You are on page 1of 12

MAKALAH

“HAK MENDAPATKAN PENDIDIKAN”

Penyusun:
Mohamad iffarel fauzan

Kelas:

XII IPA 6

Guru Pembimbing:

Warni Hulukati M.Pd


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul hak Mendapatkan Pendidikan ini
telah selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas yang di berikan oleh Ma’am
Warni Hulukati. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan
kepada pembaca tentang setiap manusia berhak atas pendidikan di bawah kekuatan
hukum tanpa diskriminasi.
Penulis menyampaikan ucapan terima kepada Ma’am Warni Hulukati Berkat tugas
yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang
diberikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketaksempurnaan yang pembaca te mukan dalam makalah ini. Penulis juga
mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan
dalam makalah ini

Gorontalo, Oktober 2022.

Mohamad iffarel fauzan


DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………….(i)
Daftar isi……………………………………………………………………………(ii)
BAB 1:PENDAHULUAN………………………………………………………(1)
1.1 Latar belakang…………………………………………………………………………………………………………………… (1)
1.2 Pengertian………………………………………………………………………………………………………………………… (1)
1.3 Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………………………(2)
1.4 Tujuan Pembahasan……………………………………………………………………………………………………………(2)

BAB 2: ISI……………………………………………………………………………(3)

2.1 Impelementasi Sekolah Penggerak………………………………………………………………………………. (3&4)


2.2 Kendala Sekolah Penggerak………….……………………………………………………………………………… (5&6)
2.3 Upaya dalam sistem kendala Sekolah Penggerak………………………………………………………… (6&7)

BAB 3: PENUTUP……………………………………………………………..(7)

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………………. (7))


3.2 Saran……………………………………………………………………………………………………………………………… (8)
3.3. Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………….. (9)
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia, karenanya setiap warga negara
Indonesia berhak memperoleh pendidikan sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa
memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender. Negara Indonesia telah
memiliki berbagai instrumen hukum untuk mendukung hak anak atas pendidikan. Mulai dari
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28C, pasal 28E, pasal 31 dan pasal 34. Lalu, ada Undang-undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 35 Tahun
2014tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,
maupun Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak

Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak serta hak-
haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan
harkat dan martabat sesuai dengan kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari diskriminasi.
Namun dalam perkembangannya, banyak anak-anak yang menjadi korban tindakan kekerasan,
eksploitasi dan penganiayaan, baik di rumah, sekolah, madrasah, maupun di pesantren. Sehingga,
banyak anak yang tidak lagi merasa aman dan nyaman untuk bermain dan belajar karena selalu
berada dalam tekanan dan ancaman

Dalam upaya perlindungan anak dan untuk mengurangi tindakan kekerasan terhadap anak,
terutama di dunia pendidikan, maka diwujudkan program “Pendidikan Ramaha Anak” sebagai
langkah nyata mencegah berbagai bentuk kekerasan pada peserta didik melalui pola asuh dan
proses pembelajaran yang menghargai, melindungi, dan memenuhi hak-hak anak dengan
menghidupkan lingkungan pendidikan yang ramah anak dan senantiasa mengarusutamakan prinsip
perlindungan anak.

1.2 Pengertian

Memperoleh pendidikan merupakan hak bagi anak-anak dan negara memiliki kewajiban untuk
memenuhi dan memberikan pendidikan secara merata dan seimbang pada setiap warganya tanpa
terkecuali dikarenakan negara merupakan penyelenggara pendidikan, namun pada kenyataannya
pemerintah masih belum bisa memenuhi seluruh hak

➢ Pengertian Berdasarkan Undang Undang

Menurut Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan Nasional,Pendidikan
adalah sebagai upaya sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian dirii, kepribadian, kecerdasan ahlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.pendidikan merupakan suatu
wujud nyata dari tujuan negara Indonesia itu sendiri sebagaimana tercantum dan tertera dalam
pembukaan Undang Undang Dasar 1945 (selanjutnya disebut UUD), yakni : melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia mewujudkan dan untuk memajukan kesejahteraan
umum
1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diperoleh rumusan masalahnya,yaitu:

• Mengapa diskriminasi menjadi faktor besar dalam pelanggaran hak?

• Apakah hak asasi ‘manusia di atur hukum?

• Hak mendapatkan pendidikan ditujukan kepada siapa?

1.4 Tujuan Pembahasan


Dari rumusan masalah di atas dapat di ambil beberapa tujuan,diantaranya:

• Untuk mengetahui karena diskriminasi sangat berpengaruh besar pada anak


Yang tidak memiliki Jiwa sosial,sehingga membutuhkan perlindungan terutama
perlindungan hak tanpa diskriminasi

• Untuk mengetahui kepada Manusia memiliki hak dan berhak untuk tidak di
atur oleh siapapun

• Untuk mengetahui kepada Anak anak dan semua umur


BAB 2 ISI

2.1 Implementasi sekolah penggerak


Pelaksanaan sebuah program pendidikan harus disesuaikan terhadap perubahan di masyarakat yang
disebabkan oleh perkembangan zaman seperti era revolusi industry 4.0 saat ini. Karena pendidikan
memiliki peran penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dari segi
akademik dan karakter selaras dengan kemajuan perkembangan zaman. Hal ini terlihat dari
kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah indonesia dalam bidang pendidikan selalu mengalami
perubahan khususnya penyesuaian terhadap program kurikulum. Hal ini semata dilakukan untuk
membuat sebuah penguatan dalam penerapan substansi isi didalamnya menjadi lebih berkualitas
kepada proses kegiatan pembelajaran. Dengan fokus perhatian ini, implementasinya agar seorang
peserta didik dapat merasakan perkembangan dalam diri dari segi psikis/attitude kemudian
threaded peningkatan akademik. Oleh karena itu pemerintah dari KEMENDIKBUD pada akhirnya
meluncurkan sebuah kurikulum baru yang dinamakan Kurikulum Merdeka Belajar. Didalam
kurikulum ini, pemerintah menyusun kembali isi program yang akan diterapkan untuk mewujudkan
tujuan pembelajaran

Salah satu program baru yang telah disusun dan menjadi bagian dalam kurikulum merdeka belajar
adalah "Program Sekolah Penggerak". Kehadiran sekolah penggerak diharapkan dapat mewujudkan
proses pengembangan hasil belajar bagi peserta didik yang berbasis profil pelajar pancasila. Oleh
karena itu di dalam proses keberjalanan sekolah penggerak elemen kepala sekolah dan Guru harus
menjadi pihak yang unggul dan berkualitas dalam mewujudkan pelajar pancasila. Elemen kepala
sekolah dan guru harus mampu menjadi kunci untuk melakukan perubahan dalam hal panataan
kembali sistem kerja dan sistem kelola bagi setiap satuan pendidikan disekolah. Sehingga dengan hal
tersebut diharapkan akan memberikan pengaruh terhadap warga sekolah untuk mengobservasi
berbagai permasalahan yang mereka hadapi.

❖ Ciri ciri sekolah penggerak


Menurut Mendikbud,berikut adalah ciri ciri dari sekolah penggerak:

• Memiliki kepala sekolah yang mengerti proses pembelajaran siswa dan mampu
mengembangkan guruKepala sekolah di sekolah penggerak tidak hanya bisa
mengatur operasional suatu sekolah, melainkan juga bisa mengerti proses
pembelaharan siswa dan menjadi mentor untuk guru-guru di sekolah.

• Berpihak pada siswaSekolah penggerak memiliki guru yang berpihak kepada anak.
Sekolah penggerak memiliki guru yang mengerti bahwa setiap anak berbeda
• Menghasilkan profil siswaSekolah penggerak mampu menghasilkan profil siswa yang
berakhlak mulia, independen dan mandiri, punya kemampuan bernalar kritis, kreatif,
gotong royong dan punya rasa kebinekaan dalam negara dan global.

• Dukungan komunitasSekolah penggerak memiliki komunitas di sekeliling sekolah


yang mendukung proses pembelajaran di dalam kelas.

❖ Pelaksanaan Sekolah penggerak

Program pelaksanaan sekolah penggerak ini dilakukan melalui komunitas penggerak


dan guru penggerak. Keduanya bersinergi membantu hadirnya sekolah penggerak
yang secara bersama memajukan pendidikan di Indonesia.

❖ Komunitas penggerak

Komunitas memiliki peran penting untik bersama-sama meningkatkan kualitas


pendidikan. Dalam komunitas penggerak, semua pemangku kepentingan bersama-
sama menciptakan inovasi-inovasi pembelajaran yang relevan dan berdampak bagi
peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.Organisasi penggerak adalah organisasi
kemasyarakatan yang bergerak di bidang pendidikan terutama organisasi-organisasi
yang sudah memiliki rekam jejak yang baik dalam implementasi program pelatihan
guru dan kepala sekolah.Organisasi penggerak ini adalah kumpulan organisasi
kemasyarakatan bidang pendidikan yang berpartisipasi dalam program penggerak
akan diseleksi dan diverifikasi oleh tim pakar independen

❖ Guru penggerak

Peningkatan kualitas pendidikan yang dilakukan oleh Kemendikbud tidaknya


berfokus pada peningkatan hasil belajar murid saja. Melainkan juga berupaya
meningkatkan kompetensi guru, salah satunya dengan program guru penggerak.
Guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar
dan menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan untuk mewujudkan pendidikan
yang berpusat pada murid. Guru penggerak menggerakkan komunitas belajar bagi
guru di sekolahnya dan wilayahnya, serta mengembangjan program kepemimpinan
murid untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
➢ Pendapat saya:

Sekolah Penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar
siswa secara holistik dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup
kompetensi dan karakter yang diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan
guru.

2.2 Kendala sekolah penggerak

Adapun potensi kendala yang akan muncul ketika menerapkan kurikulum sekolah
penggerak di satuan pendidikan:

1.Kurangnya mendalami IT dalam proses pembelajaran

2.Ketidakselarasan antara konsep dengan praktek

3.Proses dalam menjalani perubahan perubahan dalam bentuk kontesektual dalam


kebutuhan pembelajaran terhambat

Adanya pengembangan dan pembaharuan kurikulum merupakan strategi dalam


meningkatkan sebuah kualitas pendidikan. Akan tetapi, perubahan-perubahan kurikulum
yang terjadi pasti akan memunculkan sebuah kendala dalam penerapannya. Lalu dalam
penerapannya terdapat berbagai sorotan dari beberapa pihak khususnya guru. Tidak dapat
dielak bahwa guru itu merupakan pihak yang saling miliki peranan dalam proses penerapan
kurikulum. Berubahnya kurikulum pasti juga akan menjadikan materi bahan ajar serta
beberapa pendekatan yang digunakan juga berubah. Maka dari itu, diperlukan persiapan
baru dan matang dalam menyesuaikan kurikulum yang telah berubah tersebut. Terjadinya
kendala yang dirasakan oleh guru di Indonesia sama halnya seperti yang dirasakan oleh
guru-guru di seluruh belahan dunia seperti contohnya di Selandia Baru.

Guru disana diharuskan untuk bekerja secara giat terlebih lagi dalam menyiapkan berbagai
materi pembelajaran. Hal tersebut pun tak jarang membuat guru mengalami sebuah
kendala dalam menerapkan kurikulum baru yang penyebabnya bisa dari konsekuensi
adanya pendidikan yang gugup atau bisa dikatakan belum dapat menyesuaikan diri dengan
pengembangan kurikulum yang baru. Perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah untuk
membuat aturan dan mengembangkan kurikulum itu sendiri. Selain itu, dibutuhkan juga
peran masyarakat yang diharapkan bisa berpartisipasi aktif dengan cara memberikan
sumbangsih pikiran dalam merespon perubahan yang muncul. Sebenarnya dalam
mengembangkan kurikulum perlu banyak hal yang yang dijadikan pertimbangan seperti
menanamkan diri atas teori atau konsep baru kurikulum, desain kurikulum ataupun
landasan, dan asas dalam pengembangannya

Intinya dalam proses penerapan kurikulum yang dilakukan oleh guru maupun pengajar
harus bisa aktif serta adanya partisipasi karena hal tersebut yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan kurikulum bagi peserta didik. Selanjutnya, apabila dalam penerapan
kurikulum tidak berhasil memperoleh tanggapan yang positif dari guru ataupun guru
mempunyai beberapa kendala dalam menerapkannya, alhasil peserta didik juga akan
terhambat dalam menerima proses pembelajaran. Karena pada dasarnya untuk
mewujudkan tujuan kurikulum terdapat beberapa tahapan untuk mengelola kurikulum yang
kooperatif, komprehensif, dan sistematik. Lalu dalam penerapan kurikulum sekolah
penggerak, agar dapat mencapai tujuan manajemen kurikulum pastinya juga tidak mudah.
Hal tersebut disebabkan selain adanya situasi pandemi yang mengharuskan pembelajaran
dilakukan secara daring, juga karena dalam proses pelatihan yang diberikan kepada guru,
waktunya juga sangat mepet dengan dimulainya tahun ajaran baru. Akhirnya hal tersebutlah
yang menjadi sebuah kendala bagi guru dalam proses manajemennya di situasi pandemi ini,
terlebih lagi untuk guru walikelas mereka harus bekerja lebih extra untuk proses
pendampingan dengan peserta didik. Maka diperlukannya sebuah koreksi pada kurikulum
sekolah penggerak apabila dilakukan saat kondisi pandemi, karena pada dasarnya
penerapan saat pandemi akan menjadi kurang efektif.

➢ Pendapat saya:

menurut saya kurangnya pemahaman kepala sekolah dan guru terhadap kurikulum
sekolah penggerak masih menjadi kendala dalam implementasi Program Sekolah
Penggerak (PSP). Sehingga saat menyusun kurikulum, mereka masih mengalami
kesulitan. Karena itu saya berharap ada pendampingan yang melekat, yang bisa
secara langsung mendampingi dan memberi solusi kepada sekolah dan guru dalam
mengatasi hambatan yang dialami

2.3 Upaya yang dilakukan dalam kendala sekolah penggerak

• Mempelajari IT dan berusaha memperdalam secara mandiri maupun dengan sesama


guru
• Mencari jalan keluar untuk menyederhanakan kurikulum sebelumnya menjadi
kurikulum Sekolah Penggerak untuk mewujudkan Pelajar Pancasila.

• Menyesuaikan diri dan terus mencari, mempelajari, mengeksplor untuk kebutuhan


pembelajaran sesuai dengan kurikulum Sekolah Penggerak.

Upaya yang dapat disiapkan pendidik dalam membangun kompetensi sekolah yang
menjalankan kurikulum sekolah penggerak dengan menciptakan lingkungan yang kondusif
terdapat emat cara yang dapat di bangun yakni cara pertama mengembangkan lingkungan
belajar dimana peserta didik sebangai pusatnya. Untuk dapat menjadikan peserta didik
sebangai pusatnya maka yang perlu di siapkan pertama adalah mengambangkan dan
merawat lingkungan sekolah yang nyaman, aman dengan mengajak waga sekolah untuk
turut memiliki kepedulian dan ramah dengan lingkungan dikarenakan semakin

banyak pula muncul permasalahan lingkungan kedepannya dengan menumbuhkan


kepedulian akan lingkungan maka peserta didik akan memiliki pengertian, kesadaran, sikap
dan perilaku rasional yang bertanggung jawab dengan masalah lingkungan hidup
disekitarnya. Proses yang dapat dijalankan agar menjadi berkelanjutan adalah dengan
melakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan dengan pendidik juga tutut
memastikan partisipasi dari peserta didik dalam mebangun lingkungan pembelajaran yang
kondusif. Melalui lingkungan yang bersih akan menjadi faktor penting dalam proses
pembelajaran.

Upaya yang dapat di siapkan dalam membangun kompetensi sekolah dalam menjalankan
kurikulum sekolah penggerak yang ke dua adalah menyusun perencanaan dalam pelaksanan
proses belajar yang berpusat pada peserta didik. Sebelum melakukan penyusunan perlunya
mengumpulkan pendidik untuk mengadakan pertemuan guna membahas proses belajar
yang berpusat pada peserta didik, dalam pertemuan tersebut para pendidik diharapkan
dapat memberikan umpan balik dan tanggapan yang aktif antar pendidik selama diskusi
sehingga memberikan hasil perencanaan dan proses pembelajaran untuk selalu mengalami
perbaikan. Hasil yang didapat dari pertemuan dengan para pendidik tersebut dilanjutkan
dengan mempraktikkan model pembelajaran secara berkala sebagai teladan pendidik lainya
mengenai upaya yang dapat dilakukan sekolah dalam melaksanakan program sekolah
penggerak.

➢ Pendapat saya:

mengenai upaya yang dapat dilakukan sekolah dalam melaksanakan program


sekolah penggerak.Tujuan dari penulisan pendapat ini adalah agar pendidik dapat
mempersiapkan dan menimbang langkah yang tepat untuk dapat dilakukan di
lembaga sekolahnya sebagai evaluasi dalam kesiapan menjalankan program sekolah
penggerak.

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia, karenanya setiap warga
negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan sesuai dengan minat dan bakat yang
dimilikinya tanpa memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender.
Memperoleh pendidikan merupakan hak bagi anak-anak dan negara memiliki kewajiban
untuk memenuhi dan memberikan pendidikan secara merata dan seimbang pada setiap
warganya tanpa terkecuali dikarenakan negara merupakan penyelenggara pendidikan,
namun pada kenyataannya pemerintah masih belum bisa memenuhi seluruh hak
3.2 Saran

Setelah ini penulis sajikan secara sederhana dalam bentuk deskripsi, maka
dengan maksud dan tujuan yang baik penulis mengajukan dua aspek saran-saran
sebagai berikut:

• Penulis selanjutnya diharapkan agar lebih teliti lagi dalam mencari data yang paling
tepat dan cook terhadap materi yang diberikan yang mengandung nilai pendidikan
dengan ciri-ciri nilai moralyang telah dikutip sesuai dengan teori.

• Kepada penulis yang akan melaksanakan pengambilan data diharapkan agar lebih
teliti lagi dalam membedakan nilai moral yang berkaitan dengan pendidikan sesuai
dengan teori yang digunakan.

Sebelum sekolah penggerak ini diterapkan di sekolah-sekolah diperlukan identifikasi


mendalam apakah sekolah tersebut siap menjadi sekolah penggerak dilihat dari kepala
sekolah dan gurunya, siswa-siswa dan para orang tua siswa lalu melakukan pendampingan
intensif supaya sekolah tersebut siap mengikuti program sekolah penggerak. Akhirnya
sekolah yang ikut program ini tidak hanya sebatas ikut program tapi memang sudah
dinyatakan siap sebelum diterapkan di sekolah.

Maka penting sekali adanya kegiatan penelitian pra dan pasca untuk mengetahui
pemahaman konsep sekolah penggerak baik dinas terkait, sekolah, siswa dan orang tua.
Mencari tahu proses perkembangan sekolah penggerak yang sudah berjalan, kesulitan-
kesulitan para satuan pendidikan, siswa dan orang tua dalam penerapannya, hasil yang
dirasakan dalam pelaksanaan program dan bagaimana peran masing-masing dalam
mendukung program sekolah penggerak.

Para peneliti menyampaikan fakta sesuai apa yang ditemukan dan mengidentifikasi apa
yang terjadi sebagai bahan dasar dalam evaluasi sekolah penggerak, baik program,
kurikulum dan satuan pendidikan untuk didalami lebih lanjut oleh para ahli dan pemangku
kebijakan.

Lalu mengidentifikasi akar permasalahan yang terjadi serta adakah solusi yang dapat
menangani hal tersebut. Para surveyor dan pendamping memiliki peran penting dalam
menyampaikan apa yang terjadi dilapangan, tentu saja karena mereka yang lebih paham
situasi dan kondisi dilapangan. Para peneliti menyampaikan fakta sesuai apa yang
ditemukan dan mengidentifikasi apa yang terjadi sebagai bahan dasar dalam evaluasi
sekolah penggerak, baik program, kurikulum dan satuan pendidikan untuk didalami lebih
lanjut oleh para ahli dan pemangku kebijakan.

Tanpa adanya data dilapangan akan sulit menentukan sebuah kebijakan yang berdampak
bagi masyarakat karena terjadinya spekulatif yang tidak beralasan.
3.3 Daftar Pustaka

https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/catatan-
gp/kurikulum-merdeka-apanya-yang-merdeka/

https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/sahabatkarakter/kegiatan/311c83
d8-24c1-44b7-9db0-68e350c1026e.pdf

https://psp-web.pauddikdasmen.kemdikbud.go.id/

https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/amp/pr-012544612/5-
perbedaan-kurikulum-sekolah-penggerak-dengan-kurikulum-2013

https://nasional.tempo.co/amp/1503774/kurikulum-sekolah-penggerak-
dikritik-nadiem-makarim-diminta-tiru-obama

https://cdn-
ppg.simpkb.id/s3/daljab/PPB/Kerangka%20Kurikulum/Kerangka%20Kurikulum
_Struktur%20Kurikulum-2.pdf

https://www.ninikpsmalang.net/download/file/01_BUKU_KURIKULUM_SEKOL
AH_PENGGERAK_13_05_2021.pdf

https://dvcodes.com/program-sekolah-penggerak-tujuan-sasaran-dan-ruang-
lingkupnya

https://pintek.id/blog/sekolah-penggerak/

You might also like