seluruh
permukaan digambarkan dalam bentuk lingkaran.
b) Proyeksi peta kerucut

Proyeksi peta kerucut adalah proyeksi peta yang berbentuk


kerucut. Proyeksi peta ini dianggap sebagai bidang proyeksi yang
cocok untuk menggambarkan karakteristik benua eropa. Alasannya
karena proyeksi peta kerucut tidak dapat digunakan untuk
menggambarkan daerah kutub dan juga daerah khatulistiwa.

Seangkan untuk pembagian proyeksi peta kerucut dibagi menjadi


beberapa bagian seperti berikut ini;

c.)Proyeksi peta kerucut normal

Proyeksi peta kerucut normal garis singgungya yang berupa bidang kerucut
terletak pada suatu pararel datar. Proyeksi peta kerucut tidak dapat
digambarkan secara miring. Harus digambarkan secara tegak lurus.

d).Proyeksi peta kerucut transversal

Proyeksi peta kerucut transversal memiliki sumbu kerucut yang


bersinggungan tegak lurus terhadap garis bujur bumi. Proyeksi peta
kerucut transversal tidak dapat digambarkan sesuai garis lintang. Harus
berpacu pada garis bujur bumi.

e).Proyeksi peta kerucut miring

Proyeksi peta kerucut miring berbentuk garis miring yang disimpangkan


dengan bujur bumi. Proyeksi peta kerucut miring dapat disinggungkan
dengan garis lintang bumi maupun garis bujurnya.Proyeksi peta kerucut
memiliki ciri-ciri sebagai anatara lain semua garis yang menjadi landasan
penggambaran proyeksi adalah dari garis bujur bumi, tidak dapat
disesuaikan dengan garis lintang. Karena garis bujur langsung tegak lurus
berkonvergensi dengan bumi. Garis lintang hanya sebagai suatu lingkaran
konsentris yang bertitik pada salah satu khatulistiwa.Proyeksi peta kerucut
tidak dapat menggambarkan seluruh permukaan bumi, hanya dapat
menggambarkan pada belahan bumi tertentu seperti benua eropa dan

27
amerika utara. Seluruh proyeksi peta kerucut tidak berbentuk lingkaran
sempurna, maka garis lintang diperlukan dalam proses penggambaran
proyeksi peta kerucut.

d).Proyeksi peta silinder

Proyeksi peta silinder adalah proyeksi peta yang berbentuk silinder.


Proyeksi peta ini digunakan untuk memetakan belahan bumi daerah
khatulistiwa. Proyeksi peta silinder tidak dapat digunakan untuk
memetakan belahan bumi bagian kutub.Keuntungan menggunakan
proyeksi peta silinder adalah proyeksi peta silinder dapat memberikan
gambaran pada daerah yang luas di sekitar daerah khatulistiwa. Daerah
kutub wajib digambarkan menyerupai garis lurus. Proyeksi peta silinder
semakin menjauhi kutub harus semakin sempit wilayahnya.

Adapun untuk manfaat dari adanya proyeksi peta adalah sebagai berikut
1 ;Memberikan Kemiripan Proyeksi peta bermanfaat untuk mengambarkan
sebuah bentuk permukaan bumi yang ditinjau dari kemiripan bentuk dan
jaraknya. Sehingga dalam hal ini proyeksi peta memerlukan skala agar
kemiripan jarak pada proyeksi dapat terpercaya sesuai keasliannya. Proyeksi
peta mempunyai skala perbandingan dengan dasar 1 cm pada peta yaitu 1
cm pada jarak aslinya.

Sebagai contoh proyeksi peta dengan skala 1 : 250.000 maka mengandung arti bahwa
1 cm pada peta sama dengan jarak aslinya 250.000 cm. dasar penghitungan skala
tersebut menggunakan bantuan alat ukur jarak dan luas.Tidak hanya menggukan centi
meter tapi dapat juga menggunakan satuan ukur yang lain. Namun karena bidang
datar penggunaan proyeksi hanya sebatas centi meter maka centu meter lah yang
digunakan sebagai tolak ukur sebuah jarak dalam proyeksi peta.

2.Mengetahui Bentuk dan Jarak

Proyeksi dalam sebuah peta sangat bermanfaat untuk mengetahui bentuk dan jarak
kemiripan peta globe dengan bentuk bumi yang asli, manfaat proyeksi peta adalah
untuk teknik menggambar yang disertai dengan tingkat ketelitian yang tinggi, hal ini
disebabkan pemberian skala yang tidak bisa asal menyantumkan namun dengan
sumber-sumber referensi yang tepat.

3.Memanfaatkan Penggunaan Garis Bujur dan Garis Lintang

Manfaat terakhir dari proyeksi peta adalah untuk memanfaatkan penggunaan garis
bujur dan garis lintang dalam sebuah proyeksi yang selama ini kita gunakan hanya
untuk mengukur luas suatu tempat pada peta saja. Padahal masing-masing jenis

28
proyeksi peta tersebut memiliki sub bagian dari jenis yang mempunyai fungsi
beragam.Jenis proyeksi peta tersebut antara lain proyeksi peta azimuth atau zenital,
proyeksi peta kerucut, proyeksi peta silinder. Apa sajakah yang dimaksud dengan jenis
peta diatas. Penjelasannya akan dideskripsikan sebagai ber

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang


dilukiskan dengan skala tertentu dan digambarkan pada bidang datar
jika dilihat atas. Ilmu yang mempelajari peta dinamakan kartografi.
Atlas adalah kumpulan beberapa peta yang dibuat dalam bentuk
buku.Globe adalah tiruan bola bumi dalam bentuk kecil. Bentuk bumi
yang sebenarnya tidaklah bulat tetapi agak pepat di kedua kutubnya
karna pengaruh rotasi bumi.Informasi geografis yang di dapatkan
dengan memanfaatkan Peta, Atlas, dan Globe:Peta merupakan
gambaran obyek atau permukaan bumi, sehingga dari peta kita
dapat memperoleh berbagai informasi. Berikut informasi yang
terdapat pada peta:

1. Jarak

Untuk mengetahui jarak 2 tempat pada peta digunakan skala peta.


Karena skala peta peta merupakan angka yang menunjukkan
perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya.

2. Arah

Arah pada peta dapat di tentukan dengan arah mata angin.

3. Menentukan lokasi

29
Lokasi suatu tempat dengan tempat lain dapat di tentukan dengan
menggambarkan unsur jarak dan arah.

4. Luas

Luas daerah pada peta dapat di hitung dengan rumus matematika jika
bentuk objek teratur, namun, jika bentuk objek tidak teratur maka
dapat menggunakan cara kisi/ kotak dan potongan garis.

5. Ketinggian

Ketinggian pada peta dapat di tunjukkan dengan symbol warna.

Pada dasarnya atlas digunakan untuk bermacam kebutuhan, karena


atlas merupakan kumpulan beberapa macam peta. Informasi
geografi yang dapat di peroleh dari atlas misalnya tentang keadaan
alam, social ekonomi penduduk, dan budaya.

1.Informasi tentang keadaan alam

Jenis peta pada atlas yang memberi informasi tentang keadaan alam,
yaitu peta arah mata angina, suhu udara, cuaca, flora dan fauna,
tanah dan lain-lain.

2. Informasi tentang keadaan social ekonomi

Jenis peta pada atlas yang dapat memberikan informasi tentang


keadaan social ekonomi, yaitu peta industry, kepadatan penduduk,
hasil tambang, pertanian dan lain-lain.

3. Informasi tentang keadaan budaya

Jenis peta pada atlas yang dapat memberikan informasi tentang


keadaan budaya, yaitu peta tingkat pendidikan, peta persebaran
candid an peta pariwisata. Informasi geografi dari globe

Untuk mencari informasi geografi dari globe dilakukan dengan


mengamati dan mempelajari globe. Selain digambarkan penampakan
permukaan bumi, pada globe juga di gambarkan garis lintang dan
garis bujur. Dari kedua garis tersebut akan diperoleh beberapa
informasi geografi, antara lain :

30
1.Menentukan arah letak suatu tempat di permukaaan bumi,

2. Menentukan daerah pembagian waktu, dan

3. Memprakirakan perbandingan luas antara dua wilayah di permukaan


bumi baik lautan, benua, maupun Negara.

DAFTAR PUSTAKA

Endarto, danang, Sarwono, dan Singgih Prihadi (2009) pusat


perbukuan

Iskandar,L. (2009) geografi pusat prtbukuan prndidikan nasional

Sugiyono.leo 1994. Mengatahui apa itu peta cv andi opset

Endarto, Danang, Sarwono & Singgih Prihadi. (2009). Geografi 3 untuk


SMA/MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Iskandar, L. (2009). Geografi 3 Kelas XII SMA dan MA. Pusat


Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Mutiara, Ira. (2004). Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Teknis


Pengukuran dan Pemetaan Kota: Bab VI. Proyeksi Peta. Surabaya: Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Diakses
dari http://oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp=371

Abdul Khamid dan Pawijan, Ilmu Pengetahuan Sosial,


(Surakarta:Teguh Karya,2006), hlm 110-114

Andreu Haslan dan Barbara Taylor, Peta, (Surakarta:CV Perwira Karya


Utama, 1998).

Agus H. Atmadilaga, Atlas Digital Indonesia dan Dunia, (Bandung:PT


Remaja Rosda Karya,2004)

31

You might also like