Professional Documents
Culture Documents
LAPKASAi
LAPKASAi
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF ANAK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA
Nama Mahasiswa : Nirmalasari Tanda Tangan :
NIM : 112013178
Dokter Pembimbing : dr. Aulia Fitri Swity Sp.A
IDENTITAS PASIEN
PASIEN
Nama Lengkap : An. AD Suku Bangsa : Betawi
Tanggal Lahir : 5 Maret 2014 Agama : Islam
Umur : 4 tahun 9 bulan Pendidikan : Paud
Jenis Kelamin : Laki – laki Masuk RS : 11 Desember 2018
Alamat : Petojo Selatan, Gambir Hubungan dengan orang tua : Anak kandung
ORANGTUA
AYAH
Nama lengkap : Tn. AA Agama : Islam
Tanggal lahir : 3 Mei 1986 Pendidikan : SMA
Suku Bangsa : Betawi Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Petojo Selatan, Gambir Penghasilan : Rp 4.000.000,00 /bulan
IBU
Nama lengkap : Ny. EM Agama : Islam
Tanggal lahir : 30 Mei 1986 Pendidikan : SMA
Suku Bangsa : Betawi Pekerjaan : IRT
Alamat : Petojo Selatan, Gambir Penghasilan :-
1
ANAMNESIS
Diambil dari : Alloanamnesis dari ibu kandung pasien
Tanggal : 22 Desember 2018, pukul 07.00 WIB
Dilakukan di : Bangsal Melati RSUD Tarakan Kamar 5307
2
(-) Disentri (-) Kolera (-) Difteri
(-) Tifus Abdominalis (-) DHF (-) Polio
(-) Cacar air (-) Campak (-) Penyakit Jantung Bawaan
(-) Batuk rejan (-) Tetanus (-) ISK
(-) Demam Rematik Akut (-) Penyakit Jantung Rematik (-) Kecelakaan
(-) Glomerulonephritis (-) Sindroma Nefrotik (-) Operasi
Keterangan :
Perempuan
Laki - laki
3
Perawatan antenatal : Kontrol rutin ke Puskesmas dan Rumah Sakit setiap bulan
Penyakit kehamilan : Tidak ada, tidak pernah melakukan pemeriksaan radiologis, tidak
merokok, tidak mengkonsumsi obat – obatan saat hamil
2. Kelahiran
Tempat kelahiran : Puskesmas
Penolong persalinan : Bidan
Cara persalinan : Spontan
Masa gestasi : 39 minggu
3. Keadaan bayi
Berat badan lahir : 3300 gram
Panjang badan lahir : 51 cm
Lingkar kepala : Tidak diketahui
Langsung menangis : Langsung menangis kuat
Pucat/Biru/Kuning/ : Tidak ada
Nilai APGAR : Tidak diketahui
Kelainan bawaan : Tidak ada
Kesan : Neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan (NCB-SMK) secara spontan.
Riwayat Imunisasi
Ibu mengatakan selalu datang sesuai jadwal imunisasi di puskesmas.
4
- Hepatitis B : 3 kali ( usia 0, 1, 6 dan 4 bulan)
- BCG : 1 kali ( usia 1 bulan)
- Polio : 4 kali ( usia 0, 2, 4 dan 6 bulan)
- DPT : 3 kali ( 2, 4 dan 6 bulan)
- Hib : 3 kali ( 2, 4 dan 6 bulan)
- PCV : 3 kali ( 2, 4 dan 6 bulan)
- Rotavirus : 3 kali
- Campak : 2 kali (9 bulan dan 18 bulan)
Kesan : Imunisasi dasar lengkap sesuai usia.
Riwayat Nutrisi
Susu : ASI eksklusif 6 bulan, ASI sampai 2,5 tahun
Makanan padat : dimulai umur 8 bulan
Makanan sekarang : Makanan bervariasi, sejumlah yang mampu dimakan cukup.
Frekuensi 3-4x/ hari
Kesan nutrisi : Nutrisi cukup.
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 22 Desember 2018 jam 07.00 WIB.
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : tampak sakit sedang, cukup aktif
Kesadaran : compos mentis
5
o Frekuensi nadi : 113 x/ menit, reguler, kuat
o Frekuensi nafas : 24 x/ menit, reguler, teratur
o Suhu : 37.0 oC
o SaO2 : 97 %
Berat Badan
Berat badan rata-rata : 16 - 18 kg
Berat badan tertinggi : 18
Berat badan sekarang : 14 kg.
Pemeriksaan Antropometri
Berat badan : 14 kg
Panjang badan : 105 cm
BB/U : -2 s/d -3 → anak kurus
TB/U : 0 s/d -2 → tinggi cukup
BB/TB : -2 s/d -3 → gizi kurang
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Kulit
Warna : Merata Effloresensi : Tidak ada
Jaringan Parut : Tidak ada Pigmentasi :Tidak ada
6
Bentuk dan ukuran : Normocephali, simetris, ubun-ubun (fontanel) datar
Rambut dan kulit kepala : Warna hitam, distribusi merata, rambut ditempat lain
dalam batas normal, alopesia tidak ada, tidak mudah
dicabut, tidak ada tanda – tanda infeksi.
Mata : Bentuk normal, simetris, mata cekung (-), konjungtiva
anemis (-), sklera ikterik (-), refleks cahaya +/+
Telinga : Bentuk normal, liang telinga lapang, serumen (-),
pembengkakan mastoid (-)
Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), sekret (-), nafas cuping
hidung (-), mukosa tidak anemis, epistaksis (-)
Mulut
Bibir : mukosa bibir lembab Trismus : Tidak ada
Tonsil : T1-T1 Faring : Normal, Pseudomembran (-)
Langit-langit : Tidak ada celah Lidah : Normal
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada
massa.
Thoraks
Paru – Paru :
Inspeksi : Bentuk dada normal, pectus ekskavatum (-), pectum carinatum (-), simetris
dalam keadaaan statis maupun dinamis, retraksi sela iga (-)
Palpasi : Simetris, nyeri tekan (-), retraksi sela iga (-), massa (-)
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung
7
Inspeksi : Tidak terdapat retraksi sela iga dan massa , iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Tidak terdapat retraksi sela iga, nyeri tekan, dan massa, teraba iktus cordis pada
ICS IV 1 – 2 cm kearah medial midclavicula sinistra
Perkusi : Sulit dinilai
Auskultasi : BJ I/II murni reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Cembung, simetris, supel, massa (-), bekas operasi (-)
Palpasi : Nyeri tekan dan massa (-), turgor kulit kembali cepat
Perkusi : Timpani di seluruh regio abdomen
Auskultasi : Bising usus (+)
Ekstremitas
Ekstremitas atas : Akral hangat, deformitas (-), edema -/-, CRT < 2 detik
Ekstremitas bawah : Akral hangat, deformitas (-), edema -/-, CRT < 2 detik
Motorik
Tonus : Normot Normot
onus onus
Normot Normot
onus onus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
8
Pemeriksaan laboratorium : 10 Desember 2018, Jam 23.35, di RSUD Tarakan
Hasil Unit Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hemoglobin 11.3 g/dL 13.3 ~ 16.6
Hematokrit 32.5 % 41.3 ~ 52.1
Eritrosit 4.27 juta/µL 4.29 ~ 5.70
Leukosit 6.90 103/mm3 3.58 ~ 8.15
Trombosit 218 103/mm3 172 ~ 359
MCV 76.1 % 86.1 – 101.9
MCH 26.5 Pg 27.5 – 32.4
MCHC 34.8 g/dl 30.7– 33.2
GDS 77 Mg/dL <140
Ringkasan (RESUME)
Anak laki-laki datang ke IGD RSUD Tarakan dibawa oleh orangtuanya dengan keluhan
demam sejak 6 hari SMRS, demam tinggi pada sore hari. Keluhan disertai nyeri perut, mual,
muntah dan napsu makan menurun. Pada pemeriksaan TTV : HR : 140x/menit, RR : 38 x/menit,
S : 38.8ᵒC, BB : 13 kg, TB : 105 cm, status gizi : gizi kurang. Pada pemeriksaan lab 10
Desember 2018 didapatkan Hb : 11.3 g/dL, Ht : 32.5%, E : 4.27 juta/uL, MCV : 76.1 %, MCH :
26.5 pg, MCHC : 34.8%.
DIAGNOSIS KERJA
Dehidrasi sedang Low intake + susp demam tifoid.
DIAGNOSIS BANDING
Gastroenteritis akut
Dengue Fever
PENATALAKSANAAN
9
Medikamentosa
Infus RL 70cc/ kgBB/ 8 jam
Selanjutnya RL 1000 cc/24 jam
Cefotaxime 3 x 500 mg IV
PCT 4 x 1½ cth
Non medikamentosa
Rawat inap
Tirah baring
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungtionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Follow Up
Tanggal 11 Desember 2018
S Masih terlihat lemas, pucat, sariawan (+), diare 2 hari yang lalu, nyeri perut
10
A Susp demam tifoid
P Th/ lanjut
Nystatin 4x1 cc
Ranitidin 3x15 mg IV
S Demam (+) semalam, sariawan, BAB (-) sudah 2 hari, nyeri perut
P Th/ dilanjutkan
Lactolac Syr 3x5 ml
S Demam (+) semalam, belum BAB (-) sudah 3 hari, nyeri perut
11
Mata : CA -/-, SI -/-, pupil isokor
Telinga : Normotia -/-
Hidung: Nafas cuping hidung( - )
Mulut : Sianosis (-)
Leher : PKGB (-)
Dada : Simeris , retraksi -, nafas spontan
Pulmo: SN vesikuler, wheezing -/-, ronkhi -/-
Abd: Supel, bu (+), NTE (+) turgor kembali cepat
Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 2
A Susp demam tifoid
12
Sel Epitel Positif <7
Kristal Negatif (-) Negatif
Bakteria Negatif (-) Negatif
Lain-lain Negatif
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hemoglobin 10.9 g/dL 13.3 – 16.6
Hematokrit 30.8 % 41.3 – 52.1
Eritrosit 4.19 106/uL 4.29 – 5.70
3
Leukosit 5.82 10 /uL 3.58 – 8.15
Trombosit 200 103/uL 172 – 359
MCV 73.5 % 86.1 – 101.9
MCH 26.0 Pg 27.5 – 32.4
MCHC 35.4 g/dl 30.7 – 33.2
Hitung Jenis Leukosit
Basofil 0 % 0–1
Eosinofil 0 % 1–2
Neutrofil 66 % 54 – 62
Limfosit 31 % 5 – 15
Monosit 3 % 2–8
Laju Endap Darah
Laju Endap Darah 11 mm/ jam <= 15
S Demam (+), BAB (+) sedikit, mencret, belum mau makan, sariawan
13
Mata : CA -/-, SI -/-, pupil isokor
Telinga : Normotia -/-
Hidung: Nafas cuping hidung( - )
Mulut : Sianosis (-)
Leher : PKGB (-)
Dada : Simeris , retraksi -, nafas spontan
Pulmo: SN vesikuler, wheezing -/-, ronkhi -/-
Abd: Supel, bu (+), NTE (+) turgor kembali cepat
Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 2
A Susp demam tifoid
14
Kepala : Normocepali
Mata : CA -/-, SI -/-, pupil isokor
Telinga : Normotia -/-
Hidung: Nafas cuping hidung( - )
Mulut : Sianosis (-)
Leher : PKGB (-)
Dada : Simeris , retraksi -, nafas spontan
Pulmo: SN vesikuler, wheezing -/-, ronkhi -/-
Abd: Supel, bu (+), NTE (+) turgor kembali cepat
Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 2
A Demam Tifoid
P Th/ dilanjutkan
Aloclair spray 2x/hari
P Th/ dilanjutkan
15
Tanggal 17 Desember 2018
S Demam (+) menurun, nyeri perut kanan bawah (+), BAB (+)
16
Leher : PKGB (-)
Dada : Simeris , retraksi -, nafas spontan
Pulmo: SN vesikuler, wheezing -/-, ronkhi -/-
Abd: Supel, bu (+), NTE (-) turgor kembali cepat, Nyeri tekan McBurney (+)
Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 2
A Typhoid abdominal
P Th/ dilanjutkan
USG → Jumat
S Demam (+) menurun, nyeri perut (+), BAB ampas (+) , makan mulai mau
P Th/ dilanjutkan
USG → Jumat
18
Abd: cembung, bu (+), NTE (-) turgor kembali cepat
Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 2
A Typhoid abdominal
P Boleh pulang
ANALISA KASUS
Pada kasus diatas, pasien anak laki-laki usia 4 tahun 9 bulan dibawa orangtuanya ke IGD
RSUD Tarakan dengan keluhan demam sudah 6 hari. Dilakukan cek darah dan
19
didapatkan Hb, Ht, dan eritrosit menurun. Saat dibawa ke IGD anak dengan penurunan
kesadaran.
Pada kasus, awalnya pasien di diagnosa dehidrasi sedang dengan low intake + susp demam
tifoid. Keluhan yang timbul adalah demam terutama sore hari, pucat, lemas, penurunan
nafsu makan dan nyeri perut. Pada status gizi didapatkan gizi kurang dan anak termasuk
dalam kategori kurus. Setelah dilakukan tes widal dan didapatkan Typhus – H (+) 1/320
lalu diagnosa pasien menjadi demam tifoid. Dalam perawatan juga sempat didapatkan
nyeri tekan McBurney, setelah dilakukan USG abdomen, tidak tampak appendicitis dan
tidak tampak kelainan pada organ-organ intra abdominal.
Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien adalah RL 1000/24 jam, PCT 4x1½ cth k/p,
nistatin 4x1cc, lactolac syrup 3x 5ml, aloclair spray 2x / hari, Ceftriaxone drip 2x500,
ranitidine 3x15mg.
Diagnosis demam tifoid dapat ditegakkan jika anak demam dan mempunyai salah satu tanda
berikut : diare atau konstipasi, muntah, nyeri perut, sakit kepala atau batuk, terutama jika demam
telah berlangsumg selama 7 hari atau lebih dan diagnose lain sudah disisihkan.
Gambaran kuncinya adalah :
- Demam lebih dari 7 hari
- Terlihat jelas sakit dan kondisi serius tanpa sebab yang jelas
- Nyeri perut, kembung, mual, muntah, diare, konstipasi
- Delirium
- Hepatosplenomegali
- Pada demam tifoid berat dapat dijumpai penurunan kesadaran, kejang, dan icterus
- Dapat timbul dengan tanda yang tidak tipikal terutama pada bayi muda sebagai penyakit
demam akut dengan disertai syok dan hipotermi
Pemeriksaan penunjang
Darah tepi : leukopeni, aneosinofilia, limfositosis relative, trombositopenia (pada demam tifoid
berat)
Serologi : interpretasi harus dilakukan dengan hati-hati.
Pada hasil lab pasien tanggal 13 Desember 2018 didapatkan :
Aneosinofilia → Eosinofil : 0%
20
Limfositosis relative → 31%
Pada hasil imunoserologi tanggal 14 Desember 2018 didapatkan :
Typhus – H : 1/320
Penatalaksanaan
21
Jika suhu tubuh meningkat, maka pusat pengaturan suhu berusaha menurunkannya
begitu juga sebaliknya.
2. Medika Mentosa
a) Simptomatik
Panas yang merupakan gejala utama pada tifoid dapat diberi antipiretik. Bila mungkin
peroral sebaiknya diberikan yang paling aman dalam hal ini adalah Paracetamol dengan
dosis 10 mg/kg/kali minum, sedapat mungkin untuk menghindari aspirin dan
turunannya karena mempunyai efek mengiritasi saluran cerna dengan keadaan saluran
cerna yang masih rentan kemungkinan untuk diperberat keadaannya sangatlah mungkin.
Bila tidak mampu intake peroral dapat diberikan via parenteral.
b) Antibiotik
Antibiotik yang sering diberikan adalah :
22
Ampicillin dan Amoxicillin, memiliki kemampuan yang lebih rendah dibandingkan
dengan chloramphenicol dan cotrimoxazole. Namun untuk anak- anak golongan obat
ini cenderung lebih aman dan cukup efektif. Dosis yang diberikan untuk anak 100-
200 mg/kg/hari dibagi menjadi 4 dosis selama 2 minggu. Penurunan demam biasanya
lebih lama dibandingkan dengan terapi chloramphenicol.
1. RL 1000/hari
2. PCT 4 x 1½ cth
3. Nistatin 4x 1cc
4. Lactolac Syrup 3 x 5mg
5. Aloclair spray 2x / hari
6. Ceftriaxone drip dalam NaCl 100 cc 2x 500
7. Ranitidine 3x15mg
23