Professional Documents
Culture Documents
Modul Kati 2020
Modul Kati 2020
Editor :
Nancy M Rehatta
eDITOR
Achsanuddin Hanafie
Hamzah
Zulkifli
Arie Utariani
I Putu P Suarjaya
Heru Dwi Jatmiko
Septian Adi Permana
Semester
NO Modul
I II III IV V VI VII VIII
8 Modul Penelitian
11 Modul Traumatologi – I
18 Modul Traumatologi – II
INFORMASI UMUM
4. Tahap : I
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan memiliki pengetahuan dasar yang diperlukan untuk
memahami lebih lanjut ilmu anestesi secara komprehensif.
Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik mempunyai pengetahuan dan kemampuan:
1. Untuk memahami ilmu dasar anatomi sistem pernapasan, kardiovaskular saraf pusat dan perifer,
metabolisme dan ekskresi
2. Untuk memahami fisiologi dan patofisiologi sistem pernapasan, kardiovaskular saraf pusat dan perifer,
metabolisme dan ekskresi
3. Untuk memahami farmakologi sistem pernapasan, kardiovaskular saraf pusat dan perifer, metabolisme dan
ekskresi
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan anatomi jalan napas dan organ pernapasan
b. Mampu menjelaskan anatomi jantung dan pembuluh darah
c. Mampu menjelaskan anatomi susunan saraf pusat dan perifer
d. Mampu menjelaskan anatomi sistem metabolisme dan ekskresi
e. Mampu menjelaskan fisiologi dan patofisiologi jalan napas dan organ pernapasan
f. Mampu menjelaskan fisiologi dan patofisiologi jantung dan pembuluh darah
g. Mampu menjelaskan fisiologi dan patofisiologi susunan saraf pusat dan perifer
h. Mampu menjelaskan fisiologi dan patofisiologi sistem metabolisme dan ekskresi
i. Mampu menjelaskan farmakologi yang berpengaruh terhadap jalan napas dan organ pernapasan
j. Mampu menjelaskan farmakologi yang berpengaruh terhadap jantung dan pembuluh darah
k. Mampu menjelaskan farmakologi yang berpengaruh terhadap susunan saraf pusat dan perifer
l. Mampu menjelaskan farmakologi yang berpengaruh terhadap sistem metabolisme dan ekskresi
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskusi mengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali/CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
3. Mini-CEX
4. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
Nama peserta didik Tanggal
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan:Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pre tes:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Pos tes:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R. Clinical Anesthesia
Fundamentals. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology, 5 th ed. New
York: McGraw Hill; 2013.
3. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5 th ed.
Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
4. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia. 8th
ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
KETERAMPILAN
MODUL 2: DASAR ANESTESIOLOGI – II
(Manajemen Jalan Napas)
INFORMASI UMUM
4. Tahap : I
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan memiliki pengetahuan dasar tentang teknik pengelolaan jalan
napas dasar (basic airway management technique) dan lanjut (advanced airway management technique) yang
diperlukan untuk memahami ilmu anestesi secara komprehensif.
Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik mempunyai pengetahuan dan kemampuan:
1. Menilai kondisi jalan napas.
2. Melakukan pengelolaan gangguan jalan napas termasuk jalan napas sulit (difficult airway), baik tanpa alatt
maupun dengan alat, seperti pemasangan nasopharyngeal airway (NPA), oropharyngeal airway (OPA),
laryngeal mask airway (LMA), video laryngscope intubasi endotrakeal, krikotirotomi, percutaneus
dilatational tracheostomy (PDT), dan alat pengisapan (suctioning).
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan sumbatan jalan napas dan gangguan pernapasan
b. Mampu menjelaskan teknik membebaskan jalan napas secara manual dan dengan alat
c. Mampu menjelaskan indikasi dan kontra indikasi pemasangan LMA, nasopharyngeal airway
(NPA), oropharyngeal airway (OPA), video laryngoscope, fiberoptic bronchoscope, intubasi
endotrakea, penggunaan PDT dan alat pengisapan (suctioning)
d. Mampu menjelaskan komplikasi pemasangan nasopharyngeal airway (NPA), oropharyngeal
airway (OPA) LMA, video laryngoscope, fiberoptic bronchoscope, pipa endotrakeal,
penggunaan PDT dan alat pengisapan (suctioning)
e. Mampu menilai dan menjelaskan algoritme difficult airway
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali/CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
3. Mini-CEX
4. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
1 2 3 4 5
1. Mampu menilai/mendeteksi jalan napas bebas, apakah bebas atau obstruksi
2. Mampu mendeteksi pernapasan adequat atau tidak
4. Mampu melakukan pembebasan jalan napas secara manual seperti head tilt,
chin lift, jaw thrust
5 Mampu melakukan pembebasan jalan napas dengan menggunakan alat seperti
Oral airway devices (Oropharyngeal airways), LMA, nasopharyngeal airway
(NPA), oropharyngeal airway (OPA), video laryngoscope, fiberoptic
bronchoscope, intubasi endotrakea dan penggunaan PDT dan alat pengisapan
(suctioning)
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan:Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pre tes:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Pos tes:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R. Clinical Anesthesia
Fundamentals. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology, 5 th ed. New
York: McGraw Hill; 2013.
3. Carin H. Benumof and Hagberg's Airway Management. 3rded. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013.
4. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5 th ed.
Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
5. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia. 8th
ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
MODUL 3 : KEDOKTERAN PERIOPERATIF - I
INFORMASI UMUM
4. Tahap : I
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan memiliki pengetahuan dan keterampilan melakukan
evaluasi preoperatif pada pasien-pasien yang akan dilakukan pembedahan dengan comorbid /gangguan
fungsi organ ringan.
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik mampu:
1. Melakukan dan menjelaskan prosedur pemeriksaan preoperatif mulai dari anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan
2. Mampu melakukan dan menjelaskan pemeriksaan perioperatif pada pasien dengan
comorbid/gangguan fungsi organ ringan (kelainan jantung, paru, dan komorbiditas lain)
3. Mampu melakukan dan menjelaskan informed consent yang adekuat
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif (penatalaksanaan pra- durante dan pasca
operatif)
b. Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif pada pasien gangguan fungsi ringan pada
jantung, paru dan otak
c. Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif pada pasien dengan diabetes, gangguan
fungsi hepar, insufisiensi adrenal, dan salah gizi (malnutrisi dan obese)
d. Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif pada pasien dengan gangguan elektrolit
e. Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif pada pasien dengan gangguan keseimbangan
cairan, elektrolit dan keseimbangan asam basa
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Pos test:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5 thed. New
York: McGraw Hill; 2013.
3. Cohn SL. Perioperative Medicine. London: Springer; 2011.
4. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5 thed.
Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
5. Hines RL, Marschall KE. Stoelting’s Anesthesia and Co-Existing Disease. 7th ed. Philadelphia:
Elsevier; 2018.
6. Jaffe RA, Schmiesing CA, Golianu B. Anesthesiologist’s Manual of Surgical Procedures. 5 th ed.
Philadelphia: Wolters Kluwer; 2014.
7. Miller RD, Cohen NH, Erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia.
8th ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
8. Newman MF, Fleisher LA, Fink MP. Perioperative Medicine Managing for Outcome. Philadelphia:
Saunder; 2008.
9. Stone DJ, Spiekerman BF, Bogdonoff D, Leisure GS, Mathes DD. Perioperative Care: Anesthesia,
Medicine, and Surgery. 4thed. London: Elsevier; 2004.
MODUL 4 : PERSIAPAN OBAT DAN ALAT
INFORMASI UMUM
4. Tahap : I
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan memiliki pengetahuan dan keterampilan menyiapkan
alat dan obat anestesi untuk pembiusan serta obat untuk mengani kegawatdaruratan pasien yang akan
dilakukan pembiusan.
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik mampu:
1. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan menyiapkan alat dan obat anestesi umum, anestesi regional
maupun anestesi blok perifer
2. Mampu menyiapkan obat emergensi untuk menangani kegawat daruratan dan komplikasi yang
mungkin terjadi, terhadap pasien yang akan dilakukan operasi darurat maupun elektif.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif )
a. Mampu memahami dan menjelaskan cara mengidentifikasi kelainan atau penyakit pasien
pada saat preoperatif sehingga dapat mempersiapkan alat dan obat yang diperlukan sesuai
dengan kebutuhan
b. Mampu memahami dan menjelaskan rencana anestesi untuk prosedur bedah yang akan
dilakukan serta alat dan obat-obat yang diperlukan
c. Mampu memahami dan menjelaskan cara mempersiapkan alat dan obat untuk rencana
operasi dengan anestesi umum atau anestesi regional dan anestesi blok perifer
d. Mampu memehami dan menjelaskan cara kerja mesin anestesi, flowmeter, vaporizer, alat
monitor, kateter intravena, set infus cairan, set transfusi darah, set infus tetes mikro, set
infus tetes makro, alat syringe pump, infusion pump, mesin pengisap (suction), nerve
stimulator dan USG serta kelengkapannya
e. Mampu memahami dan menjelaskan cara mempersiapkan mesin anestesi, sirkuit nafas
(breathing circuit) mesin anestesi, termasuk penyaring (filter), alat penguap (vaporizer)
secara benar, trouble shooting sederhana, serta cara pemeliharaan mesin dan assesorisnya
secara benar;
f. Mampu memahami dan menjelaskan cara pemasangan dan menginterpretasikan hasil
monitor
g. Mampu memahami dan menjelaskan tanda tanda yang mengarah kegawatan pasien, alat
alat dan obat obat yang diperlukan untuk mengatasinya
h. Mampu memahami dan menjelaskan cara penanggulangan nyeri pasca bedah, alat dan obat-
obat yang dibutuhkan
i. Mampu memahami dan menjelaskan alat dan obat yang dibutuhkan untuk transportasi
pasien bila pasien ada indikasi dirawat di ICU
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Pos test:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5thed. New
York: McGraw Hill; 2013.
3. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5thed.
Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
4. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia.
8th ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
MODUL 5: ANESTESI UMUM
INFORMASI UMUM
4. Tahap I
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikanmodulinipesertadidikakanmampu memberikan teknik anestesi umum intravena,
inhalasi, intramuskuler baik nafas spontan atau kendali, di intubasi atau dengan LMA pada pasien dengan
status fisik ASA I-II.
Tujuan Khusus
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretest
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaitan dengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul.
2. Kuliah dan diskusi mengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/ essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/ CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Pos test:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R. Clinical Anesthesia Fundamentals.
Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology, 5 thed. New York:
McGraw Hill; 2013.
3. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5thed.
Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
4. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia. 8th
ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
MODUL 6 : KOMUNIKASI DAN PROFESIONALISME
INFORMASI UMUM
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan mampu berkomunikasi efektif dan bersikap professional,
menghargai pasien sesuai prinsip dasar etik dan disiplin kedokteran,patuh pada hukum dan aturan, bertindak
dengan berorientasi pada keselamatan pasien sesuai standard pelayanan anesthesia dan terapi intensif.
Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan mampu berkomunikasi efektif kepada pasien, keluarga
pasien, teman sejawat dan mitra kerja pada periode perioperatif (konseling medik, informed consent medik dan
penelitian, konsultasi) dan pada situasi khusus (penyampaian berita buruk, menghadapi pasien marah) serta
bersikap professional dalam pelayanan anestesiologi dan terapi intensif berdasarkan etika dan disiplin
kedokteran.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan mengenai hukum dan aturan pelayanan anestesia dan terapi intensif
b. Mampu menjelaskan mengenai standard pelayanan dan etika profesi anestesia dan terapi intensif
c. Mampu menjelaskan mengenai etika pelayanan medik dan etika penelitian
d. Mampu menjelaskan standar keselamatan pasien dalam pelayanan anesthesia dan terapi intensif
e. Mampu menjelaskan dan memahami dasar komunikasi kedokteransecara verbal-nonverbal
f. Mampu menjelaskan proses komunikasi pada wawancara atau konseling medik.
2. Keterampilan Klinis (Psikomotor)
a. Mampu menerapkan standar pelayanan dan etika profesi pada pelayanan anestesia dan terapi
intensif
b. Mampu menerapkan etika pelayanan medik dan etika penelitian di bidang Anestesiologi dan
Intensif
c. Mampu menerapkan standard keselamatan pasien dalam pelayanan anestesia dan terapi intensif
d. Mampu melakukan komunikasi efektif secara verbal dan non-verbal pada pelayanan anestesia
dan terapi intensif
e. Mampu melakukan komunikasi efektif pada wawancara atau konseling medik dalam pelayanan
anestesia dan terapi intensif
f. Mampu melakukan komunikasi efektif dengan teman sejawat dan mitra kerja
g. Mampu melakukan komunikasi efektif pada situasi khusus (pasien marah, penyampaian berita
buruk, emergensi)
h. Mampu melakukan dengan baik dan lengkap pencatatan dan pelaporan dokumen medik dalam
pelayanan Anestesiologi dan terapi intensif
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali/CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
3. Mini-CEX
4. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
(✓) Memuaskan Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
() Tidak Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar
memuaskan atau penuntun
(T/D) Tidak diamati Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian
oleh pelatih
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan:Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Burnard P. Acquiring Interpersonal Skills. A Handbook of Experienitial Learning for Health Professionals.
2nd ed. Stanly Thornes Pub; 1996.
2. Comert M, Zil JM, Christalle E, Dirmaler J, Harter M, Scholl I. Assessing communication skills of medical
students in objective structured clinical examinations (OSCE): a systemic review of rating scales.
https:/doi.org/10.1371/journal.pone.0152717.
3. McTeigue J, Lee C. Legal and Ethical Issues for Health Professions. 3 rd ed. St. Louis Missouri: Elsevier;
2015.
4. PP Perdatin. Standar Pelayanan Profesi dan Etika Profesi. Jakarta 2003.
5. Staender S, Mellin-Olsen J.S, Pelosi P, Van Aken H. Safety in anaesthesia. Clinical Anaesthesiology 2011;
25 (2).
6. UU Praktek Kedokteran RI no 29 Tahun 2004.
MODUL 7 : PENGELOLAAN NYERI
INFORMASI UMUM
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik akan mampu melakukan pengelolaan nyeri akut dan kronik
termasuk nyeri kanker dengan pendekatan farmakologis, blok saraf dan neuraksial serta tindakan
intervensi dasar.
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik akan:
1. Mampu memahami tentang patofisiologi nyeri dan memahami kerja analgesia dalam menghambat
perjalanan nyeri akut, kronik dan kanker
2. Mampu memahami dan mengaplikasikan penggunaan analgesia opioid, non-opioid, dan adjuvant
analgesia lainnya pada pengelolaan nyeri akut, kronik dan kanker
3. Mampu melakukan pengelolaan nyeri akut terutama nyeri pasca bedah dan nyeri akut lainnya dengan
pendekatan farmakologi, blok saraf, blok neuraksial dan teknik patient controlled analgesia
4. Mampu melakukan pengelolaan nyeri kronik termasuk nyeri kanker dengan pendekatan farmakologi
dan tindakan intervensi dasar tindakan intervensi pain management dasar tertentu seperti injeksi
trigger point dan muskuloskletal, blok saraf perifer dan blok saraf neuraksial dengan atau tanpa
penuntun ultrasound dan fluoroskopi.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan tentang definisi, mekanisme dan klasifikasi nyeri
b. Mampu menjelaskan pathway dari mekanisme nyeri
c. Mampu menjelaskan farmakologi analgesia opioid, non-opioid dan adjuvant yang digunakan
dalam penanganan nyeri akut, kronik dan kanker
d. Mampu menjelaskan pendekatan farmakologis, tindakan blok saraf dan neuraksial yang
dipergunakan dalam pengelolaan nyeri akut
e. Mampu menjelaskan pendekatan farmakologis (sesuai konsep 3-step ladder WHO), tindakan
intervensi dasar dan non farmakologis yang dipergunakan dalam pengelolaan nyeri kronik dan
kanker serta konsep paliatif
f. Mampu menjelaskan titik tangkap kerja pendekatan farmakalogis maupun non farmakologis
pada nyeri akut, kronik dan kanker dengan konsep analgesia multimodal
g. Mampu menjelaskan pengelolaan nyeri pada nyeri khusus antara lain nyeri pada luka bakar,
trauma, nyeri herpetik, complex regional pain syndrome dan nyeri kronik lainnya
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan
profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
3. Mini-CEX
4. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
Nama peserta didik Tanggal
4. Mampu melakukan monitoring nyeri secara berkala sesuai dengan skala nyeri
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan:Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Pos test:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5thed. New
York: McGraw Hill; 2013.
3. Fishman SM, Ballantyne JC, Rathmell JP. Bonica’s Management of Pain. 4 th ed. Philadelphia: Wolter
KluwerLippincott William Wilkins; 2011.
4. Katzung BG, Trevor AJ.Basic & Clinical Pharmacology. 13 th ed. United States; McGraw-Hill; 2015.
5. Macintyre PE, Schug SA. Acute Pain Management: A Pratical Guiede. 4th ed. Boca Raton Florida; CRC
Press; 2014.
6. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia.
8th ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
7. Waldman S. Atlas of Interventional Pain Management. 4 th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2015.
MODUL 8 : PENELITIAN
INFORMASI UMUM
4. Tahap : I, III
6. Deskripsi Modul : Capaian pembelajaran pada modul ini, diharapkan peserta Program
Pendidikan Dokter Spesialis-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif
mampu merancang usulan penelitian, melakukan penelitian,
membuat laporan hasil penelitian dan menulis naskah yang
dipublikasi pada jurnal kedokteran terakreditasi dalam bidang ilmu
anestesiologi dan terapi intensif, resusitasi dan critical care.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik mampu menjadi seorang ilmuwan dan peneliti dalam bidang
anestesiologi, resusitasi dan critical care.
Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik menguasai pengetahuan
1. Mengenai filsafat ilmu,
2. Metodologi penelitian,
3. Ilmu statistik kesehatan dan epidemiologi klinik,
4. Merancang dan membuat usulan penelitian
5. Merancang dan melaksanakan penelitian
6. Membuat karya tulis ilmiah dan mempublikasikannya dalam jurnal nasional terakreditasi dalam bidang
anestesiologi, resusitasi, critical care, manajemen nyeri atau yang berkaitan.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
1. Mampu menjelaskan pengertian dan aplikasi filsafat ilmu
2. Mampu menjelaskan metodologi penelitian dalam ilmu kedokteran
3. Mampu menjelaskan dan menerapkan ilmu statistik untuk penelitian
4. Mampu menjelaskan epidemiologi klinik
5. Mampu menjelaskan tata cara pembuatan usulan penelitian
6. Mampu menjelaskan tata cara membuat Tesis .
7. Mampu menjelaskan tata cara publikasi di jurnal nasional terakreditasi.
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaitan dengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskusi mengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
4. Tugas ilmiah
5. Bimbingan khusus
6. Workshop/pelatihan terstruktur
7. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali/CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
3. Mini-CEX
4. Afektif: Penilaian 360o
(✓) Memuaskan Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
() Tidak Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar
memuaskan atau penuntun
(T/D) Tidak diamati Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian
oleh pelatih
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Doi SAR, William GM. Methods of Clinical Epidemiology. Berlin – Heidelberg: Springer-Verlag, 2013.
2. Friedman LM, Furberg CD, DeMets DL, Reboussin DM, Granger CB. Fundamentals of Clinical Trials. 5 th
ed. New York: Springer; 2015.
3. Sastroasmoro S dan Ismael, S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis edisi 2, Jakarta; Sagung Seto;
2002.
4. Satake EB. Statistical Methods and Reasoning for the Clinical Sciences. Evidence-Based Practice. San
Diego: Plural Publishing; 2015.
5. Supino P G, and Borer J.S. Principles of Research Methodology. Berlin: Springer-Verlag; 2012.
MODUL 9 : ANESTESI BEDAH DIGESTIF
INFORMASI UMUM
4. Tahap : II
6. Deskripsi Modul : Capaian pembelajaran pada modul ini, diharapkan peserta Program
Pendidikan Dokter Spesialis -1 Anestesiologi dan Terapi Intensif
mampu melakukan tindakan anestesi untuk bedah digestif, baik
anestesi umum maupun anastesi regional serta mampu mengatasi
komplikasi yang mungkin terjadi.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah mengikuti modul ini, peserta didik mempunyai pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan pelayanan
anestesiologi untuk berbagai prosedur bedah digestif.
Tujuan khusus
Setelah melalui modul ini peserta didik mempunyai pengetahuan dan kemampuan evaluasi pasien preoperatif,
merancang pelaksanaan anestesi, pemberian anestesi intraoperatif, monitoring pasien, dan penatalaksanaan masa
siuman (emergence) dan pemulihan untuk berbagai prosedur bedah digestif.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu mengidentifikasi masalah preoperatif yang umum ditemukan pada pasien digestif dan
membuat rencana anesthesia yang tepat untuk prosedur bedah yang paling sering
b. Mampu menjelaskan anesthesia untuk bedah digestif baik dengan anestesi umum maupun
regional
c. Mampu menjelaskan anestesia umum dengan teknik RSI untuk bedah digestif
d. Mampu menjelaskan tehnik hemodilusi dan konservasi darah perioperatif
▪ EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali/CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
3. Mini-CEX
4. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
(✓) Memuaskan Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
() Tidak Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar
memuaskan atau penuntun
(T/D) Tidak diamati Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian
oleh pelatih
2. Mampu melakukan tindakan anestesi yang benar dan aman untuk bedah
onkologi saluran cerna
3. Mampu melakukan tindakan anestesi yang benar dan aman untuk hepar dan
bilier
4. Mampu melakukan tindakan anestesi yang benar dan aman untuk tindakan
laparoskopi
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan:Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th ed. New York:
McGraw Hill; 2013.
3. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5th ed.
Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
4. Georgiou A, Thompson C, Nickells J. Applied Anatomy for Anesthesia and Intensive Care. Spain:
Cambridge University Press; 2014.
5. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia. 8th
ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
MODUL 10 : ANESTESI REGIONAL - I
INFORMASI UMUM
4. Tahap II
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta Program Pendidikan Spesialis-1 Anestesiologi dan Terapi
Intensif tahap I mampu melakukan pengelolaan perioperatif yang benar dan bertanggungjawab pada
tindakan anestesi neuraksial tingkat dasar (blok subaraknoid, blok epidural lumbal, blok kaudal pada
dewasa) dan tingkat menengah (blok kombinasi spinal epidural pada dewasa) untuk berbagai prosedur
dengan status fisis ASA I-II, sesuai standar prosedur operasional (SOP) yang berlaku.
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan mampu:
1. Menjelaskan anatomi tulang belakang dan susunan saraf pusat, jaras nyeri, fisiologi Liquor
Cerebrospinal (LCS) pada pasien dewasa
2. Mempertimbangkan pemilihan obat anestetik lokal berdasarkan farmakologinya
3. Memberi informasi dan edukasi yang baik kepada pasien dan keluarganya tentang prosedur anestesi
neuraksial yang akan dijalani, risiko, komplikasi dan penanggulangannya
4. Melakukan pengelolaan perioperatif untuk pasien ASA I-II yang menjalani anestesi neuraksial
tingkat dasar (blok subaraknoid, blok epidural lumbal, blok kaudal pada dewasa) termasuk
melakukan pemantauan dan membuat rekam medis yang baik
5. Melakukan pengelolaan perioperatif untuk pasien ASA I-II yang menjalani anestesi neuraksial
tingkat menengah (blok kombinasi spinal epidural pada dewasa), termasuk melakukan pemantauan
dan membuat rekam medis yang baik
6. Mendeteksi komplikasi blok neuraksial yang terjadi dan melakukan penanggulangan secara cepat
dan tepat
7. Melakukan pengelolaan pasca-anestesi neuraksial yang baik termasuk menanggulangi efek samping
yang mungkin terjadi di ruang rawat
8. Berkomunikasi dengan efektif dengan semua anggota tim kerja atas dasar saling menghargai;
9. Bersikap professional yang mengacu pada prinsip patient safety.
10. Memahamidan menjelaskan bila terjadi komplikasi saat induksi, pengelolaan dan saat emergence
(bangun)
11. Memahami dan menjelaskanfarmakokinetik dan farmakodinamik obat anestesi intravena dan
anestetika inhalasi
12. Memahami dan menjelaskan farmakokinetik dan farmakodinamik analgetik opioid, obat pelumpuh
otot
13. Memahami dan menjelaskan farmakokinetik dan farmakodinamik antidotum narkotik dan
pelumpuh otot.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan ( Kognitif )
a. Mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi tulang belakang, medula spinalis beserta struktur
penunjang di sekitarnya, termasuk dermatom, miotom dan osteotom yang terkait;
b. Mampu menjelaskan fisiologi jaras nyeri;
c. Mampu menjelaskan farmakologi obat anestetik lokal;
d. Mampu menjelaskan mekanisme kerja anestesi neuraksial terhadap saraf somatik dan autonom
serta manifestasinya terhadap sistim kardiovaskular, respirasi, saluran cerna, saluran kemih dan
endokrin;
e. Mampu menjelaskan berbagai indikasi dan kontra indikasi anestesi neuraksial;
f. Mampu menyimpulkan dan menjelaskandampak gangguan koagulasi atau efek obat
antikoagulan/antiplatelet terhadap pelaksanaan anestesi neuraksial;
g. Mampu mempertimbangkan alternatif obat anestetik lokal dan obat ajuvan yang tepat untuk
anestesi neuraksial;
h. Mampu mempertimbangkan berbagai aspek teknik pelaksanaan anestesi spinal terkait posisi
pasien, pendekatan jarum menurut anatomi tulang belakang, jenis jarum yang digunakan, dan
penggunaan obat sedasi pada anestesi spinal.
2. Keterampilan Klinis (Psikomotor)
a. Mampu melakukan anestesi blok subaraknoid, blok epidural lumbal, blok kaudal dan blok
kombinasi spinal epidural pada dewasa sebagai teknik anestesi tunggal untuk pasien klasifikasi
ASA 1 dan 2, dengan indikasi yang tepat dan sesuai standard prosedur operasional yang berlaku;
b. Mampu mengukur ketinggian blok anestesi neuraksial serta menghubungkannya dengan faktor
kelengkungan tulang belakang, posisi pasien dan barisitas obat anestetik lokal, dan faktor lain
yang mempengaruhi ketinggian blok;
c. Mampu melakukan pemantauan dengan baik dan benar selama prosedur serta membuat rekam
medis anesthesia dengan baik;
d. Mampu mengidentifikasi dan melakukan tatalaksana komplikasi anestesi neuraksial.
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan
profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/ essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/ CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
Anestesi Subaraknoid
Tidak Tidak
No Penuntun Memuaskan
memuaskan diamati
Persiapan Praanestesi
Melakukan perkenalan dan membuka hubungan dokter-
1.
pasien
2. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
3. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang
4. Meminta pemeriksaan tambahan jika diperlukan
Menyimpulkan kondisi pasien dan faktor risiko serta
5.
status fisik ASA
Menjelaskan dan edukasi tindakan yang akan dilakukan,
6.
dan meminta persetujuan pasien (informed consent)
Memberikan obat premedikasi bila diperlukan, dapat
7.
diberikan sebelum pasien masuk kamar operasi atau saat
berada dalam kamar operasi. Setelah obat premedikasi
diberikan diperlukan monitoring untuk
mengidentifikasi kemungkinan efek samping yang
dapat terjadi
Prosedur Anestesi Subaraknoid
Memeriksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan,
8. menentukan jenis dan ukuran jarum yang akan
digunakan
9. Memeriksa kesiapan alat emergensi
10. Memasang monitor standar dan akses intravena
Melakukan interpretasi kondisi pasien berdasar hasil
11.
monitor
Memposisikan pasien sesuai untuk tindakan blok
12.
(duduk / miring)
Mengidentifikasi celah L3-L4, L4-L5, L5-S1 dengan
menggunakan garis Tuffier atau teknik lain, kemudian
13.
menentukan titik punksi (pendekatan midline atau
paramedian)
Melakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada
14.
landmark yang ditentukan.
15. Melakukan injeksi anestetika lokal pada titik punksi.
Melakukan penusukan jarum spinal (dengan/tanpa
introduser) titik pungsi, dengan arah jarum sesuai
16.
pendekatan yang dipilih (midline atau paramedian)
menuju perkiraan letak celah interlaminar vertebra.
Mendorong jarum sampai melewati tahanan
17.
ligamentum flavum dan duramater
Mencabut mandrin/stylet jarum, dan memastikan posisi
ujung jarum sudah berada pada ruang subaraknoid,
18.
ditandai dengan adanya cairan serebrospinal yang
mengalir lancar keluar dari jarum spinal.
Jika tidak ada cairan serebrospinal yang mengalir keluar
19. dengan lancar dari jarum spinal, mengulangi langkah
No.16-18
Menyambungkan jarum dengan spuit berisi obat
anestesi lokal yang sudah dipersiapkan. Aspirasi sedikit
cairan serebrospinal ke dalam spuit, bila lancar,
20. suntikkan obat anestesi lokal secara perlahan sambil
dilakukan aspirasi berulang untuk memastikan ujung
jarum tetap pada ruang subaraknoid selama
penyuntikan.
Mencabut jarum dan mengembalikan posisi pasien
21.
sesuai dengan yang diinginkan.
Pemeliharaan Anestesi Subaraknoid
Memonitor tanda vital pasien berkala dan identifikasi
22.
perubahan yang terjadi.
Mengidentifikasi komplikasi hipotensi dan melakukan
23. terapinya. Dapat pula dilakukan tindakan pencegahan
hipotensi sejak awal.
Menilai kecukupan dan ketinggian blok spinal,
24. menggunakan teknik “pin prick”, suhu, maupun teknik
lain.
25. Melakukan penatalaksanaan bila blok tidak adekuat
Pascabedah
Memonitor tanda vital pasien berkala di ruang
26.
pemulihan.
Menilai kesiapan pasien untuk dipindahkan ke ruang
27.
rawat
28. Melakukan serah terima pasien alih rawat ke ruangan
Melakukan edukasi kepada tim ruang rawat
29. kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi,
pencegahan dan penatalaksanaannya
Catatan: Berikan tanda √ pada kotak yang tersedia
Tidak Tidak
No Penuntun Memuaskan
memuaskan diamati
Persiapan Praanestesi
1. Melakukan perkenalan dan membuka hub.dokter-pasien
2. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
3. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang
4. Meminta pemeriksaan tambahan jika diperlukan
Menyimpulkan kondisi pasien dan faktor risiko serta
5.
status fisik ASA
Menjelaskan dan edukasi tindakan yang akan dilakukan,
6.
dan meminta persetujuan pasien (informed consent)
Memberikan obat premedikasi bila diperlukan, dapat
diberikan sebelum pasien masuk kamar operasi atau saat
berada dalam kamar operasi. Setelah obat premedikasi
7.
diberikan diperlukan monitoring untuk
mengidentifikasi kemungkinan efek samping yang
dapat terjadi.
Prosedur Anestesi Epidural
Memeriksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan,
8. menentukan jenis dan ukuran jarum yang akan
digunakan
9. Memeriksa kesiapan alat emergensi
10. Memasang monitor standar dan akses intravena
Melakukan interpretasi kondisi pasien berdasar hasil
11.
monitor
Memposisikan pasien sesuai untuk tindakan blok
12.
(duduk / miring)
Melakukan identifikasi celah intervertebra dengan
menggunakan garis Tuffier atau teknik lain kemudian
13.
menentukan titik punksi (pendekatan midline atau
paramedian)
Melakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada
14.
landmark yang ditentukan
15. Melakukan injeksi anestetika lokal pada titik punksi
Melakukan penusukan jarum epidural pada titik punksi,
dengan arah jarum sesuai pendekatan yang dipilih
16.
(midline atau paramedian) menuju perkiraan letak celah
interlaminar vertebra.
Mencabut mandrin/stylet jarum lalu menyambung
jarum epidural dengan spuit dan dorong jarum
17. menembus ligamentum flavum sambil melakukan
identifikasi ruang epidural dengan teknik “Loss of
Resistance” atau “hanging drop”.
Memastikan letak ujung jarum tidak pada ruang
subaraknoid (tidak ada cairan serebrospinal yang
18.
mengalir keluar dari jarum dengan deras) dan
memperhatikan kedalaman jarum.
Memasang kateter epidural sesuai kedalaman yang
diinginkan (3-5 cm di dalam ruang epidural), dan
mampu menilai apakah ujung kateter telah masuk
melewati ujung jarum. Jika kateter sukar didorong
masuk padahal ujung kateter telah melewati ujung
19. jarum, jangan menarik kateter keluar tanpa menarik
jarum epidural, lalu ulangi langkah No.15-18. Jika
kateter dapat masuk ke ruang epidural dengan mudah,
cabut jarum epidural tanpa mencabut kateternya, lalu
perhatikan kedalaman kateter sampai ke permukaan
kulit.
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
Lulus pada
No Kegiatan/Langkah Klinis Kesempatan ke
1 2 3 4 5
Persiapan Praanestesi
Mampu menyimpulkan kondisi pasien dan faktor risiko serta status fisik ASA
5.
Mampu memeriksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan, menentukan jenis
8.
dan ukuran jarum yang akan digunakan.
12. Mampu memposisikan pasien sesuai untuk tindakan blok (duduk / miring)
Pasca Bedah
Lulus pada
No Kegiatan/Langkah Klinis Kesempatan ke
1 2 3 4 5
Persiapan Praanestesi
5. Mampu menyimpulkan kondisi pasien dan faktor risiko serta status fisik ASA
Mampu memeriksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan, menentukan jenis
8.
dan ukuran jarum yang akan digunakan
12. Mampu memposisikan pasien sesuai untuk tindakan blok (duduk / miring)
Mampu melakukan penusukan jarum epidural pada titik punksi, dengan arah
16. jarum sesuai pendekatan yang dipilih (midline atau paramedian) menuju
perkiraan letak celah interlaminar vertebra.
Mampu mencabut mandren/stylet jarum lalu menyambung jarum epidural
dengan spuit dan dorong jarum menembus ligamentum flavum sambil
17.
melakukan identifikasi ruang epidural dengan teknik “Loss of Resistance”
atau “hanging drop”.
Mampu memastikan letak ujung jarum tidak pada ruang subaraknoid (tidak
18. ada cairan serebrospinal yang mengalir keluar dari jarum dengan deras) dan
memperhatikan kedalaman jarum.
Mampu memasang kateter epidural sesuai kedalaman yang diinginkan (3-5
cm di dalam ruang epidural), dan mampu menilai apakah ujung kateter telah
masuk melewati ujung jarum. Jika kateter sukar didorong masuk padahal
ujung kateter telah melewati ujung jarum, jangan menarik kateter keluar
19. tanpa menarik jarum epidural, lalu ulangi langkah No.15-18. Jika kateter
dapat masuk ke ruang epidural dengan mudah, cabut jarum epidural tanpa
mencabut kateternya, lalu perhatikan kedalaman kateter sampai ke
permukaan kulit.
22. Mampu membalut area punksi dan fiksasi kateter epidural dengan tepat.
Mampu memastikan ujung kateter epidural pada posisi yang tepat, dengan
24.
melakukan aspirasi dan pemberian test dose
Jika saat aspirasi didapatkan darah maupun cairan bening diduga cairan
25. serebrospinal, tidak memberikan obat melalui kateter (termasuk test dose),
cabut kateter dan ulangi langkah 16-23.
Jika saat aspirasi tidak didapatkan apapun keluar dari kateter, mampu
minjeksikan obat test dose perlahan ke dalam kateter.
Catatan: setiap kali memasukkan obat ke dalam kateter epidural harus disertai
26. kewaspadaan perubahan kondisi pasien yang mungkin terjadi, antara lain
ditandai dengan perubahan tanda vital pada monitor dan adanya keluhan
pasien.
Mampu menilai kecukupan dan ketinggian blok spinal, menggunakan teknik
27.
“pin prick”, suhu, maupun teknik lain.
28. Mampu melakukan identifikasi dan penatalaksanaan bila blok tidak adekuat
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th ed. New
York: McGraw Hill; 2013.
3. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5th ed.
Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
4. Hadzic A. NYSORA Textbook of Regional Anesthesia and Acute Pain Management. United States: Mc
Graw-Hill; 2007.
5. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia. 8th
ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
MODUL 11: TRAUMATOLOGI - I
INFORMASI UMUM
4. Tahap II
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan memiliki pengetahuan dan keterampilan melakukan
penatalaksanaan awal pada pasien trauma.
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengelola
kegawatan pasien trauma:
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan ( Kognitif )
a. Mampu menilai dengan cepat kegawatan pada pasien trauma
b. Mampu menjelaskan penatalaksanaan kegawatan jalan nafas
c. Mampu menjelaskan penatalaksanaan kegawatan gangguan pernafasan
d. Mampu menjelaskan penatalaksanaan kegawatan syok
e. Mampu menjelaskan penatalaksanaan kegawatan penurunan kesadaran
f. Mampu menjelaskan penatalaksanaan kegawatan kejang
g. Mampu menjelaskan penatalaksanaan resusitasi cairan
h. Mampu menjelaskan indikasi dan cara menggunakan defibrilator
i. Mampu menjelaskan monitoring kontinyu invasif dan non invasif
j. Mampu merencanakan tindakan yang perlu untuk menanggulangi kegawatan pasien trauma (airway,
breathing, syock, defibrilasi)
k. Mampu menjelaskan penatalaksanaan kegawatan keracunan dan penyalahgunaan obat
l. Mampu menjelaskan pemakaian obat-obat emergensi dan alat-alat bantu emergensi
m. Mampu menjelaskan tata laksana stabilsasi, tansportasi dan rujukan pasien trauma
n. Mampu menjelaskan peranan anestesi sebagai bagian yang solid dari tim emergensi
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/ essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/ CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
7. Mampu melakukan terapi cairan dan transfuse darah pada syok hipovolemik /
perdarahan
8. Mampu melakukan penatalaksanaan syok septik
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pre tes:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Pos tes:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5thed. New
York: McGraw Hill; 2013.
3. Cline DM, Ma OJ, Meckler GD, Tintinalli JE, Stapezynski JS, Yealy D. Tintinalli’s Emergency
Medicine: A Comprehensive Study Guide. 8th ed. Philadelphia: Mcgraw-Hill: 2015.
4. Lee CY. Manual of Anaesthesia Singapore: McGraw-Hill; 2006.
5. Ruskin KJ, Rosenbaum SH. Anesthesia Emergencies. 2nd ed. Oxford: University Press; 2015.
6. Scher CS. Anesthesia for Trauma New Evidence and Challenges. New York: Springer; 2014
MODUL 12 : KEDOKTERAN PERIOPERATIF - II
INFORMASI UMUM
4. Tahap : II
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan memiliki pengetahuan dan keterampilan serta mampu
melakukan penatalaksanaan gangguan fungsi organ sedang sampai berat.
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik mampu:
1. Menjelaskan dan mengatasi gangguan fungsi organ vital (sistem respiratory dan sistem
kardiovaskuler)
2. Memonitor hemodinamik baik makrosirkulasi maupun mikrosirkulasi serta segala kelainannya seperti
pada syok
3. Mampu menjelaskan mengenai oxygen delivery (DO2), oxygen consumption (VO2) dan Oxygen
extraction ratio (O2ER), proses penggunaan O2 ditingkat selular, dan segala kelainannya
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif )
a. Mampu menjelaskan perjalanan O2 dari sistem pernafasan sampai ke tingkat selular
b. Mampu menjelaskan mengenai oxygen delivery (DO2), oxygen consumption (VO2) dan
Oxygen extraction ratio (O2ER)
c. Mampu menjelaskan cara memonitoring hemodinamik, mengenal kelainan yang terjadi dan
melakukan intervensinya
d. Mampu menjelaskan hubungan antara makrosirkulasi dan mikrosirkulasi serta mengetahui
teknik untuk menilai fungsi mikrosirkulasi
e. Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif gangguan cairan, elektrolit dan
keseimbangan asam basa pada pasien dengan kelainan sedang sampai berat
f. Mampu menjelaskan cara monitoring hemodinamik secara statik dan dinamik dalam
menilai fluid responsiveness
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Pos test:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5thed. New
York: McGraw Hill; 2013.
3. Cohn SL. Perioperative Medicine. London: Springer; 2011.
4. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5 thed.
Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
5. Hines RL, Marschall KE. Stoelting’s Anesthesia and Co-Existing Disease. 7th ed. Philadelphia:
Elsevier; 2018.
6. Jaffe RA, Schmiesing CA, Golianu B. Anesthesiologist’s Manual of Surgical Procedures. 5 th ed.
Philadelphia: Wolters Kluwer; 2014.
7. Miller RD, Cohen NH, Erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia.
8th ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
8. Newman MF, Fleisher LA, Fink MP. Perioperative Medicine Managing for Outcome. Philadelphia:
Saunder; 2008.
9. Stone DJ, Spiekerman BF, Bogdonoff D, Leisure GS, Mathes DD. Perioperative Care: Anesthesia,
Medicine, and Surgery. 4thed. London: Elsevier; 2004.
MODUL 13: ANESTESI BEDAH THT - I
INFORMASI UMUM
4. Tahap : II
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan mempunyai cukup pengetahuan mampu melakukan
pengelolaan perioperatif untuk prosedur bedah THT yang sederhana dan tanpa comorbid yang berat.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan mampu:
1. Mengelola pelaksanaan perioperatif untuk prosedur bedah THT yang sederhana dan tanpa comorbid
yang berat
2. Memilih tekhnik anestesi yang aman dan tepat
3. Mengatasi komplikasi yang terjadi pada saat perioperatif
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
1. Mampu menjelaskan teknik anestesi tonsilektomi dan bedah THT sederhana yang lainnya
2. Mampu menjelaskan risiko dan komplikasi tonsilektomi dan bedah THT sederhana yang
lainnya beserta penangannya
3. Mampu menjelaskan gejala, tanda dan penanganan OSA
4. Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya spasme laring dan penanganannya
5. Mampu menjelaskan prosedur trakeostomi perkutan dan krikotirotomi emergensi
2. Keterampilan Klinis (Psikomotor)
a. Mampu melakukan teknik anestesi pada tindakan tonsilektomi dan bedah THT sederhana yang
lainnya
b. Mampu melakukan penilaian risiko dan penanganan komplikasi tonsilektomi dan bedah THT
sederhana yang lainnya
c. Mampu melakukan diagnosa dan tatalakana OSA
d. Mampu melakukan tatalaksana bila terjadi spasme laring
e. Mampu melakukan prosedur trakeostomi perkutan dan krikotirotomi emergensi
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/ essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/ CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian
diamati oleh pelatih
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R. Clinical Anesthesia
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5 th ed. New
3. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5th ed.
5. Katzung BG, Trevor AJ. Basic & Clinical Pharmacology. 13 th ed. United States; McGraw-Hill; 2015.
6. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia.
INFORMASI UMUM
4. Tahap : II
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan mampu melakukan pengelolaan anestesi untuk
prosedur bedah ortopedi sederhana baik kasus terencana maupun kasus emergensi (misalnya reposisi
patah tulang tertutup, debridement patah tulang terbuka, Open Reduction Internal Fixation (ORIF)
anggota gerak bawah dan lain-lain).
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta mampu melakukan:
1. Evaluasi perioperatif pasien bedah ortopedi baik kasus terencana maupun emergensi
2. Mampu melakukan penatalaksanaan komplikasi/penyulit yang terjadi pada evaluasi preoperatif
3. Merancang pelaksanaan anestesi dan memilih teknik anestesi yang paling aman dan sesuai dengan
kasus bedah ortopedi sederhana
4. Mampu melakukan monitoring intraoperatif dan penatalaksanaan penyulit yang terjadi selama
operasi dan pascabedah
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan pemeriksaan perioperatif pada pasien ortopedi dan membuat rencana
anestesi yang tepat untuk prosedur bedah ortopedi sederhana
b. Mampu menjelaskan tindakan anestesi umum dan regional meliputi penggunaan sungkup,
intubasi, regional SAB, Epidural, CSE, PNB, TIVA untuk operasi fraktur anggota gerak, hip
fracture
c. Mampu menjelaskan masalah umum pada pasien trauma serta menjelaskan persiapan
preoperatif untuk pembedahan ortopedi emergensi
d. Mampu menjelaskan pengelolaan masalah terjadi selama pembedahan ortopedi, misalnya syok
perdarahan, oklusi arteri perifer
e. Mampu menjelaskan penyulit dari penyakit yang ditemukan pada pasien ortopedi
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/ essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/ CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
Tidak Tidak
No Penuntun Memuaskan
memuaskan diamati
Persiapan Praanestesi
1. Anamnesis, periksaan fisik, pemeriksaan
penunjang
2. Penentuan ASA
3. Persiapan alat, mesin pembiusan, STATICS,
obat
4. Pemasangan monitor
5. Premedikasi
Anestesi
6. Anestesi umum (sungkup, TIVA intubasi dan
LMA)
7. Anestesi subarahnoid
8. Anestesi epidural
Penatalaksanaan Pascabedah
13. Pengawasan ABC dan tanda vital
Penanganan mual muntah dan nyeri pasca bedah
Catatan: Berikan tanda √ pada kotak yang tersedia
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
Anestesi
6. Anestesi subarahnoid
7. Anestesi epidural
Penatalaksanaan Pascabedah
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Peserta dinyatakan: Tanda tangan & Nama penguji
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th Ed. New
York: McGraw Hill; 2013.
3. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5th
Ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
4. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia.
8th ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
MODUL 15 : KEDOKTERAN EMERGENSI - PPGD
INFORMASI UMUM
4. Tahap : II
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai
kegawatdaruratan medis dan mampu mengenali dan mendiagnosisnya, serta mampu melakukan tatalaksana
resusitasi jantung paru untuk mempertahankan hidup pasien, stabilisasi dan transportasi pasien dengan
kegawatdaruratan medis untuk pertolongan selanjutnya atau merujuk pasien dengan kegawatan medis ke
tempat rujukan (Kamar operasi, HCU, ICU atau RS rujukan).
Tujuan Khusus
1. Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik diharapkan:
2. Mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai kegawatdaruratan medis beserta penyebabnya
yang terjadi di berbagai tempat, kasus trauma ataupun nontrauna, kegawatdaruratan yang terjadi
melalui hipoksia, gangguan jalan napas dan pernapasan, syok, serangan jantung, kejang, kesadaran
menurun, dan lain-lain
3. Mampu melakukan diagnosa dan tatalaksana untuk mempertahankan hidup pasien dengan
kegawatdaruratan medis dengan menguasai jalan napas dan pernapasan, memperbaiki sirkulasi,
menstabilkannya dengan bantuan napas buatan dan penggunaan obat-obat vasoaktif-inotropik
positif baik pada pasien dewasa, anak dan neonatus baik didalam kamar maupun diluar kamar
operasi
4. Mampu melakukan transpor pasien tersebut ke tempat fasilitas pertolongan lanjutan (Kamar
operasi, HCU, ICU atau RS rujukan)
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan dan mendiagnosa penyebab kegawatdaruratan medis yang diakibatkan
oleh hipoksia, gangguan jalan napas, gangguan pernapasan (gagal napas), gangguan sirkulasi,
atau syok, gangguan asam basa dan ganggguan keseimbangan elektrolit, kejang, kesadaran
menurun serta penyebab yang lain
b. Mampu menjelaskan dan mendiagnosa kegawatdaruratan medis akibat trauma maupun non
trauma
c. Mampu menjelaskan penyebab dan diagnosa henti jantung dan henti napas
d. Mampu menjelaskan resiko terjadinya keterlambatan pertolongan henti jantung dan napas
e. Mampu menjelaskan algoritme resusitasi jatung paru (RJP) baik dasar maupun lanjut
f. Mampu menjelaskan hasil dari RJP
g. Mampu mendiagnosis mati batang otak
h. Mampu menjelaskan farmakologi obat-obat untuk menguasai jalan napas dan pernapasan
i. Mampu menjelaskan farmakologi obat-obat inotropik positif dan vasoaktif (adrenalin,
noradrenalin, dobutamin, dopamin, vasopressin, digoksin)
j. Mampu menjelaskan resusitasi cairan menggunakan cairan kristaloid, koloid, produk darah
maupun transfusi darah.
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/ essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/ CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
Nama peserta didik: Tanggal:
13. Mampu berkomunikasi dengan baik dan efisien dengan TS bidang keahlian
lain yang terkait dengan kegawatdaruratan medis yang terjadi
14. Mampu memberikan informasi dengan baik dan efisien kepada pasien atau
keluarga pasien tentang kegawatdaruratan medis yang terjadi
15. Mampu menjelaskan mengenai tindakan pertolongan pertama yang harus
dikerjakan untuk menyelamatkan jiwa pasien dengan kegawat-daruratan
medis kepada pasien atau keluarga pasien, yang kemudian mendapat
persetujuan tindakan medis yang diperlukan
16. Mampu melakukan tatalaksana pertolongan pertama pada pasien dengan
kegawatdaruratan medis dengan baik dan menjunjung tinggi profesi
kedokteran.
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Peserta dinyatakan: Tanda tangan & Nama penguji
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. AHA Guidelines 2015 CPR and ECC. Part 114. Irculation 2015; 132 (18) (Supplement)
2. ERC Guidelines 2015. European Resuscitation Council Guidelines for Resuscitation 2015.
Resuscitation 95
3. Cline DM, Ma OJ, Meckler GD, Tintinalli JE, Stapezynski JS, Yealy D. Tintinalli’s Emergency
Medicine: A Comprehensive Study Guide. 8th ed. Philadelphia: Mcgraw-Hill: 2015.
4. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5 th
ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
5. Vincent JL, Abraham E, Moore FA, Kochanek PM, Fink M. Textbook of Critical Care. 7 th ed.
Philadelphia: Elsevier Saunders; 2017.
6. Tintinalli’s Emergency Medicine 8th Ed., Tintinalli, J.E., 2015, p:63-182.
7. PTC course book.
8. FCCS course book.
MODUL 16 : ANESTESI BEDAH OBSTETRI - I
INFORMASI UMUM
4. Tahap : II
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan memiliki kemampuan melakukan pengelolaan
perioperatif pasien obstetri dan ginekologi tanpa penyulit serta penanganan pascabedah di ruang pulih
sadar.
Tujuan Khusus
Setelah melalui modul ini peserta didik mempunyai pengetahuan dan kemampuan:
1. Melakukan perioperatif pasien obstetri tanpa penyulit
2. Melakukan perioperatif pasien ginekologi tanpa penyulit
3. Melakukan pemilihan teknik anestesi yang aman dan tepat
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan perubahan fisiologi, farmakologi pada wanita hamil
b. Mampu menjelaskan tentang sirkulasi uteroplasenta
c. Mampu menjelaskan tentang kehamilan multipara, persalinan pervaginam dengan riwayat
seksio sesarea sebelumnya
d. Mampu menjelaskan farmakologi dan interaksi obat antara oksitosin, metilergometrin,
magnesium sulfat, indometasin, prostaglandin, steroid yang biasa dipakai pada pasien obstetri
dengan obat anestesi
e. Mampu menjelaskan penatalaksanaan preoperatif termasuk premedikasi dan puasa untuk pasien
obstetri dan ginekologi elektif
f. Mampu menjelaskan indikasi anestesi umum dan regional untuk pasien obstetri dan ginekologi
tanpa penyulit
g. Mampu menjelaskan rencana anestesi umum (intubasi, LMA) untuk prosedur bedah seksio
searea, termasuk teknik rapid sequence induction dan penatalaksanaan jalan napas pada ibu
hamil (lihat modul dan prosedur anestesi umum);
h. Mampu menjelaskan rencana anestesi TIVA untuk tindakan kuretase
i. Mampu menjelaskan tentang aortocaval compression dan supine hypotension syndrome serta
penanganannya
j. Mampu menjelaskan pengelolaan bayi baru lahir
k. Mampu menjelaskan penatalaksanaan post-partum, penanganan nyeri dan mual muntah
pascabedah.
2. Keterampilan Klinis (Psikomotor)
a. Mampu melakukan tindakan anestesi pada kehamilan multipara, persalinan pervaginam dengan
riwayat seksio sesarea sebelumnya serta kehamilan patologis lain dengan comorbid yang ringan
b. Mampu melakukan tindakan anestesi pada kasus ginekologi sederhana
c. Mampu melakukan pemantauan interaksi obat antara oksitosin, metilergometrin, magnesium
sulfat, indometasin, prostaglandin, steroid yang biasa dipakai pada pasien obstetri dengan obat
anestesi
d. Mampu melakukan penatalaksanaan preoperatif termasuk premedikasi dan puasa untuk pasien
obstetri dan ginekologi elektif
e. Mampu melakukan tindakan anestesi umum dan regional pada pasien obstetri dan ginekologi
tanpa penyulit
f. Mampu melakukan tindakan anestesi umum (intubasi, LMA) untuk prosedur bedah seksio
searea, termasuk teknik rapid sequence induction dan penatalaksanaan jalan napas pada ibu
hamil
g. Mampu melakukan pemberian anestesi TIVA untuk tindakan kuretase
h. Mampu melakukan penangan aortocaval compression dan supine hypotension syndrome
i. Mampu melakukan pengelolaan bayi baru lahir
j. Mampu melakukan penatalaksanaan post-partum, penanganan nyeri dan PONV
3. Etika Profesionalisme, Komunikasi, Kerjasama dan Keselamatan Pasien (Afektif)
a. Etika Profesionalisme
1) Mampu bersikap professional terhadap penderita/keluarga, staf pendidik dan kolega,
paramedis dan nonparamedis;
2) Mampu bersikap disiplin dan bertanggungjawab;
3) Taat mengisi dokumen medik;
4) Taat melaksanakan pedoman penggunaan obat dan alat sesuai SOP yang berlaku.
b. Komunikasi
Mampu berkomunikasi pada penderita/keluarga, staf pendidik dan kolega, paramedis dan
nonparamedis secara jujur, terbuka dan baik.
c. Kerjasama
1) Mampu bekerjasama yang baik dengan penderita/keluarga, staf pendidik dan kolega,
paramedis dan nonparamedis;
2) Mampu bekerjasama dalam bentuk tim secara harmonis untuk pelayanan yang optimal.
d. Keselamatan Pasien
Mampu mengikuti dan menjalankan kaidah-kaidah keselamatan pasien (IPSG 1-6: Identifikasi
pasien, komunikasi efektif, keamanan pemberian obat, surgical safety checklist, pencegahan
infeksi [termasuk cuci tangan], dan pencegahan pasien risiko jatuh).
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/CbD).
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX.
3. Afektif: Penilaian 360o
Persiapan Praanestesi
5. Premedikasi
Anestesi
Penatalaksanaan Pascaanestesi
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian
diamati oleh pelatih
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan:Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
f. MCQ
g. EMQ
h. Mini-CEX
i. Essay terkendali
j. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R. Clinical Anesthesia
Fundamentals. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
2. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
3. Bisri T, Wahjoeningsih, Suwondo SB, Anestesi Obstetri. Kolegium Anestesiologi dan Terapi
Intensif,2013.
4. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th ed. New
York: McGraw Hill; 2013.
5. Chesnut DH, Polley LS, Tsen LC, Wong CA.Chesnut’s Obstetric Anesthesia: Principles and Practice.
5th ed. Philadelphia: Mosby Elsevier; 2014.
6. Datta S, Kodali BS, Segal S. Obstetric Anesthesia Handbook. 5 th ed. New York: Springer; 2010.
MODUL 17 : ANESTESI REGIONAL - II
INFORMASI UMUM
4. Tahap II
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Anestesiologi dan Terapi
Intensif tahap magang mampu melakukan pengelolaan perioperatif yang benar dan bertanggungjawab pada
tindakan anestesi neuraksial tingkat menengah (blok epidural torakal, blok kaudal pada pediatrik) dan
tindakan blok saraf tepi tingkat dasar pada dewasa untuk berbagai prosedur dengan status fisik ASA I-III,
sesuai standar prosedur operasional (SOP) yang berlaku. Selain itu Residen juga mampu menjelaskan prinsip
manajemen nyeri berbasiskan anestesi regional.
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan mampu:
1. Menjelaskan anatomi tulang belakang dan susunan saraf pusat, jaras nyeri, fisiologi LCS pada pediatrik
2. Mempertimbangkan pemilihan obat anestetik lokal beserta ajuvan berdasarkan farmakologinya
3. Memberi informasi dan edukasi yang baik kepada pasien dan keluarganya tentang prosedur anestesi
regional yang akan dijalani, risiko, komplikasi dan penanggulangannya, untuk kasus pada pasien
populasi khusus (pediatrik, lansia, gangguan ginjal, gangguan hormonal, gangguan jantung dan paru)
4. Melakukan pengelolaan perioperatif untuk pasien ASA 1-3 yang menjalani anestesi neuraksial tingkat
menengah (blok epidural torakal pada dewasa dan blok kaudal pada pediatrik) termasuk melakukan
pemantauan dan membuat rekam medis yang baik
5. Melakukan pengelolaan perioperatif untuk pasien ASA 1-3 yang menjalani blok saraf tepi tingkat dasar
untuk ekstremitas atas (blok interskalenus, blok supraklavikular, blok aksilar, blok pergelangan tangan
dan jari-jari), untuk ekstremitas bawah (blok femoralis, blok sciatik, blok popliteal, blok pergelangan
kaki dan jari-jari kaki), termasuk melakukan pemantauan dan membuat rekam medis yang baik
6. Mendeteksi komplikasi blok neuraksial dan blok saraf tepi yang terjadi dan melakukan penanggulangan
secara cepat dan tepat
7. Mampu menyimpulkan dampak gangguan koagulasi atau efek obat antikoagulan/antiplatelet terhadap
pelaksanaan anestesi blok saraf perifer
8. Melakukan pengelolaan pasca-anestesi regional yang baik termasuk mencegah dan menanggulangi efek
samping yang mungkin terjadi di ruang rawat
9. Berkomunikasi dengan efektif dengan semua anggota tim kerja atas dasar saling menghargai;
10. Bersikap professional yang mengacu pada prinsip patient safety
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan ( Kognitif )
a. Mampu menggambarkan anatomi tulang belakang, medula spinal dan struktur sekitarnya pada
pediatrik
b. Mampu menggambarkan secara skematik pleksus brakhialis dan pleksus lumbosakralis pada
dewasa
c. Mampu menjelaskan persarafan dinding toraks dan dinding abdomen, serta persarafan kepala dan
leher
d. Mampu menjelaskan fisiologi konduksi saraf perifer, prinsip kerja nerve stimulator dan
ultrasonografi dalam identifikasi saraf perifer
e. Mampu menjelaskan fisiologi blok epidural torakal dan blok perifer dalam menghilangkan nyeri
f. Mampu menjelaskan alasan pemilihan obat anestesi lokal dan ajuvannya pada blok epidural
torakal dan blok perifer dalam menghilangkan nyeri
g. Mampu menganalisis pemilihan pasien, prosedur dan jenis operasi yang tepat untuk tiap jenis blok
saraf perifer
h. Mampu menyebutkan langkah-langkah blok epidural torakal dan blok perifer dasar dengan
bantuan stimulator saraf
i. Mampu menjelaskan cara mengantisipasi, mengenal, dan mengatasi komplikasi blok epidural
torakal dan blok saraf perifer dasar
j. Mampu menganalisisdan menjelaskandampak gangguan koagulasi atau efek obat
antikoagulan/antiplatelet terhadap pelaksanaan anestesi blok saraf perifer
k. Memahami prinsip dasar manajemen nyeri berbasiskan anestesi regional
l. Mampu menyebutkan pilihan anestesi regional yang tepat untuk mengatasi nyeri kronik dan nyeri
kanker
2. Keterampilan Klinis (Psikomotor)
a. Mampu mendemonstrasikan dan melakukanblok epidural torakal pada dewasa dan blok kaudal pada
pediatrik termasuk melakukan pemantauan dan membuat rekam medis yang baik, sesuai standar
operasional yang berlaku
b. Mampu mendemonstrasikan dan melakukanblok saraf tepi tingkat dasar untuk ekstremitas atas
(blok interskalenus, blok supraklavikular, blok aksilar, blok pergelangan tangan dan jari-jari), untuk
ekstremitas bawah (blok femoralis, blok sciatik, blok popliteal, blok pergelangan kaki dan jari-jari
kaki) dengan alat bantu identifikasi saraf yang tersedia (nerve stimulator dan/atau ultrasound)
c. Mampu mengatasicara mengantisipasi, mengenal, dan mengatasi komplikasi blok epidural torakal
dan blok saraf perifer
d. Mampu mengatasi cara blok yang tidak berjalan sempurna dan membangun komunikasi tentang hal
ini dengan sejawat bedah dan pasien
e. Mampu melakukan pemantauan dengan baik dan benar selama prosedur anestesi regioanal serta
membuat rekam medis anesthesia dengan baik
f. Mampu mengidentifikasi dan melakukan tatalaksana komplikasi anestesi neuraksial
3. Etika Profesionalisme, Komunikasi, Kerjasama, dan Keselamatan Pasien (Afektif)
a. Etika Profesionalisme
1) Mampu bersikap professional terhadap penderita/keluarga, staf pendidik dan kolega,
paramedis dan nonparamedis
2) Mampu bersikap disiplin dan bertanggungjawab
3) Taat mengisi dokumen medik
4) Taat melaksanakan pedoman penggunaan obat dan alat sesuai SOP yang berlaku
b. Komunikasi
Mampu berkomunikasi pada penderita/keluarga, staf pendidik dan kolega, paramedis dan
nonparamedis secara jujur, terbuka dan baik
c. Kerjasama
1) Mampu bekerjasama yang baik dengan penderita/keluarga, staf pendidik dan kolega,
paramedis dan nonparamedis
2) Mampu bekerjasama dalam bentuk tim secara harmonis untuk pelayanan yang optimal
d. Keselamatan Pasien
Mampu mengikuti dan menjalankan kaidah-kaidah keselamatan pasien (IPSG 1-6: Identifikasi
pasien, komunikasi efektif, keamanan pemberian obat, surgical safety checklist, pencegahan
infeksi [termasuk cuci tangan], dan pencegahan pasien risiko jatuh)
b. Fisiologi bloksaraf perifer (blok interskalenus, blok supraklavikular, blok aksilaris, blok
femoralis, blok sciatik, blok popliteal, blok pergelangan tangan dan kaki, blok jari-jari tangan
dan kaki)
5. Farmakologi dan pemilihan obat anestesi lokal dan ajuvannya pada blok epidural torakal dan blok
perifer dalam menghilangkan nyeri
a. Farmakologi obat anestesi lokal pada blok epidural torakal dan blok saraf perifer
b. Farmakologiobat ajuvan pada blok epidural torakal dan blok saraf perifer
6. Pemilihan pasien, prosedur dan jenis operasi yang tepat untuk tiap jenis blok saraf
a. Indikasi dan kontraindikasi blok epidural torakal
c. Pemeriksaan pra anestesi dan pemilihan jenis blok saraf sesuai faktor pasien, jenis operasi, dan
teknik operasi
7. Teknik blok epidural torakal dan blok perifer dasar (blok interskalenus, blok supraklavikular, blok
aksilaris, blok femoralis, blok sciatik, blok popliteal, blok pergelangan tangan dan kaki, blok jari-
jari tangan dan kaki)
a. Teknik blok epidural torakal: Loss of resistance, hanging drop
b. Obat antiplatelet
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan
profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN F.
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/ essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/ CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
Anestesi Subaraknoid
Tidak Tidak
No Penuntun Memuaskan
memuaskan diamati
Persiapan Praanestesi
Melakukan perkenalan dan membuka hubungan dokter-
1.
pasien
2. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
3. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang
4. Meminta pemeriksaan tambahan jika diperlukan
Menyimpulkan kondisi pasien dan faktor risiko serta
5.
status fisik ASA
Menjelaskan dan edukasi tindakan yang akan dilakukan,
6.
dan meminta persetujuan pasien (informed consent)
Memberikan obat premedikasi bila diperlukan, dapat
diberikan sebelum pasien masuk kamar operasi atau saat
berada dalam kamar operasi. Setelah obat premedikasi
7.
diberikan diperlukan monitoring untuk
mengidentifikasi kemungkinan efek samping yang
dapat terjadi
Prosedur Anestesi Subaraknoid
Memeriksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan,
8. menentukan jenis dan ukuran jarum yang akan
digunakan
9. Memeriksa kesiapan alat emergensi
10. Memasang monitor standar dan akses intravena
Melakukan interpretasi kondisi pasien berdasar hasil
11.
monitor
Memposisikan pasien sesuai untuk tindakan blok
12.
(duduk / miring)
Mengidentifikasi celah L3-L4, L4-L5, L5-S1 dengan
menggunakan garis Tuffier atau teknik lain, kemudian
13.
menentukan titik punksi (pendekatan midline atau
paramedian)
Melakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada
14.
landmark yang ditentukan.
15. Melakukan injeksi anestetika lokal pada titik punksi.
Melakukan penusukan jarum spinal (dengan/tanpa
introduser) titik pungsi, dengan arah jarum sesuai
16.
pendekatan yang dipilih (midline atau paramedian)
menuju perkiraan letak celah interlaminar vertebra.
Mendorong jarum sampai melewati tahanan
17.
ligamentum flavum dan duramater
Mencabut mandrin/stylet jarum, dan memastikan posisi
ujung jarum sudah berada pada ruang subaraknoid,
18.
ditandai dengan adanya cairan serebrospinal yang
mengalir lancar keluar dari jarum spinal.
Jika tidak ada cairan serebrospinal yang mengalir keluar
19. dengan lancar dari jarum spinal, mengulangi langkah
No.16-18
Menyambungkan jarum dengan spuit berisi obat
anestesi lokal yang sudah dipersiapkan. Aspirasi sedikit
cairan serebrospinal ke dalam spuit, bila lancar,
20. suntikkan obat anestesi lokal secara perlahan sambil
dilakukan aspirasi berulang untuk memastikan ujung
jarum tetap pada ruang subaraknoid selama
penyuntikan.
Mencabut jarum dan mengembalikan posisi pasien
21.
sesuai dengan yang diinginkan.
Pemeliharaan Anestesi Subaraknoid
Memonitor tanda vital pasien berkala dan identifikasi
22.
perubahan yang terjadi.
Mengidentifikasi komplikasi hipotensi dan melakukan
23. terapinya. Dapat pula dilakukan tindakan pencegahan
hipotensi sejak awal.
Menilai kecukupan dan ketinggian blok spinal,
24. menggunakan teknik “pin prick”, suhu, maupun teknik
lain.
25. Melakukan penatalaksanaan bila blok tidak adekuat
Pascabedah
Memonitor tanda vital pasien berkala di ruang
26.
pemulihan.
Menilai kesiapan pasien untuk dipindahkan ke ruang
27.
rawat
28. Melakukan serah terima pasien alih rawat ke ruangan
Melakukan edukasi kepada tim ruang rawat
29. kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi,
pencegahan dan penatalaksanaannya
Catatan: Berikan tanda √ pada kotak yang tersedia
Tidak Tidak
No Penuntun Memuaskan
memuaskan diamati
Persiapan Praanestesi
Melakukan perkenalan dan membuka hubungan dokter-
1.
pasien
2. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
3. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang
4. Meminta pemeriksaan tambahan jika diperlukan
Menyimpulkan kondisi pasien dan faktor risiko serta
5.
status fisik ASA
Menjelaskan dan edukasi tindakan yang akan dilakukan,
6.
dan meminta persetujuan pasien (informed consent)
Memberikan obat premedikasi bila diperlukan, dapat
diberikan sebelum pasien masuk kamar operasi atau saat
berada dalam kamar operasi. Setelah obat premedikasi
7.
diberikan diperlukan monitoring untuk
mengidentifikasi kemungkinan efek samping yang
dapat terjadi.
Prosedur Anestesi Epidural
Memeriksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan,
8. menentukan jenis dan ukuran jarum yang akan
digunakan
9. Memeriksa kesiapan alat emergensi
10. Memasang monitor standar dan akses intravena
Melakukan interpretasi kondisi pasien berdasar hasil
11.
monitor
Memposisikan pasien sesuai untuk tindakan blok
12.
(duduk / miring)
Melakukan identifikasi celah intervertebra dengan
menggunakan garis Tuffier atau teknik lain kemudian
13.
menentukan titik punksi (pendekatan midline atau
paramedian)
Melakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada
14.
landmark yang ditentukan
15. Melakukan injeksi anestetika lokal pada titik punksi
Melakukan penusukan jarum epidural pada titik punksi,
dengan arah jarum sesuai pendekatan yang dipilih
16.
(midline atau paramedian) menuju perkiraan letak celah
interlaminar vertebra.
Mencabut mandrin/stylet jarum lalu menyambung
jarum epidural dengan spuit dan dorong jarum
17. menembus ligamentum flavum sambil melakukan
identifikasi ruang epidural dengan teknik “Loss of
Resistance” atau “hanging drop”.
Memastikan letak ujung jarum tidak pada ruang
subaraknoid (tidak ada cairan serebrospinal yang
18.
mengalir keluar dari jarum dengan deras) dan
memperhatikan kedalaman jarum.
Memasang kateter epidural sesuai kedalaman yang
diinginkan (3-5 cm di dalam ruang epidural), dan
mampu menilai apakah ujung kateter telah masuk
melewati ujung jarum. Jika kateter sukar didorong
masuk padahal ujung kateter telah melewati ujung
19. jarum, jangan menarik kateter keluar tanpa menarik
jarum epidural, lalu ulangi langkah No.15-18. Jika
kateter dapat masuk ke ruang epidural dengan mudah,
cabut jarum epidural tanpa mencabut kateternya, lalu
perhatikan kedalaman kateter sampai ke permukaan
kulit.
Tidak Tidak
No Penuntun Memuaskan
memuaskan diamati
Persiapan Praanestesi
Melakukan perkenalan dan membuka hubungan dokter-
1.
pasien
2. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
3. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang
4. Meminta pemeriksaan tambahan jika diperlukan
Menyimpulkan kondisi pasien dan faktor risiko serta
5.
status fisik ASA
Menjelaskan dan edukasi tindakan yang akan dilakukan,
6.
dan meminta persetujuan pasien (informed consent)
Memberikan obat premedikasi bila diperlukan, dapat
diberikan sebelum pasien masuk kamar operasi atau saat
berada dalam kamar operasi. Setelah obat premedikasi
7.
diberikan diperlukan monitoring untuk
mengidentifikasi kemungkinan efek samping yang
dapat terjadi.
Prosedur Blok Saraf Tepi
Memeriksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan,
menentukan jenis dan ukuran jarum yang akan
8.
digunakan. Termasuk alat pemandu (ultrasound
dan/atau stimulator saraf)
9. Memeriksa kesiapan alat emergensi
10. Memasang monitor standar dan akses intravena
Melakukan interpretasi kondisi pasien berdasar hasil
11.
monitor.
Memposisikan pasien sesuai untuk tindakan blok yang
12.
akan dilakukan
Mengidentifikasi landmark sesuai blok, dan membuat
13.
penanda pada kulit pasien.
Melakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada
14.
landmark yang ditentukan.
15. Menginjeksi anestetik lokal pada titik punksi.
Melakukan penusukan jarum blok pada titik punksi,
16. dengan arah jarum sesuai pendekatan dan metode yang
dipilih menuju target saraf.
Memastikan letak ujung jarum tepat dan sedekat
mungkin pada target saraf.
Bila dipandu dengan stimulator saraf: didapatkan
gerakan twitching sesuai otot yang dipersarafi target
17. saraf pada kuat arus antara 0,3-0,5 mA dengan durasi
rangsangan 0,1-0,3 ms.
Bila dipandu dengan ultrasound: didapatkan
gambaran/image ujung jarum tepat pada tepi saraf target
Menghubungkan jarum dengan spuit, lakukan aspirasi.
Jika didapatkan darah, jangan suntikkan obat anestetik
18. lokal. Jika hasil aspirasi negatif, suntikkan obat
anestetik lokal dengan konsentrasi dan volume yang
tepat secara perlahan-lahan, diselingi tindakan aspirasi
berulang setiap menyuntikan 5 mL obat.
Hentikan penyuntikan jika pasien mengeluh nyeri saat
penyuntikan obat anestetik lokal.
Memonitor tanda vital pasien berkala dan identifikasi
19. komplikasi terutama tanda-tanda intoksikasi obat
anestetik lokal.
20. Membalut area punksi.
Mengembalikan posisi pasien sesuai dengan yang
21.
diinginkan.
Pemeliharaan Blok Saraf Tepi
Menilai kecukupan blok yang adekuat untuk operasi
22. dengan menggunakan teknik “pin prick”, suhu, maupun
penilaian kekuatan motorik pada area yang terblokade
Mengidentifikasi dan penatalaksanaan bila blok tidak
23.
adekuat
Memperhatikan anggota tubuh pasien yang diblok
24. selama operasi agar tidak terjadi penekanan atau
malposisi
Pascabedah
Memonitor tanda vital pasien berkala di ruang
25.
pemulihan.
Menilai kesiapan pasien untuk dipindahkan ke ruang
26.
rawat
27. Melakukan serah terima pasien alih rawat ke ruangan
Memberikan edukasi kepada tim ruang rawat
kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi,
28. pencegahan dan penatalaksanaannya, termasuk
memperhatikan anggota tubuh pasien yang diblok
selama agar tidak terjadi penekanan atau malposisi.
Catatan: Berikan tanda √ pada kotak yang tersedia
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
Lulus pada
No Kegiatan/Langkah Klinis Kesempatan ke
1 2 3 4 5
Persiapan Praanestesi
Mampu menyimpulkan kondisi pasien dan faktor risiko serta status fisik ASA
5.
Mampu memeriksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan, menentukan jenis
8.
dan ukuran jarum yang akan digunakan.
12. Mampu memposisikan pasien sesuai untuk tindakan blok (duduk / miring)
Pascabedah
Lulus pada
No Kegiatan/Langkah Klinis Kesempatan ke
1 2 3 4 5
Persiapan Praanestesi
5. Mampu menyimpulkan kondisi pasien dan faktor risiko serta status fisik ASA
Mampu memeriksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan, menentukan jenis
8.
dan ukuran jarum yang akan digunakan
12. Mampu memposisikan pasien sesuai untuk tindakan blok (duduk / miring)
Mampu melakukan penusukan jarum epidural pada titik punksi, dengan arah
16. jarum sesuai pendekatan yang dipilih (midline atau paramedian) menuju
perkiraan letak celah interlaminar vertebra.
Mampu mencabut mandren/stylet jarum lalu menyambung jarum epidural
dengan spuit dan dorong jarum menembus ligamentum flavum sambil
17.
melakukan identifikasi ruang epidural dengan teknik “Loss of Resistance”
atau “hanging drop”.
Mampu memastikan letak ujung jarum tidak pada ruang subaraknoid (tidak
18. ada cairan serebrospinal yang mengalir keluar dari jarum dengan deras) dan
memperhatikan kedalaman jarum.
Mampu memasang kateter epidural sesuai kedalaman yang diinginkan (3-5
cm di dalam ruang epidural), dan mampu menilai apakah ujung kateter telah
masuk melewati ujung jarum. Jika kateter sukar didorong masuk padahal
ujung kateter telah melewati ujung jarum, jangan menarik kateter keluar
19. tanpa menarik jarum epidural, lalu ulangi langkah No.15-18. Jika kateter
dapat masuk ke ruang epidural dengan mudah, cabut jarum epidural tanpa
mencabut kateternya, lalu perhatikan kedalaman kateter sampai ke
permukaan kulit.
22. Mampu membalut area punksi dan fiksasi kateter epidural dengan tepat.
Mampu memastikan ujung kateter epidural pada posisi yang tepat, dengan
24.
melakukan aspirasi dan pemberian test dose
Jika saat aspirasi didapatkan darah maupun cairan bening diduga cairan
25. serebrospinal, tidak memberikan obat melalui kateter (termasuk test dose),
cabut kateter dan ulangi langkah 16-23.
Jika saat aspirasi tidak didapatkan apapun keluar dari kateter, mampu
minjeksikan obat test dose perlahan ke dalam kateter.
Catatan: setiap kali memasukkan obat ke dalam kateter epidural harus disertai
26. kewaspadaan perubahan kondisi pasien yang mungkin terjadi, antara lain
ditandai dengan perubahan tanda vital pada monitor dan adanya keluhan
pasien.
Mampu menilai kecukupan dan ketinggian blok spinal, menggunakan teknik
27.
“pin prick”, suhu, maupun teknik lain.
28. Mampu melakukan identifikasi dan penatalaksanaan bila blok tidak adekuat
Lulus pada
No Kegiatan/Langkah Klinis Kesempatan ke
1 2 3 4 5
Persiapan Praanestesi
5. Mampu menyimpulkan kondisi pasien dan faktor risiko serta status fisik ASA
Mampu memeriksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan, menentukan jenis
8. dan ukuran jarum yang akan digunakan. Termasuk alat pemandu (ultrasound
dan/atau stimulator saraf)
Mampu melakukan penusukan jarum blok pada titik punksi, dengan arah
16.
jarum sesuai pendekatan dan metode yang dipilih menuju target saraf.
Mampu memastikan letak ujung jarum tepat dan sedekat mungkin pada target
saraf.
Bila dipandu dengan stimulator saraf: didapatkan gerakan twitching sesuai
17. otot yang dipersarafi target saraf pada kuat arus antara 0,3-0,5 mA dengan
durasi rangsangan 0,1-0,3 ms.
Bila dipandu dengan ultrasound : didapatkan gambaran/image ujung jarum
tepat pada tepi saraf target.
Mampu menghubungkan jarum dengan spuit, lakukan aspirasi. Jika
didapatkan darah, jangan suntikkan obat anestetik lokal. Jika hasil aspirasi
negatif, suntikkan obat anestetik lokal dengan konsentrasi dan volume yang
18. tepat secara perlahan-lahan, diselingi tindakan aspirasi berulang setiap
menyuntikan 5 mL obat.
Hentikan penyuntikan jika pasien mengeluh nyeri saat penyuntikan obat
anestetik local.
Mampu memonitor tanda vital pasien berkala dan identifikasi komplikasi
19.
terutama tanda-tanda intoksikasi obat anestetik lokal.
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan:Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th ed. New
York: McGraw Hill; 2013.
3. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5th
ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
4. Hadzic A. NYSORA Textbook of Regional Anesthesia and Acute Pain Management. United States:
Mc Graw-Hill; 2007.
5. Hadzic A. Hadzic’s Peripheral Nerve Block and Anatomy for Ultrasound-Guided Regional
Anaesthesia. 2nd ed. United States: Mc Graw-Hill; 2012.
6. Marhofer P. Ultrasound Guidance in Regional Anesthesia: Principles and Pratical Implementation. 2 nd
ed. U.K: Oxford University Press; 2010.
7. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia.
8th ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
MODUL 18 : TRAUMATOLOGI - II
INFORMASI UMUM
4. Tahap II
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan memiliki kemampuan untuk melakukan pengelolaan
lanjut pasien trauma dengan pembedahan dan pengelolaan pascabedah.
Tujuan Khusus
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan ( Kognitif )
a. Mampu menjelaskan pengelolaan pasien setelah melalui survei primer dan sekunder
b. Mampu menjelaskan pengelolaan pasien untuk menjalani berbagai pemeriksaan lanjut seperti
laboratorium lengkap, radiologi, CT Scan, dan pemeriksaan diagnostik canggih lainnya (invasif atau
noninvasif) untuk persiapan anestesia jika diperlukan pembedahan
c. Mampu menjelaskan kebutuhan anestesi yang khusus untuk berbagai pembedahan penyelamatan
(damage control surgery) dan kebutuhan anestesi lainnya
d. Mampu menjelaskan teknik hemodilusi dan transfusi masif
e. Mampu menjelaskan teknik hipotermia dan mengatasi hipertemi
f. Mampu menjelaskan pengelolaan pasien pascabedah:
1) Bantuan nafas
2) Bantuan sirkulasi
3) Kendali tekanan intra-kranial
4) Renal support
5) Dukungan nutrisi
6) Analgesia (lihat Modul 4-Pengelolaan Nyeri)
7) Penanganan sepsis
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/ essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/ CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
Evaluasi Pasien Trauma Pasca Resusitasi (setelah melalui survei primer dan sekunder)
1. Mengenali respon fisiologi pasca resusitasi
2. Menilai hasil pemeriksaan neurologi termasuk skala GCS
3. Menilai hasil pemeriksaan darah
4. Menilai hasil pemeriksaan fungsi ginjal
5. Menilai hasil pemeriksaan fungsi hati
6. Menilai hasil pemeriksaan fungsi endokrin
Menilai hasil pemeriksaan diagnostik canggih lainnya
7. (invasif atau noninvasif) seperti foto sesuai lokasi trauma,
CT scan, FAST, DPL, dan lain-lain
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
12. Mampu melakukan persiapan alat (STATICS, mesin anestesi, alat emergensi
dan alat monitor)
13. Mampu melakukan pemasangan alat-alat monitor
14. Mampu melakukan teknik anestesi khusus sesuai kebutuhan untuk berbagai
pembedahan penyelamatan (damage control surgery) dan anestesi lainnya
seperti teknik hemodilusi, transfusi masif, hipotermia dan pengelolaan
hipertemi
15. Mampu melakukan pemantauan selama anestesi dan mengatasi komplikasi
yang terjadi
Pengelolaan Pascabedah
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pre tes:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Pos tes:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5thed. New
York: McGraw Hill; 2013.
3. Cline DM, Ma OJ, Meckler GD, Tintinalli JE, Stapezynski JS, Yealy D. Tintinalli’s Emergency
Medicine: A Comprehensive Study Guide. 8th ed. Philadelphia: Mcgraw-Hill: 2015.
4. Lee CY. Manual of Anaesthesia. Singapore: McGraw-Hill; 2006.
5. Ruskin KJ, Rosenbaum SH. Anesthesia Emergencies. 2 nd ed. Oxford: University Press; 2015.
6. Scher CS. Anesthesia for Trauma New Evidence and Challenges. New York: Springer; 2014.
MODUL 19: ANESTESI BEDAH DARURAT
INFORMASI UMUM
4. Tahap : II
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesikan modul ini peserta didik akan memiliki pengetahuan dan keterampilan melakukan
evaluasi dan pengelolaan perioperatif pada pasien-pasien yang akan menjalani pembedahan darurat.
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik diharapkan mampu:
1. Melakukan persiapan obat dan alat untuk melakukan anestesi operasi bedah darurat
2. Melakukan persiapan pemberian anestesi untuk operasi bedah darurat
3. Memberikan anestesi untuk bedah darurat
4. Mengatasi komplikasi anestesi untuk operasi bedah darurat
5. Melakukan informed consent yang adekuat
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan alat monitoring dan obat-obatan apa yang perlu di ada di
kamar operasi bedah darurat
b. Mampu menjelaskan persiapan anestesi untuk operasi bedah darurat
c. Mampu menjelaskan teknik anestesi untuk operasi bedah darurat baik anestesi
umum atau anestesi regional
d. Mampu menjelaskan komplikasi anestesi untuk operasi bedah darurat
e. Mampu menjelaskan kasus-kasus yang dilakukan operasi bedah darurat
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali)
b. Posttesi (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
4. Mampu melakukan persiapan alat dan obat yang diperlukan pada kasus bedah
darurat
5. Mampu melakukan pemasangan alat monitor yang diperlukan pada kasus
bedah darurat
6. Mampu melakukan teknik induksi, intubasi yang tepat pada kasus bedah
darurat
10. Mampu mengatur posisi pasien pascabedah yang tepat pada kasus bedah
darurat
11. Mampu memberikan oksigen pascabedah dengan kanul binasal atau simple
mask/non rebreathing mask yang tepat pada kasus bedah darurat
12. Mampu memberikan cairan pascabedah yang tepat pada kasus bedah darurat
13. Mampu memberikan analgetik pascabedah yang tepat pada kasus bedah
darurat
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th Ed. New
York: McGraw Hill; 2013.
3. Cline DM, ma OJ, Meckler GD, Tintinalli JE, Stapezynski JS, Yealy D. Tintinalli’s Emergency
Medicine: A Comprehensive Study Guide. 8th ed. Philadelphia: Mcgraw-Hill: 2015.
4. Ruskin KJ, Rosenbaum SH. Anesthesia Emergencies. 2 nd ed. Oxford University Press; 2015.
MODUL 20 : ANESTESI DI LUAR KAMAR BEDAH
INFORMASI UMUM
4. Tahap : II
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan memiliki pengetahuan dan keterampilan melakukan
anestesi di luar kamar bedah, evaluasi preoperatif pada pasien-pasien yang akan dilakukan pembedahan,
penatalaksanaan postoperatif, dan penatalaksanaan gangguan elektrolit cairan dan asam basa perioperatif.
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik diharapkan
1. Mampu memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan anestesi di luar kamar bedah,
mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan
2. Mampu melakukan ppengelolaan perioperatif pada pasien dengan komorbiditas serta pengisian
informed consent yang adekuat.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan cara-cara melakukan evaluasi preoperatif pada pasien yang akan dilakukan
tindakan anestesi di luar kamar operasi
b. Mampu menjelaskan cara-cara melakukan penatalaksanaan pascabedah pasien yang dilakukan
anestesi diluar kamar operasi
c. Mampu menjelaskani alat, monitor dan obat-obatan apa yang diperlukan di tempat
Electroconvulasive Therapy (ECT), endoskopi, radiologi, dan lain-lain
d. Mampu menjelaskan teknik anestesi untuk Computed Tomography (CT) Scan
e. Mampu menjelaskan teknik anestesi untuk Magnetic Resonance Imaging (MRI)
f. Mampu menjelaskani teknik anestesi untuk neuroradiologi
g. Mampu menjelaskanteknik anestesi untuk terapi radiasi
h. Mampu menjelaskan teknik anestesi untuk endoskopi
i. Mampu menjelaskan tekik anestesi untuk tindakan kuretase
j. Mampu menjelaskan teknik Monitored Anesthesia Care (MAC)
k. Mampu menjelaskan teknik anestesi Electroconvulasive Therapy (ECT)
l. Mampu menjelaskan interaksi obat anestesi dengan obat psikiatri
m. Mampu menjelaskan teknik anestesi untuk tindakan kuretase
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretest
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka;
b. Ilmu dasar yang berkaitan dengan modul;
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul.
2. Kuliah dan diskusi mengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/ essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/ CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian
diamati oleh pelatih
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Peserta dinyatakan: Tanda tangan & Nama penguji
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th Ed. New
York: McGraw Hill; 2013.
3. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5th ed.
Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
4. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia. 8th
ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
MODUL 21 : ANESTESI BEDAH UROLOGI
INFORMASI UMUM
4. Tahap : II
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah mengikuti modul ini, peserta didik akan mampu melakukan anestesi pada tindakan diagnostik
dan/atau bedah urologi, sistoskopi, bedah prostat, onkologi urologi, operasi batu ginjal terbuka, dan operasi
ureterorenoscopy (URS).
Tujuan Khusus
Setelah melalui modul ini peserta didik mempunyai kemampuan kognitif, psikomotor, komunikasi dan
keterampilan interpersonal dan profesionalisme terkait anestesi pada tindakan diagnostik dan/atau bedah
urologi, sistoskopi, bedah prostat, onkologi urologi, operasi batu ginjal terbuka, dan operasi
ureterorenoscopy (URS).
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan indikasi untuk pembedahan urologi
b. Mampu menjelaskan persiapan preanestesi untuk pembedahan urologi, termasuk pasien gagal
ginjal dengan hemodialisis regular
c. Mampu menjelaskan implikasi perioperatif gagal ginjal akut/kronik
d. Mampu menjelaskan konsekuensi fisiologik operasi endoskopik prostat
e. Mampu menjelaskan posisi untuk nefrektomi
f. Mampu menjelaskan implikasi perdarahan vena cava inferior karena keganasan ginjal
g. Mampu menjelaskan implikasi penyakit primer yang menyertai bedah urologi termasuk distress
pernapasan, hipertensi, penyakit jantung koroner, dan diabetes
h. Mampu menjelaskan penanggulangan nyeri pascabedah dengan obat Nonsteroidal
Antiinflammatory Drugs (NSAIDs) dan opioid epidural/sistemik
i. Mampu menjelaskan anestesi regional untuk bedah urologi mayor
j. Mampu menjelaskan implikasi Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)
k. Mampu menjelaskan gejala-gejala dan tanda-tanda sindrom Transurethral Resection of the
Prostate (sindrom TURP).
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretest
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaitan dengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul.
2. Kuliah dan diskusi mengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/CbD).
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th ed. New
York: McGraw Hill; 2013.
3. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5th ed.
Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
4. Miller RD, Cohen NH, Erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia. 8th
ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
5. Gainsburg DM, Bryson EO, Frost EAM. Anesthesia for Urologic Surgery. New York: Springer; 2014.
MODUL 22: ANESTESI GERIATRI
INFORMASI UMUM
4. Tahap : II
6. Deskripsi Modul : Capaian pembelajaran pada modul ini, diharapkan peserta Program
Pendidikan Dokter Spesialis -1 Anestesiologi dan Terapi Intensif
mampu melakukan penatalaksanaan perioperatif dan anestesi pada
pasien geriatri dengan benar dan aman serta menjunjung tinggi
etika profesi.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik mampu menilai, merencanakan dan melakukan tatalaksana
anestesi dan mampu mengelola pasien geriatri pasca anestesi dengan aman dan menjunjung tinggi etika profesi.
Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik mampu menilai fungsi-fungsi organ, menetapkan status fisik
pasien geriatri sesuai dengan klasifikasi dari ASA, mengidentifikasi risiko anestesi maupun risiko operasi dan
mampu mengantisipasinya, mampu merencanakan dan melakukan tatalaksana anestesi dan pasca anestesi dan
pasca operasi pada pasien-pasien geriatri, bila perlu merujuk pasien-pasien geriatri dalam kondisi kritis ke ICU.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan perubahan anatomi, fisiologi dan metabolisme pada pasien geriatri
b. Mampu menjelaskan patofiologi penurunan fungsi organ-organ jantung, paru, ginjal, hepar, dan
otak pada pasien geriatri
c. Mampu menjelaskan perubahan efek obat-obat anestesi pada pasien geriatri
d. Mampu menjelaskan perubahan psikologis pasien-pasien geriatri.
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali/CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
3. Mini-CEX
4. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
(✓) Memuaskan Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
() Tidak Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar
memuaskan atau penuntun
(T/D) Tidak diamati Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian
oleh pelatih
6. Mampu menetapkan status fisik pasien geriatri sesuai dengan klasifikasi dari
ASA (American society of anaesthesiologist).
7. Mampu mengidentifikasi risiko anestesi maupun risiko operasi yang
berpotensi terjadi pada pasien geriatri.
8. Mampu mengantisipasi risiko-risiko anestesi dan risiko-risiko operasi pada
pasien geriatri.
9. Mampu merencanakan anestesi yang aman pada pasien geriatri.
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th ed. New York:
McGraw Hill; 2013.
3. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5th Ed.
Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
4. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia. 8 th
ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
5. Dodds C, Kumar C, Veering B. Oxford Textbook of Anaesthesia for the Elderly Patient. Oxford: Oxford;
2014.
MODUL 23: INTENSIVE CARE - I
INFORMASI UMUM
4. Tahap II
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan memiliki kemampuan dan keterampilan dasar penilaian klinis
pasien dengan indikasi masuk ICU, mampu menilai kebutuhan pemeriksaan penunjang untuk diagnostik pasien
kritis, mampu melakukan resusitasi dan stabilisasi awal pasien yang dirawat di ICU serta melakukan monitoring
pasien kritis.
Tujuan Khusus
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/ essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/ CbD)
2. Psikomotor
d. DOPS
e. OSCE
f. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
Nama peserta didik Tanggal
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pre tes:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Pos tes:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. AHA Guidelines 2015 CPR and ECC. Part 114. Irculation 2015; 132(18)(Supplement)2
2. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
3. Bersten AD, Soni N. Oh’s Intensive Care Manual. 6 th ed. Philadelphia: Butterworth Heinemann
Elsevies; 2014.
4. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5thed. New
York: McGraw Hill; 2013.
5. Marino PL. Marino’s the ICU Book. 4th ed. Philadelphia: Woters Kluwer; 2014.
6. Rhodes A, Evans LE, Alhazzani W, Levy MM, Antonelli M, et.al.Surviving Sepsis Campaign:
International Guidelines for Management of Sepsis and SepticShock: 2016. Intensive Care Med. 43:
304-377.
7. Vincent JL, Abraham E, Moore FA, Kochanek PM, Fink M. Textbook of Critical Care. 7th ed.
Philadelphia: Elsevier Saunders; 2017.
MODUL 24: ANESTESI BEDAH MINIMAL INVASIF
INFORMASI UMUM
4. Tahap : II
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik mampu melakukan pengelolaan perioperatif yang benar
dan bertanggungjawab pada tindakan invasif minimal di kamar operasi atau di luar kamar operasi, sesuai
kaidah dalam referensi dan standar prosedur operasional yang berlaku.
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik:
1. Mampu menjelaskan jenis tindakan invasif minimal beserta keuntungan dan kerugiannya
2. Mampu menilai dan memutuskan kelayakan pasien untuk menjalani prosedur invasif minimal
3. Mampu menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan, kondisi klinisnya
serta risiko yang dihadapi
4. Mampu melakukan pengelolaan perioperatif yang baik dan sesuai dengan kondisi pasien serta jenis
tindakan invasif minimal yang akan dilakukan, termasuk tatalaksana pascabedahnya
5. Mampu melakukan pemantauan yang baik dan sesuai dengan kondisi pasien dan prosedur invasif
minimal yang dilakukan
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan ( Kognitif )
a. Mampu menjelaskan anatomi rongga abdomen, rongga toraks, anatomi dan fisiologi normal
kardiovasular dan paru dan fisiologi hemodinamika
b. Mampu menyimpulkan berbagai jenis tindakan invasif minimal, indikasi, keuntungan serta
risiko komplikasi akibat tindakan laparoskopik, terkait insuflasi gas dan lain-lain
c. Mampu mengenali penyakit penyerta pasien yang dapat memengaruhi jalannya anestesi dan
prosedur minimal invasif
d. Mampu mendeskripsikan prosedur invasif minimal, baik laparoskopik maupun intervensi
transkateter, elemen esensial, bahaya dan pertimbangan keamanan pasien
e. Mampu memahami dampak insuflasi gas dan perubahan posisi trendelenburg, anti-
trendelenburg, lateral atau litotomi terhadap perubahan fisiologi pasien
f. Mampu mengenali dan menangani segera komplikasi yang terjadi selama prosedur invasif
minimal
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
Evaluasi Praoperasi
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
4. Konsultasi
Persiapan Praoperasi
6. Informed consent
Tindakan Anestesi
Perawatan Pascaanestesi
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar
memuaskan atau penuntun
• Tidak diamati : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama
penilaian oleh pelatih
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5 th ed. New
York: McGraw Hill; 2013.
3. Katzung BG, Trevor AJ. Basic & Clinical Pharmacology. 13 th ed. United States; McGraw-Hill; 2015.
4. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia.
8th ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
5. Phillips N. Berry & Kohn’s Operating Room Technique, 13 th ed. Canada: Elsevier; 2013.
MODUL 25 : ANESTESI BEDAH MATA
INFORMASI UMUM
4. Tahap : II
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah mengikuti modul ini peserta didik mampu untuk melakukan pelayanan anestesi untuk berbagai
prosedur bedah mata baik untuk operasi rawat jalan maupun rawat inap, mencakup evaluasi pasien perioperatif,
merencanakan tindakan anestesi pada pembedahan sampai masa pemulihan, serta mencegah komplikasi yang
mungkin terjadi dan penatalaksanaan pascabedah.
Tujuan Khusus
Setelah mendapat modul ini peserta didik mampu menjalankan tindakan anestesi pada pasien bedah mata,
tindakan anestesi yang dapat menimbulkan komplikasi pada mata atau melakukan tindakan pada pasien dengan
penyakit lainnya pada mata.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu memahami anatomi mata dan inervasi yang dapat berhubungan dengan anestesi
b. Mampu memahami fisiologi tekanan intraokuler dan hal-hal yang mempengaruhinya
c. Mampu memahami farmakologi dan dampak fisiologi obat-obat topikal yang biasa
digunakan dalam prosedur bedah mata serta interaksinya dengan obat-obat anestetika
d. Mampu memahami seleksi pasien untuk bedah mata rawat jalan
e. Mampu memahami persiapan prabedah, antara lain:
1) Puasa pada pasien dewasa dan pediatri
2) Premedikasi
3) Persetujuan setelah menerima informasi yang adekuat
f. Mampu memahami pemantauan standar yang harus ada pada setiap prosedur bedah mata
g. Mampu memahami teknik anestesi yang benar untuk berbagai prosedur bedah mata
h. Mampu memahami risiko dan komplikasi berbagai prosedur bedah mata
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretest
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaitan dengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul.
2. Kuliah dan diskusi mengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/CbD).
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX.
3. Afektif: Penilaian 360o
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian
diamati oleh pelatih
5. Mampu melakukan induksi dengan baik pada pasien mata dengan mencegah
komplikasi yang mungkin timbul
6. Mampu melakukan pemantauan intraoperatif dengan teliti dan menilai berbagai
kondisi yang dapat menimbulkan komplikasi
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th ed. New York:
McGraw Hill; 2013.
3. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5th ed.
Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
4. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia. 8 th
ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
5. Kumar CM, Jaichandran VV. Principles and Practice of Ophthalmic Anaesthesia, New Delhi: Jaypee
Brothers Medical Publisher; 2017.
ANESTESI BEDAH ONKOLOGI
MODUL 26 :
DAN BEDAH PLASTIK
INFORMASI UMUM
4. Tahap : II
6. Deskripsi Modul : Capaian pembelajaran pada modul ini, diharapkan peserta Program
Pendidikan Dokter Spesialis -1 Anestesiologi dan Terapi Intensif
mampu melakukan tindakan anestesi untuk bedah onkologi dan
bedah plastik, baik anestesi umum maupun anastesi regional serta
mampu mengatasi komplikasi yang mungkin terjadi.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah mengikuti modul ini, peserta didik mempunyai pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan pelayanan
anestesiologi untuk berbagai prosedur bedah onkologi dan bedah plastik.
Tujuan khusus
Setelah melalui modulini peserta didik mempunyai pengetahuan dan kemampuan evaluasi pasien preoperatif,
merancang pelaksanaan anestesi, pemberian anestesi intraoperatif, monitoring pasien, dan penatalaksanaan masa
siuman (emergence) dan pemulihanuntuk berbagai prosedur bedah onkologi dan bedah plastik.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan anesthesia untuk bedah onkologi umum, bedah rekonstruksi atau bedah
plastik, prosedur flap, abdominoplasty, breast reduction, skin grafting
b. Mampu mengidentifikasi masalah preoperatif yang umum ditemukan pada pasien onkologi dan
plastik/rekonstruksi dan membuat rencana anesthesia yang tepat untuk prosedur bedah yang
paling sering
2. Keterampilan Klinis (Psikomotor)
a. Mampu melakukan tindakan anestesi yang benar dan aman untuk:
1) Bedah onkologi
2) Bedah plastik
3) Prosedur flap
4) Abdominoplasty
5) Breast reduction dan reconstruction
6) Skin grafting
7) Bedah onkologi pada jalan nafas
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali/CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
3. Mini-CEX
4. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
(✓) Memuaskan Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
() Tidak Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar
memuaskan atau penuntun
(T/D) Tidak diamati Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian
oleh pelatih
2. Mampu melakukan tindakan anestesi yang benar dan aman untuk bedah
plastik
3. Mampu melakukan tindakan anestesi yang benar dan aman untuk prosedur
flap
4. Mampu melakukan tindakan anestesi yang benar dan aman untuk
abdominoplasty
5. Mampu melakukan tindakan anestesi yang benar dan aman untuk breast
reduction dan reconstruction.
6. Mampu melakukan tindakan anestesi yang benar dan aman untuk skin
grafting
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan:Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th ed. New York:
McGraw Hill; 2013.
3. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5th ed.
Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
4. Georgiou A, Thompson C, Nickells J. Applied Anatomy for Anesthesia and Intensive Care. Spain:
Cambridge University Press; 2014.
5. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia. 8 th
ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
MODUL 27 : ANESTESI BEDAH PEDIATRI - I
INFORMASI UMUM
4. Tahap : II
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan mampu mengelola dan melaksanakan prinsip-prinsip
dasar anestesi pediatrik, baik elektif maupun darurat serta dapat mengatasi berbagai penyulit yang mungkin
terjadi.
Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan mampu:
1. Memiliki pengetahuan mengenai etika dan komunikasi, anatomi, fisiologi, patofisiologi, farmakologi,
dan prinsip-prinsip teknik anestesi pada bayi dan anak;
2. Melatih kemampuan dan keterampilan dalam memberikan anestesi untuk prosedur pembedahan bayi
dan anak yang sederhana, mencakup evaluasi dan penilaian kondisi pasien preoperatif, merancang
penatalaksanaan anestesi, melakukan tindakan anestesi intraoperatif, pemantauan selama operasi,
penatalaksanaan masa siuman dan pemulihan serta penanggulangan nyeri pascabedah;
3. Melatih kemampuan untuk mengatasi kondisi kedaruratan dan komplikasi tindakan anestesi pada bayi
dan anak.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan perbedaan anatomi, fisiologi, farmakologi dan psikologispada bayi anak
dan orang dewasa
b. Mampu menjelaskan hal apa saja yang perlu diperhatikan pada kunjungan praanestesi, meliputi
anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan penunjang, premedikasi, puasa pada bayi dan anak
c. Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif pasien bayi dan anak dengan infeksi saluran
nafas atas
d. Mampu menjelaskan jenis dan ukuran ETT, LMA, laringoskop , sistem sirkuit nafas beserta
peralatan pelengkap lain (cunam Magill, stilet,jalan nafas oro/nasofarings, dll)yang dipakai
untuk anestesi bayi, dan anak
e. Mampu menjelaskan pemberian cairan perioperatif bayi dan anak, seperti jumlah dan jenis
cairan yang diberikan
f. Mampu menghitung volume darah total dan banyaknya perdarahan yang boleh hilang selama
operasi dan kapan membutuhkan transfusi darah
g. Mampu menjelaskan obat premedikasi apa saja , cara pemberiannya serta penyulit yang bisa
ditimbulkan dari pemberian obat premedikasi untuk bayi dan anak
h. Mampu menjelaskan cara induksi kasus bedah sederhana untuk bayi dan anak
i. Mampu menjelaskan bagaimana melaksanakan pemulihan yang mulus dan mengatasi nyeri
pascabedah pada kasus sederhana bayi dan anak
j. Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya spasme laring, spasme bronkus, edema glotis pada
bayi dan anak
k. Mampu menjelaskan cara mencegah dan mengatasi spasme laring, spasme bronkus, edema
glotis yang terjadi pada bayi dan anak
l. Mampu menjelaskan penatalaksanaan analgesia regional kaudal epidural, dosis dan jenis obat
analgetik lokal apa saja yang dapat dipakai untuk bayi dan anak serta penyulit yang bisa
ditimbulkan
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali/CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
3. Mini-CEX
4. Afektif: Penilaian 360o
Persiapan Praanestesi
1. Melakukan pembuatan informed consient
Keterangan:
(✓) Memuaskan Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
() Tidak Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar
memuaskan atau penuntun
(T/D) Tidak diamati Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian
oleh pelatih
Pascaanestesi
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan:Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th ed. New York:
McGraw Hill; 2013.
2. Cote CJ, Leman J, Anderson B. A Practice of Anesthesia for Infants and Children. 5 th ed. Canada: Elsevier;
2013.
3. Davis PJ, Chadis FP. Smith’s Anesthesia for infants and Children. 9 th ed. Philadelphia: Elsevier; 2017.
4. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5th ed.
Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
5. Jacob R, Janette T. Understanding Paediatric Anaesthesia. 5th ed. New Delhi. Wolves Kluwers; 2015.
6. Katzung BG, Trevor AJ. Basic & Clinical Pharmacology. 13th ed. United States; McGraw-Hill; 2015.
7. Lerman J. Neonatal Anesthesia. New York: Springer; 2015.
8. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia. 8 th
ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
MODUL 28 : ANESTESI BEDAH SARAF- I
INFORMASI UMUM
4. Tahap : II
6. Deskripsi Modul : Capaian pembelajaran pada modul ini, diharapkan peserta Program
Pendidikan Dokter Spesialis - 1 Anestesiologi dan Terapi Intensif
mampu melakukan pengelolaan perioperatif pasien dengan cedera
otak traumatik serta mampu mengatasi komplikasi yang terjadi
mulai pra rumah sakit, rumah sakit (unit gawat darurat, unit
diagnostik, kamar bedah, PACU, ruang rawat inap, unit terapi
intensif dan lain-lain).
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan memiliki kemampuan melakukan pengelolaan perioperatif
pasien dengan cedera otak traumatik serta mampu mengatasi komplikasi yang terjadi.
Tujuan khusus
Setelah melalui modul ini peserta didik mempunyai pengetahuan dan kemampuan:
1. Pengelolaan perioperatif pasien dengan cedera otak traumatik
2. Pengelolaan komplikasi yang terjadi mulai pra rumah sakit, rumah sakit (unit gawat darurat, unit
diagnostik, kamar bedah, PACU, ruang rawat inap, unit terapi intensif dan lain-lain)
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan neurofisiologi dan neurofarmakologi
b. Mampu menjelaskan penilaian preoperatif pasien untuk operasi intrakranial
c. Mampu menjelaskan patofisiologi kelainan intraserebral pada trauma kepala
d. Mampu menjelaskan bagaimana mengidentifikasi peningkatan tekanan intrakranial
e. Mampu menjelaskan pemantauan prosedur untuk anestesi operasi intrakranial
f. Mampu menjelaskan persiapan pengelolaan jalan nafas pada operasi servikal
g. Mampu menjelaskan pemilihan anestesi untuk bedah saraf
h. Mampu menjelaskan cara pendekatan kegawatan pada kraniotomi
i. Mampu menjelaskan rencana anestesi untuk pemantauan neurofisiologi
j. Mampu menjelaskan tindakan untuk mengatasi peningkatan tekanan intrakranial
k. Mampu menjelaskan cara proteksi otak perioperatif
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali/CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
3. Mini-CEX
4. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
• Memuaskan Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar
memuaskan atau penuntun
• Tidak diamati Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian
oleh pelatih
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan:Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Bisri T. Neuroanestesi dan Critical Care: Cedera Otak Traumatika. Bandung: Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran; 2012.
2. Bisri T. Dasar-dasar Neuroanestesi. Bandung: Olah Saga Citra; 2012.
3. Cottrell JE, Patel P. Cottrell and Patel Neuroanesthesia. 6th ed. Edinburg: Elsevier; 2017.
4. Matta BF, Menon DK, Smith M. Core Topics Neuroanesthesia and Neurointensive Care. Cambridge:
Cambridge University Press; 2011.
5. Newfield P, Cottrell JE,Handbook of Neuroanesthesia. 5th ed, Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins; 2012.
6. Torbey MT. Neuro Critical Care. New York: Cambridge University Press; 2010.
MODUL 29 : ANESTESI BEDAH KARDIOTORASIK - I
INFORMASI UMUM
4. Tahap : II
6. Deskripsi Modul : Capaian pembelajaran pada modul ini, diharapkan peserta Program
Pendidikan Dokter Spesialis -1 Anestesiologi dan Terapi Intensif
mampu melakukan pengelolaan perioperatif yang benar dan
bertanggungjawab pada berbagai kondisi patologis mediastinum
dan torak serta mampu mengatasi komplikasi yang terjadi.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik mampu melakukan pengelolaan perioperatif yang benar dan
bertanggungjawab pada berbagai kondisi patologis mediastinum dan toraks, sesuai kaidah dalam referensi dan
standar prosedur operasional yang berlaku.
Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan mampu:
1. Melaksanakan persiapan praoperatif pasien bedah toraks, elektif maupun emergensi
2. Menentukan pasien yang layak menjalani ventilasi satu paru
3. Menguasai teknik anestesi dengan ventilasi satuparu
4. Menguasai teknik anestesi pada pasien dengan massa mediastinum, termasukpenderita myasthenia gravis
dan sindroma vena cava superior
5. Melakukan pemantauanuntuk bedah toraks, termasuk yang menggunakan teknik ventilasi satu paru,
invasif maupun tidak
6. Mengelola pascaanestesi pasien bedah toraks, termasuk pengelolaan nyeri pascabedah
.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif pasien dengan kelainan paru,termasuk
persiapan prabedah yang baik
b. Mampu menjelaskan fisiologi pada ventilasi satu paru
c. Mampu menjelaskan indikasi, indikasi kontra dan komplikasi ventilasi satu paru
d. Mampu menjelaskan teknik anestesi, peralatan dan pemantauan yang diperlukan pada ventilasi
satu paru
e. Mampu menjelaskan berbagai lokasi massa mediastinum dan konsekuensifisiologiknya
f. Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif pasien dengan massa mediastinum
g. Mampu menjelaskan teknik anestesi pada massa mediastinum
h. Mampu menjelaskan anestesi pada bedah toraks elektif
i. Mampu menjelaskan anestesi pada bedah toraks emergensi
j. Mampu menjelaskan patofisiologi sindrom vena cava superior
k. Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif pasien dengan sindrom vena cavasuperior
l. Mampu menjelaskan patofisiologi myasthenia gravis dan implikasinya pada teknikanestesi
m. Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif pasien myasthenia gravis
n. Mampu menjelaskan kegawatan torasik yang mengancam nyawa, termasuk traumatoraks
o. Mampu menjelaskan teknik anestesi pada bedah emergensi trauma toraks
p. Mampu menjelaskan pengelolaan pascabedah dan tatalaksana nyeri pasien bedahtoraks.
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan
profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali/CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
3. Mini-CEX
4. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
(✓) Memuaskan Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
() Tidak Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar
memuaskan atau penuntun
(T/D) Tidak diamati Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian
oleh pelatih
3. Pengelolaan Pascabedah
11. Menjelaskan mengenai rekomendasi yang terkait dengan tindakan
anestesi dan risiko
12. Mampu melaksanakan tindakan ekstubasi
13. Dapat menjeaskan komplikasi yang dapat terjadi dan mampu
menjelaskan dan melaksanaka penanganannya
14. Mampu melakukan transportasi pasien ke ICU dengan baik dan
bertanggungjawab.
15. Mampu melaksanakan pengawasan ABC dan tanda vital pascabedah
16. Mampu melaksanakan penanganan komplikasi, respirasi,
kardiovaskular, kesadaran, metabolik, gastrointestinal (mual muntah)
dan nyeri pascabedah
17. Mampu menetapkan kriteria laik pasien boleh kembali ke ruang rawat.
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R. Clinical Anesthesia
Fundamentals. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th Ed. New
York: McGraw Hill; 2013.
3. Miller RD, Cohen NH, Erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia. 8 th
ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
ANESTESI DENGAN PENYERTA
MODUL 30 :
PENYAKIT KHUSUS
INFORMASI UMUM
4. Tahap : II
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik dapat melakukan anestesi dan perioperative care pada
pasien dengan kasus/penyakit khusus.
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan memahami patofisiologi, diagnosis, dan terapi
berbagai kasus/penyakit khusus. Dengan demikian peserta didik mengetahui pertimbangan dan
penatalaksanaan anestesi sehingga dapat merencanakan pemilihan teknik, obat, perawatan, dan monitoring
yang akan dipergunakan dengan tepat.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan patofisiologi gangguan hormon tiroid ,dan gangguan metabolisme
karbohidrat
b. Mampu menjelaskan patofisiologi malnutritionobesitas
c. Mampu menjelaskan perubahan tubuh pada adiksi narkotik
d. Mampu menjelaskan patofisiologi COPD dan Asthma Bronchiale
e. Mampu merencanakan anestesi dan postoperative care untuk pasien dengan penyakit khusus
metabolik seperti hipertiroid, Diabetes mellitus, autoimun dan lain sebagainya
f. Mampu merencanakan anestesi dan postoperative care untuk pasien dengan obesitas
g. Mampu merencanakan anestesi dan postoperative care untuk pasien dengan adiksi narkotik
h. Mampu merencanakan anestesi dan perioperative care untuk pasien dengan penyakit penyerta
respiratorik seperti PPOK, asma bronkiale dan lain sebagainya
i. Mampu merencanakan anestesi dan postoperative care untuk pasien dengan gangguan
neurologik seperti epilepsi, stroke dan lain sebagainya
j. Mampu mengatasi komplikasi yang terjadi selama anestesi dan masa perioperatif pasien dengan
penyakit khusus.
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/ essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/ CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th ed. New
York: McGraw Hill; 2013.
3. Fleisher LA. Anesthesia and Uncommon Diseases. 6 th ed. Philadelphia: Elsevier; 2012.
4. Hines RL, Marschall KE. Stoelting’s Anesthesia and Co-Existing Disease. 7th ed. Philadelphia:
Elsevier; 2018.
5. Katzung BG, Trevor AJ. Basic & Clinical Pharmacology. 13 th ed. United States; McGraw-Hill; 2015.
6. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia.
8th ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
7. Stone DJ, Spiekerman BF, Bogdonoff D, Leisure GS, Mathes DD. Perioperative Care: Anesthesia,
Medicine, and Surgery. 4th ed. London: Elsevier; 2004.
8. Yao FSF, Malhotra V, Fong J, Skubas NJ. Yao & Artusio’s Anesthesiology Problem-Oriented Patient
Management. 8th ed. New York: Wolters Kluwer; 2016.
MODUL 31 : ANESTESI BEDAH RAWAT JALAN
INFORMASI UMUM
4. Tahap : II
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik mampu melakukan persiapan preoperatif pasien rawat
jalan dengan baik dan cermat, melakukan pembiusan umum maupun regional yang baik dan tepat,
melakukan pemantauan dan tatalaksana pascaoperasi pasien rawat jalan.
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik diharapkan:
1. Mampu menilai kelayakan pasien untuk menjalani anestesi bedah rawat jalan
2. Mampu melaksanakan pengelolaan perioperatif pasien menjalani anestesi bedah rawat jalan,
termasuk membuat rekam medis yang baik
3. Mampu memberi penjelasan yang adekuat kepada pasien atau keluarga pasien tentang hal-hal yang
berhubungan dengan pembedahan, tentang risiko dan kemungkinan komplikasi anestesi pada bedah
rawat jalan
4. Mampu melakukan pemantauan perioperatif standar dan memilih tambahan pemantauan lain yang
perlu, melakukan interpretasi pemantauan pada pasien yang menjalani anestesi bedah rawat jalan
dengan tepat
5. Mampu melakukan pengelolaan pascaanestesi pasien ambulatori/bedah rawat jalan
6. Mampu menilai saat tepat bagi pasien rawat jalan untuk step down dan saat tepat untuk dipulangkan
dengan menggunakan Modified Aldrete Score, Post Anesthesia Discharge Scoring System (PADSS)
7. Mampu menjelaskan kepada pasien perawatan pascaanestesi bedah rawat jalan setelah pasien
pulang, termasuk kebutuhan obat analgesia dan yang harus dihubungi bila terjadi efek samping/
komplikasi
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan kriteria pemilihan pasien untuk bedah rawat jalan;
b. Mampu menjelaskan pemeriksaan praoperatif pasien untuk bedah rawat jalan, meliputi
pemeriksaan fisis dan penunjang yang tepat
c. Mampu menjelaskan status fisis pasien rawat jalan berdasarkan klasifikasi ASA
d. Mampu menjelaskan kondisi pasien yang tidak sesuai untuk operasi rawat jalan dan risikonya,
seperti bayi prematur dan eks-prematur, pasien dengan riwayat gangguan respirasi seperti ISPA,
riwayat apnea, spasme bronkus, pasien dengan penyakit jantung seperti CHF, kelainan jantung
kongenital, pasien dengan riwayat hipertermia maligna, pasien obesitas morbid, pasien dengan
keganasan, gangguan jalan napas sulit, operasi besar yang memungkinkan kehilangan banyak
darah, yang membutuhkan pemantauan dan penanganan nyeri khusus pascaoperasi;
e. Mampu menjelaskan persiapan praoperatif bedah rawat jalan seperti puasa dan premedikasi;
f. Mampu menjelaskan rencana anestesi umum seperti anestesi intravena, sungkup, LMA atau
intubasi ETT, atau anestesi regional seperti spinal, epidural, kaudal maupun blok perifer untuk
bedah rawat jalan yang akan dilakukan
g. Mampu menjelaskan persiapan alat anestesi umum maupun regional dan obat-obatan dengan
masa kerja yang sesuai untuk anestesi rawat jalan
h. Mampu menjelaskan pemantauan yang baik dan sesuai untuk anestesi rawat jalan;
i. Mampu menjelaskan cara pemulihan pembiusan yang cepat (fast track anesthesia) untuk pasien
rawat jalan
j. Mampu menjelaskan penatalaksanan nyeri, mual muntah pascabedah untuk pasien rawat jalan;
k. Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat timbul pascabedah rawat jalan
l. Mampu menjelaskan kriteria pasien keluar dari PACU/ruang pulih fase 1 ke ruang pulih fase 2
(dengan Modified Aldrete Score), pulang kerumah (PADSS) atau harus dirawat pascabedah
rawat jalan
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretest
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka;
b. Ilmu dasar yang berkaitan dengan modul;
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul.
2. Kuliah dan diskusi mengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning);
b. Small group discussion;
c. Case based Discussion (CbD);
d. Problem based learning (PBL);
e. Bedside teaching;
f. Task-based medical education;
g. Peer assisted learning (PAL).
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan
profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/ essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/ CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
Evaluasi Praoperasi
1. Melakukan anamnesis
4. Melakukan konsultasi
5. Membuat kesimpulan status fisik ASA
Persiapan Praanestesi
Tindakan Anestesi
Perawatan Pascaanestesi
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian
diamati oleh pelatih
Nama peserta didik Tanggal
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF.
Clinical Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5 th Ed.
New York: McGraw Hill; 2013.
3. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice.
5th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
4. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s
Anaethesia. 8th ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
MODUL 32 :
ANESTESI BEDAH OBSTETRI - II
INFORMASI UMUM
4. Tahap : III
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik mampu melakukan pengelolaan perioperatif pasien obstetri
dan ginekologi dengan penyulit serta penanganan pascabedah di ruang pulih sadar dan perawatan intensif.
Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pengelolaan perioperatif pasien obstetri dan ginekologi dengan penyulit
2. Mampu melakukan penanganan pascabedah di ruang pulih sadar dan perawatan intensif
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan tentang variabilitas denyut jantung janin, persalinan kurang bulan
(prematur), dan asfiksia neonatus
b. Mampu menjelaskan tentang kehamilan dengan comorbid sedang-berat, perdarahan ante,
intra dan postpartum
c. Mampu menjelaskan tentang preeklamsia, eklamsia, sindrom Hemolysis, Elevated Liver
Enzymes, and Low Platelet Count (HELLP)
d. Mampu menjelaskan tanda-tanda emboli air ketuban dan penatalaksanaannya
e. Mampu menjelaskan tanda aspirasi pneumonia dan sindrom Mendelson
f. Mampu menjelaskan tentang sindrom Meigs pada kasus tumor ginekologi
g. Mampu menjelaskan kelainan atau penyakit pada pasien obstetri-ginekologi-onkologi
dengan risiko tinggi yang akan mempengaruhi jalannya pembedahan
h. Mampu menjelaskan rencana anestesi umum untuk prosedur bedah obstetri, ginekologi
dan onkologi termasuk teknik Rapid Sequence Induction (RSI) dan penatalaksanaan jalan
napas sulit pada ibu hamil
i. Mampu menjelaskan penatalaksanaan cairan dan tranfusi darah pada kasus
obstetri,ginekologi, onkologi
j. Mampu menjelaskan penatalaksanaan anestesi operasi non obstetri pada pasien obstetri
k. Mampu menjelaskan penatalaksanaan anestesi operasi ginekologi laparoskopi
l. Mampu menjelaskan penatalaksanaan anestesi pada prosedur fertilitas dan bayi tabung
m. Mampu menjelaskan penatalaksanaan anestesi pada operasi onkologi pada bagian
kebidanan
n. Mampu menjelaskan tentang Intrathecal Labor Analgesia (ILA) dan Patient Controlled
Epidural Analgesia (PCEA) untuk persalinan pervaginam
o. Mampu menjelaskan tindakan resusitasi ibu hamil
p. Mampu menjelaskan tindakan resusitasi neonatus
q. Mampu menjelaskan indikasi perawatan intensif pascabedah
r. Mampu menjelaskan pelayanan anestesi pada program nasional pelayanan obstetri
neonatal emergensi komprehensif
2. Keterampilan Klinis(Psikomotor)
a. Mampu melakukan penilaian variabilitas denyut jantung janin, persalinan kurang bulan
(prematur), dan asfiksia neonatus
b. Mampu melakukan pengelolaan kehamilan dengan comorbid sedang-berat, perdarahan ante,
intra dan postpartum
c. Mampu melakukan pengelolaan preeklamsia, eklamsia, sindrom Hemolysis, Elevated Liver
Enzymes, and Low Platelet Count (HELLP)
d. Mampu melakukan penilaian adanya emboli air ketuban dan penatalaksanaannya
e. Mampu melakukan pengelolaan pada pasien dengan aspirasi pneumonia dan sindrom
Mendelson
f. Mampu melakukan pengelolaan sindrom Meigs pada kasus tumor ginekologi
g. Mampu melakukan pengelolaan perioperatif pada pasien obstetri, ginekologi dan onkologi
dengan penyakit yang mempunyai risiko tinggi dan akan mempengaruhi jalannya pembedahan
h. Mampu melakukan anestesi umum untuk prosedur bedah obstetri, ginekologi dan onkologi
termasuk teknik Rapid Sequence Induction (RSI) dan penatalaksanaan jalan napas sulit pada ibu
hamil
i. Mampu melakukan penatalaksanaan cairan dan tranfusi darah pada kasus obstetri, ginekologi,
onkologi
j. Mampu melakukan penatalaksanaan anestesi operasi non obstetri pada pasien obstetri
k. Mampu melakukan penatalaksanaan anestesi operasi ginekologi laparoskopi
l. Mampu melakukan penatalaksanaan anestesi pada prosedur fertilitas dan bayi tabung
m. Mampu melakukan penatalaksanaan anestesi pada operasi onkologi pada bagian kebidanan
n. Mampu melakukan Intrathecal Labor Analgesia (ILA) dan Patient Controlled Epidural
Analgesia (PCEA) untuk persalinan pervaginam
o. Mampu melakukan tindakan resusitasi ibu hamil
p. Mampu melakukan tindakan resusitasi neonatus
q. Mampu melakukan perawatan intensif pascabedah
r. Mampu melakukan pelayanan anestesi pada program nasional pelayanan obstetri neonatal
emergensi komprehensif
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretest
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaitan dengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul.
2. Kuliah dan diskusi mengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan
profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaahartikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/CbD).
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX.
3. Afektif: Penilaian 360o
Persiapan Praanestesi
5. Premedikasi
Anestesi
Penatalaksanaan Pascaanestesi
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan:Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R. Clinical Anesthesia
Fundamentals. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
2. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF.
Clinical Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
3. Bisri T, Wahjoeningsih, Suwondo SB, Anestesi Obstetri. Kolegium Anestesiologi dan Terapi
Intensif, 2013.
4. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5 th ed.
New York: McGraw Hill; 2013.
5. Chesnut DH, Polley LS, Tsen LC, Wong CA. Chesnut’s Obstetric Anesthesia: Principles and
Practice. 5th ed. Philadelphia: Mosby Elsevier; 2014.
6. Datta S, Kodali BS, Segal S. Obstetric Anesthesia Handbook. 5 th ed. New York: Springer; 2010.
7. Hines RL, Marschall KE. Stoelting’s Anesthesia and Co-Existing Disease. 7th ed. Philadelphia:
Elsevier; 2018.
8. Foley MR, Strong TH, Garite TJ. Obstetric Intensive Care Manual. 4 th ed. New York.
9. Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik. 2007. Pedoman Rumah Sakit Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 jam. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
10. American Academy of Pediatric. 2015. NRP instructor updates. Vol 24 no 2
MODUL 33 : INTENSIVE CARE - II
INFORMASI UMUM
4. Tahap : III
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan memiliki pengetahuan dan keterampilan lanjut
meliputi pengelolaan dan tindakan medis terhadap gangguan fungsi organ, palliative care dan end of life
care.
Tujuan Khusus
Setelah melalui modul ini peserta didik diharapkan:
1. Mampu mengelola perawatan pasien pasca resusitasi termasuk Post Cardiac Arrest Care
2. Mampu melaksanakan proses diagnostik lanjut dan melakukan interpretasinya
3. Mampu melakukan pengelolaan pasien kritis dengan disfungsi organ multiple dan memberikan
terapi yang rasional
4. Mampu mengambil keputusan untuk penghentian perawatan dan discharge
5. Mampu melakukan prosedur - prosedur terkait pada palliative care dan end of life care
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan pengelolaan pasca resusitasi dan stabilisasi awal:
1) Pengelolaan lanjutan pasca bantuan hidup dasar dan lanjut (Post Cardiac Arrest Care)
2) Pengelolaan lanjutan kegawatdaruratan medis (gagal nafas akut, asthma akut, PPOK,
hipertensi, infark miokard akut, gagal jantung, hipotensi, syok, gangguan irama jantung,
penurunan kesadaran)
b. Mampu menjelaskan penilaian klinis:
1) Hubungan reaksi inflamasi dalam kaitan disfungsi sistem organ
2) Dampak terapi obat terhadap fungsi sistem organ
3) Hubungan infeksi dengan respons inflamasi
4) Patogenesis disfungsi organ multipel
5) Prinsip pencegahan disfungsi organ multipel
6) Pengelolaan pasien multitrauma
7) Pengelolaan pasien sepsis dan syok sepsis
c. Mampu menjelaskan investigasi, interpretasi data dan diagnosis:
1) Seleksi pemilihan pemeriksaan penunjang lanjutan yang sesuai pada pasien sakit kritis
2) Interpretasi pemeriksaan penunjang lanjutan yang sesuai pada pasien sakit kritis
d. Mampu menjelaskan support sistem organ dan prosedur praktis terkait:
1) Modus ventilasi mekanik lanjut (NIV, VCV, PCV, SIMV, PSV, BiPAP, APRV, CPAP dan
lain-lain)
2) Monitoring pasien dengan bantuan ventilasi mekanik
3) Komplikasi ventilasi mekanik dan pengelolaannya
4) Prinsip weaning dari ventilasi mekanik
5) Pengelolaan pneumotoraks
6) Indikasi bronkoskopi
7) Indikasi penggunaan inotropik, kronotropik, vasodilator, dan vasokonstriktor
8) Indikasi dan cara terapi menggunakan produk darah
9) Diagnostik dan pengelolaan awal gangguan fungsi ginjal
10) Penyesuaian dosis obat pada gagal ginjal
11) Prinsip pemberian nutrisi enteral dan parenteral pada pasien ICU
12) Prinsip pengelolaan DVT
13) Prinsip pengelolaan peningkatan tekanan intra-kranial
14) Prinsip pengelolaan cedera medula spinalis
15) Pengelolaan pressure sores (decubitus)
e. Mampu menjelaskan penggunaan antibiotik:
1) Terapi antibiotik yang rasional
2) Pencegahan resistensi
3) Kultur dan uji sensitivitas
f. Mampu menjelaskan pemantauan dan pengukuran klinis:
1) Interpretasi informasi dari alat monitor
2) Prinsip kerja monitor invasif
3) Identifikasi penyebab error alat
4) Cara penilaian dengan menggunakan sistem skoring tingkat keparahan penyakit.
g. Mampu menjelaskan penggunaan alat secara aman meliputi:
1) Prinsip kerja dan cara penggunaan ventilator invasif dan non-invasif dan asessorisnya
2) Prinsip kerja dan cara penggunaan aksesoris monitor
h. Mampu menjelaskan kondisi medis dan pengelolaannya meliputi:
1) Patofisiologi dan pengelolaan ARDS
2) Patofisiologi dan pengelolaan nosocomial pneumonia
3) Patofisiologi dan pengelolaan ventilator- associated pneumonia
4) Patofisiologi dan pengelolaan PPOK
5) Pengelolaan edema paru (kardiogenik dan non-kardiogenik)
6) Patofisiologi dan pengelolaan efusi pleura dan pneumotorak (simple, tension)
7) Patofisiologi dan pengelolaan syok hipovolemi, kardiogenik, obstruktif, dan distributif
8) Pengelolaan hipertensi dan hipotensi
9) Patofisiologi infark miokard akut
10) Patofisiologi gagal jantung kiri dan kanan
11) Patofisiologi hipertensi pulmonal
12) Patofisiologi dan pengelolaan gangguan irama jantung
13) Pengelolaan awal gangguan ginjal akut dan kronik
14) Pengelolaan gangguan kesadaran (confusion dan coma)
15) Patofisiologi dan pengelolaan stroke hemorrhagic dan nonhemorrhagic
16) Patofisiologi dan pengelolaan kejang dan status epileptikus
17) Pengelolaan cedera medula spinalis
18) Patofisiologi penyakit neuro-muskular
19) Patofisiologi dan pengelolaan brain stem death
20) Patofisiologi gangguan koagulasi
21) Patofisiologi dan pengelolaan kegawatan endokrin (DM, gangguan fungsi thyroid,
gangguan suprarenal, dan lain-lain)
22) Patofisiologi dan pengelolaan gangguan elektrolit dan keseimbangan asam basa
23) Pengelolaan lanjutan keracunan akut
24) Pengelolaan lanjutan preeklamsia, eklamsia, sindroma HELLP
25) Patofisiologi dan pengelolaan gangguan jantung pada kehamilan
26) Patofisiologi dan pengelolaan awal sepsis
27) Patofisiologi dan pengelolaan hipotermi dan hipertermi.
i. Mampu menjelaskan prinsip pelaksanaan palliative care:
j. Mampu menjelaskan end of life care meliputi prinsip-prinsip etika dasar dan decision making:
1) Prinsip etika dasar pada perawatan end of life care
2) Prinsip decision making pada perawatan end of life care
3) Prinsip with-holding dan withdrawing therapy
4) Cara menilai atau mengukur quality of life
5) Mengelola pasien dengan mati batang otak yang dipersiapkan untuk donor organ
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/ essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/ CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. AHA Guidelines 2015 CPR and ECC. Part 114. Irculation 2015; 132(18)(Supplement)2
2. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
3. Bersten AD, Soni N. Oh’s Intensive Care Manual. 6th ed. Philadelphia: Butterworth Heinemann
Elsevies; 2014.
4. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5thed. New
York: McGraw Hill; 2013.
5. Marino PL. Marino’s the ICU Book. 4th ed. Philadelphia: Woters Kluwer; 2014.
6. Rhodes A, Evans LE, Alhazzani W, Levy MM, Antonelli M, et.al.Surviving sepsis campaign:
international guidelines for management of sepsis and septicshock: 2016. Intensive Care Med. 43:
304-377.
7. Vincent JL, Abraham E, Moore FA, Kochanek PM, Fink M. Textbook of Critical Care. 7 th ed.
Philadelphia: Elsevier Saunders; 2017.
MODUL 34 : ANESTESI BEDAH ORTOPEDI - II
INFORMASI UMUM
4. Tahap : III
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan mampu melakukan anestesi pada tindakan ortopedi
khusus seperti pada pembedahan tulang belakang, total knee replacement, total hip replacement, tumor,
arthroskopi, pembedahan saraf ekstremitas.
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta mampu melakukan:
1. Evaluasi perioperatif pasien bedah ortopedi khusus baik kasus terencana maupun emergensi;
2. Penatalaksanaan komplikasi/penyulit yang terjadi pada evaluasi perioperatif kasus orthopedi khusus
3. Perencanaan anestesi dan pemilihan teknik anestesi yang paling aman dan tepat pada kasus orthopedi
khusus
4. Pemantauan intraoperatif dan penatalaksanaan akan komplikasi yang terjadi selama operasi ortopedi
khusus;
5. Penatalaksanaan masa pulih sadar dan nyeri pasca bedah ortopedi khusus.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan tindakan anestesi pada bedah orthopedi khusus
b. Mampu menjelaskann masalah perioperatif yang ditemukan pada pasien ortopedi khusus
c. Mampu menjelaskan masalah yang dapat terjadi selama pembedahan ortopedi khusus baik
berkenaan dengan posisi, prosedur, obat (syok perdarahan, bone cement implantation syndrome,
mismatch ventilation akibat posisi lateral pada total hip replacement dan intoksikasi obat
anestesi lokal)
d. Mampu menjelaskan masalah yang dapat terjadi pasca pembedahan ortopedi khusus akibat
teknik anestesi dan tindakan bedah seperti kelumpuhan saraf phrenicus pada pembedahan tulang
cervical, penggunaan blok saraf perifer kontinyu plus perineural infus lokal anestesi pada total
knee replacemnet dengan arthroplasty dan lain-lain
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/ essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/ CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
Tidak Tidak
No Penuntun Memuaskan
memuaskan diamati
Persiapan Praanestesi
2. Penentuan ASA
4. Pemasangan monitor
Anestesi
6. Anestesi subarahnoid
7. Anestesi epidural
Penatalaksanaan Pascabedah
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
2. Penentuan ASA
3. Persiapan alat, mesin pembiusan, STATICS, obat
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical
Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th Ed. New
York: McGraw Hill; 2013.
3. Farag E. Anesthesia for Spine Surgery. Cambridge. Cambridge University Press; 2012.
4. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5th
Ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
5. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia.
8th ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
MODUL 35 : ANESTESI BEDAH THT - II
INFORMASI UMUM
1. Nama Program Studi/Jenjang : Anestesiologi dan Terapi Intensif/ Spesialis-1
4. Tahap : III
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan sesi ini peserta didik akan mempunyai cukup pengetahuan dan kemampuan
melakukan pengelolaan perioperatif untuk prosedur bedah THT yang kompleks atau disertai penyakit
penyerta yang berat.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti sesi ini peserta didik mampu:
1. Melakukan anestesi untuk operasi THT yang kompleks
2. Melakukan anestesi untuk operasi THT dengan risiko tinggi secara aman
3. Melakukan tatalaksana bila terjadi komplikasi
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan urutan langkah-langkah tindakan pan-endoskopi (laringoskopi,
esofagoskopi, bronkoskopi, dan lain-lain)
b. Mampu menjelaskan komplikasi pada tindakan pan-endoskopi serta cara pemantauannya
c. Mampu menjelaskan pengendalian hemodinamik pada saat laringoskopi dan bronkoskopi kaku
d. Mampu menjelaskan teknik hipotensi
e. Mampu menjelaskan efek pemakaian N2O pada bedah telinga tengah
f. Mampu menjelaskan teknik tonsilektomi emergensi pada abses peritonsilar dengan trismus
g. Mampu menjelaskan prinsip ventilasi jet venturi pada bedah laser, laring dan trakea
h. Mampu menjelaskan prinsip penatalaksanaan anestesi pada kasus THT yang kompleks
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/ essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/ CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
Tidak Tidak
No Penuntun Memuaskan
memuaskan diamati
Persiapan Pra Anestesi
1. Anamnesis, periksaan fisik, pemeriksaan penunjang
2. Penentuan ASA :
3. Persiapan alat, mesin pembiusan, STATICS, obat
4. Pemasangan monitor
5. Premedikasi
Anestesi
6. Induksi anestesi umum (intubasi, LMA,
trakeostomi)
7. Rumatan dan pengakiran anestesi
8. Anestesi intravena
8. Pemberian cairan dan tranfusi
9. Komplikasi dan penanganannya
Penatalaksanaan Pascabedah
10. Pengawasan ABC dan tanda vital
11. Penanganan OSA dan PONV serta nyeri pasca
bedah
Catatan: Berikan tanda √ pada kotak yang tersedia
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak diamati : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian
oleh pelatih
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R. Clinical Anesthesia
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5 th ed. New
3. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5 th
5. Katzung BG, Trevor AJ. Basic & Clinical Pharmacology. 13 th ed. United States; McGraw-Hill; 2015.
6. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s
Anaethesia. 8th ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
MODUL 36 : ANESTESI PEDIATRI - II
INFORMASI UMUM
4. Tahap : III
6. Deskripsi Modul : Capaian pembelajaran pada modul ini, diharapkan peserta Program
Pendidikan Dokter Spesialis -1 mampu mengelola dan melakukan
anestesipada kasus-kasus pediatrik/neonatus elektif maupun
darurat yang disertai penyulit (kelainan kongenital, kondisi
penyulit seperti sepsis, dan lain-lain), dan mampu mengatasi
komplikasi yang terjadi.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah mengikuti modul ini peserta didik akan memiliki pengetahuan prinsip-prinsip dasar dan teknik lanjutan
anestesi pediatrik, mampu mempersiapkan, memberikan anestesi dan mengelola pasca-anestesi elektif maupun
darurat untuk berbagai tindakan bedah pediatrik dengan kondisi penyulit dan kelainan jalan nafas.
Tujuan khusus
Setelah melalui sesi ini peserta didik mempunyai pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan aspek kognitif,
psikomotor, komunikasi, etika dan profesionalisme terkait.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan penatalaksanaan anestesi untuk kasus bayi dan anak dengan sepsis,
kelainan jalan nafas, kesulitan intubasi dan ventilasi seperti labiopalatognatoskisis bilateral
komplit, Pierre Robin, tumor gigi mulut dan jalan nafas;
b. Mampu menjelaskan hal penting apa saja yang harus diperhatikan pada kasus bayi dengan
kelainan kongenital dan anomali seperti hernia diafragmatika, omfalokel, gastroskisis, fistel
trakeo-esofagus.Mampu menjelaskan penatalaksanaan anestesi untuk kasus bayi dengan
kelainan kongenital dan anomali seperti hernia diafragmatika, omfalokel, gastroskisis, fistel
trakeo-esofagus;
c. Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya spasme laring, spasme bronkus, edema glotis dan
trakea pada bayi dan anak;
d. Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya hipotermia pada kasus pediatrik, cara mencegah,
cara mengatasi dan komplikasi apa saja yang dapat ditimbulkannya;
e. Mampu menjelaskan cara mencegah dan mengatasi spasme laring, spasme bronkus, edema
glotis dan trakea yang terjadi pada bayi dan anak;
f. Mampu menjelaskan penatalaksanaan analgesia regional, dosis dan jenis obat analgetik lokal
apa saja yang dapat dipakai untuk bayi dan anak.
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali/CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
3. Mini-CEX
4. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
(✓) Memuaskan Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
() Tidak Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar
memuaskan atau penuntun
(T/D) Tidak diamati Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian
oleh pelatih
7. Mampu mengenali dan mengatasi Posisi pasien saat intubasi dan Obat
induksi, pelumpuh otot, analgetika
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th ed. New York:
McGraw Hill; 2013.
2. Cote CJ, Leman J, Anderson B. A Practice of Anesthesia for Infants and Children. 5 th ed. Canada: Elsevier;
2013.
3. Davis PJ, Chadis FP. Smith’s Anesthesia for infants and Children. 9 th ed. Philadelphia: Elsevier; 2017.
4. Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 5th ed.
Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
5. Jacob R, Janette T. Understanding Paediatric Anaesthesia. 5th ed. New Delhi. Wolves Kluwers; 2015.
6. Katzung BG, Trevor AJ. Basic & Clinical Pharmacology. 13th ed. United States; McGraw-Hill; 2015.
7. Lerman J. Neonatal Anesthesia. New York: Springer; 2015.
8. Miller RD, Cohen NH, erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia. 8th
ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
MODUL 37: ANESTESI BEDAH SARAF- II
INFORMASI UMUM
4. Tahap : III
6. Deskripsi Modul : Capaian pembelajaran pada modul ini, diharapkan peserta Program
Pendidikan Dokter Spesialis - 1 Anestesiologi dan Terapi Intensif
mampu melakukan pengelolaan perioperatif pasien dengan tumor
otak supratentorial, perdarahan intraserebral nontrauma, operasi di
luar otak akan tetapi pasiennya mengalami kelainan otak, serta
mampu mengatasi komplikasi yang terjadi mulai pra rumah sakit,
rumah sakit (unit gawat darurat, unit diagnostik, kamar bedah,
ruang pulih sadar pasca anestesi, ruang rawat inap, unit terapi
intensif, dan lain-lain).
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan memiliki kemampuan melakukan pengelolaan perioperatif
pasien dengan tumor otak supratentorial, perdarahan intraserebral nontrauma, operasi di luar otak akan tetapi
pasiennya mengalami kelainan otak, serta mampu mengatasi komplikasi yang terjadi.
Tujuan khusus
Setelah melalui modul ini peserta didik mempunyai pengetahuan dan kemampuan:
1. Pengelolaan perioperatif pasien dengan tumor otak supratentorial
2. Pengelolaan perioperatif perdarahan intraserebral nontrauma
3. Pengelolaan operasi di luar otak akan tetapi pasiennya mengalami kelainan otak
4. Pengelolaan komplikasi yang terjadi mulai pra rumah sakit, rumah sakit (unit gawat darurat, unit
diagnostik, kamar bedah, ruang pulih sadar pasca anestesi, ruang rawat inap, unit terapi intensif, dan lain-
lain)
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan neurofisiologi dan neurofarmakologi
b. Mampu menjelaskan penilaian preoperatif pasien untuk operasi tumor supratentorial
c. Mampu menjelaskan penilaian preoperatif pasien perdarahan intraserebral nontrauma
d. Mampu menjelaskan penilaian preoperatif untuk operasi di luar otak akan tetapi pasiennya
menderita kelainan otak
e. Mampu menjelaskan patofisiologi kelainan intraserebral akibat tumor supratentorial
f. Mampu menjelaskan bagaimana mengidentifikasi peningkatan tekanan intrakranial
g. Mampu menjelaskan pemantauan untuk prosedur intrakranial
h. Mampu menjelaskan pemilihan anestesi untuk bedah saraf
i. Mampu menjelaskan cara pendekatan kegawatan pada kraniotomi
j. Mampu menjelaskan cara merencanakan anestesi yang memungkinkan dilakukan pemantauan
neurofisiologi
k. Mampu menjelaskan cara mengatasi peningkatan tekanan intrakranial
l. Mampu menjelaskan proteksi otak selama periode perioperatif
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan
profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali/CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
3. Mini-CEX
4. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
(✓) Memuaskan Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
() Tidak Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar
memuaskan atau penuntun
(T/D) Tidak diamati Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian
oleh pelatih
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan:Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Bisri T. Dasar-dasar Neuroanestesi. Bandung: Olah Saga Citra; 2012.
2. Bisri DY, Bisri T. Anestesi untuk tumor otak: supratentorial-infratentorial. Bandung: Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran 2016.
3. Cottrell JE, Patel P. Cottrell and Patel Neuroanesthesia, 6th ed. Edinburg: Elsevier; 2017.
4. Le Roux PD, Levine JM, Kofke WA. Monitoring in Neurocritical Care. Philadelphia: Elsevier
Saunders; 2013.
5. Lee K. The NeuroICU Book. New York: Mc Graw Hill; 2012.
6. Matta BF, Menon DK, Smith M. Core Topics Neuroanesthesia and Neurointensive Care.
Cambridge: Cambridge University Press; 2011.
7. Newfield P, Cottrell JE,Handbook of Neuroanesthesia. 5th ed, Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins; 2012.
8. Torbey MT. Neuro Critical Care. New York: Cambridge University Press; 2010.
MODUL 37: ANESTESI BEDAH SARAF- II
INFORMASI UMUM
4. Tahap : III
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan memiliki kemampuan melakukan pengelolaan
perioperatif pasien dengan tumor otak supratentorial, perdarahan intraserebral nontrauma, operasi di
luar otak akan tetapi pasiennya mengalami kelainan otak, serta mampu mengatasi komplikasi yang
terjadi.
Tujuan khusus
Setelah melalui modul ini peserta didik mempunyai pengetahuan dan kemampuan:
1. Pengelolaan perioperatif pasien dengan tumor otak supratentorial
2. Pengelolaan perioperatif perdarahan intraserebral nontrauma
3. Pengelolaan operasi di luar otak akan tetapi pasiennya mengalami kelainan otak
4. Pengelolaan komplikasi yang terjadi mulai pra rumah sakit, rumah sakit (unit gawat darurat, unit
diagnostik, kamar bedah, ruang pulih sadar pasca anestesi, ruang rawat inap, unit terapi intensif,
dan lain-lain)
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan neurofisiologi dan neurofarmakologi
b. Mampu menjelaskan penilaian preoperatif pasien untuk operasi tumor supratentorial
c. Mampu menjelaskan penilaian preoperatif pasien perdarahan intraserebral nontrauma
d. Mampu menjelaskan penilaian preoperatif untuk operasi di luar otak akan tetapi pasiennya
menderita kelainan otak
e. Mampu menjelaskan patofisiologi kelainan intraserebral akibat tumor supratentorial
f. Mampu menjelaskan bagaimana mengidentifikasi peningkatan tekanan intrakranial
g. Mampu menjelaskan pemantauan untuk prosedur intrakranial
h. Mampu menjelaskan pemilihan anestesi untuk bedah saraf
i. Mampu menjelaskan cara pendekatan kegawatan pada kraniotomi
j. Mampu menjelaskan cara merencanakan anestesi yang memungkinkan dilakukan pemantauan
neurofisiologi
k. Mampu menjelaskan cara mengatasi peningkatan tekanan intrakranial
l. Mampu menjelaskan proteksi otak selama periode perioperatif
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan
profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali/CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
3. Mini-CEX
4. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
(✓) Memuaskan Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
() Tidak Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar
memuaskan atau penuntun
(T/D) Tidak diamati Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian
oleh pelatih
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan:Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Peserta dinyatakan: Tanda tangan & Nama penguji
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Bisri T. Dasar-dasar Neuroanestesi. Bandung: Olah Saga Citra; 2012.
2. Bisri DY, Bisri T. Anestesi untuk tumor otak: supratentorial-infratentorial. Bandung: Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran 2016.
3. Cottrell JE, Patel P. Cottrell and Patel Neuroanesthesia, 6th ed. Edinburg: Elsevier; 2017.
4. Le Roux PD, Levine JM, Kofke WA. Monitoring in Neurocritical Care. Philadelphia: Elsevier
Saunders; 2013.
5. Lee K. The NeuroICU Book. New York: Mc Graw Hill; 2012.
6. Matta BF, Menon DK, Smith M. Core Topics Neuroanesthesia and Neurointensive Care.
Cambridge: Cambridge University Press; 2011.
7. Newfield P, Cottrell JE,Handbook of Neuroanesthesia. 5th ed, Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins; 2012.
8. Torbey MT. Neuro Critical Care. New York: Cambridge University Press; 2010.
MODUL 38: Pemantaban dan Pendalaman Anestesi
INFORMASI UMUM
4. Tahap : III
6. Deskripsi Modul : Capaian pembelajaran pada modul ini, diharapkan peserta Program
Pendidikan Dokter Spesialis - 1 Anestesiologi dan Terapi Intensif
mampu melakukan pengelolaan perioperatif, operatif, manajemen
nyeri, pasca operatif, tatalaksana kegawatdaruratan dan terapi
intensif secara komprehensif
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik tahap mandiri mampu melakukan tata laksana pengelolaan
perioperatif, operatif, manajemen nyeri, pasca operatif, tatalaksana kegawatdaruratan dan terapi intensif
secara komprehensif sesuai panduan yang berlaku.
Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan mampu:
1. Mampu melakukan tatalaksana menyeluruh dan mandiri terhadap tatalaksana perioperatif sesuai modul
yang telah diselesaikan
2. Mampu melakukan tatalaksana menyeluruh dan mandiri terhadap tatalaksana anestesi intra operatif
sesuai modul yang telah diselesaikan
3. Mampu melakukan tatalaksana menyeluruh dan mandiri terhadap tatalaksana pascaoperatif sesuai
modul yang telah diselesaikan
4. Mampu melakukan tatalaksana menyeluruh dan mandiri terhadap tatalaksana nyeri akut
5. Mampu melakukan tatalaksana menyeluruh dan mandiri terhadap tatalaksana kegawatdaruratan
6. Mampu melakukan tatalaksana menyeluruh dan mandiri terhadap tatalaksana terapi intensif
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan tatalaksana menyeluruh terhadap tatalaksana perioperatif sesuai
modul yang telah diselesaikan
b. Mampu menjelaskan tatalaksana menyeluruh terhadap tatalaksana anestesi intra
operatif sesuai modul yang telah diselesaikan
c. Mampu menjelaskan tatalaksana menyeluruh terhadap tatalaksana pascaoperatif sesuai
modul yang telah diselesaikan
d. Mampu menjelaskan tatalaksana menyeluruh terhadap tatalaksana nyeri akut
e. Mampu menjelaskan tatalaksana menyeluruh terhadap tatalaksana kegawatdaruratan
f. Mampu menjelaskan tatalaksana menyeluruh terhadap tatalaksana terapi intensif
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Praktek lapangan mandiri
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
ujian CBT nasional
2. Psikomotor
Log book
3. Afektif: Penilaian 360o
(✓) Memuaskan Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
() Tidak Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar
memuaskan atau penuntun
(T/D) Tidak diamati Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian
oleh pelatih
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. CBT nasional KATI
2. Log book
3. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R. Clinical Anesthesia
Fundamentals. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th ed. New York:
McGraw Hill; 2013.
3. Miller RD, Cohen NH, Erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia. 8 th
ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
MODUL 39: ANESTESI BEDAH KARDIOTORASIK - II
INFORMASI UMUM
4. Tahap : III
6. Deskripsi Modul : Capaian pembelajaran pada modul ini, diharapkan peserta Program
Pendidikan Dokter Spesialis - 1 Anestesiologi dan Terapi Intensif
mampu melakukan pengelolaan perioperatif pasien dengan
kelainan kardiovaskular untuk bedah nonkardiak dan bedah
kardiak serta mampu mengenal dan mengatasi komplikasi yang
terjadi.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik tahap mandiri mampu melakukan persiapan prabedah kardiak,
pengelolaan perioperatif pasien dengan kelainan jantung untuk bedah nonkardiak serta mampu melakukan
pemasangan, pemantauan dan interpretasi monitor hemodinamik invasif, mendeteksi kegawatan
kardiovaskular dan meresponnya dengan tindakan dan atau obat-obatan kardiovaskular yang tepat sesuai
kaidah dalam referensi dan standar prosedur operasional yang berlaku.
Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan mampu:
1. Mampu menilai kelayakan pasien untuk menjalani bedah kardiak dan bedah non kardiak pada pasien
dengan kelainan kardiovaskular
2. Mampu melaksanakan pengelolaan perioperatif pasien dengan kelainan kardiovaskular untuk bedah non
kardiak
3. Mampu melakukan persiapan praoperatif pasien bedah kardiak di bawah supervisi konsulen (Konsultan
Anestesi Kardiovaskular)
4. Mampu memberi penjelasan yang adekuat kepada pasien atau keluarga pasien tentang hal-hal yang
berhubungan dengan pembedahan, tentang risiko dan kemungkinan komplikasi yang berhubungan
dengan kelainan kardiovaskular pasien, anestesi, CPB maupun teknik pembedahannya sendiri
5. Mampu melakukan pemasangan dan interpretasi pemantauan untuk bedah jantung, invasif maupun tidak
6. Mampu mendeteksi dan melakukan tindakan penyelamatan dengan cepat dan tepat pada kegawatan
kardiovaskular dan respirasi
7. Mampu menggunakan obat-obat kardiovaskular secara tepat
8. Mampu melakukan pengelolaan pascabedah jantung
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan pembagian penyakit-penyakit jantung
b. Mampu menjelaskan tentang penyakit jantung koroner beserta patofisiologi, risiko dan
komplikasi dihubungkan dengan anestesi
c. Mampu menjelaskan berbagai kelainan katup jantung beserta patofisiologinya
d. Mampu menjelaskan berbagai penyakit jantung bawaan yang sering dijumpai beserta
patofisiologinya
e. Mampu menjelaskan berbagai jenis operasi kardiak, terbuka maupun tertutup
f. Mampu menjelaskan persiapan prabedah kardiak dewasa dan anak
g. Mampu menjelaskan prinsip anestesi pada penderita kelainan kardiovaskular pada pembedahan
non kardiak
h. Mampu menjelaskan secara garis besar anestesi pada pembedahan koroner
i. Mampu menjelaskan secara garis besar anestesi pada pembedahan katup jantung
j. Mampu menjelaskan secara garis besar anestesi pada pembedahan penyakit jantung bawaan
k. Mampu menjelaskan prinsip kerja dan komplikasi teknik Pintas Jantung-Paru
(Cardiopulmonary Bypass)
l. Mampu menjelaskan pemantauan hemodinamik yang diperlukan sebelum, selama dan sesudah
bedah jantung
m. Mampu menjelaskan prinsip perawatan pascabedah jantung
n. Mampu menjelaskan anestesi pada kasus bedah thoraks
o. Mampu menjelaskan anestesi pada kasus bedah thoraks minimal invasif
p. Mampu menjelaskan anestesi pada kasus bedah vaskuler
q. Mampu menjelaskan anestesi pada kasus bedah vaskuler minimal invasif
r. Mampu menjelaskan anestesi pada penderita kelainan paru/rongga thoraks pada pembedahan
non thoraks
s. Mampu menjelaskan anestesi pada penderita kelainan vaskuler pada pembedahan non vaskuler
t. Mampu menjelaskan keadaan yang dimaksud dengan kedaruratan kardiovaskular perioperatif
u. Mampu menjelaskan obat-obat kardiovaskular dan penggunaannya
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali/CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
3. Mini-CEX
4. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
(✓) Memuaskan Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
() Tidak Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar
memuaskan atau penuntun
(T/D) Tidak diamati Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian
oleh pelatih
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Peserta dinyatakan: Tanda tangan & Nama penguji
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Andropoulos DB, Stayer S, Mossad EB, Miller-Hance WC. Anesthesia for Congenital Heart Disease.
3th ed. New Jersey: John Wiley & Sons; 2015.
2. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R. Clinical Anesthesia
Fundamentals. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
3. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5 th ed. New
York: McGraw Hill; 2013.
4. Kaplan J, Reich D, Savino J. Kaplan's cardiac anesthesia. 6th ed. St. Louis, Mo.: Saunders/Elsevier;
2011.
5. Kaplan JA, Reich DL, Savino JS. Kaplan’s Cardiac Anesthesia: New York: The Echo Era. 6 th ed. St.
Louis Missouri: Elsevier; 2011.
6. Lake C, Booker P. Pediatric cardiac anesthesia. 4th ed. Lipincott William & Wincott; 2004.
7. Miller RD, Cohen NH, Erikson LI, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anaethesia.
8th ed. Philadelphia: Elsevier Sauders; 2015.
MODUL 40 : ANESTESI DAN PENYAKIT LANGKA
INFORMASI UMUM
4. Tahap : III
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik dapat melakukan anestesi dan perioperative care pada
pasien dengan penyakit langka.
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan mampu:
1. Memahami patofisiologi berbagai penyakit langka
2. Mengetahui farmakokinetik dan farmakodinamik obat yang dikonsumsi pasien untuk jangka panjang
3. Merencanakan pemilihan teknis, obat, perawatan, dan monitoring yang akan dipergunakan
4. Memberikan asuhan medik perioperatiof penyakit langka dengan baik
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu merencanakan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk
mendiagnosis pasien penyakit langka yang akan mengalami pembedahan untuk penyakit
primer atau penyakit lain yang menyertai
b. Mampu menjelaskan patofisiologi penyakit-penyakit langka
c. Mampu menjelaskan anestesi dan perawatan pasca anestesi untuk pasien penderita penyakit
langka
d. Mampu menjelaskan komplikasi yang terjadi selama anestesi dan masa perioperatif pasien
dengan penyakit langka.
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/ essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/ CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
Keterangan:
• Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
• Tidak : Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau
memuaskan penuntun
• Tidak : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh
diamati pelatih
Nama peserta didik Tanggal
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Lulus
Tidak Lulus
DAFTAR PUSTAKA
1. Andropoulos DB, Stayer S, Mossad EB, Miller-Hance WC. Anesthesia for Congenital Heart Disease.
3th ed. New Jersey: John Wiley & Sons; 2015.
2. Fleisher LA. Anesthesia and Uncommon Diseases. 6 th ed. Philadelphia: Elsevier; 2012.
3. McConachie I. Anesthesia for The High-Risk Patient. 2nd ed. Cambridge: Cambridge University Press;
2009.
4. Yao FSF, Malhotra V, Fong J, Skubas NJ. Yao & Artusio’s Anesthesiology Problem-Oriented Patient
Management. 8th ed. New York: Wolters Kluwer; 2016.