You are on page 1of 8

MAKALAH TAFSIR

“Ajaran Tentang Keimanan”


Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Tafsir

Dosen Pembimbing : Muhammad Khaidar Azmy, LC., M.A

Disusun Oleh :

1. Shania Vina Divani (23060210020)


2. Mia Violina Novitasari (23060210054)
3. Dewi Aurellia Ramadhani (23060210062)

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Ajaran Tentang Keimanan” ini dapat tersusun hingga selesai.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Tafsir. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Salatiga, Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 latar belakang……………………………………………………………...........…i

1.2 Batasan masalah…………………………………………………………………...i

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Ajaran tentang keimanan

A. Keberadaan Allah………………………………………………………………..…1

a.QS. Albaqarah :164………………………………………………………………1

b.QS. Al-an’am :95……………………………………………………………...…2

B. Keniscanayaan penghambaan diri kepada Allah

a.QS. luqman :25……………………………………………………………..……3

b.QS. Albaqarah :21……………………………………………………………….4

c. QS. Albaqarah :163…………………………………………………………….5

BAB III PENUTUP

3.1 kesimpulan………………………………………………………………………...6

3.2 saran………………………………………………………….…………………....6

DAFTAR PUSTAKA....................... ..........................................................................7


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Islam adalah suatu agama yang universal, semua hal ini tampak di jendela-jendela
kehidupan masa lalu, yang membuktikan bahwa berbagai aspek-aspek kehidupan itu terjadi,
baik di segi sosial, budaya, politik. Akan tetapi aspek yang paling menonjol pada saat islam
akan bergejolak adalah mengenai penyembahan, baik itu yang benar (tauhid), maupun yang
salah (berhala). Seiring berubahan perubahan itu, dengan datang utusan Allah di permukaan
bumi ini tepat Baginda Rasulullah saw, yang berjuang untuk menyebarkan ajaran-ajaran
tentang islam. Yang terpenting pada saat itu adalah pendidikan tentang ketauhidan atau
tentang ketuhanan, dengan memberikan dogma-dogma pembuktian tentang keberadaan Allah
swt, baik secara aqli maupun naqli yang esensi nya adalah untuk mecapai iman yang benar-
benar seasulullah saw.
Berbicara tentang keimanan itu sangatlah luas akupan nya, akan tetapi disini kita
presentasikan bahwa, proses keimanan itu akan tercapai apabila pembuktian-
pembuktian tentang ketauhidan yang berada di dalam suatu kitab (Alquran alkarim). Yang di
beri metode-metode kajian untuk mempelajari kitab tersebut, dan salah satu metide pembahan
itu adalah ilmu tafsir, dengann demikian seiring ingin memahami keimanan yang terdpat di
dalam kitab suci Alquran, sudah semesti nya juga senada dengan ilmu tafsir. Agar
permasalahan-permasalahn keimanan mudah di pahami dengan suatu disiplin ilmu.

1.2 Batasan masalah


1. Apakah bukti-bukti keimanan tersebut?
2. Apakah bukti-bukri ke-Esaan Allah?
3. Apakah bukti-bukti peniscayaan penghambaan kepada Allah?
4. Apakah unsur-unsur ibadah itu?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. AJARAN TENTNG KEIMANAN


A. Keberadaan Allah
a. Surat albaqarah ayat 164,
“Sesungguh dalam nya penciptaan langit dan bumi, silih berganti dalam siang, bahtera yang
berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari
langit berupa air, lalu dengan air itu dia hidupkan bumi sesudah mati(kering)nya dan dia
sebarkan di bumi itu sejenis hewan , dan pengisaran angin dan awan yang di kendalikan
antara langit dan bumi. Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keseesaan & kebesaran allah), bgi
kaum yang memikirkan nya.”
Tafsir nya
Ayat ini meneraangkan tentang keesaan Allah swt, dengan bukti-bukti nya
1. Tentang kejadian langit dan bumi, jika kita perhatikan perjalanan bumi mengitari mata hari,
bulan mengitari bumi, dan bintang-bintang beredar, semua berjalan dengan teratur, seperti
kereta api berjalan di atas rel nya, menurut akal yang waras, tak dapat tidak, mestilah ada
yang mengatur nya dan yang mengadakan nya jika terlalai memelihara itu satu menit pun,
niscaya perjalann akann menjadi rusak.
2. Berbeda-beda malam dan siang , kadan-kadang malam bertambah panjang dari pada siang,
atau sebalik nya keadaan ini terang benar di negri-negri khatulistiwa
3. Kapal berlayar di lautan dengan tiada terbenam, sebagai mana yang di tetapkan sengan ilmu
alam
4. Awan yang berjalan kencang dan lainn banyak lagi semua itu berjalan dengan aturan-aturan
yang sempurna sebagai bukti Allah yang maha esa lagi maha kuasa.

a. Suriat AlAn’am ayat 95


“Sesunggauh nya Allah menumbuhkan butir tumbuhan-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia
mengeluarkan yang hidup dan yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (yang
memiliki sifat-sifat) demikian ialahh Allah, maka mengapa masih kamu berpaling?”
Tafsir nya
Melalui ayat-ayat di atas terbukti sudah kekuasaan Allah Swt, keniscayaan hari kiamat dan
kebenaran para nabi. Dan selanjut nya, ayat ini kembali meng hidangkann argumentasi yang
berbeda guna meningkat kan dan membuktikan untuk kesekian kali nya kekuasaan
Allah semoga kali ini para pembangkang itu sadar, disini di tekan kann bahwa Allah yang
maha kuasa adalah pembelah yakni yang menumbuh kan butir tumbuh-tumbuhan dan biji
buah-buahan Dia terus menerus mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan demikian
juga Dia adalah “pengeluar” yang mantap terhadap sesuatu yangmati dari yang hidup. Siapa
yang melakukan yang mengagumkan itu maka itu adalah Allah Swt, maha Esa dan maha
kuasa, kemudian atas asumsi apa kamu wahai kaum mursyik masih berpaling enggan
mengakui kekuasaan Nya?
a. Surat luqman 25
“Dan sesungguh nya jika kamu tannyakan kepada mereka, “siapakah yang menciptakan
langit dan bumi?” tentu mereka akan menjawab “ Allah.” Katakanlah “segala puji bagi
Allah, tetapi banyak mereka tidak mengetaui.”

Tafsir nya
Ayat- ayat di atas melukiskan kebodohan, dan kemalasan mereka(inkonssistensia) mereka,
sesungguh nya aneh sikap kaum musyrikinn yang mempersekutukan Allah itu, mereka
mempersekutukan Nya dan dan berkeras mengikuti adat kebiasaan leluhur mereka dan yang
lebih aneh nya lagi, jika engkau tanyai mereka “ siapakah yang menciptakan langit yang
berlapis-lapis itu dan bumi yang terhampar ini?”Pasti mereka akan menjawab
“Allah”demikian merekia menjawab bahwa Allah pencipta segala sesuatu tetapi mereka
tidak mengikhlaskan diri untuk menyembah Nya, bahkan justru sebalik nya, Allah
memerintahkan Nabi Muhammad Saw, mensyukuri .pengakuan itu dan bukti-bukti
mangantar pengakuan itu, lalu Allah melanjudkan, bahwa mereka kendati akan mengetaui hal
itu, tetapi mereka tidak mengetaui hakikat pengetauan yang benar, sehingga apa yang
mereka ucapkan itu hanya sebatas lidah mereka.

b. Albaqarah 21
Ayat 21 :
wahai manusia, sembahlah Tuhan mu yang telah menciptakan dan orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertagwa. Tiga macam sikap manusia yang di atas, orang bertaqwa, kafir
dan munafik, kesemuanya di ajak oleh Allah. Agar tercapai nya taqwa, sudah pasti
melakukan ibadah terlebih dahulu, Allah menyuruh seluruh umat manusia agar berinadah
kepadanya, Ibadaah adalah suatu bentuk kepatuhan dan ketundukan yang berpuncak kepada
sesuatu yang di yakini jiwa raga seseorang dengann penguasaan dan arti hakikat nya tidak
terjangkau. Karena itu ketundukan dan kepatuhan orang tua atau penguasa tidak wajar di
namai ibadah. Paling tidak ada 3 hal unsur hakikat dalam ibadah, tang pertama si priadi tidak
menggangap apa yang dalam genggaman nya sebagai milik pribadi nya, kedua, semua
aktivitas nya melakukan apa yang di perintahkan oleh siapa ia mangapdi, dan meninggal kan
larangan nya. Ketiga, tidak memastikan apa yang di laksanakan atau hindari nya kecuali
dengan mengaitkan nya kepada siapa ia mengapdi. Si pengapdi yakin kepada sipengapdi
yakin bahwa jiwa raga nya di kuasai oleh siapa ia mengapdi akepada Nya? Semua pengap
dian hanya kepada rabb(pendidik & pemelihara) yaitu Hanya Allah swt.

c. Surat Albaqarah ayat 163


Dan tuhan-tuhan mu adalah tuhan yang maha esa, tiada tuhan (yang berhak di sembah)
melainkan dia yang maha pemurah lagi maha penyayang. Tafsiran nya Allah adalah tuhan
kamu semua, wahai manusia yng mukmin, kafir, atau munafik, hanya di yang berhak engkau
sembah, siapa yang menyembah selain Dia, maka ibadah nya tidak akan di terima. Dia yang
maha esa dalam Dat, sifat dan perbuatan Nya, tiada tuhan yang berhak di sembah kecuali
Dia, dia yang maha pemurah yang melimpahkan semua rahmat kepada manusia tidak pilih
kasih.
BAB III

PENUTUP

1.1 kesimpulan

Tiga macam sikap manusia yang di atas, orang bertaqwa, kafir dan munafik, kesemuanya di
ajak oleh Allah. Agar tercapai nya taqwa, sudah pasti melakukan ibadah terlebih dahulu,
Allah menyuruh seluruh umat manusia agar berinadah kepadanya, Ibadaah adalah suatu
bentuk kepatuhan dan ketundukan yang berpuncak kepada sesuatu yang di yakini jiwa raga
seseorang dengann penguasaan dan arti hakikat nya tidak terjangkau. Karena itu ketundukan
dan kepatuhan orang tua atau penguasa tidak wajar di namai ibadah. Karena ibadah yang
hakiki hanya melakukan pengapdian kepada Allah Swt.

1.2 Saran
Semua permasalahan tentang tafsir itu bisa di pandang dalam kemajemukan aspek denagn di
dasari kebenaran yang hakikat, dalam interpretasi makalah ini, kami tim penulis sangat
pemengarapkan peninjauan lebih lanjut bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

 M. Quraish shihab, Tafsir Almisbah, volume I, (Jakarta: Lentera hati, 2002)


 MAHMUD YUNUS, Tafsir Qura’an karim,cet 74, (Jakarta:PT Mahmud Yunus
Wadzuryah 2006)
 M. Quraish Shihap, Tafsir Alqur’an, Volume 11, (Jakarta:Lentera Hati, 2002)
 M. quraish shihab, Tafsir Al-misbah, volume IV, (Jakarta:lentera hati,2002)

You might also like