You are on page 1of 2

I

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)


Angiografi Koroner Perkutan
(Coronary angiography)

Angiografi Koroner Perkutan


1. Pengertian (Definisi) adalah prosedur diagnostik invasif non bedah dengan
menggunakan kateter secara perkutan (akses radial atau femoral)
2. Indikasi 1. angina pektoris atau infark lama
2. perioperatif diagnostik pada operasi non kardiak
3. iskemik stress test menunjukkan hasil positif
4. diagnostik sebelum operasi kardiak
3. Kontra Indikasi 1. Perdarahan
2. Stroke
3. Anafilaktik
4. Thrombosis
4. Persiapan 1. Persiapan Pasien :
 Cukur rambut regio inguinal dan radial
 Pasien dengan penurunan fungsi ginjal diperhatikan
jumlah kontras. Kontras maksimal yang dapat digunakan
untuk mencegah CIN = (4 x BB)/kadar serum creatinin.
Rehidrasi dengan NaCL 0,9% 1-2 cc/kg/jam selama 6 jam
sebelum dan sesudah PCI..
2. Persiapan Mesin :
 Mesin Cathlab monoplane atau bi plane
 Alat DC shock disamping meja cathlab
3. Persiapan obat:
 Lidokain 2% 2 cc untuk akses radial dan 10 cc untuk akses
femoral.
 NTG 200-400 mcg dan Heparin 2500-5000 IU Intra
arterial pada akses radial.
4. Persiapan alat dan bahan steril :
1 set linen steril, 3 baju steril, 1 set minor surgery, antiseptik,
alkohol, kasa steril, 1 buah spuit 2,5 cc, 2 buah spuit 5 cc, 1
buah spuit 10cc, 1 buah spuit 20 cc, 1 buah blood set, 1
selang extension, zat kontras, Ringer Lactat 500cc 1 botol.
5. Persiapan set Kateterisasi:
Sheath Femoral/radial 5-6F, J wire 0,32-0,38’, diagnostik
kateter 5- 6F
5. Tenaga 1. Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (SpJP) intervensi
2. 1 orang scrub
3. 1 orang instrumen
4. 1 orang radiografer atau Sikor

1
6. Prosedur 1. Dilakukan sepsis dan asepsis regio femoralis atau radialis
dextra
2. Femoral akses: Anestesi lokal dengan injeksi Lidokain 2%
10cc di area pungsi, dilanjutkan dengan pungsi arteri
femoralis komunis dengan jarum 12 G dengan metode
seldinger teknik, selanjutnya dimasukkan sheath 6-8F menuju
arteri femoralis komunis.
3. Radial akses:Anestesi lokal dengan Setelah injeksi Lidokain
2% 2cc di area pungsi, dilakukan pungsi arteri radialis kanan
dengan dengan metode seldinger/modified teknik, selanjutnya
dimasukkan sheath 6F menuju arteri radialis kanan.
4. Dilakukan kanulasi guiding kateter ke koroner kanan atau
kiri.
5. Injeksi kontras 3-5 cc perdetik, selama 1 detik dengan 3
sampai 5 proyeksi.
6. Visualisasi Proyeksi koroner :
- LAO 20- CRA 15-20 : Visualisasi diagonal LAD dan RCA
- CRA 15-20 frontal : Visualisasi LAD dan distal RCA
- RAO 30-CRA 30 : Visualisasi septal LAD
- RAO 20 – CAU 20 : Visualisasi pangkal LAD, LCx
- LAO 20-40- CAU 20-30 : Visualisasi LM dan bifurkasio
7. Evaluasi kontras akhir
8. Tindakan selesai, pasien dirawat di Intermediate atau
ICVCU.
7. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
8. Indikator Medis LAD dan RCA tervisualisasi dengan minimal 3 proyeksi
9. Kepustakaan 1. ESC
2. AHA/ACC
3. SCAI
4. PERKI

You might also like