Judul Juinal:
STRATEGI PENGENDALIAN KAWASAN PERMUKIMAN
DALAM MENDUKUNG PERKEMBANGAN WILAYAH
TAN BARRU, KABUPATEN BARRU)
Mata Kuliah:
Perencanaan Permukiman & Infrastruktur
REVANI DWI NADYA 08181068
FIRMAN SURYA NATAN 08211027
MARSHANDA AULIA PUTRI 08211041TUGAS 1
MENYUSUN RESENSI JURNAL
—=O>
Dosen Pengampu:
Mohtana Kharisma, S.T., M.Eng,
Farid Nurrahman S.T., M.Sc.
Mata Kuliah:
Perencanaan Permukiman dan Infrastruktur
Disusun Oleh:
Kelompok 5
Revani Dwi Nadya (08181068)
Firman Surya Natan (08211027)
Marshanda Aulia Putri (08211041)
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
2023Pe eee CeO
Jurusan Teknik Sipil dan Pereneanaan
take reac
Strategi Pengendalian Kawasan
Permukiman Dalam Mendukung
Judul
Perkembangan Wilayah di Kecamatan
Barru, Kabupaten Barru
Volume dan Halaman Volume 9 Halaman 94-109
Tahun 2023
Penulis ‘Syamsidar, Ria Wikantari, dan Arifuddin Aki
DESKRIPSI ISU POKOK
Tsu pokok yang dibahas dalam jurnal tersebut adalah mengenai perkembangan fisik
Kabupaten Barru yang terjadi karena adanya pertumbuhan penduduk dan kegiatan sosial
ekonomi penduduk di wilayah kecamatan Barru. Salah satu perkembangan fisik yang
mendorong perkembangan di Kecamatan Barru yaitu ditetapkannya sebagai kawasan strategis
wilayah provinsi yang berpotensi dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009- 2029. Kawasan emas strategis
tersebut merupakan bukti implementasi Kawasan Ekonomi Khusus Kabupaten Barru yang
seluruhnya berada di Kecamatan Barru, yang merupakan ibukota kabupaten. Kawasan Ekonomi
Khusus Kabupaten Barru ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Baru No. 1 Tahun
2015 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kawasan Emas Barru
Garongkong Tahun 2014-2034. Namun dengan adanya pembangunan di kawasan tersebut telah
mengundang migrasi dan pertambahan penduduk yang cukup tinggi, sehingga tidak sesuai
dengan peruntukan lahan di kawasan tersebut.
Kecamatan Barru merupakan ibukota kabupaten dengan perkembangan yang terjadi di
hampir seluruh bagian wilayahnya. Salah satu indikator perkembangan kecamatan Barru dapat
dilihat dari segi sosial yaitu jumlah penduduk yang meningkat dari tahun ke tahun. Dengan
bertambahnya penduduk di kecamatan Barru, kebutuhan akan ruang semakin meningkat.
Kebutuhan ruang ini tidak hanya sebagai perluasan pemukiman namun juga bertujuan untuk
aktivitas ekonomi, lingkungan dan sosial. Hal ini berakibat adanya perubahan lahan dari tak
terbangun menjadi lahan yang terbangun.
KELOMPOK 5Pe eee CeO
Jurusan Teknik Sipil dan Pereneanaan
take reac
PENJELASAN ISU POKOK
Penjelasan isu pokok pada jural ini yaitu pertambahan penduduk yang menyebabkan
peningkatan kegiatan pembangunan di berbagai daerah. Untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, baik itu pembangunan kawasan permukiman, jaringan infrastruktur, sarana
ekonomi maupun sarana sosial. Meningkatnya kegiatan pembangunan tentunya juga terkait
dengan ruang yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan pembangunan tersebut. Kecamatan
Barru merupakan ibukota Kabupaten Barru yang mengalami perkembangan di seluruh bagian
wilayah, baik dari segi fisik, sosial, serta ekonomi. Perkembangan permukiman di seluruh
wilayah Kecamatan Barru disebabkan oleh pengaruh kondisi ekonomi masyarakat, keadaan
infrastruktur_perumahan dan kondisi sosial. Peningkatan luas lahan permukiman setiap
tahunnya di Kabupaten Barru mengindikasikan bahwa mengalami perkembangan penduduk
sehingga mempengaruhi berbagai faktor. Pertumbuhan permukiman perlu dikendalikan, untuk
itu dibutuhkan strategi dalam pengendalian perkembangan permukiman dengan
mengidentifikasi terlebih dahulu yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat.
Faktor pendorong pengendalian kawasan permukiman merupakan_pertumbuhan
permukiman sedangkan faktor penghambat yaitu pertumbuhan permukiman yang sedang
maupun rendah. Dapat disimpulkan bahwa faktor pendorong berupa kondisi sosial masyarakat
menjadi prioritas yang harus diperkuat. Sedangkan faktor penghambat berupa faktor kondisi
rumah atau perumahan menjadi prioritas permasalahan yang harus diselesaikan. Fokusnya
adalah menentukan strategi perencanaan dalam pengendalian perkembangan permukiman.
Prinsip yang
junakan dalam menentukan prioritas perencanaan adalah untuk meningkatkan
kekuatan faktor pendorong dan mengurangi faktor penghambat. Berdasarkan prinsip ini,
Penentuan faktor yang diprioritaskan yaitu faktor kekuatan pendorong dan tingkat kendali yang
mempunyai kekuatan relatif tinggi akan dipertahankan, sedangkan faktor yang memillki nila
kekuatan relatif rendah akan diprioritaskan untuk memperoleh penanganan. Di sisi lain, dengan
mempertimbangkan faktor penghambat dan tingkat kemudahan pengendalian, yang memilki
nilai kekuatan relatif tertinggi lebih diprioritaskan daripada yang memiliki kekuatan relatif lebih
rendah.
Berdasarkan prioritas perencanaan, ditetapkan strategi yang digunakan untuk
mengendalikan pertumbuhan permukiman sebagai berikut:
KELOMPOK 5Pe eee CeO
Jurusan Teknik Sipil dan Pereneanaan
isin
knolog
Tabel Strategi Pengendalian Perkembangan
yah Permukiman
Faktor Pendorong
Strategi
infrastruktur permukiman hampir
seluruhnya terpenuhi dengan baik
D1 Kondisi sosial: pertumbuhan Membentuk identitas masyarakat
penduduk yang meningkat tiap melalui peningkatan partisipasi
tahunnya berdampak positif bagi masyarakat dan penguatan
perkembangan permukiman masyarakat serta pemenuhan
ketersediaan ruang publik sesual
kebutuhan skala
pelayanan,
D2 Kondisi ekonomi: kegiatan ekonomi | Menciptakan lapangan kerja berbasis
dan pendapatan masyarakat industri rumah tanga untuk
memberikan potensi yang baik bagi | membentuk kemandirian masyarakat
pertumbuhan permukiman melalui pelatihan keterampilan, teknik
pemasaran dan pengelolaan modal
usaha.
D3 Kondisi infrastruktur permukiman: —_| Implementasi pemenuhan
infrastruktur jaringan sesuai dengan
kebutuhan dan cakupan layanan.
Faktor Penghambat Strategi
HL Kondisi perumahan: Kesenjangan Pengetatan Peraturan Izin Mendirikan
kondisi permukiman terbangun dan | Bangunan Perumahan tentang
kurang meratanya fasilitas antara persyaratan pembangunan rumah.
wilayah permukiman perkotaan dan | Izin mendirikan bangunan hanya
pedesaan. dapat diberikan jika ketersediaan
infrastruktur dasar dan prasyarat
pembangunan rumah terpenuhi.
H2 Kondisi alam: akibat dari ondisi alam | Strategi penataan ruang yaitu
KELOMPOK 5Pe eee CeO
Jurusan Teknik Sipil dan Pereneanaan
take reac
yang memungkinkan dibangunnya —_| mempertegas zonasi peruntukan
kawasan permukiman adalah lahan permukiman, yang diperkuat
perubahan penggunaan lahan yang _| oleh peraturan daerah untuk
tidak terkendali menindak pelanggaran (khususnya
alih fungsi lahan)
HB Kondisi budaya: kecenderungan Pembinaan masyarakat terkait
membangun rumah secara aktivitas bermukim dengan
berkelompok dengan keluarga dan _| melakukan sosialisasi mengenai
pembangunan rumah secara prasyarat permukiman yang baik
mandiri/swadaya tanpa perencanaan
yang baik.
Berdasarkan hasil dari pembahasan faktor pendorong dan penghambat serta strategi
yang digunakan dalam mengendalikan pertumbuhan kawasan permukiman dalam mendukung
perkembangan kawasan Kabupaten Barru, berikut merupakan paparan lebih lengkapnya. Untuk
Pengendalian Kondisi Sosial Strategi yang perlu diterapkan dalam mengendalikan kondisi sosial
yaitu. membentuk karakter masyarakat dengan meningkatkan partisipasi dan penguatan
masyarakat serta pemenuhan ketersediaan ruang publik sesuai kebutuhan skala pelayanan.
Pengaruh faktor kondisi sosial yang menjadi penyebab terjadi perkembangan permukiman
adalah pertambahan penduduk. Pertambahan penduduk merupakan hasil dari adanya proses
migrasi, yang meningkatkan permintaan akan hunian atau tempat tinggal. Membentuk identitas
masyarakat bertujuan untuk meningkatkan rasa memiliki terhadap lingkungan dan masyarakat
(efek ke depan adalah mengurangi ketimpangan kondisi permukiman antara perkotaan dan
Pedesaan). Dengan diterapkannya strategi tersebut ditujukan untuk memberdayakan
masyarakat dengan meningkatkan partisipasi masyarakat di setiap wilayah pemukiman yang
ada, di mana fungsi dari rumah bukan hanya digunakan sebagai hunian, tetapi juga sebagai
tempat berusaha. Untuk Pengendalian Kondisi Sosial Strategi yang diperlukan dalam
pengendalian kondisi ekonomi masyarakat yaitu menciptakan lapangan kerja berbasis industri
rumah tanga untuk membentuk kemandirian masyarakat melalui pelatihan keterampilan,
teknik pemasaran dan pengelolaan modal usaha. Perkembangan permukiman akibat kondisi
KELOMPOK 5Pe eee CeO
Jurusan Teknik Sipil dan Pereneanaan
take reac
ekonomi disebabkan oleh tingkat pendapatan masyarakat dan kegiatan ekonomi atau jenis
mata pencaharian. Keberadaan kegiatan ekonomi di wilayah perkotaan menjadi tarikan
tersendiri bagi masyarakat di wilayah pedesaan sehingga menyebabkan tidak efisiennya
penggunaan transportasi melihat jauhnya jarak antara rumah dan tempat bekerja penduduk.
Dengan keberadaan kegiatan industri rumah tangga yang dilakukan masyarakat, maka aktivitas
ke wilayah perkotaan terkendali dan tingkat pendapatan masyarakat juga meningkat. Untuk
Pengendalian Kondisi Infrastruktur Permukiman Strategi dalam pengendalian perkembangan
Permukiman terkai
faktor kondisi infrastruktur permukiman yaitu implementasi pengadaan
aringan infrastruktur sesuai dengan kebutuhan dan cakupan layanan. Infrastruktur yang paling
berpengaruh pada wilayah Kabupaten Barru yaitu air bersih kemu
n disusul listrik. Namun
pada perkembangannya, infrastruktur jalan juga memiliki peran penting, wilayah kecamatan
Barru di area perkotaan merupakan wilayah yang berada di sepanjang jalan utama penghubung
antar kabupaten. Hal tersebut menjadikan tarikan masyarakat dan menjadi penyebab terjadinya
pembangunan rumah sebagai tempat tinggal. Perkembangan permukiman terjadi beriringan
dengan adanya infrastruktur, Oleh Karena itu, akan jadi permasalahan jika kondisi dan
ketersediaan dari infrastruktur tersebut tidak terpenuhi dengan baik. Untuk Pengendalian
Kondisi Perumahan Strategi dalam mengendalikan perkembangan permukiman terkait faktor
kondisi perumahan yang akan dilakukan yaitu pengetatan Peraturan Izin Mendirikan Bangunan
Perumahan tentang persyaratan pembangunan rumah. Izin mendirikan bangunan hanya dapat
diberikan jika ketersediaan infrastruktur dasar dan prasyarat pembangunan rumah terpenuhi.
Perkembangan permukiman yang terjadi karena faktor kondisi perumahan yaitu terkait aspek
lokasi dan kelengkapan_ fa
‘as perumahan. Kondisi tersebut menyebabkan adanya
kesenjangan wilayah dalam proses pembangunan permukiman di wilayah penelitian. Untuk
Pengendalian Kondisi Alam Strategi yang perlu dilakukan dalam pengendalian kondisi alam yaitu
strategi penataan ruang yaitu mempertegas zonasi peruntukan lahan permukiman, yang
diperkuat oleh peraturan daerah untuk menindak pelanggaran (khususnya ali fungsi lahan).
Pemanfaatan alam untuk pembangunan wilayah harus sekecil mungkin untuk mengeksplorasi
alam, namun tetap mampu menutupi kebutuhan secara merata. Sebagian besar wilayah
Penelitian memungkinkan untuk perkembangan permukiman, akibatnya terhadap kondisi di
wilayah studi yaitu penggunaan lahan untuk tujuan permukiman tidak terkendali, terpencar dan
tanpa perencanaan yang balk. Untuk itu maka perlu strategi tersebut guna memanfaatkan
kondisi alam dengan baik. Untuk Pengendalian Kondisi Budaya Masyarakat Pertumbuhan
KELOMPOK 5Pe eee CeO
Jurusan Teknik Sipil dan Pereneanaan
take reac
penduduk karena pengaruh kondisi budaya masyarakat berkaitan dengan aktivitas dalam
bermukim. Keadaan pemukiman akibat pengaruh budaya yaitu kecenderungan untuk
mendirikan bangunan secara mandiri tanpa adanya perencanaan, terutama berhubungan
dengan penambahan prasarana dasar. Hal ini tentunya mempengaruhi kualitas permukiman.
Dengan adanya pembangunan rumah secara mandiri tanpa perencanaan dapat berpotensi
menyebabkan pertumbuhan permukiman kumuh. Strategi pengendalian yang perlu dilakukan
yaitu pembinaan masyarakat berhubungan dengan budaya dalam bermukim dengan metakukan
pendekatan tentang prasyarat pemukiman yang baik.
KESIMPULAN PEMBAHASAN ISU POKOK
Dari hasil pembahasan isu pokok di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Kondisi ekonomi, tingkat pendapatan dan aktivitas ekonomi atau mata pencaharian
menjadi pemicu tumbuhnya permukiman di wilayah penelitian, dan hal tersebut
berdampak positif bagi pertumbuhan permukiman.
2. Kondisi infrastruktur permukiman, infrastruktur di wilayah penelitian secara umum,
terpenuhi dengan baik, hal tersebut menjadi salah satu tarikan dalam pertumbuhan
permukiman
3. Kondisi sosial, dimana pertumbuhan penduduk yang meningkat tiap tahunnya
berdampak positif bagi perkembangan permukiman.
4. Kondisi alam, sebagian besar pengaruh pertumbuhan permukiman terhadap kondisi
alam mengakibatkan pembukaan lahan yang tidak terkendali
5. Kondisi perumahan, terdapat kesenjangan terhadap permukiman yang dibangun dan
kelengkapan fasilitas yang ada antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
6. Kondisi budaya, kecenderungan masyarakat dalam membangun rumah yaitu
berkelompok dengan keluarga serta pembangunan secara mandiri tanpa perencanaan
infrastruktur yang baik.
KELOMPOK 5ee eee LOR EUR
Jurusan Teknik Sipil dan Pereneanaan
(Sr ake ero
LESSON LEARNED
Menentukan strategi perencanaan dalam pengendalian perkembangan permukiman
merupakan hal yang sangat penting, akan tetapi terlebih dahulu mengetahui faktor pendorong
dan_penghambat yang akan mempengaruhi pertumbuhan kawasan permukiman dalam
mendukung perkembangan sebuah kawasan dengan menggunakan teknik analisis AHP dan
FFA. Strategi dari masing-masing faktor pendukung dan penghambat harus sesuai dan tepat
sasaran agar program yang akan dikerjakan berjalan sebagaimana mestinya dan tidak meleset
dari perkiraan yang telah ditentukan.
KELOMPOK 5ee eee LOR EUR
STM ot eye ae
(Sr ake ero
DAFTAR PUSTAKA
‘Syamsidar, S,, Wikantari, R, & Akil, A. (2023). Strategi Pengendalian Kawasan Permukiman
Dalam Mendukung Perkembangan Wilayah di Kecamatan Barru, Kabupaten Barru. Jurmal
Ekonomi Pembangunan —-STIE_— Muhammadiyah —Palopo, == 9{1),_ «94.
https://doi.ora/10.35906/jep.v9i1.1440
KELOMPOK 5