Professional Documents
Culture Documents
SK TATA NASKAH FIX 2023 Rev
SK TATA NASKAH FIX 2023 Rev
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KOORDINATOR KLINIK UNEJ MEDICAL CENTER
TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH PENYUSUNAN
DOKUMEN AKREDITASI KLINIK UNEJ MEDICAL CENTER.
Ditetapkan di Jember
pada tanggal
KOORDINATOR,
CANDRA BUMI
NIP 197406042004011012
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KOORDINATOR KLINIK
UNEJ MEDICAL CENTER
NOMOR:......./SK.TKK/05/2023
TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH
PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI
KLINIK UNEJ MEDICAL CENTER
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Klinik
Unej Medical Center Universitas Jember. Buku ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk
memberikan acuan dan kemudahan dalam pelaksanaan persiapan akreditasi baik oleh
pendamping maupun pelaksana akreditasi Klinik Rawat Jalan UMC
Akreditasi mempersyaratkan adanya pembuktian pelaksanaan seluruh kegiatan
pelayanan melalui dokumentasi dan penelusuran, karena pada prinsip akreditasi, seluruh
kegiatan harus tertulis dan apa yang tertulis harus dikerjakan dengan sesuai. Buku ini berisi
petunjuk yang dapat digunakan dalam menyusun dokumen akreditasi.
Pada kesempatan ini, perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih dan
apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan Pedoman Penyusunan
Dokumen Akreditasi Klinik Unej Medical Center Universitas Jember. Semoga dengan
digunakannya buku ini dapat mempermudah pembaca dalam menyiapkan dokumen akreditasi
Klinik.
A. Latar Belakang
Akreditasi klinik pratama merupakan upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan
yang dilakukan melalui membangun sistem manajemen mutu, penyelenggaraan upaya
kesehatan, dan sistem pelayanan klinis untuk memenuhi standar akreditasi yang
ditetapkan dan peraturan perundangan serta pedoman yang berlaku.
Untuk membangun dan membakukan sistem manajemen mutu, sistem pelayanan,
perlu disusun pengaturan-pengaturan (regulasi) internal yang menjadi dasar dalam
pelaksanaan upaya kesehatan di klinik pratama. Regulasi internal tersebut berupa
Kebijakan, Pedoman, Standar Operasional Prosedur (SOP) dan dokumen lain disusun
berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-pedoman eksternal yang berlaku.
Untuk memudahkan dalam mempersiapkan regulasi internal, maka perlu disusun
pedoman penyusunan dokumen akreditasi Klinik Pratama Rawat Jalan Pusat Layanan
Kesehatan “Unej Medical Center” Universitas Jember.
Pedoman ini disusun dengan tujuan untuk dapat digunakan sebagai pedoman bagi
Koordinator klinik, Penanggungjawab bidang dan tim mutu dalam menyusun
dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam standar akreditasi. Pedoman ini
disusun sebagai bahan bagi klinik untuk menyusun kelengkapan pedoman tata naskah
terkait dengan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh standar akreditasi. Dalam
pedoman tata naskah perlu dimasukkan bagaimana penyusunan kebijakan, standar
prosedur operasional, dengan tata penomorannya.
C. Sasaran
1. Pelatih Akreditasi Klinik Unej Medical Center Universitas Jember.
2. Pendamping dan surveior akreditasi FKTP di lingkungan Klinik Unej Medical
Center Universitas Jember.
3. Koordinator FKTP, Penanggungjawab, pelaksana dan Team Mutu/Akreditasi
FKTP di lingkungan Klinik Unej Medical Center Universitas Jember.
4. Pemerhati akreditasi FKTP.
D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 148 Tahun 2010 tentang
Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464 Tahun 2010 tentang
Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2052 Tahun 2011 tentang
Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 Tahun 2012 tentang
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan;
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 24;
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/
MENKES/148/3/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa;
14. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
15. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
16. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
18. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Klinik;
19. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
21. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi;
22. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2015 tentang Renstra Kementerian
Kesehatan Tahun 2015–2019;
23. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun
2015 – 2019;
24. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2016 tentang
Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian
25. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas;
26. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 432 Tahun 2016 tentang Komisi Akreditasi
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
BAB II. PENYELENGGARAAN DOKUMENTASI
A. Kebijakan
Kebijakan adalah keputusan yang ditetapkan oleh Koordinator Klinik UMC yang
merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh: penanggung
jawab maupun pelaksana. Berdasarkan kebijakan tersebut, disusun pedoman/panduan dan
standar operasional prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan langkah-langkah dalam
pelaksanaan kegiatan di Klinik.
Penyusunan Surat Keputusan didasarkan pada peraturan perundangan, baik
Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan
Pimpinan Daerah, Peraturan Menteri dan pedoman-pedoman teknis yang berlaku seperti
yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Dinas
Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Surat Keputusan Pimpinan Klinik dituangkan dalam pasal-pasal dalam keputusan
tersebut, atau merupakan lampiran dari keputusan.
Format surat keputusan Klinik Pratama Rawat Jalan Pusat Layanan Kesehatan “Unej
Medical Center” Universitas Jember disusun sebagai berikut:
1. Semua halaman dalam Surat Keputusan menggunakan kertas berkop (logo klinik),
logo klinik yang telah ditetapkan dalam surat keputusan Pimpinan Klinik adalah
sebagai berikut:
a. Bentuk Logo
b. Makna Logo
i. Latar belakang bentuk daun berwarna hijau dan kuning
- Hijau melambangkan rasa aman dan kenyamanan.
- Kuning melambangkan pengharapan, kebahagiaan dan kegembiraan.
- Bentuk daun melambangkan keberlangsungan hidup dan menjadi manfaat bagi
sesame.
ii. Logo Universitas Jember menjadikan klinik UMC senantiasa bersinergi dalam
memberikan pelayanan Kesehatan.
Warna merah dan hijau dalam tulisan “UMC Klinik” melambangkan kekuatan
dan kepercayaan diri yang selaras dan berinovasi dalam memberikan layanan
Kesehatan bagi masyarakat umum secara berkesinambungan.
2. Pembukaan:
a. Judul : ditulis dengan huruf kapital, font Times New Roman,ukuran 14 dan
simetris di tengah margin. Contoh: KEPUTUSAN KOORDINATOR KLINIK
XXXXXX.
b. Nomor: ditulis sesuai sistem penomoran surat keputusan di Klinik UMC (lihat di
BAB IV Tata Naskah). Nomor surat dapat dalam bentuk ketikan.
c. Judul surat keputusan ditulis dengan huruf kapital dan simetris ditengah margin.
d. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin serta
ditulis dengan huruf kapital dan tanpa cetak tebal.
3. Konsideran, meliputi:
a. Menimbang:
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar
belakang dan alasan pembuatan keputusan,
2) Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan
tanda baca titik dua (:), dan diletakkan di bagian kiri,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf kecil
abjad “a” dan dimulai dengan kata ”bahwa” dengan “b” huruf kecil dan
diakhiri dengan tanda baca titik koma (;).
b. Mengingat:
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang memerintahkan
pembuat keputusan tersebut.
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang
tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.
3) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang,
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan
hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal disebut lebih dulu,
diawali dengan nomor dengan huruf angka 1, 2, dan seterrusnya dan diakhiri
dengan tanda baca (;).
4. Diktum:
a. Diktum “MEMUTUSKAN :” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf
kapital;
b. Diktum “Menetapkan” dicantumkan setelah kata memutuskan disejajarkan ke
bawah dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan
ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : );
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (Koordinator), seluruhnya ditulis
dengan huruf kapital, rata kiri dan kanan dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
5. Batang Tubuh.
a. Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan dalam
diktum-diktum, misalnya:
KESATU :
KEDUA :
dst
b. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya.
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan/keputusan,dan terakhir
ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan Peraturan/SuratKeputusan.
6. Kaki:
Kaki peraturan/ keputusan merupakan bagian akhir substansi peraturan/ keputusan
yang memuat penanda tangan penerapan peraturan/ keputusan, pengundangan
peraturan/ keputusan yang terdiri dari:
a. Tempat dan tanggal penetapan,
b. Nama jabatan ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma(,),
c. Tanda tangan pejabat,
d. Nama lengkap pejabat yang menandatangani tanpa disertai gelar dan ditulis huruf
kapital.
7. Penandatanganan:
Peraturan/Surat Keputusan Koordinator Klinik ditandatangani oleh
Koordinator Klinik dituliskan “Ditetapkan di:”diawali huruf kapital, kemudian
dibawahnya ditulis“pada tanggal:”ditulis dengan huruf kecil. “Koordinator “ ditulis
dengan huruf kapital. Nama tanpa gelar dengan huruf kapital dan dibawahnya diberikan
nomor NIP.
8. Lampiran peraturan/ keputusan:
a. Halaman pertama harus dicantumkan kata-kata:
LAMPIRAN dengan huruf capital dilanjutkan huruf romawi I untuk lampiran
pertama dan II untuk lampiran kedua dan seterusnya, baris berikutnya ditulis
KEPUTUSAN KOORDINATOR KLINIK UNEJ MEDICAL CENTER dengan
menggunakan huruf kapital, dilajut baris berikutnya ditulis NOMOR surat sesuai
dengan ketentuan dan baris berikutnya diakhiri kata TENTANG isi keputusan
dengan menggunakan huruf kapital. Adapun letak halaman pertama berada di
sepertiga kanan halaman.
b. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Koordinator Klinik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan/Surat Keputusan
yaitu:
1. Kebijakan yang telah ditetapkan Koordinator Klinik tetap berlaku meskipun
terjadi penggantian Koordinator Klinik hingga adanya kebutuhan revisi atau
pembatalan.
2. Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh tidak ditulis sebagai
diktum tetapi dalam bentuk Bab-Bab dan pasal-pasal.
B. Manual Mutu
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam
maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan, dan
dipelihara oleh organisasi. Manual mutu dapat mengacu beberapa poin dibawah ini:
Kata Pengantar
I. Pendahuluan
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan hukum dan acuan
E. Istilah dan definisi
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan:
A. Persyaratan umum
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian rekaman
III. Tanggung Jawab Manajemen:
A. Komitmen manajemen
B. Fokus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran
Kinerja/Mutu
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil Manajemen Mutu/Penanggung Jawab Manajemen Mutu
G. Komunikasi internal
IV. Tinjauan Manajemen:
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Luarantinjauan
V. Manajemen Sumber Daya:
A. Penyediaan sumberdaya
B. Manajemen sumber dayamanusia
C. Infrastruktur
D. Lingkungan kerja
VI. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan):
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekam medis, dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindaklanjut
e. Penerapan manajemen risiko
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses kinerja
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
VII. Penutup
Lampiran (jika ada)
E. Pedoman/Panduan
Pedoman/panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-
langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga
dapat diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1
(satu) kegiatan. Pedoman/panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui
penerapan SOP.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau panduan yaitu :
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau keputusan
Koordinator Klinik untuk pemberlakuan pedoman/panduan tersebut.
2. Peraturan Koordinator Klinik tetap berlaku meskipun terjadi penggantian Koordinator
Klinik.
3. Setiap pedoman/panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3 tahun
sekali.
4. Bila ada beberapa Kementerian menerbitkan Pedoman/Panduan untuk suatu
kegiatan/pelayanan tertentu, maka Klinik dalam membuat pedoman/ panduan dapat
mengacu pada pedoman/panduan yang diterbitkan oleh Kementerian tersebut.
5. Format sistematika pedoman/panduan yang digunakan sebagai berikut :
a. Format Pedoman Pelayanan dapat mengacu beberapa poin dibawah ini:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
b. Format Panduan Pelayanan Klinik
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
Sistematika panduan pelayanan Klinik dapat dibuat sesuai dengan materi/isi panduan.
Pedoman/panduan yang dibuat adalah pedoman/panduan minimal yang harus ada di
Klinik yang dipersyaratkan sebagai regulasi yang diminta dalam elemen penilaian. Klinik
telah menggunakan e-file tetap mempunyai hardcopy pedoman/ panduan yang dikelola
oleh tim akreditasi Klinik.
JUDUL
2. Tujuan
1. Kebijakan
1.
4. Referensi
2.
1.
5. Prosedur
2.
6. Bagan
alir(jika
dibutuhkan)
7. Unit terkait
8. Rekaman Histori Perubahan :
NO. YANG DIRUBAH ISI PERUBAHAN TGL. MULAI DIBERLAKUKAN
Penjelasan :
Penulisan SOP meliputi : nama Klinik dan logo, judul SOP, nomor dokumen, nomor
revisi, tanggal terbit, halaman dan tandatangan Koordinator Klinik, pengertian, tujuan,
kebijakan, prosedur/langkah- langkah, dan unit terkait diberi kotak/tabel.
4. Petunjuk Pengisian SOP
a. Logo yang dipakai adalah logo Klinik, nama klinik, dan alamat klinik sesuai
dengan Kop surat.
b. Kotak Heading : masing-masing kotak (Klinik, judul SOP, No. dokumen,
No.revisi, Halaman, SOP, tanggal terbit, ditetapkan Koordinator Klinik) diisi
sebagai berikut:
• Heading dan kotaknya dicetak pada setiap halaman. Pada halaman pertama
kotak heading harus lengkap, untuk halaman-halaman berikutnya kotak
heading dapat hanya memuat: kotak nama Klinik, judul SOP, No.dokumen,
No.Revisi dan halaman.
• Kotak Klinik diberi nama Klinik dan Logo klinik.
• Judul SOP: diberi Judul /nama SOP sesuai proses kerjanya
• No. Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang berlaku di
Klinik, dibuat sistematis agar ada keseragaman. Nomor bisa diketik atau tulis
tangan. Contoh:
Nomor : 001/SOP.TKK/05/2023 Keterangan :
001: nomor urut surat dalam 1 tahun berjalan, dalam tiga digit.
SOP : Kode dokumen SOP, atau ditulis SK yang merupakan kode
dokumen SK
TKK : Kode Unit yang mengeluarkan dokumen SOP atau SK dari
tim Akreditasi Bab Tata Kelola Klinik
05 : Kode Bulan Pembuatan dokumen dalam 2 digit
2023 : adalah tahun pembuatan dokumen
• No. Revisi : diisi dengan status revisi, dengan menggunakan angka, misalnya
untuk dokumen baru dapat diberi nomor 0, sedangkan dokumen revisi pertama
diberinomor 1, dan seterusnya.
• Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman
untuk SOPtersebut. misalnya : halaman pertama : 1/5, halaman kedua: 2/5,
halaman terakhir : 5/5.
• SOP diberi penamaan sesuai ketentuan (istilah) yang digunakan Klinik/FKTP.
• Tanggal pembuatan : diberikan sesuai SOP tersebut dibuat.
• Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut
• Disahkan Koordinator Klinik : diberi tandatangan Koordinator Klinik, nama
jelas dan NIK.
• Dibuat oleh penanggungjawab : diberi tandatangan pembuat SOP tersebut.
c. Isi SOP
Isi dari SOP minimal adalah sebagai berikut:
1) Pengertian : yang paling awal diisi judul SOP adalah, dan berisi penjelasan
dan atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau
menyebabkan salah pengertian/menimbulkan multi persepsi
2) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secaras pesifik. Kata kunci:
“ Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”
3) Kebijakan : berisi kebijakan Koordinator Klinik yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SOP
tersebut, contoh untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan dituliskan:
Keputusan Koor
4) dinator Klinik No 005/2014 tentang Pelayanan Imunisasi.
4) Referensi: berisikan dokumen ekternal sebagaiacuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk lain sebagai
bahan pustaka,
5) Langkah-langkah prosedur : bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja
tertentu.
6) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat ditambahkan antara
lain: bagan alir, dokumen terkait, dsb, yang penting dalam satu organisasi
menggunakan satu format yang seragam.
Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart):
Didalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam
langkah-langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/bagan alir untuk
memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya.
Adapun bagan alir secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram
alir makro dan diagram alir mikro.
• Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis besar dari
proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu symbol, yaitu simbol
balok:
o Awal kegiatan :
o Akhir kegiatan :
o Simbol Keputusan :
Ya
?
Tidak
o Penghubung :
o Dokumen :
o Arsip :
I. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen akreditasi Klinik
dikelompokkan masing-masing bab/kelompok pelayanan dengan diurutkan setiap
urutan kriteria dan elemen penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan. •
BAB IV. TATA NASKAH
B. Pembuatan Dokumen
Menetapkan format dokumen (terlampir) Menetapkan ketentuan penulisan dokumen,
yaitu :
1) Jenis huruf : Time New Roman
2) Ukuran : 12 untuk isi dokumen
3) Ukuran : 14, huruf kapital, tidak dicetak tebal (Bold) untuk judul dokumen
4) Spasi : 1,5
5) Ukuran kertas : A4 (21 X 29,7 cm)
7) Tipe Margin : Top 3, cm, Left 3 cm, Bottom 2 cm, Right 2 cm
8) Penomoran halaman terletak di bagian bawah tengah dokumen.
C. Pengesahan Dokumen
Setiap dokumen terkendali harus mendapat bukti persetujuan dan pengesahan dari
personil yang berwenang
E. Pengkodean Dokumen
1) Tata Kelola Klinik dengan kode: TKK
2) Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien, kode : PMKP
3) Pelayanan Kesehatan Perorangan, dengan kode: PKP
4) Standar Prosedur Operasional, disingkat: SPO,
5) Daftar tilik disingkat: Dt,
6) Kerangka Acuan disingkat: KA,
7) Surat Keputusan disingkat: SK,
8) Kebijakan disingkat: Kb,
9) Dokumen ekternal disingkat: Dek,
10) Manual Mutu disingkat MM.
11) Pedoman disingkat Ped.
12) Pedoman Mutu disingkat PM.
13) Panduan disingkat Pan.
F. Penomoran Dokumen
1) Surat masuk dan keluar sesuai dengan aturan klinik
2) Penomoran kelompok pelayanan dilakukan oleh kelompok pelayanan masing-
masing disesuaikan dengan sistem pengkodean yang telah ditentukan,
3) Penomoran dokumen diurutkan sesuai dengan pengodean,
4) Urutan penomoran meliputi: Nomor urut dokumen, Kode pelayanan, Kode
dokumen, Jenis dokumen, Bulan, dan Tahun.
G. Penyimpanan Dokumen/Arsip
1) Dokumen rekam medik inaktif wajib disimpan sekurang-kurangnya dua tahun,
terhitung dari tanggal terakhir pasien meninggal, atau pindah tempat (di CD/Flash
Disk), setelah batas waktu sebagaimana dimaksud diatas dilampaui, rekamklinis
dapat dimusnahkan, kecuali persetujuan tindakan dan persetujuan lain harus
disimpan jangka waktu 10 tahun, terhitung dari tanggal dibuatnya
2) Penyimpanan dokumen/ arsip klinik sesuai dengan sistem penyimpanan dokumen/
arsip aturan klinik
3) Penyimpanan dokumen akreditasi disimpan dimasing- masing kelompok pelayanan,
sedangkan dokumen asli semua kelompok pelayanan dan program di simpan oleh
administrasi dan manajemen (admen)
I. Revisi Dokumen
Suatu dokumen dapat direvisi dengan tata cara:
1) Pemohon revisi mengisi formulir usulan revisi
2) Permintaan revisi disetujui oleh personil yang berwenang
3) Revisi dicatat dalam rekaman historis perubahan pada tiap dokumen
Ditetapkan di Jember
pada tanggal
KOORDINATOR,
CANDRA BUMI
NIP 197406042004011012
3cm
1x enter
spasi 1
KOORDINATOR,
2x enter
spasi 1
CANDRA BUMI TNR 12,
NIP 197406042004011012
spasi 1
TNR = Time New Roman
2cm
3cm
JUDUL
TNR 12,
DOKUMEN spasi 1,5
No. Dokumen : ......../SOP. ...../MM/YYYY
No. Revisi :
Tanggal TNR 12,
SOP : spasi 1
Pembuatan
Tanggal Terbit :
Halaman :
Disahkan oleh: TNR 12,
Koordinator spasi 1
KLINIK TNR 12, 1x enter
UNEJ MEDICAL CENTERspasi 1,5 spasi 1
Dr. dr. CANDRA BUMI., M. Si TNR 12,
NIP. 19740608200811012 spasi 1
1. Pengertian
TNR 12,
2. Tujuan spasi 1,5
3. Kebijakan
1. TNR 12,
4. Referensi spasi 1,5
2.
3cm 1. TNR 12, 2cm
5. Prosedur spasi 1,5
2.
6. Bagan alir
(jika
dibutuhkan)
7. Unit terkait TNR 12,
spasi 1,5
8. Rekaman
Histori
Perubahan
TNR 12,
spasi 1,5
2cm
3cm
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KOORDINATOR KLINIK
TNR 12,
UNEJ MEDICAL CENTER
spasi 1
NOMOR:......./SK.TKK/05/2023
TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH
PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI
KLINIK UNEJ MEDICAL CENTER
2x enter
spasi 1
PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN
TNR 14,
AKREDITASI KLINIK spasi 1,5
5x enter
spasi 1
9x8 cm
3cm
2cm
5x enter
spasi 1
2cm