1
Ular Renggiong
Dhita Ay TKieantoriD. “g
a
Pada suatu masa, di sebuah kampung di Pedalaman
Belitong, hiduplah seorang janda yang mempunyaj 4
orang anak gadis. Usia ketiga anaknya tidak terpaut jauh
Mereka terkenal sangat cantik. Namun, tidak seperti
kedua_kakaknya yang angkuh dan sombong dengan
kecantikannya, si Bungsu amatlah rendah hati dan santun,
Suatu hari, mereka pergi menangguk udang di sungai
tak jauh dari rumah mereka. Setelah mendapatkan hasil
yang cukup untuk makan malam, mereka pun bergegas
kembali ke rumah untuk memasaknya.
Namun malang tak dapat ditolak, setelah udang dan
nasi selesai dibersihkan, mereka baru sadar bahwa api
di rumah telah padam karena tidak ada satu orang pun
yang menjaga. Satu-satum
tempat Ular Renggi
rumah mereka.
ya tempat meminta api adalah di
ong yang berada di tepi hutan dekat
@ Dipindai dengan CamScanner2
“Lung, cepat kamu pergi ke tempat Ular Renggiong
untuk minta bagi apinya. Jika tidak, udang yang sudah
kita tangkap susah-susah ini bisa busuk dan kita tidak bisa
makan malam ini,” perintah Ibu kepada Sulung.
“Baiklah, Mak,” jawab Sulung.
Bergegaslah si Sulung ke tempat Ular Renggiong
untuk meminta api. Sesampainya di tempat Ular
Renggiong, berkatalah si Sulung, “Ular Renggiong, oh
Ular Renggiong. Bagilah aku ini apimu. Jika tidak kauberi
api, busuk udangku dalam tangguk, mekar berasku dalam
periuk.”
Sesaat hening, tidak terdengar jawaban. Namun
kemudian terdengar suara sesuatu yang melata bercampur
desisan, yang diakhiri kemunculan Ular Renggiong di
hadapan Sulung.
“Api akan kuberi api, asalkan kamu mau kujadikan
istri,” jawab ular Renggiong kemudian.
“Apa katamu? Kamu ingin menjadikanku istrimu?
Dasar tidak tahu diri. Kamu yang bersisik dan melata itu
ingin memperistri aku yang cantik ini? Jangan mimpi Ular
Renggiong,” hardik Sulung.
“Kalau kamu memang tidak mau kujadikan istri,
maka aku tidak akan memberi kamu api,” sahut Ular
Renggiong tenang.
“Biarlah aku tidak mendapatkan api, daripada harus
kaujadikan istri,” sahut Sulung ketus sambil berlalu.
Sesampainya di rumah, ibunya bertanya, “Lung, mana
api yang harusnya kamu minta kepada Ular Renggiong?”
“Tidak ada, Mak,” sahut Sulung kepada ibunya
dengan muka cemberut.
“Lho, mengapa tidak ada? Bukankah kamu tadi Umak
suruh ke tempat Ular Renggiong untuk meminta api? Atau
jangan-jangan kamu tidak ke sana?” tanya ibunya lagi.
8 Cerita Rakyat Dari Belitung Timur
@ Dipindai dengan CamScanner~ =
“Tentu saja aku tadi ke sana untuk meminta api,
Tapi Ular Renggiong minta aku jadi istrinya, baru dia 4 nN
memberiku api. Aku tolak saja pemuntaannya itu. Tak u
aku menjadi istri makhluk melata bersisik sepertj dia” a
Sulung ketus. | a
Ibu dan tiga orang anaknya itu sekarang sali
berpandangan. Setelah hening beberapa saat, akhimn ‘
sang ibu berkata, q
“Sudahlah kalau begitu. Tengah, kamu Saja Sekaray
yang pergi untuk meminta api kepada Ular Renggiong ”
“Tapi, Mak. Bagaimana kalau nanti malah aky yan,
diminta oleh Ular Renggiong menjadi istrinya?”
Tengah khawatir.
“Mana kita tahu sebelum mencoba, Tengah. Mungkin
si Ular Renggiong hanya tertarik pada kakakmu, bukan
padamu. Lagi pula, hari sudah hampir senja. Kalau kite
tidak mendapat api, kita tidak akan makan malam ini dan
udang yang sudah kita tangkap tadi akan mubazir karen
membusuk,” sahut ibunya menenangkan.
“Baiklah, Mak. Kalau begitu aku pergi dulu,” jawab
Tengah.
Akhirnya berangkatlah Tengah menunju kediama
Ular Renggiong. Sesampainya di sana, berkatalah Tenge!
memanggil Ular Renggiong.
“Ular Rengiong, oh Ular Renggiong. Kamu ada #!
rumahkah?” panggil Tengah.
Sesaat tidak terdengar jawaban. Namun kemudist
‘erdengar suara sesuatu yang melata bercampur desist
yang diakhiri kemunculan Ular Rengiong di hadap"
Tengah.
ei okt
Ular Renggiong, oh Ular Renggiong. Berit ‘
lak kauberi api, busuk udangku
apimu. Jika tid; ;
tangguk, mekar berasku dalam periuk,” ujer Tens
jawab
8 Cerita Raunt Wow no ta
@ Dipindai dengan CamScannermeminta.
“Tentu saja. Api akan kuberi api, asalkan kamu mau
kujadikan istri,” jawab ular Renggiong kemudian.
“Hai makhluk durjana. Senang betul kaumenjadikan
aku sebagai istrimu. Dasar makhluk tak bertangan tak
berkaki. Tadi kakakku Sulung kaugoda, sekarang aku juga
mau kaujadikan istri? Mimpimu terlampau jauh wahai
Ular Renggiong. Takkan sudi aku,” hardik Tengah kasar.
“Wah, ternyata kau adiknya gadis tadi. Kalian ini
cantik, tapi sayang tabiat kalian tidak secantik wajah
kalian. Kalian datang meminta api yang berharga padaku,
tapi kemudian menghardikku hanya karena aku meminta
pertukaran yang setimpal,” sahut Ular Renggiong tenang.
“Dasar ular tengik. Beraninya kaunasihati aku. Kalau
memang tidak mau memberiku api, tak usah banyak
alasan,” sambut Tengah sengit.
“Aku sudah membuat penawaran untukmu, tapi kau
sendiri yang menolaknya. Jadi jangan salahkan aku jika
kalian tidak makan malam ini karena tidak bisa memasak,”
balas Ular Reggiong tetap tenang.
“Tentu saja aku menolak, dasar ular busuk. Lebih
baik aku tidak makan malam ini daripada harus menjadi
istrimu,” sahut Tengah sambil berlalu.
Tengah kembali ke rumah dengan muka ditekuk
dan langkah dihentak-hentak. Tahulah ibu dan saudara-
saudaranya bahwa ia mendapat penawaran yang
sama seperti kakaknya Sulung. Keluarga itu tertunduk
dalam diam. Api belum juga berhasil mereka dapatkan.
Sedangkan sekarang matahari sudah hampir tenggelam
dan langit berangsur gelap. Dalam keheningan tersebut,
akhirnya Bungsu bersuara.
“Mak. Izinkanlah aku pergi meminta api ke tempat
Ular Renggiong,” ujar Bungsu.
8 Cerita Rakyat Dari Belitung Timur
@ Dipindai dengan CamScanner“Tapi bagaimana jika kamu diminta Ular Reng,
untuk menjadi istrinya, Nak?” tanya ibunya. Bion,
“Nah, iya. Izinkan saja si Bungsu untuk Meminta
5 i a
ke tempat Ular Renggiong, Mak. Kita harus bisa :, R
dan makan hari ini. Aku sudah tidak kuat menahan | ig
sambut Sulung. "
“Betul sekali, Kak Sulung. Biarkanlah si Bungsy ery
ke tempat ular itu. Dia kan sudah sering dimanja selamg
ini, jadi berikanlah dia kesempatan untuk membalas jase
Lagi pula, daripada kami berdua yang cantik ini menjadi
istri Ular Renggiong, Bungsu lebih pantas,” sambung
Tengah sembari mengejek Bungsu.
Akhirnya, atas desakan kedua kakak dan keinginan
Bungsu sendiri, dengan berat hati ibu mereka mengizinkan
Bungsu pergi menemui Ular Renggiong. Bungsu tiba di
tempat Ular Renggiong saat matahari menyentuh ufuk
barat.
“Ular Renggiong, oh Ular Renggiong. Sudikah engkau
menjawab panggilanku?” panggil Bungsu setibanya di
tempat Ular Renggiong.
Ular Renggiong pun muncul di hadapan Bungsu.
“Akulah Ular Renggiong yang kamu panggil tad
Ada apa gerangan hingga senja seperti ini kamu datang!
mari? Tidakkah engkau melihat matahari sudah berariat
menuju tempat peristirahatannya?” jawab Ular Renggio"s
“Ular Renggiong, oh Ular Renggiong. Maatkat
kelancanganku yang datang ke mari saat seperti ini. Te?!
aku datang ke mari hendak meminta api darimu. Jie
tidak kauberi api, busuk udangku dalam tangguk, me
berasku dalam periuk,” ujar Tengah meminta.
“Ha! Kau datang ke sini hendak meminta api
Sama persis seperti dua gadis sebelumnya. Mereka dala
berbicara soal udang busuk dan beras yang tidak ’
8 Cerita Rakyat Dari Belitung Timur
@ Dipindai dengan CamScanner6
ditanak dan mengiba-iba untuk diberi api. Tapi kemudian,
saat aku meminta sesuatu sebagai gantinya, mereka malah
menghardik dan menghinaku,” ujar Ular Renggiong.
“Mereka adalah kakak-kakakku, wahai ular yang
budiman. Aku mohon maafkanlah kelancangan mereka
terhadapmu,” ujar Bungsu.
“Oh, begitukah? Tentu saja aku maafkan mereka. Aku
ini bukanlah ular yang pendendam jika kauingin tahu,”
sambut Ular Renggiong.
“Jadi, bersediakah kamu membagi apimu kepadaku?”
tanya Bungsu.
“Tentu saja aku akan memberikan apiku. Tapi kakak-
kakakmu pasti sudah cerita tentang penawaranku sebagai
kompensasinya. Kamu akan kuberikan api, dengan syarat
mau kujadikan istri,” ujar Ular Renggiong.
@ Dipindai dengan CamScannerBungsu tertegun mendengar ucapan Ular Rengp;
“Bagaimana? Apakah kamu menerima tawarany!
Jika kamu menolak, kamu bebas pergi dari sinj Sep,
kakak-kakakmu. Jika kamu menerima, tak akan busy
udangmu dalam tangguk, tak akan mekar berasmy daly
periuk. Api pasti akan kuberi, asalkan kamu Menerin,
tawaranku untuk dijadikan istri,” tambah Ular Rengeion
lagi.
® “Baiklah Ular Renggiong, aku terima tawaranmy ity’
sahut Bungsu setelah terdiam sekian lama.
“Ha! Apakah kauyakin dengan ucapanmu itu? Bahkay
kakak-kakakmu saja menolak tawaranku tersebut,” balks
Ular Renggiong.
“Ya, Ular Renggiong. Aku sudah bulat dengan
keputusanku. Apa pun akan aku lakukan demi ibu dan
kakak-kakakku,” jawab Bungsu.
“Baiklah kalau begitu. Mari kita berangkat ke
rumahmu sekarang, agar kalian bisa memasak hari ini
Lagi pula, aku harus berkenalan dengan calon mertua dan
para iparku,” balas Ular Renggiong kemudian.
Hari itu, keluarga Bungsu akhirnya bisa memasik
dan makan malam. Tapi malang bagi Bungsu, dia menjadi
bahan ejekan dan hinaan dari kakak-kakaknya. Setiap
hari kedua kakaknya selalu mencacinya dan mengatakan
betapa bodohnya dia mau menerima tawaran Ulit
Renggiong. Mereka berdua bahkan menghasut Bungst
untuk mengingkari janjinya dan menolak pinangan Ub
Renggiong, Karena api sudah berhasil mereka dapat
Namun Bungsu tetap pada pendiriannya. Dia tidak ™"
mengingkar i janji yang sudah dia sepakati.
rg NP Ub egg mea denn
art pernikahan mereka, sesuatu yang 548
mengejutkan terjadi. Seketika tubuh Ular Rengéi"
8 Cerita Rakyat Dari Belituno Timur
@ Dipindai dengan CamScannero
diselimuti cahaya yang berpendar, dan sisik-sisiknya
berjatuhan ke lantai. Dari berkas cahaya tersebut,
mewujudlah seorang pria yang tampan dan gagah. Bungsu,
ibunya dan kedua kakaknya termangu dalam keterkejutan
melihat keajaiban tersebut.
Setelah istri dan keluarganya berhasil menguasai diri
mereka, barulah Ular Renggiong menceritakan muasal dia
menjadi seekor ular. Dia adalah anak seorang saudagar
yang kaya yang selalu ikut serta bepergian ke mana
saja ayahnya berlayar. Dia sangat nakal, suka kasar dan
semena-mena kepada bawahan ayahnya dan orang lain.
Hingga pada suatu hari, ia berbuat kasar pada seorang
kakek yang kebetulan berpapasan di dermaga ketika kapal
mereka sedang bersandar di Belitong. Kakek tersebut
ternyata bukan orang sembarangan, melainkan seorang
suci yang sakti.
Melihat sikap Renggiong
. yang suka menzalimi orang lain,
& kakek tersebut ingin memberi
pelajaran kepada Renggiong.
Dikutuklah Renggiong menjadi
seekor ular. Kakek itu juga
berpesan bahwa kutukan itu
baru bisa dipatahkan apabila
ada seorang gadis yang
berhati suci mau menerima
kondisi Renggiong sebagai
ular dan mau menikahinya.
Mendengar cerita itu,
2 ibu Bungsu tak sanggup
menahan luapan air
mata bahagia.
Sedangkan
@ Dipindai dengan CamScannerZF 7
kedua kakaknya tidak mampu menyembunyikan ir, dan
dengki dalam hatinya. Dengan bodohnya, mereka berdua
berpikir bahwa ular-ular di hutan sana sama seperti Ular
Renggiong yang terkena kutukan.
Mereka berdua bergegas ke hutan mencari ular-ular
lain untuk dijadikan suami. Namun untung tak dapat
diraih, malang tak dapat ditolak, kedua kakak Bungsy
meregang nyawa karena kebodohan dan rasa iri mereka,
Sulung mati diremas Sabak Rendam, sedangkan Tengah
mati dipatuk Ular Tedong.
Bungsu dan ibunya akhirnya ikut serta ke tempat asal
Renggiong di seberang lautan. [*]
Daftar istilah:
1. Sabak Rendam: Ular sanca Kembang (Malayopython re-
ticulatus). Ular dari suku Pythonidae yang membunuh
mangsa dengan lilitannya. Disebut sabak rendam karena
suka terlihat berada di sekitaran rawa dan pinggiran
sungai/aik arongan.
2. Ular Tedong: Ular tedung/anang (Ophiophagus han-
nah). Ular kobra. Ular berbisa terpanjang di dunia den-
gan panjang tubuh keseluruhan bisa mencapai 5,7 m.
Dditakuti karena bisanya yang mematikan dan sifatnya
yang cenderung agresif.
3. Umak: ibu.
8 Cerita Rakyat Dari Rotitesen Tose
@ Dipindai dengan CamScanner