You are on page 1of 4

Nama : Fadhilah Sava KIrana Nilai

NIM : 22/438989/GE/09999
Asisten : 1. Muhammad Zayyin Asrofi, S.Si.
2. Ghina Fairuz Ayu Sabrina, S.Si.
Hari Praktikum : Senin, 23 Oktober 2023 Waktu: 09.15 WIB

JUDUL
COST-BENEFIT ANALYSIS OF URBAN WATER SUPPLY AND DISTRIBUTION
SCHEME

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL


Judul Paper : “Analisis Potensi Pajak Air Tanah dan Kontribusinya Terhdap Penerimaan
Pajak Daerah Kota Kediri (Studi pada Dinas Pendapatan Kota Kediri Tahun 2012 - 2014)”
Publikasi : Jurnal Perpajakan (JEJAK)

Volume :8

Nomor :1

Reviewer : Fadhilah Sava Kirana

 Abstrak
Abstrak telah mencakup elemen-elemen seperti latar belakang penelitian, tujuan,
metode, lokasi penelitian, dan hasil penelitian yang diperoleh. Penyusunan kalimat dalam
abstrak dilakukan secara berkelanjutan, memungkinkan pembaca untuk dengan cepat
memahami pokok-pokok dari isi jurnal tersebut. Agar abstrak menjadi lebih komprehensif,
bisa menjadi lebih informatif dengan menyertakan pandangan dan rekomendasi dari
peneliti mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan, termasuk saran-saran dan tindakan
yang diusulkan.
 Pendahuluan
Penrkembangan yang pesat di Kota Kediri, yang tercermin dalam pembangunan
berbagai fasilitas komersial seperti pusat perbelanjaan, hotel, dan hiburan, menjadi latar
belakang untuk mempertimbangkan peraturan pajak air tanah sebagai elemen baru dalam
struktur pendapatan daerah Kota Kediri. Hal ini merupakan konsekuensi dari perubahan
peraturan yang menggeser kewenangan pemungutan pajak air tanah dari tingkat daerah ke
kabupaten/kota.
Bagian pendahuluan memperkenalkan kerangka peraturan yang mengatur pajak,
realisasi pajak pada tahun-tahun sebelumnya (2012-2014), serta tantangan yang dihadapi
dalam pemungutan pajak air tanah. Bagian ini juga menjelaskan tujuan penelitian, yaitu
untuk mengukur potensi, efektivitas, kontribusi, dan pertumbuhan pajak air tanah dalam
menghasilkan Pendapatan Pajak Daerah Kota Kediri.
Namun, bagian pendahuluan dianggap terlalu rinci dalam menjelaskan sejarah
perubahan peraturan perundang-undangan pajak. Selain itu, latar belakang mengenai
permasalahan yang diuraikan tidak sepenuhnya mendukung penjelasan tujuan penelitian.
Informasi tentang hasil pajak saat ini juga hanya dijabarkan dalam satu kalimat, dan tidak
disajikan secara komprehensif.

 Metode Penelitian
Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang
berfokus pada analisis potensi, efektivitas, kontribusi, dan laju pertumbuhan pajak air tanah
di Kota Kediri selama periode tahun anggaran 2012-2014.
Pemilihan metode ini adalah pendekatan yang sederhana dan dijelaskan secara rinci
dalam makalah, memungkinkan pembaca untuk lebih memahami jenis metode yang
digunakan. Bagian metode penelitian juga merincikan aspek teknis terkait dengan
pengumpulan dan pengolahan data.
Sebagai tambahan, penjelasan metode penelitian akan lebih lengkap jika dilengkapi
dengan contoh penelitian sebelumnya yang menggunakan metode serupa, sehingga
memungkinkan pembaca untuk membandingkan hasil dan pendekatan yang digunakan.

 Teknik Analisis Data


Terdapat tiga sub-bab yang mengulas teknik analisis yang diterapkan oleh peneliti,
yaitu perhitungan dan analisis potensi pajak air tanah, perhitungan dan analisis efektivitas
pajak hiburan, serta perhitungan dan analisis kontribusi pajak air tanah terhadap pendapatan
pajak daerah.
Untuk mempermudah pemahaman mengenai proses kegiatan dalam teknik analisis
data ini, bisa dipertimbangkan untuk menyajikannya dalam bentuk diagram alir. Dengan
demikian, pembaca akan lebih mudah memahami langkah-langkah, input, proses, dan
output dari setiap analisis data yang dilakukan.
 Hasil dan Pembahasan
Potensi pajak air tanah dihitung berdasarkan rumus yang mengalikan total harga air
dengan tarif pajak air tanah sebesar 20%. Dalam periode tiga tahun, Kota Kediri mencatat
fluktuasi dalam potensi pajak. Pada tahun 2012, potensinya adalah Rp. 594.614.200,00.
Tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp. 4.876.400,00, yang setara dengan 0,82%
dari potensi tahun 2012. Namun, pada tahun 2014, potensi pajak naik sebesar Rp.
143.883.000, atau 24,4% dari potensi tahun 2013 yang mencapai Rp.733.620.800,00.
Efektivitas pajak air tanah menunjukkan penurunan dominan setiap tahun. Tahun
2012, efektivitas mencapai angka 148,69%. Tahun 2013 mengalami penurunan sebesar
6,94%, menjadi 142,20%. Tahun 2014, efektivitas penerimaan pajak air tanah kembali
turun sebesar 3,99%, yaitu menjadi 138,21%.
Kontribusi pajak air tanah terhadap penerimaan pajak daerah dianggap sangat kecil
sesuai dengan Depdagri, Kemendagri No. 690.900.327. Pada tahun 2012, kontribusinya
adalah 1,54%, pada tahun 2013 turun menjadi 0,92%, dan pada tahun 2014 sebesar 0,98%.
Meskipun begitu, pajak air tanah bukanlah yang memiliki kontribusi terendah, di mana
kontribusi terkecil dipegang oleh pajak parkir dalam anggaran 2012-2014.
Laju pertumbuhan pajak air tanah mencatat angka negatif pada tahun 2013, yang
disebabkan oleh penurunan realisasi sebesar Rp. 24.339.528,00. Pada tahun 2014, terjadi
kenaikan yang signifikan dari - 4,36% menjadi 16,63%, yang disebabkan oleh kenaikan
realisasi dari tahun 2013 ke 2014, yaitu sebesar Rp.533.280.529,00 menjadi Rp.
621.981.852,00, atau sekitar 20,99%.
Peneliti juga mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak
dan penggalian potensi, efektivitas, kontribusi, dan laju pertumbuhan pajak air tanah.
Penelitian menyoroti bahwa faktor yang paling berpengaruh adalah kurangnya kesadaran
masyarakat sebagai wajib pajak dan kurangnya koordinasi antara berbagai pihak pelaksana,
terutama pemerintah.
Penelitian juga mencantumkan beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh pemerintah,
seperti melakukan peninjauan ulang, pengawasan, dan pembentukan tim teknis untuk
pendataan wajib pajak.
Walau analisis faktor-faktor sudah baik, penjelasan mengenai upaya yang telah
dilakukan oleh pemerintah Kota Kediri dalam meningkatkan pendapatan dari pajak air
tanah masih perlu diperjelas lebih lanjut.
 Penutup
Penulis menyajikan rangkuman dan rekomendasi pada bagian ini. Kesimpulan dari
analisis menunjukkan bahwa potensi pajak air tanah mengalami fluktuasi, dengan potensi
terbesar mencapai Rp733.620.800,00 pada tahun 2014. Analisis efektivitas pajak di Kota
Kediri selama tiga tahun menunjukkan tingkat efektivitas yang tinggi, yang selalu melebihi
100%. Namun, kontribusi pajak air tanah terhadap pendapatan pajak daerah di Kota Kediri
dianggap rendah. Sementara itu, laju pertumbuhan pajak air tanah selama periode 2012-
2014 dianggap kurang baik, karena mencatat angka negatif dalam penerimaannya.
Rekomendasi yang diberikan oleh penulis sangat komprehensif dan menyeluruh.
Saran-saran tidak hanya ditujukan kepada pemerintah untuk mengambil langkah-langkah
tegas, tetapi juga mengajak partisipasi aktif masyarakat. Penulis juga mengidentifikasi
badan atau entitas tertentu yang dapat berperan dalam mengatasi masalah tertentu, sehingga
saran-saran yang diberikan lebih terfokus dan dapat diimplementasikan dengan lebih
mudah.

You might also like