You are on page 1of 9

Nama : Muchamad Raditya

Kelas : A (Pagi)

NIM : 201911410028

Mata Kuliah : Perkerasan Jalan Raya + Desain

Prodi : Sipil

Tugas / Ujian : Tugas 4

1) Tugas Disain

Data yang tersedia :

Tanah dasar : harga CBR Rencana 10%

Jumlah LHR pada awal (LHR0) :

* Mobil penumpang = 14xy kend,

* Bus = 4xy kend.

* Truk T1.2 (25 ton) 25:75 = 7y kend

* Truk T1.2-22 (45 ton) 15:35:50 = 2y kend

Hitung tebal perkerasan rigid pavement dan penulangannya.

(Data yang lain asumsikan sendiri)

Penyelesaian

1. Diketahui :

Akan direncanakan tebal perkerasan untuk jalan baru dengan ketentuan :

 Peranan Jalan : Jalan Arteri


 Tipe Jalan : 6 lajur 2 arah terbagi (6 / 2B)
 Usia Rencana : 20 tahun
 Rencana jenis perkerasan : kaku (rigid)
Data yang tersedia :

Jumlah LHR pada awal (LHRo) :

Mobil penumpang = 1407 kend,

* Bus (8 ton) = 407 kend.

* Truk T1.2 (25 ton) 25:75 = 70 kend

* Truk T1.2-22 (45 ton) 15:35:50 = 20 kend

2. Mutu Beton Rencana :

Akan digunakan beton dengan kua tekan 28 hari sebesar 400 kg/ cm².

fc’ = 400 / 10.2 = 39 Mpa > 30 Mpa

(minimum yang disarankan)

Dari rumus .....:

= 3.8 Mpa > 3.5 Mpa (minimum yang disarankan)


fr=0.62 √ f c'

3. Beban Lalu Lintas Rencana

a) Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga

Kekuatan Tanah Dasar

Dari data tanah, diperoleh nilai CBR yg mewakili = 10 %

Dari grafik pada gambar 7.5, diperoleh nilai k = 54 kPa / mm untuk CBR 10 %
Jenis Kendaraan Jumlah Beban sumbu (ton) Konfigurasi Sumbu
Kendaraan Sumbu Depan Belakang Depan Belakang
Bus 8 ton 407 814 2.72 5.28 STRT STRG
Truk 25 ton 70 140 6.25 18.75 STRT STRG
Truk 45 ton 20 40 8.33 88.10 STRT SGRG
Jumlah 497 994

 Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga : JKSN = 365 X JKSNH X R

n 20
(1+i) −1 (1+ 0.1) −1 5.727
 Dicari harga R : R= = = =51.594
e log(1 +i) e log(1+0.1) 0.112

 Maka JKSN = 365 x 994 x 51.594 = 18718819.1 buah

b) Jumlah Repetisi Beban

 Repetisi = JKSN * % Konfigurasi * Cd = 3066126.58


= 18718819.1 40.95 0.4

(Lihat Tabel 7.14)

Konfigurasi Beban Sumbu Persentase Konfigurasi Jumlah Repetisi


Sumbu Sumbu
(ton) (%) Selama Usia Rencana
STRT 2.72 407 : 994 = 40.95 3066143.86

STRT 6.25 70 : 994 = 7.05 527871.86


STRT 8.33 20 : 994 = 2.01 150499.55
STRG 5.28 814 : 994 = 81.89 6131536.44
STRG 18.75 140 : 994 = 14.08 1054244.17
SGRG 88.10 40 : 994 = 4.02 300998.11
Tabel 7.14 Koefisien Distribusi Kendaraan Niaga Pada Lajur Rencana

Kendaraan
Jumlah Lajur 1 arah 2 arah
1 1 1
2 0.7 0.5
3 0.5 0.475
4 0.45
5 0.425
6 0.4

4. Kekuatan Pelat Beton

Diasumsi tebal pelat beton (rencana dengan dowel) =

180 mm > 150 mm

(minimum yang disyaratkan u/ rigid pavement!!!)

Beban Sumbu Beban Tegangan Jumlah Persentase


Rencana Repetisi yang terjadi Repetisi Fatigue
Koefisien (ton) FK = 1.1 Beban (Mpa) Perbandingan Beban (%)
Sumbu Tegangan yang
Diijinkan
1 2 3 4 5 6 7 8
STRT 2.72 2.992 3066143.86 ̶ ̶ ̶ ̶
STRT 6.25 96.91 527871.86 2.2 0.58 57.000 926.09
STRT 8.33 1.017.368 150499.55 2.7 0.71 1.500 100.33
STRG 5.28 5.808 6131536.44 ̶ ̶ ̶ ̶
STRG 18.75 8.338 1054244.17 ̶ ̶ ̶ ̶
SGRG 88.10 87.494 300998.11 ̶ ̶ ̶ ̶
Jumlah = 1026.42

* Dengan tebal pelat = 18 cm, Jumlah fatigue = 1026.42 % > 100%, maka harus dihitung
ulang !!!

 Kolom 3 = (kolom 2 x FK), FK diambil dari tabel 7.15


 Kolom 5 = dari Grafik 9.4 s/d 9.6
 Kolom 6 = (kolom 5 : fr)
 Kolom 7 = dari tabel 7.16 dengan nilai dari kolom 6
 Kolom 8 = (kolom 4 : kolom 7) x 100

* Dicoba dengan tebal pelat = 20 cm

Beban Sumbu Beban Tegangan Jumlah Persentase


Rencana Repetisi yang terjadi Repetisi Fatigue
Koefisien (ton) FK = 1.1 Beban (Mpa) Perbandingan Beban (%)
Sumbu Tegangan yang
Diijinkan
1 2 3 4 5 6 7 8
STRT 2.72 2.992 3066143.86 ̶ ̶ ̶ ̶
STRT 6.25 96.91 527871.86 1.9 0.5 ̶ ̶
STRT 8.33 1.017.368 150499.55 2.3 0.6 32.000 470.31
STRG 5.28 5.808 6131536.44 ̶ ̶ ̶ ̶
STRG 18.75 8.338 1054244.17 ̶ ̶ ̶ ̶
SGRG 88.10 87.494 300998.11 ̶ ̶ ̶ ̶
Jumlah = 470.31

Masih Kurang Tebal !!!


* Dicoba dengan tebal pelat = 22 cm

Beban Sumbu Beban Tegangan Jumlah Persentase


Rencana Repetisi yang terjadi Repetisi Fatigue
Koefisien (ton) FK = 1.1 Beban (Mpa) Perbandingan Beban (%)
Sumbu Tegangan yang
Diijinkan
1 2 3 4 5 6 7 8
STRT 2.72 2.992 3066143.86 ̶ ̶ ̶ ̶
STRT 6.25 96.91 527871.86 1.7 0.44 ̶ ̶
STRT 8.33 1.017.368 150499.55 1.95 0.51 400.000 37.62
STRG 5.28 5.808 6131536.44 ̶ ̶ ̶ ̶
STRG 18.75 8.338 1054244.17 ̶ ̶ ̶ ̶
SGRG 88.10 87.494 300998.11 ̶ ̶ ̶ ̶
Jumlah = 37.62

Oke !!!
Penulangan Rigid Pavement

PENULANGAN

Data perencanaan untuk perkerasan kaku bersambung dengan tulangan adalah :

 Tebal pelat (h) = 220 mm


 Lebar pelat (Lmelintang) = 3.5 m
 Panjang pelat (Lmemanjang) = 10 m

Penulangan Memanjang

Luas tulangan pada perkerasan kaku dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

As = 11,76 (F.L.h) / fs

Dimana :

As = Luas tulangan yang diperlukan (mm²/m lebar)


F = Koefisien gesekan antara pelat beton dengan lapisan di bawahnya

L = Jarak antara sambungan (m)

h = Tebal pelat (m)

fx = Tegangan tarik baja ijin, (Mpa) + 230 Mpa.

Catatan : As minimum menurut SNI’91 untuk segala keadaan 0.14% dari luas

penampang beban.

Tabel 1. Koefisien Gesekan Pelat Beton dan Pondasi

Jenis Pondasi Faktor Gesekan (F)


Burtu, Lapen atau konstruksi sejenisnya 2.2
Aspal beton, Lataston 1.8
Stabilisasi kapur 1.8
Stabilisasi aspal 1.8
Stabilisasi semen 1.8
Koral sungai 1.5
Batu pecah 1.5
Sirtu 1.2
Tanah 0.9
Sumber. SKBI 2.3.28.1988

Berdasarkan Tabel 1 diasumsikan bahwa pondasi bawah berupa tanah sehingga besar
koefisien geseknya adalah 0.9.

As = 11,76 (0,9)(10)(220)/230 = 101.23 mm²/m lebar

As min. = 0.14% (220) (1000) = 308 mm²/m lebar

Digunakan tulangan ɸ 6-250 mm

(As = 471 mm²/m lebar)

Penulangan Melintang

As = 11.76 (0.9) (3.5) (220) = 35.43 mm² < As min = 308 mm²

Digunakan tulangan ɸ 6-250 mm

(As = 471 mm²/m lebar)

You might also like