You are on page 1of 3

Lampiran Materi Pembelajaran

I. Pertemuan 1

Menentukan Alat, Bahan dan Teknik untuk Membuat Karya Dua Dimensi
Peserta didik diajak untuk memilih bahan dan material yang terdapat di lingkungan
sekitar rumah dan sekolah untuk membuat karya dua dimensi sebagai ujian akhir
semester ganjil. Pemilihan bahan dan material dapat dilakukan oleh masing-masing
siswa maupun dengan cara diskusi berkelompok.

Merealisasikan Konsep Karya Dua Dimensi dengan Alat, Bahan dan Teknik
yang Dipilih

Kegiatan Membuat Mandala


Untuk merealisasikan konsep karya dua dimensi, sebagai alternatif pilihan siswa
dapat menggunakan kegiatan membuat Mandala. Dalam bentuk paling dasarnya,
Mandala merupakan kumpulan lingkaran dalam sebuah bujur sangkar dan diatur
mengelilingi titik pusatnya. Umumnya Mandala dibuat di atas kertas atau kain
dengan cara digambar atau diukir.Mandala mengandung makna simbol meditatif.
Mandala dapat dipahami dalam dua cara. Pertama dalam konsep eksternal sebagai
perlambang visual tentang alam semesta dan kedua dalam konsep internal sebagai
panduan berbagai aktivitas kebudayaan Asia seperti meditasi.

Esensi Mandala sebagai salah satu bentuk seni yaitu untuk melatih kesabaran dan
keterampilan dalam menyusun bentuk dari bidang geometri yang simetris, melatih
kepekaan siswa dalam memanfaatkan elemen dari benda-benda di sekitar dan
memanfaatkan kerja kelompok sehingga dapat menjadi sarana melatih
eksperimentasi proses berkarya.

Alternatif Kegiatan I untuk siswa:

Latihan menggunakan media dasar dua dimensi dengan menggunakan bahan-bahan


dari lingkungan sekitar dengan tema “MANDALA”. (30 menit)
Gambar. Mandala menggunakan bahan alam sekitar
Karya Koleksi www.ganara.art (2020)

Tahapan pelaksanaan kegiatan:


1. Guru memberikan penjelasan singkat mengenai pengertian dan konsep mandala
serta unsur-unsur visual yang terdapat di dalamnya.
2. Siswa dibagi ke dalam kelompok besar yang beranggotakan maksimal 10 orang.
3. Masing-masing siswa akan diberikan media dan perangkat yang sesuai dengan
kondisi masing-masing sekolah, dapat berupa perangkat lukis maupun perlengkapan
prakarya lainnya seperti lem, gunting dan sebagainya.
4. Siswa dipersilahkan menggunakan material dari lingkungan sekitar seperti
bebatuan dan dedaunan.
5. Tiap kelompok menentukan komposisi dan elemen yang akan disusun pada
mandala tersebut hingga karya selesai.
6. Dilanjutkan dengan sesi diskusi, tanya jawab dan apresiasi.

Dengan memahami konsep kesetaraan, siswa diharapkan dapat melihat kondisi


lingkungan di sekitar rumah atau sekolahnya sebagai potensi yang beragam. Dari
titik inilah proses berkreasi dan bereksperimen dilakukan dengan lebih produktif
dengan menggunakan sesuatu yang sudah tersedia di sekitar kita.

Sumber : Buku Panduan Guru Seni Rupa SMA/SMK Kelas 10, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan
Perbukuan Pusat Kurikulum Dan Perbukuan.
Hal. 79 - 84
KARYA SENI RUPA BERDASARKAN DIMENSI DAN KEGUNAANNYA

A. DIMENSI KARYA SENI RUPA

Dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar, dan tinggi. Karya seni rupa
yang hanya memiliki panjang dan lebar disebut sebagai karya seni rupa dua
dimensional atau dwimatra. Sedangkan karya seni rupa yang memiliki tiga ukuran
disebut karya tiga dimensional atau trimatra.

Karya seni tiga dimensi dapat dinikmati dari segala sudut pandang; dari depan,
atas, samping, maupun bawah. Tetapi karya seni rupa tiga dimensi yang dinikmati
dari bawah tidak terlalu banyak, yaitu karya seni yang diletakkan dengan cara
digantung atau melayang. Jika dirinci berdasarkan dimensinya, karya seni dapat
berupa:

a) Karya seni rupa dua dimensi (dwimatra)

contoh: lukisan, gambar, batik, foto, ilustrasi,kaligrafi, hiasan pada piring, dll.

b) Karya seni rupa tiga dimensi (trimatra)

contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

B. PEMBAGIAN BERDASARKAN KEGUNAAN

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari karya seni, seperti
untuk duduk maka diperlukan sebuah kursi, untuk makan diperlukan alas berupa
piring atau mangkuk. Berdasarkan kegunaan ini, karya seni rupa dapat dibedakan
antara karya seni rupa terapan dan karya seni rupa murni.

a) Karya seni rupa terapan/pakai (applied art/useful art)


karya seni yang mengalami fungsi ganda.Pertama, sebagai alat bantu
kehidupan sehari-hari, dan kedua segi keindahan untuk pemenuhan rasa
kepuasan batin. Karya seni yang mempunyai fungsi ganda contohnya
pakaian, rumah, pisau, sepatu, kendaraan, tas, jam tangan, sabuk,
kacamata, dll.
b) Karya seni murni (fine art)
karya yang terlepas dari segi kegunaan lain, kecuali nilai pemenuhan
kebutuhan emosional sebagai alat ekspresi. Contoh:lukisan, patung, relief,
dll.
Sumber : Buku Panduan Guru Seni Rupa SMA/SMK Kelas 10, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan
Pusat Kurikulum Dan Perbukuan. Tahun 2021.
Hal. 6 - 57

You might also like