Professional Documents
Culture Documents
Ira P - UAS PATOLOGI DAN REHABILITASI SOSIAL
Ira P - UAS PATOLOGI DAN REHABILITASI SOSIAL
A. Resume Materi
Presiden Jokowi sempat mengeluarkan peraturan bahwa memang instansi pemerintah apa pun itu
seharusnya bahu-membahu saling membantu untuk mengurangi narkoba dan penyalah gunaannya.
Berdasarkan data dari LIPI tahun 2019 jenis narkoba terbanyak yang biasanya disalah gunakan yaitu
ada 4 :
1.Ganja
2.Sabu
3.Ekstasi
4.NPS
NPS (new psychoactive substances) merupakan jenis zat baru yang ditemukan dan sdh tercatatan di
kamus Kemenkes, zat apa saja yang prekursornya bisa disalah gunakan. Seperti kasus rafi ahmad
yang tertangkap karena menggunakan zat yang diketahuinya itu merupakan vitamin. Tapi ternyata
prekursor atau pembentuk zat itu sudah tercantum didalam undang-undang milik kemenkes.
Isu strategis yang diangkat terutama di BNN mulai dari angka prevalensi yang terus menerus naik,
Sebagian narkoba berasal dari luar negeri lebih dari 80% itu masuknya lewat jalur laut atau perairan.
Untuk wilayah Sulawesi utara ini berbatasan langsung dengan negara filipina, dikarenakan kondisi
demografis yang demikian, banyak ditemukan kasus yang masuk di BNN Sulawesi utara
tangkapannya dari luar negri dan luar provinsi.
Keterbatasan ketersediaan layanan rehap ini baru mencapai 10,5% dari kebutuhan masyarakat di
Indonesia, dan sangat memprihatinkan karena idealnya seharusnya ketersediaan Lembaga
rehabilitasi itu 18-22 persen. 931 kawasan itu rawan narkoba dengan kategori bahaya dan waspada,
sehingga di bn nada kategori untuk satu wilayah atau desa atau kelurahan, mulai dari Kawasan
bahaya, waspada, siaga.
Adanya stigma yang melekat di masyarakat yang mengatakan bahwa supaya kapok penyalah
guna dipenjara saja, ketersediaan lapas untuk menampung banyaknya tahanan itu overload,
sehingga intervensi yang dilakukan dilapas itu tidak maksimal. Perlu adanya sinergitas, BNN
melakukan intervensi psikososal, farmakoterapi.
2
Narkotika
Narkotika adalah zat / obat dari alami/ tanaman atau sitetis yang mampu mengganggu daya
ingat, daya piker, konsentrasi, persepsi, perasaan hingga mengganggu perilaku yang Ketika kita
konsumsi terus menerus menimbulkan adiksi atau ketergantungan.
Efek narkoba
1. Sifatnya stimulant : berharap mendapatkan efek tenaga yang tdk ada habisnya
(menstimulasi kerja otak dan jantung). Contoh : sabu
2. Halusinogen : sifatnya mengubah saraf panca indra. Contoh : LSD, Magic Mushroom.
3. Depresan : golongan yang menekan system saraf pusat untuk efek tenang.
BNN masih mengacu pada UU no. 35 tahun 2009. Yang membahas tentang rehabilitasi itu sendiri
dari pasal 127 dan untuk hukumannya. Narkoba sendiri berdasarkan undang-undang nomor 35 ini
dibagi menjadi 3 golongan :
1. Keturunan
2. Lingkungan
3. Kemudahan mendapatkan narkotika itu sendiri
Faktor lapangan
3
3. Koban penyalahguna : tidak sengaja dikarenakan dibujuk atau dipaksa
- bicara cepat
- Sempoyongan, apatis
- sering mengantuk
- agresif
1. Penggunaan Coba-coba
2. Situasional (pelampiasan, saat2 tertentu)
3. Penggunaan berulang
1. Pecandu narkotika
2. Keluarga
3. Orang terdekat
1. Pulih : narkotika pertamakali yang diserah itu adalah otak, tidak serta merta bisa sembuh.
Setidaknya pulih seperti saat sebelum menggunakan. Tdk bisa sembuh total 100%
2. Produktif : bisa hidup sehat, mandiri, bisa bekerja, berdaya.
4
3. Berfungsi secara sosial : Ketika direhab dipersiapkan untuk bisa beradaptasi Kembali
Metode rehabilitasi
4.informasi layanan atau orientasi layanan : pelayanan apa saja yang ada di panti rehap tersebut,
diberi gambaran apa yang akan didapatkan dan apa yang harus dilakukan.
Dengan memperhatikan 7 domain : Fisik, zat, alcohol, legal, psikiatri, adakah dukungan
hidup/pekerjaan saat ini, sosial dengan sekitar (bersifat wawancara).
6. Kriterian penempatan dari asam. Masuk ke regular atau intensif, atau rawat inap
7. Assesmen lain, evaluasi psikologis dan monitor perkembangan klien.
8. Pasca rehabilitasi untuk mempertahankan kepulihan
9. Terminasi program. Mengukur kualitas hidup.
10. Diberikan hasil selama rehabilitasi
1. melakukan screaning
2. penerimaan awal
3. assesmen
4. membuat dan merencanakan perawatan
5. Menyusun rancangan edukasi
6. Konsep SMART
7. melakukan konseling individu
8. melakukan konseling kelompok
9. melakukan penanganan dini saat krisis
5
10. melakukan konferensi kes
11. melakukan konsultasi dengan Lembaga lain jika diperlukan rujukan
pasca rehabilitasi ini berdurasi 4-8 minggu, didalamnya klien akan mendapatkan pendampingan,
materi yang diberikan juga terkait edukasi supaya mereka lebih berdaya (management waktu, self
control, komunikasi efektif, bagaimana cara meregulasi emosi). Kurang lebih sama dengan masa
rehabilitasi tetapi intensitasnya yang berkurang.
Jika ditangkap oleh penyidik, dan ditemukan ada indikasi mereka menggunakan narkoba, biasanya
penyidik adak melakukan TAT (team assasmen terpadu) yaitu tim hukum dan tim medis.
B. Evaluasi Diri
Jika Pecandu narkoba adalah korban, maka pidana penjara bukanlah tindakan yang benar
tetapi rehabilitasi adalah upaya yang tepat bagi pecandu Narkotika. Karena pidana penjara
bagi korban penyalahgunaan narkotika merupakan perampasan kemerdekaan dan
mengandung sisi negatif sehingga tujuan pemidanaan tidak dapat diwujudkan secara
maksimal. Sedangkan Rehabilitasi dimaksudkan agar penyalahgumaan yang dikategorikan
pecandu ini bebas dari ketergantungannya, Dengan program rehabilitasi, maka mereka bisa
abstinen atau berhenti mengkonsumsi narkoba.
C. Lain-lain
Lampirkan kartu ujian yang telah diverifikasi oleh bagian keuangan.