You are on page 1of 17

Infeksi oportunistik

Social Psychologi (Universitas Muhammadiyah Jambi)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Danang Prabowo (danangprabowo130399@gmail.com)
MAKALAH

INFEKSI OPORTUNISTIK
DI
S
U
S
U
N
OLEH : KELOMPOK 4

KHALIK AL WAZIR QURBANA 22010108


SYIFAUL AMALIA 22010017
MINANDA QULISAH 22010111
ASYIFA DILLA 22010011
SYAIDUL AMAR 22010029
WILDA AFWA 22010119
CUT TURSINA 22010021
SYAHRI RAHMADANI 22010069
PUTROE ADELA PITALOKA 22010115
TIARATUL HUSNA 22010117

Tingkat : 1C

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MEDIKA NURUL ISLAM SIGLI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
TAHUN 2023

Downloaded by Danang Prabowo (danangprabowo130399@gmail.com)


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata
kuliah ilmu dasar keperawaan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah
kepada Rasulullah SAW yang syafa‟atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “ INFEKSI OPORTUNISTIK” dapat


diselesaikan karena bantuan banyak pihak. saya berharap makalah tentang Ifensi
oportunistik ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya mahasiswa
keperawatan. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut
pandang baru setelah membaca makalah ini.

Kami menyadari makalah bertema infeksi oportunistik ini masih memerlukan


penyempurnaani. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi
penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami
memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ilmu
dasar keperawatan ini dapat bermanfaat.

Downloaded by Danang Prabowo (danangprabowo130399@gmail.com)


DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................2
C. TUJUAN............................................................................................................2

BAB II..........................................................................................................................3
PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. PENGERTIAN...................................................................................................3
B. PENYEBAB.......................................................................................................3
C. JENIS-JENIS INFEKSI OPORTUNITIS..........................................................4
D. KONDISI YANG RENTAN TERKENA INFEKSI OPORTUNISTIK............5
E. TANDA DAN GEJALA....................................................................................6
F. PENGOBATAN INFEKSI OPRTUNISTIK.....................................................8
G. PENCEGAHAN INFEKSI OPORTUNISTIK..................................................9

BAB III.......................................................................................................................11
PENUTUP..................................................................................................................11
A. KESIMPULAN................................................................................................11
B. SARAN............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13

ii

Downloaded by Danang Prabowo (danangprabowo130399@gmail.com)


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen dan
bersifat dinamis. Pada negara-negara berkembang, penyakit infeksi masih merupakan
penyebab utama tingginya angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian
(mortalitas) di rumah sakit. Infeksi yang terjadi adalah infeksi oportunistik. Infeksi
oportunistik merupakan infeksi yang disebabkan oleh organisme yang biasanya tidak
menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang normal,
tetapi dapat menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Mikroba
patogen membutuhkan kesempatan untuk menginfeksi inangnya, salah satu infeksi
oportuniistik yang sering terjadi yaitu infeksi oral pada pasien HIV/AIDS.

Infeksi oportunistik dominan terjadi pada pasien HIV/AIDS dikarenakan


sistem imunnologis menurun seperti menurunnya jumlah limfosit CD4. Jika limfosit
CD4 kurang dari 200 sel/mm3 merupakan faktor risiko terjadinya kandidiasis oral
yaitu munculnya infeksi jamur dari kelompok Candida. Pasien menjadi tidak nyaman
dengan menujukkan gejala-gejala yaitu panas terbakar, perubahan rasa dan kesulitan
menelan cairan maupun makanan padat, kadangkadang asimtomatik. Infeksi pada
bagian oral disebabkan oleh bakteri Coliform, Staphycoccus, Streptococcus dan
sebagian besar disebabkan oleh kelomok jamur Candida yang menyebabkan
kandidiasis oral.

Infeksi oportunistik dapat menyerang berbagai macam organ, seperti saluran


napas, saluran pencernaan, neurologis, kulit dan lain sebagainya, dari beberapa kasus
yang ditemui HIV/AIDS dengan infeksi oportunistik banyak dijumpai di usia ±17
tahun, tinggi pada laki laki dibandingkan perempuan, tingkat pendidikan yang
kurang, pekerjaan-pekerjaan yang berisiko lebih besar untuk terinfeksi, pasien yang
mengalami anemia dan pada status belum menikah lebih banyak dibandingkan
dengan yang sudah menikah.

Downloaded by Danang Prabowo (danangprabowo130399@gmail.com)


B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian infeksi oportunistik?

2. Apa penyebab infeksi oortunistik?

3. Apa saja jenis infeksi oportunistik?

4. Siapakah yang rentan mengalami infeksi oportunistik?

5. Bagaimana tanda dan gejala orang yang mengalami infeksi oportunistik?

6. Bagaimana pengobatan yang dilakukan untuk infeksi oportunistik?

7. Bagaimana upaya pencegahan infeksi oportunistik?

C. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian infeksi oportunistik.

2. Mahasiswa mampu mengetahui penyebab dari infeksi oportunistik.

3. Mahasiswa mampu mengetahui jenis-jenis infeksi oportunistik.

4. Mahasiswa mampu mengetahui kondisi yang rentan mengalami infeksi


oportunistik.

5. Mahasiswa mampu mengetahui tanda dan gejala pada orang yang mengalami
infeksi oportunistik.

6. Mahasiswa mampu mengetahui pengobatan untuk yang terkena infeksi


oportunistik.

7. Mahasiswa mampu mengetahui upaya yang dilakukan untuk pencegahan


infeksi oportunistik.

Downloaded by Danang Prabowo (danangprabowo130399@gmail.com)


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Infeksi oportunistik adalah infeksi akibat virus, bakteri, jamur, atau parasit
yang terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Dengan kata
lain, infeksi ini mengambil kesempatan dari lemahnya daya tahan tubuh, untuk bisa
berkembang.

Infeksi oportunitistik tidak menyerang orang yang sehat dan memiliki sistem
kekebalan tubuh yang baik. Namun, jika terjadi pada orang dengan daya tahan tubuh
yang sangat lemah, misalnya penderita AIDS, infeksi ini bisa menyebabkan kematian

B. PENYEBAB
Infeksi oportunistik disebabkan oleh infeksi berbagai kuman penyakit seperti
virus, bakteri, jamur, dan parasit yang berlangsung di dalam tubuh. Penularan
penyakit bisa melalui cara yang berbeda-beda, termasuk melalui udara, cairan tubuh,
hingga lewat makanan dan minuman.

Sel CD4 atau sel T adalah jenis sel darah putih yang bertugas secara spesifik
untuk melawan infeksi oleh berbagai macam mikroorganisme berbahaya (bakteri,
virus, parasit, jamur, dan lain sebagainya).

Dalam keadaan normal, manusia seharusnya bisa terus menghasilkan ribuan


hingga jutaan sel T untuk mendukung sistem imun. Namun, virus akan terus
berkembang biak dan merusak sistem imun. Akibatnya, seseorang yang terinfeksi
akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah daripada orang sehat.

Tanpa pengobatan yang baik, melemahnya daya tahan tubuh dalam jangka
panjang membuat pengidap rentan terhadap risiko infeksi. Sebuah infeksi pada
pengidap HIV disebut sebagai infeksi oportunistik karena berbagai macam mikroba
penyebabnya (bakteri, jamur, parasit, dan virus lainnya) muncul mengambil
kesempatan selagi daya tahan tubuh sedang lemah-lemahnya.

Downloaded by Danang Prabowo (danangprabowo130399@gmail.com)


C. JENIS-JENIS INFEKSI OPORTUNITIS
Berikut ini adalah beberapa jenis infeksi oportunistik yang umum terjadi:

1. Candidiasis
Candidiasis merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida
yang bisa muncul di bagian tubuh mana pun. Orang dengan infeksi HIV
sering mengalami candidiasis, terutama di mulut dan vagina.

2. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi oportunistik yang paling serius bagi penderita
HIV. Infeksi pneumonia yang biasa terjadi pada penderita HIV adalah
Pneumocystis pneumonia (PCP) yang dapat diobati dengan antibiotik.

3. Kanker serviks invasif


Kanker ini dimulai di dalam leher rahim (serviks), yang kemudian
menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kemunculan kanker ini bisa dideteksi
secara dini dan segera ditangani bila dilakukan pemeriksaan skrining
secara rutin, yaitu dengan Pap smear.

4. Cryptosporidiosis
Cryptosporidiosis adalah infeksi pada saluran cerna yang disebabkan
oleh parasit Criptosporidium. Penyakit ini mengakibatkan diare dengan
feses yang cair. Pada penderita HIV, penyakit ini bisa bertahan lebih
lama dan menyebabkan gejala yang lebih parah.

5. Herpes simpleks
Infeksi virus ini dapat menyebabkan munculnya gelembung kecil dan
luka yang khas di sekitar mulut dan alat kelamin. Herpes simpleks bisa
menular lewat hubungan seksual, bisa juga menular dari ibu ke bayinya
melalui proses persalinan. Selain di mulut dan kelamin, infeksi ini juga
dapat menyerang saluran napas. Orang yang daya tahan tubuhnya lemah
lebih mudah terkena herpes simpleks, dan gejala yang dialaminya juga
akan lebih berat.

Downloaded by Danang Prabowo (danangprabowo130399@gmail.com)


6. Toksoplasmosis
Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma
gondii. Pada orang sehat, infeksi ini umumnya tidak berbahaya. Namun,
pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, toksoplasmosis
dapat menyerang otak dan menyebabkan gangguan penglihatan,
gangguan pendengaran, kejang, hingga koma.

7. Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini dapat menyebar melalui percikan ludah ketika penderitanya
batuk, bersin, atau bicara. Penderita HIV sangat mudah terkena penyakit
TB. Bila tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kematian.

D. KONDISI YANG RENTAN TERKENA INFEKSI OPORTUNISTIK


Infeksi oportunistik rentan terjadi pada orang dengan kekebalan tubuh yang
lemah. Terutama pada penderita HIV/AIDS (ODHA), dimana jumlah sel darah putih
(CD4) tidak cukup untuk melawan kuman dan penyakit karena mengalami
penurunan yang drastis hingga 200. Oleh karena itu, infeksi dapat terjadi dengan
mudah. Bahkan bakteri atau jamur yang biasanya tidak berbahaya dan hidup normal
di dalam maupun di permukaan tubuh dapat menimbulkan infeksi.

HIV termasuk penyakit seumur hidup. Apabila seorang penderita HIV


mengalami infeksi oportunistik, maka terdapat kemungkinan stadium infeksi HIV
sudah berada di tahap AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).

Tidak hanya penyakit HIV yang bisa menyebabkan infeksi oportunistik.


Semua kondisi yang membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, tentu dapat
menyebabkan mudahnya terserang infeksi oportunistik.

Beberapa kondisi yang rentan terkena infeksi oportunistik diantaranya yaitu:

- Luka bakar yang parah


- Menjalani kemoterapi
- Diabetes
- Malnutrisi
- Leukemia
5

Downloaded by Danang Prabowo (danangprabowo130399@gmail.com)


- Multiple

E. TANDA DAN GEJALA


Berbagai gejala yang bermunculan pada beberapa infeksi oportunistik yaitu:

1. Candidiasis
Infeksi candidiasis dapat memengaruhi kulit, kuku, dan selaput lendir di
sekujur tubuh, terutama pada mulut dan vagina. Namun, candidiasis
hanya dianggap sebagai infeksi oportunistik ketika menginfeksi esofagus
(kerongkongan), saluran pernafasan bawah, atau jaringan paru-paru yang
lebih dalam. Gejala yang muncul akibat infeksi oportunistik jenis
candidiasis yaitu bitnik atau bercak putih di lidah atau tenggorokan.

2. Pneumonia atau Infeksi Paru (Pneumocystis)


Gejala dari infeksi oportunistik jenis pneumocystis meliputi batuk,
demam, dan kesulitan bernapas. Bahkan, dapat pula terjadi hal fatal
berupa penyebaran infeksi dari paru ke bagian tubuh lain. Infeksi
oportunistik oleh jamur crytococcus neoformans, misalnya, dapat
menyebar ke kulit, tulang, dan/ atau saluran kemih. Terkadang pneumonia
dapat menyebar ke otak, sehingga menjadi salah satu penyebab
pembengkakan otak atau meningitis.

3. Kanker serviks invasif


Gejala dan tanda yang ditemukan saat terkena kanker serviks adalah
perdarahan abnormal, bercak, atau cairan encer dari vagina. Perdarahan
yang terjadi dapat lebih banyak dari biasanya dan juga perdarahan setelah
berhubungan seks. Jika sudah stadium lanjut, penderita kanker ini akan
mengalami tanda-tanda seperti nyeri panggul, masalah BAK, dan
pembengkakan kaki. Jika kanker telah menyebar ke organ-organ getah
bening, kanker dapat mempengaruhi mekanisme organ-organ tersebut.

4. Cryptosporidiosis
Seiring melemahnya sistem imun, sistem pencernaan dapat mengalami
infeksi oportunistik. Infeksi pencernaan diantaranya berupa
cryptosporidiosis. Gejala yang disebabkan oleh infeksi oportunistik jenis

Downloaded by Danang Prabowo (danangprabowo130399@gmail.com)


ini meliputi demam, muntah, dan diare parah. Pada pengidap HIV/AIDS,
komplikasi penyakit ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan berat
badan secara drastis.

5. Herpes Simplex
Penyakit kelamin herpes yang termasuk dalam infeksi oportunistik
disebabkan karena adanya Herpes Simplex Virus (HSV) pada bagian
tubuh. Herpes ditandai dengan munculnya kutil kelamin dan sariawan di
daerah mulut dan bibir. Pada penderita HIV/AIDS, komplikasi herpes
tidak hanya berupa pembentukan kutil kelamin. Tetapi juga risiko
pneumonia dan kanker serviks.

6. Toksoplasmosis
Gejala dari infeksi oportunistik jenis toksoplasmosis umumnya berupa
demam, nyeri otot, kelelahan, radang tenggorokan, serta pembengkakan
kelenjar getah bening. Infeksi toksoplasmosis pada bayi dan anak-anak
umumnya ditularkan dari ibu selama masa kehamilan.

Gejala lebih serius dapat dialami janin yang terinfeksi parasit ini pada
trisemester awal kehamilan, berupa kelahiran prematur, keguguran, atau
kematian janin dalam kandungan.

Sedangkan bayi yang lahir dengan kondisi terinfeksi Toxoplasma gondii


akan menunjukan gejala seperti kulit kekuningan, peradangan korion,
pembesaran organ hati dan limpa, ruam kulit, kejang, kepala lebih besar
(hidrosefalus) atau kepala tampak lebih kecil (mikrosefalus), gangguan
intelektual atau retardasi mental, kehilangan pendengaran, dan anemia.

Pada penderita gangguan kekebalan tubuh, gejala infeksi toksoplasmosis


ditandai dengan :

 Sulit bicara, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, pusing,


tampak bingung, kejang, hingga koma, jika toksoplasmosis
menyerang otak.
 Ruam, demam, menggigil, lemas, dan sesak napas, jika
toksoplasmosis menyebar ke seluruh tubuh.
7

Downloaded by Danang Prabowo (danangprabowo130399@gmail.com)


7. Tuberkulosis
Gejala infeksi oportunistik jenis Tuberkulosis (TB/TBC) meliputi batuk,
kelelahan, penurunan berat badan, demam, dan berkeringat di malam hari.
Infeksi oportunistik berupa tuberculosis juga dapat memengaruhi bagian
tubuh lainnya. Seringkali terjadi pada kelenjar getah bening, otak, ginjal,
dan/ atau tulang.

F. PENGOBATAN INFEKSI OPRTUNISTIK


Pengobatan yang diberikan sesuai penyebab seperti antibiotik, obat
antiradang, dan pemberian nutrisi yang adekuat baik infus atau makanan minuman.
Bila pasien dalam keadaan terminal, penting untuk memberikan rasa nyaman pada
pasien.

Beberapa jenis obat-obatan yang digunakan penderita infeksi oportunistik:

 Kotrimoksazol

Kotrimoksazol (kotri) adalah kombinasi dua obat antibiotik (antibakteri):


trimetoprim dan sulfametoksazol dalam satu pil. Kombinasi obat ini juga
dikenal sebagai TMP/ SMX dan dipasarkan dengan beberapa nama
merek, misalnya Bactrim. Antibiotik menyerang infeksi yang disebabkan
bakteri. Kotri juga dipakai untuk menyerang beberapa infeksi yang
disebabkan jamur, termasuk beberapa infeksi oportunistik pada Odha.

 Flukonazol

Flukonazol adalah obat antijamur. Obat ini dipasarkan dengan nama


merek Diflucan. Tetapi versi generik dengan nama Fluconazole atau
nama lain sama dengan versi bermerek. Obat antijamur menyerang
infeksi yang disebabkan oleh berbagai jenis jamur. Flukonazol
menyerang beberapa infeksi oportunistik pada Odha.

 Dapson

Dapson adalah obat antibiotik (anti- bakteri). Antibiotik menyerang


infeksi yang disebabkan bakteri. Dapson juga dipakai untuk menyerang
beberapa infeksi oportunistik (IO) pada Odha.

Downloaded by Danang Prabowo (danangprabowo130399@gmail.com)


 Klaritromisin

Klaritromisin (clarithromycin) adalah obat antibiotik. Antibiotik


melawan infeksi yang disebabkan bakteri. Klaritro- misin ini juga dipakai
untuk melawan beberapa infeksi oportunistik (IO) pada Odha.

 Siprofloksasin

Siprofloksasin (ciprofloxacin atau sipro) adalah obat antibiotik.


Antibiotik melawan infeksi yang disebabkan bakteri. Sipro melawan
banyak jenis bakteri. Obat ini juga dipakai untuk melawan beberapa
infeksi oportunistik (IO) pada Odha.

 Azitromisin

Azitromisin adalah obat antibiotik (antibakteri). Obat ini dipasarkan


dengan beberapa nama merek. Namun versi generik dengan nama
azitromisin adalah sama dengan versi bermerek, hanya harganya jauh
lebih murah. Antibiotik menyerang infeksi yang disebabkan bakteri.
Azitromisin dipakai untuk menyerang beberapa infeksi opor- tunistik
pada Odha.

Makanlah makanan bergizi, gunakan masker pelindung bila berpergian, rajin


mencuci tangan dengan sabun, cukup istirahat dan hindari bergadang. makanlah
makanan yang terjaga kebersihannya. Makanlah buah atau bila perlu suplemen untuk
antioksidan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Hindari kontak lama dengan
penderita sakit tertentu dikhawatirkan menular dan merugikan pasien.

G. PENCEGAHAN INFEKSI OPORTUNISTIK


Untuk mencegah infeksi oportunistik, ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan, yaitu:

 Terapkan gaya hidup sehat, termasuk melakukan seks yang aman.


Gunakan kondom saat berhubungan intim, untuk mencegah infeksi
menular seksual.
 Cuci dan masak makanan dengan baik. Pastikan kebersihan peralatan
masak yang digunakan untuk mengolah makanan.
9

Downloaded by Danang Prabowo (danangprabowo130399@gmail.com)


 Hindari mengonsumsi susu, daging, dan telur yang mentah atau kurang
matang.
 Gunakan sarung tangan untuk mengambil kotoran hewan peliharaan, dan
jauhkan kucing dari dalam ruangan agar tidak membawa kuman yang
dapat membahayakan Anda.
 Hindari berbagi penggunaan sikat gigi atau handuk dengan orang lain.
 Hindari menelan atau meminum air yang langsung berasal dari kolam,
danau, atau sungai.
 Lakukan tes HIV secara rutin jika berisiko tinggi terkena infeksi ini.
Konsultasi kepada dokter terkait risiko Anda.
 Ikuti program vaksinasi yang diwajibkan dan dianjurkan oleh pemerintah
untuk menjaga kekebalan tubuh.
 Bagi wanita, lakukan pemeriksaan panggul dan Pap smear untuk
mendeteksi kanker atau infeksi.

10

Downloaded by Danang Prabowo (danangprabowo130399@gmail.com)


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa infeksi oportunistik (IO) adalah infeksi yang
disebabkan oleh mikroorganisme yang menyerang sistem kekebalan tubuh baik
dalam keadaan kondisi normal maupun lemah yang menunggu „kesempatan‟ yang
tepat pada saat menyerang seseorang. Dalam tubuh manusia terdapat banyak bakteri,
jamur, dan virus namun sistem kekebalan tubuh manusia biasanya pendapat
mengendalikan kuman kuman tersebut. Pada seseorang yang terkena HIV, IO akan
menyerang pada saat jumlah CD4 nya kurang dari 200 cells/mm³. Saat ini HIV
memiliki jumlah kematian yang tinggi, dimana yang dapat mengancam hidup
penderita HIV tidak hanya dari virus sendiri namun infeksi oportunistik tetap
menjadi penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas penderita yang terinfeksi
HIV. Infeksi oportunistik dapat disebabkan oleh bakteri (Tuberkulosis, infeksi
salmonella dan lainnya), virus (Herpes Simplex virus, cytomegalovirus dan lainnya),
jamur (kandidiasis, kriptokokosis pnemocystis jiroveci, dan lainnya), dan parasit
(mis. cryptosporidiosis dan lainnya).

Dan pengobatan yang diberikan sesuai penyebab seperti antibiotik, obat anti
radang, dan pemberian nutrisi yang adekuat baik infus atau makanan minuman. Bila
pasien dalam keadaan terminal, penting untuk memberikan rasa nyaman pada pasien.
Dan makanlah makanan yang bergizi, gunakan masker pelindung bila bepergian,
rajin mencuci tangan dengan sabun, cukup istirahat dan hindari begadang. Makanlah
makanan yang terjaga kebersihannya dan makanlah buah atau bila perlu suplemen
untuk antioksidan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Hindari kontak mata dengan
penderita sakit tertentu dikawatirkan menular dan merugikan pasien.

11

Downloaded by Danang Prabowo (danangprabowo130399@gmail.com)


B. SARAN
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi di
dalam pembuatan makalah ini, sehingga dapat selesai tepat pada waktunya. Dengan
adanya makalah ini diharapkan teman-teman ataupun masyarakat dapat lebih
memperhatikan kesehatan , dan dapat lebih menanamkan pola kesehatan dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga dapat mencapai tingkat kesehatan masyarakat yang
lebih baik.

12

Downloaded by Danang Prabowo (danangprabowo130399@gmail.com)


DAFTAR PUSTAKA

Antonius, Fenita. 2018. Info Kesehatan. Penjelasan dan Pengobatan Untuk Infeksi
Oportunisik. Dalam https://www.alodokter.com/komunitas/topic/bakteri-8.

Pane, Merry Dame Cristy. 2019. Artikel. Infeksi Oportunisik Menyerang Sistem
Kekebalan Tubuh yang Lemah. Dalam https://www.alodokter.com/infeksi-
oportunistik-menyerang-sistem-kekebalan-tubuh-yang-lemah.

Savitri, Tania. 2017. Artikel. 8 Infeksi Oportunisik yang Paling Sering Menyerang
pengidap HIV/AIDS. Dalam https://hellosehat.com/seks/hivaids/infeksi-
oportunistik-hiv-aids/.

Willy, Tjin. 2018. Artikel. Toksoplasmosis. Dalam


https://www.alodokter.com/toksoplasmosis.

13

Downloaded by Danang Prabowo (danangprabowo130399@gmail.com)

You might also like