You are on page 1of 12

MAKALAH

SISTEM EKONOMI ISLAM

Dosen Pengampu : Yulia Eka Rini, M.Pd

Di Susun Oleh : Irwan Zaelani


NPM : 1151900082

JUUSAN EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SABILI BANDUNG
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. Atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad saw, keluarga dan para sahabatnya. Makalah dengan judul: “Sistem
Ekonomi Islam” ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perbandingan
Sistem Ekonomi. Penulis menyadari bahwa penyelesaian makalah ini tidak akan terwujud tanpa
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak.

Cianjur, 15 Juli 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… 1

DAFTAR ISI …………………………………………………………………... 2

BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………………………… 3

A. Latar Belakang …………………………………………………………………… 3


B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………… 3
C. Tujuan Masalah …………………………………………………………………… 4

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………… 5


A. Pengertian Ekonomi Islam 5
B. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam …………………………………………………………………… 5
C. Tujuan Ekonomi Islam ………………………………………………………………….. 6
D. Kelebihan Ekonomi Islam …………………………………………………………………… 6
E. Bentuk Kerjasama Ekonomi Islam …………………………………………………………………… 7
…………………………………………………………………… 8
F. Perbedaan Ekonomi Islam dan
Ekonomi Konvensioanal

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………… 9

A. Kesimpulan …………………………………………………………………… 9

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………. 10

2
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah
ekonomi rakyat yang didasari oleh nilai-nilai Islam. Sistem Ekonomi Islam merupakan sistem
ekonomi yang berorientasi rahmatan lil alamin. Namun dalam perkembangannya, sistem
ekonomi Islam hanya dikenal dalam ruang lingkup yang sempit yakni hanya pada lembaga-
lembaga keuangan syariah seperti bank-bank syariah, pegadaian syariah dan lain-lain. Padahal
ruang lingkup ekonomi itu meliputi sektor riil seperti perdagangan, pertanian, maupun
perindustrian.
Sistem perekonomian berlandaskan islam itu merupakan salah satu alternatif bagi
masyarakat yang ingin berkegiatan ekonomi, tetapi tidak menyalahi aturan agama, yang dimana
dalam hal ini adalah agama islam. Berdasarkan paparan diatas penulis tertarik untuk menyusun
makalah tentang mekanisme sistem ekonomi islam, penjelasan sistem ekonomi islam beserta
dengan prinsip-prinsipnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan, maka pokok masalah yang
diangkat dalam makalah ini adalah Sistem Ekonomi islam. Adapun sub bab masalah yang akan
dibahas adalah:
1. Apa yang dimaksud Ekonomi Islam ?
2. Apa saja prinsip-prinsip Ekonomi Islam ?
3. Apa saja tujuan Ekonomi Islam?
4. Apa saja kelebihan Ekonomi Islam?
5. Apa saja bentuk Kerjasama Ekonomi Islam?
6. Apa saja perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi konvensional?

3
C. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dituangkan maka tujuan penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Ekonomi Islam
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Ekonomi Islam
3. Untuk mengetahui tujuan Ekonomi Islam
4. Untuk mengetahui kelebihan Ekonomi Islam
5. Untuk mengetahui bentuk Kerjasama Ekonomi Islam
6. Untuk mengetahui perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional

4
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekonomi Islam


Sistem ekonomi islam disebut juga dengan sistem ekonomi syariah. Sistem ekonomi
Islam adalah suatu sistem ekonomi yang berlandaskan atas syariat atau norma-norma yang
telah diajarkan di agama islam. Jadi segala macam kegiatan ekonomi didasarkan atas Alquran
maupun Hadis. Kegiatan ekonomi nya sebenarnya sama dengan sistem ekonomi lainnya,
seperti jual-beli, simpan-pinjam, dan aktivitas perekonomian lainnya, tetapi yang membedakan
adalah pedoman nya, dimana sistem ekonomi ini benar-benar berpegang teguh pada syariat
islam.
Sistem perekonomian islam diterapkan dengan tujuan untuk membuat umat islam
terhindar dari aktivitas perekonomian yang dilarang oleh syariat islam, seperti riba, dzalim,
ikhtikar, dan lain sebagainya.
Sistem ekonomi ini disebut sudah diterapkan sejak abad 20, tetapi sebenarnya prinsip-
prinsip ekonomi islam sudah terbentuk sejak agama islam muncul di dunia.
Adapun di Indonesia saat ini meskipun memang tidak menganut sistem perekonomian islam
sepenuhnya, tetapi sejumlah perusahaan perbankan telah menyediakan fasilitas yang
menganut sistem ekonomi islam.
Fasilitas yang menerapkan ekonomi islam itu memberikan opsi bagi masyarakat yang
ingin menggunakan fasilitas bank, tetapi tetap dengan norma-norma yang sesuai dengan ajaran
islam.

B. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam


Ekonomi Islam sebenarnya memegang prinsip-prinsip yang berkaitan dengan larangan
dalam islam Jadi, ada beberapa prinsip dan praktik ekonomi islam yang diterapkan, di antaranya
adalah:
1. Larangan Maisir
Larangan maisir artinya tidak mengizinkan adanya aktivitas yang berbentuk seperti perjudian
dalam aktivitas perekonomian.
2. Larangan Gharar
Larangan gharar pada dasarnya adalah larangan untuk melakukan penipuan. Artinya setiap
kegiatan ekonomi tidak diizinkan untuk menipu orang lain demi keuntungan diri sendiri dan
merugikan orang lain.
3. Larangan Barang Haram
Artinya adalah dalam sistem ekonomi islam tidak mengizinkan untuk melakukan transaksi
atau mendapatkan barang dengan cara yang tidak baik atau dilarang dalam islam.
4. Larangan Dzalim
Larangan dzalim berarti segala macam kegiatan ekonomi tidak mengizinkan adanya hal-hal
yang dengan sengaja dilakukan untuk merugikan orang lain. Oleh karena itu, dalam transaksi

5
yang menerapkan ekonomi islam sebaiknya dilakukan dengan cara bagi hasil agar suatu
keuntungan dapat terbagi secara adil tanpa merugikan satu pihak.
5. Larangan Ikhtikar
Larangan ikhtikar artinya dalam ekonomi islam tidak diizinkan untuk melakukan
penimbunan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat untuk menguntungkan diri sendiri
dan merugikan orang lain.
6. Larangan Riba
Larangan riba berarti dalam setiap transaksi perekonomian tidak diizinkan untuk menerapkan
biaya-biaya tambahan. Namun, hal ini dapat dihindari jika sang pemberi, memberikannya
secara Ikhlas.

C. Tujuan Ekonomi Islam


Penerapan ekonomi islam memiliki tujuan untuk:
1. Dilakukan supaya manusia tidak melanggar
2. Mewujudkan perekonomian yang baik tanpa mengesampingkan norma-norma
islam.
3. Diharapkan dapat membuat seseorang tetap berpegang teguh dengan syariat islam
meskipun sudah dihadapkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan keuangan.
4. Menciptakan keadilan antar setiap umat manusia.
5. Memberikan kesejahteraan sosial kepada seluruh lapisan masyarakat.
6. Menumbuhkan rasa persaudaraan antar umat karena tidak ada yang merugikan
pihak lain.

D. Kelebihan Ekonomi Islam

Sistem ekonomi islam sebenarnya terbilang baru dibandingkan dengan sistem ekonomi lainnya
yang telah diterapkan di negara-negara Barat. Sistem ekonomi ini menjadi alternatif dari sistem
ekonomi lainnya. Berikut ini adalah kelebihan dari sistem ekonomi islam:
1. Mengedepankan Moral dan Etika
Karena dilandaskan atas syariat-syariat islam, maka sistem ekonomi islam ini
mengedepankan moral dan etika sebagai umat muslim dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Jadi ada norma-norma yang mengatur kegiatan ekonomi seperti jual beli agar tidak
menjadi hal yang salah di mata islam. Dengan demikian, etika kita di mata islam akan baik
jika mengikuti norma tersebut.
2. Pengambilan Keputusan Dibebaskan
Artinya adalah islam akan memberikan kebebasan kepada umatnya untuk mengambil
berbagai macam keputusan yang tentunya tetap berlandaskan nilai keislaman.
Kebebasan itu akan memaksimalkan tindakan seseorang dalam pengambilan
keputusannya dalam hal kegiatan ekonomi tanpa adanya paksaan dari siapa pun.
3. Asas Keadilan dalam Proses Distribusi

6
Keadilan merupakan salah satu prinsip yang diterapkan dalam sistem ekonomi islam. Jadi
islam akan memberikan batasan supaya proses distribusi tetap adil dan merata sehingga tidak
menimbulkan kesenjangan status sosial.
4. Sistem Pemasukan Aman
Maksudnya adalah sistem pemasukan pada ekonomi islam berlandaskan atas kegiatan yang
menghasilkan keuntungan. Sebab, tujuan sistem ekonomi islam ini adalah menghilangkan
sistem bunga agar terhindar dari riba.
5. Memberikan Jaminan Sosial
Ekonomi islam memberikan jaminan sosial kepada masyarakat dengan cara memberikan
hak sumber daya, seperti kekayaan yang dikuasai negara.

E. Bentuk Kerjasama Ekonomi Islam

Dalam penerapannya, ada beberapa bentuk kerjasama yang bisa dilakukan agar terhindar
dari hal-hal yang bertentangan dengan ekonomi islam, di antaranya adalah:
1. Mudharabah
Mudharabah artinya adalah kerjasama antara dua belah pihak dimana modal 100
persen milik pemodal, sedangkan pihak lain akan bergerak sebagai pengelola suatu
usaha. Meski modal 100 persen milik pemodal, tetapi nantinya tetap keuntungan akan
dibagi rata sesuai dengan kesepakatan sebelum kerjasama berjalan. Sedangkan ketika
terjadi kerugian dalam usaha tersebut, pemilik modal yang akan bertanggung jawab.

2. Musyarakah
Musyarakah adalah kerjasama yang dilakukan dengan cara modal usaha yang didapat
dari dua belah pihak. Jadi musyarakah ini lebih fleksibel dan cenderung lebih mudah
karena untung rugi akan dirasakan bersama dan akan ditanggung bersama sesuai
dengan perjanjian yang telah disepakati pada awal perjanjian.

3. Al Muzara’ah

7
Al Muzara’ah adalah kerjasama yang dilakukan minimal dua belah pihak untuk
mengelola suatu lahan pertanian. Jadi pembagiannya adalah pemilik lahan dan pekerja
yang akan mengerjakan lahan pertanian. Kemudian ketika nanti sudah musim panen,
maka pembagiannya sesuai dengan persentase yang sudah disepakati sejak awal.

4. Al Musaqah
Al Musaqah juga bentuk kerjasama yang terkait dengan lahan pertanian. Bedanya denga
Al Muzara’ah adalah dalam bentuk kerjasama ini pekerja lahan hanya bertanggung
jawab untuk memelihara tanaman dan tidak mendapatkan hasil panen dari lahan.
Namun, si pekerja lahan ini akan diberikan imbalan oleh pemilik lahan sesuai dengan
perjanjian tertentu.

F. Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensioanal


Ekonomi islam dan ekonomi konvensional bisa dibilang memiliki perbedaan yang cukup
signifikan. Sebab pada ekonomi islam lebih mengutamakan syariat islam yang menguntungkan
dua belah pihak dalam proses produksi, distribusi, sampai konsumsi. Sedangkan konvensional
lebih mengutamakan kepentingan pribadi. Di dalam ekonomi islam keadilan adalah hal yang
wajib, sedangkan dalam konvensional keadilan bersifat kebetulan.
Selain itu, prinsip ekonomi pada ekonomi islam berdasarkan syariat islam dimana hal itu
berdasarkan wahyu dari Allah SWT, sedangkan ekonomi konvensional cenderung tidak
mempunyai landasan yang dijadikan pedoman dalam kegiatan ekonomi, jadi berpotensi
terjadinya keuntungan satu pihak saja.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari masalah ekonomi rakyat yang
berdasarkan nilai-nilai agama Islam. Pada dasarnya prinsip dari sistem ini adalah keadilan
dan kesejahteraan masyarakat, sehingga membuat perekonomian berjalan dengan baik dan
berkembang pesat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sistem Ekonomi Islam. (2022). Diakses pada 15 Juli 2023 dari


https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/sistem-ekonomi-islam/

10
11

You might also like