You are on page 1of 4

1.

6 KEFARMASIAN (Tenaga Teknis Kefarmasian dan Apoteker)


Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang
pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
Tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalani
pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi.
Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan
meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
Bahan medis habis pakai adalah alat kesehatan yang ditujukan untuk penggunaan sekali
pakai (single use) yang daftar produknya diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Kualifikasi
1. Pendidikan tenaga teknis kefarmasian :
a. Diploma III-Farmasi
b. SMF
2. Pendidikan apoteker
a. Sarjana Farmasi Profesi Apoteker
3. Teregistrasi dalam profesi, ditandai kepemilikan Surat Tanda Registrasi (STR) Apoteker
dan atau Tenaga Teknis Kefarmasian

Kewenangan Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan Dan Bahan Medis Habis
Pakai
1. Melakukan bimbingan peserta didik bidang Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan
dan bahan medis habis pakai
2. Merencanakan kebutuhan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
3. Melaksanakan prosedur pencatatan dan dokumentasi perencanaan sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan bahan medis habis pakai
4. Melaksanakan prosedur pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai
5. Melaksanakan prosedur pencatatan pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan
medis habis pakai
6. Melakukan pembelian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
7. Melakukan penerimaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
8. Melakukan penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
9. Melaksanakan prosedur kalkulasi biaya resep obat sesuai jaminan pembayaran pasien
10. Melaksanakan prosedur penyiapan sediaan farmasi dan alat kesehatan (floor stock)
11. Melaksanakan prosedur dispensing obat berdasarkan permintaan dokter (resep)
12. Melakukan penyiapan obat racikan
13. Melakukan pendistribusian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
14. Melaksanakan prosedur penyerahan obat unit dose/resep individu
15. Melakukan stock opname sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
16. Mengumpulkan data pemusnahan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis
pakai
17. Melakukan pemusnahan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
18. Menyiapkan daftar usulan sediaan farmasi yang merupakan program pemerintah
19. Menilai sediaan farmasi dan alat kesehatan droping/sumbangan/program pemerintah
20. Mengajukan usulan sediaan farmasi dan alat kesehatan program pemerintah
21. Mengembalikan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak sesuai
persyaratan/spesifikasi/rusak/kadaluarsa
22. Melakukan evaluasi kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan
medis habis pakai
23. Manajemen risiko pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis
pakai
a. Menentukan konteks manajemen risiko
b. Mengidentifikasi risiko
c. Menganalisa risiko
d. Mengevaluasi risiko
e. Mengatasi risiko

Kewenangan Farmasi Klinik


1. Melakukan bimbingan peserta didik bidang Farmasi klinik
2. Melakukan pengkajian dan pelayanan resep
a. Administrasi
b. Farmasetik, dan
c. Klinis
3. Melakukan pemantauan riwayat penggunaan obat
a. Telusur catatan medik
b. Menganalisis, menyimpulkan dan merekomendasikan upaya
intervensi
c. Mendokumentasikan hasil pemantauan riwayat penggunaan
obat
4. Melakukan rekonsiliasi obat
a. Pengumpulan data
b. Komparasi
c. Melakukan konfirmasi kepada DPJP
d. Komunikasi dengan pasien
5. Melakukan pelayanan informasi sediaan farmasi dan alkes
a. Pelayanan informasi obat
b. Pelayanan informasi bagi masyarakat dengan etika profesi
kefarmasian
6. Melakukan konseling obat
a. Pemberian konsultasi pada pasien
b. Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain
7. Melakukan layanan kunjungan farmasi klinik/visite
a. Rawat jalan/poli
b. Rawat inap
8. Melakukan pemantauan terapi obat
a. Pengkajian pemilihan obat, dosis, pemberian obat, respon
terapi
b. Pemberian rekomendasi penyelesaian masalah terkait obat
c. Pemantauan efektivitas dan efek samping terapi obat
9. Melakukan Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
10. Melakukan evaluasi penggunaan obat
a. Evaluasi penggunaan obat secara kualitatif
b. Evaluasi penggunaan obat secara kuantitatif
11. Melakukan dispensing sediaan steril
a. Penanganan sediaan sitostatik
b. Pengemasan kembali

Pelatihan :
1. Pelatihan manajemen farmasi/pengelolaan sediaan farmasi
2. Pelatihan aseptik dispensing
3. Pelatihan Sitostatika/terapi obat
4. Pelatihan Pengadaan dan penerimaan barang
5. Pelatihan Total Parenteral Nutrisi (TPN)
Program pendidikan dan pelatihan berkelanjutan yang relevan terhadap kompetensi,
keterampilan, perubahan prosedur dan perbaikan teknik/cara kerja tentang pendidikan dan
pelatihan kefarmasian lainnya.

Ketentuan :
1. Kewenangan kerja klinis diberikan berdasarkan kompetensi yang dimiliki serta disesuaikan
dengan fasilitas yang tersedia di RSUD dr. Doris Sylvanus
2. Dalam menjalankan praktek/pelayanan kefarmasian di RSUD dr. Doris Sylvanus harus
memiliki surat izin praktek (SIP).
3. Daftar rincian kewenangan kerja klinis ini tidak membatasi suatu tugas yang diberikan
sebagai tugas tambahan secara tertulis dan dapat disesuaikan pada kondisi tertentu di
uraian tugasnya.
4. Dalam pengajuan re-kredensial tenaga teknis kefarmasian dan atau apoteker harus
memenuhi pelayanan kefarmasian minimal 15 per tahun
5. Daftar kewenangan kerja klinis yang diperoleh akan diberikan surat penugasan kerja klinis
oleh Direktur Utama dan diatur dalam prosedur kredensial.
6. Re-kredensial dilakukan jika terjadi perubahan atau telah 3 (tiga) tahun dari penetapan
sebelumnya.

Plt. Kepala Instalasi Farmasi


Srihartati, S.Si., Apt
NIP. 19770719 200501 2 014

You might also like