You are on page 1of 18

1

MAKALAH
PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD
MODUL 2: MEDIA DAN BAHAN MANIPULATIF
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

DI SUSUN OLEH :
 DIAN INDA ( )
 YALIMA (856710971)
 MITA LESTARI (856710846)

UPBJJ PALEMBANG POKJAR TALANG UBI PALI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
2

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telahsudah melimpahkan
rahmat ,taupik ,dan hidayat -Nya sehingga kami bisa menyusun tugas
pembelajaran Matematika SD ini dengan baik .tugas ini kami buat untuk
memberikan ringkasan tentang pembelajaran Matematika SD untuk kemajuan
bangsa .Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini menolong menaikkan
pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. kami menyadari kalau masih banyak
kekurangan dalam menyusun makalah ini. guna kesempuraan makalah ini.

Talang Ubi, April 2023

Penyusun

DAFTAR ISI
3

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i

KATA
PENGHANTAN.................................................................................................ii

DAFTAR
ISI ...............................................................................................................iii

BAB I
PENDAHULUAN...............................................................................................iv

BAB II
PEMBAHASAN ...............................................................................................v

KESIMPULAN............................................................................................................
vi

SARAN .....................................................................................................................v
ii

BAB I
4

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

B.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:

1.operasi hitung perkalian pada bilangan bulat dalam tahap pengenalan


konsep konkret

2.sifat-sifat perkalian pada bilangan bulat

3.operasi pembagian pada bilangan bulat

4.persamaan dan ketidak samaan dengan satu peubah

C.Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah:

1.Mampu menjelaskan pengertian operasi perkalian pada bilangan bulat

2.Menjelaskan sifat-sifat perkalian pada bilangan bulat

3.Mampu menunjukkan berbagai contoh operasi pembagian pada bilangan


bulat

4. Menjelaskan persamaan dan ketidaksamaan dengan satu peubah


5

BAB II

PEMBAHASAN

 Bilangan bulat di SD serta ragam permasalahanya


Kita ketahui bahwa dalam masa periode masayarakat yang bercocok tanam
atau bertani secara tidak langsung mereja telah menggunakan bilangan asli
untuk menghitung (menjumlahkan ,mengurangkan atau melakukan
perkalian )terhadap hasil panen yang mereka dapatkan .dan kita kaji proses
pembetukan bilangan bulat dengan memperluas himpunan bilangan asli.kita
dapat melakukan proses perhitungan yang menghasilkan bilangan asli
misalnya :2+5=7 ketahui bahwa 2dan5 merupakan bilangan asli .dalam
kehidupan sehari-hari kita pernah mendengar pertanyaan

1.hutang 50 rupiah

2.enam derajat di bawah nol

3. 150 meter dibawah permukaan laut

4.mengalami kerugian sebesar Rp.1.500.00

5. turun harga sebesar Rp 125 .00


6

Sebenarnya pertayaan -pertayaan diatas merupakan bentuk aplikasi dari


bilangan bulat negatif dalam kehiduapan sehari-hari .hutang 50 rupiah
menyatakan -50 ,enam derajat dibawah nol menyatakan -6,150 meter di
bawah permukaan laut menyatakan -150 ,mengalami kerugian sebesar
Rp .1.500,00 menyatakan -1500 dan turun harga sebesar Rp
125 ,00;menyatakan -125,jadi perluasaan himpunan bilangan asli menjadi
bilangan bulat bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan kalimat -
k.aliamt yang berbentuk a+…=b,dengan a>b,melainkan untuk kehidupan
nyata ,melakukan pembukuan ,pemasaran ,perdangan ,.industri dan iptek
selan itu tuimbuh pula untuk selain itu tumbuh pula untuk melakukan proses
hutang -piutang ,maju -mundur .menurut sejarah pengembangan bilangan
negatif lebih lambat di bandingkan bilangan positif ada pentujuk bahwa
negatif sudah dikenal oleh bangsa cina pada tahun 200 SM.Mendai dengan
tanda merah .abad ke 7 masehi ,hindu Brahmagupta telah mempunyai
aturan dalam pengerjaan bilangan positif dan bilangan negatif .bilangan
negatifnya ditandai dengan membubuhi ,lingkaran kecil atau noktah
diatas yang diatas angka yang dinegatifnya.dalam proses pembelajaran
matematika sekolaah dasar di jelaskan keberadaan bilangan negatif memang
perlu untuk mengetahaui kedalaman laut ,pengukuran
suhu(temperatur )yang negatif setelah diukur dengan termometer sebagai
yang ada kaitanya dengan bilangan bulat .

A. OPERASI HITUNG PADA BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN DAN


PENGURANGAN )
Operasi hitung dalam bahasa bilangan bulat baru diperkenalkan kepada
siswa dikelas 5(pada siswa yang masih dalam taraf berpikir konkret).berarti
pendekataanyang harus dilakukan sesuai dengan perkembangan mental
anak di usia antara 10 sampai 11 tahun .pada waktu akan melakukan operasi
hitung seperti :4+(-7);(-6)+9;(-3)-(-6)2-7;dan sebagai nya .memberikan
penjelasan dan cara menanamkan pengertian operasi secara
7

konkret.mengenalkan konsep operasi hitung pada sistem bilangan bulat


melalui tiga tahap

1.tahap penegnalan konsep secara konkret

2tahap pengenalan konsep secara semi konkert atau semi abstrak

3.tahap pengenalan konsep secara abstrak

Pada tahap pertama ada 2 model peragaan yang dikembangkan yang


menggunakan pendekatan himpunan(yaitu menggunakan alat peraga manik-
manik)sedang model kedua menggunakan pendekatan hukum kekekalan
panjang (yaitu menggunakan alat peraga balok garis bilangan atau tangga
garis bilangan .

1. Tahap pengenaln konsep secara konkret


Kita dapat menggabungkan atau memisahkan dua himpunan yang dalam hal
ini anggota berbentuk manik -manik .bentuk dan alat ini dapat berupa
bulatan -bulatan setengah lingakaran yang apabila sisi diameternya di
gabungkan akan membentuk lingakaran penuh .alat ini terdiri dari dua
warna ,satu warna mendakan bilanganpositif (warna biru)warna lainya
mendakan bilangan negatif.dalam operasi hitung proses pengabungan
dalam konsep himpunan diartikan sebagai penjumlahan ,sedangkan proses
pemisahan dapat diartikan sebagai penguranagan .selain alat peraga
manik-manik terdapat alat peraga lain yang dapat dijadikan media untuk
menjelaskan operasi hitung pada bilangan bulat .tangga garis bilangan
bulat ,pita garis bilangan dan balok garis bilangan .alat peraga manik-manik
pendekataanya menggunakan konsep himpunan ,kita dapat
menggabungkan atau memisahkan dua himpunan .
2. tahap penenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak
Proses pengerjaan operasi hitung pada sistem bilangan bulat diarahkan
bagaimana menggunakan garis bilangan pada prinsip cara kerja garis
8

bilangan sama dengan cara kerja pada balok ,tangga atau pita garis bilangan
ditekankan pada langkah maju untuk operasi penjumlahan dan langkah
mudur untuk operasi pengurangan sisi muka model yang di hadapkan kearah
bilangan positif maupun negatif .kita menjumlahkan dua bilangan bulat
dengan pendekatan yang semi konkret atau abstrak menggunakan garis
bilangan dan sebaran penjumlahan .

a.penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif

b.penjumlahan bilangan bulat positip dengan bilangan bulat negatif

c.penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif

d.penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif

B. SIFAT -SIFAT 0PERASI HITUNG PENJUMLAHAN PADA BILANGAN BULAT


Operasi penjumlahan bilangan bulat sifat-sifat penting yang perlu kita
ketahui
1. sifat tertutup
Himpunan bilangan bulat B(…,-5 -4,-3- ,-2 ,-1,-0 1,2,3 ,4 ,5 ….) bila kita
mengambil bilangan sebarang bilangan dua buah bilangan bulat maka
jumlah kedua bilangan itu merupakan bilangan bulat lagi
2. sifat pertukaran (komutatif)
Untuk sebarang dua bilangan bulat, a dan b berlaku a+b =b+a sifat
penjumlahan seperti ini disebut sebagai sifat komutatif pada penjumlahan
3. sifat pengelompokan (Asosiatif)
Penjumlahan tiga buah bilangan bulat hasilnya akan sama bila
pengelompokan pada penjumlahan itu dipertukarkan
4. sifat bilangan nol(sebagai unsur identitas penjumlahan
5. Suatu bilangan bulat apabila di jumlahkan dengan bilangan 0,hasilnya
adalah bilangan bulat itu sendiri
9

5. sifat Invers penjumlahan (lawan suatu bilangan bilanagan


Setiap bilangan bulat (kecuali 0)dapat di pasangkan dengan bilangan bulat
yang lain sedimikian sehingga jumlah pasangan itu adalah 0’’,bilangan 0(nol)
tidak termasuk kerena 0 pasangannya adalah 0 sendiri .selanjutnya ,setiap
anggota pasangan bilangan itu disebut ‘’lawan ‘’atau invers aditif ‘’(invers
tambah )dari anggota yang lain dalam pasanganya ,misaalnya

-lawan dari 1 adalah -1atau -3 lawanya adalah 3

-lawan dari 2 adalah -2 atau -2 lawanya adalah 3

-lawan dari 3 adalah -3 atau -1 lawanya adalah 1

-lawan dari 4 adalah -4 atau -4 lawanya adalah 4

Kerena lawan -4 adalah 4 dan 4 -4 dinyatakan dengan (-4)maka dapat


ditentukan bahwa –(-4 )=4

C . SIFAT -SIFAT OPERASI HITUNG PENGURANGAN PADA BILANGAN BULAT

Untuk sifat pengurangankita mengkajinya sendiri dengan membahas sifat -


sifat operasi hitung pada penjumlahanya .

D. TAHAP PENGENALAN KONSEP SECARA ABSTRAK


Penggunaan alat peraga untuk melakukan operasi hitung bilangan bulat
mempunyai kerterbatasan ,tidak dapat menjangkau bilangan -bilangan yang
cukup besar .melalui proses abstraksi diharapkan pada saat kita
mengenalkan konsep operasi hitung secara abstrak.

E. RAGAM PERMASALAHAN DALAM PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DI SD


1. Penggunaan garis bilangan yang prinsipnya tidak konsisten
10

Pengamatan dilapangan banyak sekali buku-buku pelajaran matematika


disekolah dasar ataupun guru-guru yang mengajarkanya tidak
memperhatikan dengan benar prinsip-prinsip dari garis bilangan .
2. Masih banyak guru yang salah dalam menafsirkan bentuk a+(-b) sebagai a-b
atau a-(-b) sebagai bentuk a+b
Di sekolah dasar kelas 5 (khusus yang membahas bilangan bulat)dijumpai
bentuk-bentuk operasi hitung seperti 8+(-5)atau 6- (-7)jadi bentuk perkalian
antara positif dan negatiip .sedangkan bentuk –(- ….)ditafsirkan sebagai
bentuk perkalian antara negatif dengan negatif .padahal penafsiran itu
tidaklah pada tempatnaya
3. masih banyak para guru dan siswa yang tidak dapat membedakan tanda -
atau +sebagai operasi hitung dengan tanda -atau +sebagai jenis suatu
bilangan misalya untuk bentuk ‘’8+(-5)’’,masih banyak dari kalangan guru
maupun siswa yang membacanya ‘delapan ditamabh minus lima ‘’atau
delapan ditambah min -5 sedangkan untuk (-5)-(-7 )dibaca ‘’min lima min
min tujuh atau ‘’minus lima dikurangi minus tujuh ‘’padahal bentuk seperti
‘’8+(-5) harusnya di baca ‘’delapan dkitambah negatip negatif lima ‘’atau
delapan plus negatif lima sedangkan untuk bentuk (-5)-(-7)harus dibaca
‘’negatif lima dikurangi negatif tujuh ‘’atau ‘’negatif lima minus negatif tujuh
‘’jadi kalau tanda -ataiu +berfungsi sebagai operasi hitung
4. kurang tepatnya memberikan pengertian bilangan bulat
Pengertian bilangan bulat (khususnya yang menyangkut bilangan negatif
harus dikaitkan dengan jenis atau bentuk pada bilangan asli,bilangan negatif
yang secara utuh jika di gabungkan dengan bilangan caacah menjadi
bilangan bulat
5. sulitnya memberikan penjelasan bagaimana melakukan operasi hitung pada
bilanga bulat secara abstrak (tanpa menggunakan alat bantu)
Yang haraus kita lakukan mencoba menggunakan alat peraga dengan prinsip
yang benar dan menjadikan pembelajaran matematika menjadi pelajaran
11

yang menarik dan tidak kering dan jangan lupa ,kaitkanlah setiap soal yang
kita sampaikan dengan persoalan dalam kehidupan sehari-hari
12

Kegiatan Belajar 2

Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta sistem Persamaan Linear

A.OPERASI HITUNGAN PERKALIAN PADA BILANGAN BULAT DALAM TAHAP


PENGENALAN KONSEP SECARA KONKRET

Pada operasi perkalian bilangan cacah, telah diketahui bahwa ''3 x


4"(yang di baca tiga kali empatan) di artikan sebagai "4 + 4 + 4" sedangkan "4 x
3"(yang dibaca empat kali tigaan) diartikan sebagai "3 + 3 + 3 + 3". Dari uraian
yang singkat ini, dapat kita tekankan bahwa sebenarnya perkalian pada suatu
bilangan dapat diartikan sebagai penjumlahan berulang. Berpedoman pada
prinsip tersebut,maka dapatlah diperlihatkan bentuk -bentuk peragaan perkalian
bilangan -bilangan bulat menggunakan balok garis bilangan dengan berbagai
kemungkinannya ,yaitu:

1. a x b dengan a > 0 dan b > 0,maka prinsip kerja yang harus dijalankan
adalah:

a. Pasangan model pada skala 0 dan menghadap ke bilangan positif

b. Langkahkan model maju sebanyak a langkah ,dan setiap langkah ,dan


sebanyak b skala.

c. Kedudukan akhir model menunjukkan hasil perkaliannya.

2. a x b dengan a > 0 dan b < 0,maka prinsip kerja yang harus di jalankan
adalah:

a. Pasang model pada skala 0 dan mengha-dap ke bilangan negatif.

b. Langkahkan model maju sebanyak a langkah ,dan setiap langkah


sebanyak b skala.

c. Kedudukan akhir model menunjukkan hasil perkaliannya.


13

Operasi Hitung Perkalian pada Bilangan Bulat dalam Tahap Pengenalan Konsep
Secara Semi Konkret atau Semi Abstrak.

Pada tahap pengenalan konsep secara resmi konkret, prosesnya


diarahkan kepada bagaimana "menggunakan garis bilangan ". Seperti halnya saat
menggunakan alat peraga, maka dalam tahap inipun penggunaannya harus
mengacu pada prinsip-prinsip penggunaan garis bilangan tersebut, Pada
perkalian bilangan-bilangan cacah ,tentunya anda sudah mengenal beberapa
sifat berikut,yaitu:

1. komutatif , artinya untuk setiap bilangan cacah a dan b berlaku axb=


bxa

2. asosiatif, artinya untuk setiap bilangan cacah a,b dan c berlaku (a x b) b x


c = a x (b x c).

3. adanya unsur identitas ,yaitu 1,artinya untuk setiap bilangan cacah a


berlaku a x 1=1 x a = a.

Perkalian dan sifat-sifat bilangan cacah akan dibahas mengenai perkalian


pada sistem bilangan bulat dengan cakupan

1. Perkalian Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Positif.


Mengalikan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif caranya
sama seperti pada waktu melakukan perkalian -perkalian pada bilangan -
bilangan cacah atau pada bilangan asli ,yaitu sebagai berikut:

a. 3 x 6 = 6 + 6 + 6 = 18

b. 6 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 18

c. 4 x 5 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4 = 20

2. Perkalian Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif. Pada


diatas telah dijelaskan bahwa 3 x 6 sama artinya dengan penjumlahan
berulang terhadap bilangan sebanyak 3 kali atau 3 x 6 = 6 x 6 x 6 = 18.
14

3. Perkalian Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Positif

Pada subbahasan ini masih akan membicarakan perkalian antara


bilangan bulat positif dengan bulat negatif, tetapi dengan penempatan
yang berbeda.

4. Perkalian Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Negatif Pada


subbahasan ini kita akan membahas bagaimana menentukan proses
penyelesaian soal-soal seperti (-3) (-2), (-4) x (-3), (-5) x (-4) dan
seterusnya. Dengan demikian kita menyelesaikan soal-soal seperti:

1. (-7) x (-3) = 21

2. (-4) x (-5) = 20

3. (-9) x (-6) = 54

4. (-8) x (-7) = 56

5. (-6) x (-5) = 30

6. (-15) x (-20) = 300

B. SIFAT -SIFAT PERKALIAN PADA BILANGAN BULAT

Untuk mengetahui sifat-sifat yang ada pada perkalian bilangan bulat,


perhatikan table bilangan bulat berikut.
15

Tabel 3.2

x -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

-5 25 20 15 10 5 0 -5 -10 -15 -20 -25

-4 20 16 12 8 4 0 -4 -8 -12 -16 -20

-3 15 12 9 6 3 0 -3 -6 -9 -12 -15

-2 10 8 6 4 2 0 -2 -4 -6 -8 -10

-1 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

2 -10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10

3 -15 -12 -9 -6 -3 0 3 6 9 12 15

4 -20 -16 -12 -8 -4 0 4 8 12 16 20

5 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25

C. OPERASI PEMBAGIAN PADA BILANGAN BULAT

Operasi pembagian pada dasarnya sama dengan mencari faktor


(bilangan)yang belum diketehui.untuk lebih jelas nya, perhatikan gambar-gambar
peragaan garis bilangan dibawah ini.Coba Anda perhatikan bentuk -bentuk
perkalian berikut:- 3xa=15 -4xb=12 -7xc=28 Pembagian dengan Bilangan Nol Dari
16

uraian diatas ,untuk memperoleh hasil dari 15:3 kita harus mencari suatu
bilangan yang bila dikalikan 3 sama dengan 15, atau ax3= 15 dan dengan mudah
dapat kita tentukan bahwa a=5

D. PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN DENGAN SATU PEUBAH

1. Kalimat Terbuka ,Pernyataan ,Peubah dan Konstanta

Perhatikanlah beberapa kalimat berikut ,kemudian tentukan benar atau


tidaknya kalimat-kalimat tersebut:

a. Sebuah kubus mempunyai p titik sudut

b. 12 - (-18) = 40

c. x + 5 = 9

d. jakarta adalah ibukota negeri RI.

2. Persamaan Linear dengan Satu Peubah

Untuk memahami pengertian dari istilah di atas ,cobalah anda perhatikan


bentuk-bentuk kalimat berikut!

a. 4 + x = 6

b. 12 – a = 7

c.x merupakan faktor dari 10

d. 13x5=75

e. x adalah bilangan prima antara 1 dan 10

f. 2p + 4= 5
17

g. 14 + 16 = 30

h. 24 adalah bilangan yang habis di bagi 5

Penyesaian Persamaan Linear dengan satu Perubah

Penyelesaian suatu persamaan adalah menentukan penggantian dari


perubahnya sehingga persamaan (kalimat terbuka) tersebut menjadi kalimat
yang benar, atau dapat juga dikatakan bahwa penyelasaian suatu persamaan
adalah proses untuk mendapatkan himpunan penyelesaiannya.3.
Pertidaksamaan Linear dengan Satu Peubah Seperti kita ketahui bahwa x + 5 = 7
disebut sebagai persamaan linear dengan satu perubah.Penyelesaian
Pertidaksamaan Linear dengan Satu Peubah. perhatiakn pertidaksamaan x + 3 <
6,dengan x peubah pada himpunan C = {0,1,2,3,4}
18

BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Untuk menyampaikan pengertian bilangan bulat,sebaiknya diawali dengan


penyampaian khusus dalam operasi hitung pada bilangan asli,agar anak dapat
mengerti kenapa harus ada bilangan bulat.dan jika penyederhanaan Anda benar
maka di peroleh bentuk x _<5.

3.2 Saran

Pembuatan makalah ini guna mengetahui sifat-sifat perkalian pada bilangan


bulat.dan masih jauh dari kata sempurna .Penyusunan adanya kritik dan saran
dari para pembaca.

3.3 Daftar Pustaka

Wia P.,dkk(1994) Penuntut Belajar Matematika .Bandung :Geneca Exact.

You might also like