Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Ajaran Tentang Keimanan” ini dapat tersusun hingga selesai.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Tafsir. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Keberadaan Allah………………………………………………………………..…1
3.1 kesimpulan………………………………………………………………………...6
3.2 saran………………………………………………………….…………………....6
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Tafsir nya
Ayat- ayat di atas melukiskan kebodohan, dan kemalasan mereka(inkonssistensia) mereka,
sesungguh nya aneh sikap kaum musyrikinn yang mempersekutukan Allah itu, mereka
mempersekutukan Nya dan dan berkeras mengikuti adat kebiasaan leluhur mereka dan yang
lebih aneh nya lagi, jika engkau tanyai mereka “ siapakah yang menciptakan langit yang
berlapis-lapis itu dan bumi yang terhampar ini?”Pasti mereka akan menjawab
“Allah”demikian merekia menjawab bahwa Allah pencipta segala sesuatu tetapi mereka
tidak mengikhlaskan diri untuk menyembah Nya, bahkan justru sebalik nya, Allah
memerintahkan Nabi Muhammad Saw, mensyukuri .pengakuan itu dan bukti-bukti
mangantar pengakuan itu, lalu Allah melanjudkan, bahwa mereka kendati akan mengetaui hal
itu, tetapi mereka tidak mengetaui hakikat pengetauan yang benar, sehingga apa yang
mereka ucapkan itu hanya sebatas lidah mereka.
b. Albaqarah 21
Ayat 21 :
wahai manusia, sembahlah Tuhan mu yang telah menciptakan dan orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertagwa. Tiga macam sikap manusia yang di atas, orang bertaqwa, kafir
dan munafik, kesemuanya di ajak oleh Allah. Agar tercapai nya taqwa, sudah pasti
melakukan ibadah terlebih dahulu, Allah menyuruh seluruh umat manusia agar berinadah
kepadanya, Ibadaah adalah suatu bentuk kepatuhan dan ketundukan yang berpuncak kepada
sesuatu yang di yakini jiwa raga seseorang dengann penguasaan dan arti hakikat nya tidak
terjangkau. Karena itu ketundukan dan kepatuhan orang tua atau penguasa tidak wajar di
namai ibadah. Paling tidak ada 3 hal unsur hakikat dalam ibadah, tang pertama si priadi tidak
menggangap apa yang dalam genggaman nya sebagai milik pribadi nya, kedua, semua
aktivitas nya melakukan apa yang di perintahkan oleh siapa ia mangapdi, dan meninggal kan
larangan nya. Ketiga, tidak memastikan apa yang di laksanakan atau hindari nya kecuali
dengan mengaitkan nya kepada siapa ia mengapdi. Si pengapdi yakin kepada sipengapdi
yakin bahwa jiwa raga nya di kuasai oleh siapa ia mengapdi akepada Nya? Semua pengap
dian hanya kepada rabb(pendidik & pemelihara) yaitu Hanya Allah swt.
PENUTUP
1.1 kesimpulan
Tiga macam sikap manusia yang di atas, orang bertaqwa, kafir dan munafik, kesemuanya di
ajak oleh Allah. Agar tercapai nya taqwa, sudah pasti melakukan ibadah terlebih dahulu,
Allah menyuruh seluruh umat manusia agar berinadah kepadanya, Ibadaah adalah suatu
bentuk kepatuhan dan ketundukan yang berpuncak kepada sesuatu yang di yakini jiwa raga
seseorang dengann penguasaan dan arti hakikat nya tidak terjangkau. Karena itu ketundukan
dan kepatuhan orang tua atau penguasa tidak wajar di namai ibadah. Karena ibadah yang
hakiki hanya melakukan pengapdian kepada Allah Swt.
1.2 Saran
Semua permasalahan tentang tafsir itu bisa di pandang dalam kemajemukan aspek denagn di
dasari kebenaran yang hakikat, dalam interpretasi makalah ini, kami tim penulis sangat
pemengarapkan peninjauan lebih lanjut bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA