Professional Documents
Culture Documents
Draft Skripsi
Draft Skripsi
PROPOSAL SKRIPSI
ALFINA NURHIDAYATI
NPM F422381
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan anugerah dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul
“Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik
(KEK) Pada Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas Bojonggenteng
Kabupaten Sukabumi Tahun 2023”. Proposal ini disusun sebagai langkah awal
untuk memenuhi syarat tugas akhir dalam mencapai gelar sarjana kebidanan di
Institut Kesehatan Rajawali.
Proposal ini dapat terselesaikan atas dorongan dan bimbingan dari berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempatan ini dengan rasa syukur penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Tonika Tohri, S.Kp., M.Kes. Selaku Rektor Institut Kesehatan Rajawali
Bandung;
2. Erni Hernawati, S.ST, Bd., M.M, M.Keb. Selaku Dekan Fakultas Kebidanan
Isntitut Kesehatan Rajawli Bandung;
3. Lia Kamila, S.S.T., Bd., M.Keb. Selaku Penanggung Jawab Program Studi
Sarjana Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali;
4. Diani Aliansy, S.S.T,M.Kes. Selaku pembimbing utama yang dengan penuh
kesabaran senantiasa memberikan arahan dan masukannya;
5. Irma Suryani, S.ST.,M.Kes Selaku pembimbing pendamping yang dengan
penuh kesabaran senantiasa memberikan arahan dan masukannya;
6. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan doa dan dukungan;
i
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis harapkan kritik dan saran dari semua pihak sebagai
pembelajaran untuk menjadi lebih baik lagi. Besar harapan penulis semoga Allah
SWT meridhoi kita semua dan tulisan ini semoga memberikan manfaat bagi
semua khususnya bagi perkembangan Pendidikan.
Alfina Nurhidayati
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL........................................................................................vi
DAFTAR BAGAN......................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
iii
2.1.5 Penyebab Resiko KEK........................................................... 11
2.3 Kehamilan........................................................................................28
iv
BAB III METOOLOGI PENELITIAN ...................................................52
v
4.1.1 Gambaran Pola Makan Ibu Hamil Trimester I di
Puskesmas Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi
Tahun 2023 ...............................................................65
4.2 Pembahasan......................................................................................67
5.1 Kesimpulan.....................................................................................76
5.2 Saran...............................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Menu Makanan Dalam Sehari Bagi Ibu Hamil .....................................23
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pola Makan Ibu Hamil Trimester 1 di Puskesmas
Bojonggenteng.......................................................................................65
Tabel 4.3 Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik
(KEK) Pada Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas Bojonggenteng
Kabupaten Sukabumi Tahun 2023.........................................................66
vii
DAFTAR BAGAN
Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran lamiran......................................................................................... 63
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kekurangan Energi Kronik (KEK) berkaitan dengan kematian ibu di
negara berkembang. KEK merupakan suatu keadaan seseorang yang
mengalami kekurangan gizi kalori dan protein yang dapat terjadi
berlangsung lama atau menahun. Apabila LILA (Lingkar Lengan Atas) <23,5
cm maka dikatakan menderita resiko KEK. LILA merupakan salah satu cara
untuk mengetahui resiko KEK pada wanita usia subur termasuk dengan
remaja putri. Pemantauan perubahan status gizi dalam jangka pendek tidak
dapat dilakukan dengan cara pengukuran LILA. Status gizi yang buruk
(KEK) sebelum dan selama kehamilan dapat berakibat seorang ibu
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. (Yosephin dkk, 2019).
Dampak Kurang Energi Kronik terhadap proses persalinan diantaranya akan
berisiko terjadinya persalinan lama, perdarahan, persalinan sebelum
waktunya (premature), dan persalinan dengan operasi cederung meningkat
(Agria, 2012). Dampak KEK terhadap janin diantaranya berisiko terjadinya
proses pertumbuhan janin terhambat, keguguran atau abortus, bayi lahir mati,
kematian neonatal, cacat bawaan, asfiksia intra partum (mati dalam
kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) (Waryana, 2010).
Berdasarkan data Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kesehatan
Masyarakat tahun 2022 yang terkumpul dari 34 provinsi, diketahui terdapat
206.074 ibu hamil hamil dengan lila <23,5 cm (resiko KEK) dari 2.443.494
ibu hamil yang di ukur lila. Sehingga diketahui bahwa capaian ibu hamil
dengan resiko KEK sebesar 8,43% sementara target tahun 2022 adalah 13%.
Capaian tersebut menggambarkan bahwa target ibu hamil KEK tahun ini
telah melampaui target Renstra Kemenkes tahun 2022. Persentase ibu hamil
KEK yang diharapkan dapat turun sebesar 1,5% setiap tahunnya agar dapat
mencapai target 10% di tahun 2024. (Lakip Kesmas, 2022).
1
2
Di Jawa Barat keadaan gizi ibu hamil masih terbilang cukup buruk yakni
Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi yang memiliki resiko KEK pada
ibu hamil sebesar 6,27%. (Data Komdat Kesmas 2022). Kasus KEK di Jawa
Barat sendiri telah mencapai 10% sejak 2020 walaupun demikian kabupaten
Sukabumi menjadi kabupaten dengan kasus kejadian KEK tertinggi
dibandingkan kejadian kasus KEK di kabupaten lain di Jawa Barat (Dinkes
Jawa Barat, 2020).
Berdasarkan data yang diperoleh dari dinas kesehatan Kabupaten
Sukabumi mengenai ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronik
(KEK). Pada tahun 2021 total keseluruhan bumil KEK dari 3713 ibu hamil
(8,0%). Pada tahun 2022 total keseluruhan bumil KEK dari 2800 ibu hamil
(8,4%) terdapat Puskesmas Bojonggenteng sebagai salah satu dari 58
puskesmas di Sukabumi yang juga menghadapi masalah KEK.
Sebagai dampak dari kasus ibu hamil KEK di Puskesmas
Bojonggenteng dari jumlah 231 ibu melahirkan sampai dengan bulan Maret
tahun 2023 terdapat kasus persalinan dengan perdarahan sebanyak 10
orang (4,3%), sebanyak 19 (9,1%) kasus bayi dengan BBLR dan kasus
abortus sebanyak 6 orang (2,5%).
Kekurangan energi kronik pada ibu hamil disebabkan oleh dua faktor
penyebab yaitu faktor langsung dan tidak langsung. Faktor langsung adalah
pola makan dan penyakit, sedangkan faktor tidak langsung adalah persediaan
pangan, pendapatan keluarga/status ekonomi dan pelayanan kesehatan. Dari
dua faktor tersebut yang paling berperan menyebabkan KEK adalah pola
makan karena kebutuhan gizi setiap individu untuk hidup sehat dan produktif.
Upaya pemerintah mengenai ibu hamil dengan KEK yaitu dengan
komunikasi informasi dan edukasi (KIE) untuk meningkatkan pendidikan gizi
ibu hamil, memberikan pelayanan gizi dan KIA, melakukan skrining terhadap
ibu hamil resiko KEK, dan pemberian makanan tambahan (PMT)
(Mardalena, 2017).
3
Pola makan yang buruk menjadi salah satu faktor yang mendukung
terjadinya kasus KEK di masyarakat selain dari rendahnya pengetahuan
tentang gizi bagi ibu hamil. Peningkatan jumlah makan dan kualitasnya
menunjukan perbaikan klinis pada ibu hamil yang dikategorikan KEK dengan
LILA dibawah 23,5 cm (Utami, 2017;Wabie, 2019). Beberapa penelitian lain
mendukung bahwa pola makan yang buruk berhubungan dengan ibu hamil
KEK namun penyebab buruknya pola makan pada ibu hamil ini disebabkan
penyakit yang mendasari yaitu seperti TBC paru dan gangguan pencernaan
(Mustafa, 2021). Pola makan yang menyebabkan terjadinya KEK seperti
jadwal makan yang tidak teratur, frekuensi makan kurang dari 3 kali sehari,
menu gizi seimbang tidak terpenuhi.
Menurut penelitian Ihtirami tahun 2021 tentang Hubungan Pola Makan
Terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Hamil Trimester I
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi - Kassi Kota Makasar. Dari penelitian ini
tidak terdapat hubungan antara jumlah makan dengan kejadian KEK pada ibu
hamil trimester I, kemudian tidak terdapat hubungan antara jenis makan
dengan kejadian KEK pada ibu hamil trimester I dan tidak terdapat hubungan
antara frekuensi makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil trimester I.
Menurut penelitian Una Zaidah tahun 2022 tentang Hubungan Pola Makan
Ibu Hamil Degan Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Puskesmas
asan Lekong. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
hamil memiliki pola makan yang baik dan hubungan pola makan ibu hamil
dengan kejadian KEK. Menurut penelitian syakur tahun 2020 tentang
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik
(KEK) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Maccini Sombala
Makassar yaitu kesimpulan dalam penelitian ini adalah umur, pendidikan,
paritas, pengetahuan, frekuensi makan berhubungan dengan kejadian
kekurangan energi kronik. Menurut penelitian Oktariyani tahun 2014 tentang
Diatary Pattern and Food Taboo did not Associate with Chronic Energy
Deficiency in Fregnant Women dengan kesimpulan pola makan dan
pantangan makan pada ibu hamil tidak berhubungan dengan kejadian KEK.
4
TINJAUAN PUSTAKA
7
8
terdiri dari makanan pokok, lauk pauk hewani dan nabati, sayur,
buah dan minuman. Penjelasan lebih lanjut mengenai dua jenis
makanan tersebut dijelaskan di bawah ini :
1. Makanan Utama
Makanan utama adalah makanan yang dikonsumsi
seseorang berupa makan pagi, makan siang, dan makan malam
yang terdiri dari makanan pokok, seperti nasi, lauk pauk, sayur,
buah, dan minuman. Makanan pokok adalah makanan yang
dianggap memegang peranan penting dalam susunan hidangan.
Pada umumnya makanan berfungsi sebagai sumber energi
(kalori) dalam tubuh dan memberi rasa kenyang.
2. Makanan Selingan
Makanan selingan adalah makanan kecil yang dibuat sendiri
maupun yang dijual di depan rumah atau di toko atau di
supermarket. Makanan selingan menurut bentuknya terdiri dari :
a. Makanan selingan bentuk kering seperti keripik pisang,
kripik singkong, kacang telur, popcorn dan sebagainya.
b. Makanan selingan berbentuk basah seperti lemper, semar,
mendem, tahu isi, pastel, pisang goreng dan sebagainya.
c. Makanan selingan berbentuk kuah seperti bakso, mie ayam,
empek-empek, mie ketupat dan sebagainya (Setyaningsih,
2011)
2.2.5 Frekuensi Makan
Frekuensi makan adalah suatu kejadian yang berkelanjutan atau
kejadian yang berulang. Menurut Okviani (2011), Frekuensi makan
adalah jumlah makan dalam sehari-hari baik kualitatif maupun
kuantitatif. Jadi, frekuensi makan adalah sejumlah pengulangan yang
dilakukan dalam hal mengonsumsi makanan baik kualitatif maupun
kuantitatif yang terjadi secara berkelanjutan. Frekuensi makan juga
dapat diartikan sebagai seberapa seringnya seseorang melakukan
kegiatan makan dalam sehari baik makan utama maupun makan
22
selingan.
Frekuensi makan merupakan jumlah waktu makan dalam sehari
meliputi makanan lengkap (full meat) dan makan selingan (snack).
biasanya diberikan tiga kali sehari (makan pagi, makan siang dan
makan malam), sedangkan makanan selingan biasa diberikan antara
makan pagi dan makan siang dan antara makan siang dan makan
malam. Lama makanan dalam lambung tergantung sifat dan jenis
makanan. Jika rata-rata umumnya lambung kosong antara 3-4 jam.
Maka jadwal makan ini pun harus menyesuaikan dengan kosongnya
lambung. Pada umumnya setiap orang melakukan kegiatan makan
makanan utama 3 kali dalam sehari yaitu makan pagi, makan siang,
dan makan malam atau sore.
Ketiga waktu makan tersebut yang paling penting adalah makan
pagi sebab dapat membekali tubuh dengan berbagai zat makanan
terutama kalori dan protein yang berguna sebagai cadangan energi
Makan siang diperlukan setiap orang karena sejak pagi merasa lelah
akibat melakukan aktivitas. Selain makan utama yang dilakukan tiga
kali, makan selingan juga harus dilakukan yakni sekali atau dua kali
diantara waktu makan guna menanggulangi rasa lapar, sebab jarak
waktu makan yang lama.
2.2.6 Jadwal Makan
Jadwal makan Dalam pola makan sehari-hari kebiasaan jadwal
makan sering tidak teratur seperti terlambat makan atau menunda
waktu makan bahkan tidak makan sehingga membuat perut
mengalami kekosongan dalam jangka waktu yang lama. Jadwal
makan yang tidak teratur tentunya akan dapat menyerang lambung
dan berisiko menyebabkan gastritis. Frekuensi makan dalam sehari
terdiri dari tiga makan utama yaitu makan pagi, makan siang, dan
makan malam. Jadwal makan sehari dibagi menjadi makan pagi
(sebelum pukul 09.00), makan siang (jam 12.00-13.00), dan makan
malam (jam 18.00-19.00). Jadwal makan ini disesuaikan dengan
23
Hamil Hamil
Zat Gizi Sumber Makanan Tak
Trimester Trimester
Hamil
1 2 dan 3
Sumber Makanan
Zat Gizi Tak Hamil Hamil
Hamil Trimeste Trime
r1 ster 2
dan 3
Minyak sayur, sayuran,
Vitamin A 15 mg +0g +0g
gandum, telur, susu
2.3 Kehamilan
2.3.1 Definisi Kehamilan
Definisi kehamilan Ibu hamil adalah seorang wanita yang
sedang mengandung yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Kehamilan adalah waktu transisi, yaitu masa antara kehidupan
sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan
kehidupan nanti setelah anak itu lahir (Ratnawati, 2020). Konsepsi
secara formal didefinisikan sebagai persatuan antara sebuah sel telur
dan sebuah sperma, yang menandai awal suatu kehamilan. Peristiwa
ini bukan merupakan peristiwa yang terpisah, tetapi ada suatu
rangkaian kejadian yang mengelilinginya. Kehamilan berlangsung
selama kira-kira 10 bulan atau 9 bulan kalender atau 10 minggu atau
280 hari. Lama kehamilan dihitung dari hari pertama periode
menstruasi terakhir, sebenarnya konsepsi terjadi sekitar dua minggu
setelah hari pertama periode menstruasi terakhir. Dengan demikian,
umur janin pascakonsepsi lebih kurang 2 minggu, yakni 266 hari
atau 38 minggu. Periode perkembangan kehamilan terdiri dari tiga
tahap. Tahap pertama, perkembangan zigot, yaitu pembentukan sel,
pembelahan sel menjadi blastosit, dan implantasi. Tahap kedua,
perkembangan embrio, yaitu dari diferensiasi sampai organogenesis.
Tahap ketiga, perkembangan fetus (janin) atau pertumbuhan bakal
bayi (Bobak, 2017).
Kehamilan merupakan penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Maka, dapat disimpulkan bahwa kehamilan merupakan bertemunya
sel telur dan sperma di dalam atau diluar Rahim dan berakhir dengan
keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir (Yulaikhah, 2019).
30
b. Periode Embrionik
Begitu blastosit tertanam dalam disidua, maka ini disebut sebagai
embrioni. Tahapan embrio dimulai dari perkembangan masa sel
sejak implementasi sampai minggu ke-8 kehamilan. Embrio
berkembang dengan sangat cepat. Tahap pertama perkembangan
embrio adalah pembentukan dua buah rongga tertutup yang saling
berdekatan satu sama lain yaitu rongga amnion dan yolk sac.
Bagian embrio yang terbentuk di antara kedua rongga ini disebut
lempeng embrionik. Ada tiga lapisan sel yang berkembang pada
lempeng embrionik.
1) Lapisan yang terdekat dengan rongga amnion,disebut
ektoderm, akan berkembang mmenjadi kulit dan sistem syaraf
pusat embrio.
2) Lapisan tengah disebut mesoderm akan berkembang menjadi
36
Gambar 2.2
Sumber : Astik Uniyah, Novia, Nuriah, 2022. Asuhan Kebidanan
Pada Kehamilan
38
5. Pembentukan Plasenta/Plasentasi
Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian fundus uteri di
dinding depan atau belakang. Pada blastula, penyebaran sel
trofoblas yang tumbuh tidak rata, sehingga blastula dengan
innercell mass akan tertanam dalam endometrium. Sel trofoblas
menghancurkan endometrium sampai terjadi pembentukan
plasenta yang berasal dari primer vili korealis. Terjadinya nidasi
(implantasi) mendorong sel blastula mengadakan diferensiasi. Sel
yang dekat dengan ruangan eksoselom membentuk “entoderm”
dan yolk sac (kantong kuning telur) sedangkan sel lain
membentuk “ektoderm” dan ruangan amnion. Plat embrio
(embryonal plate) terbentuk diantara dua ruang yaitu ruang
amnion dan kantong yolk sac. Ruangan amnion dengan cepat
mendekati korion sehingga jaringan yang terdapat diantara
amnion dan embrio padat dan berkembang menjadi tali pusat.
Awalnya yolk sac berfungsi sebagai pembentuk darah
bersama dengan hati, limpa, dan sumsum tulang. Pada minggu
kedua sampai ketiga, terbentuk bakal jantung dengan pembuluh
darahnya yang menuju body stalk (bakal tali pusat). Selama sisa
kehamilan,fisologi organ menjadi matur dan janin terus
memproduksi lemak dan otot. Sistem saraf terus bermielinisasi
hingga cukup bulan.
Gambar 2.3
Sumber : Astik Uniyah, 2022. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan.
39
3. Uterus
Pertumbuhan uterus dimulai setelah implantasi dengan
proses hiperplasia dan hipertrofi sel. Hal ini terjadi akibat
pengaruh hormon estrogen dan progesteron. Penyebab
pembesaran uterus menurut Manuaba (Wiknjosastro, 2009:158)
antara lain:
• Peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah;
• Hiperplasia dan hipertrofi, dan
• Perkembangan desidua
Uterus bertambah berat sekitar 70 – 1100 gram selama
kehamilan. Ukuran uterus mencapai umur kehamilan aterm
adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas > 4000 cc. Perubahan
bentuk dan posisi uterus antara lain: bulan pertama uterus
berbentuk seperti alpukat, 4 bulan berbentuk bulat, akhir
kehamilan berbentuk bujur telur. Rahim yang tidak hamil/ rahim
normal sebesar telur ayam, pada umur 2 bulan kehamilan
sebesar telur bebek dan umur 3 bulan kehamilan sebesar telur
angsa. Selama kehamilan, dinding- dinding otot rahim menjadi
kuat dan elastis. Fundus pada servik mudah fleksi disebut tanda
Mc Donald. Korpus uteri dan servik melunak dan membesar
pasca umur kehailan minggu ke 8 yang disebut tanda Hegar.
Sedangkan posisi rahim pada awal kehamilan adalah antefleksi
atau retrofleksi, pada umur kehamilan 4 bulan kehamilan
rahim berada dalam rongga pelvis dan setelahnya memasuki
rongga perut. Tinggi fundus uteri selama kehamilan dapat
dilihat pada tabel 2.4:
41
4. Ovarium
Selama kehamilan ovulasi berhenti. Pada awal kehamilan
masih terdapat korpus luteum graviditatum dengan diameter
sebesar 3 cm. Pasca plasenta terbentuk, korpus luteum gravidatum
mengecil dan korpus luteum mengeluarkan hormon estrogen dan
progesterone (Aprilia, 2010 71-72).
5. Sirkulasi Darah
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah
lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi
pengeceran darah (hemodilusi). Sel darah merah semakin
meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan
janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang
dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodelusi
yang disertai anemia fisiologis ( Manuaba, 2010:93).
42
6. Sistem respirasi
Kapasitas paru secara total menurun 4-5% dengan adanya
elevasi diafragma. Fungsi respirasi juga mengalami perubahan.
Respirasi rate 50% mengalami peningkatan konsumsi oksigen 15-
20% diatas kebutuhan perempuan tidak hamil (Aprilia, 2010:71-
72).
7. Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan
hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating hor-
mone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis.
Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau
alba, aerola mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi (khloasma
gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan
menghilang (Manuaba, 2010:94).
8. Metabolisme
Menurut Manuaba (2010:95) perubahan metabolisme pada
kehamilan:
a. Metabolisme basal naik sebesar 15-20% dari semula, terutama
pada trimester ke-tiga
b. Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq
per liter menjadi 145 mEq per liter disebabkan hemodilusi
darah dan ketuban mineral yang diperlukan janin.
c. Kebutuhan protein wanita hamil Dalam makanan diperlukan
protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat badan atau sebutir telur
ayam sehari.
d. Kebutuhan kalori di dapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
e. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil
f. Berat badan ibu hamil bertambah antara 6,5-16,5 kg selama
hamil atau terjadi kenaikan berat badan 0,5 kg/minggu.
43
O.45
Normal 18.5-24.9 11,35-15,89
(0.36-0.45)
0.27
Kelebihan
25.0-29.9 7-11.5
BB (0.23-0.32)
44
partus
5. Persiapan laktasi
Persiapan menyusui pada kehamilan merupakan hal yang
penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap
untuk menyusui bayinya. Untuk itu ibu hamil sebaiknya masuk
dalam kelas “bimbingan persiapan menyusui”(BPM). Suatu pusat
pelayanan kesehatan (RS, RB, Puskesmas) harus mempunyai
kebijakan yang berkenaan dengan pelayanan ibu hamil yang
menunjang keberhasilan menyusui. Pelayanan pada BPM terdiri
dari penyuluhan tentang keunggulan ASI, manfaat rawat gabung,
perawatan putting susu, perawatan bayi, gizi ibu hamil dan
menyusui, keluarga berencana (Saminem, 2008).
6. Personal Hygine
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan
sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama
lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan
cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan
mulut , perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi
gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa
mual selama hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut
dan dapat menimbulkan karies gigi (Saminem, 2008).
7. Pakaian
Meskipun pakaian bukan merupakan hal yang berakibat
langsung terhadap kesejahteraan ibu dan janin, namun perlu
kiranya jika tetap dipertimbangkan beberapa aspek kenyamanan
dalam berpakaian. Pemakaian pakaian dan kelengkapannya yang
kurang tepat akan mengakibatkan beberapa ketidaknyamanan yang
akan mengganggu fisik dan psikologis ibu. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pakaian ibu hamil adalah memenuhi
kriteria berikut ini :
48
3. Konstipasi
Konstipasi / sembelit pada ibu hamil terjadi akibat penurunan
gerakan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos pada
usus besar ketika terjadi peningkatan jumlah progesteron. Selain
itu, pergeseran dan tekanan yang terjadi pada usus akibat
pembesaran uterus atau bagian presentasi juga dapat
menyebabkan konstipasi (Varney et al, 2007)
4. Sesak Napas
Seiring bertambahnya usia kehamilan, uterus mengalami
pembesaran hingga terjadi penekanan diagfragma. Selain itu
diagfragma ini akan mengalami elevasi kurang lebih 4 cm selama
kehamilan (Varney et al, 2007).
5. Nyeri Ulu Hati
Nyeri ulu hati sangat umum ditemui selama kehamilan
terutama pada trimester 3. Gejalanya berupa rasa terbakar atau
nyeri pada area retrosternum dada, terutama saat sedang
berbaring. Jika berkepanjangan, nyeri ini mungkin merupakan
gejala refluks esofagitis akibat regurgitasi isi lambung yang asam.
Pada ibu hamil nyeri ulu hati disebabkan oleh pengaruh berat
uterus selama kehamilan yang mengganggu pengosongan
lambung, juga karena pengaruh progesteron yang yang
merelaksasi spingter esofagus bawah (kardiak). Salah satu
50
Bagan 2.1
1. Faktor langsung
a. Penyakit Infeksi
KEK pada Ibu Hamil
b.Pola makan Trimester I
a. Ketersedian pangan
b. Pendapatan/status ekonomi
c. Pelayan kesehatan
METODE PENELITIAN
52
53
3.5.1 Populasi
Populasi merupakan seluruh atau objek dengan karakteristik
tertentu yang akan diteliti, bukan hanya objek atau subjek yang
dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang imiliki
subjek tersebut (Hidayat, 2007).
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang acak mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. (Sugiyono, 2018).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester I
sampai dengan saat ini Maret 2023 di Puskesmas Bojonggenteng
Kabupaten Sukabumi sebanyak 60 orang.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah sebagian untuk diambil dari keseluruhan
obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
(Soekidjo, 2005). Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan
diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Hidayat, 2007). Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental sampling yaitu
proses pengambilan responden sebagai sample berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel bila orang yang ditemui cocok sebagi
sumber data (Sugiyono, 2018).
Jumlah sampel dalam penelitian dengan jumlah sebanyak 60
orang ibu hamil. Alasan mengambil Accidental sampling karena
jumlah populasi tidak diketahui secara pasti.
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi
oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel
(Notoatmodjo, 2018). Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:
55
2. Tahap Pelaksanaan
Di dalam tahap pelaksanaan, peneliti akan meminta izin
untuk melaksanakan penelitian, setelah mendapat izin tertulis
peneliti melaksanakan penelitian dan melakukan analisis data.
3. Tahap Pelaporan
Tahap terakhir yang dilakukan adalah menyusun laporan
penelitian dan membuat penyajian hasil penelitian serta
mendokumentasikan hasil penelitian.
Keterangan :
rhitung = Koefisien korelasi
∑Xi = Jumlah skor item
∑Yi = Jumlah skor total
n = Jumlah responden
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16.0
for windows. Instrumen dinyatakan valid jika p-value < 0,05, untuk
pertanyaan yang valid akan diikutsertakan pada pengujian data
berikutnya, dan untuk pertanyaan yang tidak valid tidak diikutsertakan
59
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas
No
Pertanyaa P-Value Sig. (2-tailed) Keterangan
n
1 0,000 0,05 Valid
2 0,000 0,05 Valid
3 0,000 0,05 Valid
4 0,032 0,05 Valid
5 0,007 0,05 Valid
6 0,000 0,05 Valid
7 0,000 0,05 Valid
8 0,001 0,05 Valid
9 0,021 0,05 Valid
10 0,001 0,05 Valid
11 0,000 0,05 Valid
12 0,000 0,05 Valid
13 0,017 0,05 Valid
14 0,000 0,05 Valid
15 0,000 0,05 Valid
16 0,000 0,05 Valid
17 0,000 0,05 Valid
18 0,000 0,05 Valid
60
[ ][ ∑ σb
]
2
k
r 11 = 1−
k −1 V 2t
Keterangan :
F
P= x 100 %
n
Keterangan :
P : Persentase jawaban yang benar
F : Frekuensi jawaban yang benar
N : Jumlah pertanyaan
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat bertujuan untuk melihat hubungan antara dua
variabel independen dengan variabel dependen, untuk mengetahui
hubungan antara kedua variabel digunakan uji Chi-square dengan
64
Fo−fe
X 2= x 100 %
fe
Keterangan :
X 2 = nilai chi square
Fo = frekuensi yang diobservasi
Fe = frekuensi yang diharapkan
65
66
Kejadian KEK
Pola Tidak Total P-
KEK
Makan KEK value
N % N % N %
Tidak Baik 25 78.1 7 25,0 32 100
0.000
Baik 7 21,9 21 75,0 28 100
67
4.2 Pembahasan
hal diatas, hal ini juga disebabkan oleh hilangnya nafsu makan pada
ibu hamil yang disebabkan oleh adanya perubahan pada tubuh yang
menyebabkan mual dan muntah. Muntah pada ibu hamil terutama
pada trimester pertama, ditambah dengan asupan makanan yang
tidak teratur, tidak dapat sepenuhnya memenuhi asupan energi dan
protein sehingga mengakibatkan pola makan ibu hamil menjadi
tidak baik.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
76
77
Almatsier. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum; 2004.
Budiman & Riyanto A. Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap: Dalam
Penelitian Kesehatan. Jakarrta : Salemba Medika; 2013.
Kepada Yth,
Calon Responden Penelitian
Di Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Alfina Nurhidayati
NPM : F422381
Status : Mahasiswa S1 Kebidanan Alih Jenjang Institut Kesehatan Rajawali
Hormat Saya
Alfina Nurhidayati
SURAT PERSETUJUAN RESPONDEN
(Informed Consent)
Sukabumi,…………………2023
Hormat Saya
( )
KUESIONER PENELITIAN
A. IDENTITAS RESPONDEN
Berilah CEKLIS pada komponen yang sesuai
1. Nomor Responden :
2. Nama (inisial) :
3. Alamat :
4. Usia : < 20 thn
: 20 – 35 tahun
: > 35 tahun
5. Pendidikan Terakhir Ibu Hamil:
: SD : SMA
: SMP : Perguruan Tinggi
6. Hamil anak keberapa
: primigravida
: multigravida
B. Petunjuk Pengisian
1. Isilah semua nomor dalam kuesioner ini sesuai dengan pola makan Anda
sehari-hari beri tanda CHEKLIST (√) pada setiap pertanyaan.
2. Pilihlah : Untuk variabel pola makan jawaban “Selalu (SL)” diberi skor
5, jawaban “Sering (SR)” diberi skor 4, jawaban “Kadang-kadang(KD)”
diberi skor 3, jawaban “ Jarang Sekali (JR)” diberi skor 2, jawaban
“Tidak Penah (TP)” diberi skor 1.
DAFTAR PERTANYAAN
No Pertanyaan SL SR KD JR TP
DAFTAR CEKLIS
NO USIA PARITAS USIA LINGKAR NILAI POLA
KEHAMILAN LENGAN ATAS MAKAN
1 36
MULTIGRAVID 22 cm
83
A
2 21 PRIMIGRAVIDA 24 cm 82
3 37
MULTIGRAVID 21 cm
78
A
4 19 PRIMIGRAVIDA 21,5 cm 79
5 22 PRIMIGRAVIDA 23,5 cm 99
6 23
MULTIGRAVID 25 cm
86
A
7 22 PRIMIGRAVIDA 24 cm 95
8 22 PRIMIGRAVIDA 27 cm 92
9 17 PRIMIGRAVIDA 20 cm 76
10 19 PRIMIGRAVIDA 21 cm 81
11 18 PRIMIGRAVIDA 20,5 cm 78
12 25
MULTIGRAVID 28 cm
84
A
13 27
MULTIGRAVID 26 cm
84
A
14 29
MULTIGRAVID 24 cm
84
A
15 26
MULTIGRAVID 25 cm
82
A
16 36
MULTIGRAVID 22,5 cm
84
A
17 25
MULTIGRAVID 25 cm
94
A
18 37
MULTIGRAVID 20 cm
87
A
19 23
MULTIGRAVID 30 cm
94
A
20 23
MULTIGRAVID 26 cm
92
A
21 36
MULTIGRAVID 21 cm
80
A
22 17 PRIMIGRAVIDA 22 cm 81
23 19 PRIMIGRAVIDA 20,5 cm 79
24 36
MULTIGRAVID 22 cm
77
A
25 23 PRIMIGRAVIDA 26 cm 96
26 19 PRIMIGRAVIDA 21 cm 85
27 21 PRIMIGRAVIDA 28 cm 89
28 36 MULTIGRAVID 22 cm 89
A
29 36
MULTIGRAVID 23 cm
81
A
30 37
MULTIGRAVID 20 cm
81
A
31 21 PRIMIGRAVIDA 24 cm 82
32 37
MULTIGRAVID 21 cm
81
A
33 33
MULTIGRAVID 22,5 cm
80
A
34 23 PRIMIGRAVIDA 28 cm 86
35 24
MULTIGRAVID 26 cm
87
A
36 36
MULTIGRAVID 22 cm
82
A
37 21 PRIMIGRAVIDA 25 cm 86
DAFTAR CEKLIS
Hasil Univariat
POLA_MAKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 21 25,9 25,9 25,9
BAIK 28 34,6 34,6 60,5
TIDAK BAIK 32 39,5 39,5 100,0
Total 81 100,0 100,0
KEJADIAN_KEK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 21 25,9 25,9 25,9
KEK 32 39,5 39,5 65,4
TIDAK KEK 28 34,6 34,6 100,0
Total 81 100,0 100,0
USIA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <20 Tahun 14 17,3 23,3 23,3
20 - 35 Tahun 28 34,6 46,7 70,0
>35 Tahun 18 22,2 30,0 100,0
Total 60 74,1 100,0
Missing System 21 25,9
Total 81 100,0
KEHAMILAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 21 25,9 25,9 25,9
MULTIGRAVIDA 32 39,5 39,5 65,4
PRIMIGRAVIDA 28 34,6 34,6 100,0
Total 81 100,0 100,0
PENDIDIKAN_BUMIL
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 19 23,5 23,5 23,5
SMP 40 49,4 49,4 72,8
SMA 20 24,7 24,7 97,5
PERGURUAN TINGGI 2 2,5 2,5 100,0
Total 81 100,0 100,0
Analisa Bivariate
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,956 20
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Soal1 81,0500 162,682 ,831 ,952
Soal2 81,1500 161,924 ,820 ,952
Soal3 81,0500 162,892 ,821 ,952
Soal4 81,0000 172,211 ,432 ,957
Soal5 80,9000 171,989 ,550 ,955
Soal6 81,3500 157,818 ,894 ,950
Soal7 81,4500 157,418 ,725 ,954
Soal8 81,0500 169,734 ,674 ,954
Soal9 81,3000 169,379 ,454 ,957
Soal10 81,2500 165,039 ,656 ,954
Soal11 81,3500 160,871 ,867 ,951
Soal12 81,1500 160,661 ,823 ,952
Soal13 81,5500 169,103 ,468 ,957
Soal14 81,7500 163,145 ,736 ,953
Soal15 81,0500 162,682 ,831 ,952
Soal16 81,0500 168,050 ,883 ,952
Soal17 81,2500 164,197 ,739 ,953
Soal18 81,1500 163,187 ,887 ,951
Soal19 81,1000 168,726 ,603 ,955
Soal20 81,5500 165,839 ,600 ,955
Uji Validitas
Correlations
Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Soal6 Soal7 Soal8 Soal9 Soal10 Soal11 Soal12 Soal13 Soal14 Soal15 Soal16 Soal17 Soal18 Soal19 Soal20 TOTAL
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Soal1 Pearson Correlation 1 ,563 ,933 ,108 ,227 ,665 ,583 ,341 ,366 ,721 ,741 ,591 ,324 ,629 1,000 ,682 ,896 ,865 ,752 ,621 ,850**
Sig. (2-tailed) ,010 ,000 ,652 ,337 ,001 ,007 ,141 ,113 ,000 ,000 ,006 ,164 ,003 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal2 Pearson Correlation ,563** 1 ,563** ,443 ,563** ,865** ,736** ,809** ,258 ,656** ,722** ,830** ,584** ,627** ,563** ,732** ,511* ,732** ,357 ,415 ,842**
Sig. (2-tailed) ,010 ,010 ,050 ,010 ,000 ,000 ,000 ,272 ,002 ,000 ,000 ,007 ,003 ,010 ,000 ,021 ,000 ,122 ,069 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal3 Pearson Correlation ,933** ,563** 1 ,179 ,227 ,665** ,630** ,341 ,248 ,660** ,741** ,591** ,383 ,568** ,933** ,682** ,831** ,865** ,824** ,621** ,842**
Sig. (2-tailed) ,000 ,010 ,449 ,337 ,001 ,003 ,141 ,292 ,002 ,000 ,006 ,095 ,009 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal4 Pearson Correlation ,108 ,443 ,179 1 ,841** ,520* ,374 ,695** ,443 ,099 ,375 ,676** ,287 ,230 ,108 ,579** ,035 ,196 ,155 ,096 ,481*
Sig. (2-tailed) ,652 ,050 ,449 ,000 ,019 ,104 ,001 ,050 ,679 ,103 ,001 ,220 ,328 ,652 ,008 ,884 ,408 ,514 ,689 ,032
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal5 Pearson Correlation ,227 ,563** ,227 ,841** 1 ,535* ,388 ,856** ,662** ,320 ,431 ,689** ,201 ,320 ,227 ,716** ,255 ,266 ,207 ,124 ,584**
Sig. (2-tailed) ,337 ,010 ,337 ,000 ,015 ,091 ,000 ,001 ,169 ,058 ,001 ,395 ,169 ,337 ,000 ,278 ,256 ,381 ,603 ,007
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal6 Pearson Correlation ,665** ,865** ,665** ,520* ,535* 1 ,787** ,712** ,423 ,537* ,843** ,817** ,514* ,720** ,665** ,807** ,570** ,869** ,481* ,514* ,909**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,001 ,019 ,015 ,000 ,000 ,063 ,015 ,000 ,000 ,020 ,000 ,001 ,000 ,009 ,000 ,032 ,020 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal7 Pearson Correlation ,583** ,736** ,630** ,374 ,388 ,787** 1 ,574** ,197 ,331 ,656** ,570** ,456* ,651** ,583** ,719** ,442 ,743** ,482* ,415 ,768**
Sig. (2-tailed) ,007 ,000 ,003 ,104 ,091 ,000 ,008 ,405 ,154 ,002 ,009 ,043 ,002 ,007 ,000 ,051 ,000 ,031 ,069 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal8 Pearson Correlation ,341 ,809** ,341 ,695** ,856** ,712** ,574** 1 ,473* ,536* ,546* ,764** ,342 ,417 ,341 ,754** ,316 ,458* ,224 ,188 ,702**
Sig. (2-tailed) ,141 ,000 ,141 ,001 ,000 ,000 ,008 ,035 ,015 ,013 ,000 ,140 ,068 ,141 ,000 ,175 ,042 ,342 ,427 ,001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal9 Pearson Correlation ,366 ,258 ,248 ,443 ,662** ,423 ,197 ,473* 1 ,271 ,583** ,403 -,147 ,379 ,366 ,623** ,403 ,361 ,217 ,325 ,512*
Sig. (2-tailed) ,113 ,272 ,292 ,050 ,001 ,063 ,405 ,035 ,248 ,007 ,078 ,537 ,099 ,113 ,003 ,078 ,118 ,358 ,162 ,021
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal10 Pearson Correlation ,721** ,656** ,660** ,099 ,320 ,537* ,331 ,536* ,271 1 ,540* ,510* ,286 ,465* ,721** ,608** ,703** ,620** ,464* ,395 ,696**
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,002 ,679 ,169 ,015 ,154 ,015 ,248 ,014 ,022 ,221 ,039 ,000 ,004 ,001 ,004 ,039 ,085 ,001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal11 Pearson Correlation ,741** ,722** ,741** ,375 ,431 ,843** ,656** ,546* ,583** ,540* 1 ,739** ,347 ,686** ,741** ,713** ,635** ,829** ,536* ,686** ,883**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,103 ,058 ,000 ,002 ,013 ,007 ,014 ,000 ,134 ,001 ,000 ,000 ,003 ,000 ,015 ,001 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal12 Pearson Correlation ,591** ,830** ,591** ,676** ,689** ,817** ,570** ,764** ,403 ,510* ,739** 1 ,552* ,592** ,591** ,691** ,541* ,691** ,402 ,445* ,846**
Sig. (2-tailed) ,006 ,000 ,006 ,001 ,001 ,000 ,009 ,000 ,078 ,022 ,000 ,012 ,006 ,006 ,001 ,014 ,001 ,079 ,049 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal13 Pearson Correlation ,324 ,584** ,383 ,287 ,201 ,514* ,456* ,342 -,147 ,286 ,347 ,552* 1 ,695** ,324 ,388 ,188 ,412 ,154 ,367 ,525*
Sig. (2-tailed) ,164 ,007 ,095 ,220 ,395 ,020 ,043 ,140 ,537 ,221 ,134 ,012 ,001 ,164 ,091 ,427 ,071 ,517 ,112 ,017
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal14 Pearson Correlation ,629** ,627** ,568** ,230 ,320 ,720** ,651** ,417 ,379 ,465* ,686** ,592** ,695** 1 ,629** ,653** ,493* ,720** ,332 ,477* ,768**
Sig. (2-tailed) ,003 ,003 ,009 ,328 ,169 ,000 ,002 ,068 ,099 ,039 ,001 ,006 ,001 ,003 ,002 ,027 ,000 ,153 ,033 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal15 Pearson Correlation 1,000* ,563** ,933** ,108 ,227 ,665** ,583** ,341 ,366 ,721** ,741** ,591** ,324 ,629** 1 ,682** ,896** ,865** ,752** ,621** ,850**
*
Sig. (2-tailed) ,000 ,010 ,000 ,652 ,337 ,001 ,007 ,141 ,113 ,000 ,000 ,006 ,164 ,003 ,001 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal16 Pearson Correlation ,682** ,732** ,682** ,579** ,716** ,807** ,719** ,754** ,623** ,608** ,713** ,691** ,388 ,653** ,682** 1 ,645** ,733** ,573** ,475* ,893**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,001 ,008 ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,004 ,000 ,001 ,091 ,002 ,001 ,002 ,000 ,008 ,034 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal17 Pearson Correlation ,896** ,511* ,831** ,035 ,255 ,570** ,442 ,316 ,403 ,703** ,635** ,541* ,188 ,493* ,896** ,645** 1 ,800** ,634** ,651** ,769**
Sig. (2-tailed) ,000 ,021 ,000 ,884 ,278 ,009 ,051 ,175 ,078 ,001 ,003 ,014 ,427 ,027 ,000 ,002 ,000 ,003 ,002 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal18 Pearson Correlation ,865** ,732** ,865** ,196 ,266 ,869** ,743** ,458* ,361 ,620** ,829** ,691** ,412 ,720** ,865** ,733** ,800** 1 ,647** ,606** ,899**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,408 ,256 ,000 ,000 ,042 ,118 ,004 ,000 ,001 ,071 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,005 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal19 Pearson Correlation ,752** ,357 ,824** ,155 ,207 ,481* ,482* ,224 ,217 ,464* ,536* ,402 ,154 ,332 ,752** ,573** ,634** ,647** 1 ,411 ,641**
Sig. (2-tailed) ,000 ,122 ,000 ,514 ,381 ,032 ,031 ,342 ,358 ,039 ,015 ,079 ,517 ,153 ,000 ,008 ,003 ,002 ,072 ,002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal20 Pearson Correlation ,621** ,415 ,621** ,096 ,124 ,514* ,415 ,188 ,325 ,395 ,686** ,445* ,367 ,477* ,621** ,475* ,651** ,606** ,411 1 ,646**
Sig. (2-tailed) ,003 ,069 ,003 ,689 ,603 ,020 ,069 ,427 ,162 ,085 ,001 ,049 ,112 ,033 ,003 ,034 ,002 ,005 ,072 ,002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TOTAL Pearson Correlation ,850** ,842** ,842** ,481* ,584** ,909** ,768** ,702** ,512* ,696** ,883** ,846** ,525* ,768** ,850** ,893** ,769** ,899** ,641** ,646** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,032 ,007 ,000 ,000 ,001 ,021 ,001 ,000 ,000 ,017 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Master Tabel
Item Pertanyaan
Total
Resp Keterangan
P P P skor
P1 P3 P4 P6 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20
2 5 7
1 5 3 5 5 4 4 5 4 2 3 4 4 5 5 4 4 3 5 5 4 83 TIDAK BAIK
2 5 5 3 5 5 3 5 5 3 4 3 5 5 5 5 4 3 3 3 3 82 TIDAK BAIK
3 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 78 TIDAK BAIK
4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 79 TIDAK BAIK
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 99 BAIK
6 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 3 5 4 5 5 5 2 5 3 86 BAIK
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 2 95 BAIK
8 5 5 2 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 92 BAIK
9 5 3 5 4 4 4 5 4 2 3 4 3 5 3 4 3 3 3 5 4 76 TIDAK BAIK
10 4 5 4 5 5 3 4 5 3 4 4 5 5 3 4 4 3 4 3 4 81 TIDAK BAIK
11 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 78 TIDAK BAIK
12 3 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 84 BAIK
13 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 84 BAIK
14 5 5 4 5 4 5 3 5 3 4 5 5 5 3 3 4 3 3 5 5 84 BAIK
15 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 82 TIDAK BAIK
16 5 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 84 BAIK
17 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 94 BAIK
18 4 5 5 5 5 4 5 5 3 5 3 3 5 4 5 5 5 3 5 3 87 BAIK
19 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 94 BAIK
20 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 92 BAIK
21 5 4 5 5 4 3 5 4 2 3 3 4 5 5 4 4 3 3 5 4 80 TIDAK BAIK
22 5 5 3 5 5 5 3 5 4 4 3 5 5 3 3 4 3 4 3 4 81 TIDAK BAIK
23 5 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 3 5 4 79 TIDAK BAIK
24 5 4 5 4 5 4 4 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 77 TIDAK BAIK
25 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 96 BAIK
26 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 3 4 5 4 5 5 3 2 5 3 85 BAIK
27 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 2 3 89 BAIK
28 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 5 3 4 5 5 4 5 5 4 89 BAIK
29 4 4 5 4 4 4 5 5 3 4 4 3 5 3 4 4 3 4 5 4 81 TIDAK BAIK
30 5 4 4 5 5 3 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 4 3 4 81 TIDAK BAIK
31 4 3 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 82 TIDAK BAIK
32 5 5 4 4 5 4 4 3 5 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 3 81 TIDAK BAIK
33 4 5 5 4 3 4 3 4 4 3 3 4 5 4 5 4 3 4 5 4 80 TIDAK BAIK
34 5 3 4 5 3 5 3 5 4 4 5 5 5 4 5 4 3 4 5 5 86 BAIK
35 5 4 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 87 BAIK
36 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 3 82 TIDAK BAIK
37 4 3 5 5 4 3 5 3 5 4 5 5 5 4 3 5 4 5 5 4 86 BAIK
38 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 3 4 5 4 5 5 5 4 5 3 91 BAIK
39 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 3 93 BAIK
40 2 5 4 5 5 5 2 5 5 5 5 2 3 4 4 5 5 4 2 2 79 TIDAK BAIK
41 3 5 4 5 4 3 4 5 3 4 4 5 5 4 4 4 3 4 3 3 79 TIDAK BAIK
42 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 5 4 3 4 4 5 4 5 83 TIDAK BAIK
43 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 84 BAIK
44 3 5 5 3 4 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 3 3 4 5 3 78 TIDAK BAIK
45 3 5 3 5 4 3 3 5 3 4 5 5 3 3 3 4 3 3 3 5 75 TIDAK BAIK
46 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 3 85 BAIK
47 3 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 2 5 3 83 TIDAK BAIK
48 2 5 5 5 4 5 2 5 5 4 5 5 5 4 2 5 4 5 5 2 84 BAIK
49 4 3 5 5 3 4 5 5 4 5 3 4 5 4 5 5 5 4 5 4 87 BAIK
50 2 5 5 2 5 3 5 4 5 5 5 4 3 5 3 5 4 5 5 4 84 BAIK
51 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 3 4 4 5 5 4 4 5 90 BAIK
52 4 4 5 4 4 3 5 4 4 3 3 4 5 5 4 4 3 3 5 4 80 TIDAK BAIK
53 2 5 4 5 5 5 4 5 4 3 3 5 5 3 3 4 3 4 3 2 77 TIDAK BAIK
54 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 81 TIDAK BAIK
55 4 4 3 4 5 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 72 TIDAK BAIK
56 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 3 92 BAIK
57 3 5 5 3 4 5 5 3 3 5 3 4 3 4 5 3 3 2 5 3 76 TIDAK BAIK
58 2 5 4 3 5 3 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 3 2 3 79 TIDAK BAIK
59 2 4 3 5 5 4 3 4 5 5 5 5 3 3 5 5 4 4 3 4 81 TIDAK BAIK
60 5 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 3 4 5 4 4 3 3 5 4 79 TIDAK BAIK
TOTAL 5028:60=83.8
TABEL REKAPITULASI HASIL